• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RKPD Tahun 2014"

Copied!
737
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 17 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang :

a.

bahwa dalam rangka penyusunan rencana pembangunan

Kota Semarang Tahun 2014 dan agar pelaksanaannya

dapat

terencana,

terarah,

terpadu

dan

berkesinambungan serta guna memberi pedoman dalam

penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (RAPBD) Tahun 2014, maka perlu ditetapkan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun

2014;

b.

bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas,

maka perlu dibentuk Peraturan Walikota Semarang

tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

Kota Semarang Tahun 2014.

Mengingat

:

1.

Undang-Undang

Nomor

16

Tahun

1950

tentang

Pembentukan

Daerah-daerah

Kota

Besar

dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa

Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2.

Undang-Undang

Nomor

28

Tahun

1999

tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 3851);

3.

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2003

tentang

(2)

4.

Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

5.

Undang-Undang

Nomor

15

Tahun

2004

tentang

Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4410);

6.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7.

Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8.

Undang-Undang

Nomor

33

Tahun

2004

tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9.

Undang-Undang

Nomor

26

Tahun

2007

tentang

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

10.

Undang-Undang

Nomor

27

Tahun

2007

tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4739);

11.

Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

2011

tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

(3)

13.

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang

Pembentukan

Kecamatan

di

Wilayah

Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap,

Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang

dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992

Nomor 89);

14.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan

Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4585);

16.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82) ;

17.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi

Perangkat

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;

18.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6

Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

19.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

20.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Hibah Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5272);

(4)

22.

Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 91);

23.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang

Pedoman

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

24.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian,

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah;

25.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011

tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 450), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39

Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 540);

26.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013

tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014;

27.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun

2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri

E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9);

28.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah

Provinsi

Jawa

Tengah

Tahun

2008-2013

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009

Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 21);

29.

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun 2013

tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2014 (Berita Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2013 Nomor 25)

(5)

31.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);

32.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011

tentang

Rencana

Pembangunan

Jangka

Panjang

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun

2010-2015

(Lembaran

Daerah

Kota

Semarang

Tahun

2011Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Semarang Nomor 59);

33.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

Semarang Tahun 2011

2021(Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran

Daerah Kota Semarang Nomor 61);

34.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2013

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

Semarang Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2012 Nomor 1);

35.

Peraturan Walikota Semarang Nomor 2 Tahun 2013

tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2013 (Berita

Daerah Kota Semarang Tahun 2012 Nomor 1);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN

WALIKOTA

TENTANG

RENCANA

KERJA

PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014.

Pasal 1

(6)

Pasal 2

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun 2014

disusun dengan Sistematika sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VI PENUTUP

Pasal 3

Isi beserta uraian Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang

Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota ini

dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Pasal 4

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang

pada tanggal 21 Mei 2013

Plt. WALIKOTA SEMARANG

WAKIL WALIKOTA

ttd

HENDRAR PRIHADI

Diundangkan di Semarang

pada tanggal 21 Mei 2013

SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

ttd

ADI TRI HANANTO

(7)

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 17

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

(RKPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2014

(8)

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 17 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

KOTA SEMARANG

TAHUN 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

---

i

DAFTAR TABEL

---

iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ---

I.1

1.2

Dasar Hukum Penyusunan ---

I.2

1.3

Hubungan Antar Dokumen ---

I.3

1.4

Sistematika Dokumen Rancangan RKPD ---

I.4

1.5

Maksud dan Tujuan ---

I.5

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah ---

II.1

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi ---

II.1

2.1.1.1 Aspek Geografis ---

II.1

2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ---

II.5

2.1.1.3 Wilayah Rawan Bencana ---

II.9

2.1.1.4 Demografi --- II.10

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat --- II.11

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi II.11

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial --- II.12

2.1.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga --- II.14

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum --- II.14

2.1.3.1 Fokus Pelayanan Urusan Wajib --- II.14

2.1.3.2 Fokus Pelayanan Urusan Pilihan --- II.22

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah --- II.23

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah --- II.23

2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur --- II.24

2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi --- II.26

2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia --- II.27

2.2 Evaluasi Pelaksanaan RKPD 2012 Kota Semarang --- II.27

2.2.1 Alokasi Anggaran Pembangunan Daerah Kota Semarang

Tahun 2012 ---

II.27

2.2.2 Capaian Prestasi Fisik Pelaksanaan Pembangunan Tahun

2012

--- II.30

2.2.3 Capaian Kinerja Program Masing-masing Urusan --- II.32

2.3 Permasalahan Pelaksanaan RKPD 2012 Kota Semarang --- II.79

2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah --- II.80

2.4.1 Permasalahan Daerah

yang

Berhubungan

dengan

Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah --- II.80

2.4.2 Identifikasi

Permasalahan

Penyelenggaraan

Urusan

Pemerintahan Daerah --- II.88

BAB III. KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

DAERAH

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah --- III.1

3.1.1 Kondisi Makro Perekonomian Daerah --- III.1

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daearh --- III.3

3.2.1 Evaluasi atas Hasil Perhitungan Kapasitas Keuangan

(10)

3.2.5 Pengeluaran Derah --- III.16

BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan --- IV.1

4.2 Prioritas Pembangunan --- IV.12

4.2.1 Isu Strategis dari Permasalahan Pembangunan tahun

2014 yang Dimunculkan

……….……

IV.12

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

5.1 Program/ Kegiatan Prioritas Daerah ---

V.1

5.2 Rencana Kerja Tahun 2014 ---

V.3

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kota Semarang

II.1

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Kota Semarang diperinci per Kecamatan

Tahun 2012

II.10

Tabel 2.3

PDRB Atas Dasar Harga Konstan th 2011-2012

II.23

Tabel 2.4

Besarnya Alokasi Anggaran Belanja Langsung Pada

Masing-masing Urusan

II.28

Tabel 2.5

Besarnya Anggaran, Realisasi Penyerapan (SPJ) dan

Presentase Penyerapan Belanja Langsung Th. 2012

II.29

Tabel 2.6

Perbandingan Prosentase Realisasi Keuangan dengan

Realisasi Fisik

II.30

Tabel 2.7

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pendidikan

II.32

Tabel 2.8

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kesehatan

II.35

Tabel 2.9

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pekerjaan

Umum

II.39

Tabel 2.10

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Perumahan

II.41

Tabel 2.11

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Penataan

Ruang

II.42

Tabel 2.12

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Perencanaan Pembangunan

II.43

Tabel 2.13

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Perhubungan

II.44

Tabel 2.14

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Lingkungan Hidup

II.47

Tabel 2.15

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pertanahan

II.48

Tabel 2.16

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Kependudukan dan Catatan Sipil

II.49

Tabel 2.17

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

II.50

Tabel 2.18

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera

II. 51

Tabel 2.19

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Sosial

II.52

Tabel 2.20

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Ketenagakerjaan

II.54

Tabel 2.21

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Koperasi

dan UKM

II.56

Tabel 2.22

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Penanaman Modal

II.56

Tabel 2.23

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Kebudayaan

(12)

Dan Olahraga

Tabel 2.25

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kesbangpol

Dalam Negeri

II.60

Tabel 2.26

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Otonomi

Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Kepagawaian dan Persandian

II.61

Tabel 2.27

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Ketahanan

Pangan

II.66

Tabel 2.28

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Pemberdayaan Masyarakat

II.67

Tabel 2.29

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Statistik

II.71

Tabel 2.30

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kearsipan

II.71

Tabel 2.31

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Komunikasi dan Informatika

II.72

Tabel 2.32

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Perpustakaan

II.73

Tabel 2.33

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pertanian

II.75

Tabel 2.34

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kehutanan

II.76

Tabel 2.35

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan ESDM

II.77

Tabel 2.36

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pariwisata

II.77

Tabel 2.37

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kelautan

dan Perikanan

II.78

Tabel 2.38

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Perdagangan

II.78

Tabel 2.39

Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan

Perindustrian

II.79

Tabel 2.40

Permasalahan Tahun 2014 Terkait dengan RPJMD

II.80

Tabel 3.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kota Semarang Th.

2010-2012

III.1

Tabel 3.2

Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Semarang Th

2011-2014

III.2

Tabel 3.3

Evaluasi Kapasitas Keuangan Daerah

Tahun 2012 Kota Semarang

III.4

Tabel 3.4

Proyeksi

Kapasitas

Keuangan

DaerahRPJMD

Kota

Semarang Tahun 2011-2015

III.5

Tabel 3.5

Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kota

Semarang

III.6

Tabel 3.6

Realisasi Belanja Daerah Kota Semarang

III.7

Tabel 3.7

Rata-rata Pertumbuhan Neraca DaerahKota Semarang

Tahun 2010, 2011 dan proyeksi 2012 - 2013

(13)

Tabel 3.8

Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Kota SemarangTahun

2011 dan proyeksi 2012-2013

III.11

Tabel 3.9

Prosentase Sumber Pendapatan DaerahKota Semarang 2011

s/d 2013

III.11

Tabel 3.10

Prosentase Pertumbuhan Pendapatan DaerahKota Semarang

2011 s/d 2013

III.12

Tabel 3.11

Proyeksi Pendapatan DaerahKota Semarang Tahun 2014

III.13

Tabel 3.12

Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota SemarangTahun 2011

2013 dan Proyeksi 2014

III.14

Tabel 3.13

Proyeksi/Target Penerimaan DaerahKota Semarang Tahun

2014

III.15

Tabel 3.14

Perhitungan Kebutuhan Belanja & Pengeluaran Pembiayaan

Daerah Yang Mengikat RKPD Kota Semarang Tahun 2014

III.18

Tabel 3.15

Penggunaan Pembiayaan Pembangunan Tahun 2014

III.19

Tabel 4.1

Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan

serta kesesuaian dengan Sapta Program

IV.4

Tabel 4.2

Keselarasan Program Prioritas Pembangunan dalam RPJMD

2010-2015 dengan Program Prioritas Pembangunan Daerah

dalam RKPD

IV.17

Tabel 4.3

Penjelasan Program Pembangunan Daerah Tahun 2014

IV.21

Tabel 5.1

Rekapitulasi Pagu/Indikatif Rencana Program/Kegiatan

Tahun

2014

Berdasarkan

Urusan

Kewenangan

Pemerintahan serta SKPD Kewenangan

V.3

Tabel 5.2

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Pendidikan

V.5

Tabel 5.3

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Kesehatan

V.27

Tabel 5.4

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Pekerjaan Umum

V.51

Tabel 5.5

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Perumahan

V.86

Tabel 5.6

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Penataan Ruang

V.107

Tabel 5.7

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Perencanaan Pembangunan

V.116

Tabel 5.8

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Perhubungan

V.125

Tabel 5.9

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Lingkungan Hidup

V.136

Tabel 5.10

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Pertanahan

V.155

Tabel 5.11

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil

(14)

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tabel 5.13

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

V.165

Tabel 5.14

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Sosial

V.166

Tabel 5.15

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Ketenagakerjaan

V.190

Tabel 5.16

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

V.192

Tabel 5.17

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Penanaman Modal Daerah

V.202

Tabel 5.18

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Kebudayaan

V.208

Tabel 5.19

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Pemuda dan Olahraga

V.214

Tabel 5.20

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

V.218

Tabel 5.21

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm.

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

V.235

Tabel 5.22

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Ketahanan Pangan

V.360

Tabel 5.23

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

V.364

Tabel 5.24

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Statistik

V.519

Tabel 5.25

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Kearsipan

V.520

Tabel 5.26

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Komunikasi dan Informatika

V.521

Tabel 5.27

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Perpustakaan

V.523

Tabel 5.28

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Pertanian

V.528

Tabel 5.29

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Kehutanan

V.534

Tabel 5.30

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

V.535

Tabel 5.31

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Pariwisata

V.536

Tabel 5.32

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Kelautan dan Perikanan

V.538

Tabel 5.33

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Perdagangan

V.544

Tabel 5.34

Pagu/ Indikatif Rencana Program/ Kegiatan Tahun 2014

Urusan Perindustrian

V.552

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) atau disebut juga dengan Rencana

Pembangunan Tahunan Daerah merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan

yang diamanatkan oleh UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (berikut

perubahannya, terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008). RKPD merupakan penjabaran

dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 1

(satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan

daerah, rencana kerja serta anggaran/pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung

oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat, yang selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). UU No. 32 Tahun 2004 memberikan ruang

yang cukup dan membawa perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi menjadi

desentralisasi kepada Pemerintah Daerah untuk lebih mengoptimalkan kondisi

kewilayahan, Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi

sumber pendapatan yang ada dalam menyusun perencanaan pembangunannya.

Proses penyusunan RKPD Kota Semarang berdasarkan pada proses penjaringan

aspirasi yang diformulasikan melalui mekanisme forum Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) yang dimulai dari rembug warga, Musrenbang Kelurahan,

Musrenbang Kecamatan serta memperhatikan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan

Kota Semarang pada tahun sebelumnya yang selanjutnya disinergikan dengan Prioritas

Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat, sesuai dengan

amanat UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 2 bahwasanya Kabupaten/Kota merupakan bagian

dari Provinsi yang mempunyai wewenang, keuangan, pelayanan umum pemanfaatan

sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Di samping itu, UU No. 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara juga mengamanatkan bahwa RKPD merupakan pedoman dalam

penyusunan RAPBD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara sehingga

RKPD sebagai dokumen perencanaan operasional tahunan menjadi pedoman dalam

penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sebagai dokumen resmi daerah, RKPD Kota Semarang Tahun 2014 mempunyai

kedudukan yang strategis untuk menjembatani antara perencanaan strategis jangka

menengah (RPJMD) Kota Semarang dengan perencanaan dan penganggaran Tahunan,

baik dalam bentuk KUA-PPAS maupun RAPBD Kota Semarang Tahun 2014. RKPD Kota

Semarang Tahun 2014 berfungsi sebagai penjabaran RPJMD Kota Semarang Tahun

2010-2015, khususnya pelaksanaan tahun keempat dalam rencana operasional yang memuat

Arah Kebijakan Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Daerah, serta Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah. Sedangkan

fungsi pokok RKPD adalah sebagai berikut: (i) sebagai acuan bagi seluruh pelaku

pembangunan, karena memuat seluruh kebijakan publik; (ii) pedoman dalam

penyusunan APBD, karena memuat arah kebijakan pembangunan daerah 1 (satu) tahun;

dan (iii) menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah

Daerah.

Sejalan dengan proses penyusunan perencanaan pada tingkat Nasional dan Provinsi,

Kota Semarang telah melakukan langkah yang sama dalam penentuan prioritas

pembangunan daerah tahunan yang disusun berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1.

Memiliki

dampak

yang

besar

terhadap

pencapaian

sasaran-sasaran

pembangunan sesuai tema pembangunan;

(16)

4.

Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakannya;

5.

Realistis untuk dilaksanakan dan diselesaikan dalam kurun waktu 1 (satu)

Tahun.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penyusunan RKPD menjadi

dokumen yang sangat penting dalam rangka mengimplementasikan program dan kegiatan

pembangunan tahunan. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 merumuskan program dan

kegiatan pembangunan yang secara efisien dan efektif dapat memberi hasil yang optimal

dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada

serta membuat kesinambungan pembangunan.

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 ini dibuat sebagai rujukan program dan kegiatan,

melalui sebuah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan program dan

kegiatan (prioritas) untuk mencapai tujuan yang dikehendaki pada Tahun 2014,

berdasarkan pada RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015.

1.2.

DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Dasar hukum penyusunan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota

Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah

Istimewa Yogyakarta;

2.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor

3851);

3.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

4.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355 );

5.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);

6.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

8.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

9.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725);

(17)

11.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah

Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);

13.

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di

Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri,

Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat

II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

14.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

16.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

82) ;

17.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;

18.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4815);

19.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

20.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5272);

21.

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2010

2014;

22.

Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun

2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 91);

23.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

24.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(18)

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun

2014;

27.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 9);

28.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 21);

29.

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 (Berita Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 25)

30.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor

13);

31.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran

Daerah Kota Semarang Nomor 43);

32.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun

2010-2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011Nomor 12, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 59);

33.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011

2021(Lembaran Daerah Kota Semarang

Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 61);

34.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2012 Nomor 1);

35.

Peraturan Walikota Semarang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah

Kota Semarang Tahun 2012 Nomor 1);.

1.3.

HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Penyusunan dokumen RKPD Kota Semarang Tahun 2014 tidak dapat berdiri sendiri

tanpa memperhatikan program kegiatan yang terdapat di dalam dokumen-dokumen

perencanaan pembangunan daerah lainnya. Dokumen RKPD Kota Semarang Tahun 2014

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Semarang Tahun 2010-2015 merujuk pada perencanaan tahun keempat dengan tetap

memperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti: (i) hasil penjaringan aspirasi masyarakat

melalui forum Musrenbang; (ii) evaluasi pembangunan pada Tahun sebelumnya; serta (iii)

memperhatikan juga kebijakan Kepala Daerah; dan (iv) pokok-pokok pikiran DPRD yang

akan direncanakan di Tahun 2014.

(19)

SKPD) Tahun 2014, serta sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS Kota Semarang Tahun

2014.

Penyusunan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 memperhatikan beberapa unsur

pokok sebagai berikut: (i) Tujuan yang dikehendaki; (ii) Sasaran-sasaran dan prioritas

untuk mewujudkannya; (iii) Masalah-masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan

digunakan serta pengalokasiannya; (iv) Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya;

dan (v) SKPD pelaksananya.

Mengacu pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (berikut perubahannya, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun

2011), maka rencana kerja dan pendanaan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 disusun

berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan daerah beserta program dan kegiatan

yang menyertainya dengan mengacu, menyesuaikan dan mendasarkan diri pada Visi dan

Misi, Gambaran Kondisi Umum Daerah, serta Isu dan Masalah Kota Semarang Tahun

2014.

1.4.

SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD

Sistematika Penyusunan Dokumen RKPD Kota Semarang 2014 adalah sebagai

berikut:

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

1.2.

Dasar Hukum Penyusunan

1.3.

Hubungan Antar Dokumen

1.4.

Sistematika Dokumen RKPD

1.5.

Maksud dan Tujuan

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1.

Aspek Geografi dan Demografi

2.1.2.

Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.3.

Aspek Pelayanan Umum

2.1.4.

Aspek Daya Saing Daerah

2.2.

Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Berjalan dan

Realisasi RPJMD

2.2.1.

Alokasi Anggaran Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun

2012

2.2.2.

Capaian Prestasi Fisik Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2012

2.2.3.

Capaian Kinerja Program Masing-masing Urusan

2.3.

Permasalahan Pelaksanaan RKPD 2012 Kota Semarang

2.4.

Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4.1.

Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Daerah

2.4.2.

Identifikasi

Permasalahan

Penyelenggaraan

Urusan

Pemerintahan Daerah

BAB III

RANCANGAN

KERANGKA

EKONOMI

DAERAH

DAN

KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

3.1.

Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1.

Kondisi Makro Perekonomian Daerah

3.2.

Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.1.

Evaluasi atas Hasil Perhitungan Kapasitas Keuangan Daerah

RKPD Tahun 2012

3.2.2.

Neraca Daerah

(20)

3.2.5.

Pengeluaran Derah

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014

4.1.

Tujuan dan Sasaran Pembangunan

4.2.

Prioritas Pembangunan

4.2.1.

Isu Strategis dari Permasalahan Pembangunan Tahun 2014 yang

Dimunculkan

BAB V.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

5.1 Program/Kegiatan Prioritas Daerah

5.2 Rencana Kerja Tahun 2014

BAB VI

PENUTUP

1.5.

MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 dimaksudkan sebagai upaya

memenuhi kebutuhan daerah terhadap suatu rencana pembangunan tahunan daerah

untuk Tahun 2014, yang memberikan arah dan pedoman kepada seluruh pemangku

kepentingan

(

stakeholders

)

pembangunan

Kota

Semarang

dalam

pelaksanaan

pembangunan daerah Tahun 2014. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 merupakan

penjabaran RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 yang memuat kebijakan dan

strategi untuk mendukung terwujudnya Visi Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan

dan Jasa yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera. Tema RKPD Kota Semarang

2014 adalah

Pemantapan Pencapaian Sapta Program.

Penyusunan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 juga dimaksudkan untuk

memberikan kerangka sistematis sebagai pedoman terhadap arah penyelenggaraan

pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat yang

dituangkan dalam bentuk kebijakan APBD Tahun 2014. Selain itu juga dimaksudkan

untuk merangsang partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta

pengawasan pembangunan Kota Semarang.

Secara lebih sistematis, tujuan penyusunan RKPD Kota Semarang Tahun 2014

adalah sebagai berikut:

1.

Diperolehnya suatu rencana pembangunan tahunan yang sesuai dengan

kebutuhan daerah dan perkembangan yang terjadi di daerah, dengan melihat

sumber daya yang ada.

2.

Diperolehnya program-program prioritas yang menjadi upaya konkrit untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Semarang Tahun 2014; dan

(21)

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1.

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Kondisi umum daerah Kota Semarang dapat dilihat dari 3 (tiga) Aspek pencapaian

sebagai ukuran keberhasilan penyelenggaran pemerintah daerah. Ketiga aspek tersbeut

yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing

daerah. Gambaran kondisi masing-masing aspek pencapaian pada tahun 2012 adalah

sebagai berikut :

2.1.1.

Aspek Geografi dan Demografi

Analisis pada aspek geografi di Kota Semarang perlu dilakukan untuk

memperoleh

gambaran

mengenai

karakteristik

lokasi

dan

wilayah,

potensi

pengembangan wilayah, dan kerentanan wilayah terhadap bencana. Sedangkan

gambaran kondisi demografi, antara lain mencakup perubahan penduduk, komposisi

dan populasi masyarakat secara keseluruhan atau kelompok dalam waktu tertentu di

Kota Semarang.

2.1.1.1.

Aspek Geografis

Gambaran umum pada aspek geografis akan menjelaskan tentang luas dan batas

wilayah administrasi, letak dan kondisi geografis, topografi, geologi, hidrologi,

klimatologi dan penggunaan lahan di Kota Semarang.

a.

Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kota Semarang memiliki luas wilayah sebesar 373,70 km2 dan merupakan 1,15%

dari total luas daratan Provinsi Jawa Tengah dengan batas wilayah sebelah barat

adalah Kabupaten Kendal, sebelah timur dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan

dengan Kabupaten Semarang dan sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan

panjang garis pantai mencapai 13,6 kilometer. Secara administrasi Kota Semarang

terbagi atas 16 Kecamatan, secara rinci luas masing-masing kecamatan adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kota Semarang

No

Kecamatan

Jml

Kelurahan

Luas

(km2)

1

Mijen

14

57,55

2

Gunungpati

16

54,11

3

Banyumanik

11

25,69

4

Gajahmungkur

8

9,07

5

Semarang Selatan

10

5,93

6

Candisari

7

6,54

7

Tembalang

12

44,20

8

Pedurungan

12

20,72

9

Genuk

13

27,39

10

Gayamsari

7

6,18

11

Semarang Timur

10

7,70

(22)

No

Kecamatan

Kelurahan

(km2)

13

Semarang Tengah

15

6,14

14

Semarang Barat

16

21,74

15

Tugu

7

31,78

16

Ngaliyan

10

37,99

TOTAL

177

373,70

Sumber: Semarang Dalam Angka 2011, BPS Kota Semarang

b.

Letak dan Kondisi Geografis

Kota Semarang merupakan kota strategis yang berada di tengah-tengah Pulau

Jawa yang terletak antara garis 6

0

50’ –

7

0

10’ Lintang Selatan dan

garis 109

0

35’ –

110

0

50’ Bujur Timur. Kota Semarang memiliki posisi geostrategis karena berada pada jalur

lalu lintas ekonomi pulau Jawa, dan merupakan koridor pembangunan Jawa Tengah

yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yakni koridor pantai Utara; koridor

Selatan ke arah kota-kota dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang

dikenal dengan koridor Merapi-Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten

Demak/Grobogan; dan Barat menuju Kabupaten Kendal.

Dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah, Semarang sangat berperan

terutama dengan adanya pelabuhan, jaringan transport darat (jalur kereta api dan

jalan) serta transport udara yang merupakan potensi bagi simpul transportasi Regional

Jawa Tengah dan Kota Transit Regional Jawa Tengah. Posisi lain yang tak kalah

pentingnya adalah kekuatan hubungan dengan luar Jawa, secara langsung sebagai

pusat wilayah nasional bagian tengah.

c.

Topografi

Secara topografis Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah

dan daerah pantai, dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan adanya

berbagai kemiringan dan tonjolan. Daerah pantai 65,22% wilayahnya adalah dataran

dengan kemiringan 25% dan 37,78 % merupakan daerah perbukitan dengan

kemiringan 15-40%. Kondisi lereng tanah Kota Semarang dibagi menjadi 4 jenis

kelerengan yaitu Lereng I (0-2%) meliputi Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari,

Semarang Timur, Semarang Utara dan Tugu, serta sebagian wilayah Kecamatan

Tembalang, Banyumanik dan Mijen. Lereng II (2-5%) meliputi Kecamatan Semarang

Barat, Semarang Selatan, Candisari, Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan. Lereng

III (15-40%) meliputi wilayah di sekitar Kaligarang dan Kali Kreo (Kecamatan

Gunungpati), sebagian wilayah kecamatan Mijen (daerah Wonoplumbon) dan sebagian

wilayah Kecamatan Banyumanik, serta Kecamatan Candisari. Sedangkan lereng IV (>

50%) meliputi sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik (sebelah tenggara), dan

sebagian wilayah Kecamatan Gunungpati, terutama disekitar Kali Garang dan Kali

Kripik. Kota Bawah yang sebagian besar tanahnya terdiri dari pasir dan lempung.

(23)

yang memiliki kemiringan antara 0% sampai 5%, sedangkan dibagian Selatan

merupakan daerah dataran tinggi dengan kemiringan bervariasi antara 5%-40%.

Kota Semarang sangat dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang membentuk suatu

kota yang mempunyai ciri khas yaitu terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah

dan daerah pantai. Dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan adanya

berbagai kemiringan tanah berkisar antara 0% - 40% (curam) dan ketinggian antara

0,75

348,00 mdpl.

d.

Geologi

Kondisi Geologi Kota Semarang berdasarkan struktur geologinya terdiri atas tiga

bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan lipatan. Daerah patahan tanah

bersifat erosif dan mempunyai porositas tinggi, struktur lapisan batuan yang

diskontinyu (tak teratur), heterogen, sehingga mudah bergerak atau longsor. Pada

daerah sekitar aliran Kali Garang merupakan patahan Kali Garang, yang membujur

arah utara sampai selatan, di sepanjang Kaligarang yang berbatasan dengan Bukit

Gombel. Daerah patahan lainnya adalah Meteseh, Perumahan Bukit Kencana Jaya,

dengan arah patahan melintas dari utara ke selatan.

Sedangkan wilayah Kota Semarang yang berupa dataran rendah memiliki jenis

tanah berupa struktur pelapukan, endapan, dan lanau yang dalam. Jenis Tanah di

Kota Semarang meliputi kelompok mediteran coklat tua, latosol coklat tua kemerahan,

asosiasi alluvial kelabu, Alluvial Hidromorf, Grumosol Kelabu Tua, Latosol Coklat dan

Komplek Regosol Kelabu Tua. Kurang lebih sebesar 25% wilayah Kota Semarang

memiliki jenis tanah mediteranian coklat tua. Sedangkan kurang lebih 30% lainnya

memiliki jenis tanah latosol coklat tua. Jenis tanah lain yang ada di wilayah Kota

Semarang memiliki geologi jenis tanah asosiasi kelabu dan alluvial coklat kelabu

dengan luas keseluruhan kurang lebih 22% dari seluruh luas Kota Semarang. Sisanya

merupakan jenis tanah alluvial hidromorf dan grumosol kelabu tua.

e.

Hidrologi

Kondisi Hidrologi potensi air di Kota Semarang bersumber pada sungai - sungai

yang mengalir di Kota Semarang antara lain Kali Garang, Kali Pengkol, Kali Kreo, Kali

Banjirkanal Timur, Kali Babon, Kali Sringin, Kali Kripik, Kali Dungadem dan lain

sebagainya. Kali Garang yang bermata air di gunung Ungaran, alur sungainya

memanjang ke arah Utara hingga mencapai Pegandan tepatnya di Tugu Soeharto,

bertemu dengan aliran Kali Kreo dan Kali Kripik. Kali Garang sebagai sungai utama

pembentuk kota bawah yang mengalir membelah lembah-lembah Gunung Ungaran

mengikuti alur yang berbelok-belok dengan aliran yang cukup deras. Setelah diadakan

pengukuran debit Kali Garang mempunyai debit 53,0 % dari debit total dan kali Kreo

34,7 % selanjutnya Kali Kripik 12,3 %. Oleh karena Kali Garang memberikan airnya

yang cukup dominan bagi Kota Semarang, maka langkah-langkah untuk menjaga

kelestariannya juga terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air minum warga

Kota Semarang.

Air Tanah Bebas

ini merupakan air tanah yang terdapat pada lapisan pembawa air

(

aquifer

) dan tidak tertutup oleh lapisan kedap air. Permukaan air tanah bebas ini

sangat dipengaruhi oleh musim dan keadaan lingkungan sekitarnya. Penduduk Kota

Semarang yang berada di dataran rendah, banyak memanfaatkan air tanah ini dengan

membuat sumur-sumur gali (dangkal) dengan kedalaman rata-rata 3 - 18 m.

Sedangkan untuk peduduk di dataran tinggi hanya dapat memanfaatkan sumur gali

pada musim penghujan dengan kedalaman berkisar antara 20 - 40 m.

(24)

disebut pula kelompok

aquifer

utama karena merupakan sumber air tanah yang

potensial dan bersifat tawar. Untuk daerah Semarang yang berbatasan dengan kaki

perbukitan air tanah artois ini terletak pada endapan pasir dan konglomerat formasi

damar yang mulai diketemukan pada kedalaman antara 50 - 90 m. Pada daerah

perbukitan kondisi artosis masih mungkin ditemukan, karena adanya formasi damar

yang

permeable

dan sering mengandung sisipan-sisipan batuan lanau atau batu

lempung.

f.

Klimatologi

Secara Klimatologi, Kota Semarang seperti kondisi umum di Indonesia,

mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan muson

timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut (NW)

menciptakan musim hujan dengan membawa banyak uap air dan hujan. Sifat periode

ini adalah curah hujan sering dan berat, kelembaban relatif tinggi dan mendung. Lebih

dari 80% dari curah hujan tahunan turun di periode ini. Dari Juni hingga Oktober

angin bertiup dari Selatan Tenggara (SE) menciptakan musim kemarau, karena

membawa sedikit uap air. Sifat periode ini adalah sedikit jumlah curah hujan,

kelembaban lebih rendah, dan jarang mendung.

Curah hujan di Kota Semarang mempunyai sebaran yang tidak merata sepanjang

tahun, dengan total curah hujan rata-rata 9.891 mm per tahun. Ini menunjukkan

curah hujan khas pola di Indonesia, khususnya di Jawa, yang mengikuti pola angin

muson SENW yang umum. Suhu minimum rata-rata yang diukur di Stasiun

Klimatologi Semarang berubah-ubah dari 21,1 °C pada September ke 24,6 °C pada

bulan Mei, dan suhu maksimum rata-rata berubah-ubah dari 29,9 °C ke 32,9 °C.

Kelembaban relatif bulanan rata-rata berubah-ubah dari minimum 61% pada bulan

September ke maksimum 83% pada bulan Januari. Kecepatan angin bulanan rata-rata

di Stasiun Klimatologi Semarang berubah-ubah dari 215 km/hari pada bulan Agustus

sampai 286 km/hari pada bulan Januari. Lamanya sinar matahari, yang menunjukkan

rasio sebenarnya sampai lamanya sinar matahari maksimum hari, bervariasi dari 46%

pada bulan Desember sampai 98% pada bulan Agustus.

g.

Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kota Semarang meliputi penggunaan lahan sawah, lahan

non sawah dan lahan kering. Penggunaan lahan sawah terdiri dari irigasi teknis (198

Km

2

), setengah teknis (530 Km

2

), irigasi sederhana/irigasi desa/non PU (45 Km

2

), tadah

hujan (2,031 Km

2

), dan yang tidak diusahakan (267 Km

2

). Penggunaan lahan sawah

dan lahan non sawah meliputi lahan pekarangan (38%), ladang (21%), tegalan (14%),

lainnya (11%), perkebunan (5%), tambak dan kayu-kayuan (4%), padang rumput (2%),

tidak diusahakan (1%). Sedangkan lahan kering meliputi pekarangan dan bangunan

(42%), padang gembala (5%), tambak/rawa, tegalan dan kebun (27%), tambak/kolam,

lainnya/tanah kering (26%).

Penggunaan lahan, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota

Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, rencana pola

pemanfaatan ruang meliputi: Kawasan lindung yakni kawasan yang ditetapkan dengan

fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya

alam dan sumberdaya buatan; dan Kawasan Budidaya yakni kawasan yang ditetapkan

dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber

daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.

2.1.1.2.

Potensi Pengembangan Wilayah

(25)

a.

Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan Perdagangan dan Jasa, merupakan kawasan yang dominasi

pemanfaatan ruangnya untuk kegiatan komersial perdagangan dan jasa pelayanan.

Pembangunan fasilitas perdagangan dan jasa dilakukan dalam rangka mewujudkan

Kota Semarang sebagai sentra perdagangan dan jasa dalam skala regional dan

nasional.

Kawasan perdagangan dan jasa ditetapkan tersebar pada setiap Bagian wilayah

Kota (BWK) terutama di pusat-pusat BWK sehingga dapat mengurangi kepadatan dan

beban pelayanan di pusat kota. Arahan pemanfaatan ruang kawasan perdagangan dan

jasa adalah sebagai berikut:

1.

Pusat kawasan perdagangan dan jasa dengan lingkup pelayanan skala regional,

nasional maupun internasional, berada di kawasan Peterongan, Tawang dan

Siliwangi;

2.

Kawasan perdagangan dan jasa khusus, yaitu kawasan perdagangan dan jasa

dengan perlakuan dan komoditas khusus. Kawasan perdagangan dan jasa dengan

perlakuan khusus adalah kawasan Pasar Johar. Kawasan pasar Johar

merupakan pasar tradisional skala pelayanan regional yang terletak di pusat kota,

selain itu Pasar Johar merupakan bagian dari ikon Kota Semarang. Kawasan

perdagangan dan jasa dengan komoditas khusus adalah Pasar Agro yang

direncanakan di BWK V. Pasar agro ini digunakan untuk memasarkan

produk-produk pertanian yang ada di Kota Semarang dan daerah-daerah yang ada di

sekitarnya. Pasar agro ini dirancang untuk memiliki skala pelayanan regional,

sehingga diperlukan dukungan jalan sekurang-kurang kolektor sekunder.

3.

Kawasan perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan sebagian wilayah kota

sampai dengan kota tersebar pada setiap pusat BWK dengan memperhatikan daya

dukung dan daya tampung ruang serta lingkup pelayanannya;

4.

Kawasan perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan lingkungan dapat

berlokasi dimanapun sepanjang memiliki dukungan akses jalan

sekurang-kurangnya jalan lokal sekunder.

5.

Kawasan perdagangan dan jasa direncanakan secara terpadu dengan kawasan

sekitarnya dan harus memperhatikan kepentingan semua pelaku sektor

perdagangan dan jasa termasuk pedagang informal atau pedagang sejenis lainnya;

6.

Pada pembangunan fasilitas perdagangan berupa kawasan perdagangan terpadu,

pelaksana

pembangunan/

pengembang

wajib

menyediakan

prasarana

lingkungan, utilitas umum, area untuk pedagang informal dan fasilitas sosial

dengan dengan proporsi 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan luas lahan

dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah;

7.

Pembangunan fasilitas perdagangan dan jasa harus memperhatikan kebutuhan

luas lahan, jenis-jenis ruang dan fasilitas pelayanan publik yang harus tersedia,

kemudahan pencapaian dan kelancaran sirkulasi lalu lintas dari dan menuju

lokasi.

b.

Rencana Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa

Potensi pergeseran peruntukan non komersial ke arah komersial ini harus

diantisipasi dalam kebijakan penataan ruang wilayah Kota Semarang. Hal ini bertujuan

untuk mengarahkan perkembangan yang ada agar konflik antar kegiatan kawasan,

antar pelaku kegiatan, dan antar jenis kegiatan ekonomi tidak terjadi.

Arahan pemanfaatan ruang kawasan permukiman, perdagangan dan jasa adalah

sebagai berikut:

1.

Pengembangan Fungsi Rencana Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa

dilakukan di kawasan pusat kota (

Central Bussiness Distric/CBD

) Peterongan

Tawang

Siliwangi;

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kota Semarang per Kecamatan Tahun 2012
Tabel 2.4 Besarnya Alokasi Anggaran Belanja Langsung Pada Masing-masing Urusan
Tabel 2.7.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Robot berjalan dengan sistem kaki dua kaki atau biped robot, memiliki struktur kaki seperti manusia dan setidak-tidaknya memiliki sendi- sendi yang mewakili pergelangan kaki,

Penyebab kualitas pelayanan asuhan persalinan normal tidak menjadi variabel yang lebih dominan dalam mempengaruhi loyalitas dapat disebabkan karena

[r]

Mengolah grafik maksudnya, yaitu membuat memodifikasi grafik: mengubah jenis grafik dan memberi atau mengubah warna pada grafik. Grafik ini merupakan visualisasi data

Dalam hal Nasabah tidak aktif melakukan transaksi di Mandiri dalam kurun waktu tertentu dan Nasabah tidak dapat dihubungi karena terjadinya perubahan alamat dan Nasabah tidak

Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.. Botani Bawang Merah Teknologi Produksi

menunjukkan pencapaian kompetensi siswa sesuai standar. Pengembangan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran secara efektif

Perlu diperhatikan beberapa hal dalam melakukan penilaian etik, antara lain : 1) pembenaran etik dan keabsahan ilmiah penelitian yang mengikutkan manusia sebagai relawan;