PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR 21 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(RKPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2014
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(RKPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2014
1
PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR 21 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2013
TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SEMARANG,
Menimbang :
a.
Bahwa berkenaan dengan perkembangan yang tidak
sesuai dengan Asumsi Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Kota Semarang Tahun 2014 dan dalam rangka
melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54
Tahun
2010
tentang
Pelaksanaan
Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka
Peraturan Walikota Semarang Nomor 17 Tahun 2013
tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
Semarang Tahun 2014, perlu ditinjau kembali;
b.
bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas,
maka perlu dibentuk Peraturan Walikota Semarang
tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang
Nomor
17
Tahun
2013
tentang
Rencana
Kerja
Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014.
Mengingat
:
1.
Undang-Undang
Nomor
16
Tahun
1950
tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kota
Besar
dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;
2.
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 3851);
3.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2003
tentang
4.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );
5.
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4410);
6.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8.
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9.
Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2011
tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3079);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang
Pembentukan
Kecamatan
di
Wilayah
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
13.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010
–
2014;
14.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
17.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012
tentang
Pedoman
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun
2013;
18.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005
–
2025 ( Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri
E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9);
19.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 65);
20.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Daerah
Kota
Semarang
(Lembaran
Daerah
Kota
21.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005
–
2025 (Lembaran
Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);
22.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010
–
2015
(Lembaran
Daerah
Kota
Semarang
Tahun
2011Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Semarang Nomor 59);
23.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Semarang Tahun 2011
–
2031(Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Semarang Nomor 61);
24.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Semarang Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2013 Nomor 1);
25.
Peraturan Walikota Semarang Nomor 17 Tahun 2013
tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
Semarang Tahun 2014 (Berita Daerah Kota Semarang
Tahun 2012 Nomor 17);
26.
Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2013
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 (Berita
Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 41).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN PERATURAN
WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG
RENCANA
KERJA
PEMBANGUNAN
DAERAH
KOTA
SEMARANG TAHUN 2014.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014 (Berita
Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 17), diubah sebagai berikut :
Pasal 2A
Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang
Tahun 2014 disusun dengan Sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG
SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA
BAB III
RANCANGAN
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
PRIORITAS
DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG
BAB IV
PENUTUP
2.
Diantara Pasal 3 dan Pasal 4, disisipkan 1 (satu) Pasal, Yakni Pasal 3A
sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 3A
Isi beserta uraian Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) Kota Semarang Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Walikota ini dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
Pasal II
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.
Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 10 Juli 2014
WALIKOTA SEMARANG
TTD
HENDRAR PRIHADI
Diundangkan di Semarang
pada tanggal 10 Juli 2014
SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG
TTD
ADI TRI HANANTO
LAMPIRAN
PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR 21 TAHUN 2014
TENTANG PERUBAHAN RENCANA
KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA SEMARANG TAHUN 2014
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(RKPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
---
i
DAFTAR TABEL
---
iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ---
I.1
1.2
Dasar Penyusunan ---
I.2
1.3
Maksud, Tujuan dan Dasar Pertimbangan Perubahan ---
I.4
1.4
Gambaran Perubahan Kerangka Ekonomi Makro ---
I.5
BAB II. EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG
SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA
2.1 Pengantar ---
II.1
2.2 Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan Berdasarkan Urusan ---
II.1
2.2.1
Urusan Pendidikan ---
II.1
2.2.2
Urusan Kesehatan ---
II.4
2.2.3
Urusan Pekerjaan Umum ---
II.7
2.2.4
Urusan Perumahan ---
II.9
2.2.5
Urusan Penataan Ruang --- II.11
2.2.6
Urusan Perencanaan Pembangunan --- II.12
2.2.7
Urusan Perhubungan --- II.14
2.2.8
Urusan Lingkungan Hidup --- II.15
2.2.9
Urusan Pertanahan --- II.17
2.2.10
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil --- II.18
2.2.11
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak --- II.19
2.2.12
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera -- II.20
2.2.13
Urusan Sosial --- II.21
2.2.14
Urusan Ketenagakerjaan --- II.23
2.2.15
Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah --- II.24
2.2.16
Urusan Penanaman Modal --- II.26
2.2.17
Urusan Kebudayaan --- II.27
2.2.18
Urusan Kepemudaan dan Olahraga --- II.28
2.2.19
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ---- II.29
2.2.20
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat,
BAB III. RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014 KOTA
SEMARANG
3.1 Perubahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah ---
III.1
3.1.1
Perubahan Pendapatan ---
III.1
3.1.2
Belanja Daerah ---
III.2
3.1.3
Pembiayaan Daerah ---
III.5
3.2 Program dan Kegiatan Lanjutan --- III.10
3.3 Program dan Kegiatan Yang Bergeser Antar SKPD --- III.11
3.4 Program dan Kegiatan Baru --- III.12
3.5 Program dan Kegiatan Yang Tetap, Bertambah dan Berkurang - III.22
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa
Tengah Tahun 2011-2016
I.7
Tabel 2.1
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan
II.2
Tabel 2.2
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Pendidikan
II.3
Tabel 2.3
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesehatan
II.5
Tabel 2.4
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kesehatan
II.6
Tabel 2.5
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pekerjaan Umum
II.7
Tabel 2.6
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Pekerjaan Umum
II.8
Tabel 2.5
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pekerjaan Umum
II.7
Tabel 2.6
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Pekerjaan Umum
II.8
Tabel 2.7
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perumahan
II.9
Tabel 2.8
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Perumahan
II.10
Tabel 2.9
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Penataan Ruang
II.11
Tabel 2.10
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Penataan Ruang
II.12
Tabel 2.11
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perencanaan
Pembangunan
II.12
Tabel 2.12
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Perencanaan Pembangunan
II.13
Tabel 2.13
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perhubungan
II.14
Tabel 2.14
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Perhubungan
II.15
Tabel 2.15
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Lingkungan Hidup
II.15
Tabel 2.16
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Lingkungan Hidup
Tabel 2.17
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pertanahan
II.17
Tabel 2.18
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Pertanahan
II.18
Tabel 2.19
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kependudukan
dan Catatan Sipil
II.18
Tabel 2.20
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kependudukan dan Catatan Sipil
II.19
Tabel 2.21
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perempuan dan
Perlindungan Anak
II.19
Tabel 2.22
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Perempuan dan Perlindungan Anak
II.20
Tabel 2.23
Evaluasi
Realisasi
Anggaran
Pada
Urusan
Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera
II.20
Tabel 2.24
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
II.21
Tabel 2.25
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Sosial
II.22
Tabel 2.26
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Sosial
II.22
Tabel 2.27
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Ketenagakerjaan
II.23
Tabel 2.28
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Ketenagakerjaan
II.24
Tabel 2.29
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Koperasi, Usaha
Kecil danMenengah
II.25
Tabel 2.30
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Koperasi, Usaha Kecil danMenengah
II.25
Tabel 2.31
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Penanaman Modal
II.26
Tabel 2.32
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Penanaman Modal
II.26
Tabel 2.33
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kebudayaan
II.27
Tabel 2.34
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kepemudaan dan Olahraga
II.27
Tabel 2.35
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kepemudaan dan
Olahraga
II.28
Tabel 2.36
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kebudayaan
Tabel 2.37
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri
II.29
Tabel 2.38
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
II.30
Tabel 2.39
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
II.31
Tabel 2.40
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
II.32
Tabel 2.41
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Ketahanan Pangan
II.35
Tabel 2.42
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Ketahanan Pangan
II.35
Tabel 2.43
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
II.36
Tabel 2.44
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
II.36
Tabel 2.45
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Statistik
II.38
Tabel 2.46
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Statistik
II.38
Tabel 2.47
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kearsipan
II.38
Tabel 2.48
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kearsipan
II.39
Tabel 2.49
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Komunikasi dan
Informatika
II.39
Tabel 2.50
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Komunikasi dan Informatika
II.40
Tabel 2.51
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perpustakaan
II.40
Tabel 2.52
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Perpustakaan
II.41
Tabel 2.53
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pertanian
II.41
Tabel 2.54
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Pertanian
II.42
Tabel 2.56
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kehutanan
II.43
Tabel 2.57
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Energi dan
Sumber Daya Mineral
II.42
Tabel 2.58
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Energi dan Sumber Daya Mineral
II.43
Tabel 2.59
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pariwisata
II.44
Tabel 2.60
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Pariwisata
II.44
Tabel 2.61
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kelautan dan
Perikanan
II.45
Tabel 2.62
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Kelautan dan Perikanan
II.45
Tabel 2.63
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perdagangan
II.46
Tabel 2.64
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Perdagangan
II.46
Tabel 2.65
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perindustrian
II.48
Tabel 2.66
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan
Perindustrian
II.46
Tabel 3.1
Target Pendapatan Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun
2014
III.1
Tabel 3.2
Rencana Belanja Daerah Perubahan RKPD Kota Semarang
Tahun 2014
III.3
Tabel 3.3
Rencana Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan RKPD
Kota Semarang Tahun 2014
III.5
Tabel 3.4
Rencana
Penerimaan
dan
Pengeluaran
Pembiayaan
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2014
III.5
Tabel 3.5
Perubahan Belanja Per SKPD Pada Perubahan RKPD Kota
Semarang Tahun 2014
III.9
Tabel 3.6
Program dan Kegiatan Lanjutan Perubahan RKPD Kota
Semarang Tahun 2014
III.10
Tabel 3.7
Program dan Kegiatan Yang Bergeser Antar SKPD Pada
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2014
III.12
Tabel 3.8
Program dan Kegiatan Baru Pada Perubahan RKPD Kota
Semarang Tahun 2014
III.12
Tabel 3.9
Program dan Kegiatan Belanja Langsung Perubahan RKPD
Tahun 2014 Per SKPD
III.23
Tabel 3.10
Usulan Kegiatan Sarana Prasarana Yang DiusulkanMelalui
Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008, telah mengamanatkan bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun
perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), rencana
pembangunan daerah jangka menengah 5 tahun (RPJMD), dan rencana pembangunan
jangka pendek/1 tahun (RKPD).
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen
perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana
pembangunan tahunan daerah. RKPD merupakan pelaksanaan amanat dari
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
yang menjadi salahsatu rangkaian dari dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Dokumen RKPD merupakan dokumen perencanaan yang penyusunannya mengacu
kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dalam konteks perencanaan pembangunan, fungsi RKPD mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a.
Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;
b.
Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka
menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan
daerah;
c.
Mengarahkan proses penyusunan RENJA dan RKA SKPD;
d.
Menjadi dasar pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS, RAPBD dan APBD;
e.
Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja penyelenggaraan
fungsi dan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah;
f.
Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target kinerja
program pembangunan jangka menengah;
g.
Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target standar
pelayanan minimal dan mengukur kinerja pelayanan SKPD;
h.
Instrumen bagi pemerintah daerah sebagai acuan LPPD kepada pemerintah, LKPJ
kepada DPRD dan ILPPD kepada masyarakat; dan
i.
Menyediakan informasi bagi pemenuhan Laporan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Pusat.
Perencanaan pembangunan pada tingkat kabupaten/kota harus sejalan dengan
proses penyusunan perencanaan pada tingkat nasional maupun provinsi. Penyusunan
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun keempat dari
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang RPJMD Kota Semarang
Tahun 2010-2015.
(APBD). RKPD 2014 berfungsi sebagai penjabaran RPJMD, khususnya tahun keempat
kedalam rencana operasional yang memuat Arah Kebijakan Ekonomi Daerah dan
Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, serta Rencana Program
dan Kegiatan Prioritas Daerah.
Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan sampai dengan satu semester pada
tahun perencanaan atau tahun berjalan (2014) ini telah ditemukan berbagai kondisi yang
layak dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perubahan atas dokumen RKPD
Tahun 2014 Kota Semarang. Kondisi ini diperoleh dari hasil evaluasi atas kinerja
pelaksanaan programdan kegiatan sampai dengan triwulan ke dua tahun 2014, dimana
beberapa poin yang ditemukan, antara lain sebagai berikut:
1.
Perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi
daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya
penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, penambahan
atau penghapusan kegiatan;
2.
Faktor lain yang mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran kegiatan antar
SKPD, perubahan lokasi dan/atau kelompok sasaran, dan penghapusan kegiatan;
3.
Adanya kegiatan lanjutan tahun 2013 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang
harus ditampung dalam Perubahan RKPD Tahun 2014.
Sehubungan dengan hal di atas, maka dinyatakan perlu untuk melakukan langkah
penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 Kota
Semarang. Perubahan RKPD ini dirasakan sangat penting untuk konsistensi dan
keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi Kota Semarang dengan
lebih efisien dan efektif.
Pada sisi lain, dengan adanya Perubahan RKPD Tahun 2014 ini, maka proses
penyusunan hingga penetapan dokumen perencanaan anggaran yang harus dilakukan
sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 menjadi memiliki dasar
yang jelas, seperti penyusunan Perubahan Kebijakan Umum APBD Tahun 2014,
Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2014, dan Perubahan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2014.
Perubahan RKPD Tahun 2014 disusun dengan sistematika sekurang-kurangnya
sebagai berikut:
Pendahuluan
, antara lain memuat/menjelaskan maksud, tujuan, dan
dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan gambaran tentang perubahan
kerangka ekonomi daerah;
Evaluasi Hasil RKPD Sampai Dengan Triwulan II
, antara lain
memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun n-1 sampai dengan Triwulan
II tahun berjalan; dan
Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Perubahan
RKPD,
antara lain memuat kegiatan lanjutan tahun sebelumnya, pergeseran kegiatan
antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif,
penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi
dan kelompok sasaran kegiatan, serta kegiatan yang tidak mengalami perubahan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dinyatakan perlu untuk melakukan
langkah penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014Kota
Semarang. Perubahan RKPD Tahun 2014 ini dirasakan sangat penting untuk konsistensi
dan keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi kota Semarang
dengan lebih efisien dan efektif.
1.2.
DASAR PENYUSUNAN
1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia, Nomor 4287);
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4585);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Rebuplik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
11.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;
12.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tengan Tata Cara
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang
(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Semarang Nomor 13);
2005-2025(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);
14.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun
2010-2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2011 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 59);
15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
16.
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor: 28
Tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010. Nomor: PMK 95/PMK 07/2010
Tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
17.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
18.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2014;
19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;
1.3.
MAKSUD, TUJUAN, DAN DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN
Maksud, tujuan, dan dasar pertimbangan dilakukannya perubahan RKPD Tahun
2014 Kota Semarang dapat disampaikan sebagai berikut:
1.3.1.
M
AKSUD
Maksud disusunnya Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang adalah
untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar
tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam
pembangunan daerah.
Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang tetap menjadi bagian utuh dari
upaya pelaksanaan RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015. Perubahan RKPD 2014
memuat dasar pertimbangan perlunya perubahan, hasil evaluasi pembangunan sampai
triwulan kedua, dan perubahan atas program dan kegiatan yang harus dilakukan pada
tahapan pembangunan tahun 2014.
1.3.2.
T
UJUAN
1.
Diperolehnya suatu perubahan rencana pembangunan tahunan yang sesuai
dengan kebutuhan daerah dan perkembangan yang terjadi di daerah, dengan
melihat sumber daya yang ada.
2.
Diperolehnya perubahan atas program dan kegiatan yang menjadi upaya konkrit
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Semarang tahun 2014.
3.
Tersedianya acuan penyusunan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (P-KUA)
Kota Semarang Tahun 2014dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (P-PPAS) Kota Semarang Tahun 2014, sebagai dasar dari penyusunan
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2014 Kota
Semarang.
1.3.3.
D
ASAR
P
ERTIMBANGAN
P
ERUBAHAN
Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang perlu dilakukan didasarkan pada
adanya hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan (2014) menunjukkan
adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:
1.
Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah
dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program
dan kegiatan prioritas daerah;
2.
Adanya keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;
3.
Adanya pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan
kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja
dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan;
4.
Adanya kegiatan lanjutan Tahun 2013 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang
harus ditampung dalam perubahan RKPD Tahun 2014;
5.
Adanya keadaan luar biasa yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau
pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari
50% (lima puluh persen);
6.
Adanya ketentuan Pasal 17 ayat (2) UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara
yang mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD,
termasuk Perubahan RAPBD Tahun 2014.
1.4.
GAMBARAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI MAKRO
Dinamika perekonomian baik global, nasional maupun regional dalam sistem
perekonomian yang sudah sangat terbuka dewasa ini akan saling mempengaruhi. Oleh
karena itu diperlukan analisis terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro eksternal
dari kota Semarang untuk dapat menentukan kebijakan perencanaan pembangunan
selanjutnya.
Kondisi perekonomian global Perbaikan ekonomi global tahun 2014 terindikasi
masih terus berlangsung, meskipun belum merata. Perbaikan terutama ditopang oleh
perekonomian negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa sebagai dampak
stimulus moneter yang masih berlanjut. Perbaikan kondisi ekonomi global tersebut
berdampak pada kenaikan volume perdagangan dunia.
Selain itu, kondisi ekonomi negara berkembang lainnya juga sedikit menurun antara lain
dipengaruhi oleh faktor gejolak politik/ekonomi sebagaimana yang terjadi di Rusia,
Argentina, dan Thailand, serta faktor harga komoditas yang masih rendah sebagaimana
yang terjadi di Argentina, Chile, Peru, dan Venezuela.
Sampai dengan triwulan I 2014, pertumbuhan harga komoditas global masih
berada pada teritori negatif. Harga komoditas ekspor Indonesia (IHEX) diperkirakan
masih rendah karena melemahnya permintaan global, khususnya permintaan dari Cina
sejalan dengan proses
rebalancing
dan meningkatnya pasokan, khususnya pada
komoditas karet, tembaga dan batubara.
Kondisi perekonomian pada triwulan I 2014, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,21%
(yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2013 sebesar 5,72% (yoy) dan
perkiraan Bank Indonesia sebelumnya. Perlambatan tersebut terutama disebabkan
olehkinerja sektor eksternal yang kurang menguntungkan. Ekspor mengalami kontraksi
yangcukup signifikan, khususnya sektor pertambangan. Kontraksi ekspor riil tersebut
tercatatcukup besar sehingga kontribusi ekspor neto juga tercatat negatif, meskipun
pada sisi lainimpor juga mencatat kontraksi 0,7% (yoy) sejalan moderasi permintaan
domestik yang sedang terjadi.
Berdasarkan kondisi perekonomian tersebut maka pemerintah pada bulan Mei
2014 telah mengajukan percepatan perubahan APBN tahun 2014 kepada DPR. Di dalam
RAPBNP tahun 2014 tersebut, asumsi dasar ekonomi makro diusulkan untuk direvisi
agar postur APBN tetap mencerminkan kondisi riil perekonomian terkini. Setelah melalui
pembahasan yang intensif dengan DPR, Perubahan APBN tahun 2014 ditetapkan menjadi
berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro dalam APBNP tahun 2014 sebagai berikut: (1)
pertumbuhan ekonomi dari 6,0 persen menjadi 5,5 persen; (2) inflasi dari 5,5 persen
menjadi 5,3 persen; (3) nilai tukar rupiah dari Rp. 10.500 menjadi Rp. 11.600 per dolar
AS; (4) tingkat suku bunga SPN 3 bulan dari 5,5 persen menjadi 6,0 persen; (5) harga
minyak mentah Indonesia tetap pada tingkat USD 105,0 per barel; (6) lifting minyak
mentah dari 870 ribu barel per hari menjadi 818 ribu barel per hari; dan (7) lifting gas
dari 1.240 ribu barel per hari setara minyak menjadi 1.224 ribu barel per hari setara
minyak. Perubahan-perubahan pada asumsi makro tersebut akan berpengaruh pada
capaian-capaian pelaksanaan APBN dalam semester I tahun 2014.
Angka pengangguran berdasarkan prediksi Pemerintah pada tahun 2014
diprediksikan akan menurun menjadi 7,24 juta orang (6,03%). Jumlah ini lebih rendah
dibanding jumlah pengangguran terbuka tahun 2013 yang berjumlah 7,39 juta orang
(6,25%). Sedangkan Kesempatan kerja yang tercipta tahun 2014 diperkirakan sebanyak
1,87 juta orang yang disediakan oleh sembilan sektor lapangan usaha sehingga
diharapkan penyerapan pengangguran semakin tinggi. Penurunan jumlah penganggur
terbuka tersebut disebabkan optimisme tumbuhnya perekonomian Indonesia dan
semakin berkurangnya tambahan angkatan kerja baru. Pemerintah melakukan berbagai
upaya untuk membuka lapangan pekerjaan di berbagai sektor untuk mengimbangi
adanya tambahan angkatan kerja baru yang bertambah setiap tahunnya.
Melambatnya perekonomian Jawa Tengah tahun 2013 dibarengi dengan persentase
realisasi belanja daerah dan pendapatan triwulan I 2014 lebih rendah dibanding periode
yang sama tahun sebelumnya. Di sisi perkembangan harga, inflasi Jawa Tengah pada
triwulan I 2014 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dari 7,99% (yoy)
menjadi 7,08% (yoy). Penurunan inflasi di triwulan I 2014 dipengaruhi oleh koreksi harga
yang terjadi pada beberapa kelompok pangan. Di sisi lain, kelompok
administered prices
cenderung meningkat. Sementara itu, peningkatan inflasi inti masih relatif terbatas.
Industri perbankan di Jawa Tengah pada triwulan I 2014 masih tumbuh cukup baik.
Kondisi Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan II 2014 diperkirakan meningkat
dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan II tahun 2014, inflasi IHK Jawa Tengah
diperkirakan sebesar 7,4% (yoy). Sumber inflasi diperkirakan terkait pengaruh musiman
diperkirakan mendorong inflasi lebih tinggi di triwulan berikutnya. Adanya pengaruh
libur sekolah dan tahun ajaran baru di bulan Juni dapat mendorong inflasi triwulanan.
Faktor musiman bulan Ramadhan di akhir Juni tahun ini juga menjadi sumber inflasi.
Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah tercatat turun menjadi 5,45% pada
Februari 2014, artinya sebanyak 970.000 orang penduduk angkatan kerja masih tercatat
sebagai pengangguran. Namun jika dibandinbgkan dengan tahun sebelumnya tingkat
pengangguran terbuka dan penduduk setengah bekerja di Jateng berangsur-angsur
menurun. Pada Februari 2013, TPT Jateng mencapai 5,51% dan meningkat menjadi
6,01% pada Agustus 2013. Namun TPT pada Februari 2014 turun jadi 5,45% atau 0,06%
dibandingkan Februari 2013. Kendati demikian TPT mengalami penurunan, secara
jumlah absolut terjadi penambahan jumlah orang yang menganggur sebanyak 3.000
orang menjadi 970.000 orang. Pasalnya, jumlah angkatan kerja naik dari 17,47 juta
orang menjadi 17,72 juta penduduk angkatan kerja di Jateng.
Perkembangan kondisi perekonomian Jawa Tengah Tahun 2012
–
2013 dan prediksi
Tahun 2014 dan Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1.
Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro Ekonomi
Jawa Tengah Tahun 2011-2016
No
Indikator
2012
2013
2014*
2015*
2016*
1
PDRB : Atas dasar harga
berlaku (trilyun Rp.)
556,479
623,749
603,317
638,219
673,12
2
PDRB : Atas dasar harga
Konstan (trilyun Rp.)
210,848
223,099
221,005
228,599
236,192
3
Laju Pertumbuhan Ekonomi
(%)
6,34
5,8 - 6,2
5,9 - 6,4
6,0 - 6,5
6,1
–
6,6
4
Inflasi (%)
4,24
7,99
5 ± 1
5 ± 1
4,5 ± 1
5
PDRB per Kapita Atas Harga
Konstan (Juta Rp.)
6,49
6,81
7,12
7,44
7,75
6
Kebutuhan Investasi (trilyun
Rp.)
110.805
114.401
119.500
124.880
130.48
7
Tingkat Pengangguran
Terbuka (%)
5,63
6,02
5,31-4,77
4,93
–
4,62
4,66
–
4,43
8
Kemiskinan (%)
14,98
14,44
11,58-11,37
9,05
–
8,75
8 60
–
8,35
9
NTP
106,37
108,67
102,14
102,36
102,63
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2012 dan Berita Resmi Statistik (BRS), 2013
Keterangan : *) Target RKPD Tahun 2014
**) Target RPJMD Prov. Jateng Tahun 2013
–
2018
konsumsi rumah tangga tidak meningkat secara signifikan. Kebutuhan investasi untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, diprediksikan sejumlah Rp. 119.500
Triliyun.
Pertumbuhan ekonomi yang konstan serta stabilitas dan ketersediaan barang
modal produksi, diharapkan akan membuka berbagai lapangan kerja, sehingga dapat
menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka pada Tahun 2014 menjadi di bawah
5,31-4,77% dari total jumlah angkatan kerja, disamping itu juga diharapkan jumlah penduduk
miskin dapat ditekan menjadi 11,58
–
11,37%.
Pertumbuhan perekonomian yang cukup baik diharapkan dapat dimbangi dengan
tingkat Inflasi Jawa Tengah diprediksikan pada kisaran 5+1%, dengan tekanan inflasi
pada jumlah uang beredar; adanya fluktuasi harga pada jenis komuditas
volatile foods
dan kemungkinan meningkatnya harga bahan baku produksi.
Berangkat dari perubahan asumsi dan tantangan dari perkembangan kondisi
perekonomian makro Nasional dan Provinsi Jawa Tengah, dimana hal ini berimplikasi
pada kondisi perekonomian di Kota Semarang. Oleh karenanya perlu untuk melihat dan
melakukan penyesuaian dalam target serta asumsi perekonomian. Upaya tersebut
dilakukan sebagai langkah untuk mengawal pencapaian target dan tujuan pembangunan
yang dimuat dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2010-2015. Visi pembangunan di Kota Semarang diarahkan untuk mencapai visi
“
Terwujudnya Semarang Sebagai Kota Perdagangan dan Jasa Yang Berbudaya
Menuju Masyarakat Sejahtera
”
, yang dijabarkan dalam Sapta Program yang meliputi
Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran, Penanganan Rob dan Banjir,
Peningkatan Pelayanan Publik, Peningkatan Infrastruktur, Pengarusutamaan Gender,
Peningkatan Pelayanan Pendidikan serta Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
Implementasi perwujudan pencapaian visi dijabarkan dalam program dan kegiatan yang
dilaksanakan dengan kerangka pendanaan dalam APBD setiap tahunnya dengan
memerhatikan keterpaduan dan sinkronisasi dengan program Pemerintah Pusat dan
Provinsi.
Kondisi makro ekonomi Kota Semarang tidak akan dapat dilepaskan dari kondisi
ekonomi makro di tingkat provinsi maupun pusat. Kebijak-kebijakan ekonomi dari
pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Kota Semarang yang menuntut
adanya penyesuaian terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan. Penyesuaian tersebut
antara lain disebabkan oleh kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non
Subsidi pada pertengahan tahun 2013 serta kecenderungan inflasi yang tinggi pada akhir
tahun 2013.
Di tahun 2013, perekonomian Kota Semarang maupun nasional mengalami
tekanan sebagai akibat kenaikan harga BBM Non Subsidi beserta dampak ikutannya,
meskipun dampaknya di tahun 2014 diharapkan berangsur akan hilang sejalan dengan
telah selesainya agenda politik nasional tahun 2014. Tekanan juga berasal dari kebijakan
bank sentral untuk menaikkan BI rate serta nilai rupiah yang terdepresiasi terhadap
dolar Amerika Serikat yang mengakibatkan penurunan konsumsi masyarakat. Hal-hal
tersebut menyebabkan perlu adanya penyesuaian terhadap asumsi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Penyesuaian asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
Harga Konstan diperkirakan akan dapat mencapai Rp. 27.327.690,14 juta.
Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku diperkirakan sebesar Rp.
68.489.234,85 juta. Kenaikan ini akan sejalan dengan kondisi makro ekonomi yang
diperkirakan akan lebih baik di tahun 2014.
2.
Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang di tahun 2014 diharapkan akan berada
pada kisaran 5,9% - 6,4%, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Provinsi
Jawa Tengah (5,9% - 6,4%) dan Nasional (5,8%). Perbaikan ekonomi global yang
dimotori oleh Amerika Serikat dan Jepang serta indikasi pemulihan ekonomi di
kawasan Eropa, Tiongkok dan India diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di 2014. Stabilitas politik pasca pelaksanaan Pemilu diperkirakan juga
akan ikut mendukung pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2014.
3.
Di tahun 2014, inflasi Kota Semarang diharapkan akan berada pada nilai normal,
sekitar 5±1%,dengan asumsi tidak ada kebijakan strategis dari Pemerintah Pusat
yang dapat memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Nilai inflasi diharapkan
tetap berada di bawah nilai pertumbuhan ekonomi. Perbaikan nilai infasi
diperkirakan akan terjadi karena dampak kenaikan BBM yang akan berangsur
hilang serta kebijakan BI
rate
yang akan tetap tinggi sehingga menjaga pola
konsumsi masyarakat. Di sisi lain, inflasi tahun 2014 akan menghadapi tekanan
dari kenaikan Tarif Dasar Listrik yang biasanya akan memicu kenaikan
harga-harga.
4.
Memprioritaskan penyelesaian permasalahan pembangunan yang berdampak
langsung pada masyarakat serta memerlukan penanganan mendesak dan/atau
segera dari Pemerintah Kota;
5.
Proyeksi kenaikan pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan
penggunaan pembiayaan pembangunan yang memerlukan penyesuaian;
6.
Pencapaian target program dan kegiatan yang pelaksanaannya hingga pertengahan
tahun 2014 masih memerlukan peningkatan dalam merealisasikan perkembangan
kondisi sesuai kebutuhan pembangunan;
7.
Penyesuaian dengan kebijakan dari pemerintah pusat, yaitu peraturan tentang
Pajak Rokok, kenaikan Tarif Dasar Listrik dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional.
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG
SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA
2.1.
PENGANTAR
Analisis capaian program dilakukan untuk mengevaluasi hasil RKPD tahun 2014
Kota Semarang sampai dengan triwulan kedua. Evaluasi dilakukan terhadap dua aspek,
yaitu kinerja anggaran dan kinerja indikator program. Evaluasi kinerja anggaran
dilakukan dengan membandingkan antara jumlah anggaran yang ditetapkan pada APBD
TA 2014 dengan serapan pertanggungjawaban sampai dengan triwulan 2 (Juni 2014)
serta realisasi fisik dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Evaluasi capaian kinerja
dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi capaian kinerja
masing-masing indikator program sampai dengan triwulan 2 (Juni 2014).
Untuk menilai tingkat ketercapaian target akhir periode RPJMD (2015) pada tahun
2014 dapat diketahui dari status capaian masing-masing indikator yang dibedakan
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu sebagai berikut :
1)
Telah tercapai
,
apabila capaian kinerja sampai dengan tahun 2014dari target
akhir periode RPJMD (2015) telah tercapai sebesar (x
≥
80).
2)
Akan tercapai
(on the track)
, apabila capaian kinerja sampai dengan tahun
2014 telah mencapai60% atau lebih, akan tetapi masih di bawah 80% (60
≤
x
<80).
3)
Perlu upaya keras
, apabila capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 kurang
dari 60% (<60%).
Sementara itu untuk mengklasifikasikan capaian kinerja anggaran (serapan
anggaran/keuangan) dan kinerja indikator program pada pelaksanaan RKPD tahun 2014
hingga triwulan 2, diberikan penilaian melalui tiga kategori yaitu :
1)
Kinerja Tinggi
,
apabila capaian kinerja pada pelaksanaan indikator
berdasarkan RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan 2 telah tercapai 50%
atau lebih (x
≥
50 %).
2)
Kinerja Sedang
, apabila capaian kinerja pada pelaksanaan indikator
berdasarkan RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan 2 telah mencapai 25
% atau lebih, tetapi masih di bawah 50% (25%
≤ x
<50 %).
3)
Kinerja Rendah
, apabila capaian kinerja pada pelaksanaan indikator
berdasarkan RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan 2 masih kurang dari
25% (x < 25%).
2.2.
EVALUASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN BERDASARKAN URUSAN
Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan pada tahun 2014 berdasarkan urusan di
lingkungan Pemerintah Kota Semarang selengkapnya tersaji pada uraian berikut:
2.2.1.
Urusan Pendidikan
Tabel 2.1
Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan
No Urusan/Program Anggaran APBD
2014 (Rp)
Realisasi Anggaran s.d Triwulan II
(Rp)
Persentase Realisasi
(%) Kategori
Realisasi Keuangan
SKPD
Fisik
Keu-angan
URUSAN PENDIDIKAN *) 146.257.997.000 21.639.058.965 14,8 24,53 Rendah
1 Program pelayanan administrasi
perkantoran 11.910.712.400 3.485.257.665 29,26 29,26
Sedang D. Pendidikan
2 Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur 772.075.000 175.723.790 22,76 22,76
Rendah D. Pendidikan
3 Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
260.000.000 121.702.750 46,81 46,81 Sedang D. Pendidikan
4 Program pendidikan anak usia
dini 192.000.000 68.488.500 35,67 35,67
Sedang D. Pendidikan
5 Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
82.915.573.600 11.538.896.628 13,92 13,92 Rendah D. Pendidikan
6 Program pendidikan menengah 34.689.840.000 4.757.803.212 13,72 13,72 Rendah D. Pendidikan
7 Program pendidikan non formal 725.300.000 167.457.600 23,09 23,09 Rendah D. Pendidikan
8 Program peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan 11.939.728.000 405.498.200 3,40 3,40
Rendah D. Pendidikan
9 Program manajemen pelayanan
pendidikan 2.852.768.000 918.230.620 32,19 32,19
Sedang D. Pendidikan
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan hasil evaluasi
terhadap kinerja anggaran pada Urusan Pendidikan termasuk dalam kategori rendah
dengan rerata realisasi keuangan sebesar 24,53%. Rendahnya realisasi keuangan ini
disebabkan karena kegiatan bersumber Dana Alokasi Khusus yang tidak terlaksana, baik
Bidang SMP, SMA dan SMK, hal ini dikarenakan regulasi yang diterbitkan (swakelola)
menyulitkan untuk diterapkan didaerah. Selain itu banyaknya kegiatan Bantuan
Pendidikan yang bersifat fisik yang tidak sesuai dengan Juknis yang ada. Tingkat
realisasi keuangan dan fisik paling rendah terlihat pada Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan karena jadwal pelaksanaannya ada pada triwulan III.
Pencapaian kinerja pada RKPD tahun 2014 terlihat dari 40 indikator yang menjadi
ukuran, sebanyak 36 indikator termasuk kategori kinerja tinggi dan 4 indikator
berkinerja rendah. Indikator yang memiliki kinerja rendah yaitu meningkatkan kualitas
ruang kelas SD dan SMP dari target 70 dan 27 ruang kelas, meningkatkan lulusan
program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi dari target 4% dan indikator
meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK belum terdapat realisasi.
Hal ini lebih disebabkan karena jadwal kegiatan yang memang belum terlaksana pada
triwulan II untuk dua indikator terakhir. Sedangkan untuk peningkatan ruang kelas SD
dan SMP terdapat kendala bagi kegiatan yang bersumber dari dana DAK.
Sementara itu berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian target kinerja urusan
pendidikan sampai pada tahun 2014 sesuai dengan indikator yang terdapat dalam target
RPJMD 2010-2015 secara umum kondisi capaiannya sudah baik. Terdapat 31 indikator
kinerja dengan status pencapaian pada tahun 2014 triwulan 2 telah tercapai 8 indikator
dengan status akan tercapai (
on the track
) dan 1 indikator masih berstatus perlu upaya
keras. Yaitu pada peningkatan ruang kelas SD yang mana target pencapaiannya masih
berada di bawah 60% tetapi sudah di atas 50%.
sehingga waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tidak mencukupi sesuai
rencana.
Secara lengkap pencapaian target kinerja pembangunan daerah Kota Semarang
tahun 2014 pada urusan pendidikan, terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2
Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan
Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan Pendidikan
No Indikator Kinerja Satuan
Target Akhir RPJMD
(2015)
Target dan Capaian RKPD Tahun 2014 (s.d triwulan 2)
Capaian RPJMD s/d Tahun 2014 (s.d triwulan 2)
Target Realisasi Status
Capaian Realisasi
Status Capaian
A Program Pendidikan Anak Usia Dini
1 Meningkatkan APK PAUD
sebesar 84 %
% 100% 83.00 65.85 Tinggi 65.85 Akan
Tercapai 2 Penerapan sistem Pembelajaran
berkarakter
% 100% 100.00 100.00 Tinggi 80.00 Tercapai
B Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1 Mempertahan Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SD
2 Mempertahan Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni MP
3 Meningkatkan kualitas peserta didik dan kelulusan SD 99,99 %, SMP 94 %
4 Meningkatkan kualitas ruang kelas SD
Ruang Kelas
351 70 0 Rendah 210 Perlu Upaya
Keras 5 Meningkatkan kualitas ruang
kelas SMP
7 Capaian 60 % pelaksanaan e-pembelajaran
% 60 58 53,33 Tinggi 53,33 Tercapai
8 Meningkatkan jumlah sekolah terakreditasi 95 %
% 95 94 93,39 Tinggi 93,39 Tercapai
9 Meningkatkan 90 % SD dan SMP terakreditasi minimal B
% 90 88 88,93 Tinggi 88,93 Tercapai
10 Mempertahankan jumlah SD SBI
11 Mempertahankan jumlah SMP SBI
C Program Pendidikan Menengah
1 Mempertahan Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SMA/SMK
% 116,96%
2 Meningkatkan kualitas peserta didik dan kelulusan SMA/SMK 96 %
% 96 96 99,84 Tinggi 99,84 Tercapai
3 Meningkatkan jumlah SMA terakreditasi 8 sebesar 90 %
% 90 86 88,16 Tinggi 88,16 Tercapai
4 Meningkatkan jumlah SMK terakreditasi 8 sebesar 90 %
% 90 86 71,91 Tinggi 71,91 Akan
Tercapai 5 Mempertahankan jumlah
sekolah SBI dan RSBI
No Indikator Kinerja Satuan
Target Akhir RPJMD
(2015)
Target dan Capaian RKPD Tahun 2014 (s.d triwulan 2)
Capaian RPJMD s/d Tahun 2014 (s.d triwulan 2)
Target Realisasi Status
Capaian Realisasi
Status Capaian 6 Meningkatkan jumlah 11 SMK
ber ISO 9001-2008
% 11 10 10 Tinggi 10 Tercapai
D Program Pendidikan Non Formal
1 Mempertahankan Capaian APK Rata-rata
% 114,00 114 114,79 Tinggi 114,79 Tercapai
2 Meningkatkan jumlah lembaga kursus dan pelatihan bersertifikat sebesar 50 %
% 50 40 30 Tinggi 30 Akan
Tercapai
3 Meningkatkan lulusan program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi sebesar 20 %
% 20 4 0 Rendah 18 Tercapai
E Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1 Persentase guru SD / SDLB berkualifikasi S-1/D-4;
% 89 88 64,93 Tinggi 64,93 Akan
Tercapai 2 Persentase guru SMP/SMPLB
berkualifikasi S-1/D-4
% 97 94 89 Tinggi 89 Tercapai
3 Presentase guru SMA/SMK berkualifikasi S-1/D-4 sebesar 90 %
% 90 90 85 Tinggi 85 Tercapai
4 Kualifikasi S-1 80 % Pendidik TK, Kualifikasi Pendidik PAUD Non Formal 70 % terlatih
% 60;70 58 ; 66 60 ; 55 Tinggi 60 ; 55 Akan
Tercapai
5 Meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK
% 100 100 0 Rendahi 60 Akan
Tercapai
6 Jumlah guru SMA / SMK
bersertifikat 90 %
% 90;90 80 ; 78 98,90 ; 98,43 Tinggi 98,9 ;
98,43
Tercapai
7 Meningkatkan jumlah SMA melaksanakan e-pembelajaran sebesar 60 %
% 60 56 40 Tinggi 40 Akan
Tercapai
8 Meningkatkan jumlah SMK melaksanakan e-pembelajaran sebesar 60 %
% 65 61 50 Tinggi 50 Akan
Tercapai
9 Meningkatkan presentase guru berkualifikasi S-1 88 % dan 98 %
% 89;98 87,5 ; 94 91,68 ; 93,49 Tinggi 91,68 ;
93,49
Tercapai
10 Meningkatnya guru bersertifikat sebesar 90 %
% 80;90 80 ; 90 98,8 ; 98,4 Tinggi 98,8 ; 98,4 Tercapai
11 Mempertahankan rasio pendidik dan peserta didik
1:20 1:20 1:20 1:16 Tinggi 1:16 Tercapai
F Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1 Meningkatnya penyediaan data dan informasi bidang pendidikan
% 90 85 80 Tinggi 80 Tercapai