• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN HIZBULLAH DALAM PEMERINTAHAN LEBANON (1992-1997)

A. Bidang Pertahanan

Pertahanan sebuah negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Pertahanan sebuah negara disebut juga dengan pertahanan Nasional, yaitu kekuatan bersama antara sipil dan militer untuk menjamin intergritas wilayahnya. Lebanon adalah negara Timur Tengah yang sering terjadi konflik, di Lebanon pernah terjadi perang Arab-Israel, perang saudara, dan invansi

72

Ibid, hal.40

Israel ke wilayah-wilayah Lebanon. Lebanon berbatasan langsung dengan negara Palestina sehingga Lebanon menjadi tempat pengungsian bagi warga Palestina. Israel menyerang Lebanon dengan berbagai alasan tertentu, maka sebenarnya Israel telah melanggar kedaulatan bangsa Lebanon. Israel melakukan invansi ke Lebanon, mengakibatkan negara ini tidak setabil dalam menjalankan roda pemerintahannya. Setiap kali Israel melakukan serangan ke negara Lebanon, mengakibatkan banyak jatuh korban, selain itu fasilitas bangunan umum seperti rumah sakit, sekolah dan lain-lain hancur.

Lebanon selatan merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Israel, wilayah inilah yang rentan terjadi konflik. Pemerintahan Lebanon dan Israel membuat kesepakatan bersama yang di fasilitasi oleh PBB, untuk menentukan garis batas (blue line). Lokasi-lokasi yang menjadi garis batas (blue line) antara Lebanon dan Israel diantaranya; Makam Syekh Abbad, Fatima Gate, Ghajar, Sungai Litani, Chebaa.

Makam Syekh Abbad terletak di desa Houla, sebuah desa kecil di perbatasan Israel-Lebanon. Makam ini dianggap suci dan keramat sekaligus menjadi tempat ziarah bagi orang Lebanon dan Israel. Menurut orang Lebanon Syekh Abbad adalah seorang sufi yang dikenal sebagai orang suci. Ia hidup sangat sederhana dan jauh dari berbagai keinginan duniawi. Ia juga menjadi tempat untuk berkeluh kesah orang yang berada dilingkunganya, dan memberikan petuah atau nasehat-nasehat. Sedangkan menurut orang Israel makam Syekh Abbad adalah makam orang yahudi yang bernama Ashi, ia adalah seorang tokoh agama yahudi yang menjadi panutan bagi Israel dan dianggap sebagai orang suci. Sehari-hari ia dipanggil Rabbi atau pemuka

agama yahudi, sering dikenal sebagai Rabbi Ashi. Makam Sykeh Abbad tepat berada di blue line, akhirnya makam seluas satu kali dua meter itu dibagi menjadi dua. Separuh berada di wilayah Israel, separuh lagi berada di wilayah Lebanon.

Fatima Gate merupakan jalan yang menghubungkan desa kafer kela dan desa El Adeisse, fatima gate sebuah bangunan besi yang mirip dengan gerbang masuk antara Lebanon dan Israel. Bangunan ini dikeliling oleh kawat setinggi sepuluh meter. Dinamakan fatima gate untuk mengenang seorang gadis kecil bernama fatima. Dulu gadis kecil ini sedang menemani ayahnya yang sedang mengembala, karena ada patroli pasukan Israel fatima dan ayahnya terpisah sehingga fatima berada dalam perbatasan. Pasukan Israel selalu curiga dengan setiap gerak-gerik yang ada dalam perbatasan sehingga gadis kecil ini menjadi korban penembakan pasukan Israel. Sejak saat itu kematian fatima menjadi terkenal dan masyarakat Lebanon sangat miris mengenang kejadian tersebut.

Selain Makam Sykeh Abbad dan Fatima gate, Ghajar juga desa yang berada diperbatasan yang terdapat blue line. Penduduk yang tinggal di ghajar kurang lebih 1.500 keluarga, kebanyakan dari mereka adalah Sunni alawite dari Suriah. Sebagian besar penduduk ghajar merasa tertekan dengan adanya garis batas tersebut, pihak Lebanon ingin semua penduduk ghajar pindah ke selatan blue line sehingga mereka masuk wilayah Lebanon. Sedangkan pihak Israel bersikeras semua peduduk ghajar tetap berada dalam wilayah Israel. Warga yang masuk wilayah Israel banyak diuntungkan dibandingkan dengan wilayah yang berada di Lebanon, mereka mendapatkan fasilitas yang lebih baik berupa kesehatan, listrik, air, insfrastruktur, dan kebutuhan rumah tangga terpenuhi

dengan baik. Israel mesnyiapkan itu semua agar penduduk ghajar tetap berada dalam wilayah Israel.

Sungai Litani adalah sungai yang membatasi wilayah Lebanon Selatan. Sunagi ini membentang dari desa Burghuz ke arah selatan, melewati Mazra’at Tamrah sampai az Ziqqiyah lalu ke arah barat sehingga Jezire. Sungai ini menjadi sasaran Israel, karena sungai litani ini akan menjadi penompang dalam mewujudkan Israel Raya apabila Israel berhasil menguasainya. Sungai litani ini juga akan menjadi sumber air yang tidak pernah habis untuk mencukupi kebutuhan hidup wilayah Israel bagian utara.

Chebaa merupakan sebuah daratan yang luasnya 30 kilometer persegi, wilayah ini menjadi perebutan yang tidak kunjung selesai antara Lebanon dengan Israel dan Israel dengan Suriah. Israel mengklaim chebaa merupakan wilayah bagian dari dataran tinggi golan, hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam resolusi 242. Sedangkan Lebanon mengklaim bahwa Chebaa merupakan wilayahnya yang harus dikembalikan oleh Israel sesuai dengan pelaksanaan resolusi 1701, adapun negara Suriah sejak awal menyatakan bahwa Chebaa merupakan wilayah bagian Lebanon.

Dalam memberlakukan ketentuan blue line ini, Israel bersikap sangat keras, kaku, dan tidak pandang bulu. Mereka mengawasi setiap titik perbatasan dengan patroli-patroli militernya. Israel juga mensiapkan peralatan dan sarana untuk mendeteksi kemungkinan adanya pelanggaran di arena blue line. Ada 198 titik kordinat geografi untuk menentukan blue line sepanjang 121 km yang ditentukan oleh Israel pada setiap 50 meter, namun tidak semua terpasang

tanda titik perbatasan. Blue Line ini mengacu pada perbatasan wilayah Lebanon dulu ketika hasil kesepakatan antara Prancis dengan Inggris.

Serangan-serangan Israel ke Lebanon mendapatkan perlawanan dari masyarakat, khususnya dari Hizbullah. Hizbullah sendiri memiliki tujuan, salah satunya adalah ingin mengembalikan wilayah-wilayah Lebanon yang dikuasai oleh Israel ketika invansi terjadi.74 Hizbullah berkembang menjadi sebuah kekuatan militer di Lebanon, kita bisa melihat dalam proses rekumen atau masyarakat ingin jadi anggota Hizbullah. Ada tiga fase pelatihan militer yang harus dilalui oleh anggot baru Hizbullah. Pertama, mereka mendapatkan pelatihan di Iran selama satu bulan. Kedua, mereka mendapatkan pelatihan di Bekaa Valley selama 15 hari. Ketiga, fase terakhir ini mereka mendapatkan pelatihan di Suriah selama 15 hari.

Hizbullah memiliki persenjataan yang baik dan modern yang siap dipakai kapan pun.75 Ketika pasukan Israel menerobos masuk ke dalam perbatasan Lebanon bagian selatan, maka Hizbullah siap menahan dan memukul mundur pasukan Israel sebelum mereka mencapai sungai Litani. Sementara pasukan Lebanon (LAF) sendiri mengamankan Ibu kota Beirut dan pemerintahan Lebanon. Karena peran inilah Hizbullah mendapatkan simpati dari masyarakat Lebanon, sehingga sebagian masyarakat menganggap Hizbullah sebagai pelindung mereka. Sedangkan dalam pemerintahan Lebanon, Hizbullah sangat membantu dalam pertahanan kedaulatan negara Lebanon, karena telah membantu untuk mengamankan negara dari serangan-serangan Israel.

74

Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.124

75

Dokumen terkait