• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD Perubahan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RKPD Perubahan Tahun 2014"

Copied!
470
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 21 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

(RKPD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2014

(2)

PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

(RKPD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2014

(3)

1

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 21 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2013

TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang :

a.

Bahwa berkenaan dengan perkembangan yang tidak

sesuai dengan Asumsi Rencana Kerja Pembangunan

Daerah Kota Semarang Tahun 2014 dan dalam rangka

melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

54

Tahun

2010

tentang

Pelaksanaan

Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka

Peraturan Walikota Semarang Nomor 17 Tahun 2013

tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota

Semarang Tahun 2014, perlu ditinjau kembali;

b.

bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas,

maka perlu dibentuk Peraturan Walikota Semarang

tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang

Nomor

17

Tahun

2013

tentang

Rencana

Kerja

Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014.

Mengingat

:

1.

Undang-Undang

Nomor

16

Tahun

1950

tentang

Pembentukan

Daerah-daerah

Kota

Besar

dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa

Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2.

Undang-Undang

Nomor

28

Tahun

1999

tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 3851);

3.

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2003

tentang

(4)

4.

Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

5.

Undang-Undang

Nomor

15

Tahun

2004

tentang

Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4410);

6.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7.

Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8.

Undang-Undang

Nomor

33

Tahun

2004

tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9.

Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

2011

tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang

Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3079);

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang

Pembentukan

Kecamatan

di

Wilayah

(5)

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

13.

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2010

2014;

14.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang

Pedoman

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

16.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011

tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah;

17.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012

tentang

Pedoman

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun

2013;

18.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun

2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005

2025 ( Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri

E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9);

19.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun

2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 65);

20.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007

tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan

Daerah

Kota

Semarang

(Lembaran

Daerah

Kota

(6)

21.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005

2025 (Lembaran

Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);

22.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011

tentang

Rencana

Pembangunan

Jangka

Panjang

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010

2015

(Lembaran

Daerah

Kota

Semarang

Tahun

2011Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Semarang Nomor 59);

23.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

Semarang Tahun 2011

2031(Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran

Daerah Kota Semarang Nomor 61);

24.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2013

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

Semarang Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2013 Nomor 1);

25.

Peraturan Walikota Semarang Nomor 17 Tahun 2013

tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota

Semarang Tahun 2014 (Berita Daerah Kota Semarang

Tahun 2012 Nomor 17);

26.

Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2013

tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 (Berita

Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 41).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA

KERJA

PEMBANGUNAN

DAERAH

KOTA

SEMARANG TAHUN 2014.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2013 tentang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014 (Berita

Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 17), diubah sebagai berikut :

(7)

Pasal 2A

Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang

Tahun 2014 disusun dengan Sistematika sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG

SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

BAB III

RANCANGAN

PROGRAM

DAN

KEGIATAN

PRIORITAS

DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG

BAB IV

PENUTUP

2.

Diantara Pasal 3 dan Pasal 4, disisipkan 1 (satu) Pasal, Yakni Pasal 3A

sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 3A

Isi beserta uraian Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah

(RKPD) Kota Semarang Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Peraturan Walikota ini dan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Pasal II

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang

pada tanggal 10 Juli 2014

WALIKOTA SEMARANG

TTD

HENDRAR PRIHADI

Diundangkan di Semarang

pada tanggal 10 Juli 2014

SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

TTD

ADI TRI HANANTO

(8)

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 21 TAHUN 2014

TENTANG PERUBAHAN RENCANA

KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

KOTA SEMARANG TAHUN 2014

PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

(RKPD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

---

i

DAFTAR TABEL

---

iii

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ---

I.1

1.2

Dasar Penyusunan ---

I.2

1.3

Maksud, Tujuan dan Dasar Pertimbangan Perubahan ---

I.4

1.4

Gambaran Perubahan Kerangka Ekonomi Makro ---

I.5

BAB II. EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG

SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

2.1 Pengantar ---

II.1

2.2 Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan Berdasarkan Urusan ---

II.1

2.2.1

Urusan Pendidikan ---

II.1

2.2.2

Urusan Kesehatan ---

II.4

2.2.3

Urusan Pekerjaan Umum ---

II.7

2.2.4

Urusan Perumahan ---

II.9

2.2.5

Urusan Penataan Ruang --- II.11

2.2.6

Urusan Perencanaan Pembangunan --- II.12

2.2.7

Urusan Perhubungan --- II.14

2.2.8

Urusan Lingkungan Hidup --- II.15

2.2.9

Urusan Pertanahan --- II.17

2.2.10

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil --- II.18

2.2.11

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak --- II.19

2.2.12

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera -- II.20

2.2.13

Urusan Sosial --- II.21

2.2.14

Urusan Ketenagakerjaan --- II.23

2.2.15

Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah --- II.24

2.2.16

Urusan Penanaman Modal --- II.26

2.2.17

Urusan Kebudayaan --- II.27

2.2.18

Urusan Kepemudaan dan Olahraga --- II.28

2.2.19

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ---- II.29

2.2.20

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat,

(10)

BAB III. RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014 KOTA

SEMARANG

3.1 Perubahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah ---

III.1

3.1.1

Perubahan Pendapatan ---

III.1

3.1.2

Belanja Daerah ---

III.2

3.1.3

Pembiayaan Daerah ---

III.5

3.2 Program dan Kegiatan Lanjutan --- III.10

3.3 Program dan Kegiatan Yang Bergeser Antar SKPD --- III.11

3.4 Program dan Kegiatan Baru --- III.12

3.5 Program dan Kegiatan Yang Tetap, Bertambah dan Berkurang - III.22

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa

Tengah Tahun 2011-2016

I.7

Tabel 2.1

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan

II.2

Tabel 2.2

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Pendidikan

II.3

Tabel 2.3

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesehatan

II.5

Tabel 2.4

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kesehatan

II.6

Tabel 2.5

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pekerjaan Umum

II.7

Tabel 2.6

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Pekerjaan Umum

II.8

Tabel 2.5

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pekerjaan Umum

II.7

Tabel 2.6

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Pekerjaan Umum

II.8

Tabel 2.7

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perumahan

II.9

Tabel 2.8

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Perumahan

II.10

Tabel 2.9

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Penataan Ruang

II.11

Tabel 2.10

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Penataan Ruang

II.12

Tabel 2.11

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perencanaan

Pembangunan

II.12

Tabel 2.12

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Perencanaan Pembangunan

II.13

Tabel 2.13

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perhubungan

II.14

Tabel 2.14

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Perhubungan

II.15

Tabel 2.15

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Lingkungan Hidup

II.15

Tabel 2.16

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Lingkungan Hidup

(12)

Tabel 2.17

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pertanahan

II.17

Tabel 2.18

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Pertanahan

II.18

Tabel 2.19

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kependudukan

dan Catatan Sipil

II.18

Tabel 2.20

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kependudukan dan Catatan Sipil

II.19

Tabel 2.21

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perempuan dan

Perlindungan Anak

II.19

Tabel 2.22

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Perempuan dan Perlindungan Anak

II.20

Tabel 2.23

Evaluasi

Realisasi

Anggaran

Pada

Urusan

Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera

II.20

Tabel 2.24

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

II.21

Tabel 2.25

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Sosial

II.22

Tabel 2.26

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Sosial

II.22

Tabel 2.27

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Ketenagakerjaan

II.23

Tabel 2.28

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Ketenagakerjaan

II.24

Tabel 2.29

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Koperasi, Usaha

Kecil danMenengah

II.25

Tabel 2.30

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Koperasi, Usaha Kecil danMenengah

II.25

Tabel 2.31

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Penanaman Modal

II.26

Tabel 2.32

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Penanaman Modal

II.26

Tabel 2.33

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kebudayaan

II.27

Tabel 2.34

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kepemudaan dan Olahraga

II.27

Tabel 2.35

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kepemudaan dan

Olahraga

II.28

Tabel 2.36

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kebudayaan

(13)

Tabel 2.37

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam Negeri

II.29

Tabel 2.38

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

II.30

Tabel 2.39

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

II.31

Tabel 2.40

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

II.32

Tabel 2.41

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Ketahanan Pangan

II.35

Tabel 2.42

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Ketahanan Pangan

II.35

Tabel 2.43

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

II.36

Tabel 2.44

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

II.36

Tabel 2.45

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Statistik

II.38

Tabel 2.46

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Statistik

II.38

Tabel 2.47

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kearsipan

II.38

Tabel 2.48

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kearsipan

II.39

Tabel 2.49

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Komunikasi dan

Informatika

II.39

Tabel 2.50

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Komunikasi dan Informatika

II.40

Tabel 2.51

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perpustakaan

II.40

Tabel 2.52

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Perpustakaan

II.41

Tabel 2.53

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pertanian

II.41

Tabel 2.54

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Pertanian

II.42

(14)

Tabel 2.56

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kehutanan

II.43

Tabel 2.57

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Energi dan

Sumber Daya Mineral

II.42

Tabel 2.58

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Energi dan Sumber Daya Mineral

II.43

Tabel 2.59

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pariwisata

II.44

Tabel 2.60

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Pariwisata

II.44

Tabel 2.61

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kelautan dan

Perikanan

II.45

Tabel 2.62

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Kelautan dan Perikanan

II.45

Tabel 2.63

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perdagangan

II.46

Tabel 2.64

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Perdagangan

II.46

Tabel 2.65

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perindustrian

II.48

Tabel 2.66

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

Perindustrian

II.46

Tabel 3.1

Target Pendapatan Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun

2014

III.1

Tabel 3.2

Rencana Belanja Daerah Perubahan RKPD Kota Semarang

Tahun 2014

III.3

Tabel 3.3

Rencana Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan RKPD

Kota Semarang Tahun 2014

III.5

Tabel 3.4

Rencana

Penerimaan

dan

Pengeluaran

Pembiayaan

Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2014

III.5

Tabel 3.5

Perubahan Belanja Per SKPD Pada Perubahan RKPD Kota

Semarang Tahun 2014

III.9

Tabel 3.6

Program dan Kegiatan Lanjutan Perubahan RKPD Kota

Semarang Tahun 2014

III.10

Tabel 3.7

Program dan Kegiatan Yang Bergeser Antar SKPD Pada

Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2014

III.12

Tabel 3.8

Program dan Kegiatan Baru Pada Perubahan RKPD Kota

Semarang Tahun 2014

III.12

Tabel 3.9

Program dan Kegiatan Belanja Langsung Perubahan RKPD

Tahun 2014 Per SKPD

III.23

Tabel 3.10

Usulan Kegiatan Sarana Prasarana Yang DiusulkanMelalui

Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008, telah mengamanatkan bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun

perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), rencana

pembangunan daerah jangka menengah 5 tahun (RPJMD), dan rencana pembangunan

jangka pendek/1 tahun (RKPD).

Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen

perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana

pembangunan tahunan daerah. RKPD merupakan pelaksanaan amanat dari

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

yang menjadi salahsatu rangkaian dari dokumen perencanaan pembangunan daerah.

Dokumen RKPD merupakan dokumen perencanaan yang penyusunannya mengacu

kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Dalam konteks perencanaan pembangunan, fungsi RKPD mencakup hal-hal

sebagai berikut:

a.

Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;

b.

Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka

menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan

daerah;

c.

Mengarahkan proses penyusunan RENJA dan RKA SKPD;

d.

Menjadi dasar pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS, RAPBD dan APBD;

e.

Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja penyelenggaraan

fungsi dan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah;

f.

Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target kinerja

program pembangunan jangka menengah;

g.

Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target standar

pelayanan minimal dan mengukur kinerja pelayanan SKPD;

h.

Instrumen bagi pemerintah daerah sebagai acuan LPPD kepada pemerintah, LKPJ

kepada DPRD dan ILPPD kepada masyarakat; dan

i.

Menyediakan informasi bagi pemenuhan Laporan Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Pusat.

Perencanaan pembangunan pada tingkat kabupaten/kota harus sejalan dengan

proses penyusunan perencanaan pada tingkat nasional maupun provinsi. Penyusunan

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun keempat dari

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang RPJMD Kota Semarang

Tahun 2010-2015.

(16)

(APBD). RKPD 2014 berfungsi sebagai penjabaran RPJMD, khususnya tahun keempat

kedalam rencana operasional yang memuat Arah Kebijakan Ekonomi Daerah dan

Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, serta Rencana Program

dan Kegiatan Prioritas Daerah.

Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan sampai dengan satu semester pada

tahun perencanaan atau tahun berjalan (2014) ini telah ditemukan berbagai kondisi yang

layak dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perubahan atas dokumen RKPD

Tahun 2014 Kota Semarang. Kondisi ini diperoleh dari hasil evaluasi atas kinerja

pelaksanaan programdan kegiatan sampai dengan triwulan ke dua tahun 2014, dimana

beberapa poin yang ditemukan, antara lain sebagai berikut:

1.

Perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi

daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya

penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, penambahan

atau penghapusan kegiatan;

2.

Faktor lain yang mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran kegiatan antar

SKPD, perubahan lokasi dan/atau kelompok sasaran, dan penghapusan kegiatan;

3.

Adanya kegiatan lanjutan tahun 2013 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang

harus ditampung dalam Perubahan RKPD Tahun 2014.

Sehubungan dengan hal di atas, maka dinyatakan perlu untuk melakukan langkah

penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 Kota

Semarang. Perubahan RKPD ini dirasakan sangat penting untuk konsistensi dan

keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi Kota Semarang dengan

lebih efisien dan efektif.

Pada sisi lain, dengan adanya Perubahan RKPD Tahun 2014 ini, maka proses

penyusunan hingga penetapan dokumen perencanaan anggaran yang harus dilakukan

sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 menjadi memiliki dasar

yang jelas, seperti penyusunan Perubahan Kebijakan Umum APBD Tahun 2014,

Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2014, dan Perubahan

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2014.

Perubahan RKPD Tahun 2014 disusun dengan sistematika sekurang-kurangnya

sebagai berikut:

Pendahuluan

, antara lain memuat/menjelaskan maksud, tujuan, dan

dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan gambaran tentang perubahan

kerangka ekonomi daerah;

Evaluasi Hasil RKPD Sampai Dengan Triwulan II

, antara lain

memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun n-1 sampai dengan Triwulan

II tahun berjalan; dan

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Perubahan

RKPD,

antara lain memuat kegiatan lanjutan tahun sebelumnya, pergeseran kegiatan

antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif,

penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi

dan kelompok sasaran kegiatan, serta kegiatan yang tidak mengalami perubahan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dinyatakan perlu untuk melakukan

langkah penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014Kota

Semarang. Perubahan RKPD Tahun 2014 ini dirasakan sangat penting untuk konsistensi

dan keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi kota Semarang

dengan lebih efisien dan efektif.

1.2.

DASAR PENYUSUNAN

(17)

1.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia, Nomor 4287);

2.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

4.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4585);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Rebuplik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4737);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

9.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4815);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

11.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

12.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tengan Tata Cara

Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran

Daerah Kota Semarang Nomor 13);

(18)

2005-2025(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);

14.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun

2010-2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2011 Nomor 12, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 59);

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

16.

Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pembangunan Nasional/Kepala

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor: 28

Tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010. Nomor: PMK 95/PMK 07/2010

Tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

17.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

18.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Tahun 2014;

19.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

1.3.

MAKSUD, TUJUAN, DAN DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN

Maksud, tujuan, dan dasar pertimbangan dilakukannya perubahan RKPD Tahun

2014 Kota Semarang dapat disampaikan sebagai berikut:

1.3.1.

M

AKSUD

Maksud disusunnya Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang adalah

untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar

tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam

pembangunan daerah.

Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang tetap menjadi bagian utuh dari

upaya pelaksanaan RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015. Perubahan RKPD 2014

memuat dasar pertimbangan perlunya perubahan, hasil evaluasi pembangunan sampai

triwulan kedua, dan perubahan atas program dan kegiatan yang harus dilakukan pada

tahapan pembangunan tahun 2014.

1.3.2.

T

UJUAN

(19)

1.

Diperolehnya suatu perubahan rencana pembangunan tahunan yang sesuai

dengan kebutuhan daerah dan perkembangan yang terjadi di daerah, dengan

melihat sumber daya yang ada.

2.

Diperolehnya perubahan atas program dan kegiatan yang menjadi upaya konkrit

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Semarang tahun 2014.

3.

Tersedianya acuan penyusunan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (P-KUA)

Kota Semarang Tahun 2014dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (P-PPAS) Kota Semarang Tahun 2014, sebagai dasar dari penyusunan

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2014 Kota

Semarang.

1.3.3.

D

ASAR

P

ERTIMBANGAN

P

ERUBAHAN

Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang perlu dilakukan didasarkan pada

adanya hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan (2014) menunjukkan

adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:

1.

Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah

dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program

dan kegiatan prioritas daerah;

2.

Adanya keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran

sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;

3.

Adanya pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan

kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja

dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan;

4.

Adanya kegiatan lanjutan Tahun 2013 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang

harus ditampung dalam perubahan RKPD Tahun 2014;

5.

Adanya keadaan luar biasa yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau

pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari

50% (lima puluh persen);

6.

Adanya ketentuan Pasal 17 ayat (2) UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara

yang mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD,

termasuk Perubahan RAPBD Tahun 2014.

1.4.

GAMBARAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI MAKRO

Dinamika perekonomian baik global, nasional maupun regional dalam sistem

perekonomian yang sudah sangat terbuka dewasa ini akan saling mempengaruhi. Oleh

karena itu diperlukan analisis terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro eksternal

dari kota Semarang untuk dapat menentukan kebijakan perencanaan pembangunan

selanjutnya.

Kondisi perekonomian global Perbaikan ekonomi global tahun 2014 terindikasi

masih terus berlangsung, meskipun belum merata. Perbaikan terutama ditopang oleh

perekonomian negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa sebagai dampak

stimulus moneter yang masih berlanjut. Perbaikan kondisi ekonomi global tersebut

berdampak pada kenaikan volume perdagangan dunia.

(20)

Selain itu, kondisi ekonomi negara berkembang lainnya juga sedikit menurun antara lain

dipengaruhi oleh faktor gejolak politik/ekonomi sebagaimana yang terjadi di Rusia,

Argentina, dan Thailand, serta faktor harga komoditas yang masih rendah sebagaimana

yang terjadi di Argentina, Chile, Peru, dan Venezuela.

Sampai dengan triwulan I 2014, pertumbuhan harga komoditas global masih

berada pada teritori negatif. Harga komoditas ekspor Indonesia (IHEX) diperkirakan

masih rendah karena melemahnya permintaan global, khususnya permintaan dari Cina

sejalan dengan proses

rebalancing

dan meningkatnya pasokan, khususnya pada

komoditas karet, tembaga dan batubara.

Kondisi perekonomian pada triwulan I 2014, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,21%

(yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2013 sebesar 5,72% (yoy) dan

perkiraan Bank Indonesia sebelumnya. Perlambatan tersebut terutama disebabkan

olehkinerja sektor eksternal yang kurang menguntungkan. Ekspor mengalami kontraksi

yangcukup signifikan, khususnya sektor pertambangan. Kontraksi ekspor riil tersebut

tercatatcukup besar sehingga kontribusi ekspor neto juga tercatat negatif, meskipun

pada sisi lainimpor juga mencatat kontraksi 0,7% (yoy) sejalan moderasi permintaan

domestik yang sedang terjadi.

Berdasarkan kondisi perekonomian tersebut maka pemerintah pada bulan Mei

2014 telah mengajukan percepatan perubahan APBN tahun 2014 kepada DPR. Di dalam

RAPBNP tahun 2014 tersebut, asumsi dasar ekonomi makro diusulkan untuk direvisi

agar postur APBN tetap mencerminkan kondisi riil perekonomian terkini. Setelah melalui

pembahasan yang intensif dengan DPR, Perubahan APBN tahun 2014 ditetapkan menjadi

berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro dalam APBNP tahun 2014 sebagai berikut: (1)

pertumbuhan ekonomi dari 6,0 persen menjadi 5,5 persen; (2) inflasi dari 5,5 persen

menjadi 5,3 persen; (3) nilai tukar rupiah dari Rp. 10.500 menjadi Rp. 11.600 per dolar

AS; (4) tingkat suku bunga SPN 3 bulan dari 5,5 persen menjadi 6,0 persen; (5) harga

minyak mentah Indonesia tetap pada tingkat USD 105,0 per barel; (6) lifting minyak

mentah dari 870 ribu barel per hari menjadi 818 ribu barel per hari; dan (7) lifting gas

dari 1.240 ribu barel per hari setara minyak menjadi 1.224 ribu barel per hari setara

minyak. Perubahan-perubahan pada asumsi makro tersebut akan berpengaruh pada

capaian-capaian pelaksanaan APBN dalam semester I tahun 2014.

Angka pengangguran berdasarkan prediksi Pemerintah pada tahun 2014

diprediksikan akan menurun menjadi 7,24 juta orang (6,03%). Jumlah ini lebih rendah

dibanding jumlah pengangguran terbuka tahun 2013 yang berjumlah 7,39 juta orang

(6,25%). Sedangkan Kesempatan kerja yang tercipta tahun 2014 diperkirakan sebanyak

1,87 juta orang yang disediakan oleh sembilan sektor lapangan usaha sehingga

diharapkan penyerapan pengangguran semakin tinggi. Penurunan jumlah penganggur

terbuka tersebut disebabkan optimisme tumbuhnya perekonomian Indonesia dan

semakin berkurangnya tambahan angkatan kerja baru. Pemerintah melakukan berbagai

upaya untuk membuka lapangan pekerjaan di berbagai sektor untuk mengimbangi

adanya tambahan angkatan kerja baru yang bertambah setiap tahunnya.

(21)

Melambatnya perekonomian Jawa Tengah tahun 2013 dibarengi dengan persentase

realisasi belanja daerah dan pendapatan triwulan I 2014 lebih rendah dibanding periode

yang sama tahun sebelumnya. Di sisi perkembangan harga, inflasi Jawa Tengah pada

triwulan I 2014 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dari 7,99% (yoy)

menjadi 7,08% (yoy). Penurunan inflasi di triwulan I 2014 dipengaruhi oleh koreksi harga

yang terjadi pada beberapa kelompok pangan. Di sisi lain, kelompok

administered prices

cenderung meningkat. Sementara itu, peningkatan inflasi inti masih relatif terbatas.

Industri perbankan di Jawa Tengah pada triwulan I 2014 masih tumbuh cukup baik.

Kondisi Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan II 2014 diperkirakan meningkat

dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan II tahun 2014, inflasi IHK Jawa Tengah

diperkirakan sebesar 7,4% (yoy). Sumber inflasi diperkirakan terkait pengaruh musiman

diperkirakan mendorong inflasi lebih tinggi di triwulan berikutnya. Adanya pengaruh

libur sekolah dan tahun ajaran baru di bulan Juni dapat mendorong inflasi triwulanan.

Faktor musiman bulan Ramadhan di akhir Juni tahun ini juga menjadi sumber inflasi.

Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah tercatat turun menjadi 5,45% pada

Februari 2014, artinya sebanyak 970.000 orang penduduk angkatan kerja masih tercatat

sebagai pengangguran. Namun jika dibandinbgkan dengan tahun sebelumnya tingkat

pengangguran terbuka dan penduduk setengah bekerja di Jateng berangsur-angsur

menurun. Pada Februari 2013, TPT Jateng mencapai 5,51% dan meningkat menjadi

6,01% pada Agustus 2013. Namun TPT pada Februari 2014 turun jadi 5,45% atau 0,06%

dibandingkan Februari 2013. Kendati demikian TPT mengalami penurunan, secara

jumlah absolut terjadi penambahan jumlah orang yang menganggur sebanyak 3.000

orang menjadi 970.000 orang. Pasalnya, jumlah angkatan kerja naik dari 17,47 juta

orang menjadi 17,72 juta penduduk angkatan kerja di Jateng.

Perkembangan kondisi perekonomian Jawa Tengah Tahun 2012

2013 dan prediksi

Tahun 2014 dan Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1.

Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro Ekonomi

Jawa Tengah Tahun 2011-2016

No

Indikator

2012

2013

2014*

2015*

2016*

1

PDRB : Atas dasar harga

berlaku (trilyun Rp.)

556,479

623,749

603,317

638,219

673,12

2

PDRB : Atas dasar harga

Konstan (trilyun Rp.)

210,848

223,099

221,005

228,599

236,192

3

Laju Pertumbuhan Ekonomi

(%)

6,34

5,8 - 6,2

5,9 - 6,4

6,0 - 6,5

6,1

6,6

4

Inflasi (%)

4,24

7,99

5 ± 1

5 ± 1

4,5 ± 1

5

PDRB per Kapita Atas Harga

Konstan (Juta Rp.)

6,49

6,81

7,12

7,44

7,75

6

Kebutuhan Investasi (trilyun

Rp.)

110.805

114.401

119.500

124.880

130.48

7

Tingkat Pengangguran

Terbuka (%)

5,63

6,02

5,31-4,77

4,93

4,62

4,66

4,43

8

Kemiskinan (%)

14,98

14,44

11,58-11,37

9,05

8,75

8 60

8,35

9

NTP

106,37

108,67

102,14

102,36

102,63

Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2012 dan Berita Resmi Statistik (BRS), 2013

Keterangan : *) Target RKPD Tahun 2014

**) Target RPJMD Prov. Jateng Tahun 2013

2018

(22)

konsumsi rumah tangga tidak meningkat secara signifikan. Kebutuhan investasi untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, diprediksikan sejumlah Rp. 119.500

Triliyun.

Pertumbuhan ekonomi yang konstan serta stabilitas dan ketersediaan barang

modal produksi, diharapkan akan membuka berbagai lapangan kerja, sehingga dapat

menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka pada Tahun 2014 menjadi di bawah

5,31-4,77% dari total jumlah angkatan kerja, disamping itu juga diharapkan jumlah penduduk

miskin dapat ditekan menjadi 11,58

11,37%.

Pertumbuhan perekonomian yang cukup baik diharapkan dapat dimbangi dengan

tingkat Inflasi Jawa Tengah diprediksikan pada kisaran 5+1%, dengan tekanan inflasi

pada jumlah uang beredar; adanya fluktuasi harga pada jenis komuditas

volatile foods

dan kemungkinan meningkatnya harga bahan baku produksi.

Berangkat dari perubahan asumsi dan tantangan dari perkembangan kondisi

perekonomian makro Nasional dan Provinsi Jawa Tengah, dimana hal ini berimplikasi

pada kondisi perekonomian di Kota Semarang. Oleh karenanya perlu untuk melihat dan

melakukan penyesuaian dalam target serta asumsi perekonomian. Upaya tersebut

dilakukan sebagai langkah untuk mengawal pencapaian target dan tujuan pembangunan

yang dimuat dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

2010-2015. Visi pembangunan di Kota Semarang diarahkan untuk mencapai visi

Terwujudnya Semarang Sebagai Kota Perdagangan dan Jasa Yang Berbudaya

Menuju Masyarakat Sejahtera

, yang dijabarkan dalam Sapta Program yang meliputi

Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran, Penanganan Rob dan Banjir,

Peningkatan Pelayanan Publik, Peningkatan Infrastruktur, Pengarusutamaan Gender,

Peningkatan Pelayanan Pendidikan serta Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

Implementasi perwujudan pencapaian visi dijabarkan dalam program dan kegiatan yang

dilaksanakan dengan kerangka pendanaan dalam APBD setiap tahunnya dengan

memerhatikan keterpaduan dan sinkronisasi dengan program Pemerintah Pusat dan

Provinsi.

Kondisi makro ekonomi Kota Semarang tidak akan dapat dilepaskan dari kondisi

ekonomi makro di tingkat provinsi maupun pusat. Kebijak-kebijakan ekonomi dari

pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Kota Semarang yang menuntut

adanya penyesuaian terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan. Penyesuaian tersebut

antara lain disebabkan oleh kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non

Subsidi pada pertengahan tahun 2013 serta kecenderungan inflasi yang tinggi pada akhir

tahun 2013.

Di tahun 2013, perekonomian Kota Semarang maupun nasional mengalami

tekanan sebagai akibat kenaikan harga BBM Non Subsidi beserta dampak ikutannya,

meskipun dampaknya di tahun 2014 diharapkan berangsur akan hilang sejalan dengan

telah selesainya agenda politik nasional tahun 2014. Tekanan juga berasal dari kebijakan

bank sentral untuk menaikkan BI rate serta nilai rupiah yang terdepresiasi terhadap

dolar Amerika Serikat yang mengakibatkan penurunan konsumsi masyarakat. Hal-hal

tersebut menyebabkan perlu adanya penyesuaian terhadap asumsi yang telah ditetapkan

sebelumnya. Penyesuaian asumsi tersebut adalah sebagai berikut:

(23)

Harga Konstan diperkirakan akan dapat mencapai Rp. 27.327.690,14 juta.

Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku diperkirakan sebesar Rp.

68.489.234,85 juta. Kenaikan ini akan sejalan dengan kondisi makro ekonomi yang

diperkirakan akan lebih baik di tahun 2014.

2.

Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang di tahun 2014 diharapkan akan berada

pada kisaran 5,9% - 6,4%, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Provinsi

Jawa Tengah (5,9% - 6,4%) dan Nasional (5,8%). Perbaikan ekonomi global yang

dimotori oleh Amerika Serikat dan Jepang serta indikasi pemulihan ekonomi di

kawasan Eropa, Tiongkok dan India diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi di 2014. Stabilitas politik pasca pelaksanaan Pemilu diperkirakan juga

akan ikut mendukung pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2014.

3.

Di tahun 2014, inflasi Kota Semarang diharapkan akan berada pada nilai normal,

sekitar 5±1%,dengan asumsi tidak ada kebijakan strategis dari Pemerintah Pusat

yang dapat memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Nilai inflasi diharapkan

tetap berada di bawah nilai pertumbuhan ekonomi. Perbaikan nilai infasi

diperkirakan akan terjadi karena dampak kenaikan BBM yang akan berangsur

hilang serta kebijakan BI

rate

yang akan tetap tinggi sehingga menjaga pola

konsumsi masyarakat. Di sisi lain, inflasi tahun 2014 akan menghadapi tekanan

dari kenaikan Tarif Dasar Listrik yang biasanya akan memicu kenaikan

harga-harga.

4.

Memprioritaskan penyelesaian permasalahan pembangunan yang berdampak

langsung pada masyarakat serta memerlukan penanganan mendesak dan/atau

segera dari Pemerintah Kota;

5.

Proyeksi kenaikan pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan

penggunaan pembiayaan pembangunan yang memerlukan penyesuaian;

6.

Pencapaian target program dan kegiatan yang pelaksanaannya hingga pertengahan

tahun 2014 masih memerlukan peningkatan dalam merealisasikan perkembangan

kondisi sesuai kebutuhan pembangunan;

7.

Penyesuaian dengan kebijakan dari pemerintah pusat, yaitu peraturan tentang

Pajak Rokok, kenaikan Tarif Dasar Listrik dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan

Nasional.

(24)

BAB II

EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG

SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

2.1.

PENGANTAR

Analisis capaian program dilakukan untuk mengevaluasi hasil RKPD tahun 2014

Kota Semarang sampai dengan triwulan kedua. Evaluasi dilakukan terhadap dua aspek,

yaitu kinerja anggaran dan kinerja indikator program. Evaluasi kinerja anggaran

dilakukan dengan membandingkan antara jumlah anggaran yang ditetapkan pada APBD

TA 2014 dengan serapan pertanggungjawaban sampai dengan triwulan 2 (Juni 2014)

serta realisasi fisik dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Evaluasi capaian kinerja

dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi capaian kinerja

masing-masing indikator program sampai dengan triwulan 2 (Juni 2014).

Untuk menilai tingkat ketercapaian target akhir periode RPJMD (2015) pada tahun

2014 dapat diketahui dari status capaian masing-masing indikator yang dibedakan

menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu sebagai berikut :

1)

Telah tercapai

,

apabila capaian kinerja sampai dengan tahun 2014dari target

akhir periode RPJMD (2015) telah tercapai sebesar (x

80).

2)

Akan tercapai

(on the track)

, apabila capaian kinerja sampai dengan tahun

2014 telah mencapai60% atau lebih, akan tetapi masih di bawah 80% (60

x

<80).

3)

Perlu upaya keras

, apabila capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 kurang

dari 60% (<60%).

Sementara itu untuk mengklasifikasikan capaian kinerja anggaran (serapan

anggaran/keuangan) dan kinerja indikator program pada pelaksanaan RKPD tahun 2014

hingga triwulan 2, diberikan penilaian melalui tiga kategori yaitu :

1)

Kinerja Tinggi

,

apabila capaian kinerja pada pelaksanaan indikator

berdasarkan RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan 2 telah tercapai 50%

atau lebih (x

50 %).

2)

Kinerja Sedang

, apabila capaian kinerja pada pelaksanaan indikator

berdasarkan RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan 2 telah mencapai 25

% atau lebih, tetapi masih di bawah 50% (25%

≤ x

<50 %).

3)

Kinerja Rendah

, apabila capaian kinerja pada pelaksanaan indikator

berdasarkan RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan 2 masih kurang dari

25% (x < 25%).

2.2.

EVALUASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN BERDASARKAN URUSAN

Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan pada tahun 2014 berdasarkan urusan di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang selengkapnya tersaji pada uraian berikut:

2.2.1.

Urusan Pendidikan

(25)

Tabel 2.1

Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan

No Urusan/Program Anggaran APBD

2014 (Rp)

Realisasi Anggaran s.d Triwulan II

(Rp)

Persentase Realisasi

(%) Kategori

Realisasi Keuangan

SKPD

Fisik

Keu-angan

URUSAN PENDIDIKAN *) 146.257.997.000 21.639.058.965 14,8 24,53 Rendah

1 Program pelayanan administrasi

perkantoran 11.910.712.400 3.485.257.665 29,26 29,26

Sedang D. Pendidikan

2 Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur 772.075.000 175.723.790 22,76 22,76

Rendah D. Pendidikan

3 Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

260.000.000 121.702.750 46,81 46,81 Sedang D. Pendidikan

4 Program pendidikan anak usia

dini 192.000.000 68.488.500 35,67 35,67

Sedang D. Pendidikan

5 Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun

82.915.573.600 11.538.896.628 13,92 13,92 Rendah D. Pendidikan

6 Program pendidikan menengah 34.689.840.000 4.757.803.212 13,72 13,72 Rendah D. Pendidikan

7 Program pendidikan non formal 725.300.000 167.457.600 23,09 23,09 Rendah D. Pendidikan

8 Program peningkatan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan 11.939.728.000 405.498.200 3,40 3,40

Rendah D. Pendidikan

9 Program manajemen pelayanan

pendidikan 2.852.768.000 918.230.620 32,19 32,19

Sedang D. Pendidikan

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan hasil evaluasi

terhadap kinerja anggaran pada Urusan Pendidikan termasuk dalam kategori rendah

dengan rerata realisasi keuangan sebesar 24,53%. Rendahnya realisasi keuangan ini

disebabkan karena kegiatan bersumber Dana Alokasi Khusus yang tidak terlaksana, baik

Bidang SMP, SMA dan SMK, hal ini dikarenakan regulasi yang diterbitkan (swakelola)

menyulitkan untuk diterapkan didaerah. Selain itu banyaknya kegiatan Bantuan

Pendidikan yang bersifat fisik yang tidak sesuai dengan Juknis yang ada. Tingkat

realisasi keuangan dan fisik paling rendah terlihat pada Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan karena jadwal pelaksanaannya ada pada triwulan III.

Pencapaian kinerja pada RKPD tahun 2014 terlihat dari 40 indikator yang menjadi

ukuran, sebanyak 36 indikator termasuk kategori kinerja tinggi dan 4 indikator

berkinerja rendah. Indikator yang memiliki kinerja rendah yaitu meningkatkan kualitas

ruang kelas SD dan SMP dari target 70 dan 27 ruang kelas, meningkatkan lulusan

program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi dari target 4% dan indikator

meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK belum terdapat realisasi.

Hal ini lebih disebabkan karena jadwal kegiatan yang memang belum terlaksana pada

triwulan II untuk dua indikator terakhir. Sedangkan untuk peningkatan ruang kelas SD

dan SMP terdapat kendala bagi kegiatan yang bersumber dari dana DAK.

Sementara itu berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian target kinerja urusan

pendidikan sampai pada tahun 2014 sesuai dengan indikator yang terdapat dalam target

RPJMD 2010-2015 secara umum kondisi capaiannya sudah baik. Terdapat 31 indikator

kinerja dengan status pencapaian pada tahun 2014 triwulan 2 telah tercapai 8 indikator

dengan status akan tercapai (

on the track

) dan 1 indikator masih berstatus perlu upaya

keras. Yaitu pada peningkatan ruang kelas SD yang mana target pencapaiannya masih

berada di bawah 60% tetapi sudah di atas 50%.

(26)

sehingga waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tidak mencukupi sesuai

rencana.

Secara lengkap pencapaian target kinerja pembangunan daerah Kota Semarang

tahun 2014 pada urusan pendidikan, terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan Pendidikan

No Indikator Kinerja Satuan

Target Akhir RPJMD

(2015)

Target dan Capaian RKPD Tahun 2014 (s.d triwulan 2)

Capaian RPJMD s/d Tahun 2014 (s.d triwulan 2)

Target Realisasi Status

Capaian Realisasi

Status Capaian

A Program Pendidikan Anak Usia Dini

1 Meningkatkan APK PAUD

sebesar 84 %

% 100% 83.00 65.85 Tinggi 65.85 Akan

Tercapai 2 Penerapan sistem Pembelajaran

berkarakter

% 100% 100.00 100.00 Tinggi 80.00 Tercapai

B Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

1 Mempertahan Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SD

2 Mempertahan Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni MP

3 Meningkatkan kualitas peserta didik dan kelulusan SD 99,99 %, SMP 94 %

4 Meningkatkan kualitas ruang kelas SD

Ruang Kelas

351 70 0 Rendah 210 Perlu Upaya

Keras 5 Meningkatkan kualitas ruang

kelas SMP

7 Capaian 60 % pelaksanaan e-pembelajaran

% 60 58 53,33 Tinggi 53,33 Tercapai

8 Meningkatkan jumlah sekolah terakreditasi 95 %

% 95 94 93,39 Tinggi 93,39 Tercapai

9 Meningkatkan 90 % SD dan SMP terakreditasi minimal B

% 90 88 88,93 Tinggi 88,93 Tercapai

10 Mempertahankan jumlah SD SBI

11 Mempertahankan jumlah SMP SBI

C Program Pendidikan Menengah

1 Mempertahan Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SMA/SMK

% 116,96%

2 Meningkatkan kualitas peserta didik dan kelulusan SMA/SMK 96 %

% 96 96 99,84 Tinggi 99,84 Tercapai

3 Meningkatkan jumlah SMA terakreditasi 8 sebesar 90 %

% 90 86 88,16 Tinggi 88,16 Tercapai

4 Meningkatkan jumlah SMK terakreditasi 8 sebesar 90 %

% 90 86 71,91 Tinggi 71,91 Akan

Tercapai 5 Mempertahankan jumlah

sekolah SBI dan RSBI

(27)

No Indikator Kinerja Satuan

Target Akhir RPJMD

(2015)

Target dan Capaian RKPD Tahun 2014 (s.d triwulan 2)

Capaian RPJMD s/d Tahun 2014 (s.d triwulan 2)

Target Realisasi Status

Capaian Realisasi

Status Capaian 6 Meningkatkan jumlah 11 SMK

ber ISO 9001-2008

% 11 10 10 Tinggi 10 Tercapai

D Program Pendidikan Non Formal

1 Mempertahankan Capaian APK Rata-rata

% 114,00 114 114,79 Tinggi 114,79 Tercapai

2 Meningkatkan jumlah lembaga kursus dan pelatihan bersertifikat sebesar 50 %

% 50 40 30 Tinggi 30 Akan

Tercapai

3 Meningkatkan lulusan program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi sebesar 20 %

% 20 4 0 Rendah 18 Tercapai

E Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 Persentase guru SD / SDLB berkualifikasi S-1/D-4;

% 89 88 64,93 Tinggi 64,93 Akan

Tercapai 2 Persentase guru SMP/SMPLB

berkualifikasi S-1/D-4

% 97 94 89 Tinggi 89 Tercapai

3 Presentase guru SMA/SMK berkualifikasi S-1/D-4 sebesar 90 %

% 90 90 85 Tinggi 85 Tercapai

4 Kualifikasi S-1 80 % Pendidik TK, Kualifikasi Pendidik PAUD Non Formal 70 % terlatih

% 60;70 58 ; 66 60 ; 55 Tinggi 60 ; 55 Akan

Tercapai

5 Meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK

% 100 100 0 Rendahi 60 Akan

Tercapai

6 Jumlah guru SMA / SMK

bersertifikat 90 %

% 90;90 80 ; 78 98,90 ; 98,43 Tinggi 98,9 ;

98,43

Tercapai

7 Meningkatkan jumlah SMA melaksanakan e-pembelajaran sebesar 60 %

% 60 56 40 Tinggi 40 Akan

Tercapai

8 Meningkatkan jumlah SMK melaksanakan e-pembelajaran sebesar 60 %

% 65 61 50 Tinggi 50 Akan

Tercapai

9 Meningkatkan presentase guru berkualifikasi S-1 88 % dan 98 %

% 89;98 87,5 ; 94 91,68 ; 93,49 Tinggi 91,68 ;

93,49

Tercapai

10 Meningkatnya guru bersertifikat sebesar 90 %

% 80;90 80 ; 90 98,8 ; 98,4 Tinggi 98,8 ; 98,4 Tercapai

11 Mempertahankan rasio pendidik dan peserta didik

1:20 1:20 1:20 1:16 Tinggi 1:16 Tercapai

F Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

1 Meningkatnya penyediaan data dan informasi bidang pendidikan

% 90 85 80 Tinggi 80 Tercapai

2.2.2.

Urusan Kesehatan

Gambar

Tabel 2.1 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan
Tabel 2.2 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Tabel 2.3 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesehatan
tabel berikut ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pin adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD ( Liquid Cristal Display ) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian

Beberapa hal yang perlu dipertim- bangkan dalam mendesain sistem pajak presumptive berbasis turnover, antara lain: penggunaan uniform tax rate, progressive tax rate atau

The plot for premium bearings visualizes the positive skew statistic seen in the descriptives table; the values cluster uniformly in a range of 1530 to 1543 degrees, then

While for secure, syndicated, and takeover variables, the results indicate insignificantly positive effect on debt maturity, and also for debt repayment, working capital,

a. Agar dapat terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran, b. Agar dapat terselenggaranya pertahanan dan keamanan, c. Agar dapat terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial,

Pada penelitian ini, penulis menggunakan sensor LDR sebagai sensor Intensitas cahaya untuk membaca cahaya yang diterima dari telurv. Telur sebelumnya dimasukkan dalam wadah

Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi CAR, NPL, ROE, OCOR &amp; LDR tidak sama dengan nol, atau kelima variabel

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir