• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

SASARAN 5 HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan

D. CAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Perkembangan anggaran tahun 2010 sejumlah Rp. 275.179.948.000 mengalami kenaikkan sejumlah 70.49 % dibandingkan anggaran tahun 2009 yang hanya sebesar Rp. 193.973.805.000, hal ini karena adanya kegiatan pengadaan sarana prasarana berupa pengadaan kapal riset sebesar Rp. 60.000.000.000,-.

Dana yang dianggarkan dan direalisasikan untuk mewujudkan pencapaian misi yang telah ditetapkan dapat dirinci sebagaimana tabel 3.9 berikut :

Tabel 3.9 Realisasi Keuangan Balitbang KP Tahun 2010

SASARAN KEGIATAN TARGET (Rp x 000) REALISASI (Rp x 000) % Termanfaatkannya hasil dan inovasi Iptek kelautan dan perikanan

Penelitian Pengelolaan Perikanan dan

Konservasi Sumber Daya Ikan 104,355,862 98,953,047 94,82

Penelitian dan Pengembangan Iptek

Perikanan Budidaya 74,535,057 74,438,811 98,90

Penelitian dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Teknologi

16,907,811 15,380,462 90,97

Penelitian dan Pengembangan Iptek Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut dan Pesisir

22,692,825 22,324,899 98,38

Penelitian dan Pengembangan Iptek Pengolahan Produk dan Bioteknologi

19,083,104

L A K I P B a l i t b a n g K P 60

Kelautan dan Perikanan 18,410,557 96,48

Penelitian dan Perekayasaan Sosial

Ekonomi Kelautan dan Perikanan 11,781,642 11,641,858 98,81

Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

25,089,471 22,459,610 89,52

Kendala masing-masing satker adalah kurang tertibnya pelaporan terkait SAI karena satker kurang menguasai SAI, keterlambatan pencairan tanda bintang dalam RKAKL, revisi RKAKL yang terlambat, perubahan kurs dollar sehingga pembelian barang impor terlambat, masalah PHLN, dll

Anggaran pelaksanaan riset di lingkungan Balitbang KP saat ini sebagian besar berasal dari APBN. Namun demikian terbuka peluang untuk menggali sumber-sumber pendanaan di luar APBN melalui kegiatan kerja sama, pelayanan jasa riset, komersialisasi produk kegiatan riset dengan mekanisme PNBP.

Target sesuai sasaran Balitbang KP tahun 2009 sejumlah Rp. 193.973.805.000 dapat terealisasi sejumlah Rp. 177.410.616.656 (91,46%). Namun target sesuai sasaran Balitbang KP pada tahun 2010 sejumlah Rp. 275.179.948.000 dan teralisasi sejumlah Rp. 263.609.247.000 (95.80 %) dan tercapainya sasaran termanfaatkannya hasil dan inovasi Iptek kelautan dan perikanan melalui kegiatan Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Penelitian dan Pengembangan Iptek Perikanan Budidaya, Penelitian dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Teknologi, Penelitian dan Pengembangan Iptek Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut dan Pesisir, Penelitian dan Pengembangan Iptek Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Dukungan anggaran untuk pelaksanaan program/kegiatan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan sebesar Rp. 275.179.948.000,-. Dari jumlah tersebut, realisasi anggaran Tahun 2010 sebesar Rp. 263.609.247.000,- atau 95.80%. Secara umum, realisasi anggaran tersebut telah melampaui target realisasi keuangan sebagaimana dalam lembar penetapan kinerja yaitu 90% atau di atas rata-rata Kementerian Kelautan dan Perikanan (95%). Lebih lanjut, realisasi keuangan pada tahun 2010 juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu 91,46% sedangkan pagu anggaran meningkat cukup

L A K I P B a l i t b a n g K P 61 signifikan sebesar 41,86% dari tahun 2009 ke tahun 2010 serta tahun ini merupakan realisasi paling tinggi sejak tahun 2005.

Program penelitian dan pengembangan IPTEK dengan sasaran termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK Kelautan dan Perikanan dan indikator jumlah inovasi IPTEK yang memperoleh pengakuan (HKI, SNI dan Penghargaan), direkomendasikan dan mempunyai model penerapan dengan target 3 buah dan realisasi 3 buah (100%), menggunakan pagu anggaran sejumlah Rp. 68.721.397.000,- terealisasi sejumlah Rp.63.678.481.485,- (92,66%).

Realisasi Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Tahun 2010 dengan sumber dana APBN (rupiah murni), sejumlah Rp. 62.473.605.000,- terealisasi sejumlah Rp. 60.510.083.475,- ( 96.86%), sedangkan dari sumber dana PHLN dengan pagu sejumlah Rp. 4.902.125.000,- terealisasi sejumlah 2.208.117.530,- ( 45.04% ), namun dari sumber PNBP sejumlah Rp. 1.345.667.000,- terealisasi sejumlah Rp.960.280.480,- ( 71.36% ).

Pada Tahun 2010 Balitbang KP mendapatkan luncuran dana kegiatan PHLN pada kegiatan Tahun 2009, sejumlah Rp 1.493.394.000,- dari pagu awal sejumlah Rp. 3.408.731.000,-, dengan rincian : Untuk satker BBRPBL sejumlah Rp. 636.118.000,- , satker BRPBAP Rp. 384.110.000,-, dan satker P4KSI sejumlah Rp. 473.166.000,-.

Melalui perbandingan dengan tahun 2009, kenaikan anggaran yang cukup signifikan tersebut dialokasikan untuk belanja modal melalui peningkatan sarana-prasarana litbang. Peningkatan sarana litbang masih menjadi proporsi anggaran terbesar sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Penguatan sarpras litbang merupakan salah satu kebijakan dalam rangka peningkatan kapasitas dan daya dukung sumberdaya Iptek KP sebagaimana RENSTRA 2010 - 2014. Pada tahun 2010, Balitbang KP memperkuat sarana litbang perikanan tangkap melalui pengadaan kapal riset untuk survei sumberdaya perikanan di Samudera/perairan Indonesia, pembangunan gedung kantor UPT baru di Bungus (LRKPL), revitalisasi aset litbang dan peningkatan sarana laboratorium untuk mendukung penelitian dan pengembangan.

Dukungan penganggaran diarahkan agar tercapainya 3 (tiga) tujuan strategis untuk termanfaatkannya hasil riset dan inovasi Iptek untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari hasil kinerja keuangan sebesar 95,80% tersebut, secara umum seluruh indikator kinerja outcome telah memenuhi target yang ditetapkan bahkan beberapa diantaranya melebihi target yaitu jumlah karya tulis yang dipublikasikan dan jumlah hasil riset yang menjadi basis kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan sehingga total realisasi outcome untuk Balitbang KP sebesar 133%. Hal ini

L A K I P B a l i t b a n g K P 62 merupakan bentuk komitmen Balitbang KP dalam menjalani tupoksinya dalam bidang penyedia iptek hasil penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan.

Sasaran pada rencana strategis BALITBANG tahun 2010 adalah termanfaatkannya hasil dan inovasi Iptek kelautan dan perikanan, namun sasaran yang terdapat pada Penetapan Kinerja tahun 2010 - 2014 adalah penjabaran dari sasaran yang ada pada rencana strategis Balitbang KP tahun 2010 - 2014 yaitu termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing. Penetapan kinerja Balitbang KP tahun 2010 dibuat saat pejabat eselon 1 dibawah kepemimpinan Bapak Gellwynn Jusuf yang merupakan kontrak kerja antara Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Laporan realiasi anggaran Balitbang KP diantaranya adalah : 1) Pendapatan Negara dan Hibah

 Nilai total anggaran penerimaan PNBP lingkup Balitbang KP sebesar Rp. 1.316.917.000,-

 Terdapat selisih penerimaan PNBP antara data SAU dan data SAI ebesar Rp.6.844.521,- 2) Belanja

Realisasi belanja rupiah murni sebesar Rp.262.908.468.441 atau 97% dari anggaran, sedangkan realiasi belanja hibah sebesar Rp.2.208.117.530,- atau 45,04 %

Beberapa keberhasilan terkait laporan keuangan Balitbang KP

1). Dalam penyusunan laporan keuangan unit akuntansi pembantu pengguna anggaran Balitbang KP, eluruh Satker atau unit akuntansi kuasa pengguna anggaran hadir dan telah siap dengan laporan keuangan dan laporan BMN serta data-data pendukungnya

2). Komitmen pimpinan terkait ketertiban penyampaian laporan SAI, dan SABMN setiap bulannya, dan pembuatan laporan keuangan semester/tahunan

3). Terdapat komitmen yang telah disepakati oleh para Satker lingkup Balitbang KP untuk dapat dilaksanakan pada tahun 2011, diantaranya: Komitmen kepala satker mencapai opini WTP di tahun 2011 yang dituangkan dalam kontrak kerja Satker; Pembentukan tim penghapusan dan tim lelang serta mengusulkan penghapusan ke Sekretariat Jenderal paling lambat Bulan Juni 2011; Target penyelesaian Aset ex Departemen Pertanian bulan Juni 2011

L A K I P B a l i t b a n g K P 63 Capaian kinerja Balitbang KP terdapat kendala dari aspek efisiensi dan efektifitas terhadap anggaran. Hal-hal yang mempengaruhi penyerapan DIPA adalah sebagai berikut : APBN

• Lelang ulang Kapal Riset dan Lelang Pembangunan Kantor UPT Loka Litbang di Bungus • Cuaca ekstrim berpengaruh pada jadwal pelaksanaan penelitian

• Penghematan anggaran terkait efisiensi sisa kontrak

• Kekurangan Gaji dan Jasa di beberapa satker, namun di beberapa satker berlebih dan tidak bisa direalokasi ke satker lain yang kekurangan

PHLN

 Perlu pengesahan dari Ditjen Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan (Sekretariat Balitbang KP, dan BRBIH Depok, namun tidak dapat dihitung sebagai penyerapan DIPA)

 Terdapat luncuran anggaran PHLN dari TA. 2009, sehingga terjadi penambahan Pagu di TA. 2010 yang mempengaruhi target serapan yang telah ditetapkan sebelumnya

 Terdapat PHLN yang tercatat di Balitbang KP, yang digunakan oleh pihak lain (DJPT) yang belum menyampaikan hasil pelaksanaan dan serapannya

PNBP

• Dana penerimaan fungsional diterima pada akhir tahun anggaran sehingga waktu untuk penggunaan dana tersebut tidak dapat direalisasikan

Sedangkan dari aspek Sumber Daya Manusia, tenaga peneliti di Balitbang KP tidak merata tingkat/ jenjang keprofesionalismenya antara satuan kerja satu dengan yang lain. Banyak peneliti senior yang akan memasuki usia pensiun yang tidak diikuti oleh terbinanya peneliti yunior dan calon peneliti. Karena kemampuan peneliti kurang bisa mengimbangi kebutuhan pengguna baik di tingkat pengambil kebijakan maupun masyarakat perikanan/stakeholders dan masih berorientasi pada perolehan angka kredit akan memberi dampak kepada masyarakat seperti :

a. Paket teknologi dari hasil penelitian sebagian sudah dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan untuk tahun berikutnya, namun perlu adanya hipotesa

b. Bentuk data dan informasi, ada yang sudah menindaklanjuti sebagai bahan rekomendasi namun banyak yang hanya berfungsi sebagai data dan informasi semata

L A K I P B a l i t b a n g K P 64 c. Bentuk rekomendasi, beberapa sudah ditindaklanjuti oleh pemda/stakholders, namun banyak rekomendasi belum dirumuskan menjadi paper brief untuk kepentingan pemangku kebijakan.

Sajian – sajian gambar berikut memperlihatkan realisasi daya serap DIPA Tahun 2009 dan 2010 Balitbang KP untuk bulan Januari – Desember 2009/2010 pada program/kegiatan lingkup Balitbang KP. Sajian ini bertujuan memperlihatkan perbandingan serapan anggaran setiap bulannya yang dibandingkan antara bulan pada Tahun 2009 dengan bulan Tahun 2010.

Bulan Januari daya serap Tahun 2008 adalah 2,01 % sementara pada Tahun 2009 dan Tahun 2010 daya serap bulan Januari masih 0 %

Grafik 3.1. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan Januari (dalam %)

Bulan Februari daya serap Tahun 2008 adalah 8,66 % sementara pada Tahun 2009 daya serapnya 1,57 % dan Tahun 2010 daya serap masih 0 %

L A K I P B a l i t b a n g K P 65 Grafik 3.2. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan

bulan Februari (dalam %)

Bulan Maret daya serap Tahun 2009 adalah 10,01 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 8,36 %, sedangkan target serapannya 13,4 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 5,04 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan

Grafik 3.3. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan Maret (dalam %)

Bulan April daya serap Tahun 2009 adalah 21,7 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 14, 3 %, sedangkan target serapannya 18,9 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 4,6 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan

L A K I P B a l i t b a n g K P 66 Grafik 3.4. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan

bulan April (dalam %)

Bulan Mei daya serap Tahun 2009 adalah 27 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 26 %, sedangkan target serapannya 37 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 11 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan

Grafik 3.5. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan Mei (dalam %)

Bulan Juni daya serap Tahun 2009 adalah 43 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 28 %, sedangkan target serapannya 38 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 10 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan

L A K I P B a l i t b a n g K P 67 Grafik 3.6. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan

bulan Juni (dalam %)

Bulan Juli daya serap Tahun 2009 adalah 52 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 35,55 %, sedangkan target serapannya 45,27 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 10,72 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan keterbatasan dana UP, pengadaan alat dalam tahap penyusunan administrasi pelelangan, Belanja modal tidak sesuai target karena lelang masih dalam proses (Perencanaan pembangunan gedung BRKP 2 sebesar Rp. 800 Juta dan pengadaan alat pengolah data sebesar Rp. 200 Juta ), Gaji mengalami kelebihan pagu (target 1,7 milyar rupiah, namun realisasinya 1,5 milyar rupiah), PHLN masih dibintang (perkembangan proses pencairan bintang masih ditingkat DJPU, Kemenkeu), pelaksanaan kegiatan lain yang tertunda karena keterkaitannya dengan instansi lain, beberapa kegiatan riset belum berjalan sesuai target karena kendala cuaca dan kondisi alam di wilayah survey, pengadaan sarana air bersih sebesar Rp.250 juta masih dalam proses revisi, dan ada kuitansi yang masih belum di pertanggungjawabkan. Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan adalah permohonan UP dan mengajukan SPM GU Nihil/isi

L A K I P B a l i t b a n g K P 68 Grafik 3.7. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan

bulan Juli (dalam %)

Bulan Agustus daya serap Tahun 2009 adalah 58 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 41 %, sedangkan target serapannya 51 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 10 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh rehabilitasi tambak baru dibayarkan uang muka 30 % dan pembayaran termin 1 dalam proses, sementara fisik kegiatan sudah mencapai 100 %, pengadaan alat laboratorium/realisasi alat lab 100 % sedangkan alat lapangan lainnya masih dalam proses pembayaran dan pengiriman barang, diseminasi dan asimilasi hasil riset direncanakan bulan Oktober, pemanfaatan anggaran PNBP masih dalam proses, Anggaran PHLN masih dalam proses revisi DIPA, pagu 2008/2009/2010 yang satu akun diluncurkan menjadi 5 akun pada DIPA 2010 dan revisi kode kantor bayar KPPN 132 menjadi KPPN 140 Jakarta, pengadaan jurnal buku masih dalam proses revisi akun dari 536121 menjadi 536111, mundurnya kegiatan riset karena belum lengkapnya ketersediaan alat survey dan kondisi cuaca yang dinamis, adanya perubahan rencana yang menyebabkan revisi DIPA, realisasi pengadaan alat laboratorium masih rendah karena masih dalam proses revisi untuk penyesuaian biaya lelang, kegiatan dengan dana dari PHLN masih dibintang, pengadaan dari akun belanja modal masih dalam proses pelelangan, beberapa pekerjaan terkait perawatan gedung masih dalam proses pengerjaan, pengadaan perlengkapan sarana gedung dan alat pengolah data mengalami pengunduran jadwal terkait bersamaan dengan proses kegiatan sail banda. Tidak lanjut dari permasalahan tersebut adalah; segera memproses pembayaran termin 2, segera mendatangkan alat lapangan, segera memanfaatkan dan mempercepat proses (revisi akun/DIPA, revisi PHLN, anggaran PNBP,pencairan bintang), koordinasi dengan instansi terkait.

L A K I P B a l i t b a n g K P 69 Grafik 3.8. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan

bulanAgustus(dalam %)

Bulan September daya serap Tahun 2009 adalah 65 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 54 %, sedangkan target serapannya 58 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 4 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan

Grafik 3.9. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan September (dalam %)

Bulan Oktober Tahun 2010 daya serapnya adalah 60,75 %, sedangkan target serapannya 64,74 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 3,99 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan realisasi pengiriman barang pengadaan alat laboratorium diundur sekalian pelatihan penggunaan alat dari rekanan, realisasi alat laboratorium masih rendah karena dalam tahap revisi untuk penyesuaian biaya

L A K I P B a l i t b a n g K P 70 lelang kegiatan terkait, terjadi perubahan waktu pelaksanaan dan prinsip efisiensi dalam pengadaan barang/jasa, belum lengkapnya ketersediaan alat survey dan adanya kondisi cuaca yang dinamis.

Grafik 3.10. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan Oktober (dalam %)

Bulan Nopember Tahun 2010 daya serapnya adalah 64,53 %, sedangkan target serapannya 69,45 %. Dengan demikian terdapat deviasi sebesar 4,92 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan.

Grafik 3.11. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan November (dalam %)

Bulan Desember daya serap Tahun 2009 adalah 91 % sementara pada Tahun 2010 daya serapnya 95,80 %, sedangkan target serapannya 98,22 %. Dengan demikian terdapat

L A K I P B a l i t b a n g K P 71 deviasi sebesar 2,42 % antara realisasi serapan anggaran dengan target serapan yang telah ditetapkan.

Grafik 3.12. Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan Desember (dalam %)

L A K I P B a l i t b a n g K P 72

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun 2010 merupakan media akuntabilitas dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang digambarkan dalam angka-angka pencapaian kinerja kegiatan, program dan kebijakan. Hasil-hasil yang telah dicapai ini menunjukkan indikasi bahwa pelaksanaan kegiatan, program dan kebijakan secara umum telah berjalan secara efektif.

Pelaksanaan pembangunan sektor kelautan dan perikanan diharapkan akan dapat dijadikan landasan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan kelautan dan perikanan dalam tahun berikutnya.

Pencapaian kinerja tahun 2010 menunjukkan bahwa sasaran stratejis yang telah dapat dicapai dengan optimal. Program dan kegiatan yang telah dicapai secara optimal akan tetap dipertahankan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya untuk mendukung pelaksanaan riset stratejis yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi masyarakat.

Namun demikian masih banyak kendala yang dihadapi Badan Litbang Kelautan dan Perikanan antara lain menyangkut mekanisme pengukuran outcome hasil litbang belum ada sehingga belum diketahui efektifitas dan tingkat pemanfaatannya sesuai dengan RPJM. Pengukuran tingkat pemanfaatan luaran hasil litbang perlu dilakukan karena kondisi saat ini, seperti bentuk rekomendasi ada beberapa yang sudah ditindaklanjuti oleh stakeholder namun banyak rekomendasi yang belum dirumuskan menjadi paper brief untk kepentingan pemangku kebijakan, bentuk data dan informasi banyak yang berfungsi sebagai data dan informasi semata serta paket teknologi sebagian sudah dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan untuk tahun selanjutnya namun perlu adanya hipotesis. Hasil Balitbang KP yang telah dilakukan dari tahun 2002-2010 perlu dikaji dalam perencanaan kegiatan Balitbang KP di tahun yang akan datang.