• Tidak ada hasil yang ditemukan

Carpal Tunnel Syndrome

Dalam dokumen Panduan Praktik Klinis Fisioterapi.pdf (Halaman 170-178)

IKATAN FISIOTERAPI INDONESIA

A. Carpal Tunnel Syndrome

 ICF : S1

 ICD-10 : G56.0 B. Masalah Kesehatan

 Definisi

Carpal Tunnel Syndrome atau CTS adalah suatu gangguan yang terjadi di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa dan parasthesia (kesemutan atau seperti terbakar). Saraf yang tertekan adalah n. medianus tang terbentang antara lengan bawah dan telapak tangan di lorong karpal.

 Epidemiologi

Menurut studi kasus yang dilakukan Ibrahim, dkk (2012) sekitar 90% dari semua sindrom kompresi saraf, CTS dapat mempengaruhi siapa saja. Di Amerika Serikat 5% orang kaukasia meliki resiko tertinggi terkena CTS disbandingkan dengan ras lain seperti di Afrika Selatan. Wanita lebih rentan terkena CTS disbanding laki-laki dengan rasio 3:1 yang berkisar usia antara 45-60 tahun. Hanya 10% dari kasus CTS yang dilaporkan terkena pada usia kurang dari 30 tahun. Dengan bertambahnya usia maka merupakan faktor resiko. CTS ini juga umum terjadi pada wanita hamil. C. Hasil Anamnesis

Pasien wanita dengan usia 40 tahun mengeluh merasakan kesemutan yang menjalar dari pergelangan tangan ke sepanjang lengannya sejak 3 bulan yang lalu. Pasien tersebut terbiasa mengetik depan computer dengan waktu yang lama tiap harinya. D. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan Fisik - Vital Sign

o Blood Preasue : 12/80 mmHg o Heart Rate : 73 kali/menit o Rspiratory Rate : 14 kali/menit - Inspeksi

o Tidak ada kolaps otot thenar yang terlihat - Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 163 o Aktif dan Pasif : Full ROM tanpa nyeri

o Tes isometric melawan tahanan : Bisa melawan tahanan - Spesific test

o Phalen‘s test : positif o Tinel‘s sign : positif o Pressure test : positif Tes motorik :

o MMT : 5 untuk semua otot wrist dan hand Tes sensoris :

o Tes tajam tumpul : normal o Arah gerak : normal

o Rasa gerak dan rasa posisi : normal

- Palpasi tonus : tonus thenar dan hypothenar muscles normal

 Pemeriksaan Penunjang : -

 Penegakan Diagnosis

- Activity Limitation : - Sulit menggenggam

- Sulit makan menggunakan sendok - Body Structure &Function : - Kelemahan otot

- Hipotonus

- Penjepitan n. medianus

- Participation Restriction : - Mengganggu aktivitas dalam bekerja - Diagnosis Fisioterapi : Belum bisa menggenggam benda dan makan

dengan menggunakan sendok akibat adanya kelemahan otot dan penjepitan n.medianus sehingga mengganggu aktivitas dalam bekerja.

E. Rencana Penatalaksanaan

 Tujuan : Mengembalikan aktivitas fungsional pasien

 Prinsip Terapi : - Penguatan otot

- Melepaskan penjepitan pada n. medianus

 Edukasi : Menyarankan agar mengistirahatkan tangan

 Kriteria Rujukan : Dokter spesialis F. Prognosis

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 164 Kebanyakan orang yang pulih dari gejala CTS mereka menjalankan operasi untuk menemukan kerusakan saraf.CTS kronis jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan saraf yang permanen.

G. Sarana dan Prasarana

 Sarana : Bed

 Prasarana : Ruangan Terapi H. Referensi

Scott, Kevin R, Kothari, Milind J. (2009). ―Treatment of Carpal Tunnel Syndrome” Ibrahim, I., Khan, W. S., Goddard, N., & Smitham, P. (2012). Suppl 1: Carpal Tunnel Syndrome: A Review of the Recent Literature. The open orthopaedics journal

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 165 7. Stroke Hemoragic Hemiplegi

A. Stroke Hemoragic Hemiplegi

 ICF : B7S7

 ICD-10 : 161.0 B. Masalah Kesehatan

 Definisi

Menurut kriteria WHO (1995), stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global, berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan otak (disebut hemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau kedalam ruang subaraknoid yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak (disebut hemoragia subaraknoid). Ini adalah jenis stroke yang paling mematikan, tetapi relatif hanya menyusun sebagian kecil dari stroke total: 10-15% untuk perdarahan intraserebrum dan 5% untuk perdarahan subaraknoid.

Hemplegi adalah tipe dari stroke yang mengenai salah satu bagian sisi tubuh.

 Epidemiologi

Pada tahun 2011 Stroke adalah penyebab kedua paling sering kematian diseluruh dunia dengan angka kematian 6,2 juta dari 11% jumlah total yang ada. Sekitar 17 juta orang yang mengalami stroke tahun 2010 dan 33 juta orang sebelumnya pernah mengalami stroke dan saat ini masih hidup. Antar tahun 1990 dan 2010, jumlah kejadian stroke menurun sebesar 10% di negara maju sedangkan meningkat 10% di Negara berkembang. Secara keseluruhan, 2/3 kasus stroke terjadi pada usia mulai gari 65 tahun.

C. Hasil Anamnesis

Seorang laki-laki, umur 65 tahun dengan kelemahan anggota gerak kanan, dengan riwayat 4 jam sebelum masuk RS terjatuh di sawah dan dalam keadaan tidak sadar. Setelah itu 3 jam kemudian sadarkan diri mengalami muntah secara tiba-tiba dan mengalami kelemahan anggota gerak kanan,bicara pelo dan mulut perot.

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 166 D. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan Fisik - Vital Sign

o Blood Preasue : 165/90 mmHg o Heart Rate : 64 kali/menit o Rspiratory Rate : 20 kali/menit - Koginitif

Komunikasi : Cukup baik Atensi : Cukup baik Motivasi : Kurang Emosi : Kurang Problem solving : Kurang - Inspeksi

Postur dalam berbagai posisi

 Palpasi Edema (-) atrofi otot (-)

kelemahan pada sebelah kanan (hipertonus) - Pemeriksaan Fungsi Gerak

o Aktif dan Pasif

o Tes Isometrik Melawan Tahanan

 Pemeriksaan Penunjang : CT-Scan

 Penegakan Diagnosis

- Activity Limitation : - Sulit berjalan - Sulit untuk berdiri

- Body Structure &Function : - Kelemahan pada anggota gerak sisi kanan - Hipertonus

- Kontraktur - Participation Restriction : - Sulit bekerja

- Sulit berolahraga

Diagnosis Fisioterapi : Belum bisa melakukan berdiri dan berjalan karena adanya peningkatan tonus otot pada anggota gerak sebelah sisi kanan sehingga terjadi hipomobile yang akan mempengaruhi dalam bekerja dan berolahraga.

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 167 E. Rencana Penatalaksanaan

 Tujuan : Mengembalikan aktivitas fungsional

 Prinsip Terapi : - Muscle release - Penurunan tonus otot

 Edukasi : Mengajarkan cara ambulasi, rolling, transfer

 Kriteria Rujukan : Dokter spesialis saraf F. Prognosis

Masalah emosional yang mengikuti stroke dapat disebabkan oleh kerusakan langsung ke pusat emosi di otak dari kesulitan beradaptasi dengan keterbatasan baru.Kesulitan emosional paska stroke seperti kecemasan dalam serangan. Kesulitan lain mungkin termasuk penurunan kemampuan untuk mengkomunikasikan emosi melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh dan suara. Gangguan dalam menggenggam, hubungan dengan orang lain dan kesejahteraan emosional dapat menyebabkan konsekuensi sosial setelah stroke karena kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi.

G. Sarana dan Prasarana

 Sarana : Bed, Infrared, cone, hand ball

 Prasarana : Ruangan Terapi, Toilet H. Referensi

Feigin VL, Forouzanfar MH, et al (2014). "Global and regional burden of stroke‖ Sotirios AT. (2000). Differential Diagnosis in Neurology and Neurosurgery.New York Thieme Stuttgart.

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 168 8. Vertigo Perifer A. Vertigo  ICF : B710  ICD-10 : H81 B. Masalah Kesehatan  Definisi

Menurut tailor (2011) Vertigo adalah salah satu bentuk sakit kepala di mana penderita mengalami persepsi gerakan yang tidak semestinya (biasanya gerakan berputar atau melayang) yang disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular. Vertigo sering kali dengan gejala mual dan muntah serta ketidakmampuan penderita menjaga keseimbangan badan, yang menyebabkan penderita mengalami kesulitan berdiri atau berjalan.

 Epidemiologi

Prevalensi angka kejadian vertigo perifer di Amerika Serikat adalah 64 dari 10.000 orang dengan kecenderungan terjadi pada wanita sebesar 64%. Vertigo diperkirakan sering terjadi pada usia rata-rata 51-57 tahun dan jarang terjadi pada usia dibawah 35 tahun tanpa riwayat trauma kepala.

C. Hasil Anamnesis

Seorang wanita usia 53 tahun mengeluhkan sering pusing berputar hilang timbul disertai dengan mual. Setelah 3 jam pasien kembali mengeluhkan adanya pusing berputar, hingga tidak dapat berdiri, disertai mual dan muntah sebanyak 1 kali. Pusing dirasakan bertambah ketika terjadi perubahan posisi tubuh dan membaik jika memejamkan mata dan berbaring.

D. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan Fisik - Vital Sign

o Blood Preasue : 168/121 mmHg o Heart Rate : 92 kali/menit o Respiratory Rate : 20 kali/menit

- Inspeksi

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 169 - Pemeriksaan gerak : Romberg‘s test

 Pemeriksaan Penunjang : Rontgen

 Penegakan Diagnosis

- Activity Limitation : - Sulit tidur - Sulit berdiri - Body Structure &Function : - telinga berdenging

- penyempitan diskus intervertebralis C3-C4 - Participation Restriction : - Mengganggu aktivitas bekerja, beribadah - Diagnosis Fisioterapi : Kesulitan tidur, berdiri dan melakukan

aktivitas karena adanya penyempitan diskus intervertebralis C3-C4 sehingga mengganggu aktivitasnya dalam bekerja dan beribadah.

E. Rencana Penatalaksanaan

 Tujuan : Mengembalikan aktivitas sehari-hari

 Prinsip Terapi : Mengurangi pusing

 Edukasi : Memberikan saran agar istirahat dan meminum obat

 Kriteria Rujukan : Dokter spesialis F. Prognosis

Prognosis pasien dengan vertigo perifer sangat bervariasi tergantung dari penyakit yang mendasari.Namun kemajuan bedah saraf memperbaiki beberapa kondisi prognosis pasien dengan infark artei vertebral atau arteri basilar. Prognosis pasien dengan pendarahan cerebellum secara spontan akan lebih buruk.

G. Sarana dan Prasarana

 Sarana : Bed

 Prasarana : Ruangan Terapi H. Referensi

Taylor, J. Goodkin, HP (2011). "Dizziness and vertigo in the adolescent". Otolaryngologic Clinics of North America

Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 170 9. Thoracic Outlet Syndrome

Dalam dokumen Panduan Praktik Klinis Fisioterapi.pdf (Halaman 170-178)

Dokumen terkait