• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparasi, dan kinerja Aparatur;

2. Mencipatakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Komitmen Kinerja Satuan Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN di wilayah kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna, serta Perjanjian Kinerja Kepala Kantor Pertanahan Kabupate Natuna berisikan Peta Strategi yang terdiri dari beberapa Sasaran Strategis. Sasaran strategis dirumuskan dari visi dan misi organisasi serta tugas dan fungsi utama unit kerja serta kondisi terkini organisasi. Perumusan Sasaran Kegiatan maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada tahun 2021 juga mengacu pada rencana kerja tahun 2021.

Pencapaian Sasaran Strategis diukur dengan suatu IKK sebagai ukuran kinerja secara formal. Penyusunan IKK disesuaikan dengan level organisasi atau kewenangan yang dimiliki oleh pejabat yang bersangkutan. Semakin tinggi level organisasi atau kewenangan yang dimiliki pejabat terkait, semakin bersifat outcome atau impact.

Kualitas IKK juga sangat tergantung kepada besarnya cakupan IKK terhadap pencapaian Sasaran Strategis. Semakin besar cakupan IKK terhadap pencapaian Sasaran Strategis, semakin bernilai sempurna. Sebaliknya, semakin kecil cakupan IKK terhadap pencapaian Sasaran Strategis, semakin bernilai menurun.

Perjanjian kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna Tahun 2021 telah

disusun secara berjenjang sesuai dengan kedudukan tugas dan fungsi unit organisasi

yang ada. Perjanjian kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

10 pada akhir tahun 2021. Pada tahun 2021, dalam perjanjian kinerja Satuan Kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna telah ditetapkan Sasaran Startegis dengan Target Indikator Kinerja Kegiatan sebagai berikut:

Tabel 4. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021 KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NATUNA

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 1. Terkendalinya Hak Atas

Tanah/Dasar

Penguasaan Atas Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu

Rasio Peningkatan Produktifitas P4T Hasil Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu

100%

a. Jumlah Data Pengendalian Hak Atas Tanah/ Dasar Penguasaan Atas Tanah

1 Bidang

2. Teredistribusikannya tanah objek Reforma Tanah Kategori II

1000 Bidang

b. Jumlah SK Redistribusi Tanah Kategori VI

750 Bidang

c. Jumlah Data GTRA 1 Satker

3. Terwujudnya pemberian

Akses Reforma Agraria Jumlah Kepala Keluarga penerima

akses RA 100 KK

a. Akses Reforma Agraria 100 KK 4. Terwujudnya

penggunaan dan

pemanfaatan tanah yang

optimal dan

berkelanjutan

Jumlah data dan informasi spasial yang berbasis wilayah dalam

rangka menunjang

penyelenggaraan reforma agraria

15 Layanan

a. Jumlah Layanan Penatagunaan

Tanah (PNBP) 15 Layanan

5. Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas Perorangan dan Badan Hukum (Daerah)

72 SK

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

11 Jumlah bidang tanah instansi

pemerintah, BUMN dan BUMD yang ditetapkan

10 SK

a. Jumlah Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Instansi Pemerintah, BUMN, dan BUMD

10 SK

6. Terlaksananya

pendaftaran tanah dan pendaftaran ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang berkepastian hukum dan berbasis elektronik

Jumlah bidang tanah dan ruang

yang terdaftar 2.848 Bidang

a. Jumlah Pembinaan/

Sosialisasi/ Evaluasi / Konsultasi (Daerah)

1 Satker

b. Jumlah SHAT PTSL ASN

Kategori II 1733 Bidang

c. SHAT Redistribusi Tanah

Kategori II 1.750 Bidang

d. Layanan Informasi Pertanahan 525 Bidang e. Layanan Pemeliharaan Data

Pertanahan 513 Bidang

f. Layanan Pendaftaran Pertama

Kali (PNBP) 77 Bidang

7. Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah komunal dan

penatausahaan tanah ulayat serta terwujudnya kerja sama kelembagaan yang terintegrasi

SK Pengangkatan PPAT Pertama Kali dan SK Pengangkatan PPAT Kembali serta SK Perpanjangan Masa Jabatan PPAT

2 Orang

a. Jumlah Majelis Pembina dan

Pengawas PPAT 1 Laporan

8. Terselesaikannya

sengketa Pertanahan Jumlah Penyelesaian Sengketa

pertanahan 1 Perkara

a. Jumlah Penyelesaian Sengketa

Pertanahan 1 Perkara

9. Terselesaikannya

penanganan perkara pertanahan

Jumlah penyelesaian penanganan

Perkara Pertanahan 1 Perkara

a. Jumlah Penanganan Perkara

Pertanahan 1 Perkara

10. Terciptanya pemahaman yang sama dalam

masyarakat mengenai pertanahan dan ruang

Penurunan pengaduan

masyarakat atas permasalahan sengketa, konflik dan perkara pertanahan (Persentase selisih pengaduan kasus pertanahan di

35%

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

12 tahun t0 dengan jumlah

pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 dibandingkan dengan jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 x 100%) a. Jumlah Pembinaan

Pencegahan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan

1 Kegiatan

b. Jumlah Rekomendasi Upaya Pencegahan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan

1 Rekomendasi Kebijakan 11. Terwujudnya

Ketersediaan Tanah Bagi Pembangunan

Realisasi Luas Tanah yang disediakan bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Kepentingan Lainnya

0 Hektar

a. Data Lokasi Indikatif

Pengadaan Tanah IKK 1 1 Data Set b. Jumlah Pembinaan/

Konsultasi Kegiatan Pengadaan Tanah dan Pencadangan Tanah (Satker)

1 Satker

12. Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan

Peningkatan cakupan informasi nilai tanah dan ekonomi

pertanahan (Persentase data total luasan peta nilai tanah

dibandingkan dengan luas Area Penggunaan Lain)

52,55%

a. Jumlah Pembinaan/

Konsultasi Kegiatan Penilaian Tanah dan Ekonomi

Pertanahan

1 Satker

b. Jumlah Pembaruan Peta Nilai Tanah IKK 1

400 Bidang

13. Terwujudnya bidang-bidang tanah yang tertata pada lokasi konsolidasi tanah dan peningkatan nilai tanah pada lokasi konsolidasi tanah dan

pengembangan pertanahan

Peningkatan nilai tanah pada lokasi konsolidasi tanah dan pengembangan pertanahan (Persentase selisih Nilai Tanah sesudah pelaksanaan KT dengan Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT dibandingkan dengan Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT)

0

Realisasi Bidang Tanah yang

ditata di lokasi Konsolidasi Tanah 0

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

13 Tingkat keikutsertaan jumlah

peserta Konsolidasi tanah

0

Persentase luas sumbangan tanah konsolidasi tanah dalam penyediaan tanah untuk pembangunan

0

a. Jumlah Pembinaan/

Konsultasi Kegiatan

Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah dan Ekonomi

Pertanahan (Satker)

1 Satker

14. Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang

Cakupan Luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (Persentase luas Peta Tematik Kawasan dibandingkan dengan target luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang s.d. Tahun 2024)

25%

a. Peta Tematik Pertanahan dan Ruang

2.000 Hektar

15. Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang

Cakupan luas bidang tanah terpetakan tervalidasi

52,55%

Jumlah Desa/ Kelurahan Lengkap dan Informasi Untuk Menunjang Penanganan Sengketa, Permasalahan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Persentase desa/ kelurahan lengkap

dibandingkan dengan

desa/kelurahan di kawasan APL)

6,4%

a. Layanan Pengukuran Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah)

200 Bidang

b. Layanan Pengembalian Batas Bidang Tanah Luas Kurang dari 10 ha (Kantah)

20 Bidang

c. Peta Bidang Tanah PTSL Kategori 2

1.733 Bidang

d. Peta Bidang Tanah K4 385 Bidang e. Berita Acara Penyuluhan

Kategori 2

2 Paket

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

14 f. PBT Redistribusi Tanah

Kategori 2

1.750 Bidang

g. Laporan Pembinaan, Monev Supervisi Daerah

1 Laporan

16. Terlaksananya

Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah

1. Indeks Akuntabilitas Kinerja

(SAKIP) 76

2. Indeks Kinerja Pelaksana Anggaran (IKPA)

95

3. Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara

71

4. Indeks Maturitas SPIP 1

5. Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran

100%

6. Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

100%

7. Persentase Layanan Permohonan Informasi Publik

100%

8. Persentase Pelaksanaan (empat) Metode Strategi Komunikasi Publik

65%

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

15 3. Metode Pengukuran Kinerja

Dalam hal pengukuran kinerja, hal tersebut dilakukan berdasarkan Kepmen No.1166/2021 tentang IKU Kementerian ATR/BPN Tahun 2020-2024 yang sesuai dengan Indikator Kinerja Kegiatan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna tahun 2021, seperti yang tampil pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NATUNA INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NATUNA

BERDASARKAN IKU KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2020-2024

No. Tujuan/

Indikator

Nomenklatur Sasaran Nomenklatur Indikator

Formula

Nomenklatur Rumus

1 2 3 4 5 6

01.00 Tujuan: Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat

1.1.1.2 Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Bidang Tanah yang telah dilakukan Pengendalian HAT/DPAT dengan Target Jumlah Bidang Tanah yang akan dilakukan

Pengendalian HAT/DPAT dan perbandingan Luas Lahan Sawah Beralih Fungsi yang telah dilakukan pegendalian dengan Target Jumlah Luas Lahan Sawah yang akan dilakukan pegendalian serta perbandingan Luas wilayah Penguasaan dan Pemilikan Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan

(A/A1)+(B/B1)+(C+C1)/3

A= Jumlah Bidang Tanah yang telah dilakukan Pengendalian HAT/DPAT A1= Target Jumlah Bidang Tanah yang akan dilakukan Pengendalian HAT/DPAT

B= Jumlah Luas Lahan Sawah Beralih Fungsi yang telah dilakukan pengendalian

B1= Target Jumlah Luas Lahan Sawah

yang akan dilakukan pegendalian

C= Jumlah Luas wilayah Penguasaan

dan Pemilikan Tanah di Wilayah

Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

16 dan Wilayah Tertentu yang

dilakukan pengendalian dengan Target Jumlah Luas wilayah Penguasaan dan Pemilikan Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu yang akan dilakukan

pengendalian

Perbatasan

dan Wilayah Tertentu yang dilakukan pengendalian

C1= Target Jumlah Luas wilayah

Penguasaan dan Pemilikan Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,

Perbatasan dan Wilayah Tertentu yang akan dilakukan pengendalian

1.1.2.1

Indikator Kinerja Kegiatan

Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria

Jumlah bidang tanah yang diredistribusi

Jumlah bidang tanah yang diredistribusi

∑A

A= Jumlah bidang TORA yang diredistribusi

1.1.2.2 Indikator Kinerja Kegiatan

Terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan

Jumlah data dan informasi spasial reforma agraria

Jumlah realisasi yang tersedia data potensi aset

∑A

A= Jumlah realisasi yang tersedia data

potensi aset reform

1.2.1.1 Indikator Kinerja

Jumlah realisasi Kepala Keluarga penerima akses reform

∑A

A= Jumlah realisasi Kepala Keluarga penerima akses reform

1.3.1.1 Indikator Kinerja atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk atas tanah dan ruang badan

Rancangan NSPK

penetapan hak atas tanah dan ruang badan hukum dan perorangan

A+B

A= Jumlah rancangan NSPK penetapan hak atas tanah dan ruang badan hukum

B= Jumlah rancangan NSPK penetapan

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

17 dan perorangan hukum dan

perorangan hak atas

Penetapan hak atas tanah badan hukum dan

perorangan

A+B

A= Jumlah penetapan hak atas tanah badan hukum

B= Jumlah penetapan hak atas tanah perorangan

2

Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas tanah ruang atas dan ruang bawah untuk hak atas tanah instansi

pemerintah, BUMN/BUMD

Rancangan NSPK

pengaturan dan penetapan hak atas tanah instansi pemerintah, BUMN/BUMD

A+B

A= Jumlah NSPK pengaturan dan penetapan hak atas tanah instansi pemerintah

B= Jumlah NSPK pengaturan dan penetapan hak atas tanah

Penetapan hak atas tanah instansi pemerintah dan BUMN/BUMD

A+B

A= Jumlah penetapan hak atas tanah instansi pemerintah

B= Jumlah penetapan hak atas tanah BUMN/BUMD ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang

Rancangan NSPK terkait pengaturan pendaftaran tanah, pemeliharaan data dan informasi

A+B+C

A= Jumlah rancangan NSPK terkait

pengaturan pendaftaran tanah

B= Jumlah rancangan NSPK terkait

pengaturan pemeliharaan data

C= Jumlah rancangan NSPK terkait

pengaturan informasi

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

Bidang Tanah Terdaftar

∑A

A=Jumlah bidang terdaftar

1.3.1.3 tanah ulayat serta terwujudnya kerja

Rancangan NSPK terkait teknis pengaturan tanah komunal dan ulayat, hubungan kelembagaan serta yang mengatur ke-PPAT-an

A+B+C

A= Jumlah NSPK tentang teknis pengaturan tanah ulayat dan komunal

B= Jumlah NSPK tentang teknis pengaturan hubungan kelembagaan C= Jumlah NSPK tentang teknis

pengaturan ke-PPAT-an

2

Jumlah satker yang menjadi tujuan sosialisasi tanah ulayat

Jumlah satker yang menjadi tujuan sosialisasi

∑A

A= Jumlah satker yang menjadi tujuan sosialisasi

3 Jumlah Pendaftaran Hak Komunal

Dokumen pendaftaran hak komunal

∑A

A= Jumlah dokumen pendaftaran hak komunal

Dokumen ruang lingkup kerjasama untuk

mendukung pendaftaran tanah

∑A

A= Jumlah dokumen ruang lingkup kerjasama untuk mendukung pendaftaran tanah

5 Jumlah Lisensi PPAT

SK Pengangkatan PPAT Pertama Kali dan SK Pengangkatan PPAT Kembali serta SK Perpanjangan Masa Jabatan PPAT

A+B+C

A= Jumlah SK Pengangkatan PPAT Pertama Kali

B= Jumlah SK Pengangkatan PPAT Kembali

C= Jumlah SK Perpanjangan Masa

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

Jumlah kebutuhan Analis Yuridis berlisensi

∑A

A= Jumlah Analis Yuridis berlisensi

1.3.2.1

Sengketa pertanahan yang diselesaikan di

Kementerian dan di Satker Daerah

ΣS= (ΣSk+ΣSd)

ΣS= Jumlah Sengketa pertanahan yang diselesaikan

ΣSk= Jumlah sengketa pertanahan yang diselesaikan di Kementerian tahun berjalan

ΣSd= Jumlah sengketa pertanahan yang diselesaikan di Satker Daerah tahun

berjalan

1.3.2.2 Indikator Kinerja

Perkara yang ditangani dan putusan pengadilan yang sudah ditindaklanjuti

ΣP= (ΣPk+ΣPd)+ΣTL

ΣP= Jumlah penyelesaian penanganan perkara

ΣPk = Jumlah perkara yang ditangani oleh

Kementerian pada tahun berjalan ΣPd= Jumlah perkara yang ditangani oleh

satker Daerah pada tahun berjalan ΣTL= Jumlah putusan pengadilan yang sudah ditindaklanjuti pada tahun

Konflik Pertanahan yang diselesaikan oleh

kementerian dan satker daerah

ΣK= (ΣKk+ΣKd)

ΣK= Jumlah konflik yang diselesaikan

ΣKk= Jumlah Konflik Pertanahan yang

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

20 antar instansi antar

instansi/lemba ga

diselesaikan oleh kementerian ΣKb= Jumlah konflik pertanahan yang diselesaikan satker daerah

Kejahatan pertanahan yang diselesaikan

∑KP = ΣKPK1

∑KP= Jumlah penyelesaian kejahatan pertanahan

ΣKPK1A= Jumlah kejahatan pertanahan yang selesai dengan status K1

2

Terciptanya pemahaman yang sama dalam masyarakat pertanahan di tahun t0 dengan jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 dibandingkan dengan jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1 )x 100%

∑PB= ((∑Pt0-∑Pt-1) /∑Pt-1) x 100 %

∑PB= persentase penurunan kasus pengaduan

∑Pt0= Jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t0

∑Pt-1= Jumlah pengaduan kasus pertanahan di tahun t-1

luas tanah yang disediakan bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Kepentingan Lainnya

∑A

A= Luas tanah yang sudah selesai dilaksanakan pengadaan tanah

1.4.1.2 yang tertata pada lokasi konsolidasi

Persentase selisih Nilai Tanah sesudah

pelaksanaan KT dengan Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT

dibandingkan dengan Nilai

(B-A)/A*100 %

A= Nilai Tanah sebelum pelaksanaan KT

dan pengembangan pertanahan

B= Nilai Tanah setelah pelaksanaan KT

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

21 tanah pada lokasi

konsolidasi tanah dan pengembangan pertanahan

pertanahan Tanah sebelum

pelaksanaan KT dan pengembangan pertanahan

2

Realisasi Bidang Tanah yang ditata di lokasi

Konsolidasi Tanah

Persentase bidang tanah

selesai dilaksanakan KT (A/B)*100 % dibandingkan dengan

target bidang tanah yang akan dilaksanakan KT

A= Bidang Tanah selesai dilaksanakan KT sepakat ikut KT

dibandingkan dengan masyarakat yang disurvei dalam Perencanaan KT

(A/B)*100%

A= Jumlah masyarakat sepakat ikut KT B= Jumlah masyarakat yang disurvey dalam

dibandingkan dengan luas pelaksanaan KT

(A/B)*100%

A= Luas Sumbangan Tanah

B= Luas Pelaksanaan KT

1.4.1.3 Indikator Kinerja

Persentase data total luasan peta nilai tanah dibandingkan dengan luas Area Penggunaan Lain

(A/B)*100%

A= Total Luas Peta Nilai Tanah dalam hektar

B= Luas Area Penggnaan Lain (APL) dalam

Persentase satker yang memanfaatkan peta nilai tanah dibandingkan

(A/B) *100 %

A = Jumlah satker yang memanfaatkan

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

22 dimanfaatkan dengan pemkab/pemkot

dan Pemprov DKI dan instansi lain

peta

nilai tanah

B = Total pemkab/pemkot dan Pemprov DKI

Persentase luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang dibandingkan dengan target luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang s.d Tahun 2024

(A/B)*100%

A= Luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang yang dihasilkan

B= Target luas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang s.d 2024

2

Cakupan Luas Peta Tematik Kawasan

Persentase luas Peta Tematik Kawasan dibandingkan dengan target luas Peta Tematik Kawasan s.d. Tahun 2024

(A/B)*100%

A= Luas peta tematik kawasan yang dihasilkan

B= Target luas Peta Tematik Kawasan s.d. 2024

Persentase Tema Informasi Geospasial Tematik

dibandingkan dengan target Tema Informasi s.d Tahun 2024 yang harus dikerjakan

(A/B)*100%

A= Jumlah Tema Informasi Geospasial Tematik yang dihasilkan

B= Target Tema Informasi s.d 2024

1.4.2.3 Indikator Kinerja Kegiatan

Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang

1

Cakupan luas bidang tanah terpetakan tervalidasi

Persentase luas bidang tanah terpetakan

tervalidasi dibandingkan dengan target luas bidang tanah terpetakan

tervalidasi sampai dengan Tahun 2024

(A/B)*100%

A= Luas bidang tanah terpetakan tervalidasi

B= Luas bidang tanah terpetakan tervalidasi

sampai dengan tahun 2024

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

Persentase satuan ruang yang dipetakan

dibandingkan dengan target satuan ruang yang dipetakan sampai dengan Tahun 2024

(A/B)*100%

A= Volume satuan ruang terpetakan B= Target satuan ruang yang dipetakan sampai dengan tahun 2024

3 dengan desa/kelurahan di kawasan APL

(A/B)*100%

A= Jumlah Desa/Kelurahan Lengkap

B= desa/kelurahan di kawasan APL

03.00 Tujuan: Pelayanan publik dan tata kelola kepemerintahan yang berkualitas dan

berdaya saing

3.1.1.7 Indikator Kinerja lainnya di Daerah

1

A= Akumulasi penilaian setiap komponen

Indeks Profesionalitas ASN diukur dari nilai

kedisiplinan ASN, nilai kompetensi ASN, nilai kinerja ASN dan nilai kualifikasi/latar belakang pendidikan ASN. Rumus sesuai Peraturan BKN Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan

Pengukuran Indeks Proporsionalitas Aparatur

A + B + C + D

A= Nilai Kedisiplinan ASN (5%) B= Nilai Kompetensi ASN (40%) C= Nilai Kinerja ASN (30%)

D= Nilai Kualifikasi/Latar Belakang

Pendidikan ASN (25%)

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

24 Sipil Negara.

3 Indeks

Maturitas SPIP Interval Skor Tingkat Maturitas

Interval Skor Tingkat Maturitas sesuai dengan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan PerKa BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Berdasarkan hasil evaluasi tingkat maturitas SPIP oleh BPKP pada Eselon I dengan mengadopsi langsung dari hasil evaluasi oleh BPKP. Dalam hal BPKP tidak melakukan evaluasi tingkat maturitas SPIP pada tingkatan Eselon I, maka data capaian dapat diambil dari hasil pengukuran mandiri tim internal (Inspektorat Jenderal) dengan

menggunakan pedoman dari BPKP, sebagai berikut :

Level Tingkat Maturitas Interval Skor Keterangan

Level 0 Tingkat Maturitas Belum Ada (Dalam Penataan) Interval Skor : 0 <

skor < 1,0 (Belum memiliki kebijakan dan prosedur)

Level 1 Rintisan Interval Skor 1,0 ≤ skor

< 2,0 (Ada praktik pengendalian intern -

ada kebijakan dan prosedur tertulis,

namun masih bersifat ad-hoc dan tidak

terorganisasi dengan baik. Tanpa

komunikasi dan pemantauan.)

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

25 Level 2 Berkembang Interval Skor 2,0 ≤ skor < 3,0 (Ada praktik pengendalian intern tapi tidak terdokumentasi dengan baik. Pelaksanaan tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi.) Level 3 Terdefinisi Interval Skor 3,0 ≤ skor < 4,0 (Ada praktik pengendalian intern yang terdokumentasi dengan baik. Evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.)

Level 4 Terkelola dan terukur Interval Skor 4,0 ≤ skor < 4,5 (Ada praktik pengendalian internal yang efektif.

Evaluasi formal dan terdokumentasi.) Level 5 Optimum Interval Sokr 4,5 ≤ skor ≤ 5,0 (Menerapkan pengendalian internal yang

berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan. Pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer)

4

Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran

Persentase Realisasi layanan Perkantoran dibanding target

(A/B)*100%

A= Realisasi layanan Perkantoran B= target layanan Perkantoran

5

Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

Persentase rerata Realisasi tindak lanjut pengaduan masyarakat disemua platform pengaduan yang ada di kementerian dibagi jumlah total persentase platform pengaduan

IPM=((TLPMedsos/∑Pmedsos*100%)+(TL PLangsung/∑PLangsung*100%)+(TLPLap or/∑PLapor*100%)+(TLPMail/∑PMail*10 0%))/Target*100%

IPM = Indeks Pengaduan Masyarakat TLP = Tindak Lanjut Pengaduan

∑P = Jumlah Pengaduan yang Masuk

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

26 6

Persentase layanan permohonan informasi publik

Persentase jumlah informasi yang direspon dibagi jumlah permintaan informasi

(A/B)*100%

A: Jumlah informasi yang direspon B: Permintaan informasi

7

Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi

Komunikasi Publik

Persentase realisasi pelaksanaan metode strakom yang dibagi 4 (empat) metode strakom (standar: Paid (PM) Media, Earned Media (EM), Shared Media (SM), Owned Media (OM)

RStrakom=(Capaian PM+EM+SM+OM) / (RStrakom Y-1 + (RStrakom Y-1 *10%))

*100

Rstrakom = Realisasi Pelaksanaan Metode Strakom

Y-1 = Tahun Sebelumnya

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Kinerja Satuan Kerja Kementerian ATR/BPN di Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2021 dapat dilihat dari beberapa perspektif yang meliputi pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), pelaksanaan program prioritas nasional, anggaran dan kinerja lainnya dan memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Selain itu pelaksanaan evaluasi internal juga dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna dalam upaya meningkatkan pengelolaan kinerja terhadap satuan kerja.

1. CAPAIAN KINERJA

A. Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah

Menjadi organisasi yang adaptif dan akuntabel merupakan sasaran strategis yang akan dicapai oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna di tahun 2021. Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna berupaya terus untuk menjadi organisasi yang mampu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dan setiap perubahan-perubahan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diukur dari sejumlah dimensi, diantaranya transparansi, pertanggungjawaban, pengendalian, tanggung jawab, dan responsivitas. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna di tahun 2021 mengidentifikasikan IKK yang masing-masing pencapaiannya sebagaimana tercantum dalam tabel 3.1 berikut:

Tabel 6. Capaian IKK Pada Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

Target Renstra

Realisasi 2020 s.d. Tahun

2021

Capaian Renstra

Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lainnya di Daerah

1. Indeks Akuntabilitas Kinerja

(SAKIP) 76 - - 76 - -

2. Indeks Kinerja Pelaksana

Anggaran (IKPA) 95 - - 90 - -

3. Indeks Profesionalitas Aparatur

Sipil Negara 71 - - 65 - -

4. Indeks Maturitas SPIP 1 - - 2,75 - -

5. Persentase Terpenuhinya

Layanan Perkantoran 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6. Persentase Pengelolaan Tindak

Lanjut Pengaduan Masyarakat 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7. Persentase Layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kantor Pertanahan Kabupaten Natuna

28

Permohonan Informasi Publik 8. Persentase Pelaksanaan (empat)

Metode Strategi Komunikasi Publik

65% - - 75% - -

IKK ini bertujuan untuk mendukung kegiatan penyelenggaraan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di masing-masing satuan kerja, yaitu pertama, terselenggaranya kegiatan layanan internal berupa penyusunan program kerja, penyusunan dokumen SAKIP, pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan SKMPP, pelaksanaan kegiatan kepegawaian, pelaksanaan kegiatan keuangan dan BMN, advokasi, kehumasan, dan konsultasi/ korodinasi, serta rapat kerja. Kedua, terbayarnya gaji dan tunjangan kepada seluruh pegawai tepat pada waktunya. Ketiga, terselenggaranya operasional perkantoran pada satuan-satuan kerja daerah. Pencapaian IKK ini dianggap baik apabila semua kegiatan dapat diaktualkan/terealisasi dengan baik dan akuntabel.

B. Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang

B. Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang

Dokumen terkait