• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN HIZBULLAH DALAM PEMERINTAHAN LEBANON (1992-1997)

C. Bidang Pembangunan

Salah satu tujuan negara adalah ingin mensejahterakan rakyatnya, baik itu negara yang sudah lama berdiri ataupun negara yang baru berdiri. Maka itu negara tersebut perlu melakukan pembangunan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam buku teori pembangunan dunia ketiga, Arief budiman mengemukakan ada empat hal landasan pembangunan disuatu negara. Pertama, Kekayaan rata-rata. Sebuah negara dikatakan berhasil dalam pembangunannya ketika pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Kedua, Pemerataan. Bangsa yang berhasil melakukan pembangunan adalah bangsa mempunyai produktivitas tinggi, tetapi penduduknya makmur dan sejahtera secara merata. Ketiga, Kualitas kehidupan. Salah satu cara mengukur kesejahteraan penduduk sebuah negara bisa dinilai dengan jumlah harapan hidup, jumlah kematian bayi, dan presentasi buta dan melek huruf. Keempat, Kerusakan lingkungan. Sebuah negara tinggi produktivitasnya dan merata pendapatan penduduknya bia saja berada dalam sebuah proses untuk miskin karena tidak memperdulikan kerusakan terhadap lingkungannya. Kelima, Keadilan sosial dan kesinambungan. Pembangunan sebuah Negara

78

yang berhasil memiiki unsur pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan, tidak terjadi kerusakan sosial dan alam.

Dalam hal pembangunan di Lebanon, Hizbullah secara tidak langsung membantu pemerintahan Lebanon untuk melayani kebutuhan masyarakat Lebanon. Hizbullah mendirikan sebuah lembaga, diantaranya perhimpunan Jihad al-Binaa, Filantropik dan Sosial para syahid, Lembaga bagi korban luka, Organisasi Kesehatan Islam, dan Komite Filantropik Islam.

Jihad al-Binaa mulanya dirintis di Iran setelah terjadi Revolusi Islam Iran, Kemudian Jihad Al-Binaa ini diadopsi oleh Hizbullah untuk diterapkan di Lebanon. Salah satu tujuan Jihad al-Binaa pada waktu itu membangun daerah- daerah komunitas syiah yang terpinggirkan, yang kurang mendapat perhatian dari pemerintahan Lebanon. Selain itu Institusi Jihad al-binaa juga membangun kembali gedung-gedung yang hancur disebabkan oleh bencana dan serangan Israel. Bencana yang pernah terjadi di Lebanon adalah banjir badang di Bekaa utara yang menyebabkan kehancuran yang cukup parah. Serangan-serangan yang di lakukan Israel ketika invansi terjadi mengakibatkan tidak sedikit bangunan, rumah-rumah warga yang hancur. Sejak berdirinya perhimpunan Jihad al-binaa sedikitnya telah membangun kembali rumah, sekolah, dan took- toko sebanyak 17.212 bangunan.79

Jihad al-binaa dalam hal rekontruksi lebih berpengalaman dibandingkan dengan kontruksi lainnya. Hal ini bisa dilihat dari kinerja institusi tersebut, kurang dari tiga jam setelah serangan Israel terjadi, institusi ini mengirimkan 100 insinyur untuk melihat dan menilai kerusakan apa saja yang terjadi lokasi.

79

Hizbullah memiliki perhatian kepada kesehatan masyarakat, mereka mendirikan organisasi kesehatan Islam. Organisasi ini mengelola sembilan pusat kesehatan, enambelas rumah sakit permanen, dan tiga rumah sakit berjalan. Sudah banyak warga yang menerima manfaat dari pelayanan kesehatan, hal ini berupa memberikan pelayanan pengobatan kesehatan secara gratis, memberikan vaksinasi, promosi melawan kebiasaan merokok, dan kampanye kesadaran pencegahan penyakit. Ada juga sebuah lembaga yang di dirikan oleh Hizbullah khusus bagi korban luka, hal ini menindak lanjuti keadaan fisik para pejuang yang terluka. Perawatan yang diberikan kepada korban perjuangan adalah berupa penyediaan upah bulanan, pelayanan medis, dan rehabilitasi bagi penyandang cacat. Lembaga ini telah melayani 3.150 orang yang terluka diantaranya 2.307 adalah para pejuang.

Lembaga Filantropik dan sosial untuk para syahid berkerja sendiri dalam bidang keuangan, operasiona, dan manajerial untuk memberikan perhatian khusus kepada keluarga para syahid yang telah mengorbankan jiwa dan raga nya dalam perlawanan. Program lembaga ini juga menjamin ketersediaan perumahan, pendidikan, pakaian, layanan kesehatan, dan kebutuhan sosial bagi warga. Sedangkan komite Filantropik Islam, berkerja dalam upaya penyediaan bantuan bagi anak yatim, kaum papa, orang cacat, tuna-wisma,dan para manula. Bantuan ini berupa dukungan finansial untuk pernikahan, tempat tinggal, makanan, serta pendidikan.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitin diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

Hizbullah sebagai suatu partai politik memiliki peran tersendiri dalam pemerintahan di Lebanon. Ada beberapa peran Hizbullah; bidang pertahanan, bidang pendidikan, dan bidang pembangunan. Pertama bidang pertahanan, ketika invasi Israel di Lebanon terjadi, Hizbullah yang pertama kali melakukan perlawanan. Hizbullah yang memcoba menahan serangan Israel dan memukul mundur pasukan Israel. Hizbullah berhasil merebut kembali wilayah-wilayah Lebanon yang pernah di kuasai oleh Israel.

Kedua, bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan Hizbullah sangat memperhatikan, apalagi pendidikan yang ada di Lebanon, sehingga Hizbullah membuat program khusus untuk masalah pendidikan yaitu, memberikan beasiswa kepada anak-anak Lebanon yang kurang mampu, dan membangun kembali saran-prsarana pendidikan seperti gedung-gedung sekolah yang pernah hancur oleh serangan Israel ke Lebanon.

Ketiga, bidang pembangunan. Kondisi Lebanon pasca serangan yang dilakukan oleh Israel sangat memperihatinkan. Hizbullah berperan dalam proses pembangunan kembali di Lebanon. melalui lembaga Jihad al-Binaa, lembaga ini telah banyak membangun kembali gedung-gedung yang roboh akibat serangan Israel. Pembangunan ini meliputi pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, dan gedung sekolah. Diantara lembaga kontruksi yang berada di Lebanon, Jihad al-Binaa inilah yang paling berpengalaman. Kita bisa lihat dari kinerja Jihad al-Bina dilapangan, setelah tiga jam serangan Israel terjadi di Lebanon maka mereka melakukan pengiriman Insinyur-insinyur untuk melihat dan menilai kerusakan yang terjadi. Peran Hizbullah inilah yang dirasakan oleh masyarakat Lebanon, sehingga masyarakat pun menjadi simpati

59

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis uraikan diatas, maka saran yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Penulis mengakui bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Tetapi mudah-mudahan penelitian ini bisa menjadi menambah khazanah keislaman bagi pembaca.

2. Kepada temen-temen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah khususnya temen-temen Sejarah Kebudayaan Islam khalayak pembaca, hendaknya bisa mengambil manfaat dari penelitian diatas. Sehingga bisa membandingkan dengan sumber yang lain dan mendapatkan wawasan yang cukup tentang peran Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon.

3. Dalam penelitian peran Hizbullah di pemerintahan Lebanon, penulis mengalami kesulitan refernsi. Kebanyakan referensi yang penulis temukan hanya membahas tentang gerakan Hizbullah saja, adapun refernsi tentang kondisi Lebanon dan pemerintahan dari presiden pertama sempai akhir sedikit yang penulis temukan. Maka penulis berharap pembaca tidak puas mendapatkan informasi dalam penelitian ini.

Dokumen terkait