• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Politik dan Pemerintah Daerah 1. Perencanaan Pembangunan

Dalam dokumen DHARMOTTAMA SATYA PRAJA (Halaman 55-65)

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH

B.3. Bidang Politik dan Pemerintah Daerah 1. Perencanaan Pembangunan

Arah kebijakan pembangunan sektor perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut :

i. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Semarang; ii. Pengoptimalan kegiatan evaluasi dan analisa untuk kepentingan perencanaan

iii. Peningkatan kualitas perencanaan anggaran pembangunan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tujuan :

i. Meningkatkan kualitas perencanaan umum pembangunan daerah Kabupaten Semarang;

ii. Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang daerah Kabupaten Semarang; iii. Meningkatkan kualitas perencanaan sektoral dan perencanaan pengembangan

bidang-bidang strategis.

iv. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengkajian potensi daerah untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Semarang;

v. Meningkatnya efektivitas dan kualitas perencanaan anggaran pembangunan pada APBD;

Sasaran :

i. Terwujudnya sistem koordinasi perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Semarang yang mantap di intern eksekutif, eksekutif-legislatif, dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terkait;

ii. Meningkatnya kualitas, profesionalisme dan kesejahteraan SDM aparat perencana; iii. Meningkatnya pemanfaatan perkembangan teknologi dan sarana prasarana

penunjang kegiatan perencanaan pembangunan daerah;

iv. Terwujudnya kesamaan persepsi dalam penyusunan dan pengembangan data/informasi perencanaan pembangunan daerah;

v. Meningkatnya investasi pemerintah dan swasta melalui optimalisasi perencanaan tata ruang daerah.

vi. Meningkatnya kegiatan - kegiatan penelitian dan pengembangan potensi daerah; vii. Meningkatnya inovasi kajian – kajian perencanaan dan evaluasi pembangunan

daerah;

viii. Meningkatnya kerjasama dengan lingkungan praktisi, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait dalam kegiatan penelitian, pengembangan dan pengkajian potensi daerah.

ix. Terwujudnya penggunaan Dana Pembangunan Daerah dalam menunjang kegiatan sesuai Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang ada secara optimal;

x. Meningkatnya peran partisipatif stakeholders dalam membantu kinerja penyusunan perencanaan anggaran pembangunan Daerah dan investasi yang dibutuhkan;

xi. Meningkatnya pemanfaatan/optimalisasi sarana dan prasarana untuk menarik dana-dana investasi.

2. Pemerintahan Umum

Arah kebijakan pembangunan sektor pemerintahan umum adalah sebagai berikut :

i. Peningkatan manajemen dan kapasitas lembaga DPRD;

ii. Peningkatan kinerja pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah pada masyarakat;

iii. Peningkatan kualitas pelayanan umum kepada masyarakat;

iv. Peningkatan dan mengembangkan kualitas pengelolaan keuangan dan asset/barang daerah;

v. Peningkatan sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;

vi. Penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan evaluasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah;

vii. Peningkatan Kerjasama Daerah;

viii. Penataan peraturan perundang – undangan daerah. Tujuan 1 :

i. Meningkatkan peran lembaga DPRD sehingga dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsinya;

ii. Mewujudkan kehidupan politik yang demokratis dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

Sasaran :

i. Meningkatnya peran dan fungsi lembaga DPRD;

ii. Tersebarluaskannya kegiatan DPRD melalui berbagai media cetak dan elektronik, terutama penerbitan khusus;

iii. Meningkatnya sarana dan prasarana kerja lembaga DPRD; iv. Meningkatnya wawasan dan kemampuan SDM DPRD.

Tujuan 2 :

Meningkatkan kinerja pelayanan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah kepada masyarakat sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal.

Sasaran :

Terwujudnya hubungan koordinasi penyelenggaraan pemerintah daerah yang efektif antar intern eksekutif, eksekutif – legislatif, dan eksekutif dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada

Tujuan 3 :

i. Mewujudkan pelayanan prima yang berpihak kepada masyarakat sesuai dengan Standar Minimal Pelayanan (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku;

ii. Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang berlaku;

iii. Menyederhanakan prosedural birokrasi pelayanan umum. Sasaran :

i. Tersusunnya Standar Minimal Pelayanan (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) bidang pelayanan umum;

ii. Terevaluasinya kelembagaan perangkat daerah Kabupaten Semarang, khususnya bagi yang memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan pelayanan umum; iii. Terbentuknya lembaga pelayanan satu atap (one stop service);

iv. Peningkatan kualitas dan kesejahteraan SDM aparatur penyelenggara pelayanan umum;

v. Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pelayanan umum;

vi. Tersosialisasinya kebijakan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan umum secara efektif dan optimal kepada masyarakat;

vii. Tersalurkannya pengaduan - pengaduan masyarakat sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pelayanan umum.

Tujuan 4:

i. Mewujudkan tertib administrasi pengelolaan keuangan Daerah; ii. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);

iii. Meningkatkan pelaksanaan inventarisasi barang daerah; iv. Melaksanakan optimalisasi pemanfaatan barang daerah. Sasaran :

i. Terbina dan terfasilitasinya pengelolaan keuangan daerah dari tingkat desa hingga tingkat Kabupaten;

ii. Terwujudnya pengembangan sistem akuntansi pendapatan Daerah dan penyempurnaan manajemen pendapatan Daerah;

iii. Berkembangnya sistem informasi keuangan Daerah;

iv. Terlaksananya Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD); v. Meningkatnya sarana dan prasarana pengelolaan keuangan Daerah;

vi. Tersusunnya Rencana Kebutuhan Barang Daerah (RKBD);

vii. Tersedianya sarana dan prasarana pemerintah daerah berdasarkan pada standarisasi kebutuhan.

viii. Terpeliharanya barang daerah pemeliharaan gedung milik Pemerintah Daerah. ix. Terwujudnya pemanfaatan barang Daerah yang sesuai dengan fungsinya. Tujuan 5:

i. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas pengawasan dalam rangka pengamanan aset dan keuangan daerah;

ii. Membangun partisipasi masyarakat dalam pencapaian Good governance dan

clean governance;

iii. Mendorong peningkatan kinerja sistem pengendalian internal intitusi perangkat daerah;

iv. Meningkatkan kualitas SDM pelaksanaan pengawasan Sasaran :

i. Terwujudnya pengawasan yang mendukung penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang efektif, efisien dan ekonomis;

ii. Meningkatnya sistem pengendalian internal managemen dan pengawasan melekat pada SKPD yang menjadi obyek pemeriksaan;

iii. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance dan Clean

Governance);

iv. Meningkatnya profesionalisme Sumber Daya Manusia aparatur pelaksana pengawasan.

Tujuan 6:

i. Tersusunnya kelembagaan dan struktur organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien berdasarkan potensi, karakteristik, beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan keuangan daerah;

ii. Tersusunnya pedoman ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah; iii. Meningkatnya kemampuan SDM aparatur daerah;

iv. Terwujudnya akuntabilitas dan peningkatan kinerja instansi pemerintah daerah. Sasaran :

i. Terwujudnya kelembagaan dan struktur organisasi perangkat daerah yang efisien dan efektif berdasarkan potensi, karakteristik, beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan keuangan daerah;

ii. Terwujudnya pedoman ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

iii. Tercapainya akuntabilitas dan peningkatan kinerja perangkat daerah, dan meningkatnya kemampuan SDM aparatur daerah.

Tujuan 7:

Mengembangkan jalinan kerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah lain, perguruan tinggi, dan dunia usaha (swasta) dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan daerah. Sasaran :

i. Terwujudnya legitimasi wilayah administrasi pemerintahan Kab. Semarang melalui Penegasan batas daerah dengan Kab./Kota perbatasan sehingga pada tahun 2010, terwujud batas wilayah administrasi pemerintahan Kab. Semarang dengan semua Kab./Kota perbatasan;

ii. Terwujudnya peningkatan investasi di Kab. Semarang melalui kerjasama daerah sehingga pada tahun 2010 terwujud 45 kerjasama dengan lembaga/instansi terkait; iii. Terukurnya pelaksanaan kerjasama daerah melalui pelaksanaan monitoring dan

evaluasi sebanyak 23 kali. Tujuan 8:

i. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peraturan perundang-undangan;

ii. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum aparatur pemerintah dan masyarakat;

iii. Meningkatkan pembangunan jaringan dokumentasi dan informasi hukum. Sasaran :

i. Perbaikan kualitas Perda, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati sesuai dengan kebutuhan Daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan perincian :

• Penyusunan atau revisi Peraturan Daerah sebanyak 80 dokumen;

• Penyusunan atau revisi Peraturan Bupati sebanyak 80 dokumen;

• Penyusunan Keputusan Bupati sebanyak 2.400 dokumen.

ii. Terciptanya kesadaran hukum aparatur pemerintah dan masyarakat melalui pelaksanaan sosialisasi/penyuluhan peraturan perundang – undangan di 71 Desa/Kelurahan se-Kabupaten Semarang;

iii. Terciptanya sistem jaringan hukum yang memadai di 18 kecamatan, 235 desa/kelurahan, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

3. Kepegawaian

Kebijakan pembangunan sektor kepegawaian diarahkan pada peningkatan kualitas, profesionalisme dan produktivitas kerja Aparatur Pemerintah Daerah.

Tujuan :

i. Meningkatkan kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah menuju Profesionalisme; ii. Memantapkan sistem pola karier pada aparatur;

iii. Meningkatkan kesejahteraan Aparatur Pemerintah Daerah. Sasaran :

i. Meningkatnya wawasan pengetahuan, ketrampilan dan profesionalisme aparatur; ii. Meningkatnya budaya disiplin, etos kerja dan etika moral aparatur;

iii. Meningkatnya kesejahteraan dan produktivitas kerja aparatur.

4. Statistik

Kebijakan pembangunan sektor statistik diarahkan pada :

i. Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam rangka pengelolaan dan pengolahan data statistik;

ii. Peningkatan kerja sama dengan ekspert yang berkompeten; iii. Penyempurnaan sistem dan pengolahan pengelolaan data statistik; iv. Peningkatan sarana prasarana pengolahan data statistik;

v. Penyusunan data statistik daerah yang meliputi : PDRB, Kabupaten Semarang dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, Profil Desa dan Data Hasil Sensus.

Tujuan :

ii. Meningkatkan kerja sama dengan ekspert yang berkompeten (BPS, Perguruan Tinggi, LSM, dll.) dalam penyusunan statistik daerah;

iii. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka pengelolaan dan pengolahan data statistik melalui pelatihan dan atau kursus-kursus;

iv. Menyempurnakan sistem dan pengolahan pengelolaan data melalui pembangunan jaringan pengelolaan data secara terintegrasi;

v. Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana pengolahan data statistik; vi. Melaksanakan Penyusunan data statistik daerah yang meliputi : PDRB,

Kabupaten Semarang dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, Profil Desa dan Data Hasil Sensus.

Sasaran :

i. Tersedianya SDM yang mampu melakukan pengelolaan dan pengolahan data secara terpadu dan berkelanjutan;

ii. Terlaksananya pengolahan dan pengelolaan data secara statistik, terintegrasi dan berkelanjutan;

iii. Tersedianya kelengkapan sarana dan prasarana pengolahan data satatistik daerah;

iv. Tersusunnya data statistik daerah yang meliputi : PDRB, Kabupaten Semarang dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, Profil Desa dan Data Hasil Sensus.

5. Kearsipan

Kebijakan pembangunan sektor kearsipan diarahkan pada penyempurnaan manajemen dan pengelolaan kearsipan daerah serta peningkatan pelayanan teknologi informasi kearsipan kepada aparatur dan masyarakat.

Tujuan :

i. Meningkatkan kualitas SDM aparatur Kearsipan;

ii. Meningkatkan apresiasi pada tiap – tiap Satuan Kerja Perangkat daerah akan pentingnya pengelolaan kerasipan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Kearsipan;

iii. Meningkatkan pelayanan kearsipan kepada aparatur pemerintah daerah dan masyarakat;

iv. Mengadakan kajian lapangan tentang Teknologi Informasi Kearsipan;

v. Mengadakan kerjasama antar daerah atau dengan pihak swasta tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Kearsipan;

vi. Meningkatkan sarana dan prasarana/pengembangan jaringan teknologi informasi kearsipan.

Sasaran :

i. Terwujudnya pengelolaan kearsipan daerah yang efektif, efisien, dan optimal pada seluruh SKPD.

ii. Meningkatnya kualitas SDM aparatur Kearsipan;

iii. Meningkatnya apresiasi pada tiap – tiap SKPD akan pentingnya pengelolaan kearsipan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Kearsipan;

iv. Meningkatnya pelayanan kearsipan kepada aparatur pemerintah daerah dan masyarakat;

v. Terwujudnya kajian lapangan tentang Teknologi Informasi Kearsipan;

vi. Terwujudnya kerjasama antar daerah atau dengan pihak swasta tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Kearsipan;

vii. Meningkatnya sarana dan prasarana/pengembangan jaringan teknologi informasi kearsipan.

6. Komunikasi dan Informatika

Kebijakan sektor komunikasi dan informatika diarahkan pada Penguatan lembaga informasi, komunikasi dan kehumasan sebagai satu struktur formal dalam melakukan peran dan fungsinya untuk memfasilitasi kelancaran arus informasi kepada

stakeholders.

Tujuan :

i. Mengembangkan kapasitas SDM informasi dan komunikasi;

ii. Mengembangkan hubungan kerja sama dan koordinasi sebagai sebuah sistem yang hidup dan berkembang diantara para stakeholders infokom dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada;

iii. Mengembangkan sikap dan perilaku masyarakat sebagai unsur pokok, guna mengembangkan proses partisipasi masyarakat yang didasarkan pada norma dan etika infokom;

iv. Memfasilitasi pengembangan dan pelayanan informasi serta komunikasi masyarakat yang terkait dengan pers dan media massa.

Sasaran :

ii. Terwujudnya jaminan kebebasan bagi media massa dalam melakukan kontrol sosial dan politik;

iii. Tersebarluasnya kegiatan-kegiatan daerah dan potensi wilayah melalui berbagai media komunikasi yang ada, baik cetak maupun elektronik;

iv. Berkembangnya forum-forum dialog interaktif dengan berbagai lapisan masyarakat guna membangun persepsi dan visi yang sama untuk kepentingan pembangunan daerah.

7. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kebijakan sektor kesatuan bangsa dan politik dalam negeri diarahkan pada terciptanya kondisi ketertiban dan keamanan yang stabil serta terwujudnya kondisi sosial politik yang kondusif dan demokratis.

Tujuan :

i. Meningkatkan upaya – upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum masyarakat, melalui :

• Meningkatkan kapabilitas Anggota Satuan Polisi Pamong Praja dalam menyikapi kebijakan Pemerintah terhadap masyarakat;

• Meningkatkan peran aktif aparat Ketentraman dan Ketertiban Umum (Tramtibum) di wilayah Kecamatan sebagai bentuk wujud pelayanan;

• Meningkatkan pembinaan dan penyuluhan pada Masyarakat dalam Implementasi Perda;

• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan keamanan swakarsa dan menjaga ketertiban umum;

• Meningkatkan koordinasi dengan Kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya dalam upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum.

ii. Mewujudkan kondisi sosial politik yang kondusif dan demokratis, melalui :

• Mendorong berkembangnya demokrasi, mewujudkan kehidupan sosial politik dan sosial kemasyarakatan yang kondusif;

• Memanfaatkan peraturan perundang-undangan bidang politik, organisasi profesi, organisasi masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat untuk menyongsong paradigma baru di bidang politik;

• Mengoptimalkan SDM yang profesional sesuai bidang dan keahlian masing-masing.

iv. Meningkatkan koordinasi dan antisipasi penanganan terjadinya bencana, melalui :

• Meningkatkan kemampuan anggota Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB);

• Meningkatkan kemampuan anggota satlinmas/hansip dalam membantu upaya antisipasi dan penanganan bencana;

• Sosialisasi/penyuluhan peningkatan kewaspadaan dan pemberian

pengetahuan kepada masyarakat tentang bencana

• Mengoptimalkan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana;

• Meningkatkan koordinasi di antara pihak – pihak terkait dalam antisipasi dan penanganan bencana.

Sasaran :

i. Meningkatnya keamanan dan ketertiban umum masyarakat; ii. Terwujudnya kondisi sosial politik yang kondusif dan demokratis iii. Terfasilitasinya kegiatan – kegiatan peningkatan kesatuan bangsa; iv. Meningkatnya koordinasi dan antisipasi penanganan bencana.

Dalam dokumen DHARMOTTAMA SATYA PRAJA (Halaman 55-65)

Dokumen terkait