• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen PEMBUATAN BLUSH ON DARI BUAH NAGA (Halaman 77-82)

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian berikut ini menguraikan tentang proses pembuatan blush on, hasil uji inderawi blush on panelis terlatih (beauticiant) dan panelis tidak terlatih (model) hasil eksperimen secara keseluruhan, Pembahasan uji kesukaan panelis tidak terlatih (model) serta panelis terlatih (beauticiant dan uji laboratorium yaitu uji kandungan warna ( antosianin ).

Pembuatanan blush on dari buah naga dalam penilitian ini dibuat dalam tiga bentuk, yaitu bentuk cream, compact, dan bentuk powder. Pada dasarnya pembuatan ketiga produk tersebut sama dalam hal formula bahan dan cara pembuatannya, akan tetapi dalam hal takaran pada setiap produk berbeda. Warna blush on timbul dari ekstrak daging buah naga yang berwarna merah sehingga membuat blush on berwarna menjadi merah muda (pink) pada saat dicampur dengan bahan kimia lain. Proses pembuatan ekstrak buah naga diawalai dengan pemilihan bahan daging buah naga, daging buah naga dipotong bentuk dadu, daging buah naga direndam menggunakan alkohol 70% selama 24 jam, pemisahan biji buah naga menggunakan penyaring, hasil pemisahan saringan tersebut berbentuk cair karena banyaknya kandungan air pada buah naga, cairan buah naga di rebus menggunakan air 500 ml dengan api sedang antara 600C –

700C supaya alkohol yang tercampur pada proses ekstraksi dapat menguap secara sempurna. Hasil ekstraksi di simpan pada lemari es. Kemudian dicampur dengan bahan tambahan sesuai dengan takaran formula setiap produk. Hasil percampuran untuk produk blush on compact dan powder memerlukan proses pengeringan menggunakan matahari selama 2 hari untuk menghasilkan produk yang benar- benar kering. Pengeringan dengan bantuan mika untuk melindungi produk dari kontaminasi debu dan bakteri dari luar. Produk compact dalam proses pengeringan adonan formula diletakkan langsung pada wadah yang akan dipakai untuk memadatkan produk, sedangkan produk blush on powder masih melalui proses penghancuran dan pengayakan menggunakan pengayak 100 mess untuk mendapatkan produk yang sangat halus sehingga tidak melukai wajah pada saat

diaplikasikan ke pipi. Kemudian ke tiga produk bisa dikemas ketempat atau wadah yang sudah disiapkan pada masing- masing produk.

4.2.2. Kelayakan Produk blush on

Produk blush on bentuk cream, compact dan powder diaplikasikan kepada 9 model mahasiswa UNNES dengan kriterian 3 mahasiswa memiliki warna kulit putih, 3 mahasiswa memiliki warna kulit kuning langsat, dan 3 mahasiswa memiliki warna kulit sawo matang. Kelayakan produk blush on dapat diketahui dengan hasil uji inderawi, uji kesukaan dan uji laboratorium.

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 hasil uji inderawi dapat diketahui bahwa hasil penilaian rerata pada aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling tinggi diantara dua sampel blush On adalah sampel blush on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,33 dan termasuk pada kriteria sangat lembut, karena penmbahan formula kaolin dan talk yang lebih banyak sehingga tekstur blush on bentuk compact menjadi sangat lembut. Hasil penilaian rerata pada aspek warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel blush on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,17 dan termasuk pada kriteria jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on bentuk cream lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit putih dengan skor 4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on bentuk compact lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit putih dan kuning langsat dengan skor 3 dan termasuk kriteria jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on bentuk powder lebih jelas diaplikasikan pada model

yang memiliki warna kulit kuning langsat dengan skor 4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil penilaian rerata pada aspek aroma dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel 103 bentuk powder dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,17 dan termasuk pada kriteria sangat kuat/ khas.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 hasil uji kesukaan dapat diketahui bahwa hasil penilaian persentase pada aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel yang paling disukai diantara dua sampel blush On adalah sampel blush on bentuk powder dengan hasil rerata skor 3,6 dan termasuk pada kriteria sangat suka. Hasil penilaian persentase pada aspek kemudahan dalam pemakaian dari ke tiga sampel yang paling disukai diantara tiga sampel blush On adalah sampel blush on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3 dan termasuk pada kriteria suka. Hasil penilaian persentase pada aspek warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi dari ke tiga sampel yang paling disukai diantara tiga sampel blush On adalah sampel blush on bentuk cream dengan hasil rerata skor uji inderawi 3, 67 dan termasuk pada kriteria sangat suka. Hasil penilaian persentase pada aspek reaksi terhadap kulit yang paling disukai adalah sampel blush On compact dengan hasil skor uji kesukaan 3,67 dan termasuk kriteria sangat suka. Hasil penilaian persentase pada aspek aroma yang paling disukai adalah sampel blush On compact dengan hasil skor uji kesukaan 3,67 dan termasuk kriteria sangat suka.

Hasil uji inderawi, uji kesukaan oleh 9 panelis terlatih (beauticiant) dan 9 panelis tidak terlatih (model), serta uji laboratorium dapat diketahui bahwa Blush

on bentuk compact memiliki kualitas paling tinggi dibandingkan kedua sampel lain. Blush on Bentuk compact memiliki kandungan antosianin paling tinggi dengan penambahan ekstrak daging buah naga 150 ml. Berdasarkan hasil uji inderawi, kesukaan dan laboratorium kandungan warna yang paling baik dan tinggi dimiliki oleh bentuk blush on compact, sedangkan blush on cream lebih bagus diterapkan pada warna kulit putih, blush on compact lebih bagus diterapkan pada warna kulit putih, dan blush on powder lebih bagus diterapkan pada warna kulit kuning langsat. Eksperimen ini tidak memiliki efek samping yang merugikan akibat bahan alami yang digunakan dalam jangka pendek dan juga dalam jangka panjang. Eksperimen ini menggunakan pewarna alami dari daging buah naga sebagai pengganti pewarna kimia pembuatan blush on. Blush on compact lebih disukai karena kemudahan dalam pemakaiannya lebih mudah, warna pada saat diaplikasikan lebih jelas dan tekstur pada produk lebih halus. Penggunaan kaolin dan talk yang lebih banyak menyebabkan produk lebih halus dari pada produk lain.

BAB 5

Dalam dokumen PEMBUATAN BLUSH ON DARI BUAH NAGA (Halaman 77-82)

Dokumen terkait