• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bobot Penilaian Indikator Peringkat PT Dunia

Dalam dokumen LAKIP KEMENRISTEK 2016 page (Halaman 70-75)

BAB IV PENUTUP

Graik 10 Bobot Penilaian Indikator Peringkat PT Dunia

kualitas

kelembagaan Iptek dan Diki

(lanjutan)

Jumlah Taman dan

Teknologi yang Mature 58 6 14 12 85,71%

Jumlah Pusat Unggulan

Iptek 30 19 15 27 180%

Jumlah perguruan inggi masuk top 500 dunia

ditetapkan sebagai indikator kinerja sasaran strategis

untuk mengukur mutu dan ingkat daya saing perguruan inggi Indonesia di ingkat internasional dan membangun kesadaran peningnya perguruan inggi di Indonesia hadir dalam pemeringkatan perguruan inggi dunia. Persaingan untuk menjadi yang terbaik akan mendorong perguruan inggi selalu mengacu

pada kriteria yang digunakan dalam menentukan pengembangan universitas dan programnya. Sehingga apapun kriteria yang digunakan oleh lembaga

pemeringkat, secara otomais akan diadopsi sebagai

panduan dalam menyusun program kerja sekaligus sistem penilaian kinerja internal.

Sejalan dengan rencana strategis Kemenristekdiki,

program ini dimaksudkan untuk mendorong

terwujudnya perguruan inggi berkualitas, dikelola

secara otonom dalam lingkungan organisasi yang sehat, sehingga mampu menghasilkan luaran yang bermutu

dan berdaya saing inggi. Secara khusus pendanaan

ini ditujukan untuk mendorong peningkatan reputasi

akademik perguruan inggi menuju World Class

University (WCU).

Indikator utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program ini melipui aspek:

1.Jumlah Perguruan Tinggi Masuk Top 500 Dunia

1. Academic Reputaion yaitu berupa peningkatan website dan database masing-masing perguruan

inggi, mengikui pameran pendidikan di luar negeri dan berparisipasi pada konferensi para rankers.

2. Employer Reputaion yaitu berupa peningkatan

customer relaionship management (CRM) dengan

para employers, mendesain ulang kurikulum agar relevan dengan kebutuhan pasar.

3. Faculty/student raio yaitu berupa pembiayaan Post Doctoral program, pembiayaan visiing professor.

4. Citaions per paper yaitu berupa pemberian

insenif publikasi karya ilmiah yang ter- indeks (Scopus dan/atau Thompson Reuter),

penyelenggaraan seminar internasional yang ter- indeks Scopus, langganan database Scopus dan Thompson-Reuters, pembiayaan kerjasama riset internasional, pendampingan penulisan karya ilmiah dan submission fee, bantuan pengelolaan jurnal yang terindeks Scopus.

5. Internaionalizaion yaitu berupa pembiayaan Post Doctoral program, pembiayaan visiing professor, university summer program, pengiriman

dosen mengikui konferensi internaional.

Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja

Target

2015-2019

Realisasi 2015

Target

Tahun 2016Realisasi

%

ACADEMIC REPUTATION EMPLOYER REPUTATION FACULTY/ STUDENT RATIO 40% 10% 20% 20% 5.0% 5.0% CITATIONS PERPAPER INTERNATIONAL FACULTY INTERNATIONAL FACULTY

Lapor an Kinerja 2016 K emen terian Rise t, T eknologi, dan P endidik an Ting gi RI B AB III AK UNT ABILIT AS KINERJ A

Indikator utama di atas diukur secara agregat di ingkat perguruan inggi. Perguruan inggi penerima

dana ini diharuskan mengevaluasi base-line data

per akhir tahun 2015, dan membuat target capaian per tahun sampai akhir tahun 2019. Selain indikator kinerja di atas, perguruan inggi dapat menambahkan

indikator tambahan yang mencerminkan reputasi

akademik perguruan inggi, misalnya jumlah peneliian kolaborasi internasional, jumlah program

studi terakreditasi internasional, dan lain-lain.

Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, pada tahun 2016 ingkat capaian IKU ini telah mencapai

target yang ditetapkan. Dari target yang ditetapkan

sebesar 3 Perguruan Tinggi berhasil terealisasi sebesar 3 perguruan inggi, dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%. Jika dibandingkan pada tahun 2015, capaian realisasi IKU tahun 2016 sama dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan target jangka menengah tahun 2019, realisasi IKU mencapai 60% dari target 5 perguruan inggi di Indonesia masuk Top 500 Dunia.

Tabel 27 Jumlah Perguruan Tinggi Masuk Top 500 Dunia

Tabel 28 Peringkat 3 PT Indonesia di Tingkat Dunia Tahun 2014-2016

2012

2013

2014

2015

2016

Target

5 6 8 2 3

Realisasi

3 3 2 2 3

Prosentase

60% 50% 25% 100% 100%

PT

2012

2013

2014

2015

2016

Universitas Indonesia 273 309 310 358 325 Insitut Teknologi Bandung 451-500 461-470 461-470 431-440 401 Universitas Gajah Mada 401-450 501-550 551-600 551-600 501

Peringkat Universitas Indonesia (UI) yang semula di tahun 2015 adalah 358, ditahun 2016 ini mengalami peningkatan menjadi peringkat 325 dunia. Peringkat Insitut Teknologi Bandung (ITB) di tahun 2015 ada pada range 431, ditahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 401. Dan Peringkat Universitas Gadjah Mada (UGM) di tahun 2015 ada pada range 551, ditahun

2016 mengalami peningkatan menjadi 501.Peringkat 501 dunia ini dikategorikan memenuhi target masuk dalam 500 Top Dunia karena indikator penilaian utama

yaitu Academic Reputaion yang memiliki bobot

40%,UGM telah mencapai skor yang cukup signiikan yaitu 40,9. Demikian juga untuk Internaional Faculty memiliki skor 18,

Bila dibandingkan dengan negara tetangga terdekat yaitu Malaysia, peringkat perguruan inggi Indonesia di

dunia internasional masih berada dibawah perguruan

inggi Malaysia. Perbandingan peringkat perguruan

inggi Indonesia dengan perguruan inggi Malaysia untuk periode 2014/2015 dan 2015/2016 terlampir

63

an Kinerja 2016 K emen terian Rise t, T eknologi, dan P endidik an Ting gi RI B AB III AK UNT ABILIT AS KINERJ A

Gambar 13 Perbandingan Ranking Perguruan Tinggi Indonesia dan Malaysia

Tabel 29 Nilai Perguruan Tinggi Indonesia Tahun 2016 per Indikator Pemeringkatan Dunia

Perguruan Tinggi

Academic

Reputaion ReputaionEmployer Faculty/ Stu-dent Raio Citaion per Paper

Internaional Faculty Internaional Student UI 55 65 45 5 45 7 ITB 47,4 51,3 21,6 2,8 17,6 3,3 UGM 40,9 32,8 16,7 1,6 18 2,4

Top 500 Dunia

2014/2015/2016

VS

No Universitas Rangking 2014/2015 2015/2016Rangking 1 UI 358 325 2 ITB 431 401 3 UGM 551 501 4 IPB 701+ 701+ 5 UNAIR 701+ 701+ No Universitas Rangking 2014/2015 2015/2016Rangking 1 UM 146 133 2 UKM 289 302 3 UIM 312 288 4 USM 303 330 5 UPM 331 270

Dari bobot penilaian indikator Peringkat Perguruan Tinggi Berkelas Dunia, nilai yang diperoleh perguruan inggi Indonesia di tahun 2016 per masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keberhasilan pencapaian kinerja jumlah perguruan

inggi masuk Top 500 dunia yaitu adanya sinergisitas antara keinginan perguruan inggi untuk menjadi perguruan inggi berkelas dunia, disamping dukungan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui kebijakan untuk memberian bantuan pendanaan pada program peningkatan PT berkelas dunia.

Dalam rangka mendorong Perguruan Tinggi masuk

Top 500 Dunia masih menghadapi kendala, antara lain : 1. Kurangnya komitmen Pimpinan PT dalam

menaikkan peringkat dunia;

2. Pendanaan program WCU di masing-masing PT masih sangat bergantung pada dana dari

Lapor an Kinerja 2016 K emen terian Rise t, T eknologi, dan P endidik an Ting gi RI B AB III AK UNT ABILIT AS KINERJ A

3. Rasio dosen / mahasiswa masih rendah;

4. Jumlah publikasi terindeks dan sitasi yang amat rendah;

5. Jumlah dosen dan mahasiswa asing yang kecil; 6. Sistem pangkalan data yang belum terbangun; 7. Jejaring dengan pengguna global yang belum

terbangun dan terideniikasi dengan baik.

Melihat kendala tersebut di atas, beberapa langkah

anisipasi yang akan dilaksanakan di masa yang akan

datang adalah sebagai berikut :

1. Mendorong perguruan inggi (terutama PTN-BH)

untuk meningkatkan peringkat kelas dunia.

2. Perguruan Tinggi dalam pengalokasian anggaran perlu memprioritaskan pembiayaan program dan kegiatan yang terkait dengan penilaian WCU.

3. Menambah dosen untuk meningkatkan rasio

dosen/mahasiswa

4. Menambah jumlah mahasiswa S3,

5. Meningkatkan alokasi beasiswa untuk S3 dalam

negeri,

6. Menambah anggaran riset para dosen yang

produkif,

7. Menginisiasi kerjasama insitusional yang dapat meningkatkan produkivitas riset,

8. Membiayai post-doc dan world class profesor asing untuk meningkatkan mutu kelas dunia di

PTNBH,

9. Memberi insenif riset program S3 dalam negeri dan kepada profesor / dosen produkif,

10. Memonitor dan mengevaluasi progress penyiapan menuju WCU,

11. Peningkatan kemampuan pangkalan data lokal (di

iap-iap PTNBH).

Berdasarkan hasil pemeringkatan kluster-1 tahun 2015, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi menargetkan 11 (sebelas) perguruan inggi di Indonesia masuk peringkat top 500 dunia dengan tahapan 5 (lima) perguruan inggi masuk 500 besar dunia hingga tahun 2019, dan 6 (enam) perguruan inggi lainnya masuk 500 besar hingga tahun 2024.

Target pencapaian lima perguruan inggi Indonesia masuk dalam top 500 perguruan inggi terbaik dunia

bukanlah target yang mudah untuk dicapai. Perlu

disusun rencana pendampingan yang sistemais

dan diimplementasikan secara konsisten pada lima

perguruan inggi unggulan Indonesia yaitu: Universitas Indonesia, Insitut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga dan Insitut Pertanian Bogor, agar dapat masuk atau tetap berada pada datar top 500 perguruan terbaik dunia.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berupaya mempertahankan dan meningkatkan

kualitas pendidikan inggi di Indonesia agar masuk dalam 500 besar dunia melalui skema pendanaan

khusus, mengalokasikan pendanaan khusus untuk mendorong peningkatan reputasi akademik beberapa

perguruan inggi di ingkat internasional. Skema

pendanaan ini didasarkan pada pencapaian reputasi akademik selama ini, khususnya keberhasilan dalam

mencapai peringkat 500 besar dunia atau 200 ingkat Asia. Pendanaan program peningkatan reputasi akademik perguruan inggi pada tahun anggaran 2016

diintegrasikan dalam usulan rencana program dan

kegiatan pada DIPA masing-masing perguruan inggi dan atau Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada tahun 2016. Sebagai indak lanjut dari penyusunan rencana program dan kegiatan tersebut, perguruan inggi

diharuskan membuat usulan lengkap program dan kegiatan peningkatan reputasi akademik perguruan

inggi menuju WCU berisi rancangan program secara

rinci yang dilaksanakan dan target indikator yang akan dicapai untuk menuju WCU.

Pendanaan untuk mendukung program dan kegiatan WCU di atas merupakan mekanisme pendanaan yang berbasis kinerja (performance-based budgeing), dimana Kementerian Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bersama-sama perguruan inggi penerima dana menyepakai serangkaian indikator

kinerja berikut target yang harus dicapai oleh pihak

perguruan inggi. Selain itu melakukan koordinasi ruin dengan Tim Task Force WCU dari masing-masing

perguruan inggi, mengembangkan jejaring dengan beberapa universitas berkelas dunia seperi Kyoto University, Kobe University dan Osaka University serta berparisipasi dalam beberapa konferensi internasional lembaga pemeringkat dunia seperi IREG Conference, THE Conference dan QS Conference.

65

an Kinerja 2016 K emen terian Rise t, T eknologi, dan P endidik an Ting gi RI B AB III AK UNT ABILIT AS KINERJ A

Gambar 14 Tim WCU Indonesia Mengikuti Konferensi Rankers QS-Apple dan Menjadi Salah Satu Narasumber di Malaysia, 24-27 November 2016

Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul)

ditetapkan sebagai indikator kinerja sasaran strategis

untuk mengukur kinerja insitusi perguruan inggi yang terakreditasi A dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan BAN-PT. Dengan akreditasi unggul akan memberikan jaminan bahwa insitusi perguruan inggi

yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang

ditetapkan oleh BAN PT, sehingga mampu memberikan

perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan

perguruan inggi yang idak memenuhi standar serta mendorong perguruan inggi untuk terus menerus

melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu

yang inggi.

Perguruan inggi didedikasikan untuk: (1) menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (iptek), (2) mempelajari, mengklariikasikan dan melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Oleh karena itu perguruan inggi sebagai lembaga melaksanakan fungsi Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, peneliian dan pengabdian

kepada masyarakat, serta mengelola iptek. Untuk

menopang dedikasi dan fungsi tersebut, perguruan

inggi harus mampu mengatur diri sendiri dalam

upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara terus-menerus, baik masukan, proses maupun keluaran berbagai program dan layanan yang diberikan kepada masyarakat. Selain itu, kualitas

pendidikan inggi masih relaif rendah baik dalam konteks insitusi (Perguruan Tinggi) maupun program

studi yang diindikasikan dengan mayoritas Perguruan Tinggi hanya mendapatkan akreditasi C dan masih

sangat sedikit yang berakreditasi A atau B. Perguruan Tinggi Indonesia juga belum mampu berkompeisi

dengan Perguruan Tinggi negara lain bahkan masih

teringgal dari negara-negara di kawasan Asia

Tenggara sekalipun. Sejumlah lembaga internasional secara berkala melakukan survei untuk menyusun peringkat universitas terbaik dunia dan menempatkan

universitas-universitas Indonesia, bahkan yang berstatus paling baik di Indonesia sekalipun berada

pada posisi yang masih rendah.

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik,

perguruan inggi harus secara akif membangun sistem penjaminan mutu internal. Untuk membukikan

bahwa sistem penjaminan mutu internal telah

dilaksanakan dengan baik dan benar, perguruan inggi

Lapor an Kinerja 2016 K emen terian Rise t, T eknologi, dan P endidik an Ting gi RI B AB III AK UNT ABILIT AS KINERJ A

diakreditasi oleh lembaga penjaminan mutu eksternal. Dengan sistem penjaminan mutu yang baik dan

benar, perguruan inggi akan mampu meningkatkan

mutu, menegakkan otonomi, dan mengembangkan

diri sebagai insitusi akademik dan kekuatan moral

masyarakat secara berkelanjutan.

Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun 2016, ingkat capaian IKU sudah mencapai

target yang ditetapkan. Dari target yang ditetapkan

sebesar 39 Perguruan Tinggi berhasil terealisasi sebesar 49 perguruan inggi, dengan persentase capaian kinerja sebesar 125%. Capaian kinerja tahun 2016 juga meningkat jika dibandingkan pada tahun 2015, dimana realisasi IKU adalah 89,65%. Sedangkan

jika dibandingkan target jangka menengah tahun

2019, realisasi IKU mencapai 25,25% dari target 194 perguruan inggi berakreditasi A (Unggul).

Dalam dokumen LAKIP KEMENRISTEK 2016 page (Halaman 70-75)