Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
LAPORAN KINERJA
melayani, profesional, terpercaya
*Melaksanakan Amanat Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas bimbingan dan tuntunan-Nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKj) Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna tepat pada waktunya sesuai dengan rencana.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Dalam peraturan ini, penyusunan laporan kinerja tampak lebih sederhana, padat dan komunikatif jika dibandingkan dengan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari struktur pelaporan yang secara tepat telah mampu merangkum semua capaian kinerja. Tentu saja capaian kinerja sangat berbeda dengan capaian hasil.
Dalam capaian kinerja, penekanannya pada sasaran dan indikator program. Seluruh sasaran dan indikator kegiatan tentu mengarah pada capaian sasaran dan indikator program.
Laporan Kinerja (LKj) Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna atau yang dahulu lebih dikenal dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sejatinya merupakan dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna selama kurun waktu 1 tahun kepada pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu khususnya masyarakat Kabupaten Natuna.
Selain itu secara substansi Laporan Kinerja (LKj) Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna ini merupakan sarana pelaporan kinerja yang memberikan informasi tentang penyelenggaraan kegiatan serta pencapaian sasaran dalam mendukung program- program Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
Disamping itu, penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini juga sebagai wujud komitmen kami untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel, sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan, sebagai parameter pencapaian kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna Tahun 2021, dan sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan dan peningkatan kinerja di masa yang akan datang.
Tentu masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini,
meskipun kami telah mengupayakan segala daya baik pikiran maupun tenaga. Besar
harapan kami semoga kiranya Laporan Kinerja (LKj) Kantor Pertanahan Kabupaten
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
ii Ranai, Februari 2022
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna,
Purwoto, A.Ptnh., M.M.
NIP. 196712151989031001 Natuna Tahun 2021 diapresiasi oleh seluruh pemangku kepentingan khususnya masayarakat sehingga upaya pencapaian tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dapat segera terwujud.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini, semoga Laporan ini bermanfaat dan sesuai dengan harapan kita semua.
Sekian dan Terima Kasih
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kepuasan masyarakat merupakan prioritas dan tujuan utama dari suatu pelayanan. Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna selaku instansi yang bertugas untuk memberikan layanan pertanahan di Kabupaten Natuna berusaha mempedomani Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik berupa penyediaan sarana dan prasarana, pengelolaan pengaduan, pembangunan sitem layanan yang lebih baik bagi pelayanan publik dan para petugas yang handal.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna pada Tahun 2021 berhasil merealisasikan anggaran sebesar Rp. 4.280.133.088,- atau 98,63% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 4.419.309.000,- yang terdiri dari :
• Rupiah Murni (RM) sebesar : Rp. 3.662.058.000,- , dan;
• Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar : Rp. 757.251.000,-
Alokasi Anggaran DIPA Kantor Pertanahan Kota Medan Tahun Anggaran 2021 terdiri dari 2 (dua) Program, yaitu :
• Program Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan, dan;
• Program Dukungan Manajemen.
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1. Tugas dan Fungsi ... 1
2. Stuktur Organisasi ... 2
3. Peran Strategis Unit Organinsasi ... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA... 6
1. Rencana Strategis ... 6
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 ... 9
3. Metode Pengukuran Kinerja ... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 27
1. Capaian Kinerja ... 27
2. Realisasi Anggaran... 41
3. Capaian Kinerja Lainnya ... 42
BAB IV PENUTUP ... 43
LAMPIRAN ... 45
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Di Lingkungan Kantor Pertanahan
Kabupaten Natuna berdasarkan Golongan ... 3
Tabel 2. Jumlah Pegawai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) Di Lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna ... 3
Tabel 3. Perbandingan Pagu Anggaran Menurut Program dan Kegiatan tahun 2021 ... 8
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna ... 10
Tabel 5. Indikator Kinerja Kegiatan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna ... 15
Tabel 6. Capaian IKK Pada Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah ... 27
Tabel 7. Capaian IKK Pada Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang ... 28
Tabel 8. Capaian IKK Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang ... 29
Tabel 9. Capaian IKK pada Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk badan hukum dan perorangan ... 31
Tabel 10. Capaian IKK Terlaksananya pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang berkepastian hukum & berbasis elektronik ... 32
Tabel 11. Capaian IKK Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi ... 33
Tabel 12. Capaian IKK pada Sasaran Kegiatan Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria ... 35
Tabel 13. Capaian IKK Terwujudnya pemberian Akses Reforma Agraria ... 36
Tabel 14. Capaian IKK Terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan ... 36
Tabel 15. Capaian IKK pada Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan ... 37
Tabel 16. Capaian IKK Jumlah Data Pengendalian HAT/DPAT ... 39
Tabel 17. Capaian IKK pada Terselesaikannya sengketa Pertanahan dan penanganan perkara pertanahan ... 40
Tabel 18. Target dan Realisasi Kinerja Prioritas Nasional ... 40
Tabel 19. Realisasi anggaran berdasarkan Program dan Kegiatan Tahun 2021 ... 41
Tabel 20. Pagu dan Realisasi Anggaran Prioritas Nasional Tahun 2021 ... 42
Tabel 21. Realisasi PNBP dan Penerimaan BPHTB, PPh, Nilai Hak Tanggungan ... 42
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ... 3
Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Nstuna ... 4
Gambar 3. Persentase Tanah Terdaftar di Kabupaten Natuna ... 5
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
1
BAB I PENDAHULUAN
Terwujudnya Good Governance dalam praktik penyelenggaraan sistem pemerintahan pada saat ini masih menjadi harapan semua pihak. Setiap tindakan dan pelaksanaan birokrasi pemerintahan akan selalu dikaitkan dengan penciptaan tata kepemerintahan yang baik (Good Govenance) yang memiliki pilar utama berupa partisipasi, tranparansi dan akuntabilitas. Akuntabilitas dalam penyelenggaraan tata pemerintahan dimaksudkan bahwa setiap instansi pemerintah diharapkan mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya.
Asas akuntabilitas menekankan pada pentingnya keselarasan antara proses perencanaan dengan realisasi. Proses penyelarasan tersebut kemudian dilaksanakan melalui penyusunan Perjanjian Kinerja sebagai komitmen Instansi Pemerintah selama 1 tahun dan penyusunan Laporan Kinerja sebagai bentuk evaluasi kinerja yang terukur, obyektif dan akuntabel. Maksud dan tujuan Laporan Kinerja ini adalah wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna. Dari hasil laporan ini, diharapkan dapat diperoleh simpulan mengenai pencapaian kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna dalam 1 tahun, sehingga dapat dijadikan sebagai tolak ukur, bahan analisis sekaligus pertimbangan untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya.
1. TUGAS DAN FUNGSI
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang pertanahan yang berdasarkan pada arah kebijakan pembangunan nasional dengan visi menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan republik Indonesia.
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna mempunyai tugas dan fungsi dalam
memberikan pelayanan dibidang pertanahan di daerah sebagaimana yang
diamanahkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015
Tentang Badan Pertanahan Nasional. Pada Bab III peraturan tersebut, dinyatakan
bahwa penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di daerah adalah
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
2 oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Struktur organisasi Badan Pertanahan Nasional di daerah mengacu pada Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan . Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
Kantor Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang bersangkutan. Dalam melaksanakan tugas, Kantor Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan;
b. pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan;
c. pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan pemberdayaan masyarakat;
d. pelaksanaan penataan pertanahan;
e. pelaksanaan pengadaan tanah;
f. pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa dan perkara pertanahan; dan
g. pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi Kantor Pertanahan.
2. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Badan Pertanahan Nasional di daerah mengacu pada
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan .
Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional. Kantor
Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan
Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang bersangkutan. Dalam melaksanakan
tugas dan fungsi, Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna memiliki struktur
organisasi sebagai berikut:
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
3
Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
Pada tahun 2021, jumlah Pegawai di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna diuraikan pada Tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Di Lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna berdasarkan Golongan
No. Unit Kerja Golongan
Jumlah
I II III IV
1 Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna 1 4 13 1 19
Tabel 2. Jumlah Pegawai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) Di Lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
No. Unit Kerja PPNPN Jumlah
1 Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna 20 20
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
4 3. PERAN STRATEGIS UNIT ORGANISASI
Kabupaten Natuna memiliki luas ± 26.419.837 Ha, terdiri dari 200.904 Ha (0.76%) luas daratan dan seluas 26.218.933 Ha (99.24%) luas lautan. Letak Geografis Kabupaten Natuna dengan batas fisik sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Vietnam dan Kamboja
b. Sebelah Timur : Malaysia Timur dan Kalimantan Barat c. Sebelah Selatan : Kabupaten Bintan
d. Sebelah Barat : Kabupaten Kepulauan Anambas
Secara administrasi, Kabupaten Natuna terdiri dari 15 (Lima belas) kecamatan, 7 kelurahan dan 70 wilayah desa.
Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Nstuna
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
5
Gambar 3. Persentase Tanah Terdaftar di Kabupaten Natuna
Jumlah Bidang Terdaftar
Tanah Terdaftar Belum Terdaftar
50,36%
49,63%
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
1. Rencana Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024 telah ditetapkan. Di dalam Renstra Kementerian Pusat memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta target kinerja dan kerangka pendanaan Kementerian untuk tahun 2020 sampai dengan 2024. Terwujudnya penataan ruang dan pengelolaan pertanahan yang terpercaya dan berstandar dunia dalam melayani masyarakat untuk mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong merupakan visi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional sedangkan misinya adalah menyelenggarakan penataan ruang dan pengelolaan pertanahan yang produktif, berkelanjutan dan berkeadilan serta menyelenggarakan pelayanan pertanahan dan penataan ruang yang berstandar dunia. Renstra sebagaimana dimaksud di atas digunakan sebagai acuan bagi penyusunan Renstra dan Laporan Kinerja Satuan Kerja Kantor Wilayah dan Kantor Pertanahan.
Untuk mencapai visi dan misi pembangunan nasional yang telah ditetapkan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki tujuan utama yaitu memastikan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Untuk memastikan peran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dirumuskan sasaran strategis tahun 2020-2024 adalah: (1) meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan agraria yang adil da/n berkelanjutan;
(2) terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan; (3) berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan (sengketa, konflik, dan perkara).
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa Rencana Strategis Kantor
Wilayah BPN Provinsi Kepulauan Riau harus mengacu pada Renstra Kementerian
ATR/BPN. Renstra Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna tercermin dalam
Perencanaan Program dan Anggaran yang disusun setiap tahun. Penyusunan Rencana
Program dan Anggaran Satuan kerja merupakan rencana jangka pendek satuan kerja
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
7 yang selaian berpedoman pada Renstra juga RPJM Kementerian Pusat yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), dan Petikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) serta Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Satuan Kerja.
Untuk mendukung pencapaian tujuan yang tercantum dalam Renstra maupun RPJM agar terukur dan dapat dicapai secara nyata, pada Tahun 2021 telah ditetapkan didalam Petikan DIPA, serta POK Satuan Kerja Kantor Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna Tahun 2021 memuat 2 Program dengan 15 Kegiatan/sasaran strategis yang merupakan kondisi riil yang diinginkan/dicapai oleh Kementerian Pusat pada akhir periode perencanaan (tahun 2021). Adapun Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator, serta Target Kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna Tahun 2021 dapat dilihat pada Sub Bab Perjanjian Kinerja.
Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran. RKP merupakan dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 1 (satu) tahun, dan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro, program Kementerian/Lembaga (K/L), lintas K/L, dan kewilayahan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RKP kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL). Untuk selanjutnya Renja-KL dijabarkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) berdasarkan Pagu Anggaran.
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (RKA-K/L) disusun oleh Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna
Anggaran (setelah terlebih dahulu mendapatkan alokasi dari Pengguna Anggaran)
menurut program dan kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional serta berdasarkan skala prioritas
selama setahun. Himpunan dari RKAKL digunakan untuk menyusun DIPA dan
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
8 selanjutnya disahkan. Pada tahun 2021 alokasi anggaran yang diperoleh oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna adalah sebesar Rp. 4.756.555.000,- (empat miliar tujuh ratus lima puluh enam juta lima ratus lima puluh lima ribu rupiah). Namun terjadi pengehematan anggaran pada triwulan kedua sehingga terjadi perubahan terhadap pagu anggaran Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna menjadi Rp.
4.613.387.000,- (empat miliar enam ratus tiga belas juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) hingga menjadi Rp. 4.534.069.000,- (empat miliar lima ratus tiga puluh empat juta enam puluh sembilan ribu rupiah) berdasaarkan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN nomor PR.02.01/1115- 100/VII/2021 Tanggal 26 Juli 2021 tentang Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun Anggaran 2021 Tahap IV.
Dari jumlah pagu anggaran tahun 2021, untuk rincian alokasi anggaran pada Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna yang diklasifikasikan berdasarkan 15 (lima belas) kegiatan pada 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Perbandingan Pagu Anggaran Menurut Program dan Kegiatan tahun 2021 PROGRAM/ KEGIATAN SEMESTER I SEMESTER II SELISIH [WA.5527] Penyelenggaraan Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Daerah
Rp2.831.125.000 Rp2.831.125.000 Rp0 [CS.6412] Survei dan Pemetaan Tematik Rp134.416.000 Rp134.416.000 Rp0 [CS.6413] Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Rp499.829.000 Rp435.365.000 Rp64.464.000 [CS.6414] Pengaturan Tanah Komunal , Hubungan
Kelembagaan dan PPAT
Rp22.414.000 Rp10.680.000 Rp11.734.000 [CS.6415] Penetapan Hak Tanah dan Ruang Rp21.632.000 Rp58.552.000 + Rp36.920.000 [CS.6416] Pendaftaran Tanah dan Ruang Rp416.050.000 Rp333.668.000 Rp82.382.000 [CS.6417] Penyelenggaraan Penatagunaan Tanah Rp9.475.000 Rp9.475.000 Rp0 [CS.6418] Pengaturan Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Rp555.654.000 Rp445.654.000 Rp110.000.000 [CS.6419] Penanganan Akses Reforma Agraria (Acces
Reform)
Rp78.854.000 Rp78.854.000 Rp0 [CS.6420] Pengadaan Tanah dan Pencadangan Tanah Rp8.654.000 Rp8.654.000 Rp0 [CS.6421] Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan Rp36.689.000 Rp19.271.000 Rp17.418.000 [CS.6422] Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah dan
Pengembangan Pertanahan
Rp1.854.000 Rp1.854.000 Rp0 [CS.6423] Pengendalian dan Pemantauan
Pertanahan
Rp3.421.000 Rp3.421.000 Rp0 [CS.6425] Pencegahan dan Penanganan Konflik
Pertanahan
Rp70.070.000 Rp29.350.000 Rp40.720.000
[CS.6427] Penanganan Perkara Pertanahan Rp27.448.000 Rp18.970.000 Rp8.478.000
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
9 Total Rp4.717.585.000 Rp 4.419.309.000 Rp298.276.000
2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk:
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparasi, dan kinerja Aparatur;
2. Mencipatakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Komitmen Kinerja Satuan Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN di wilayah kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna, serta Perjanjian Kinerja Kepala Kantor Pertanahan Kabupate Natuna berisikan Peta Strategi yang terdiri dari beberapa Sasaran Strategis. Sasaran strategis dirumuskan dari visi dan misi organisasi serta tugas dan fungsi utama unit kerja serta kondisi terkini organisasi. Perumusan Sasaran Kegiatan maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada tahun 2021 juga mengacu pada rencana kerja tahun 2021.
Pencapaian Sasaran Strategis diukur dengan suatu IKK sebagai ukuran kinerja secara formal. Penyusunan IKK disesuaikan dengan level organisasi atau kewenangan yang dimiliki oleh pejabat yang bersangkutan. Semakin tinggi level organisasi atau kewenangan yang dimiliki pejabat terkait, semakin bersifat outcome atau impact.
Kualitas IKK juga sangat tergantung kepada besarnya cakupan IKK terhadap pencapaian Sasaran Strategis. Semakin besar cakupan IKK terhadap pencapaian Sasaran Strategis, semakin bernilai sempurna. Sebaliknya, semakin kecil cakupan IKK terhadap pencapaian Sasaran Strategis, semakin bernilai menurun.
Perjanjian kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna Tahun 2021 telah
disusun secara berjenjang sesuai dengan kedudukan tugas dan fungsi unit organisasi
yang ada. Perjanjian kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
10 pada akhir tahun 2021. Pada tahun 2021, dalam perjanjian kinerja Satuan Kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna telah ditetapkan Sasaran Startegis dengan Target Indikator Kinerja Kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021 KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NATUNA
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 1. Terkendalinya Hak Atas
Tanah/Dasar
Penguasaan Atas Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau- Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu
Rasio Peningkatan Produktifitas P4T Hasil Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu
100%
a. Jumlah Data Pengendalian Hak Atas Tanah/ Dasar Penguasaan Atas Tanah
1 Bidang
2. Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria
Jumlah bidang tanah yang diredistribusi
1750 Bidang
a. Jumlah SK Redistribusi Tanah Kategori II
1000 Bidang
b. Jumlah SK Redistribusi Tanah Kategori VI
750 Bidang
c. Jumlah Data GTRA 1 Satker
3. Terwujudnya pemberian
Akses Reforma Agraria Jumlah Kepala Keluarga penerima
akses RA 100 KK
a. Akses Reforma Agraria 100 KK 4. Terwujudnya
penggunaan dan
pemanfaatan tanah yang
optimal dan
berkelanjutan
Jumlah data dan informasi spasial yang berbasis wilayah dalam
rangka menunjang
penyelenggaraan reforma agraria
15 Layanan
a. Jumlah Layanan Penatagunaan
Tanah (PNBP) 15 Layanan
5. Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk badan hukum dan perorangan
Jumlah bidang tanah badan hukum dan perorangan yang ditetapkan
72 SK
a. Jumlah Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Perorangan dan Badan Hukum (Daerah)
72 SK
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
11 Jumlah bidang tanah instansi
pemerintah, BUMN dan BUMD yang ditetapkan
10 SK
a. Jumlah Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Instansi Pemerintah, BUMN, dan BUMD
10 SK
6. Terlaksananya
pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang berkepastian hukum dan berbasis elektronik
Jumlah bidang tanah dan ruang
yang terdaftar 2.848 Bidang
a. Jumlah Pembinaan/
Sosialisasi/ Evaluasi / Konsultasi (Daerah)
1 Satker
b. Jumlah SHAT PTSL ASN
Kategori II 1733 Bidang
c. SHAT Redistribusi Tanah
Kategori II 1.750 Bidang
d. Layanan Informasi Pertanahan 525 Bidang e. Layanan Pemeliharaan Data
Pertanahan 513 Bidang
f. Layanan Pendaftaran Pertama
Kali (PNBP) 77 Bidang
7. Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan
penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi
SK Pengangkatan PPAT Pertama Kali dan SK Pengangkatan PPAT Kembali serta SK Perpanjangan Masa Jabatan PPAT
2 Orang
a. Jumlah Majelis Pembina dan
Pengawas PPAT 1 Laporan
8. Terselesaikannya
sengketa Pertanahan Jumlah Penyelesaian Sengketa
pertanahan 1 Perkara
a. Jumlah Penyelesaian Sengketa
Pertanahan 1 Perkara
9. Terselesaikannya
penanganan perkara pertanahan
Jumlah penyelesaian penanganan
Perkara Pertanahan 1 Perkara
a. Jumlah Penanganan Perkara
Pertanahan 1 Perkara
10. Terciptanya pemahaman yang sama dalam
masyarakat mengenai pertanahan dan ruang
Penurunan pengaduan
masyarakat atas permasalahan sengketa, konflik dan perkara pertanahan (Persentase selisih pengaduan kasus pertanahan di
35%
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
12 tahun t0 dengan jumlah
pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 dibandingkan dengan jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 x 100%) a. Jumlah Pembinaan
Pencegahan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan
1 Kegiatan
b. Jumlah Rekomendasi Upaya Pencegahan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan
1 Rekomendasi Kebijakan 11. Terwujudnya
Ketersediaan Tanah Bagi Pembangunan
Realisasi Luas Tanah yang disediakan bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Kepentingan Lainnya
0 Hektar
a. Data Lokasi Indikatif
Pengadaan Tanah IKK 1 1 Data Set b. Jumlah Pembinaan/
Konsultasi Kegiatan Pengadaan Tanah dan Pencadangan Tanah (Satker)
1 Satker
12. Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan
Peningkatan cakupan informasi nilai tanah dan ekonomi
pertanahan (Persentase data total luasan peta nilai tanah
dibandingkan dengan luas Area Penggunaan Lain)
52,55%
a. Jumlah Pembinaan/
Konsultasi Kegiatan Penilaian Tanah dan Ekonomi
Pertanahan
1 Satker
b. Jumlah Pembaruan Peta Nilai Tanah IKK 1
400 Bidang
13. Terwujudnya bidang- bidang tanah yang tertata pada lokasi konsolidasi tanah dan peningkatan nilai tanah pada lokasi konsolidasi tanah dan
pengembangan pertanahan
Peningkatan nilai tanah pada lokasi konsolidasi tanah dan pengembangan pertanahan (Persentase selisih Nilai Tanah sesudah pelaksanaan KT dengan Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT dibandingkan dengan Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT)
0
Realisasi Bidang Tanah yang
ditata di lokasi Konsolidasi Tanah 0
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
13 Tingkat keikutsertaan jumlah
peserta Konsolidasi tanah
0
Persentase luas sumbangan tanah konsolidasi tanah dalam penyediaan tanah untuk pembangunan
0
a. Jumlah Pembinaan/
Konsultasi Kegiatan
Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah dan Ekonomi
Pertanahan (Satker)
1 Satker
14. Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang
Cakupan Luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (Persentase luas Peta Tematik Kawasan dibandingkan dengan target luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang s.d. Tahun 2024)
25%
a. Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
2.000 Hektar
15. Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang
Cakupan luas bidang tanah terpetakan tervalidasi
52,55%
Jumlah Desa/ Kelurahan Lengkap dan Informasi Untuk Menunjang Penanganan Sengketa, Permasalahan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Persentase desa/ kelurahan lengkap
dibandingkan dengan
desa/kelurahan di kawasan APL)
6,4%
a. Layanan Pengukuran Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah)
200 Bidang
b. Layanan Pengembalian Batas Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah)
20 Bidang
c. Peta Bidang Tanah PTSL Kategori 2
1.733 Bidang
d. Peta Bidang Tanah K4 385 Bidang e. Berita Acara Penyuluhan
Kategori 2
2 Paket
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
14 f. PBT Redistribusi Tanah
Kategori 2
1.750 Bidang
g. Laporan Pembinaan, Monev Supervisi Daerah
1 Laporan
16. Terlaksananya
Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah
1. Indeks Akuntabilitas Kinerja
(SAKIP) 76
2. Indeks Kinerja Pelaksana Anggaran (IKPA)
95
3. Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara
71
4. Indeks Maturitas SPIP 1
5. Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran
100%
6. Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
100%
7. Persentase Layanan Permohonan Informasi Publik
100%
8. Persentase Pelaksanaan (empat) Metode Strategi Komunikasi Publik
65%
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
15 3. Metode Pengukuran Kinerja
Dalam hal pengukuran kinerja, hal tersebut dilakukan berdasarkan Kepmen No.1166/2021 tentang IKU Kementerian ATR/BPN Tahun 2020-2024 yang sesuai dengan Indikator Kinerja Kegiatan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna tahun 2021, seperti yang tampil pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NATUNA INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NATUNA
BERDASARKAN IKU KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2020-2024
No. Tujuan/
Indikator
Nomenklatur Sasaran Nomenklatur Indikator
Formula
Nomenklatur Rumus
1 2 3 4 5 6
01.00 Tujuan: Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
1.1.1.2
Indikator Kinerja Kegiatan
Terkendalinya Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu
Rasio Peningkatan Produktifitas P4T Hasil
Pengendalian Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu
Rerata perbandingan Bidang Tanah yang telah dilakukan Pengendalian HAT/DPAT dengan Target Jumlah Bidang Tanah yang akan dilakukan
Pengendalian HAT/DPAT dan perbandingan Luas Lahan Sawah Beralih Fungsi yang telah dilakukan pegendalian dengan Target Jumlah Luas Lahan Sawah yang akan dilakukan pegendalian serta perbandingan Luas wilayah Penguasaan dan Pemilikan Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau- Pulau Kecil, Perbatasan
(A/A1)+(B/B1)+(C+C1)/3
A= Jumlah Bidang Tanah yang telah dilakukan Pengendalian HAT/DPAT A1= Target Jumlah Bidang Tanah yang akan dilakukan Pengendalian HAT/DPAT
B= Jumlah Luas Lahan Sawah Beralih Fungsi yang telah dilakukan pengendalian
B1= Target Jumlah Luas Lahan Sawah
yang akan dilakukan pegendalian
C= Jumlah Luas wilayah Penguasaan
dan Pemilikan Tanah di Wilayah
Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
16 dan Wilayah Tertentu yang
dilakukan pengendalian dengan Target Jumlah Luas wilayah Penguasaan dan Pemilikan Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau- Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu yang akan dilakukan
pengendalian
Perbatasan
dan Wilayah Tertentu yang dilakukan pengendalian
C1= Target Jumlah Luas wilayah
Penguasaan dan Pemilikan Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,
Perbatasan dan Wilayah Tertentu yang akan dilakukan pengendalian
1.1.2.1
Indikator Kinerja Kegiatan
Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria
Jumlah bidang tanah yang diredistribusi
Jumlah bidang tanah yang diredistribusi
∑A
A= Jumlah bidang TORA yang diredistribusi
1.1.2.2 Indikator Kinerja Kegiatan
Terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan
Jumlah data dan informasi spasial yang berbasis wilayah dalam rangka
menunjang penyelenggaraan reforma agraria
Jumlah realisasi yang tersedia data potensi aset
∑A
A= Jumlah realisasi yang tersedia data
potensi aset reform
1.2.1.1 Indikator Kinerja Kegiatan
Terwujudnya pemberian Akses Reforma Agraria
Jumlah Kepala Keluarga penerima akses reform
Jumlah realisasi Kepala Keluarga penerima akses reform
∑A
A= Jumlah realisasi Kepala Keluarga penerima akses reform
1.3.1.1 Indikator Kinerja Kegiatan
1
Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk badan hukum
1
Jumlah kebijakan teknis pengaturan penetapan hak atas tanah dan ruang badan
Rancangan NSPK
penetapan hak atas tanah dan ruang badan hukum dan perorangan
A+B
A= Jumlah rancangan NSPK penetapan hak atas tanah dan ruang badan hukum
B= Jumlah rancangan NSPK penetapan
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
17 dan perorangan hukum dan
perorangan hak atas
tanah dan ruang perorangan
2
Jumlah bidang tanah badan hukum dan perorangan yang ditetapkan
Penetapan hak atas tanah badan hukum dan
perorangan
A+B
A= Jumlah penetapan hak atas tanah badan hukum
B= Jumlah penetapan hak atas tanah perorangan
2
Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD
1
Jumlah kebijakan teknis pengaturan dan penetapan hak atas tanah instansi
pemerintah, BUMN/BUMD
Rancangan NSPK
pengaturan dan penetapan hak atas tanah instansi pemerintah, BUMN/BUMD
A+B
A= Jumlah NSPK pengaturan dan penetapan hak atas tanah instansi pemerintah
B= Jumlah NSPK pengaturan dan penetapan hak atas tanah BUMN/BUMD
2
Jumlah bidang tanah instansi pemerintah, BUMN/BUMD yang
ditetapkan
Penetapan hak atas tanah instansi pemerintah dan BUMN/BUMD
A+B
A= Jumlah penetapan hak atas tanah instansi pemerintah
B= Jumlah penetapan hak atas tanah BUMN/BUMD
1.3.1.2
Indikator Kinerja Kegiatan
Terlaksananya pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang
berkepastian hukum dan berbasis
elektronik
1
Jumlah kebijakan teknis terkait pengaturan pendaftaran tanah,
pemeliharaan data dan informasi
Rancangan NSPK terkait pengaturan pendaftaran tanah, pemeliharaan data dan informasi
A+B+C
A= Jumlah rancangan NSPK terkait
pengaturan pendaftaran tanah
B= Jumlah rancangan NSPK terkait
pengaturan pemeliharaan data
C= Jumlah rancangan NSPK terkait
pengaturan informasi
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
18 2
Jumlah bidang tanah dan ruang yang terdaftar
Bidang Tanah Terdaftar
∑A
A=Jumlah bidang terdaftar
1.3.1.3
Indikator Kinerja Kegiatan
Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi
1
Jumlah kebijakan teknis pengaturan tanah komunal, Hubungan Kelembagaan dan KePPATan
Rancangan NSPK terkait teknis pengaturan tanah komunal dan ulayat, hubungan kelembagaan serta yang mengatur ke- PPAT-an
A+B+C
A= Jumlah NSPK tentang teknis pengaturan tanah ulayat dan komunal
B= Jumlah NSPK tentang teknis pengaturan hubungan kelembagaan C= Jumlah NSPK tentang teknis
pengaturan ke-PPAT-an
2
Jumlah satker yang menjadi tujuan sosialisasi tanah ulayat
Jumlah satker yang menjadi tujuan sosialisasi
∑A
A= Jumlah satker yang menjadi tujuan sosialisasi
3 Jumlah Pendaftaran Hak Komunal
Dokumen pendaftaran hak komunal
∑A
A= Jumlah dokumen pendaftaran hak komunal
4
Jumlah peningkatan kerja sama lembaga atau instansi yang bermitra
Dokumen ruang lingkup kerjasama untuk
mendukung pendaftaran tanah
∑A
A= Jumlah dokumen ruang lingkup kerjasama untuk mendukung pendaftaran tanah
5 Jumlah Lisensi PPAT
SK Pengangkatan PPAT Pertama Kali dan SK Pengangkatan PPAT Kembali serta SK Perpanjangan Masa Jabatan PPAT
A+B+C
A= Jumlah SK Pengangkatan PPAT Pertama Kali
B= Jumlah SK Pengangkatan PPAT Kembali
C= Jumlah SK Perpanjangan Masa
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
19 Jabatan PPAT
6
Jumlah Analis Yuridis
berlisensi
Jumlah kebutuhan Analis Yuridis berlisensi
∑A
A= Jumlah Analis Yuridis berlisensi
1.3.2.1
Indikator Kinerja Kegiatan
Terselesaikannya sengketa Pertanahan
Jumlah Penyelesaian Sengketa pertanahan
Sengketa pertanahan yang diselesaikan di
Kementerian dan di Satker Daerah
ΣS= (ΣSk+ΣSd)
ΣS= Jumlah Sengketa pertanahan yang diselesaikan
ΣSk= Jumlah sengketa pertanahan yang diselesaikan di Kementerian tahun berjalan
ΣSd= Jumlah sengketa pertanahan yang diselesaikan di Satker Daerah tahun
berjalan
1.3.2.2 Indikator Kinerja Kegiatan
Terselesaikannya penanganan perkara pertanahan
Jumlah penyelesaian penanganan Perkara Pertanahan
Perkara yang ditangani dan putusan pengadilan yang sudah ditindaklanjuti
ΣP= (ΣPk+ΣPd)+ΣTL
ΣP= Jumlah penyelesaian penanganan perkara
ΣPk = Jumlah perkara yang ditangani oleh
Kementerian pada tahun berjalan ΣPd= Jumlah perkara yang ditangani oleh
satker Daerah pada tahun berjalan ΣTL= Jumlah putusan pengadilan yang sudah ditindaklanjuti pada tahun berjalan
1.3.2.3
Indikator Kinerja Kegiatan
1
Terselesaikannya konflik dan kejahatan pertanahan secara holistik
1
Jumlah penyelesaian konflik pertanahan secara holistik
Konflik Pertanahan yang diselesaikan oleh
kementerian dan satker daerah
ΣK= (ΣKk+ΣKd)
ΣK= Jumlah konflik yang diselesaikan
ΣKk= Jumlah Konflik Pertanahan yang
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
20 antar instansi antar
instansi/lemba ga
diselesaikan oleh kementerian ΣKb= Jumlah konflik pertanahan yang diselesaikan satker daerah
2
Jumlah penyelesaian kejahatan pertanahan pertanahan secara holistik antar
instansi/lemba ga.
Kejahatan pertanahan yang diselesaikan
∑KP = ΣKPK1
∑KP= Jumlah penyelesaian kejahatan pertanahan
ΣKPK1A= Jumlah kejahatan pertanahan yang selesai dengan status K1
2
Terciptanya pemahaman yang sama dalam masyarakat mengenai pertanahan dan ruang
3
Penurunan pengaduan masyarakat atas
permasalahan sengketa, konflik dan perkara pertanahan
Persentase selisih pengaduan kasus pertanahan di tahun t0 dengan jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 dibandingkan dengan jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 )x 100%
∑PB= ((∑Pt0-∑Pt-1) /∑Pt-1) x 100 %
∑PB= persentase penurunan kasus pengaduan
∑Pt0= Jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t0
∑Pt-1= Jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1
1.4.1.1
Indikator Kinerja Kegiatan
Terwujudnya Ketersediaan Tanah Bagi Pembangunan
Realisasi Luas Tanah yang disediakan bagi pembangunan untuk
Kepentingan Umum dan Kepentingan Lainnya
luas tanah yang disediakan bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Kepentingan Lainnya
∑A
A= Luas tanah yang sudah selesai dilaksanakan pengadaan tanah
1.4.1.2
Indikator Kinerja Kegiatan
Terwujudnya
bidang-bidang tanah yang tertata pada lokasi konsolidasi tanah dan
peningkatan nilai
1
Peningkatan nilai tanah pada lokasi konsolidasi tanah dan pengembangan
Persentase selisih Nilai Tanah sesudah
pelaksanaan KT dengan Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT
dibandingkan dengan Nilai
(B-A)/A*100 %
A= Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT
dan pengembangan pertanahan
B= Nilai Tanah setelah pelaksanaan KT
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
21 tanah pada lokasi
konsolidasi tanah dan pengembangan pertanahan
pertanahan Tanah sebelum
pelaksanaan KT dan pengembangan pertanahan
2
Realisasi Bidang Tanah yang ditata di lokasi
Konsolidasi Tanah
Persentase bidang tanah
selesai dilaksanakan KT (A/B)*100 % dibandingkan dengan
target bidang tanah yang akan dilaksanakan KT
A= Bidang Tanah selesai dilaksanakan KT
B= Target Bidang Tanah yang akan
dilaksanakan KT
3
Tingkat keikutsertaan jumlah peserta Konsolidasi tanah
Persentase masyarakat sepakat ikut KT
dibandingkan dengan masyarakat yang disurvei dalam Perencanaan KT
(A/B)*100%
A= Jumlah masyarakat sepakat ikut KT B= Jumlah masyarakat yang disurvey dalam
Perencanaan KT
4
Persentase luas
sumbangan tanah konsolidasi tanah dalam penyediaan tanah untuk pembangunan
Persentase Luas Sumbangan Tanah
dibandingkan dengan luas pelaksanaan KT
(A/B)*100%
A= Luas Sumbangan Tanah
B= Luas Pelaksanaan KT
1.4.1.3 Indikator Kinerja Kegiatan
Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan
1
Peningkatan cakupan informasi nilai tanah dan ekonomi pertanahan
Persentase data total luasan peta nilai tanah dibandingkan dengan luas Area Penggunaan Lain
(A/B)*100%
A= Total Luas Peta Nilai Tanah dalam hektar
B= Luas Area Penggnaan Lain (APL) dalam
Hektar
2
Presentase Peta Nilai Tanah yang
Persentase satker yang memanfaatkan peta nilai tanah dibandingkan
(A/B) *100 %
A = Jumlah satker yang memanfaatkan
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
22 dimanfaatkan dengan pemkab/pemkot
dan Pemprov DKI dan instansi lain
peta
nilai tanah
B = Total pemkab/pemkot dan Pemprov DKI
dan instansi lain 3 Jumlah lisensi
penilai pertanahan
SK Lisensi ∑A
A=Jumlah Lisensi
1.4.2.2
Indikator Kinerja Kegiatan
Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang
1
Cakupan Luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
Persentase luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang dibandingkan dengan target luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang s.d Tahun 2024
(A/B)*100%
A= Luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang yang dihasilkan
B= Target luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang s.d 2024
2
Cakupan Luas Peta Tematik Kawasan
Persentase luas Peta Tematik Kawasan dibandingkan dengan target luas Peta Tematik Kawasan s.d. Tahun 2024
(A/B)*100%
A= Luas peta tematik kawasan yang dihasilkan
B= Target luas Peta Tematik Kawasan s.d. 2024
3
Jumlah Tema Informasi Geospasial Tematik
Persentase Tema Informasi Geospasial Tematik
dibandingkan dengan target Tema Informasi s.d Tahun 2024 yang harus dikerjakan
(A/B)*100%
A= Jumlah Tema Informasi Geospasial Tematik yang dihasilkan
B= Target Tema Informasi s.d 2024
1.4.2.3 Indikator Kinerja Kegiatan
Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang
1
Cakupan luas bidang tanah terpetakan tervalidasi
Persentase luas bidang tanah terpetakan
tervalidasi dibandingkan dengan target luas bidang tanah terpetakan
tervalidasi sampai dengan Tahun 2024
(A/B)*100%
A= Luas bidang tanah terpetakan tervalidasi
B= Luas bidang tanah terpetakan tervalidasi
sampai dengan tahun 2024
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
23 2
Cakupan satuan ruang yang
terpetakan
Persentase satuan ruang yang dipetakan
dibandingkan dengan target satuan ruang yang dipetakan sampai dengan Tahun 2024
(A/B)*100%
A= Volume satuan ruang terpetakan B= Target satuan ruang yang dipetakan sampai dengan tahun 2024
3
Jumlah
Desa/Keluraha n Lengkap dan Informasi Untuk Menunjang Penanganan Sengketa, Permasalahan dan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Persentase desa/kelurahan lengkap dibandingkan dengan desa/kelurahan di kawasan APL
(A/B)*100%
A= Jumlah Desa/Kelurahan Lengkap
B= desa/kelurahan di kawasan APL
03.00 Tujuan: Pelayanan publik dan tata kelola kepemerintahan yang berkualitas dan
berdaya saing
3.1.1.7 Indikator Kinerja Kegiatan
Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah
1
Indeks Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan Keuangan (IKPA)
Penilaian MenPAN
∑A
A= Akumulasi penilaian setiap komponen
SAKIP
2
Indeks
Profesionalitas Aparatur Sipil Negara
Indeks Profesionalitas ASN diukur dari nilai
kedisiplinan ASN, nilai kompetensi ASN, nilai kinerja ASN dan nilai kualifikasi/latar belakang pendidikan ASN. Rumus sesuai Peraturan BKN Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan
Pengukuran Indeks Proporsionalitas Aparatur
A + B + C + D
A= Nilai Kedisiplinan ASN (5%) B= Nilai Kompetensi ASN (40%) C= Nilai Kinerja ASN (30%)
D= Nilai Kualifikasi/Latar Belakang
Pendidikan ASN (25%)
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
24 Sipil Negara.
3 Indeks
Maturitas SPIP Interval Skor Tingkat Maturitas
Interval Skor Tingkat Maturitas sesuai dengan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan PerKa BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Berdasarkan hasil evaluasi tingkat maturitas SPIP oleh BPKP pada Eselon I dengan mengadopsi langsung dari hasil evaluasi oleh BPKP. Dalam hal BPKP tidak melakukan evaluasi tingkat maturitas SPIP pada tingkatan Eselon I, maka data capaian dapat diambil dari hasil pengukuran mandiri tim internal (Inspektorat Jenderal) dengan
menggunakan pedoman dari BPKP, sebagai berikut :
Level Tingkat Maturitas Interval Skor Keterangan
Level 0 Tingkat Maturitas Belum Ada (Dalam Penataan) Interval Skor : 0 <
skor < 1,0 (Belum memiliki kebijakan dan prosedur)
Level 1 Rintisan Interval Skor 1,0 ≤ skor
< 2,0 (Ada praktik pengendalian intern -
ada kebijakan dan prosedur tertulis,
namun masih bersifat ad-hoc dan tidak
terorganisasi dengan baik. Tanpa
komunikasi dan pemantauan.)
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
25 Level 2 Berkembang Interval Skor 2,0 ≤ skor < 3,0 (Ada praktik pengendalian intern tapi tidak terdokumentasi dengan baik. Pelaksanaan tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi.) Level 3 Terdefinisi Interval Skor 3,0 ≤ skor < 4,0 (Ada praktik pengendalian intern yang terdokumentasi dengan baik. Evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.)
Level 4 Terkelola dan terukur Interval Skor 4,0 ≤ skor < 4,5 (Ada praktik pengendalian internal yang efektif.
Evaluasi formal dan terdokumentasi.) Level 5 Optimum Interval Sokr 4,5 ≤ skor ≤ 5,0 (Menerapkan pengendalian internal yang
berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan. Pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer)
4
Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran
Persentase Realisasi layanan Perkantoran dibanding target
(A/B)*100%
A= Realisasi layanan Perkantoran B= target layanan Perkantoran
5
Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
Persentase rerata Realisasi tindak lanjut pengaduan masyarakat disemua platform pengaduan yang ada di kementerian dibagi jumlah total persentase platform pengaduan
IPM=((TLPMedsos/∑Pmedsos*100%)+(TL PLangsung/∑PLangsung*100%)+(TLPLap or/∑PLapor*100%)+(TLPMail/∑PMail*10 0%))/Target*100%
IPM = Indeks Pengaduan Masyarakat TLP = Tindak Lanjut Pengaduan
∑P = Jumlah Pengaduan yang Masuk
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
26 6
Persentase layanan permohonan informasi publik
Persentase jumlah informasi yang direspon dibagi jumlah permintaan informasi
(A/B)*100%
A: Jumlah informasi yang direspon B: Permintaan informasi
7
Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi
Komunikasi Publik
Persentase realisasi pelaksanaan metode strakom yang dibagi 4 (empat) metode strakom (standar: Paid (PM) Media, Earned Media (EM), Shared Media (SM), Owned Media (OM)
RStrakom=(Capaian PM+EM+SM+OM) / (RStrakom Y-1 + (RStrakom Y-1 *10%))
*100
Rstrakom = Realisasi Pelaksanaan Metode Strakom
Y-1 = Tahun Sebelumnya
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Kinerja Satuan Kerja Kementerian ATR/BPN di Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2021 dapat dilihat dari beberapa perspektif yang meliputi pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), pelaksanaan program prioritas nasional, anggaran dan kinerja lainnya dan memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Selain itu pelaksanaan evaluasi internal juga dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna dalam upaya meningkatkan pengelolaan kinerja terhadap satuan kerja.
1. CAPAIAN KINERJA
A. Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah
Menjadi organisasi yang adaptif dan akuntabel merupakan sasaran strategis yang akan dicapai oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna di tahun 2021. Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna berupaya terus untuk menjadi organisasi yang mampu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dan setiap perubahan-perubahan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diukur dari sejumlah dimensi, diantaranya transparansi, pertanggungjawaban, pengendalian, tanggung jawab, dan responsivitas. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna di tahun 2021 mengidentifikasikan IKK yang masing-masing pencapaiannya sebagaimana tercantum dalam tabel 3.1 berikut:
Tabel 6. Capaian IKK Pada Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021
Realisasi 2021
Capaian Kinerja
Target Renstra
Realisasi 2020 s.d. Tahun
2021
Capaian Renstra
Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah
1. Indeks Akuntabilitas Kinerja
(SAKIP) 76 - - 76 - -
2. Indeks Kinerja Pelaksana
Anggaran (IKPA) 95 - - 90 - -
3. Indeks Profesionalitas Aparatur
Sipil Negara 71 - - 65 - -
4. Indeks Maturitas SPIP 1 - - 2,75 - -
5. Persentase Terpenuhinya
Layanan Perkantoran 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6. Persentase Pengelolaan Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7. Persentase Layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
28
Permohonan Informasi Publik 8. Persentase Pelaksanaan (empat)
Metode Strategi Komunikasi Publik
65% - - 75% - -
IKK ini bertujuan untuk mendukung kegiatan penyelenggaraan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di masing-masing satuan kerja, yaitu pertama, terselenggaranya kegiatan layanan internal berupa penyusunan program kerja, penyusunan dokumen SAKIP, pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan SKMPP, pelaksanaan kegiatan kepegawaian, pelaksanaan kegiatan keuangan dan BMN, advokasi, kehumasan, dan konsultasi/ korodinasi, serta rapat kerja. Kedua, terbayarnya gaji dan tunjangan kepada seluruh pegawai tepat pada waktunya. Ketiga, terselenggaranya operasional perkantoran pada satuan-satuan kerja daerah. Pencapaian IKK ini dianggap baik apabila semua kegiatan dapat diaktualkan/terealisasi dengan baik dan akuntabel.
B. Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang
Untuk sasaran kegiatan terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang dengan IKK Peta Tematik Pertanahan dan Ruang, Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna mendapatkan target ditahun 2021 seluas 2.000 hektar. Ini dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :
Tabel 7. Capaian IKK Pada Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Target 2021
Realisasi 2021
Capaian Kinerja
Target Renstra
Realisasi 2020 s.d. Tahun
2021
Capaian Renstra
Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang
Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang 2.000 Hektar
2.000
Hektar 100 % 2.000 Hektar
2.000
Hektar 100 %
Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 seluas 2.000 hektar dan realisasi yang terlaksana seluas 2.000 hektar, dengan demikian capaian kinerja mencapai 100 %. Pada target renstra juga ditetapkan seluas 2.000 hektar dan dari realisasi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 seluas 2.000 hektar. Dengan demikian capaian berdasarkan renstra yaitu 100 %. Adapun keberhasilan yang dicapai tidak lepas dari komitmen dan kerja keras para petugas dan pihak yang terlibat untuk mensukseskan tercapainya target yang telah ditetapkan.
C. Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang
Didalam dokumen Renstra Kementerian ATR/BPN disebutkan bahwa arah kebijakan dan
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna
29 strategi kementerian adalah penyediaan peta dasar dan infrastruktur lainnya bagi kepentingan agraria, tata ruang dan pertanahan merupakan upaya mewujudkan sistem pendaftaran tanah stelsel positif. Untuk mendukung kebijakan ini maka Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna menetapkan Sasaran Strategis berupa peningkatan kepastian letak, batas dan luas bidang tanah dalam rangka mendukung penegakan hukum. Pada Triwulan II tahun 2021 adanya penghematan anggaran sehingga terjadi revisi anggaran berupa pengurangan target output kegiatan sehingga dengan adanya revisi DIPA tersebut dilakukan penyesuaian target IKK. Pada Peta Bidang Tanah semula 1.733 bidang menjadi 1.369 bidang.
Pada sasaran kegiatan tersedianya informasi bidang tanah dan ruang yang memiliki tujuh (7) IKK beserta target dan realisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8. Capaian IKK Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021
Realisasi 2021
Capaian Kinerja
Target Renstra
Realisasi 2020 s.d. Tahun
2021
Capaian Renstra
Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang
1. Layanan Pengukuran Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah)
210 Bidang
319
Bidang 151,90 % 320
Bidang 619 Bidang 193 % 2. Layanan Pengembalian Batas
Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah)
10
Bidang 0 Bidang 0 % 3. Peta Bidang Tanah PTSL
Kategori 2
1.369 Bidang
1.369
Bidang 100 % 1.369 Bidang
1.835
Bidang 134 % 4. Peta Bidang Tanah K4 385
Bidang
385
Bidang 100 % 4.157
Bidang 385 Bidang 9,3 % 5. Berita Acara Penyuluhan
Kategori 2 2 Paket 2 Paket 100 % 9 Paket 3 Paket 33 % 6. PBT Redistribusi Tanah
Kategori 2
1.750 Bidang
1.750
Bidang 100 % - 1.750
Bidang 100 % 7. Laporan Pembinaan, Monev
Supervisi Daerah
1
Laporan 1 Laporan 100 % 1 Laporan 2 Laporan 200 %
Berdasarkan tabel diatas, target tahun 2021 pada layanan pengukuran pertanahan sebanyak 220 bidang dan realisasi yang dicapai sebanyak 319 bidang atau sebesar 151,90 %. Dari target renstra sejumlah 320 bidang dan realisasi dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 sejumlah 619 bidang dengan kata lain dapat dicapai sebesar 193 %.
Untuk PBT PTSL, target tahun 2021 sebanyak 1.369 bidang dan realisasi sebanyak 1.369
atau mencapai 100 %. Sedangkan target renstra 1.369 bidang dan capaian dari tahun 2020 sampai
dengan tahun 2021 adalah 1.835 bidang atau sebesar 134 %.
Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna