• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam- macam Blush on

Dalam dokumen PEMBUATAN BLUSH ON DARI BUAH NAGA (Halaman 30-34)

LANDASAN TEORI

2.3.2. Macam- macam Blush on

Blush on (rouge) digunakan dengan tujuan untuk mengoreksi wajah, sehingga wajah tampak lebih cantik, lebih segar dan berdimensi. Blush on tersedia dalam bentuk loose atau compact powder, fat-based make-up, emulsi cair atau krim, cairan jernih dan gel (Retno dan Fatma,2007:93-96).

1. Losse atau compact powder adalah bentuk blush on yang paling sederhana, berisi pigmen dan lakes dalam bentuk kering, diencerkan dengan bahan- bahan powder standar seperti talcum, zinc stearat, dan magnesium karbonat. Kandungan pigmen biasanya 5-20%. Digunakan setelah menggunakan bedak dengan cara dibaurkan pada tulang pipi yang menonjol dengan menggunakan kuas blush on.

2. Anhydrous Cream Rouges, Dalam preparat ini , zat- zat pewarna didispersikan atau dilarutkan dalam base fat-oit-wax. Dibandingkan dengan powder , Anhydrous Cream Rouges dapat membentuk lapisan yang tipis di kulit sehigga terkesan alami. Cream ini bersifat menolak air, sehingga resiko lunturnya blush on karena berpirasi terhindar.

3. Menurut Kusantati, dkk (2008 126-127) menyatakan bahwa krim rouge dapat membentuk lapisan tipis yang rata di permukaan kulit sehingga tampak lebih alami. Krim rouge bersifat menolak air sehingga dapat terhindar dari resiko luntur bila terkena air. Blush on berbentuk cair dan cream digunakan setelah penggunaan alas bedak (foundation) yang masih belum kering di kulit pipi dan sebelum bedak dengan cara dioleskan pada tulang pipi yang menonjol menggunakan spongse. Rouge cair atau krim emulsi sangat baik digunakan untuk memperoleh hasil yang sangat cantik dan alami.

4. Compact

Merupakan blush on yang paling umum dikenal. Serbuk warna blush on yang dipadatkan ini akan menghasilkan warna yang sangat nyata. Jenis ini dapat dipakai untuk semua jenis kulit, terutama untuk yang memiliki kulit berminyak karena akan mengurangi minyak yang ada selama dipakai .

Dengan demikian, dari berbagai macam bentuk blush on tersebut maka peneliti akan membuat 3 produk yaitu bentuk compact, cream, dan powder. Ketiga bentuk tersebut akan dibuat menggunkan pewarna alami, pengaplikasian blush on bisa menggunakan kuas blush on atau spon sesuai dengan bentuk blush on tersebut. Pengaplikasian blush on juga harus melihat aspek- aspek tertentu, seperti warna kulit, kesempatan make-up dan warna lipstik. Akan tetapi penggunaan warna pada blush on bisa menggunakan warna sesui yang diinginkan pemakai, karena selera orang tentang warna blush on berbeda- beda. 2.3.4. Syarat menggunakan Blush on

Pemilihan warna blush on sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick dan nail polish (cat kuku), sehingga penampilan keseluruhan akan lebih harmonis. Mencoba berbagai pilihan warna blush on sebenarnya bebas dan tidak

ada larangan. Tetapi memilih warna blush on yang sesuai dengan warna kulit justru akan membuat riasan atau makeup terlihat makin natural. Blush on tersedia dalam berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga kecoklatan.(Kusantati, dkk ,2008:127)

Blush on merupakan golongan dari kosmetik dekoratif. Dalam kosmetik dekoratif, peran zat warna sangat besar. Sejak zaman dahulu, wanita cenderung mewarnai pipinya, rambutnya, kukunya, alisnya, dan bulu matanya. Menurut Retno dan Fatma (2007:91-92) Zat warna yang dipakai untuk pencampuran kosmetik ada dua kelompok :

1. Zat Warna Alam yang Larut

Zat warna alam sekarang ini sudah jarang dipakai dalam kosmetik. Sebelumnya dampak zat warna alam ini pada kulit lebih baik dari pada zat warna sintetis, tetapi kekurangan zat ini kekuatan pewarnanya relatif lemah, tak tahan cahaya, dan relatif mahal. Karena pembuatannya dari bahan alam. Misalnya alkalain- zat warna merah yang diekstrak dari kulit akar alkana, carmine- zat warna merah yang diperoleh dari tubuh serangga coccus cacti yang dikeringkan, klorofil daun- daun hijau, dan masih banyak lagi.

2. Zat Warna Sintetis yang Larut

Zat warna sintetis pertama kali disintetis dari anilin, sekarang benzene, toluene, anthracene, dan hasil isolasi dari coal-tar yang lain sehingga disebut dengan zat warna aniline. Sifat- sifat zat warna sintetis yang perlu diperhatikan antara lain Tone dan intensitas harus kuat sehingga jumlah sedikitpun sudah memberi warna, harus bisa larut dalam air,sifat yang berhubungan dengan PH, kelekatan pada kulit atau rambut, toksisitas. Berdasarkan penggolongan warna diatas penggunaan zat warna bisa menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Untuk penelitian ini akan menggunakan zat warna alam yang larut. Zat warna alam yang akan dibuat dari bahan buah- buahan berupa buah naga yang berwarna merah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan didalam menentukan warna yang akan dipakai dalam pengaplikasian blush on salah satunya memilih warna

blush on berdasarkan warna kulit. Blush on memiliki beragam warna akan tetapi tidak semua warna blush on cocok untuk warna kulit. Jika warna kulit wajah cenderung putih atau kuning, pilih blush on yang bernuansa merah muda, untuk kulit wajah berwarna sawo matang atau gelap, pilih blush on berwarna gradasi merah jingga atau merah bata buat pemakaian sehari-hari. Bila menginginkan warna kelihatan alami, pilih warna satu tingkat lebih cerah dari warna kulit atau dua tingkat lebih gelap dibanding warna kulit. tapi untuk acara pesta, tidak ada salahnya mengaplikasikan perona lebih tebal akan tetapi pemakaiannya harus terkesan alami.

Rauge/ blush on diciptakan dengan warna- warna yang menarik, pada dasarnya warna yang dipakai pada produk kosmetik blush on menggunakan pewarna dari bahan kimia. Hanya saja sekali juga memberikan pengaruh negatif pada kulit muka, terutama pipi, yaitu diawali dengan gatal- gatal lalu memerah dan bahkan kulit mengelupas (Rostamailis, 2005:76). Oleh karena itu dampak pemakaian zat warna alam pada kulit lebih baih dari pada zat warna sintetis. (Retno dan Fatma, 2007:91)

Berdasarkan bahaya yang ditimbulkan pewarna dari bahan kimia, penulis ingin membuat pewarna kosmetik blush On menggunakan bahan alami dari buah- buahan. Buah naga yang memiliki warna merah adalah jenis buah naga super merah yang memiliki pigmen warna merah pada daging dan juga kulitnya, sehingga warna merah pada daging digunakan untuk pewarna alami pada blush on.

2.4. Buah Naga

Dalam dokumen PEMBUATAN BLUSH ON DARI BUAH NAGA (Halaman 30-34)

Dokumen terkait