• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di pasar kopi internasional, kopi Indonesia juga banyak digemari. Namun, produsen kopi Indonesia yang umumnya berasal dari perkebunan rakyat masih belum mampu memenuhi permintaan pasar yang tinggi tersebut, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penghambat selama proses budidaya kopi. Mulai dari proses penanaman sampai pemanenan yang akhirnya mempengaruhi mutu kopi yang dihasilkan.

Oleh karena itu, penanganan budidaya kopi harus diberikan secara optimal, terutama dalam hal penerapan teknik budidaya dan cara pengolahan yang benar.

1. Media Tanah

Tanah yang digunakan dalam menanam kopi adalah jenis tanah yang gembur. Yang memiliki unsur kompos dan memilki ph standar yakni 5,0-7,0.

Semakin tinggi kandungan ph yang terdapat dalam tanah maka semakin baik untuk tanaman kopi. Jarak antara tanaman kopi yang satu dengan tanaman kopi lainnya adalah 2,5m sampai 3m. Jarak antara tanaman kopi yang satu dengan kopi yang lainnya memang tidak boleh terlalu dekat karena bisa membuat kurang masuknya cahaya matahari pada tanaman kopi yang kemudian berdampak pada hasil kopi yang didapat kurang maksimal. Tanaman kopi yang baik memang lebih cocok ditanam di daerah beriklim dingin atau sejuk yang bersuhu sekitar 15-20 seperti daerah Sumbul Sidikalang ini. Hal ini dimaksudkan agar tanaman kopi tersebut bertahan lama. Kopi yang ditanam pada suhu sejuk atau dingin akan bertahan pada usia yang cukup lama yakni hingga puluhan tahun ketimbang tanaman kopi yang ditanam pada suhu yang panas.

2. Jenis Kopi yang Ditanam

Jenis kopi yang umum ditanam di daerah Sumbul ini adalah jenis kopi ateng atau kopi Arabika. Hal ini dikarenakan cara perawatannya yang mudah, tidak

membutuhkan banyak biaya dan harga jualnya lebih tinggi dari pada kopi Robusta yang menyebabkan jenis kopi ini paling banyak di tanam oleh petani kopi yang ada di Sumbul. Jenis Bibit kopi ateng ini bisa diperoleh dengan cara pembibitan sendiri ataupun bisa dibeli di Dinas Pertanian Kec. Sumbul melalui kelompok-kelompok petani.

3. Latar Belakang Bertani Kopi

Pada umumnya para petani kopi yang terdapat di Kecamatan Sumbul memang lebih memilih usaha bertani kopi sebagai usaha utama. Hal ini dikarenakan bertani kopi lebih mudah dibandingkan bertani tanaman lain serta penghasilan yang didapat cukup lumayan. Seperti salah satu informan yang kami wawancarai. Ia dalam sebulan dapat memanen 192 kg kopi dengan harga jual kopi per kilo nya adalah Rp.15.000. Dari hasil pertaniannya la dapat menghasilkan sekitar Rp.

2.880.000/bulannya.

4. Pembibitan

Dalam pertanian pasti ada yang namanya proses pembibitan. Pembibitan dalam penanaman kopi ialah pertumbuhan bibit kopi selama berada dalam polyback hingga siap ditanam dilahan luas. Adapun teknik-teknik yang di gunakan dalam melakukan pembibitan ialah:

a. Menyiapkan bibit yang akan ditanam. Dengan ciri-ciri bibit baik adalah bibit yang di peroleh dari buah kopi yang berwarna merah dan berbiji 2 dan berukuran besar.

b. Menyiapkan polyback yang akan dipakai pada saat pembibitan awal. Buah kopi yang sudah didapat harus dikupas lalu dicuci. Hingga kemudian dimasukkan ke dalam polyback yang berisi tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos.

Gambar. 5.1. Bibit Kopi yang Ada di Dalam Polybag 5. Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu tahap yang paling wajib dalam proses penanaman. Karena pupuk merupakan sumber protein bagi tanaman. Pada tanaman kopi, pupuk yang dipakai ada dua jenis yakni, pupuk alami (kompos) berupa kotoran ternak dan pupuk kimiawi. Dalam proses pemupukan pada tanaman kopi biasanya dilakukan pada saat tanaman kopi mulai berbunga. Untuk jenis pupuk kimiawi biasanya para petani kopi membelinya di KUD (Koperasi Unit Desa) yang terdapat di kawasan sekitar Sumbul. Tahap atau cara yang dilakukan dalam pemupukan bebas namun, kebanyakan petani memberikan pupuk sebanyak-banyaknya pada tanaman mereka dengan cara dikubur bersama dengan tanah ataupun menaburkan di sekitar tanaman kopi tersebut.

6. Hama

Hama yang paling sering menyerang tanaman kopi di Sumbul adalah ulat buah, semut (yang bersarang di tanaman kopi). Dari semua hama tersebut yang paling berbahaya ialah ulat buah dan jamur merah yang terdapat pada batang tanaman kopi. Hama ulat buah biasanya terdapat dalam buah kopi tersebut dan memakan buah kopi tersebut. Ciri-ciri ulat tersebut: sangat kecil, dan berwarna hitam.

Gambar. 5.2. Contoh Biji Kopi yang Terkena Hama Ulat Buah

Adapun hama lainnya adalah hama jamur merah yang untungnya belum terdapat/di temukan di pertanian kopi yang berada di kecamatan Sumbul. Namun,

hama inilah yang paling berbahaya dan di takuti para petani kopi. Hama ini biasanya akan tumbuh di batang kopi. Hama jamur merah bersifat merusak seluruh batang tanaman kopi. Sehingga para petani kopi ini akan mengalami kerugian yang sangat parah karena kerusakan pada batang pohon dapat mengakibatkan pohon kopi tersebut mati. Kemudian ada hama yang lain lagi yaitu hama semut. Tanda-tanda pohon kopi yang terkena hama semut bisa dilihat dari buah kopi yang membusuk dan menghitam. Cara yang dapat digunakan petani kopi untuk menangani hama semutini adalah dengan cara mengikis sarang semut yang terdapat pada tanaman kopi dan menyemprotkan pestisida pada tanaman kopi. Pestisida tanaman kopi yang dipakai adalah antrakol detain

7. Pendederan atau Penyebaran Bibit

Penyebaran bibit dilahan biasanya dilakukan pada saat bibit berusia 6-7 bulan. Penyebaran bibit ini dilakukan secara manual, yakni dengan cara meletakkan bibit kopi yang sudah ditanam pada polyback kedalam lahan tanah yang sudah disediakan. Tanah yang akan dipakai untuk melakukan pendederan harus telah dilubangi sekitar 25 cm.

Gambar. 5.3. Seorang petani yang sedang melakukan pendederan

8. Pemangkasan

Tanaman kopi yang baik dipangkas pada saat masih muda dan batangnya belum terlalu tinggi. Pemangkasannya dilakukan dengan cara memotong pucuk dan batang batang/ranting. Hal ini dilakukan agar tanaman kopi lebih banyak

mendapatkan cahaya matahari dan jarak antara tanaman kopi satu dengan kopi lainnya tidak terlalu berdekatan.

9. Pemanenan

Pemanenan kopi biasanya dilakukan 2 kali dalam sebulan. Panen yang bagus pada saat pertama kali melakukan pemanenan ialah pada saat tanaman kopi berusia 3,5 tahun, tapi ini hanya berlaku pada jenis kopi ateng. Dan buah kopi yang bisa dipanen yakni kopi yang memilki warna merah terang.

BAB VI

Dokumen terkait