• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan serta kesesuaian dengan Sapta Program

Dalam dokumen RKPD Tahun 2014 (Halaman 133-146)

No Visi / Misi Tujuan Sasaran

Kesesuaian dg Sapta Program

Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera”

Misi 1 Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota Semarang yang berkualitas 1. Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun dan rintisan wajar 12 tahun didukung oleh sarana/ prasarana yang memadai dan tenaga

pendidikan yang profesional serta peningkatan tata kelola pendidikan yang berskala standar nasional.

1. Meningkatnya pemerataan dan jangkauan akses pelayanan pendidikan mencapai 100% Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Meningkatnya mutu dan kualitas

pendidikan berstandar Nasional untuk SD/ MI mencapai 40 %, SMP/ MTs 60%, SMA/ SMK/ MA 40% dan Standar Internasional pada masing-masing sekolah 1 tingkat

Program 6 Peningkatan pelayanan pendidikan

3. Meningkatnya prosentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan umum dan khusus mencapai 100%

4. Meningkatnya relevansi dan daya saing pendidikan menengah umum dan khusus.

2. Pengembangan pemerataan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/ rujukan dengan rintisan pengembangan pelayanan berskala rumah sakit, pengembangan profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan yang didukung dengan pesebaran sarana dan prasarana dan terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

- prosentase AKHB mencapai

87,75/1000 KH dan AKI mencapai 70/ 1000.

- UHH mencapai 72,52 tahun - Gizi Buruk 0,001 % - Penurunan AKI Program 7 Peningkatan pelayanan kesehatan Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Paradigma Semarang Sehat 75%

3. Meningkatnya Pemantapan cakupan Universal Coverage

3. Pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan dan persebarannya, fasilitasi Keluarga Berencana dan sistem administrasi kependudukan yang terintegrasi.

1. Meningkatnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan Total Fertility Rate dibawah 2 (TFR<2)

Program 5 Pengarustama an gender 2. Peningkatan jumlah akseptor KB,

baik laki-laki dan perempuan sebanyak 75%

4. Fasilitasi pengembangan kesempatan kerja/

berusaha, kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja, serta kualitas tenaga kerja yang mampu bersaing di era global.

1. Menurunnya angka pengangguran dari 14,9 % menjadi 12,4% Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Meningkatnya persentase tingkat

partisipasi angkatan kerja dari 64,75% menjadi 66,71 % 3. Meningkatnya persentase

perlindungan dan jaminan kesejahteraan tenaga kerja mencapai 75%

No Visi / Misi Tujuan Sasaran

Kesesuaian dg Sapta Program 4. Meningkatnya persentase fasilitasi

penyelesaian masalah hubungan industrial mencapai 100% 5. Meningkatnya persentase

penyelenggaraan dan sistem informasi pasar kerja yang mudah diakses masyarakat sebesar 100% 5. Pengembangan peran

pemuda dan organisasi kepemudaan dalam mendukung sikap dan perilaku, kepeloporan, kemandirian, inovasi, dan kreativititas serta wawasan kebangsaan dan cinta tanah air guna meningkatkan partisipasi dalam pembangunan.

1. Prosentase peran serta aktif generasi pemuda dalam pembangunan sebesar 75 % Program 3 Peningkatan pelayanan publik 6. Pengembangan pembudayaan olahraga masyarakat dan fasilitasi olahraga prestasi unggulan yang didukung sarana prasarana olahraga yang memadahi.

1. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas sarana dan

prasarana olahraga sebesar 80%

Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase budaya

olahraga masyarakat mencapai 75%

3. Meningkatnya persentase pencapaian prestasi olahraga mencapai 80%

7. Pengembangan dan

pelestarian seni dan budaya tradisional, bangunan bersejarah serta benda cagar budaya dalam rangka memperkuat identitas dan jati diri masyarakat.

1. Meningkatnya persentase sarana dan prasarana pelestarian seni dan budaya tradisional mencapai 3,66%

Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas bangunan bersejarah dan benda cagar budaya mencapai 53,21% 3. Meningkatnya persentase

kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam pelestarian seni dan kekayaan budaya lokal 12,72%

8. Pengembangan pelayanan dan aksesbilitas

perpustakaan berbasis teknologi informasi, optimalisasi minat baca masyarakat dan rintisan Perpustakaan berbasis TI.

1. Meningkatnya persentase

Perpustakaan Berbasis TI sebesar 5%

Program 6 Peningkatan pelayanan pendidikan 2. Meningkatnya persentase minat

baca masyarakat mencapai 75% 3. Meningkatnya persentase

pelestarian dan koleksi bahan pustaka mencapai 75% Misi 2 Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatka n kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi 1. Pengembangan pemahaman politik untuk mewujudkan budaya politik demokratis yang santun dan partisipasi politik yang didukung oleh infra dan supra struktur politik yang sehat.

1. Meningkatnya wawasan kebangsaan dalam masyarakat 80% Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase

persentase partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada mencapai 75%

3. Meningkatnya persentase peran dan fungsi politik Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 100%

No Visi / Misi Tujuan Sasaran Kesesuaian dg Sapta Program supremasi hukum. 2. Pengembangan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance yang didukung penerapan e-government menuju e-city.

1. Meningkatnya persentase administrasi pemerintahan dengan penerapan Information Communication and Technology (ICT) melalui electronic

government di lingkungan Pemerintahan Kota Semarang mencapai 75% Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase perencanaan partisipatif dalam penyelenggaraan pembangunan mencapai 100%

3. Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota Semarang

3. Pengembangan sumber- sumber pendapatan daerah yang potensial dan kreatif dengan tidak membebani rakyat.

1. Meningkatnya persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 12,5% pertahun

Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya rasio kemandirian

keuangan dalam pembiayaan pembangunan mencapai 25 % 3. Meningkatnya Optimalisasi

pengelolaan aset daerah dengan penekanan pada ketersediaan data aset yang akurat dan

pengamanan aset daerah sebesar 100%

4. Terwujudnya tertib administrasi keuangan daerah dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 4. Pengembangan budaya kerja

aparatur yang profesional, bersih, beretika, dan berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik yang didukung oleh kelembagaan dan ketatalaksanaan serta Sistem Informasi Manajemen kepegawaian yang

transparan dan akuntabel serta Pengembangan kerjasama daerah dengan berbagai pihak baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.

1. Meningkatnya persentase

kelembagaan dan ketatalaksanan pemerintahan guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah mencapai 90% Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase kapasitas birokrasi dan profesionalisme aparat dengan penekanan pada perubahan sikap dan perilaku aparat pemerintah daerah yang bermoral, beretika, dan berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme, responsif, transparan dan akuntabel 75%

3. Meningkatnya persentase

sinergitas hubungan antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah mencapai 75% 4. Meningkatnya persentase sistem

No Visi / Misi Tujuan Sasaran

Kesesuaian dg Sapta Program pelaksanaan kebijakan KDH 90%

5. Persentase peningkatan hubungan kerjasama antara Swasta,

Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota lain, Provinsi, Pusat dan Luar Negeri 75%

6. Berkurangnya persentase penyimpangan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebesar 50%

5. Pengembangan system dan akses pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuai kewenangan pada bidang pelayanan dasar dan

penunjang berbasis teknologi infomatika guna

mewujudkan pelayanan prima.

1. Meningkatnya persentase indeks kepuasan masyarakat mencapai 80%

Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase standar

mutu pelayanan mencapai 90% 3. Meningkatnya persentase sarana

dan prasarana penyelenggaraan pelayanan publik berbasis

teknologi informasi mencapai 75% 4. Tewujudnya tertib administrasi

dan pengelolaan administrasi kependudukan sebesar 100% 6. Pengembangan upaya

perlindungan masyarakat untuk menjaga dan memelihara keamanan, ketertiban, persatuan, dan kesatuan serta kerukunan masyarakat dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban umum & tegaknya hukum serta terselenggaranya perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat yang didukung oleh sarana prasarana keamanan dan ketertiban yang memadahi.

1. Meningkatnya persentase keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat 80% Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase pemberantasan penyalahgunaan Napza, Miras, dan penyakit masyarakat (Pekat) lainnya 80 % 3. Meningkatnya persentase

kemampuan perlindungan masyarakat (Linmas) mencapai 80%

7. Pengembangan komunikasi timbal balik antara

pemerintah dan pemangku kepentingan yang mendorong terwujudnya masyarakat yang responsif terhadap informasi yang didukung oleh keterbukaan informasi publik yang

bertanggungjawab.

1. Meningkatnya keterbukaan informasi publik mencapai 100%

Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya hubungan

komunikasi timbal balik antara pemerintah, masyarakat dan Media Masa mencapai 100% 3. Meningkatnya partipasi

masyarakat dalam pembangunan wilayah 100% Misi 3 Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah. 1. Mengembangkan peran koperasi dan UMKM serta lembaga keuangan mikro dalam pemenuhan kebutuhan pasar, serta pengembangan

kewirausahaan dan pengembangan lokal untuk mendorong daya saing.

1. Meningkatnya persentase koperasi aktif mencapai 75% Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Meningkatnya persentase

koperasi sehat mencapai 55% 3. Meningkatnya persentase jumlah

UMKM berbasis cluster10% per tahun

No Visi / Misi Tujuan Sasaran

Kesesuaian dg Sapta Program 4. Meningkatnya persentase akses

permodalan KUMKM mencapai 25%

5. Meningkatnya persentase jumlah penyerapan tenaga kerja pada sektor UMKM 10% pertahun 2. Mengembangkan struktur

perekonomian daerah melalui pengembangan investasi, potensi dan produk unggulan daerah yang berdaya saing serta

mengembangkan BUMD dan aset-aset daerah untuk mendorong sektor riil dalam rangka memperluas

kesempatan kerja.

1. Meningkatnya persentase iklim investasi yang kondusif di Kota Semarang mencapai 80%

Program 4 Peningkatan infrastruktur 2. Meningkatnya persentase

kerjasama pengelolaan aset dengan investor mencapai 75% 3. Revitalisasi kawasan-kawasan

industri sebesar 50%

3. Mengembangkan

Produktivitas Pertanian yang berorientasi pada sistem agribisnis. 1. Meningkatnya tingkat kesejahteraan petani 75% Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas produksi peternakan sebesar 10% per tahun

3. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas produksi komoditas tanaman perkebunan 1% per tahun

4. Mempertahankan luasan lahan pertanian produktif sebesar 90 % 5. Mempertahankan luasan hutan

produktif seluas 1.559,7 ha 4. Mengembangkan

Produktivitas bahan pangan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan dan

meningkatkan ketahanan pangan.

1. Meningkatnya persentase ketersediaan pangan utama sebesar 10% Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Meningkatnya persentase

pengembangan Kelurahan mandiri pangan 6%

3. Meningkatnya persentase cadangan pangan daerah 11% 4. Meningkatnya persentase kualitas

bahan pangan yang memenuhi standar mutu pangan sebesar 5% 5. Mengembangkan kualitas

pariwisata melalui pemanfaatan teknologi, kelembagaan, obyek wisata dan sarana prasarana pendukung.

1. Meningkatnya persentase tujuan destinasi wisata di Kota Semarang sebesar 20% Program 3 Peningkatan pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase

kuantitas kunjungan wisata ke Kota Semarang rata-rata sebesar 10 % per tahun

3. Meningkatnya persentase daya saing dan daya jual destinasi wisata di Kota Semarang mencapai 25%

4. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata serta fasilitas

No Visi / Misi Tujuan Sasaran

Kesesuaian dg Sapta Program 6. Mengembangkan

Produktivitas kelautan dan perikanan yang berorientasi pada sistem agribisnis.

1. Meningkatnya tingkat

kesejahteraan Nelayan dan petani perikanan 7% pertahun Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Meningkatnya cakupan binaan

kelompok pelaku usaha perikanan dan kelautan rata-rata 20% per tahun

3. Meningkatnya persentase

budidaya perikanan rata-rata 15% per tahun

4. Meningkatnya persentase

produksi perikanan tangkap rata- rata 5% per tahun

5. Meningkatnya persentase produksi perikanan olahan sebesar 3% per tahun 6. Meningkatnya persentase

konsumsi makanan dari ikan sebesar 3% per kapita per tahun 7. Rintisan pasar-pasar

tradisional modern dan perlindungan bagi

keberadaan pasar tradisional serta pengembangan

perdagangan dalam negeri dan ekspor.

1. Berkembangnya pasar tradisional modern sebanyak 2 buah per tahun

Program 4 Peningkatan infrastruktur 2. Pengaturan berkembangnya

pasar-pasar retail modern yang baru

3. Meningkatnya persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB sebesar 10% 4. Meningkatnya persentase nilai

ekspor komoditi non migas rata- rata 10% per tahun

5. Penataan PKL 100% 8. Mengembangkan kualitas

produk sektor perindustrian melalui pemanfaatan

teknologi, kelembagaan dan sarana prasarana

pendukung.

1. Terwujudnya city branding Kota Semarang 100 %

Program 4 Peningkatan infrastruktur 2. Meningkatnya persentase

struktur industri yang kuat berbasis pada pendekatan klaster dan berdaya saing tinggi sebesar 50% Misi 4 Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan 1. Meningkatkan penataan lahan kritis, penataan lahan bekas galian C dan penataan kawasan pantai dan

pengembangan kegiatan perlindungan dan

konservasi, rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam dan pengendalian polusi.

1. Meningkatnya persentase pengelolaan dan penataan lahan kritis sebesar 15 %

Program 2 Penanganan rob dan banjir 2. Meningkatnya persentase

pengendalian dan pemanfaatan bahan galian C dan pengunaan air bawah tanah (ABT) 25 %

3. Meningkatnya persentase cakupan pengawasan pelaksanaan AMDAL 100%

4. Meningkatnya persentase mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim 50%

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah serta pengembangan kegiatan penanganan sampah.

1. Meningkatnya persentase cakupan skala pelayanan penanganan sampah sampai dengan 87%

Program 4 Peningkatan infrastruktur 2. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas pengelolaan limbah padat dan limbah cair 50%

No Visi / Misi Tujuan Sasaran

Kesesuaian dg Sapta Program 3. Pengembangan kualitas dan

kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH).

1. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas RTH Kawasan Perkotaan sebesar 20%

Program 4 Peningkatan infrastruktur 2. Meningkatnya persentase

pengelolaan RTH Publik sebesar 100%

4. Perwujudan struktur tata ruang yang seimbang, peningkatan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang konsisten dengan rencana tata ruang yang ditetapkan.

1. Meningkatnya persentase

pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi kawasan melalui penataan kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam Perda RTRW 50%

Program 4 Peningkatan infrastruktur

2. Meningkatnya persentase penanganan kawasan dan bangunan cagar budaya sebesar 75% 3. Meningkatnya Pengelolaan Reklame 50% 5. Pengembangan pengelolaan manajemen pelayanan transportasi.

1. Meningkatnya persentase sarana dan prasarana transportasi massal 50%

Program 4 Peningkatan infrastruktur 2. Meningkatnya persentase

pengelolaan manajemen lalu lintas sebesar 80%

3. Meningkatnya persentase pengelolaan manajemen perparkiran sebesar 100% 6. Pengembangan manajemen

pola pergerakan angkutan barang yang terintegrasi antar moda angkutan darat dan laut.

1. persentase sarana prasarana pola pergerakan angkutan barang sebesar 50%

Program 4 Peningkatan infrastruktur

7. Pengembangan struktur jaringan jalan yang sistematis sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1. Prosentase peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana jaringan jalan 50%

Program 4 Peningkatan infrastruktur 8. Pengembangan kelengkapan

jalan (street furniture).

1. Meningkatnya persentase sarana prasarana estetika kota mencapai 75%

Program 4 Peningkatan infrastruktur 2. Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana penerangan jalan umum 35 %

3. Meningkatnya kuantitas sarana dan prasarana penerangan jalan umum 30 %

9. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan fasilitas pendukungnya. 1. Meningkatnya persentase peremajaan perumahan di kawasan-kawasan kumuh mencapai 20% Program 4 Peningkatan infrastruktur Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 2. Pemugaran rumah tidak layak

huni sebanyak 1000 rumah

Program 1 Penanganan Kemiskinan dan

No Visi / Misi Tujuan Sasaran

Kesesuaian dg Sapta Program 3. Meningkatnya persentase

pemenuhan kebutuhan tempat pemakaman umum (TPU) 30% 10 Pengembangan sarana dan

prasarana penanganan system jaringan drainase.

1. Menurunnya persentase luasan genangan banjir dan rob 50%

Program 2 Penanganan rob dan banjir 2. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas sarana prasarana penanganan system jaringan drainase mencapai 50% 11 Pengembangan sarana dan

prasarana penyediaan air baku masyarakat dan kerjasama antar wilayah, hulu hilir dan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota dalam pengelolaan air baku.

1. Prosentase peningkatan ketersediaan air baku sebesar 60%

Program 2 Penanganan rob dan banjir

Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran Misi 5 Mewujudkan Kesejahteraa n Sosial Masyarakat 1. Pengembangan pengarusutamaan gender melalui fasilitasi pengembangan kelembagaan, kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak, remaja dan perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi.

1. Menurunnya persentase kekerasan terhadap perempuan dan anak sebesar 80%

Program 5 Pengarustama an gender 2. Peningkatan Gender Development

Indeks (GDI)

3. Mewujudkan Kota Layak Anak

2. Pengembangan penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS), lansia, anak jalanan dan anak terlantar, anak berkebutuhan khusus, korban napza, penyandang HIV- AIDS, wanita rawan sosial dan penyandang cacat secara sistematis,

berkelanjutan dan bermartabat melalui pelayanan panti, non panti maupun rumah singgah dilandasi rasa

kesetiakawanan sosial.

1. Meningkatnya persentase penanganan, pelayanan dan rehabilitasi PMKS 20 % Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran

2. Meningkatnya upaya Mitigasi bencana sebesar 75 %

Program 4 Peningkatan infrastruktur

3. Pengembangan perlindungan dan pemenuhan hak dasar warga miskin secara adil, merata, partisipatif, koordinatif, sinergis dan saling percaya guna mempercepat penurunan jumlah warga miskin.

1. mempercepat penurunan jumlah warga miskin dengan persentase penurunan sebesar 2% per tahun

Program 1 Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran 4.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014 merupakan

rencana tahun keempat dalam pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Semarang. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014 tersebut berisi kebijakan pembangunan baik yang terkait dengan kebijakan APBD maupun yang diarahkan untuk mendorong

partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Dalam menentukan prioritas pembangunan di Tahun 2014, uraian diawali dengan kondisi yang menguraikan isu strategis dan masalah serta tantangan yang harus dihadapi untuk masing-masing bidang pembangunan. Dari perkembangan keadaan tersebut, kemudian dirumuskan prioritas pembangunan yang hendak ditempuh dengan mengacu pada agenda pembangunan yang harus diselesaikan pada Tahun 2014.

4.2.1. Isu Strategis dari Permasalahan Pembangunan tahun 2014 yang Dimunculkan

Tahapan Pencapaian Visi Kota Semarang dalam kurun waktu tahun 2010-2015 yaitu:

1. Tahap Konsolidasi, Juli 2010-2011

2. Tahap Percepatan Infrastruktur, tahun 2012

3. Tahap Percepatan Pencapaian Sapta Program, tahun 2013

4. Tahap Pemantapan Pencapaian Sapta Program, tahun 2014

5. Tahap Pengembangan, tahun 2015

Berdasarkan tahapan tersebut maka tahun 2014 merupakan tahapan Pemantapan Pencapaian Sapta Program dalam kerangka pencapaian visi dan misi RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015.

Dari uraian deskripsi kondisi, potensi, permasalahan, dan prediksi pembangunan daerah diberbagai bidang pembangunan maka perlu dirumuskan isu-isu strategis yang muncul sesuai dengan prioritas Pembangunan Daerah Kota Semarang tahun 2014 yaitu:

Sapta 1, Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran

 Angka kemiskinan yang belum bisa ditekan, masih cukup tinggi dibanding target yang

ditetapkan.

 Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan peran serta masyarakat dalam

pembangunan, tingkat keberhasilan wajib belajar 12 tahun perlu diperhatikan dengan mengedepankan pendidikan murah kepada masyarakat dan khusus pendidikan gratis kepada masyarakat miskin dan marginal.

 Perlunya peningkatan jaminan kesehatan daerah khususnya bagi masyarakat miskin,

tidak mampu dan marginal.

 Masih diperlukan jaminan terhadap ketahanan pangan terkait dengan kesejahteraan

masyarakat.

 Masih diperlukan upaya-upaya peningkatan peluang kerja/usaha bagi masyarakat

miskin dan marginal.

 Masih terdapat rumah-rumah tidak layak huni yang memerlukan penanganan.

 Angka pengangguran tahun 2012 mengalami penurunan dari 11,90% pada tahun 2011

menjadi sebesar 10,07 %. Walaupun sudah mengalami penurunan namun angka pengangguran masih relatif tinggi. Hal ini mencerminkan jumlah kesempatan kerja yang tersedia belum bisa menampung angkatan kerja yang ada.

Sapta 2, Penanganan Rob dan Banjir

 Masih terdapatnya luas genangan rob 3.217ha dengan lama genangan selama 120

menit saat musim penghujan,

 Penurunan tanah hingga mencapai 13 cm,

 Naiknya muka air laut hingga 4 mm / tahun

 Kurang optimalnya kapasitas 27 pompa/ polder air yang ada untuk areal seluas

1.530ha,

 Tingginya sedimentasi saluran drainase,

 Kurangnya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola dan memelihara sistem

Sapta 3, Peningkatan Pelayanan Publik

 Penyerasian jumlah pertumbuhan penduduk

Jumlah yang besar memang merupakan modal pembangunan, tapi dalam rangka penyediaan fasilitas dasar dan pelayanan publik kurang menguntungkan justru merupakan beban.

 Kapasitas Aparatur Pemerintah

Belum optimalnya kinerja aparatur, Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan, Pelayanan kepada masyarakat belum optimal

 Keterbukaan Informasi Publik /Transparansi

Transparansi informasi bagi masyarakat dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan & pengawasan serta mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi

 Peningkatan stabilitas keamanan sosial dan politik

- Dukungan pelaksanaan Pileg 2014 dan Pilpres 2014

- Persiapan Pilwakot 2015

 Kemudahan berinvestasi

- Masih ada pihak-pihak tertentu dalam kasus-kasus tertentu yang masih merasa

tidak puas dalam kaitannya penanaman modal/ investasi di Kota Semarang terutama dari kemudahan dalam proses perijinannya.

- Menurunnya minat investor yang menanamkan modalnya di Kota Semarang

 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan

Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam proses pembangunan, baik itu dalam proses perencanaan, proses pelaksanaan, proses pengawasan maupun proses evaluasi pembangunannya.

 Peningkatan pendapatan daerah

Kebutuhan akan pendanaan untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan semakin besar, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah melalui penggalian potensi sumberdaya di Kota Semarang.

 Penguatan Pasar Tradisonal, terkait dengan maraknya pertumbuhan retail modern.

Sapta 4, Peningkatan Infrastruktur

 Peningkatan pembangunan dan aksesbilitas wilayah pinggiran

Perkembangan wilayan daerah pinggiran kota diharapkan dapat semakin berkembang seiring dengan perkembangan di tengah Kota. Sehingga pembangunan tidak hanya difokuskan di pusat kota namun juga didaerah pinggiran dengan pembangunan aksesbilitasnya dan juga untuk meningkatkan aksesbilitas antar daerah hinterland

Penataan Wajah Kota

Penataan wajah kota merupakan salah satu upaya untuk mendukung “SEMARANG SETARA” yakni untuk menyetarakan Kota Semarang dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Meski sampai pembangunan telah dilaksanakan namun pengelolaan yang secara kontinyu dan serius juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.

Penyediaan Air Bersih

Pemenuhan air bersih untuk masyarakat di Kota Semarang berasal dari PDAM masih sangat terbatas (70%). Keterbatasan infrastruktur dan masalah teknis membuat masyarakat yang berada diwilayah pinggiran belum terpenuhi air bersih/baku.

Peningkatan dan Pembangunan Jalan

Kondisi infrastruktur jalan di Kota Semarang tergantung juga dari kondisi geografis Kota Semarang, kondisi rob dan perbukitan mengakibatkan banyaknya jalan lebih cepat rusak jika dibanding dengan umur ekonomis yang seharusnya. Pada tahun 2012 panjang jalan kondisi baik hanya mencapai 49,66% dari keseluruhan panjang jalan 2.690 km. Ketidakseimbangan pertumbuhan kendaraan dengan infrastruktur jalan yang mengakibatkan kepadatan lalu lintas semakin meningkat juga menjadi salah satu faktor dalam memperburuk infrastruktur jalan.

Pengelolaan Sampah dan Limbah

Pelayanan persampahan masih mencakup 134 kelurahan (75,71%) dari seluruh wilayah Kota Semarang dengan Pelayanan sampah terangkut baru 80,99% dari total

sampah + 4757,1 m3/hari. Disisi lain daya tampung TPA Jatibarang sudah tidak

mencukupi. Tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah juga masih kurang, hal tersebut ditandai dengan masih banyak dijumpai sampah di sungai maupun saluran-saluran air..

Transportasi

Bidang transportasi jika dilihat dari sisi infrastrukturnya masih belum optimal, selain dari kenyamanan angkutan umum juga pelayanan di terminal dan halte perlu ditingkatkan. Bertambahnya jumlah kendaraan tidak sebanding dengan pertumbuhan infrastruktur jalan mengakibatkan meningkatnya kepadatan lalulintas, oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mengurangi kepadatan antara lain melalui pengembangan transportasi massal. Optimalisasi BRT koridor satu dan dua dengan optimalisasi terminal dan halte serta rintisan koridor tiga. Integrasi antar moda angkutan juga masih dirasa kurang, Peningkatan manajemen dan pelayanan sarana prasarana transportasi darat yang terpadu menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Sapta 5, Pengarusutamaan Gender

Anggaran Responsive Gender

Belum optimal penyediaan data pilah hasil pembangunan, SKPD belum optimal

Dalam dokumen RKPD Tahun 2014 (Halaman 133-146)