• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.6 Pemasaran Sayuran Hidroponik

6.1.1 Biaya Tetap

Biaya tetap yang dikeluarkan terdiri dari biaya sewa lahan, penyusutan greenhouse persemaian, penyusutan greenhouse pembesaran, penyusutan sarana irigasi, penyusutan peralatan, tenaga kerja tetap, listrik, distribusi. Jumlah biaya tetap yang dikeluarkan tidak tergantung pada besar kecilnya volume produksi sayuran yang diperoleh. Biaya tetap tersebut pada kenyataannya tidak semua dibayarkan secara tunai namun tetap diperhitungkan seperti penyusutan. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus dengan memperhitungkan lama umur ekonomisnya. Penyusutan diperhitungkan agar perusahaan dapat melakukan reinvestasi atas sarana dan prasarana yang digunakan.

44 Penyusutan greenhouse persemaian dihitung berdasarkan biaya pendirian greenhouse dan umur ekonomisnya. Greenhouse persemaian terbuat dari kerangka bambu yang umur ekonomisnya empat tahun. Greenhouse persemaian memiliki luas 200 m2 yang digunakan untuk persemaian benih bayam, caysim, dan pakcoy, sedangkan kangkung tidak mengalami proses persemaian terlebih dahulu. Pada greenhouse persemaian terdapat rak bambu untuk tempat semai serta peralatan lainnya yang digunakan secara bersama untuk ketiga komoditas tersebut sehingga perhitungan penyusutan greenhouse persemaian dihitung secara total kemudian diproporsikan sama sebagai biaya penyusutan masing-masing komoditas.

Penyusutan greenhouse pembesaran juga dihitung berdasarkan biaya pendirian greenhouse dan umur ekonomis. Greenhouse pembesaran terbuat dari kerangka bambu yang umur ekonomisnya empat tahun. Greenhouse pembesaran terpisah penggunaannya untuk tiap komoditas sehingga dapat dihitung berdasarkan luas lahan 500 m2 untuk tiap komoditasnya. Perhitungan penyusutan greenhouse persemaian dan pembesaran dapat dilihat pada Lampiran 1.

Penyusutan sarana irigasi dihitung berdasarkan komponen yang digunakan untuk membuat suatu sarana irigasi pengaliran nutrisi hingga ke tanaman. Sarana irigasi meliputi mesin pompa, pipa paralon, drum nutrisi, bak nutrisi, rak tanam, dan styrofoam untuk komoditas bayam, caysim, dan pakcoy. Sarana irigasi untuk kangkung yang menggunakan metode substrat, penggunaan rak tanam dan styrofoam diganti dengan media kerikil. Masing-masing komponen untuk sarana irigasi tersebut memiliki nilai beli dan umur ekonomis yang berbeda sehingga perhitungan dilakukan satu per satu, setelah itu dijumlahkan total biaya penyusutannya. Perhitungan penyusutan sarana irigasi untuk komoditas bayam, caysim, dan pakcoy dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan penyusutan sarana irigasi untuk kangkung dapat dilihat pada Lampiran 3.

Penyusutan peralatan dihitung berdasarkan nilai beli peralatan dan umur ekonomisnya. Peralatan yang dihitung penyusutannya yaitu vacuum sealer, timbangan, container plastik, troli, EC meter, dan mobil box untuk distribusi. Peralatan tersebut digunakan secara bersama untuk semua komoditas sehingga perhitungannya diproporsikan dalam jumlah yang sama untuk tiap komoditas

45 sayuran. Perhitungan penyusutan peralatan dapat dilihat pada Lampiran 4, sedangkan hasil perhitungan biaya tetap usaha sayuran hidroponik dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Komponen Biaya Tetap Usaha Sayuran Hidroponik di PT KSS Per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun

Komponen Bayam % Kangkung % Pakcoy % Caysim %

Rp Rp Rp Rp Sewa lahan 9.090.000 4,43 9.090.000 4,87 9.090.000 4,60 9.090.000 4,72 Penyusutan gh persemaian 1.880.000 0,92 0 0,00 1.880.000 0,95 1.880.000 0,98 Penyusutan gh pembesaran 4.875.000 2,37 4.875.000 2,61 4.875.000 2,47 4.875.000 2,53 Penyusutan sarana irigasi 18.291.667 8,91 5.266.667 2,82 18.291.667 9,26 18.291.667 9,50 Penyusutan peralatan 15.240.521 7,42 15.240.521 8,16 15.240.521 7,71 15.240.521 7,91 Biaya tenaga kerja tetap 35.100.000 17,09 35.100.000 18,80 35.100.000 17,76 35.100.000 18,23 Biaya listrik 18.666.000 9,09 9.333.000 5,00 18.666.000 9,45 18.666.000 9,69 Biaya distribusi 33.750.000 16,43 33.750.000 18,08 33.750.000 17,08 33.750.000 17,53 Total Biaya Tetap 136.893.188 66,65 112.655.188 60,35 136.893.188 69,27 136.893.188 71,09 Biaya tetap rata-rata per kg 15.735 8.470 17.686 21.224 Keterangan : gh = Greenhouse

Berdasarkan Tabel 6, biaya sewa lahan memiliki jumlah yang sama pada tiap komoditas karena luasan lahan yang digunakan sama yaitu 500m2. Biaya sewa lahan per m2 yaitu Rp 1.515 per bulannya. Lahan yang digunakan merupakan milik pribadi pemilik perusahaan, namun sewa lahan tetap dibayarkan kepada pemilik tiap bulannya. Persentase biaya sewa lahan terhadap total biaya yang dikeluarkan paling tinggi yaitu pada komoditas kangkung 4,87 persen, hal ini dikarenakan total biaya yang digunakan sebagai pembagi lebih kecil dibandingkan komoditas lainnya.

Biaya penyusutan greenhouse persemaian pada komoditas bayam, caysim, dan pakcoy memiliki jumlah yang sama, sedangkan pada kangkung memiliki nilai

46 nol dikarenakan tidak menggunakan greenhouse persemaian. Persentase biaya penyusutan greenhouse persemaian pada bayam yaitu 0,92 persen, pakcoy 0,95 persen, dan caysim 0,98 persen. Persentase caysim paling tinggi dikarenakan jumlah total biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan bayam dan pakcoy, sedangkan pada greenhouse pembesaran setiap komoditas menggunakan luasan greenhouse 500 m2 sehingga biaya penyusutan greenhouse pembesaran pada tiap komoditas sama besar.

Biaya penyusutan sarana irigasi yang paling kecil dan efisien yaitu pada komoditas kangkung. Hal ini dikarenakan komoditas kangkung menggunakan media kerikil pada sarana irigasi, dimana kerikil umur ekonomisnya dapat mencapai sepuluh tahun dan harga kerikil lebih murah dibandingkan media lainnya. Persentase biaya penyusutan sarana irigasi kangkung paling kecil yaitu 2,82 persen sedangkan komoditas lainnya mencapai 8-9,5 persen.

Biaya penyusutan peralatan memiliki jumlah yang sama besar dikarenakan peralatan tersebut digunakan secara bersama pada semua komoditas sehingga diproporsikan dalam jumlah yang sama. Peralatan yang digunakan bersama seperti peralatan panen, pengemasan dan distribusi.

Biaya tenaga kerja tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang memperoleh gaji bulanan. Tenaga kerja tetap seperti pengawas, manajer produksi, asisten manajer, dan petugas distribusi (supir dan kernet) bekerja untuk produksi semua sayuran hidroponik sehingga diproporsikan sama untuk setiap komoditas. Biaya tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 5.

Biaya distribusi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan sayuran hidroponik ke supermarket dan outlet yang ada di Jabodetabek. Biaya distribusi ini terdiri dari biaya bahan bakar mesin serta uang makan supir. Biaya distribusi ini jumlahnya tetap dikeluarkan setiap hari. Persentase biaya distribusi terhadap total biaya yang dikeluarkan paling tinggi yaitu pada komoditas kangkung 18,08 persen, hal ini dikarenakan total biaya yang digunakan sebagai pembagi lebih kecil dibandingkan komoditas lainnya. Sama halnya dengan biaya penyusutan dan biaya tenaga kerja, kangkung memiliki persentase yang tinggi dikarenakan total biayanya terkecil.

47 Biaya listrik yang digunakan berasal dari hitungan pemakaian listrik di perusahaan yaitu Rp 3.111 per m2 setiap bulannya. Listrik dibutuhkan untuk menggerakkan mesin pompa sebagai sarana utama dalam pengaliran larutan nutrisi ke tanaman. Pada komoditas bayam, pakcoy, dan caysim pompa bekerja 24 jam terus-menerus, sedangkan pada komoditas kangkung yang menggunakan subsrat kerikil, hanya dibutuhkan waktu setengah hari dalam pemakaiannya sehingga biaya listrik pada komoditas kangkung jauh lebih murah dan efisien dibandingkan sayuran lainnya. Persentase biaya listrik terhadap total biaya pada kangkung hanya mencapai lima persen, sedangkan sayuran lain mencapai sembilan persen.

Komponen biaya tetap tertinggi pada masing-masing komoditas sama yaitu pada biaya tenaga kerja tetap dan biaya distribusi. Biaya tenaga kerja tetap tinggi dikarenakan jumlah supir dan kernet yang mencapai delapan orang. Distribusi merupakan hal yang penting dalam usaha hidroponik sehingga biaya distribusi dan tenaga kerja distribusi lebih mahal dibandingkan komponen biaya tetap lain. Persentase total biaya tetap terhadap total biaya pada masing-masing komoditas sayuran berkisar antara 60-71 persen.

Biaya tetap rata-rata per kilogram yang paling kecil dan efisien yaitu pada komoditas kangkung. Biaya tetap rata-rata per kg yang dikeluarkan hanya sebesar Rp 8.470 sedangkan sayuran lain berkisar antara Rp 15.000-21.000. Dapat disimpulkan bahwa dilihat dari biaya tetap yang dikeluarkan, komoditas kangkung menjadi komoditas yang paling efisien untuk diusahakan.