• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

L A K I P B a l i t b a n g K P i

TIM PENYUSUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

TAHUN 2010

PEMBINA Dr. Endhay Kusnendar, MS PENANGGUNG JAWAB Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc KETUA Minhadi Noer Sjamsu, ST, ME SEKRETARIS Catur Pramono Adi, S.Pi, M.Si ANGGOTA Ir. Duto Nugroho, M.Si Ir. Retna Utami, M.Sc Kiswanto, SE, M.Ak Edy Pramono Sucipto, SE Dr. Ir. Singgih Wibowo, MS Dr. Ir. Armen Zulham, M.Sc Indriani Musthapia, S.Pi, M.Si Hardian Kumara Wardhana, S.Sos Tri Handanari, S.Si, M.Sc Tri Yuwono, S.Pi, M.Si

(2)

L A K I P B a l i t b a n g K P ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan akuntabilitas kinerja ini melaporkan Capaian Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan selama tahun 2010 dikaitkan dengan Rencana Kinerja 2010 yang mengacu pada Rencana Stratejik 2010 -2014. Selama periode tahun 2010 Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan melakukan pengukuran terhadap kegiatan yang tercakup dalam 1 (satu) program meliputi 5 (lima) sasaran stratejik. Setiap kegiatan yang diukur memiliki 2 (dua) jenis indikator yaitu indikator output dan indikator outcome.

Tujuan mengacu kepada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis yang akan dihasilkan dalam waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan hal tersebut di atas maka Balitbang KP menetapkan tujuan strategis sebagai berikut :

1. Menghasilkan IPTEK yang handal sebagai basis pembangunan kelautan dan perikanan 2. Memperkuat sumberdaya LITBANG kelautan dan perikanan secara terpadu

3. Memperluas penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang kelautan dan perikanan oleh pemangku kepentingan

Adapun sasaran Balitbang KP yang telah ditetapkan sebagaimana berikut ini:

1) Tersedianya data, informasi dan pengetahuan ilmiah yang terkini, akurat dan memadai mengenai fenomena alam dan potensi sumberdaya alam kelautan dan perikanan sebagai basis pengelolaan yang berkelanjutan;

2) Tersedianya teknologi inovatif dan rancang bangun pembangunan industri kelautan dan perikanan yang handal dan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing serta kelestarian kelautan dan perikanan;

3) Tersedianya rekomendasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan berkelanjutan secara tepat waktu dengan berbasis saintifik yang kuat;

4) Terwujudnya kelembagaan litbang yang kuat didukung dengan sumberdaya Iptek yang handal dan jaringan kerjasama Iptek yang luas di bidang kelautan dan perikanan.

(3)

L A K I P B a l i t b a n g K P iii 5) Meningkatnya penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang kelautan dan perikanan secara luas dan tepat waktu serta peran pemangku kepentingan dalam inovasi teknologi;

Capaian IKU Badan Litbang KP dengan indikator jumlah inovasi iptek yang memperoleh pengakuan (HKI, SNI, dan Penghargaan) dengan target 3 tercapai 3 (tercapai 100 persen). Adapun 3 capaian tersebut adalah : 102 Inovasi 2010 : Teh Hijau Sebagai Antihistamin pada Pindang Ikan, 102 Inovasi 2010 : Alat Akustik Ancho Udang, Komersialisasi Hasil Litbang : Vaksin Aeromonas Hydrophila dengan PT SANBE.

Capaian IKU Badan Litbang KP dengan indikator jumlah karya iptek yang telah direkomendasikan dan/atau diadopsi oleh stakeholders dan masyarakat dengan target 5 tercapai 7 (tercapai 140 persen). Rincian tersebut meliputi beberapa hal sebagai berikut : Hasil Penelitian yang diadopsi menjadi Kebijakan di Pekalongan, Rekomendasi teknis untuk Dokumen Klaim Pemerintah Indonesia dalam Penanganan Kasus Pencemaran Minyak Laut Timor (Montara), Rekomendasi teknis, Rekomendasi dan Kelayakan Lahan Bagi Pengembangan Perikanan Budidaya di 3 Kawasan Minapolitan, rekomendasi teknis dalam Penanganan Tumpahan Lumpur Sidoarjo ke Kali Porong, Rekomendasi Pengelolaan Ikan Bilih di Danau Toba.

Capaian IKU Badan Litbang KP dengan indikator jumlah hasil riset yang menjadi basis kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dapat mencapai target yang telah ditetapkan (100%). Capaian IKU Badan Litbang KP dengan indikator jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional dan/atau internasional dengan target 500 tercapai 559 (tercapai 112 persen). Capaian IKU Badan Litbang KP dengan indikator jumlah model pengembangan/prototipe penerapan iptek dengan target 15 tercapai 15 (tercapai 100 persen).

Pelaksanaan program/ kegiatan Balitbang KP tahun 2010 sesuai dengan indikator kinerja output, difokuskan untuk pencapaian kinerja lainnya berdasarkan indikator kinerja utama dengan dukungan anggaran, sumberdaya litbang dan kelembagaan yang ada. Adapun rincian dukungan kegiatan penelitian yang menghasilkan output untuk mendukung outcome adalah :

1. Model Minapolitan Berbasis Perikanan Budidaya

2. Model Pengembangan Minapolitan Berbasis Sumberdaya Perikanan Perairan Umum, Sungai dan Rawa

(4)

L A K I P B a l i t b a n g K P iv 4. Model Minapolitan Berbasis Produk Kelautan (Garam)

5. Mewujudkan Efektivitas Kebijakan Subsidi Perikanan

6. Intervensi Kebijakan Dalam Mendorong Kesejahteraan Nelayan Dan Pembudidaya Ikan 7. Strategi menghadapi ACFTA

8. Strategi penerapan PNPM Mandiri KP, Subsidi Perikanan dan KUR (Kredit Usaha Rakyat) 9. Keragaan Induk Ikan Kerapu Bebek Turunan (F2) Dan Produksi Induk Jantan Fungsional 10. Kontinuitas Pemijahan Induk Kerapu Macan dan Kerapu Sunu dengan Perlakuan Hormon

LHRH-a

11. Perbaikan Teknik Pemeliharaan Benih Kerapu Bebek (C. altivelis) 12. Perbaikan Mutu Genetik Udang Windu melalui Transfer Gen Antivirus

13. Teknologi produksi massal ikan hias air tawar BOTIA (Chromobotia macracanthus Bleeker) 14. Produksi Patin Daging Putih (Komoditas Ekspor)

15. Perakitan Udang Galah GIMacro II Melalui Seleksi Individu Populasi Sintetis 16. Rumput Laut Gracillaria sp. Hasil Kultur Jaringan

17. Calon Induk Ikan Patin Nasutus 18. Calon Induk Ikan Nila

19. Calon Induk Udang Galah 20. Calon Induk Ikan Lele

21. Pembenihan ikan hias capungan banggai 22. Pembenihan ikan hias klon

23. Pengelolaan SDI Laut di Wilayah Pengelolaan Perikanan RI

24. Pengkajian efek perubahan iklim dan stresor antropogenik pada senyawa bioaktif ekologis biota invertebrata terumbu karang di lingkungan CTI

25. Penelitian pemanfaatan mikroorganisme dan enzim untuk pengembangan produk berbasis surimi tropical catfish, bioenergi dari limbah rumput laut dan nutrasetikal dari limbah udang

26. Penelitian pemanfaatan biomolekul dari rumput laut, kapang simbion spons laut dan limbah tropical catfish

(5)

L A K I P B a l i t b a n g K P v 27. Penelitian Bidang Sumberdaya Laut dan Pesisir Kajian Morfostruktur dan Aktivitas

Hidrothermal Bawah Laut Kawasan Perairan Sangihe Talaud – Sulawesi Utara

Pengukuran capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2010 ini menggunakan rencana stratejik 2010-2014. Rencana stratejik ini menggunakan parameter dan indikator kinerja yang lebih difokuskan dan disesuaikan dengan program-program pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan pada saat ini.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan terhadap kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2010 dengan angka capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sebesar 96.35 % dengan predikat sangat berhasil. Dari capaian kinerja tahun 2010 Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan telah memenuhi 1 (satu) sasaran stratejik yang ditargetkan yaitu termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta meningkatkan produktifitas dan daya saing.

Walaupun tingkat pencapaian sasaran strategis melampaui target yang telah ditetapkan, namun dalam pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2010 masih terdapat beberapa fisik kegiatan yang belum maksimal, seperti hasil rekomendasi masih berupa naskah akademis, banyak hasil penelitian yang belum sampai dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, belum adanya komisi rekomendasi yang akan merekomendasikan hasil penelitian Balitbang KP sebelum disampaikan ke masyarakat, belum banyak pemda provinsi/kabupaten/kota yang mengaplikasikan rekomendasi dari Balitbang KP dalam bentuk perda, dan lainnya. Terkait hal tersebut, Balitbang KP senantiasa berupaya melakukan perbaikkan dan perubahan kea rah yang lebih baik dengan menyusun uatu perencanaan yang lebih konsisten dan berkelanjutan yang mengarah pada peningkatan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada perbaikkan hasil penelitian Balitbang KP. Di samping itu, langkah ke depan yang harus menjadi pertimbangan adalah penentuan indikator kinerja yang dapat benar-benar mempresentasikan pencapaian sasaran. Sehingga pencapaian kinerja benar-benar mencerminkan capaian sasaran.

(6)

L A K I P B a l i t b a n g K P vi

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Iiiahi, karena atas karunia dan rakhmat-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dapat disusun. Laporan merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana penelitian dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan.

Dalam kaitannya dengan terselenggaranya good governance. Upaya tersebut sejalan dan didasarkan pada TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proposionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas.

Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 disusun sebagai bentuk pelaksanaan instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Dengan tersusunnya LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan perikanan Tahun 2010 ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1) Mendorong instansi pemerintah guna menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar. 2) Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat bekerja secara efektif, efisien dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat. 3) Menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Serta 4) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Dalam dokumen ini dilaporkan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan di Tahun 2010, yang memuat data dan informasi tentang pencapaian kinerja sesuai

(7)

L A K I P B a l i t b a n g K P vii indikator kinerja utama dan pencapaian kinerja sesuai output di bidang penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan.

Dengan diterbitkannya LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2010, diharapkan dapat memberikan gambaran manfaat nyata dari organisasi kepada masyarakat di bidang kelautan dan perikanan. Serta melalui laporan ini, dapat dijadikan media pertanggung jawaban kinerja bagi pihak – pihak yang berkepentingan untuk dapat memperoleh informasi yang akurat, relevan dan transparan.

Jakarta, Maret 2011

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

(8)

L A K I P B a l i t b a n g K P viii

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF Ii

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GRAFIK x

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 2

C. MANDAT DAN PERAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN 5

D. SISTIMATIKA PENYAJIAN 8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 10

A. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 10

B. PERJANJIAN KINERJA 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18

A. HASIL PENGUKURAN KINERJA 18

B. PENCAPAIAN KINERJA BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 19

C. EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA 36

D. CAPAIAN KINERJA KEUANGAN 59

(9)

L A K I P B a l i t b a n g K P ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sasaran Strategis Pembangunan Balitbang KP 12 Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Balitbang KP Tahun 2010 17

Tabel 3.1 Indikator Kinerja Balitbang KP 18

Tabel 3.2 Sasaran 1 36 Tabel 3.3 Sasaran 2 37 Tabel 3.4 Sasaran 3 41 Tabel 3.5 Sasaran 4 51 Tabel 3.6 Sasaran 5 52 Tabel 3.7 Sasaran 6 53 Tabel 3.8 Sasaran 7 59

(10)

L A K I P B a l i t b a n g K P x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Perkembangan SDM 2

Grafik 1.2 Perkembangan Publikasi Karya Ilmiah Peneliti 3 Grafik 1.3 Jumlah Pegawai Balitbang KP Berdasarkan Tingkat Pendidikan dalam

Kurun Waktu 2005 – 2010

5 Grafik 1.4 Jumlah Pegawai Per Unit Kerja Eselon II Balitbang KP Tahun 2010 5 Grafik 1.5 Kondisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2005 - 2010 5 Grafik 1.6 Kondisi Pegawai Berdasarkan Jabatan Tahun 2005 - 2010 5 Grafik 1.7 Produksi Perikanan Negara Terbesar Dunia 6 Grafik 3.1 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Januari (dalam %)

64 Grafik 3.2 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Februari (dalam %)

65 Grafik 3.3 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Maret (dalam %)

65

Grafik 3.4 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan April (dalam %)

66 Grafik 3.5 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Mei (dalam %)

66 Grafik 3.6 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Juni (dalam %)

67 Grafik 3.7 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Juli (dalam %)

68

Grafik 3.8 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan Agustus(dalam %)

69 Grafik 3.9 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan September (dalam %)

69 Grafik 3.10 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Oktober (dalam %)

70

Grafik 3.11 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan Perikanan bulan November (dalam %)

70 Grafik 3.12 Realisasi daya serap DIPA Tahun 2009/2010 Badan Riset Kelautan dan

Perikanan bulan Desember (dalam %)

(11)

L A K I P B a l i t b a n g K P xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Anchostik di tambak 20

Gambar 3.2 Publikasi Balitbang KP Tahun 2010 26

Gambar 3.3 Kegiatan IPTEKMAS di Danau Toba 27

Gambar 3.4 Kegiatan IPTEKMAS di Kab.Pacitan 29

Gambar 3.5 Kegiatan IPTEKMAS Udang Galah di Sleman 30

Gambar 3.6 Kegiatan IPTEKMAS Mutiara di Jembrana 30

Gambar 3.7 Aplikasi Probiotik Udang Windu 31

Gambar 3.8 Budidaya Udang Windu dengan Sistem Polikultur 31

Gambar 3.9 Alat Pemurni Garam Sederhana 32

Gambar 3.10 Alat Teknologi Ice Maker 33

Gambar 3.11 Pemanfaatan Teknologi Tenaga Surya 33

Gambar 3.12 Peta Lokasi 11 Wilayah Penangkapan Ikan RI 37 Gambar 3.13 Aplikasi Produk Magic Cube yang sudah di implementasikan 42 Gambar 3.14 Pelaksanaan Instalasi struktur pelindung pantai jenis KGM 45 Gambar 3.15 Pelaksanaan Instalasi Pemantauan Pasang Surut dan Dinamika

Perairan

46 Gambar 3.16 Pelaksanaan Pemasangan Bouy di Wakatobi 47

Gambar 3.17 Proses pembuatan membrane 49

Gambar 3.18 Peralatan ujicoba aplikasi membran 49

Gambar 3.19 Komponen Ancho serta proses Instalasi di tambak 50 Gambar 3.20 Model Minapolitan Perikanan Perairan Umum Daratan (Lebak Lebung,

Kab. OKI, Prov. Sumsel)

54

Gambar 3.21 Model Konseptual Minapolitan 55

Gambar 3.22 Model Praktikal dan Intervensi Minapolitan Budidaya 56 Gambar 3.23 Rancang Bangun Model Praktikal Minapolitan Pelabuhan Ratu 57 Gambar 3.24 Rancang Bangun Model Praktikal Minapolitan Bitung 57 Gambar 3.25 Perspektif Pengembangan Model Minapolitan Berbasis Produk

Kelautan (Garam)

(12)

L A K I P B a l i t b a n g K P 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) adalah satu-satunya unit organisasi eselon I pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memiliki tugas melaksanakan program penelitian dan pengembangan (litbang) Iptek di bidang Kelautan dan Perikanan. Program litbang ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan sistem inovasi nasional untuk menunjang pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

Rencana Strategis Balitbang KP Tahun 2010-2014 merupakan dokumen perencanaan strategis Balitbang KP yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan program dalam kurun waktu lima tahunan. Mengacu pada dokumen Renstra tersebut, setiap unit kerja lingkup Balitbang KP membuat perencanaan tahunan guna mencapai indikator sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan program yang termuat dalam Renstra Balitbang KP. Perencanaan tersebut dibuat disertai indikator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut secara strategis baik dalam kurun waktu satu tahun maupun lima tahunan.

Dokumen LAKIP merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Rencana Strategis maupun Rencana Kerja tahunan yang dibuat sebelumnya. LAKIP juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada, Balitbang KP menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balitbang KP tahun 2010. LAKIP Balitbang KP tahun 2009 merupakan LAKIP terakhir pelaksanaan Renstra Balitbang KP 2010-2014. Dengan demikian, penyusunan LAKIP Balitbang KP tahun 2010 ini juga merupakan evaluasi secara menyeluruh terhadap pencapaian Renstra Balitbang KP 2010-2014. LAKIP Balitbang KP tahun 2010 ini akan menginformasikan output, dan outcome dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu tahun 2010 yang secara terstruktur meliputi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2010, Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) 2010 dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) 2010 serta menganalisis pencapaian secara menyeluruh pelaksanaan Renstra Balitbang KP 2010-2014.

(13)

L A K I P B a l i t b a n g K P 2 B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai ketentuan yang berlaku, utamanya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, lembaga litbang milik kementerian memiliki lingkup tugas sebagai berikut:

1) Penguatan Sistem Inovasi yang meliputi kelembagaan riset, sumberdaya manusia Iptek, sarana-prasarana Iptek, perangkat perundangan Iptek dan jaringan Iptek baik nasional maupun internasional;

2) Penyelenggaraan kegiatan penelitian ilmiah dan pengembangan Iptek yang meliputi riset, pengembangan, inovasi, perekayasaan dan alih teknologi di bidang kelautan dan perikanan;

3) Pembangunan model/ prototipe penerapan hasil riset dan Iptek untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

Sementara itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.15/Men/2010, tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada pasal 837 menyebutkan bahwa Balitbang KP mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan.

Dalam penguatan Sistem Inovasi Kelautan dan Perikanan (SIKP) sebagai bagian dari Sistem Inovasi Nasional (SIN), Balitbang KP telah mencatat beberapa perkembangan organisasi Balitbang KP yang saat ini meliputi 1 (satu) Sekretariat Badan dan 16 (enam belas) Unit Kerja Mandiri meliputi 4 (empat) Pusat Riset, 3 (tiga) Balai Besar Riset, 7 (tujuh) Balai Riset dan 2 (dua) Loka Riset.

Pengembangan sumberdaya manusia Iptek di Balitbang KP (Grafik 1.1) difokuskan pada pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional peneliti dan jabatan fungsional penunjang penelitian lainnya seperti perekayasa, perencana, Instansi (TP2I) yang ada di Balitbang KP sudah mendapatkan akreditasi dari LIPI dan berhak melakukan penilaian angka kredit sampai dengan jenjang Peneliti Madya.

Hingga akhir Tahun 2010 sejumlah sarana dan prasarana Iptek penunjang riset telah dibangun di 11 UPT riset. Namun demikian kelengkapan sarana-prasarana tersebut masih harus ditingkatkan. Pengembangan sarana dan prasarana Iptek kelautan dan perikanan harus

293 331 358 412 429 478 731 782 799 773 754 831 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jum la h P e ga w ai ( or ang ) Tahun

Fungsional Non Fungsionl

(14)

L A K I P B a l i t b a n g K P 3 Grafik 1.2 Perkembangan Publikasi Karya

Ilmiah Peneliti BRKP

dikelola dengan menerapkan sistem manajemen mutu. Oleh karena itu akreditasi laboratorium riset dan akreditasi lembaga litbang harus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.

Sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, saat ini telah diselesaikan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2008 tentang Penelitian dan Pengembangan Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 13 Tahun 2009 tentang Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan. Masih dalam proses sejumlah peraturan perundang-undangan lainnya, baik yang merupakan tindak lanjut Undang Nomor 31 maupun Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Jejaring Kerja Iptek Kelautan dan Perikanan dibangun melalui kerjasama kelembagaan, baik nasional maupun internasional, yang bersifat bilateral maupun multilateral. Jejaring kerja Iptek seperti Jaringan Pemuliaan, Forum Rumput Laut dan lain-lain terus dikembangkan di Balitbang KP dengan prinsip kemitraan.

Kinerja kegiatan penelitian dan pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan selama ini telah menghasilkan tiga kelompok out put : (1) ilmu pengetahuan, (2) teknologi dan (3) rekomendasi kebijakan berbasis ilmiah. Sementara itu out

come yang dihasilkan Balitbang KP ditandai dengan

termanfaatkannya sejumlah out put tersebut oleh para pemangku kepentingan. Pengalaman menunjukkan bahwa

out come dari kegiatan litbang tidak selalu terbentuk

dengan sendirinya, tetapi seringkali diperlukan upaya-upaya kreatif dan sistematis. Di masa yang akan datang upaya-upaya tersebut harus ditingkatkan agar

outcomes segera terbentuk dan manfaat keberadaan Balitbang KP lebih dapat dirasakan oleh

para pemangku kepentingan.

Pengelolaan Jurnal Ilmiah dan HKI adalah contoh upaya-upaya mempercepat terjadinya out

come dari hasil riset yang telah berjalan selama ini. Di masa yang akan datang masih

diperlukan adanya lembaga non struktural seperti publishing house, komisi rekomendasi Iptek dan tim analisis kebijakan. Keberadaan lembaga non struktural ini diharapkan dapat membantu mempercepat pembentukan out come.

Kegiatan Iptekmas yang merupakan model penerapan Iptek untuk pemberdayaan masyarakat telah dikerjakan sejak tahun 2007. Hingga saat ini sudah terdapat 18 paket Iptekmas di berbagai daerah. Model penerapan Iptek semacam ini dimaksudkan agar pemanfaatan Iptek oleh Direktorat Jenderal Teknis dan pemangku kepentingan lainnya dapat lebih tepat guna dan minim persoalan. Pada waktu yang akan datang perlu dikembangkan

(15)

L A K I P B a l i t b a n g K P 4 model-model penerapan Iptek untuk tujuan lainnya seperti membangun prototipe industri, pengembangan kawasan dan pengelolaan ekosistem.

Merujuk pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No : Per.15/Men/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan maka organisasi Balitbang KP menjadi sebanyak 16 (enam belas) satuan kerja mandiri yang terdiri dari :

1. Sekretariat Badan

2. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan  Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru

 Balai Riset Perikanan Perairan Umum, Palembang  Balai Riset Pemuliaan Stok Ikan, Jatiluhur

3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya  Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol  Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros  Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor  Balai Riset Budidaya Ikan Hias, Depok

 Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi 4. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan

5. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir  Balai Riset dan Obervasi Kelautan, Perancak

 Loka Riset Kerentanan Pesisir dan Laut

6. Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 7. Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan beserta personalia yang memangku jabatan struktural tergambar pada Lampiran 1. Jumlah Pegawai Balitbang KP Berdasarkan Tingkat Pendidikan dalam Kurun Waktu 2005 – 2010 tersaji dalam grafik 1.3., Jumlah Pegawai Per Unit Kerja Eselon II BALITBANG KP Tahun 2010 tersaji dalam grafik 1.4., Kondisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2005 - 2010 tersaji dalam grafik 1.5., dan Kondisi Pegawai Berdasarkan Jabatan Tahun 2005 - 2010 tersaji dalam grafik 1.6.

(16)

L A K I P B a l i t b a n g K P 5 0 100 200 300 400 500 600 700 2005 2006 2007 2008 2009 2010 S3 S2 S1 Non sarjana Grafik 1.3

Jumlah Pegawai BALITBANG KP Berdasarkan Tingkat Pendidikan dalam Kurun Waktu 2005 – 2010 81 290 430 66 102 154 112 74 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Set.BRKP PRPT PRPB PRTK PRWLSNH BBRPBL BBRPPBKP BBRSEKP Ju m lah Pega wai

Unit kerja Eselon II

Grafik 1.4

Jumlah Pegawai Per Unit Kerja Eselon II BALITBANG KP Tahun 2010 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 <25 26-35 36-45 46-55 >56 Ju m lah Pega wai Kelompok Umur 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Grafik 1.5 Kondisi Pegawai

Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2005 - 2010 293 331 358 412 429 478 731 782 799 773 754 831 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Ju m lah Pega wai (o ran g) Tahun

Fungsional Non Fungsionl

Grafik 1.6

Kondisi Pegawai

Berdasarkan Jabatan Tahun 2005 - 2010

C. MANDAT DAN PERAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia sangat besar yang apabila dikelola secara benar akan memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan kejayaan bangsa dan negara sepanjang masa. Sesuai amanah konstitusi, perintah undang-undang dan

trend global yang direkomendasikan dalam berbagai konvensi dan resolusi internasional yang

(17)

L A K I P B a l i t b a n g K P 6 prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Ini sejalan dengan apa yang dimaksud dalam Agenda 21 Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Implementasi secara benar konsep pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan diharapkan akan mampu mewujudkan perairan yang bersih, sehat, asri dan lestari serta produktif sehingga dapat memberi manfaat banyak untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan daya tahan ekonomi bangsa sepanjang masa.

Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan, dan tetap memberi kontribusi ekonomi yang cukup signifikan, dalam situasi krisis multi dimensi pada tahun 1997 yang lalu. Potensi ekonomi ini diyakini masih dapat dikembangkan lebih jauh dengan menekan praktik Illegal, Unregulated and Unreported (IUU) Fishing,

destructive fishing, irresponsible aquaculture serta dengan memperluas pasar, meningkatkan

nilai tambah produk dan merehabilitasi habitat perikanan yang rusak.

Berdasarkan statistik perikanan dunia yang dilansir oleh Food and Agricultural

Organization (FAO, 2007), produksi total perikanan

Indonesia termasuk tumbuhan laut masih tertinggal di belakang China. Faktanya Indonesia memiliki wilayah perairan, baik laut maupun darat, yang lebih luas. Meskipun perikanan tangkap saat ini dalam status pengendalian, namun budidaya perairan (aquaculture) diyakini masih dapat ditingkatkan produksinya secara signifikan pada tahun-tahun mendatang.

Pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan masih membutuhkan komitmen dalam bentuk kebijakan yang kuat berbasiskan litbang (research based policy) dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Dengan demikian, penyelenggaraan litbang dan keberadaan ilmu pengetahuan serta teknologi yang handal adalah kunci utama dalam implementasi research based policy dimaksud.

Sebagai negara Kepulauan yang berciri nusantara, Indonesia menyadari secara penuh pentingnya litbang dalam penyelenggaraan pembangunan nasional. Kesadaran itu telah tercermin dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (5) yang berbunyi: Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Selain itu terdapat pasal-pasal yang menekankan hal berikut:

a. Pentingnya pembangunan ekonomi didasarkan pada prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Grafik 1.7. Produksi Perikanan Negara Terbesar Dunia, 2007

(18)

L A K I P B a l i t b a n g K P 7 b. Memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hak bagi setiap orang

dalam mengembangkan dirinya.

Dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, terdapat undang-undang yang mengatur sistem kelitbangan, yaitu Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang disahkan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 memiliki delapan misi pembangunan. Misi ke dua diantara kedelapan misi tersebut yaitu Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing, yang pencapaiannya antara lain dengan meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan. Sedangkan misi ke tujuh yaitu, mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional, pencapaiannya antara lain dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan. “Strategi untuk menjadi negara maju adalah dengan memadukan pendekatan sumberdaya alam, iptek dan budaya (knowledge-based, resource based and culture-based development)”, strategi tersebut dinyatakan oleh Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada silaturrahmi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Masyarakat Ilmiah di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong-Tangerang, Januari 2010.

Pembangunan kelautan dan perikanan harus dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan sehingga dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan. Sedikitnya terdapat tiga undang-undang yang mengamanatkan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di bidang Kelautan dan Perikanan, yaitu:

a. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, mengamanatkan penelitian dan pengembangan perikanan untuk menghasilkan pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha perikanan agar lebih efektif, efisien, ekonomis, berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan serta menghargai kearifan tradisi/ budaya lokal.

b. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, mengamanatkan penelitian dan pengembangan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk menghasilkan pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan dalam pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil agar lebih efektif, efisien, ekonomis,

(19)

L A K I P B a l i t b a n g K P 8 berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan, serta menghargai kearifan tradisi atau budaya lokal.

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Ratifikasi the United Nation on the Law of

the Sea (UNCLOS) 1982, mengamanatkan agar negara-negara melakukan penelitian ilmiah

kelautan serta pengembangan dan alih teknologi kelautan.

D. SISTIMATIKA PENYAJIAN

Akuntabilitas Kinerja ini memperlihatkan capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan selama tahun 2010. Capaian Kinerja (Performance

Results) 2010 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) 2010 sebagai

indikator keberhasilan tahunan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Dari hasil analisis tersebut akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (Performance Gap) bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Lakip Balitbang KP merujuk Laporan Akuntabiltas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 mengacu pada: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010.

Laporan Akuntabiltas Kinerja ini bertujuan menginformasikan capaian kinerja Balitbang KP selama tahun 2010. Capaian Kinerja (Performance Results) 2010 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) Balitbang KP 2010 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Adapun sistemetika penyajian Laporan Akuntabiltas Kinerja Balitbang KP sebagai berikut:

1. Ikhtisar Eksekutif, pada bagian ini disajikan tujuan, sasaran, capaian kinerja, permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja dan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, serta antisipasi untuk menanggulangi permasalahan yang mungkin terjadi pada tahun mendatang.

2. Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang Balitbang KP, uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Balitbang KP, mandat dan peran Balitbang KP serta sistematika penyajian.

3. Bab II Perencanaan Strategis, pada bab ini disajikan rencana strategis (meliputi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program), rencana kinerja dan perjanjian kinerja.

4. Bab III Akuntabilitas, pada bab ini disajikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja termasuk didalamnya keberhasilan dan kegagalan serta permasalahan yang dihadapi dan upaya tindak lanjut penyelesaian masalah. Dalam bab ini

(20)

L A K I P B a l i t b a n g K P 9 juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula penjelasan tentang efisiensi.

5. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan dan permasalahan serta upaya tindak lanjut untuk perbaikan tahun mendatang.

(21)

L A K I P B a l i t b a n g K P 10

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) adalah unit organisasi eselon I di Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan pengembangan Iptek di bidang Kelautan dan Perikanan. Dalam rangka implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana ketentuan yang berlaku, maka disusunlah dokumen rencana strategis ini.

Rencana Strategis Balitbang KP 2010 - 2014 berisi langkah-langkah stratejik jangka menengah yang akan memberi arah bagi pengembangan riset kelautan dan perikanan dalam rangka menunjang visi pembangunan kelautan dan perikanan untuk menjadikan Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar 2015 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, secara lestari dan berkelanjutan.

Dalam struktur organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balitbang KP merupakan salah satu unit organisasi/eselon I penunjang yang mempunyai tugas di bidang penelitian dan pengembangan Iptek di bidang Kelautan dan Perikanan.

Memperhatikan visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 yang ingin menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar pada tahun 2015, dengan misi mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan, maka rumusan visi Balitbang KP harus sejalan dengan hal itu. Selain itu visi Balitbang KP juga harus memperhatikan The Blue Ocean Policies untuk mewujudkan visi dan misi Kelautan dan Perikanan. Oleh karena itu rumusan visi Balitbang KP adalah sebagai berikut:

[Institusi riset yang handal dalam menghasilkan iptek menuju negara penghasil

produk kelautan dan perikanan terbesar 2015]

Visi tersebut di atas adalah visi yang menggambarkan ouput yang diinginkan Balitbang KP, yaitu Iptek sebagai output utama. Produksi Kelautan dan Perikanan terbesar terkait langsung dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kesejahteraan masyarakat terkait langsung dengan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan.

(22)

L A K I P B a l i t b a n g K P 11 Sehubungan dengan visi Balitbang KP tersebut di atas, dan dengan mempertimbangkan arah kebijakan yang sedang berkembang baik nasional, kementerian maupan sektoral, maka misi Balitbang KP adalah sebagai berikut:

1. Menguasai IPTEK di bidang kelautan dan perikanan melalui kegiatan litbang yang terintegrasi

2. Memperkuat kapasitas dan daya dukung sumberdaya IPTEK yang mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan litbang di bidang kelautan dan perikanan

3. Menyebarluaskan pemanfaatan hasil litbang kelautan dan perikanan untuk peningkatan produksi bagi peningkatan kesejahteraan

TUJUAN

Tujuan mengacu kepada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis yang akan dihasilkan dalam waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Balitbang KP menetapkan tujuan strategis sebagai berikut :

1. Menghasilkan IPTEK yang handal sebagai basis pembangunan kelautan dan perikanan 2. Memperkuat sumberdaya LITBANG kelautan dan perikanan secara terpadu

3. Memperluas penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang kelautan dan perikanan oleh pemangku kepentingan

SASARAN

Balitbang KP mempunyai sasaran yang merupakan gambaran hasil pada tahun yang bersangkutan dalam kurun waktu empat tahun dan dialokasikan dalam empat periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatan yang akan dijabarkan dalam suatu rencana kinerja. Dalam Sasaran perlu ditetapkan indikator untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan.

Adapun sasaran Balitbang KP yang telah ditetapkan sebagaimana berikut ini:

1) Tersedianya data, informasi dan pengetahuan ilmiah yang terkini, akurat dan memadai mengenai fenomena alam dan potensi sumberdaya alam kelautan dan perikanan sebagai basis pengelolaan yang berkelanjutan;

(23)

L A K I P B a l i t b a n g K P 12 2) Tersedianya teknologi inovatif dan rancang bangun pembangunan industri kelautan dan perikanan yang handal dan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing serta kelestarian kelautan dan perikanan;

3) Tersedianya rekomendasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan berkelanjutan secara tepat waktu dengan berbasis saintifik yang kuat;

4) Terwujudnya kelembagaan litbang yang kuat didukung dengan sumberdaya Iptek yang handal dan jaringan kerjasama Iptek yang luas di bidang kelautan dan perikanan.

5) Meningkatnya penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang kelautan dan perikanan secara luas dan tepat waktu serta peran pemangku kepentingan dalam inovasi teknologi;

Rincian sasaran strategis Balitbang KP selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Sasaran Strategis Pembangunan Balitbang KP

Sasaran Indikator

Termanfaatkannya hasil dan inovasi Iptek kelautan dan perikanan

Jumlah pengguna/kelompok masyarakat KP, lokasi, luasan wilayah yang mengadopsi hasil litbang setelah melalui proses komunikasi, diseminasi dan difusi hasil litbang seperti IPTEKMAS atau cara lainnya termasuk di dalamnya menguatnya peran serta kelompok masyarakat dalam sistem Usaha KP yang kuat akibat penerapan hasil litbang KP.

Jumlah kawasan Minapolitan yang mengadopsi hasil litbang KP.

Jumlah hasil penelitian yang diadopsi oleh masyarakat kelautan dan perikanan dan/atau oleh pemangku kepentingan serta masyarakat lainnya di wilayah sasaran terutama di kawasan Minapolitan Jumlah rekomendasi litbang yang dijadikan

perencanaan dan kebijakan pembangunan di pusat dan daerah

Persentase peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat KP yang mengadopsi hasil litbang KP di wilayah sasaran terutama di kawasan Minapolitan Wilayah perairan Indonesia yang

teridentifikasi potensi produksi, karakteristik, kebutuhan konservasi sumber daya ikan-nya serta jumlah inovasi teknologi dan rekomendasi pengelolaannya.

Jumlah rekomendasi pengelolaan

Hak Kekayaan Intelektual (HKI), rekomendasi, inovasi teknologi dan produk biologi yang meningkatkan efisiensi produksi, ragam, kualitas dan keamanan komoditas unggulan.

Jumlah rekomendasi yang meningkatkankan efisiensi produksi, ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan komoditas unggulan

Rekomendasi dan inovasi teknologi perlindungan pantai, energi terbarukan, pengawasan, eksplorasi, eksploitasi, instrumentasi kelautan, maritim,

Jumlah rekomendasi dan inovasi teknologi perlindungan, pengawasan, eksplorasi, eksploitasi, instrumentasi kelautan, maritim, mitigasi/adaptasi bencana dan perubahan iklim yang meningkatkan

(24)

L A K I P B a l i t b a n g K P 13 mitigasi/adaptasi bencana dan

perubahan iklim yang meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

efisiensi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan

Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang terpetakan sumber daya dan kerentanannya secara terkini dan akurat.

Jumlah wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang terpetakan sumberdaya & kerentanannya secara terkini dan akurat.

HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.

Jumlah HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/prospektif.

Rekomendasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan serta model pengembangan usaha dan pemasaran berbasis minapolitan.

Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan serta model pengembangan usaha dan pemasaran berbasis minapolitan.

Terwujudnya perencanaan,

pengendalian, pelaporan pelaksanaan program ; pengelolaan SDM , hukum dan organisasi, fasilitasi HKI, ketatalaksanaan, dan administrasi kepegawaian; pengelolaan administrasi keuangan, ketatausahaan,

perlengkapan, dan kerumahtanggaan ; pengelolaan kerjasama, informasi, dan dokumentasi ilmiah yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Persentase perencanaan, pengendalian, pelaporan pelaksanaan program ; pengelolaan SDM , hukum dan organisasi, fasilitasi HKI, ketatalaksanaan, dan administrasi kepegawaian; pengelolaan administrasi keuangan, ketatausahaan, perlengkapan, dan kerumahtanggaan ; pengelolaan kerjasama, informasi, dan dokumentasi ilmiah yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

KEBIJAKAN

Arah kebijakan pengembangan iptek kelautan dan perikanan yang akan dilakukan oleh Balitbang KP mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut: 1) Riset Ilmiah dan Eksplorasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dilaksanakan secara

terpadu dan sistematis untuk meningkatkan pemahaman akan fenomena alam di laut dan perairan, mengetahui potensi, distribusi dan karakteristik sumberdaya kelautan dan perikanan serta memperoleh basis pengetahuan lainnya sebagai dasar dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan;

2) Pengembangan, inovasi dan alih teknologi di bidang Kelautan dan Perikanan didorong untuk menghasilkan invensi, inovasi dan alih teknologi yang tepat guna yang bermanfaatkan dalam peningkatan produktivitas hasil kelautan dan perikanan serta meningkatkan daya saingnya;

3) Analisis dan sintesis kebijakan pembangunan KP berbasis riset diarahkan untuk menyiapkan hasil-hasil riset dan pengembangan teknologi sebagai dasar pengambilan

(25)

L A K I P B a l i t b a n g K P 14 kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara lestari dan berkelanjutan;

Dalam rangka Peningkatan Kapasitas dan Daya Dukung Sumberdaya Iptek KP arah kebijakannya meliputi:

1) Penguatan Kelembagaan Iptek difokuskan penajaman tugas dan fungsi antar unit kerja yang ada dengan secara selektif penambahan unit kerja baru untuk menangani tugas-tugas Balitbang KP yang belum tertangani dengan baik. Sementara itu keberadaan lembaga fungsional yang dapat membantu proses penguasaan Iptek serta penerapannya dalam masyarakat akan didorong. Penyelesaian peraturan perundangan yang terkait dengan litbang KP dan yang dimandatkan kepada Balitbang KP menjadi prioritas penting;

2) Penguatan Daya Dukung Sumberdaya Iptek KP difokuskan pada peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM serta revitalisasi Sarana Teknologi dan Prasarana Iptek lainnya yang telah mengalami penurunan fungsi dan daya dukung serta pengadaan sarana riset baru sesuai kondisi yang berkembang;

3) Peningkatan Jejaring Kerja dan Jaringan Kerjasama Iptek KP diarahkan untuk mempercepat proses alih teknologi dari manca negara, membangun sinerji antar sesama lembaga litbang dan mempercepat penerapan iptek oleh Daerah dan masyarakat.

Dalam rangka Pemacuan Penyebaran dan Pemanfaatan Hasil Riset dan Iptek KP, arah kebijakannya meliputi:

1) Kegiatan publikasi ilmiah dan pemsyarakatan Iptek didorong intensitas dan kualitasnya melalui peningkatan kualitas journal, pembentukan lembaga publishing house, penyelenggaraan forum-forum ilmiah tingkat nasional maupun internasional melalui kemitraan dengan organisasi profesi, lembaga riset dan perguruan tinggi di bidang kelautan dan perikanan;

2) Pembangunan Model Penerapan Iptek untuk Pembangunan Kelautan dan Perikanan dipacu untuk mempercepat pemanfaatan hasil riset dalam pengelolaan sumberdaya dan proses produksi sehingga produk kelautan dan perikanan memiliki daya saing yang tinggi.

PROGRAM

Sesuai dengan Renstra KKP tahun 2010-2014 program Balitbang KP adalah Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan. Program Litbang Iptek Kelautan dan Perikanan mewadahi kegiatan-kegiatan dalam rangka melaksanakan 3 (tiga) misi pembangunan Iptek Kelautan dan Perikanan sebagaimana tersebut. Ragam dan Fokus Kegiatan program Litbang Iptek Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut:

(26)

L A K I P B a l i t b a n g K P 15 1. Penelitian dan Pengembangan Iptek Perikanan Tangkap

Kegiatan litbang Perikanan Tangkap dimaksudkan untuk menyiapkan basis ilmiah bagi pengelolaan sumberdaya ikan secara berkelanjutan dan pengembangan industri perikanan yang berdaya saing tinggi. Kegiatan ini memiliki 4 (empat) sub kegiatan, yaitu:

a. Analisis Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Ikan; b. Litbang Iptek Perikanan Laut;

c. Litbang Iptek Perikanan Perairan Umum; d. Litbang Iptek Pemulihan Sumberdaya Ikan.

2. Penelitian dan Pengembangan Iptek Perikanan Budidaya

Kegiatan Litbang Iptek Perikanan Budidaya dimaksudkan untuk menyiapkan basis ilmiah yang kuat bagi pengembangan perikanan budidaya secara berkelanjutan serta menyiapkan dukungan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan untuk peningkatan produktivitas budidaya perikanan. Kegiatan ini memiliki 6 (enam) sub kegiatan, yaitu: a. Analisis Kebijakan Pengembangan Budidaya Perikanan;

b. Litbang Iptek Budidaya Perikanan Air Tawar; c. Litbang Iptek Budidaya Perikanan Air Payau; d. Litbang Iptek Budidaya Perikanan Laut;

e. Litbang Iptek Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar; f. Litbang Iptek Budidaya Ikan Hias.

3. Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan

Kegiatan Litbang Iptek Kelautan dan Perikanan dimaksudkan untuk menyiapkan dukungan teknologi bagi eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan proteksi sumberdaya alam dan lingkungan kelautan dan perikanan serta adaptasi perubahan iklim.

4. Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan Sumberdaya Non Hayati Pesisir dan Laut

Kegiatan Litbang Iptek Kewilayahan, Dinamika dan Sumberdaya Non Hayati Pesisir dan Laut dimaksudkan untuk melakukan observasi, eksplorasi dan pemetaan kelautan bagi penyiapan dukungan ilmiah untuk pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, termasuk mitigasi terhadap perubahan iklim. Kegiatan ini memiliki 3 sub kegiatan, yaitu: a. Kajian dan Analisis Kebijakan Kewilayahan dan Sumberdaya nonhayati;

b. Observasi Kelautan;

c. Pemetaan Kerentanan Pesisir dan Pulau Kecil.

5. Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

(27)

L A K I P B a l i t b a n g K P 16 Kegiatan Litbang Iptek Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan diarahkan untuk menyiapkan iptek pasca panen dalam rangka peningkatan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan.

6. Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Kegiatan Litbang Iptek Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan dimaksudkan untuk menyiapkan analisis berbasis iptek dan pendekatan sosial ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

7. Program Peningkatan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Balitbang KP Kegiatan manajemen dan tugas teknis lainnya Balitbang KP dimaksud meliputi manajerial dan pelayanan tugas teknis lainnya seperti pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran termasuk pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana riset kelautan dan perikanan, penyusunan program, monitoring dan evaluasi, pengelolaan keuangan dan BMN, pengelolaan kerjasama dan pemanfaatan hasil riset kelautan dan perikanan, pengelolaan dan pengembangan kepegawaian, serta pelaporan.

B. PERJANJIAN KINERJA

Outcome Balitbang KP adalah Termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK kelautan

dan perikanan dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan proses produksi berdaya saing yang ditandai/diukur dari:

1. Jumlah Inovasi Iptek yang memperoleh pengakuan/perlindungan hukum (SNI, HKI, penghargaan, dan lain-lain);

2. Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional dan/atau internasional yang terakreditasi;

3. Karya Iptek yang telah direkomendasikan dan/atau diadopsi oleh stakeholder dan masyarakat;

4. Jumlah riset/kajian yang menjadi bahan rekomendasi kebijakan berbasis Iptek untuk pengelolaan SDKP secara berkelanjutan;

5. Jumlah model pengembangan/ prototipe penerapan IPTEK.

Output adalah luaran langsung, atau luaran dasar, dari suatu kegiatan. Kegiatan litbang akan menghasilkan outputs berupa Iptek yang antara lain terdiri dari:

1. Pengetahuan ilmiah, yaitu berupa data, informasi dan fenomena yang diperoleh dari kegiatan understanding, discoveries, explorasi, karakterisasi, inventarisasi dan sejenisnya yang dilakukan dengan metode ilmiah;

(28)

L A K I P B a l i t b a n g K P 17 2. Inovasi teknologi, yaitu berupa teknologi yang diperoleh dari kegiatan invensi, inovasi, alih teknologi serta kegiatan sejenis yang menghasilkan hardware, software, produk biologi maupun formulasi;

3. Rekomendasi kebijakan adalah luaran yang dihasilkan dari kegiatan analisis dan/atau sintesis/telaah kebijakan berbasis ilmiah yang didukung dengan data dan informasi ilmiah serta pengetahuan yang ada secara memadai.

Selain output utama dari kegiatan litbang, Balitbang KP juga memiliki output lainnya dari kegiatan penunjang yaitu: Sumberdaya litbang serta diseminasi dan difusi Iptek

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) pada tahun 2010 mempunyai Komitmen Kinerja yang terdiri dari sasaran, indikator dan target tahun 2010. Target ditetapkan untuk indikator kinerja, baik indikator kinerja tingkat sasaran maupun indikator kinerja tingkat kegiatan (input, output, outcome). Perjanjian Kinerja tahun 2010 dijabarkan dalam Tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Balitbang KP Tahun 2010

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

Termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta meningkatkan produktifitas dan daya saing

Jumlah Inovasi IPTEK yang memperoleh pengakuan (HKI,SNI dan Penghargaan)

3 buah

Jumlah Karya IPTEK yang telah direkomendasikan dan/atau diadopsi oleh stakeholder dan masyarakat

5 buah

Jumlah karya tulis ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional/dan atau international terakreditas

500 buah

Jumlah hasil riset yang menjadi basis kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan 10 buah Jumlah model pengembangan/prototipe penerapan IPTEK KP 15 paket

Untuk mencapai target indikator kinerja outcome, dalam penetapan kinerja telah dirumuskan indikator kinerja output yang merupakan hasil langsung dari kegiatan penelitian dan pengembangan dari satuan kerja litbang lingkup Balitbang KP.

Penetapan Kinerja 2010 memuat target kinerja outcome merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala Balitbang KP yang selanjutnya dilaksanakan utamanya untuk mendukung Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan.

(29)

L A K I P B a l i t b a n g K P 18

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. HASIL PENGUKURAN KINERJA

Untuk memantau perkembangan target kinerja yang sudah ditetapkan, maka pada awal Tahun Anggaran 2010 telah dibuat Penetapan Kinerja (PK). Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indkator kinerja yang termuat pada Penetapan Kinerja tersebut. Pencapaian kinerja bulanan dipantau oleh penanggung jawab kegiatan, selanjutnya penanggung jawab kegiatan melaporkannya kepada kepala satker. Berdasarkan laporan unit kerja penanggung jawab kegiatan, kepala satker melakukan evaluasi untuk pengendalian pencapaian pelaksanaan program/kegiatan secara keseluruhan. Setiap semester Balitbang KP melakukan evaluasi terhadap pencapaian indikator kinerja yang dilakukan oleh Satker lingkup Balitbang KP

Kelompok indikator kinerja yang digunakan adalah indikator input, output dan

outcome. Indikator kinerja input meliputi dana dengan satuan rupiah dan tenaga kerja/SDM

dengan satuan orang, sedangkan indikator kinerja output dan outcome ditetapkan berdasarkan sasaran yang dituangkan dalam kegiatan dan program seperti yang tertera dalam rencana strategis (Renstra) KKP, sebagaimana tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Indikator Kinerja Balitbang KP

SASARAN INDIKATOR TARGET 2010

Termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing

1)

2)

Jumlah Inovasi IPTEK yang memperoleh pengakuan (HKI,SNI dan Penghargaan)

3 buah

Jumlah Karya IPTEK yang telah direkomendasikan dan/atau diadopsi oleh stakeholder dan masyarakat

5 buah

3) Jumlah karya tulis ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional/dan atau international terakreditasi

500 buah

4) Jumlah hasil riset yang menjadi basis kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan

10 buah

5) Jumlah model pengembangan/prototipe penerapan IPTEK KP

(30)

L A K I P B a l i t b a n g K P 19 B. PENCAPAIAN KINERJA BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan memiliki 1 (satu) program yaitu Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan dengan sasaran termanfaatkannya hasil riset dan inovasi IPTEK untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing. Pada tahun 2010 Balitbang KP telah dapat melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan pada organisasi yang tercermin dari tercapainya indikator yang telah ditetapkan.

1) Jumlah Inovasi IPTEK yang memperoleh pengakuan (HKI, SNI dan Penghargaan)

Capaian IKU Badan Litbang KP dengan indikator jumlah inovasi iptek yang memperoleh pengakuan (HKI, SNI, dan Penghargaan) dengan target 3 tercapai 3 (tercapai 100 persen). Adapun 3 capaian tersebut adalah : 102 Inovasi 2010 : Alat Akustik Ancho Udang, 102 Inovasi 2010 : Teh Hijau Sebagai Antihistamin pada Pindang Ikan, Komersialisasi Hasil Litbang : Vaksin Aeromonas Hydrophila dengan PT SANBE Sampai dengan tahun 2010.

Permasalahan yang dihadapi terkait komersialisasi hasil litbang KP adalah belum ada kesepakatan draft PKS (Perjanjian Kerjasama) antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya dengan PT. SANBE dalam produksi masal vaksin

Aeromonas hydrophila. Untuk itu ditindaklanjuti dengan melakukan peninjauan kembali

draft dokumen kesepakatan kerja sama, selain itu penemuan vaksin ini juga sedang diusulkan untuk memperoleh HKI.

Balitbang KP telah mengupayakan untuk mendapatkan hak paten (HKI) sebanyak 3 usulan HKI dan usulan tersebut sedang dalam proses dan 2 diantaranya telah dalam proses di DEPHUKHAM, saat ini sedang dalam proses hingga tahap pemeriksaan administrasi/pemeriksaan substansif, sedangkan untuk Teknologi Budidaya Ikan Batak usulan HKInya telah diusulkan ke Badan Litbang KP pada tahun 2010, namun rilisnya yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2010 ditunda sampai tahun 2011 karena keterbatasan pendanaan proses rilis tersebut. Untuk selalu mendapatkan update informasi perlu dilakukan pengawalan, karena dari satu tahap prosedur menuju ke prosedur berikutnya memerlukan waktu yang panjang.

Balitbang KP telah menghasilkan 500 judul karya ilmiah yang telah dipublikasikan namun sampai dengan tahun ini baru menghasilkan 2 karya ilmiah yang masuk dalam 102 karya inovasi, diharapkan pada tahun 2011 hasil penelitian Balitbang KP lebih dari 2 judul karya ilmiah yang masuk dalam 103 karya inovasi.

(31)

L A K I P B a l i t b a n g K P 20 a. 102 Innovasi 2010: Alat Akustik Ancho Udang

Badan Litbang KP telah berhasil merekayasa anco konvensional menjadi alat ancho akustik (ancoustic) sebagai pendeteksi aktivitas udang yang menandakan ketersediaan pakan berupa pellet di dalam tambak. Alat ini menggunakan suara ultra agar lebih akurat dan terjamin dalam pendeteksian jumlah pakan, dan didukung oleh teknologi telemetri berbasis panel matahari yang memungkinkan pemantauan jarak jauh untuk cakupan yang luas dan hemat energi. Teknologi akustik dapat memantau tingkah laku udang dalam ancho secara periodik dan terkendali. Atas hal itu alat tersebut memperoleh penghargan oleh pemerintah sebagai salah satu teknologi dari 102 inovasi tahun 2010.

Dengan berhasilnya riset anchostik dapat memberikan pilihan bagi korporasi tambak udang dan masyarakat untuk menjadikan ancho sebagai instrumentasi pemantauan tambak udang. Skematika rancang bangun ancoustic ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Skema Instalasi dan An

Gambar 3.1 Anchostik di tambak

b. 102 Inovasi 2010: Teknologi pemanfaatan Teh Hijau Sebagai Antihistamin pada Pindang Ikan

Balitbang KP telah menghasilkan teknologi yang dapat menekan pertumbuhan bakteri pengurai histidin (salah satu asam amino pada protein ikan) menjadi histamin (penyebab alergi) pada pengolahan pindang ikan tongkol. Teknologi ini mendapatkan pengakuan dari Kemenristek sebagai salah satu 102 Inovasi Paling Prospektif tahun 2010. Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk produk olahan ikan lainnya, atau bahkan untuk mempertahankan kesegaran ikan yang tidak disimpan pada suhu rendah.

(32)

L A K I P B a l i t b a n g K P 21 c. Vaksin Aeromonas hydrophila

Peneliti Balitbang KP telah menemukan vaksin pencegahan penyakit Penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang menyerang semua jenis ikan air tawar sehingga dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan. Vaksin ini belum diproduksi secara massal, untuk itu saat ini telah dilakukan kerjasama dengan PT SANBE, namun belum mencapai kesepakatan. Pada tahun 2010 Vaksin MAS sudah dalam usulan untuk mendapatkan paten (HKI).

2) Jumlah Karya IPTEK Yang Telah Direkomendasikan dan/atau Diadopsi Oleh Stakeholder dan Masyarakat

Capaian IKU Badan Litbang KP dengan indikator jumlah karya iptek yang telah direkomendasikan dan/atau diadopsi oleh stakeholders dan masyarakat dengan target 5 tercapai 7 (tercapai 140 persen). Capaian tersebut meliputi : Hasil Penelitian yang diadopsi menjadi Kebijakan di Pekalongan, Rekomendasi teknis untuk Dokumen Klaim Pemerintah Indonesia dalam Penanganan Kasus Pencemaran Minyak Laut Timor (Montara), 3 Rekomendasi dan Kelayakan Lahan Bagi Pengembangan Perikanan Budidaya pada 3 Kawasan Minapolitan, rekomendasi teknis dalam Penanganan Tumpahan Lumpur Sidoarjo ke Kali Porong, dan Rekomendasi Pengelolaan Ikan Bilih di Danau Toba.

a. IPTEK Pengolahan Produk Perikanan untuk Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan Kegiatan IPTEK tersebut telah menyampaikan hasil litbangnya melalui ajang diseminasi hasil iptek pengolahan produk pada tahun 2006 – 2008 di Kabupaten Pekalongan. Hasil litbang yang telah diadopsi oleh masyarakat di Kabupaten Pekalongan adalah: alat pengolah kerupuk ikan dan proses pengolahan kerupuknya, produk olahan berbasis surimi (somay, otak-otak, pempek dll), diversifikasi produk olahan berbasis ikan patin dan produk olahan berbasis bahan baku ikan. Dari diseminasi yang dilakukan selama 3 tahun di kabupaten Pekalongan ini serta melihat animo dan dampak terhadap masyarakat akan teknologi pengolahan produk olahan ikan ini, pemerintah daerah kabupaten Pekalongan menetapkan kebijakan yang mendorong berkembangnya usaha masyarakat di bidang olahan ikan dan menjadikan produk olahan ikan sebagai salah satu produk andalan kabupaten Pekalongan.

b. Penanganan Kasus Pencemaran Minyak Laut Timor (Montara)

Pada 21 Agustus 2009 terjadi ledakan di sumur pengeboran minyak Montara milik PTTEP Ashmore Australia (anak perusahaan dari PTTEP Group Thailand) di Samudera Hindia Tenggara di wilayah perairan Australia. Tanggal 31 Agustus 2009

(33)

L A K I P B a l i t b a n g K P 22 penyebaran cemaran minyak memasuki Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Tanggal 21 September 2009 Stasiun penerima citra satelit Balai Riset & Observasi Laut (BROK) mendeteksi cemaran minyak mencapai 51 NM tenggara dari Pulau Rote. Pemantauan melalui citra satelit terus dilakukan hingga akhir tahun 2009.

Tim Nasional Advokasi Laut Timor (TALT) dibentuk oleh Presiden dengan Penangung jawab adalah Menteri Perhubungan, dengan Ketua Tim Penyusunan Klaim dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kepala Badan Riset Kelautan & Perikanan (saat itu) & Sekretaris Jenderal KKP menjadi anggota Tim Pengarah, dan BRKP terlibat menjadi anggota TALT.

Survei oleh Tim Balitbang KP & PSDKP menggunakan Kapal Pengawas Perikanan untuk pengujian kandungan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) dan kualitas air dilakukan pada 10-26 Mei 2010, dengan hasil adalah positif minyak pencemar adalah berasal dari sumur pengeboran minyak Montara. Hasil ini memverifikasi hasil temuan sifat fisik minyak pencemar (Tarball) dari survei 23 Oktober 2009 & 3-5 November 2009 oleh Badan Pengendali Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) NTB dan KLH. Survei verifikasi lanjutan oleh Tim Balitbang KP & PSDKP dilakukan pada 20-22 Agustus 2010.

Pemodelan transpor sebaran tumpahan minyak (oil spill) dilakukan oleh BPPT sedangkan verifikasi hasil model hidrodinamika dan transpor dilakukan oleh Puslitbang SDLP dimana salah satunya adalah menggunakan data dari Ditjen KP3K. Dimana wilayah pengelolaan perikanan (WPP) seluas 7.0841,76 km2, taman nasional laut (TNL) Laut Sawu seluas 3.4089,87 km2, wilayah nurseri seluas 135.799,93 km2, habitat sapi laut (Dugong) seluas 15.712,11 km2, habitat penyu seluas 4.096.40 km2, dan terumbu karang seluas 944,90 km2 terancam pengaruh pencemaran minyak.

Dokumen klaim pemerintah Indonesia berhasil disusun pada Oktober 2010 dan serangkaian pertemuan negosiasi dan debat teknis klaim telah beberapa kali dilakukan di Perth Australia, dan Singapura.

c. Rekomendasi Kelayakan Lahan Bagi Pengembangan Perikanan Budidaya di 3 (Tiga) Kawasan Minapolitan

c.1. Kabupaten Pacitan

Rekomendasi dari hasil analisis data kualitas perairan di Kabupaten Pacitan menunjukkan bahwa pengembangan budidaya ikan di Kecamatan Bandar yang paling baik adalah ikan nila. Desa Kebon dalem sangat baik untuk

(34)

L A K I P B a l i t b a n g K P 23 pengembangan ikan nila, mas/tombro, maupun lele. Pengembangan budidya ikan di Kecamatan Nawangan yang paling baik adalah ikan nila. Pengembangan ikan di Kecamatan Punung cocok untuk ikan nila, lele, dan tombro. Karena perairan di Kabupaten Pacitan relatif kurang subur, maka sebelum dilakukan pemeliharaan, sebaiknya dilakukan pemupukan dan pemberian kapur supaya lebih subur. Budidaya udang windu di Kecamatan Pacitan masih potensial untuk dikembangkan dan budidaya rumput laut selain Spinosum, jenis E. Cotonii baik untuk dikembangkan di Teluk Segoro anakan, Kecamatan Ngadirojo.

c.2. Kabupaten Pandeglang

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan di kedua lokasi penelitian masih pada kisaran yang layak untuk mendukung kegiatan budidaya laut. Analisis spasial tingkat kelayakan lahan menghasilkan luas dan kelas kelayakan lahan untuk budidaya. Potensi yang dimiliki ini tentunya harus didukung juga dengan infrastruktur yang baik. Tersedianya fasilitas pencucian kerang (depurasi) di Panimbang merupakan satu fasilitas yang baik guna mendukung kualitas produksi kekerangan. Akses antara lokasi budidaya di Kabupaten Pandeglang umumnya cukup baik terutama akses sampai ke Teluk Lada, Panimbang. Namun akses transportasi ini menjadi sangat sulit (kondisi jalan rusak). Untuk itu pada tahun yang akan datang akan mengajak PEMDA setempat (Dinas PU) untuk memperbaiki insfrastruktur untuk akses menuju teluk Lada menuju ke lokasi pengembangan budidaya rumput laut di Perairan Sumur. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kebijakan penyusunan tata ruang dan perencanaan pemerintah daerah setempat.

c.3. Kabupaten Serang

Rekomendasi alternatif pengelolaan budidaya tambak pada tiga kecamatan di Kabupaten Serang adalah (1) Perbaikan tingkat kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk urea dan pupuk organik utamanya dari kotoran sapi dan kerbau; dan (2) Penanaman mangrove (perbaikan jalur hijau) mencegah abrasi yang besar dan sebagai perangkap polutan yang mencemari perairan tambak (menurunkan kadar Fe dalam air dan tanah tambak). Jenis komoditas budidaya yang bisa dikembangkan adalah bandeng, rumput laut (Gracilaria), dan udang dengan teknologi tradisional plus. Teknologi tradisional plus dikelola tanpa input yang tinggi seperti penggunaan kincir air, namun dilakukan dengan sistem polikultur.

Gambar

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Balitbang KP Tahun 2010
Gambar 3.1 Anchostik di tambak
Gambar 3.2 Publikasi Balitbang KP Tahun 2010  4)  Jumlah Model Pengembangan/Prototipe Penerapan IPTEK KP
Gambar 3.5 Kegiatan IPTEKMAS Udang Galah di Sleman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika duktus sistikus tersumbat batu, maka kandung empedu Jika duktus sistikus tersumbat batu, maka kandung empedu mengalami distensi kemudian akan terjadi infeksi sehingga

Namun demikian, ia juga terlibat secara aktif dalam politik menjadi salah seorang pendiri Partai Islam Indonesia (PII), Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), Masyumi dan

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I yang menggunakan model permainan lacak kartu

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidahyang disebut membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar

:تناايبلا ُءاَسِن ِلِماَوَْلحا طخ اهتتح ةملكلا ّنأ ىلع لدت ةقباسلا تناايبلا ( ِلِماَوَْلحا في فوصولما عبتي نأ دبلا ةفصلاو .ةفصلا يه )

(3) Jika Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf n tidak diketahui atau lebih rendah dari NJOP yang digunakan

perubahan-perubahan dengan mengetahui informasi dari pengakuan konsumen perihal kualitas produk, harga, promosi dan kinerja, sehingga diharapkan kepuasan pelanggan akan terus

Kegiatan outbound merupakan kegiatan yang baik untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep sains, kegiatan outbound juga dapat meningkatkan kerjasama setiap team,