• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

3. Buku Cerita Bergambar

a.) Pengertian Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar merupakan salah satu variasi yang digunakan sebagai bahan bacaan anak-anak. Buku cerita bergambar dapat menarik minat anak untuk membaca. Untuk anak Sekolah Dasar (SD) buku yang disertai gambar memiliki peranan pentung dalam proses pembelajaran. Dengan adanya gambar siswa dapat berimajinasi untuk mengetahui alur cerita dari suati cerita. Buu-buku yang memiliki gambar akan lebih menarik perhatian dari siswa.

Buku cerita bergambar adalah buku yang menyampakan cerita bergambar dan teks dan keduanya saling menjalin (Micthel, 2003: 87). Nurgiyantoro mengatakan bahwa buku cerita bergambar adalah bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi (Nurgiyantoro, 2005: 152). Sedangkan Lukens ( dalam Nurgiyantoro,2005 : 153) berpendapat bahwa ilustrasi cerita dan gambar adalah media yang berbeda tetapi dalam buku cerita keduanya secara bersama membentuk suatu perpaduan. Dengan demikian pembaca dapat mengerti alur cerita yang diberikan dari teks narasi dan gambar tersebut. Akan lebih baik apabila buku cerita bergambar memiliki tampilan serta isi yang menarik, sehingga membuat siswa tertarik dalam membaca. Apabila buku itu dibuat secara asal-asalan, kegiatan membaca buku

25

tersebut dapat menjadi hal yang membosankan ketika anak membaca ( Priyono, 2006 : 3)

Dari berbagai definisi diatas buku cerita bergambar adalah buku yang didalamnya termuat gambar dan terdapat narasi singkat. Gambar yang disertai kata narasi merupakan kesatuan yang padu, Sehingga gambar dan kata narasi membentuk ilustrasi alur cerita buku cerita bergambar tersebut. Buku cerita bergambar merupakan salah satu media yang effektif dalam mengembangkan pengetahuan anak, karena mengkombinasikan kata-kata dan gambar secara terpadu.

b.) Jenis-jenis Buku Cerita Bergambar

Menurut Mc Elmeel (2002) jenis-jenis buku cerita bergambar ada 6, yaitu :

1. Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan, atau sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya.

2. Historis

Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau kenyataan dimasa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempatm atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah.

26

Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna untuk menambaah ketrampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak.

4. Biografi

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang mulai dari kelahiran hingga kematiannya jika sudah meninggal.

5. Cerita rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah ang asal muasalnya bersumber dari masyarakat serrta tumbuh dan berkembang dalam masyarakan di masa lampau.

6. Kisah nyata

Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah situasi atau perstiwa.

c.) Manfaat Buku Cerita Bergambar

Nurgiyantoro (2005: 152) mengemukakkan bahw dengan gambar-gambar cerita menarik yang dihadirkan, siswa akan membaca dengan penuh kesungguhan mengikuti dan mencoba memahami alur gambar aksi yang dilihatnya, dan itu mungkin sekali dilakukan berkali-kali. Gambar-gambar tersebut menjadi daya gerak anak untuk mengembangkan fantasi lewat imajinasi dan logika.

Mitchel (Nurgiyantoro, 2005 : 159-163) menunjukkan beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi siswa, yaitu:

27

a. Buku cerita bergambar dapat membantu siswa terhadap pengembangan dan perkembangan emosi anak.

b. Buku cerita bergambar dapat membantu siswwa belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi dan pengembangan perasaan.

c. Buku cerita bergambar dapat membantu siswa belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan peraasaan.

d. Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk memperoleh kesenangan.

e. Buku cerita bergambar dapat membantu suswa untuk mengapresiasi keindahan.

f. Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk menstimulasi imajinasi.

Dengan mengetahui berbagai manfaat Buku cerita bergambar dari para ahli. Buku cerita bergambar sangat berguna sebagai media sarana saat proses pembelajaran berlangsung.

d.)Unsur-unsur cerita.

Unsur interistik adalah unsur-unsur cerita fiksi yang secara langsung berada di dalam, menjadi bagian dan ikut membentuk eksistensi cerita yang bersangkutan.Unsur fiksi yang termasuk dalam kategori ini adalah tokoh dan penokohan, alur, pengaluran, dan berbagai peristiwa yang membentuknya, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Berbeda dengan unsur ekstrinsik, di pihak lain, adalah unsur yang berada di luar teks fiksi yang bersangkutan, tetapi mempunyai

28

pengaruh membangun cerita yang dikisahkan, langsung atau tidak langsung(Nurgiyantoro, 2005 : 221).

Rampan (2012: 73) yang menyatakan bahwa sebuah cerita terdiri dari beberapa pilar, yaitu, :

1. Tema

Tema merupakan pilar pertama yang menjadi rancangan awal penulis untuk membangun sebuah cerita yang dilandasi amanat atau pesan moral yang ingin disampaikan pada pembaca. Pemberian amanat perlu dibuat secara menarik sehingga pembaca merasa tidak sedang membaca wejangan moral. Pembaca dihadapkan pada sebuah cerita yang menarik dan menghibur dan dari bacaan itu pembaca dapat membangun pengertian dan menarik kesimpulan tentang pesan apa yang hendak disampaikan pengarang.

2. Tokoh

Pilar kedua dalam sebuah cerita adalah tokoh. Secara umum, tokoh atau penokohan dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama yang bersifat protagonis dan tokoh yang bersifat antagonis.Selain tokoh-tokoh yang ada di atas, ada juga tokoh lain sebagai pelengkap untuk menjadi kesatuan cerita. Penulis harus memperhatikan kejelasan karakter dari setiap tokohnya.

3. Latar

Pilar keketiga dalam sebuah cerita adalah latar. Latar termasuk bagian paling penting dalam sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa dalam cerita dapat dibangun dengan menarik bila penempatan latar waktu dan tempat

29

dilakukan dengan tepat, hal ini dikarenakan latar berhubungan dengan tokoh dan karakter. Latar menunjukkan bahwa cerita tertentu dapat menghidupkan tokoh-tokoh dan menghidupkan alur yang lebih spesifik. 4. Alur

Pilar ke empat dalam sebuah cerita adalah alur. Alur merupakan bagian dari nyawa, pengarang dituntut untuk dapat membuat alur cerita yang menarik sehingga kronologi yang ada dalam suatu cerita dapat membuat pembaca merasakan ikut menjadi bagian dalam penceritaan. Alur dapat dibina secara lurus atau kronologis. Peristiwa-peristiwa dibuat berkaitan langsung satu sama lain sehingga cerita berakhir. Alur yang baik tidak datar, tapi ada naik dan ada turun, ada puncak masalah dan ada juga penyelesaiannya.

5. Gaya

Gaya merupakan pilar terakhir dalam pembuatan cerita. Inilah elemen yang terakhir dalam sebuah tulisan yang sempurna. Cerita yang biasa bisa menjadi bagus jika diceritakan secara baik. Krena keberhasilan sebuah cerita bukan pada apa yang dikatakan melainkan bagaimana mengatakannya. Kalimat-kalimat yang enak untuk dibaca, ungkapan-ungkapan yang baru dan hidup, pemecahan persoalan yang rumit namun penuh tantangan, pengalaman-pengalaman kemanusiaan yang bernuansa kemanusiaan, dan sebagainya merupakan muatan gaya yang membuat pembaca terpesona. Gaya adalah salah satu kunci dalam yang menentukan berhasil atau gagalnya sebuah cerita.

30

e.) Kriteria Buku Cerita Bergambar yang baik

Perlu diketahui bahwa buku bacaan yang baik adalah buku bacaan yang: (1) dapat memberikan nilai positif pada pembacanya; (2) disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan penulisnya seakan ingin berbagi dengan pembaca, bukan menggurui; (3) gaya penulisan tidak meledak-ledak; (4) menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, tidak menggunakan istilah asing yang sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia (Christantiowati,1994).

Nurgiyanto (2005: 210) juga menyatakan bahwa buku cerita yang baik untuk anak seharusnya memenuhi persyaratan berikut: (1) materi dapat dipahami anak; (2) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami anak; (3) mempertimbangkan kesederhanaan(kompleksitas) kosakata dan struktur, dan (4) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak.

Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kriteria buku cerita yang baik bagi anak adalah buku yang dibuat dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh pembaca. Selain itu buku yang baik memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan menggunakan gambar buku full color dan lebih dominan dibandingkan teks narasinya, sehingga dapat membuat buku lebih menarik.

Dokumen terkait