EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
10. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Total alokasi anggaran Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebesar Rp. 11.564.905.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 11.561.683.500,- atau sebesar 99,97 %. Adapun capaian prestasi fisiknya setara yaitu sebesar 99,66 %.
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil di Kota Semarang memiliki 11 indikator kinerja program yang harus dipenuhi pada tahun 2012. Sebanyak 9 indikator kinerja telah berstatus tercapai sedangkan 2 indikator kinerja program lainnya berstatus tidak tercapai (capaian target 2012 kurang dari 100%). Dua indikator yang tidak tercapai tersebut adalah : (1) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk, (2) Rasio keluarga ber KK. Dari 9 indikator kinerja yang berstatus tercapai, sebanyak 4 indikator kinerja memiliki persentase capaian yang tinggi, yaitu capaian lebih dari 100%.
Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.16.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 % Capaian Status SKPD
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk (%)
% 87 96 110,34 tercapai Disdukcapil
Rasio bayi berakte
kelahiran (%)
% 76,77 90,96 118.48 tercapai Disdukcapil
Rasio pasangan berakte nikah (%)
% 100 100 100 tercapai Disdukcapil
Kepemilikan KTP (%) % 87 96 110,34 tercapai Disdukcapil
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk % 82 65.01 79.28 tidak tercapai Disdukcapil Ketersediaan Database Kependudukan Skala Nasional
ada ada ada 100,00 tercapai Disdukcapil
Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK
ada ada ada 100 tercapai Disdukcapil
tersedianya data
monografi dan
kependudukan kota
semarang
kecamatan 16 16 100 tercapai Bagian
Tapem
Rasio keluarga ber KK % 100 97 97 tidak
tercapai
Disdukcapil
Rasion penduduk ber NIK % 82 100 121,95 tercapai Disdukcapil
Rasion pasangan cerai ber Akta Perceraian
% 100 100 100,00 tercapai Disdukcapil
11. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
Kinerja pembangunan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak menunjukkan kinerja yang cukup baik, terlihat dari 9 indikator program yang dilaksanakan pada tahun 2012 masih terdapat 2 indikator yang berstatus tidak tercapai. Indikator program yang tidak tercapai tersebut antara lain: (1) Persentase partisipasi perempuan di lembaga
pemerintah, dan (2) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Penyebab ketidaktercapaian indikator tersebut yaitu karena belum semua pemangku kepentingan/pengelola pembangunan
yang memahami Pengarustamaan Gender sebagai sebuah strategi
pembangunan sehingga banyak dari perencana pembangunan yang tidak mengintegrasikan prinsip kesetaraan dan keadilan gender dalam perumusan program, kegiatan maupun kebijakan. Terdapat 2 indikator kinerja program yang memiliki persentase capaian yang tinggi atau lebih dari 100%, yaitu (1) partisipasi perempuan di lembaga swasta, dan (2) rasio KDRT.
Total alokasi anggaran Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak adalah sebesar Rp 2.504.413.300,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 2.286.283.094,- atau sebesar 91,29 %. Meskipun demikian capaian prestasi fisiknya telah mencapai 100,00 %.
Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.17.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 % capaian Status SKPD Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%) % 52 4,14 7,96 tidak tercapai Bapermas Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%) % 89,68 95,86 106,89 tercapai Bapermas
Rasio KDRT (%) % 0.61 0,03 195,08 tercapai Bapermas Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
kasus 191 125 65,45 tidak tercapai
Bapermas
Meningkatnya komitmen pemerintah terhadap anggaran responsif gender
% 0,47 0,47 100 tercapai Bapermas
Meningkatnya pemahaman tentang pengarusutamaan hak anak dan pengarusutamaan gender
% 20 20 100 tercapai Bapermas
terwujudnya sinkronisasi program kegiatan organisasi yang responsif gender
% 20 20 100 tercapai Bapermas
Cakupan penanganan kasus KDRT & Anak
% 20 20 100 tercapai Bapermas
Kesadaran masyarakat terhadap pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak
% 25 25 100 tercapai Bapermas
12. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera
Kinerja pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera menunjukkan kinerja yang cukup baik. Terlihat dari 14 indikator program masih ada 4 indikator yang berstatus tidak tercapai. Indikator yang berstatus tidak tercapai itu adalah : (1) Jumlah PUS dibawah 20 tahun , (2) Kelompok aktif BK: BKB 291, (3) Kelompok aktif BK: BKR 162.
Tidak tercapainya kedua indikator tersebut pada tahun 2012 disebabkan karena tenaga fungsional penyuluh KB secara kuantitas masih kurang, saat ini
rasio tenaga penyuluh 1 : 4 (1 orang melayani 4 wilayah kelurahan) . Adapun rencana tindak lanjut urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera dalam menghadapi permasalahan diatas yaitu : (1) Peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana bagi masyarakat dan mendorong masyarakat untuk mengendalikan kelahiran, (2) pengintegrasian Program KB ke dalam Kebijakan Kependudukan melalui Sosialisasi, advokasi dan koordinasi yang sesuai dengan kebutuhan, aspirasi dan kemampuan masyarakat setempat, (3) optimalisasi masyarakat atau jaringan yang ada dalam masyarakat yang telah dibina dan di latih tentang program Keluarga Berencana .
Total alokasi anggaran Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebesar Rp. 2.036.679.700,- dari dana tersebut realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 1.436.509.050,- atau sebesar 70,53 %. Sementara itu capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 94,19 %.
Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.18.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012
Capaian 2012
%
capaian Status SKPD
Rata-rata jumlah anak per keluarga
anak 2,25 2 111,11 tercapai Bapermas
Rasio akseptor KB (%) % 28,64 76,09 265,68 tercapai Bapermas Cakupan peserta KB aktif (%) % 75,61 76,09 100,63 tercapai Bapermas Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I
KK 108.158 114.007 105,41 tercapai Bapermas
Pengendalian angka kelahiran (TFR)
TFR 2,75
2 72,73 tercapai Bapermas
Jumlah PUS dibawah 20th % 1 0,5 18 tercapai Bapermas meningkatnya Prosentase KB
aktif thdp PUS
% 75,58 76,0 100,56 tercapai Bapermas
Jejaring/ kemitraan peduli KB (PPKBD Mandiri)
% 85 85 100 tercapai Bapermas
Jejaring/ kemitraan peduli KB (Sub PPKBD Mandiri)
% 44 44 100 tercapai Bapermas
Jumlah PIK Remaja per jumlah kelurahan
Kelompo k
45 45 100 tercapai Bapermas
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba
% 100 100 100 tercapai Bapermas
Kelompok aktif BK: BKB 291 % 52 50 96,15 tidak tercapai
Bapermas
Kelompok aktif BK: BKR 162 % 47 45 95,74 tidak tercapai
Bapermas
Kelompok aktif BK: BKL 248 % 45 45 100 tercapai Bapermas
13. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Sosial
Kinerja pembangunan urusan sosial menunjukkan kinerja yang kurang baik. Lebih dari 50% indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012 masih berstatus tidak tercapai. Ketidaktercapaian kinerja pembangunan disebabkan karena beberapa hal, yaitu (1) Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), lebih spesifik lagi terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun
anak jalanan, (2) kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha dalam hal perekrutan tenaga kerja dari anak jalanan purna bina, (3) merebaknya Anak Jalanan dan PGOT yang justru berasal dari luar Kota Semarang, (4) masih kurangnya pemahaman masyarakat akan mekanisme pemberian hibah dan bantuan sosial sesuai Permendagri Nomor 32 Tahun 2011, (5) diterbitkannya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa pemberian bantuan sosial tidak dapat diberikan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk barang dan tidak dapat diberikan secara terus menerus dan harus melalui tim pengkaji sehingga kegiatan pemberian paket lebaran bagi tokoh/warga masyarakat dan kegiatan bantuan sosial pengajar TPQ dan Modin tidak dapat terealisasikan pada Tahun Anggaran 2012.
Adapun rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan urusan sosial tersebut diatas antara lain : (1) tindak lanjut dari belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), lebih spesifik lagi terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun anak jalanan. Dinsospora Kota Semarang melakukan langkah-langkah awal yaitu kajian survei tentang anak jalanan, yang diharapkan sebagai identifikasi awal akademik terkait penanganan anak jalanan, (2) perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui program pemagangan bagi anak jalanan purna bina, (3) mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk fasilitasi penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah, (4) Pemerintah Kota Semarang akan melakukan sosialisasi secara terpadu terkait mekanisme dan tata cara pemberian hibah maupun bantuan sosial, (5) pada tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang menganggarkan kegiatan pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial dengan tujuan mengoptimalkan proses pemberian bantuan hibah mulai dari pengajuan permohonan proposal sampai dengan pertanggungjawaban keuangan.
Total alokasi anggaran Urusan Sosial adalah sebesar Rp
11.709.156.100,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 9.335.024.164,- atau sebesar 79,72 %. Dari data yang ada capaian prestasi fisiknya jauh lebih tinggi yaitu sebesar 95,62.
Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.19.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Sosial Indikator Kinerja Program Satuan Target
2012
Capaian 2012
%
capaian Status SKPD
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi buah 122 110 90,16 tidak tercapai Dinsospora PMKS yg memperoleh bantuan sosial orang 2.128 1.179 55,40 tidak tercapai Dinsospora Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (orang) orang 3.932 1.179 29,98 tidak tercapai Dinsospora terlatihnya 49 personil ( 30 personil rescuer BPBD 16 aparat kecamatan dan 3 orang aparatur kelurahan rawan bencana)
personil 80 80 100 tercapai BPBD
terpenuhinya kegiatan posko penanganan bencana 24 jam dengan petugas 20 orang / hari (sistem 2 kali pergantian)
Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 % capaian Status SKPD terpenuhinya pakaian seragam rescuer 30 set dan 2 unit mobil operasional dan 5 unit sepeda motor
paket 42 42 100 tercapai BPBD
Prosentase pembentukan laporan hasil kajian dan verifikasi pasca bencana kota semarang tahun 2011
% 100 100 100 tercapai BPBD
Juml. ketepatan waktu tindakan rescuer (<1jam setelah pengaduan)
% 100 100 100 tercapai BPBD
waktu tanggap (response time rate) menit
menit 40 40 100 tercapai BPBD
Jumlah posko penanganan bencana di kota semarang
posko 6 6 100 tercapai BPBD
Meningkatkan
profesionalisme aparatur BPBD Kota Semarang yang berdedikasi tinggi, peduli serta antisipasif.
% 100 100 100 tercapai BPBD
Terlaksananya kegiatan pengendalian penyaluran bantuan social kegiatan pelajar dan mahasiswa
proposal 300 0 0 tidak
tercapai
Bagian Kesra
Terlakasananya pembinaan bagi tim pembina UKS
tempat 16 10 62,50 tidak tercapai
Bagian Kesra Terlaksananya pemberian
paket lebaran bagi tokoh/warga masyarakat paket 50.000 0 0 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan pengendalian penyaluran bantuan sarana dan prasarana pendidikan non formal keagamaan sarana 162 0 0 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksanannya pendataan pengajar TPQ dan modin
orang 60.000 0 0 tidak
tercapai
Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan
keagamaan dan penyaluran bantuan tempat ibadah
sarana 418 0 0 tidak
tercapai
Bagian Kesra
Terbantunya calon jama'ah haji di Kota Semarang
orang 2.360 0 0 tidak
tercapai
Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan
donor darah dan sunatan massal orang 1.000 950 95 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan peringatan hari besar keagamaan dengan lancar
kegiatan 6 19 316,67 tercapai Bagian Kesra Terlaksananya pengeluaran administrasi penyaluran santunan kematian orang 6.000 2.200 36,67 tidak tercapai Bagian Kesra
Meningkatnya kualitas baca bagi penyandang tuna netra
buku 25 4 16 tidak
tercapai
Bagian Kesra
Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 % capaian Status SKPD Meningkatnya pengetahuan keagamaan bagi masyarakat
buku 3.000 4.000 133,33 tercapai Bagian Kesra Terselenggaranya koordinasi penganggulangan bahaya narkotika SKPD 5 5 100 tercapai Bagian Kesra
Prosentase jumlah fakir miskin yang tertangani dihadapkan dengan jumlah fakir miskin yang ada
% 11 10 90,91 tidak
tercapai
Dinsospora
Prosentase
peningkatanpenanganan, pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial yang ditangani
% 55 55 100 tercapai Dinsospora
Prosentase jumlah anak terlantar yang terbina dihadapkan dengan jumlah anak terlantar yang ada
% 44 44 100 tercapai Dinsospora
Prosentase jumlah penyandang cacat dan trauma yang terbina dihadapkan dengan jumlah penyandang cacat dan trauma yang ada
% 20 20 100 tercapai Dinsospora
Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi,rumah singgah dll yang terdapat si suatu daerah
unit 122 80 65,57 tidak tercapai
Dinsospora
Peningkatan Jumlah atlet yang dibina
orang 33 90 272,73 tercapai Dinsospora
Jumlah medali yang diperoleh % 48 45 93,75 tidak tercapai Dinsospora Peningkatan jumlah kelembagaan kesejahteraan sosial yang tertangani dengan kelembagaan kesejahteraan sosial yang ada
unit 2,19 2 91,32 tidak tercapai
Dinsospora
14. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Ketenagakerjaan
Kinerja pembangunan urusan ketenagakerjaan menunjukkan kinerja yang cukup baik, terlihat dari indikator kinerja yang dilaksanakan di tahun 2012 masih terdapat 3 indikator yang berstatus tidak tercapai. Indikator yang tidak tercapai antara lain : (1) Angka partisipasi angkatan kerja, (2) Tingkat partisipasi angkatan kerja, (3) Keselamatan dan perlindungan.
Terdapat 10 indikator kinerja program yang berstatus tercapai. Dari 10 indikator kinerja program tersebut, terdapat 3 indikator yang memiliki capaian yang cukup besar, yaitu lebih dari 100%. Ketiga indikator tersebut antara lain: (1) tingkat pengangguran terbuka (TPT), (2) angka sengketa pengusaha-pekerja, dan (3) Penempatan pencari kerja sebanyak 49.050 orang.
Total alokasi anggaran Urusan Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp 8.176.067.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 5.624.029.204,- atau sebesar 68,79 %. Namun capaian prestasi fisiknya telah mencapai 99,65%.
Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.20.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Ketenagakerjaan Indikator Kinerja Program Satuan Target
2012
Capaian 2012
%
capaian Status SKPD
Angka partisipasi angkatan kerja (%)
% 65,73 63,47 96,56 tidak tercapai
Disnakertrans
Angka sengketa pengusaha- pekerja
kasus 241 192 120,33 tercapai Disnakertrans
Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)
% 78,02 53,9 69,08 tidak tercapai
Disnakertrans
Pencari kerja yang ditempatkan
pencaker 10.090 10.146 100,56 tercapai Disnakertrans
Tingkat pengangguran terbuka (%) % 12,5 10,07 119,44 tercapai Disnakertrans Keselamatan dan perlindungan (%) % 30,3 11,88 39,21 tidak tercapai Disnakertrans
Perselisihan buruh dan pengusaha thd kebijakan pemerintah daerah (%)
% 100 100 100 tercapai Disnakertrans
Jumlah pelatihan ketrampilan bagi tenaga kerja 2.310 orang
orang 800 800 100 tercapai Disnakertrans
Tenaga kepelatihan yang berkompetensi sebesar 25%
% 10 10 100 tercapai Disnakertrans
Penempatan pencari kerja sebanyak 49.050 0rang
orang 18.250 19.266 105,57 tercapai Disnakertrans
Pemberian Fasilitas dan mendorong sistem pendanaan berbasis masyarakat (pengelolaan DBHCHT) % 100 100 100 tercapai Disnakertrans Menurunnya Angka perselisihan hubungan industrial PHI/PHK/Unjukrasa 2 % per tahun
kasus 241 241 100 tercapai Disnakertrans
Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 sebanyak 570 perusahaan (45,6%)
perusah aan
382 382 100 tercapai Disnakertrans
15. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah
Kinerja pembangunan urusan koperasi dan usaha kecil menengah menunjukkan kinerja yang baik. Ketidakoptimalan ini terlihat dari masih terdapatnya satu indikator yang berstatus tidak tercapai dari total 8 indikator yang ada, yaitu meningkatnya perningkat kesehatan koperasi 55% dari koperasi aktif.
Ketidaktercapaian indikator diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : (1) Masih adanya penerima pinjaman modal bergulir baik Koperasi, UKM maupun LKM yang belum memenuhi kewajiban angsuran sesuai perjanjian yang telah disepakati, (2) masih terdapatnya koperasi yang belum menerapkan manajemen keuangan, manajemen pengelolaan koperasi sesuai standart akuntansi koperasi yang berlaku, (3) masih adanya koperasi yang tidak
aktif Tahun 2012 sebanyak 226 atau 21,38 % dari 1.057 jumlah keseluruhan koperasi yang ada di Kota Semarang. Persentase capaian indikator yang telah tercapai banyak menunjukkan hasil kinerja yang tinggi. Sebanyak 6 indikator dari 7 indikator yang berstatus tercapai, memiliki persentase capaian lebih dari 100%.
Total alokasi anggaran Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah sebesar Rp 5.095.895.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 4.862.471.522,- atau sebesar 95,42 %. Namun demikian capaian prestasi fisiknya mencapai 100,00 %.
Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.21.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012
Capaian 2012
%
capaian Status SKPD
Persentase koperasi aktif (%) % 75 78,07 104,09 tercapai Dinas Koperasi Jumlah UKM non BPR/LKM
UKM
% 2 2 100 tercapai Dinas
Koperasi Jumlah BPR/LKM Unit 418 571 136,60 tercapai Dinas
Koperasi Usaha Mikro dan Kecil Unit 10.587 11.206 105,85 tercapai Dinas
Koperasi Prosentase koperasi aktif 75% % 75 78.62 % 104,83 tercapai Dinas
Koperasi Meningkatnya penyerapan
tenaga kerja pada sektor UMKM meningkat 2 % pertahun serta meningkatnya jumlah UMKM 2 % pertahun
% 2 4.88 % 244 tercapai Dinas Koperasi
Meningkatnya akses pembiayaan koperasi dan UMKM 5 %
% 5 6,60 132 tercapai Dinas Koperasi
Meningkatnya peningkat kesehatan koperasi 55% dari koperasi aktif
% 42 39,83 94,83 tidak tercapai
Dinas Koperasi
16. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Penanaman Modal
Kinerja pembangunan urusan Penanaman Modal menunjukkan kinerja yang sangat baik. Dari 8 indikator kinerja program yang ditargetkan di tahun 2012, semuanya berstatus telah tercapai. Pembinaan terhadap BUMD masih perlu diadakan meskipun semua indikator program berstatus telah tercapai supaya mampu meningkatkan kemandirian dan kinerja BUMD itu sendiri, baik
sebagai kelembagaan yang profit-oriented maupun sosial-oriented. Disamping itu,
perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan perijinan dan penanaman modal.
Total alokasi anggaran Urusan Penanaman Modal adalah sebesar Rp 12.128.694.000,- dari dana tersebut realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp 10.786.550.461,- atau sebesar 88,93 %. Adapun realisasi fisik yang dicapai adalah sebesar 97,00%, lebih tinggi dibandingkan dengan penyerapan anggaran.
Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.22.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Penanaman Modal Indikator Kinerja Program Satuan Target
2012
Capaian 2012
%
capaian Status SKPD
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Perusah aan
2,63 2,63 100 tercapai BPPT
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Milyar Rupiah
356 356 100 tercapai BPPT
Rasio daya serap tenaga kerja % 7,5 7,5 100 tercapai BPPT Kenaikan Nilai Realisasi PMDN
(Miluar Rupiah)
% 81,46 81,46 100 tercapai BPPT
Jumlah dan nilai penanaman modal daerah
Trilyun Rp
2,85 2.85 100 tercapai BPPT
Tingkat daya tarik investasi dalam bentuk jumlah pelaku investasi pembangunan daerah
Investor 3.350 3.350 100 tercapai BPPT
Jumlah tenaga kerja yang terserap
orang 15.930 15.930 100 tercapai BPPT
Ketersediaan pranata investasi % 100 100 100 tercapai BPPT
17. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kebudayaan
Kinerja pembangunan urusan kebudayaan menunjukkan kinerja yang kurang baik. Terlihat dari 7 program indikator yang ditargetkan di tahun 2012 , hanya terdapat 3 indikator yang berstatus tercapai dengan capaian kinerja yang sangat baik (capaian lebih dari 100%), sedangkan 4 indikator lain berstatus tidak tercapai (capaian kinerja tahun 2012 kurang dari 100 %). Indikator yang tidak tercapai, antara lain: (1) benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan. (2) meningkatkan pelestarian nilai tradisional adat budaya sebesar 10 % per tahun, (3) meningkatkan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10 % per tahun, (4) meningkatkan kerjasama pengelolaan kekayaan seni. Tidak tercapainya indikator-indikator program yang ditargetkan di tahun 2012 disebabkan karena ada beberapa hal, diantaranya yaitu (1) generasi muda sebagai sasaran utama penerus pelestari budaya bangsa kurang berminat dalam kegiatan kesenian dan budaya tradisional, (2) kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi mempermudah masuknya budaya asing yang lebih diminati generasi muda, (3) kepedulian masyarakat terhadap pelestarian seni budaya tradisional dan peninggalan bersejarah masih kurang.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan capaian indikator-indikator yang tidak tercapai tersebut, antara lain dengan melakukan: (1) melibatkan generasi muda dalam kegiatan pelestarian dan pengelolaan seni budaya tradisional, (2) menumbuhkan minat generasi muda dengan kegiatan atraksi seni dan budaya yang lebih kreatif melalui sekolah, lembaga kepemudaan dan sanggar seni budaya, (3) meningkatkan kegiatan pelestarian seni dan budaya tradisional di masyarakat dengan memanfaatkan/mengoptimalkan tempat tempat bersejarah.
Total alokasi anggaran Urusan Kebudayaan adalah sebesar Rp 4.892.764.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 4.638.604.332,- atau sebesar 94,81 %. Sementara itu capaian prestasi fisiknya sebesar 99,44%.
Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.23.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kebudayaan Indikator Kinerja Program Satuan Target
2012
Capaian 2012
%
capaian Status SKPD
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Keg 46 86 186,96 tercapai Disbud par Sarana penyelenggaraan seni
dan budaya
Keg 55 67 121,82 tercapai Disbud par Benda, Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang dilestarikan
keg 174 171 98,28 Tidak
tercapai
Disbud par
Meningkatkan pelestarian nilai tradisional adat budaya sebesar 10 % per tahun
Keg 3 2 66,67 tidak
tercapai
Disbud par
Meningkatkan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10 % per tahun Keg 3 1 33,33 tidak tercapai Disbud par Meningkatkan pelestarian kekayaan seni budaya daerah sebesar 10 % per tahun
Keg 3 7 233,33 tercapai Disbud par
Meningkatkan kerjasama pengelolaan kekayaan seni budaya daerah
Keg 3 0 0 tidak
tercapai
Disbud par
18. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kinerja pembangunan urusan Pemuda Dan Olah Raga di tahun 2012 dilaksanakan melalui 13 program indikator. Dari 13 program indikator tersebut, terdapat 3 program indikator yang belum diketahui capaiannya, yaitu (1) Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta), (2) Lapangan olahraga, (3) Peningkatan & rehabilitasi jumlah arana prasarana olah raga masyarakat serta 3 indikator yang berstatus tidak tercapai, yaitu (1) Jumlah organisasi olahraga, (2) jumlah kegiatan kepemudaan, (3) jumlah kegiatan olahraga.
Permasalahan yang menyebabkan tidak tercapaianya capaian indikator kinerja program urusan pemuda dan olahraga disebabkan, oleh: (1) masih kurangnya pemahaman klub olahraga dan kelompok masyarakat akan mekanisme pemberian hibah dan bantuan peralatan olahraga, dan (2) masih kurangnya koordinasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Kota Semarang, berkaitan dengan pemberitahuan pelaksanaan waktu kegiatan dan jumlah quota peserta kegiatan kepemudaan di tingkat provinsi yang tidak dilengkapi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan.Total alokasi anggaran Urusan Olah Raga adalah sebesar Rp 5.090.725.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 2.388.050.400,- atau sebesar 46,91 %. Meskipun penyerapan dananya sangat rendah namun prestasi fisiknya telah mencapai sebesar 96,67 %.
Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.24.
Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pemuda dan Olahraga Indikator Kinerja Program Satuan Target
2012 Capaian 2012 % capaia n Status SKPD
Jumlah organisasi pemuda unit 47 47 100 tercapai Dinsospora Jumlah organisasi olahraga org 41 3 7,32 tidak
tercapai
Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 % capaia n Status SKPD Jumlah kegiatan kepemudaan keg 14 12 85,71 tidak tercapai Dinsospora
Jumlah kegiatan olahraga keg 19 5 26,32 tidak tercapai
Dinsospora
Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)
unit 3 0,00 tidak
tercapai
Dinsospora
Lapangan olahraga unit 10,7 0 0 Dinsospora
Prosentase jumlah peserta dihadapkan dengan jumlah anggota organisasi kepemudaan dalam rangka peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan % 10 10 100 tercapai Dinsospora Jumlah organisasi kepemudaan unit 47 47 100 tercapai Dinsospora Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda % 4 4 100 tercapai Dinsospora Pengkajian kebijakan- kebijakan pembangunan olahraga % 94 94 100 tercapai Dinsospora
Peningkatan jumlah atlet
yang dibina % 46 46
100 tercapai Dinsospora
jumlah medali yang diperoleh
buah 48 100 208,3
3
tercapai Dinsospora
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya penyalah gunaan dan peredaran narkoba
%
100 100 100 tercapai Dinsospora
19. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri
Kinerja pembangunan urusan Kesatuan Bangsa dan politik Dalam Negeri menunjukkan kinerja yang baik yaitu ditunjukkan dengan tercapainya semua indikator program yang dilaksanakan tahun 2012. Meski semua indikator program semuanya telah tercapai, namun masih ada beberapa permasalahn yang dihadapi, diantaranya yaitu : (1) upaya-upaya peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan dalam rangka menanamkan nilai-nilai ideologi dan rasa