• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

1. Capaian Kinerja

A. Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah

Menjadi organisasi yang adaptif dan akuntabel merupakan sasaran strategis yang akan dicapai oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna di tahun 2021. Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna berupaya terus untuk menjadi organisasi yang mampu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dan setiap perubahan-perubahan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diukur dari sejumlah dimensi, diantaranya transparansi, pertanggungjawaban, pengendalian, tanggung jawab, dan responsivitas. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna di tahun 2021 mengidentifikasikan IKK yang masing-masing pencapaiannya sebagaimana tercantum dalam tabel 3.1 berikut:

Tabel 6. Capaian IKK Pada Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah

1. Indeks Akuntabilitas Kinerja

(SAKIP) 76 - - 76 - -

2. Indeks Kinerja Pelaksana

Anggaran (IKPA) 95 - - 90 - -

3. Indeks Profesionalitas Aparatur

Sipil Negara 71 - - 65 - -

4. Indeks Maturitas SPIP 1 - - 2,75 - -

5. Persentase Terpenuhinya

Layanan Perkantoran 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6. Persentase Pengelolaan Tindak

Lanjut Pengaduan Masyarakat 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7. Persentase Layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

28

Permohonan Informasi Publik 8. Persentase Pelaksanaan (empat)

Metode Strategi Komunikasi Publik

65% - - 75% - -

IKK ini bertujuan untuk mendukung kegiatan penyelenggaraan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di masing-masing satuan kerja, yaitu pertama, terselenggaranya kegiatan layanan internal berupa penyusunan program kerja, penyusunan dokumen SAKIP, pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan SKMPP, pelaksanaan kegiatan kepegawaian, pelaksanaan kegiatan keuangan dan BMN, advokasi, kehumasan, dan konsultasi/ korodinasi, serta rapat kerja. Kedua, terbayarnya gaji dan tunjangan kepada seluruh pegawai tepat pada waktunya. Ketiga, terselenggaranya operasional perkantoran pada satuan-satuan kerja daerah. Pencapaian IKK ini dianggap baik apabila semua kegiatan dapat diaktualkan/terealisasi dengan baik dan akuntabel.

B. Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang

Untuk sasaran kegiatan terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang dengan IKK Peta Tematik Pertanahan dan Ruang, Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna mendapatkan target ditahun 2021 seluas 2.000 hektar. Ini dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 7. Capaian IKK Pada Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang

Peta Tematik

Pertanahan dan Ruang 2.000 Hektar

2.000

Hektar 100 % 2.000 Hektar

2.000

Hektar 100 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 seluas 2.000 hektar dan realisasi yang terlaksana seluas 2.000 hektar, dengan demikian capaian kinerja mencapai 100 %. Pada target renstra juga ditetapkan seluas 2.000 hektar dan dari realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 seluas 2.000 hektar. Dengan demikian capaian berdasarkan renstra yaitu 100 %. Adapun keberhasilan yang dicapai tidak lepas dari komitmen dan kerja keras para petugas dan pihak yang terlibat untuk mensukseskan tercapainya target yang telah ditetapkan.

C. Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang

Didalam dokumen Renstra Kementerian ATR/BPN disebutkan bahwa arah kebijakan dan

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

29 strategi kementerian adalah penyediaan peta dasar dan infrastruktur lainnya bagi kepentingan agraria, tata ruang dan pertanahan merupakan upaya mewujudkan sistem pendaftaran tanah stelsel positif. Untuk mendukung kebijakan ini maka Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna menetapkan Sasaran Strategis berupa peningkatan kepastian letak, batas dan luas bidang tanah dalam rangka mendukung penegakan hukum. Pada Triwulan II tahun 2021 adanya penghematan anggaran sehingga terjadi revisi anggaran berupa pengurangan target output kegiatan sehingga dengan adanya revisi DIPA tersebut dilakukan penyesuaian target IKK. Pada Peta Bidang Tanah semula 1.733 bidang menjadi 1.369 bidang.

Pada sasaran kegiatan tersedianya informasi bidang tanah dan ruang yang memiliki tujuh (7) IKK beserta target dan realisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8. Capaian IKK Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021 Bidang Tanah dan Ruang

1. Layanan Pengukuran Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah) 2. Layanan Pengembalian Batas

Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah) 5. Berita Acara Penyuluhan

Kategori 2 2 Paket 2 Paket 100 % 9 Paket 3 Paket 33 % 6. PBT Redistribusi Tanah

Kategori 2 7. Laporan Pembinaan, Monev

Supervisi Daerah

1

Laporan 1 Laporan 100 % 1 Laporan 2 Laporan 200 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada layanan pengukuran pertanahan sebanyak 220 bidang dan realisasi yang dicapai sebanyak 319 bidang atau sebesar 151,90 %. Dari target renstra sejumlah 320 bidang dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 619 bidang dengan kata lain dapat dicapai sebesar 193 %.

Untuk PBT PTSL, target tahun 2021 sebanyak 1.369 bidang dan realisasi sebanyak 1.369

atau mencapai 100 %. Sedangkan target renstra 1.369 bidang dan capaian dari tahun 2020 sampai

dengan tahun 2021 adalah 1.835 bidang atau sebesar 134 %.

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

30 Pada PBT K4, target tahun 2021 sebanyak 385 bidang dan realisasinya sebanyak 385 bidang atau mencapai 100 %. Target renstra sebanyak 4.157 bidang sedangkan realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 385 bidang atau sebesar 9,3 %.

Pada Berita Acara Penyuluhan Kategori 2, target tahun 2021 sebanyak 2 paket dan realisasinya sebanyak 2 paket atau mencapai 100 %. Target renstra sebanyak 9 paket sedangkan realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 3 paket atsu sebesar 33 %.

Pada PBT Redistribusi Tanah Kategori 2, target tahun 2021 sebanyak 1.750 bidang dan realisasinya sebanyak 1.750 bidang atau mencapai 100 %. Target renstra sebanyak 0 bidang sedangkan realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 1.750 bidang atau sebesar 100 %.

Pada Laporan Pembinaan, Monev Supervisi Daerah, target tahun 2021 sebanyak 1 laporan dan realisasinya sebanyak 1 laporan atau mencapai 100 %. Target renstra sebanyak 1 laporan sedangkan realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 2 laporan atau sebesar 200%.

Adapun keberhasilan yang dicapai tidak lepas dari komitmen dan kerja keras para penanggungjawab kegiatan di Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna dan pihak yang terlibat untuk mensukseskan tercapainya target yang telah ditetapkan. Dalam rangka tercapainya sasaran strategis ini melalui program prioritas pertanahan di daerah tentunya tidak terlepas dari berbagai masalah dan kendala yang berpotensi menghambat pencapaian target kegiatan. Berkenaan dengan hal tersebut maka diperlukan kegiatan Pembinaan / Pembinaan, Monev Supervisi di Daerah.

Untuk lebih meningkatkan pencapaian penyelesaian target tepat waktu dan tepat sasaran serta untuk mencapai hasil yang optimal kinerja dan keuangan dalam rangka meningkatkan Kepastian Letak, Batas dan Luas Bidang Tanah yang Mendukung Penegakan Hukum, maka kegiatan pensertipikatan dilaksanakan melalui pendaftaran tanah sistematik lengkap (PTSL).

Melalui pendaftaran tanah sistematik lengkap, selain pendaftaran tanah pertama kali secara

serentak, dilaksanakan pula pemutakhiran data dan Pembaruan Bidang Tanah Terdaftar belum

Terpetakan. Pada tahun 2021, kantor pertanahan kabupaten Natuna menetapkan lokasi PTSL di

10 desa yaitu Desa Sabang Mawang, Desa Sabang Mawang Barat, Desa Sededap, Desa Serantas,

Desa Tanjung Batang, dan Desa Teluk Labuh yang berada di Kecamatan Pulau Tiga. Desa-desa

tersebut berada di pulau yang terpisah daratan dari Pulau Bunguran Besar (Natuna). Desa Gunung

Putri, Desa Sedarat Baru, Desa Batubi Jaya yang berada di Kecamatan Bunguran Batubi. Desa

Selaut yang berada di Kecamatan Bunguran Tengah.

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

31 D. Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah

untuk badan hukum dan perorangan

Didalam Undang-Undang No. 5 tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok- pokok Agraria atau disebut juga Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) di dalam pasal 19 ayat 1 dan 2, disebutkan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi, pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah, Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut, Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Dengan demikian, berdasarkan amanat Pasal 19 di atas maka Sasaran Kegiatan terwujudnya Informasi Bidang Tanah dan Ruang sedapat mungkin harus dijalankan sebaik mungkin. Untuk mewujudkannya terdapat 2 IKK yang menjadi keberhasilan ini. Target dan capain sasaran strategis pada tahun 2021 berikut penjelasan masing-masing capaian IKK, sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini.

Tabel 9. Capaian IKK pada Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk badan hukum dan perorangan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk badan hukum dan perorangan

1. Jumlah Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Perorangan dan Badan Hukum (Daerah)

72

Bidang 73 Bidang 101 % 72 Bidang 73 Bidang 101 %

2. Jumlah Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Instansi Pemerintah, BUMN, dan BUMD

140 Bidang

118

Bidang 84 % 10 Bidang 118 Bidang 84 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada layanan Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Perorangan dan Badan Hukum (Daerah) sebanyak 72 bidang dan realisasi yang dicapai sebanyak 73 bidang atau sebesar 101 %. Dari target renstra sejumlah 72 bidang dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 73 bidang dengan kata lain dapat dicapai sebesar 101 %.

Target tahun 2021 pada layanan Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Instansi

Pemerintah, BUMN, dan BUMD sebanyak 10 bidang dan realisasi yang dicapai sebanyak 118

bidang atau sebesar 84 %. Dari target renstra sejumlah 72 bidang dan realisasi dari tahun 2020

sampai dengan tahun 2021 sejumlah 73 bidang dengan kata lain dapat dicapai sebesar 1180 %.

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

32 E. Terlaksananya pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang

atas tanah yang berkepastian hukum dan berbasis elektronik

Untuk sasaran kegiatan terlaksananya pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang berkepastian hukum dan berbasis elektronik dengan enam (6) IKK yang tersaji pada tabel dibawah ini.

Tabel 10. Capaian IKK Terlaksananya pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang berkepastian hukum & berbasis elektronik

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang berkepastian hukum dan berbasis elektronik

1. Jumlah Pembinaan/ Sosialisasi/

Evaluasi / Konsultasi (Daerah) 1 Satker 1 Satker 100 % - 2 Satker 200 % 3. SHAT Redistribusi Tanah

Kategori II 4. Layanan Informasi Pertanahan 525

Bidang 6. Layanan Pendaftaran Pertama

Kali (PNBP)

77 Bidang

200

Bidang 259 % 70 Bidang

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada Pembinaan/ Sosialisasi/ Evaluasi / Konsultasi (Daerah) sebanyak 1 Satker dan realisasi yang dicapai sebanyak 1 Satker atau sebesar 100 %. Dari target renstra sejumlah 0 satker dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 2 satker dengan kata lain dapat dicapai sebesar 200 %.

Pada SHAT PTSL ASN Kategori II, target tahun 2021 sebanyak 1.369 bidang dan realisasinya sebanyak 1.369 bidang atau mencapai 100 %. Target renstra sebanyak 1.733 bidang sedangkan realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 1.882 bidang atau sebesar 108 %.

Pada SHAT Redistribusi Tanah Kategori II, target tahun 2021 sebanyak 1.750 bidang dan realisasinya sebanyak 1.750 bidang atau mencapai 100 %. Target renstra sebanyak 0 bidang sedangkan realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 1.750 bidang atau sebesar 100 %.

Pada layanan Pertanahan Bidang Hubungan Hukum Keagrariaan, target tahun 2021

sebanyak 1.115 bidang dan realisasinya sebanyak 1.211 bidang atau mencapai 108 %. Target

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

33 renstra sebanyak 993 bidang sedangkan realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 2.599 bidang atau sebesar 261 %.

F. Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi.

Untuk sasaran kegiatan terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi dengan satu (1) IKK yaitu jumlah majelis pembina dan pengawas PPAT yang tersaji pada tabel dibawah ini.

Tabel 11. Capaian IKK Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi

Jumlah Majelis Pembina dan

Pengawas PPAT 1

Laporan 1 Laporan 100 % - 2 Laporan 100 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada Jumlah Majelis Pembina dan Pengawas PPAT sebanyak 1 laporan dan realisasi yang dicapai sebanyak 1 laporan atau sebesar 100 %. Dari target renstra sejumlah 0 laporan dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 2 laporan dengan kata lain dapat dicapai sebesar 100 %.

Pada IKK ini yang Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna lakukan adalah Pembinaan Terhadap Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Pembinaan dan Pengawasan PPAT di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, dilakukan oleh Kantor Pertanahan.

Hasil kegiatan Pembinaan/Sosialisasi/Evaluasi/Konsultasi ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan arah kebijakan terkait dengan pelaksanaan Penyelenggaraan Penataan Hubungan Hukum Keagrariaan di Daerah pada tahun berikutnya.

Pembinaan terhadap PPAT telah dilakukan pada semester II meskipun semakin meningkatnya penyebaran corona virus disease 2019 (COVID-19). Capaian dari IKK ini dari yang ditargetkan 1 Satker dan telah terealisasi.

IKK kegiatan Layanan Pertanahan Bidang Hubungan Hukum Keagrariaan yang

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

34 dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna kegiatan yang dibiayai oleh negara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (PNBP) atau dibiayai oleh masyarakat atau badan hukum melalui permohonan rutin. Yang menjadi persamaan dari kegiatan dari dua sumber pembiayaan ini adalah bahwa kegiatan Layanan Pertanahan Bidang Hubungan Hukum Keagrariaan dilaksanakan dalam rangka pendaftaran tanah atau legalisasi aset.

Produk terakhir dari kegiatan pendaftaran tanah adalah tidak jauh-jauh dari sertipikat tanah maupun pemeliharaannya jika ada perubahan data didalamnya. Selanjutnya, hasilnya diserahkan kepada masyarakat atau badan hukum sebagai pemohon.

Kepastian Hukum hak atas tanah mustahil terwujud bila tidak dibarengi dengan pendaftaran tanah. Oleh karena itu, untuk percepatan pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 UUPA yang saat ini telah mencapai ± 54 (lebih kurang lima puluh empat) juta bidang dari ± 85 (lebih kurang delapan puluh lima) juta bidang tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia (data dari Pusat Data dan Informasi Pertanahan tanggal 11 November 2015), sejak tahun 1981 dilaksanakan pendaftaran tanah pertama kali secara masal dalam rangka penerbitan sertipikat hak atas tanah sebagai surat tanda bukti hak melalui Proyek Operasi Nasional (PRONA). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanahan bagi Warga Negara Indonesia atau badan hukum/lembaga sosial dan keagamaan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu kegiatan PTSL disamping penerbitan Peta Bidang Tanah juga Penertiban Tanda Bukti Hak berupa Sertipkat Hak Atas Tanah.

Banyak kendala yang dihadapi dalam kegiatan PTSL seperti keberadaan subyek yang tidak ada ditempat, keadaan iklim dan cuaca, seringnya ketidak hadiran pemilik tanah saat akan dilakukan pendataan, kurangnya peran serta perangkat desa/ kelurahan, obyek PTSL yang berada di kawasan hutan, kartu identitas berupa e-KTP pemilik tanah yang belum ada sehingga menghambat input data di Aplikasi KKP, terdapat sengketa dan konflik, tumpang tindihnya kepemilikan bidang tanah. Namun, dari hambatan-hambatan tersebut dengan kerjasama tim yang baik, sistem koordinasi yang kontinue dengan stakeholder, antisipasi kondisi iklim dan cuaca diawal perencanaan, dan penyelesaian sengketa terutama sengketa batas yang dilakukan dengan mediasi, kegiatan PTSL dapat berjalan dengan baik meskipun maksimum.

G. Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria

Tanah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan. Kebutuhan tanah

terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kehidupannya,

sementara ketersediaannya relatif tetap. Di samping itu, tidak semua tanah yang terbatas ini cocok

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

35 untuk jenis kegiatan tertentu. Oleh karenanya, pengalokasian penggunaan dan pemanfaatan tanah perlu dibina dan diarahkan sehingga serasi dengan lingkungan dan berkelanjutan, serta sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah disepakati sebagai acuan pembangunan wilayah.

Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ditegaskan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan antara lain melalui mekanisme perizinan pemanfaatan ruang, antara lain perizinan lokasi, yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi jo. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 2015 tentang Izin Lokasi.

Pada tahun ini, sasaran kegiatan Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria terdapat tiga (3) IKK dengan target dan capaian nilai masing-masing IKK sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 12. Capaian IKK pada Sasaran Kegiatan Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria

1. Jumlah SK Redistribusi Tanah Kategori II

1.000 Bidang

1.000

Bidang 100 % - 1.000 Bidang 100 % 2. Jumlah SK Redistribusi Tanah

Kategori VI

750 Bidang

750

Bidang 100 % - 750 Bidang 100 % 3. Jumlah Data GTRA 1 Data 1 Data 100 % 1 Data 1 Data 100 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada Jumlah SK Redistribusi Tanah Kategori II sebanyak 1.000 Bidang dan realisasi yang dicapai sebanyak 1.000 Bidang atau sebesar 100 %.

Dari target renstra sejumlah 0 bidang dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 1.000 Bidang dengan kata lain dapat dicapai sebesar 100 %.

Jumlah SK Redistribusi Tanah Kategori VI sebanyak 750 Bidang dan realisasi yang dicapai

sebanyak 750 Bidang atau sebesar 100 %. Dari target renstra sejumlah 0 bidang dan realisasi dari

tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 750 Bidang dengan kata lain dapat dicapai

sebesar 100 %. Jumlah Data GTRA sebanyak 1 data dan realisasi yang dicapai sebanyak 1 data

atau sebesar 100 %. Dari target renstra sejumlah 0 data dan realisasi dari tahun 2020 sampai

dengan tahun 2021 sejumlah 1 data dengan kata lain dapat dicapai sebesar 100 %.

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

36 H. Terwujudnya pemberian Akses Reforma Agraria

Untuk sasaran kegiatan terwujudnya pemberian Akses Reforma Agraria dengan satu (1) IKK yaitu Akses Reforma Agraria yang tersaji pada tabel dibawah ini.

Tabel 13. Capaian IKK Terwujudnya pemberian Akses Reforma Agraria

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Terwujudnya pemberian Akses Reforma Agraria

Akses Reforma Agraria

100 KK 100 KK 100 % 100 KK 100 KK 100 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada Akses Reforma Agraria sebanyak 100 KK dan realisasi yang dicapai sebanyak 100 KK atau sebesar 100 %. Dari target renstra sejumlah 100 KK dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 100 KK dengan kata lain dapat dicapai sebesar 100 %.

I. Terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan

Peraturan Kepala BPN RI nomor 2 tahun 2011 tentang pedoman pertimbangan teknis pertanahan dalam penerbitan izin lokasi, penetapan lokasi dan izin perubahan penggunaan tanah.

Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Penerbitan Izin Perubahan Penggunaan Tanah adalah pertimbangan yang memuat ketentuan dan syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah, sebagai dasar pemberian izin kepada pemohon untuk melakukan perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanahnya. Sama halnya dengan ijin lokasi IKK ini berupa layanan pertanahan bidang penataan agrarian.

Untuk sasaran kegiatan terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan dengan satu (1) IKK yaitu Jumlah Layanan Penatagunaan Tanah (PNBP) yang tersaji pada tabel dibawah ini.

Tabel 14. Capaian IKK Terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan

Jumlah Layanan Penatagunaan

Tanah (PNBP) 15

Layanan 12

Layanan 80 % 15

Layanan 14 Layanan 93 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada Layanan Penatagunaan Tanah (PNBP)

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

37 sebanyak 15 Layanan dan realisasi yang dicapai sebanyak 12 Layanan atau sebesar 80 %. Dari target renstra sejumlah 15 Layanan dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 14 Layanan dengan kata lain dapat dicapai sebesar 93 %.

J. Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan

Dalam rangka tercapainya sasaran kegiatan tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan melalui program prioritas pertanahan di daerah tentunya tidak terlepas dari berbagai masalah dan kendala yang berpotensi menghambat pencapaian target kegiatan. Berkenaan dengan hal tersebut maka diperlukan kegiatan Pembinaan/

Konsultasi Kegiatan Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan.

Ketersedian tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum merupakan sesuatu yang mendasar dan bersifat fundamental. Lahirnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum diharapkan dapat memenuhi keinginan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik pasca pembangunan untuk kepentingan umum. Menyadari akan hal- hal tersebut diatas, maka seluruh kebijakan pertanahan di bidang pengadaan tanah harus dapat mencerminkan nilai-nilai konstitusional yang diarahkan untuk mewujudkan tanah sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Tabel 15. Capaian IKK pada Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan

1. Jumlah Pembinaan/ Konsultasi Kegiatan Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan

1 Satker 1 Satker 100 % 1 Satker 2 Satker 200 %

2. Jumlah Pembaruan Peta Nilai Tanah

200 Bidang

200

Bidang 100 % 400

Bidang 300 Bidang 75 %

Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada Pembinaan/ Konsultasi Kegiatan Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan sebanyak 1 Satker dan realisasi yang dicapai sebanyak 1 Satker atau sebesar 100 %. Dari target renstra sejumlah 1 Satker dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 2 Satker dengan kata lain dapat dicapai sebesar 200 %.

Persoalan riil di lapangan adalah masih terdapat berbagai kendala antara lain adalah

tentang sistem penyediaan informasi nilai tanah (market value) menggambarkan keadaan pasar

Persoalan riil di lapangan adalah masih terdapat berbagai kendala antara lain adalah

tentang sistem penyediaan informasi nilai tanah (market value) menggambarkan keadaan pasar

Dokumen terkait