• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

3. CD Interaktif

a. Pengertian CD Interaktif

CD interaktif merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang berbasis komputer dan digunakan sebagai bahan ajar interaktif yang memiliki beragam bentuk variasi. CD pembelajaran interaktif termasuk media audio visual gerak karena menampilkan unsur suara dan gambar bergerak.34

Kata “interaktif” mengandung arti bersifat saling melakukan aksi atau saling aktif.35 Dengan demikian, CD interaktif dapat juga disebut bahan ajar interaktif yang dimaknai sebagai bahan ajar yang bersifat aktif, maksudnya bahan ajar ini tidak seperti bahan ajar cetak yang hanya pasif dan tidak bisa melakukan kendali terhadap penggunanya. Dalam bahan ajar interaktif ini, pengguna terlibat interaksi dua arah dengan bahan ajar yang sedang dipelajari.

Sementara itu, menurut Guidelines for Bibliographic Description Of Interactive Multimedia dalam Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (2004), bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk

34

Sri Mantini Rahayu Sedyawati, dkk., Pengaruh Penggunaan CD Pembelajaran Interaktif Program Macromedia Flash MX 2004 Sebagai Media Chemo Edutainment Terhadap Hasil Belajar Kimia,Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No.2, 2008. h. 331

35

Andi Prastowo, Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 329.

mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi.36 Bahan ajar interaktif dapat ditemukan dalam dua bentuk, yaitu CD interaktif dan orang.37

CD interaktif merupakan salah satu produk dari multimedia.38 Definisi kata multimedia dalam dunia komputer, menurut Hofstetter (2001), adalah pemanfaatan komputer untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.39

CD interaktif dalam penelitian ini diberi nama investigatif yang berdasarkan pada indikator-indikator yang tersedia dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Arti kata investigatif berhubungan dengan investigasi yaitu penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan, percobaan, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya). Investigasi merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan. Kegiatan belajar dimulai dengan diberikan masalah-masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan kegiatan belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru, yang dalam pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi. Menurut Height (dalam Krismanto, 2004), investigasi berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Sesuai dengan namanya proses penyajian materi dalam CD interaktif investigatif bertujuan agar siswa dapat mengamati beberapa simulasi yang

36

Ibid.

37

Ibid., h. 330

38

Mulyanta dan Marlon Leong, Tutorial Membangun Multimedia Interaktif-Media Pembelajaran Kolaborasi Tool Macromedia Director MX, Macromedia Fireworks, dan Swish Max,(Yogyakarta: Unversitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009), h. 1.

39

diberikan dengan melalui suatu pertanyaan yang bersifat mengembangkan proses berfikir siswa terhadap materi listrik dinamis, sehingga siswa dapat memahami konsep yang dipelajari.

Berdasarkan pengertian CD interaktif dan investigatif, maka dapat disimpulkan bahwa CD interaktif investigatif adalah media pembelajaran berbasis komputer yang memiliki beragam bentuk variasi audio dan visual menjadi satu kesatuan dengan dilengkapi link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan, berinteraksi dan berkomunikasi dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa dengan melalui suatu penyelidikan terhadap fenomena atau visual yang disajikan dalam bentuk animasi.

b. Kelebihan dan Kekurangan CD Interaktif

CD interaktif termasuk bagian dari bahan ajar berbasis komputer. Seperti halnya media lain, CD interaktif juga memiliki kelebihan dan kekurangan seperti pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Berbasis Komputer40

Kelebihan Kekurangan

Dapat menayangkan informasi dalam bentuk teks

Memerlukan komputer dan pengetahuan program

Interaktif dengan siswa Membutuhkanhardwarekhusus untuk proses pengembangan dan penggunaannya

Dapat mengelola laporan atau respons siswa

Resolusi untukimagegrafik sangat terbatas pada sistemmicroprocessor

Dapat diadaptasi sesuai kebutuhan siswa

Hanya efektif jika digunakan untuk penggunaan seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu tertentu Dapat mengontrolhardwaremedia

lain

Tidak kompatibel antarjenis yang ada

40

Selain itu, kelebihan menggunakan CD interaktif,41yaitu:

1) Penggunanya bisa berinteraksi dengan program komputer karena didalam CD interaktif terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa audio, visual, maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna.

2) Menambah pengetahuan. Pengetahuan disini adalah materi pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD interaktif bagi pengguna.

3) Tampilan audio visual yang menarik. Menarik disini tentu saja jika dibandingkan dengan media konvensional seperti buku atau media dua dimensi lainnya. Kemenarikan di sini utamanya karena sistem interaksi yang tidak dimiliki oleh media cetak (buku) maupun media elektronik lain (film, TV, audio).

c. Langkah-langkah Penyusunan dan Pengembangan CD Interaktif

Bahan ajar interaktif memerlukan pengetahuan dan keterampilan pendukung yang memadai, terutama dalam hal mengoperasikan peralatan, seperti komputer, kamera video, dan kamera foto, serta dalam persiapan dan pembuatannya. Bahan ajar interaktif umumnya disajikan dalam bentuk CD. Adapun langkah-langkah penyusunan dan pengembangan bahan ajar interaktif ini, sebagai berikut42:

1) Tahap Perancangan

Tahap perancangan dikelompokkan ke dalam tiga subtahapan, yaitu: a) Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang nyata terjadi. Sumber informasi dalam analisis kebutuhan dapat diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan terutama siswa yang menjadi dasar

41

Revi Ferdian Pratama, “Kelebihan CD dan DVD,” artikel di akses pada7 Januari 2014 dari http://www.artikel skripsi/tugas multimedia KELEBIHAN CD DAN DVD.html

42

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008), h. 227-241.

pertimbangan utama agar media yang digunakan relevan dengan kemampuan siswa dengan didasarkan melalui identifikasi kurikulum. Kegiatan identifikasi ini akan diketahui materi mana yang membutuhkan media. Dengan demikian, tidak lagi terjadi kesalahan dalam pemilihan media dan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran tertentu.

b) Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) dan Jabatan Materi (JM)

GBIM merupakan acuan utama dalam tahap pengembangan media dan bahan ajar. Komponen-komponen GBIM minimal berisikan tentang hal-hal berikut: 1) kompetensi dasar yang diperoleh dari hasil analisis kebutuhan, 2) indikator keberhasilan yang diperoleh dari hasil analisis pembelajaran, yang merupakan langkah awal dari proses penyusunan GBIM, 3) evaluasi hasil belajar yang relevan untuk mencapai indikator keberhasilan, 4) alternatif judul media dan bahan ajar, dan 5) referensi.

c) Penulisan naskah

Penulisan naskah adalah proses menuangkan materi yang sudah disusun dalam GBIM dan dijabarkan dalam jabaran materi ke dalam suatu format sajian tertentu dalam bahasa penyampaian dan istilah teknis yang telah dipahami bersama antara penulis naskah dan tim produksi. Seorang penulis naskah adalah seorang profesional yang memilih dan menentukan format sebuah program pembelajaran sehingga sesuai dengan materi sajian dan kebutuhan siswa.

2) Tahap Produksi

Tahap produksi baru dapat dilakukan segera setelah naskah dinyatakan final layak produksi. Proses produksi ini tidak sama tingkat kerumitannya antara media yang satu dengan yang lainnya. Tahap produksi di kelompokkan menjadi tiga subtahapan, yaitu:

a) Persiapan

Kegiatan produksi media dan bahan ajar ini, khususnya media CD interaktif diawali dengan mempelajari dan menelaah naskah, melakukan konferensi naskah, dan dilanjutkan dengan membuat rancangan visualisasi media yang akan diproduksi.

b) Pelaksanaan

Kegiatan produksi, misalnya dalam media CD interaktif ini melibatkan penulis naskah dan tim produksi. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Namun semuanya bermuara pada satu tujuan, yaitu menghasilkan media yang berkualitas. Secara lebih spesifik, bahwa dalam pembuatan CD interaktif, memerlukan aplikasi demonstrasi interaktif pada komputer. Berkaitan dengan hal itu, ada berbagai jenis aplikasi yang digunakan dalam membuat CD interaktif seperti,Macromedia Flash Player CS 5, Adobe Photoshop CS , Format Factory,danPaint

c) Penyelesaian

Kegiatan pascaproduksi media dan bahan ajar ini, khususnya CD interaktif pembelajaran meliputi: merekam narasi, melaksanakan penyuntingan, menciptakan atau memilih musik ilustrasi, dan melakukan pemaduan suara.

3) Tahap Evaluasi

Media dan bahan ajar yang telah dikembangkan secara sistematis itu diharapkan benar-benar efektif untuk mencapai tujuan atau kompetensinya. Maka tahapan terakhir dalam proses pengembangan ini adalah evaluasi terhadap media dan bahan belajar yang telah diproduksi. Apapun jenis media yang dibuat, baik itu media sederhana apalagi yang rumit perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memastikan bahwa program media dan bahan belajar yang sedang dikembangkan mutunya terjamin dengan baik. Oleh karena itu, untuk memastikan kualitas media dan bahan belajar itu baik, perlu dilakukan evaluasi formatif untuk mencari kekurangan dan kemudian melakukan revisi untuk meningkatkan kualitas.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan mutu (quality control) program media CD interaktif ini meliputi: evaluasi ahli (expert evaluation) yang terdiri dari ahli materi dan ahli media yang terdapat pada Lampiran. Penilaian CD interaktif berdasarkan pemberian lembar evaluasi kepada ahli materi dan ahli media yang merujuk pada aspek-aspek penilaian multimedia interaktif menurut Wahono.

Evaluasi ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan revisi sebelum program media tersebut diimplementasikan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan.

4. Belajar dan Hasil Belajar

Dokumen terkait