• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4. Biaya Reinvestasi

dengan harga jual buah melon sebesar Rp. 8,786 per kg dan pendapatan sebesar total biaya yaitu Rp. 111,348,484 per tahun

5.4. Biaya Reinvestasi

Reinvestasi merupakan usaha perusahaan untuk mengoptimalisasikan fungsi GH sehingga terjadi peningkatan produksi yang optimal. Reinvestasi ini membutuhkan biaya yang sangat besar karena mengganti seluruh solar tuff dan

screen net GH. Biaya reinvestasi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Biaya Reinvestasi Perbaikan GH Budidaya Melon Hidroponik PT. MUS

Komponen Kebutuhan Harga satuan (Rp) Total harga (Rp) Screen net

(1 x 50 m) 3 roll 375.000 1.125.000

Solar tuff 12%

(2,4x0,8m) 147 lembar 145.000 21.315.000

Biaya Pemasangan Borongan 2.000.000 2.000.000

Total Biaya per 1 GH 24.440.000

Total Biaya per 7 GH 171.080.000

Sumber: Data Primer, diolah 2011.

Tabel 7 diatas dapat menunjukkan bahwa biaya reinvestasi solar tuff dan

screen net yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 171,080,000 yang digunakan untuk biaya screen net (1 x 50 m) sebesar Rp. 7,875,000 (7 unit GH), biaya solar tuff 12% sebesar Rp. 149,205,000 (7 unit GH), dan Biaya pemasangan

dengan sistem pembayaran borongan untuk perbaikan 7 unit GH sebesar Rp. 14.000.000.

56

5.5. Analisis Kelayakan Finansial

Hasil perhitungan kelayakan finansial yang meliputi NPV, IRR, PI, Net B/C rasio dan Payback Period dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Budidaya Melon Hidroponik 100% Modal PT.MUS (Discount Factor 14%)

No. Alat Analisis Hasil Analisis Kriteria Keterangan

1 NPV 58.678.244 >0 Layak

2 IRR 22,8% >14 % Layak

3 PI 1,34 >1,00 Layak

4. Payback Period 6 Tahun 11 bulan

Sumber: Data Primer, diolah 2011.

Hasil analisis kelayakan finansial pada Tabel 14 dapat diketahui bahwa budidaya melon hidroponik di PT. MUS memiliki NPV sebesar Rp. 58.678.244 yang berarti usaha ini akan menerima keuntungan sebesar Rp. 58.678.244 selama 10 tahun menurut nilai waktu sekarang. Menurut kriteria NPV, maka budidaya melon hidroponik sebesar Rp. 58.678.244 dinyatakan layak untuk dilaksanakan. IRR sebesar 22,8% yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga Bank (14 %). Usaha ini layak dilaksanakan apabila dananya disimpan di Bank, karena memiliki return yang lebih tinggi. Nilai PI sebesar 1,34 yang berarti bahwa setiap Rp. 1,- biaya yang dikeluarkan akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 1,34. PI 1,34 yang menurut kriteria PI jika lebih besar dari satu maka budidaya melon hidroponik ini dinyatakan layak untuk dilaksanakan.

57 Hasil analisis payback period menunjukkan bahwa untuk mengembalikan reinvestasi solar tuff dan screen net sebesar Rp. 171.080.000 memerlukan waktu selama 6 tahun 11 bulan. Nilai payback period ini juga menunjukkan masa pengembalian reinvestasi solar tuff dan screen net yang ditanamkan membutuhkan waktu cukup lama, dikarenakan biaya reinvestasi sangat besar. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 10.

5.5.1. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kepekaan budidaya melon hidroponik terhadap perubahan-perubahan yang terjadi secara finansial. Menganalisis sensitivitas diperlukan peramalan-peramalan karena biaya dan pendapatan mengandung banyak ketidakpastian. Analisis sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan asumsi 100% modal sendiri dan asumsi 20% modal pinjaman. Penentuan modal pinjaman 20% dengan pertimbangan perusahaan dapat meng-cover biaya reinvestasi solar tuff dan

screen net sebesar 80%. Parameter yang digunakan yaitu perubahan secara parsial dan simultan pada harga melon, nutrisi, dan upah tenaga kerja sebesar 9% per tahun serta penurunan pendapatan sebesar 10% per tahun. Penentuan kenaikan harga melon, nutrisi,dan tenaga kerja sebesar 9% per tahun diperoleh dari rata-rata inflasi nasional periode tahun 2005-2009 (Lampiran 2) dan penurunan pendapatan 10% per tahun dengan pertimbangan akibat penurunan produktivitas sehingga perusahaan mengalami penurunan penjualan yang akan berpengaruh terhadap

58 pendapatan perusahaan. Hasil perhitungan analisis sensitivitas dapat dilihat pada Tabel 9, Tabel 10, dan Tabel 11.

Tabel 9. Hasil Analisis Sensitivitas Budidaya Melon Hidroponik Asumsi 20% Modal Pinjaman dan 80% Modal PT.MUS (Discount Factor 14%)

No. Alat Analisis Hasil Analisis Kriteria Keterangan

1 NPV 25.719.817 >0 Layak

2 IRR 18,4% >14 % Layak

3 PI 1,15 >1,00 Layak

4. Payback Period 8 Tahun 5 Bulan

Sumber: Data Primer, diolah 2011.

Tabel 9 menunjukkan bahwa dengan tingkat discount factor 14% akan diperoleh NPV sebesar Rp. 25.719.817 yang berarti bahwa dengan tingkat bunga pengembalian sebesar 14% usaha ini akan memberikan keuntungan Rp. 25.719.817 selama umur proyek 10 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR sebesar 18,4% yang berarti bahwa pada tingkat suku bunga 18,4%, keuntungan yang dihasilkan NPV bernilai nol. Nilai PI sebesar 1,15 yang berarti bahwa saat mengeluarkan biaya Rp. 1,- akan didapat keuntungan Rp. 1,15. PI lebih besar dari satu dinyatakan layak. Payback Period menunjukkan usaha ini disebut layak karena untuk mengembalikan nilai reinvestasi sebesar Rp. 171.080.000 memerlukan waktu selama 8 tahun 5 bulan. Perhitungan ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 11.

Berdasarkan hasil analisis maka dapat dinyatakan bahwa budidaya melon hidroponik pada PT.MUS dengan 20% modal pinjaman yang berarti mempunyai tanggungan beban bunga dan beban angsuran yang harus dibayarkan dikatakan layak. Hal ini ditunjukkan dari nilai NPV yang bernilai positif, nilai PI yang lebih

59 besar dari satu, dan nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (14%). Nilai Payback Period juga menunjukkan masa pengembalian reinvestasi

solar tuff dan screen net Rp. 171.080.000 memerlukan waktu selama 8 tahun 5 bulan yang kurang dari masa proyek selama 10 tahun sehingga dapat dikatakan layak (Lampiran 11). Namun dari segi mendapatkan keuntungan maka budidaya melon hidroponik pada PT. MUS ini lebih layak dan akan mendapatkan keuntungan lebih banyak jika menggunakan modal 100% sendiri karena tidak perlu mengeluarkan beban bunga dan beban angsuran yang berpengaruh terhadap keuntungan yang akan didapat.

Hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap perubahan biaya dan pendapatan asumsi 100% modal sendiri dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10. Hasil Analisis Sensitivitas Budidaya Melon Hidroponik Terhadap Perubahan Biaya dan Pendapatan Asumsi 100% Modal Sendiri

Analisis Sensitivitas

Hasil Analisis

NPV IRR PI Payback Period

Benih melon naik 9% 48.394.397 (Layak) 21,3% (Layak) 1,28 (Layak) 7 Thn 1 Bln Nutrisi naik 9% 47.483.960 (Layak) 21,2% (Layak) 1.28 (Layak) 7 Thn 3 Bln Upah tenaga kerja

naik 9% 33.134.477 (Layak) 19,1% (Layak) 1,19 (Layak) 7 Thn 11 Bln Benih, nutrisi, dan

upah tenaga kerja naik 9% 11.656.345 (Layak) 16,9% (Layak) 1,07 (Layak) 9 Thn 2 Bln Pendapatan turun 10% (33.972.734) (Tidak Layak) 9,4% (Tidak Layak) 0,8 (Tidak Layak) - Sumber: Data Primer, diolah 2011.

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 10 dengan menggunakan lima variabel didapatkan hasil sebagai berikut:

60

a. Benih melon naik 9%

Nilai NPV positif yaitu Rp. 48.394.397, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku yaitu 21,3%, nilai PI lebih dari satu yaitu 1,28, serta

payback periode usaha ini akan mengembalikan reinvestasinya dalam waktu 7 tahun 1 bulan (Lampiran 12) dikatakan layak.

b. Nutrisi naik 9%

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 9, dikatakan layak yaitu ditandai dengan diperolehnya nilai NPV yang positif pada tingkat bunga pengembalian 14% yaitu Rp. 47.483.960, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga (14%) yaitu 21,2%, nilai PI lebih dari satu yaitu 1,28, serta hasil analisis Payback Period (PBP) pada saat diasumsikan harga nutrisi mengalami peningkatan 9% dengan harga jual tetap menunjukkan bahwa usaha ini layak dan akan mengembalikan reinvestasinya dalam waktu 7 tahun 3 bulan (Lampiran 13).

c. Upah tenaga kerja naik 9%

Hasil analisis sensitivitas pada Tabel 10, menunjukkan bahwa usaha ini masih dapat dikatakan layak saat diasumsikan upah tenaga kerja naik 9% karena didapat nilai NPV yang positif pada tingkat suku bunga sebesar 14% yaitu Rp. 33.134.477, nilai IRR sebesar 19,1% yang berarti lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 14%, nilai PI lebih dari satu yaitu 1,19. Pada hasil analisis payback period, usaha ini menunjukkan tercapainya pengembalian investasi yaitu 7 tahun 11 bulan (Lampiran 14).

61 d. Benih, nutrisi, dan upah tenaga kerja naik 9%

Hasil analisis sensitivitas untuk asumsi benih melon, nutrisi, dan upah tenaga kerja secara bersama-sama mengalami peningkatan 9% dikatakan layak. Hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV bernilai positif yaitu Rp. 11.656.345, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga (14%) yaitu 16,9%, nilai PI lebih dari satu yaitu 1,07, serta hasil analisis Payback Period menunjukkan bahwa usaha ini layak dan akan mengembalikan reinvestasinya dalam waktu 9 tahun 2 bulan (Lampiran 15).

e. Pendapatan turun 10%

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas untuk asumsi pendapatan turun 10% pada

Tabel 10 dikatakan tidak layak karena nilai NPV negatif sebesar Rp. 33.927.734. Nilai IRR 9,4% yang artinya lebih kecil dari tingkat suku

bunga yang berlaku sebesar 14%. Nilai PI lebih kecil dari satu yaitu 0,8 (Lampiran 16).

Hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap perubahan biaya dan pendapatan asumsi modal pinjaman 20% dan 80% modal sendiri dapat dilihat pada Tabel 11.

62 Tabel 11. Hasil Analisis Sensitivitas Budidaya Melon Hidroponik Terhadap Perubahan Biaya dan Pendapatan Asumsi 20% Modal Pinjaman dan 80% Modal PT.MUS (Discount Factor 14%)

Analisis Sensitivitas

Hasil Analisis

NPV IRR PI Payback Period

Benih melon naik 9% 15.372.900 (Layak) 17,6% (Layak) 1,09 (Layak) 9 Thn 1 Bln Nutrisi naik 9% 14.525.533 (Layak) 16,6% (Layak) 1,08 (Layak) 7 Thn 3 Bln Upah tenaga kerja

naik 9% 176.049 (Layak) 14,03% (Layak) 1,00 (Layak) 9 Thn 11 Bln Benih, nutrisi, dan

upah tenaga kerja naik 9% (21.302.082) (Tidak Layak) 12,1% (Tidak Layak) 0,61 (Tidak Layak) - Pendapatan turun 10% (66.931.162) (Tidak Layak) 9,1% (Tidak Layak) 0,61 (Tidak Layak) - Sumber: Data Primer, diolah 2011.

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 11 di atas dengan menggunakan lima variabel didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Benih melon naik 9%

Hasil analisis sensitivitas pada saat diasumsikan harga benih melon mengalami peningkatan 9% akibat inflasi dengan harga jual tetap dengan modal pinjaman 20%, usaha ini dikatakan layak. Hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV bernilai positif yaitu Rp. 15.372.900, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga (14%) yaitu 17,6%, nilai PI lebih dari satu yaitu 1,09, serta hasil analisis

Payback Period menunjukkan bahwa usaha ini layak dan akan mengembalikan reinvestasinya dalam waktu 9 tahun 1 bulan (Lampiran 17).

b. Nutrisi melon naik 9%

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 11, dikatakan layak yaitu ditandai dengan diperolehnya nilai NPV yang positif sebesar Rp. 14.525.533,

63 nilai PI lebih dari satu yaitu 1,08, serta hasil analisis Payback Period (PBP) pada saat diasumsikan harga nutrisi mengalami peningkatan 9% dengan harga jual tetap menunjukkan bahwa usaha ini layak dan akan mengembalikan reinvestasinya dalam waktu 9 tahun 1 bulan yaitu kurang dari umur proyek yang berlangsung (Lampiran 18).

f. Upah Tenaga kerja naik 9%

Hasil analisis sensitivitas pada Tabel 11, menunjukkan bahwa usaha ini masih dapat dikatakan layak dan berada pada titik impas saat diasumsikan upah tenaga kerja naik 9% karena didapat nilai NPV yang positif sebesar Rp. 176.049, nilai IRR sebesar 14,03% yang berarti sama dengan tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 14%, nilai PI sama dengan 1,00. Pada hasil analisis payback period, usaha ini menunjukkan tercapainya pengembalian investasi selama 9 tahun 11 bulan sama dengan umur proyek yang berlangsung 10 tahun (Lampiran 19). c. Benih, nutrisi, dan upah tenaga kerja naik 9%

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas untuk asumsi benih melon, nutrisi, dan upah tenaga kerja secara bersama-sama mengalami peningkatan harga 9% dengan modal pinjaman 20%, pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa budidaya melon hidroponik PT. MUS dikatakan tidak layak. Hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV negatif sebesar Rp. 21.302.082, nilai IRR 12,1% yang artinya lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 14%. Nilai PI lebih kecil dari satu yaitu 0,88 (Lampiran 20).

64 d. Pendapatan turun 10%

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas untuk asumsi pendapatan turun 10% dengan modal pinjaman 20% pada Tabel 11, dapat diketahui bahwa usaha ini tidak layak dengan nilai NPV negatif sebesar Rp. 63.871.872,-. Nilai IRR 7,09% yang artinya lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 14%, nilai PI lebih kecil dari satu yaitu 0,45. Hasil analisis payback period dapat dijelaskan bahwa dalam masa pengembalian reinvestasinya tidak dapat diketahui (Lampiran 21).

BAB VI

Dokumen terkait