• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

2. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

Multimedia berasal dari kata multi dan media.18Multi berasal dari bahasa Latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu mediumyang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu. Gayeski (1993) mendefinisikan multimedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan, menghantarkan, dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video, dan sebagainya.19

Multimedia bisa digunakan sebagai media pendidikan yang dapat diandalkan dibandingkan dengan media-media lain. Hal ini karena, multimedia mempunyai berbagai kelebihan, yaitu mampu merangkum berbagai jenis media, seperti teks, suara, gambar, grafik, dan animasi dalam satu kajian digital. Multimedia juga memiliki akses interaktif dengan pengguna, sehingga keberadaan multimedia dalam pendidikan telah menunjukkan suatu perkembangan baru yang diharapkan mampu membantu dunia pendidikan menjadi lebih bermakna melalui pembelajaran.

Multimedia dianggap sebagai media pembelajaran yang menarik berdasarkan upaya yang menyentuh berbagai panca indera: penglihatan, pendengaran, dan sentuhan. Menurut Schade dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa daya ingat bagi orang yang membaca sendiri adalah yang terendah (1%). Daya ingat ini bisa ditingkatkan hingga (25%-30%) dengan adanya bantuan alat pembelajaran, seperti televisi. Metode pembelajaran bisa menjadi lebih menarik dan memberikan rangsangan hingga 60% apabila menggunakan media tiga dimensi. Multimedia memiliki kemampuan menampilkan konsep 3D dengan menarik, setidaknya kurikulum pembelajaran

18

Munir,Multimedia(Bandung: ALFABETA, 2012), h. 2.

19

dapat dirancang secara sistematik, komunikatif, dan interaktif sepanjang proses pembelajaran.20

Pengertian interaktif terkait dengan komunikasi dua arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen komunikasi dalam multimedia interaktif adalah hubungan antara manusia (sebagai user atau pengguna produk) dan komputer (software/aplikasi, biasanya dalam bentuk CD).21 Dengan demikian, produk ini memiliki hubungan dua arah atau timbal balik antara

software dengan usernya. Interaktifitas dalam multimedia meliputi:22 (1) pengguna dilibatkan untuk berinteraksi dengan program aplikasi, (2) aplikasi interaktif bertujuan agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja tanpa harus melahap semua informasi.

Berdasarkan pengertian multimedia dan interaktif tersebut, maka dapat disimpulkan multimedia interaktif adalah media yang mengkombinasikan beberapa media audio, video, dan teks yang memiliki hubungan timbal balik antara pengguna dengan program sehingga dapat mengendalikan suatu perintah yang diinginkan.

b. Karakteristik Multimedia Interaktif

Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan efektivitas hasil belajar bagi penggunaannya. Oleh karena itu, dalam pengembangan multimedia interaktif maka harus memperhatikan karakteristik multimedia interaktif yang diantaranya sebagai berikut:23

1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen

Materi harus dikemas secara multimedia yang didalamnya terdapat teks, animasi, sound dan video sesuai tuntutan materi. Dengan menggabungkan unsur audio dan visual, materi yang sifatnya aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung dipraktekkan, dan memiliki tingkat keakurasian tinggi akan menjadi lebih efektif dalam proses pembelajaran

20 Ibid., h. 109-110 21 Ibid., h. 110 22 Ibid. 23

2) Bersifat interaktif

Media yang dikemas harus bersifat interaktif, maksudnya didesain agar dapat melakukan perintah balik kepada pengguna untuk melakukan suatu aktivitas sehingga pengguna terlibat interaksi dua arah dengan bahan ajar yang sedang dipelajari. Adanya interaktivitas tersebut merupakan ciri paling menonjol dari program multimedia. Tingkat interaktivitas ini merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai kualitas program multimedia interaktif.

3) Bersifat mandiri

Media harus memberikan kemudahan dan kelengkapan isi sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan dari orang lain serta memudahkan bagi penggunanya dalam mempelajari materi. Pembelajaran interaktif dapat digunakan oleh siswa secara individual, tidak hanya dalam sekolah, tetapi juga dirumah. Materi dapat diulang-ulang sesuai kehendak siswa. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang dengan dipandu guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang tersedia dalam program.24

c. Keunggulan dan Kelemahan Multimedia Interaktif

Secara umum manfaat yang diperoleh dalam proses pembelajaran multimedia interaktif adalah pembelajaran menjadi lebih menarik, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat lebih termotivasi dan belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap dan perhatian belajar siswa dapat ditingkatkan dan dipusatkan.

Manfaat diatas dapat direalisasikan mengingat terdapat keunggulan dari pembelajaran multimedia, diantaranya yaitu sebagai berikut:25

1) Daya coba tinggi

Melalui penggunaan multimedia interaktif, memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan interaktif dengan software, yang dapat menumbuhkan

24

Susilana dan Cepi Riyana,op.cit.,h. 129

25

sifat keingintahuan siswa melalui kegiatan yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin untuk mempelajarinya lebih lanjut. 2) Visualisasi informasi atau proses yang bersifat abstrak

Rancangan isi dan desain multimedia interaktif merupakan informasi yang cenderung abstrak (tidak kasat mata), jika ditampilkan melalui multimedia interaktif, akan lebih memudahkan siswa memahaminya.

3) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu 4) Ada stimulus dan respon

5) Meningkatkan motivasi belajar 6) Visualisasi relevan dengan materi

Selain kelebihan yang dimiliki, proses pembelajaran komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kelemahan, hal tersebut sejalan dengan Benny A. Pribadi yang diantaranya sebagai berikut:26

1) Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk pembelajaran. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu, pertimbangan biaya dan manfaat perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan

2) Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama.

Disamping kedua hal di atas, merancang dan memproduksi program pembelajaran berbasis komputer merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan suatu keahlian serta memerlukan adanya tim yang profesional. Harus diingat bahwa teknologi multimedia hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu bagi guru. Multimedia

26

tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru.27 Namun masih terdapat kekeliruan pandangan dalam konsep pembelajaran multimedia, diantaranya sebagian besar pengguna teknologi multimedia masih menganggap teknologi multimedia hanya sebagai alat penampil suatu materi yang akan disampaikan. Multimedia dipandang sebagai wahana yang selalu memberikan dampak positif pada pembelajaran. Padahal bisa jadi tidak, jika materi yang disiapkan tidak mengena dengan mata pelajaran yang ingin disampaikan.

d. Aspek Penilaian Multimedia Interaktif

Untuk mengetahui efektivitas media yang akan digunakan tentunya perlu dilakukan penilaian atau uji keberhasilan suatu media. Instrumen yang biasa digunakan untuk mengukur kualitas media adalah berupa tes atauexpert judgment

dari ahli media dan ahli materi yang selanjutnya diujicobakan dilapangan. Menurut Wahono (2007) penilaian multimedia pembelajaran berdasarkan beberapa aspek, yaitu:28

1) Aspek rekayasa perangkat lunak, diantaranya yaitu:

a) Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran

b) Reliabel (handal)

c) Maintainable(dapat dipelihara/dikelola dengan mudah)

d) Usabilitas(mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasian) e) Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tooluntuk pengembangan

f) Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/ dijalankan diberbagai

hardwaredansoftwareyang ada)

g) Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi h) Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk

instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program ( jelas, menggambarkan alur kerja program)

27

Ariani dan Dany Haryanto,op.cit.,h. 6

28

i) Reusable (sebagian atau seluruh program, media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain).

2) Aspek desain pembelajaran, diantaranya yaitu: a) Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis)

b) Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/kurikulum c) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran

d) Ketetapan penggunaan strategi pembelajaran e) Interaktivitas

f) Pemberian motivasi belajar g) Kontekstualitas dan aktualitas

h) Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan ajar i) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran j) Kedalaman materi

k) Kemudahan untuk dipahami l) Sistematis, runut, alur logika jelas

m) Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan n) Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran o) Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi

p) Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi

3) Aspek komunikasi visual, diantaranya yaitu:

a) Komunikatif, sesuai dengan pesan dan dapat diterima atau sejalan dengan keinginan sasaran

b) Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan c) Sederhana dan memikat

d) Audio (narasi,sound effect,backsound, musik)

e) Development Visual(layout design,typography, warna) f) Media bergerak (animasi,movie)

e. Model Multimedia Interaktif

Beberapa model multimedia interaktif di antaranya :29 1) ModelDrill

Model drills dalam pembelajaran berbasis komputer pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar pada diri siswa melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal-soal latihan yang disediakan oleh program.

Meskipun kemasan model ini menyajikan soal-soal, namun bukan bertujuan untuk mengevaluasi hasil akhir belajar siswa, namun tes tersebut pada dasarnya merupakan sajian-sajian materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk latihan soal. Semakin sering siswa menjawab dan berlatih untuk mengerjakan soal maka akan semakin menguasai materi pembelajaran.

2) ModelTutorial

Model tutorial adalah pembelajaran melalui komputer dimana siswa dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian materi dan latihan soal. Tutorial dalam pembelajaran komputer ditujukan sebagai pengganti tutor yang proses pembelajarannya diberikan lewat teks, grafik, suara, video dan animasi yang juga menyediakan poin-poin pertanyaan dan permasalahan, jika respon siswa salah maka komputer akan mengulangi materi sebelumnya. Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.

3) ModelSimulasi

Model simulasi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruan –tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.

29

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Bandung: ALFABETA, 2012), h. 148-149

4) ModelGames

Model games adalah model pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan format permainan yang bertujuan untuk menyediakan suasana atau lingkungan yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa. Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas pembelajaran menyenangkan, di mana siswa akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan CD Interaktif dengan tipe penyajian tutorial dan simulasi. Hal ini dikarenakan, pada model tutorial materi pembelajaran lebih mudah disajikan. Selain itu, keunggulan dari model tutorial

adalah kemampuannya menyajikan informasi dalam bentuk bercabang.30 Bentuk ini memberikan kebebasan bagi siswa untuk mempelajari bahan ajar yang lebih disukai dulu. Sementara itu, model simulasi berguna memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret terhadap materi yang bersifat abstrak melalui suatu penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya tanpa resiko yang nyata.

f. Peran Multimedia Interaktif

Terkait dengan peningkatan mutu pembelajaran secara garis besar multimedia dapat dimanfaatkan dalam dua macam penerapan, yaitu:31

1. CAI (Computer Assisted Intruction)

CAI adalah bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer. Pada CAI, multimedia yang digunakan berfungsi membantu guru dalam proses pembelajaran seperti sebagai alat bantu dalam presentasi maupun demonstrasi atau alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada CAI, disini komputer mengambil lebih banyak bagian dari pekerjaan seorang instruktur atau guru. Seluruh bahan dapat dipresentasikan dengan komputer, sementara sebagian bahan yang lain masih dapat dipresentasikan oleh instruktur atau guru.32

30

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 137.

31

Rusman, dkk,op.cit., h. 97

32

2. CBI (Computer Based Intruction)

CBI adalah bentuk pembelajaran berbasis komputer. Pada CBI, multimedia digunakan sebagai perangkat sistem pembelajaran, bahkan sistem pembelajaran dilaksanakan secara individual (individual learning) dan menerapkan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana siswa dapat berinteraksi langsung dengan sistem komputer yang sengaja dirancang atau dimanfaatkan oleh guru. Kontrol pembelajaran dalam pembelajaran berbasis komputer ini sepenuhnya ada di tangan siswa (student center), karena pembelajaran berbasis komputer menerapkan pola pembelajaran bermedia, yaitu secara utuh sejak awal hingga akhir mengggunakan piranti komputer (CD interaktif). Media berbasis komputer ini kemungkinan akan gagal jika siswa tidak diorientasikan pada perangkat keras dan lunak, serta tidak ada mekanisme untuk memberikan bantuan ketika ada masalah. Karena itu, siswa patut mendapatkan pengetahuan tentang perangkat keras dan lunak terlebih dahulu, dan memberikan bantuan terhadap siswa dalam menjalankannya, sehingga dalam pembuatannya media harus dibuat semenarik dan semudah mungkin baik isi materi maupun desain media agar siswa dapat menggunakannya sendiri.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan CD Interaktif dengan sistem pembelajaran CAI (Computer Assisted Instruction). Hal ini karena, melalui pertimbangan prinsip – prinsip belajar dalam pembelajaran berbasis komputer (CBI) yang salah satu diantaranya berorientasi pada pembelajaran tuntas dan bersifat individual,33 dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator, semua pengalaman belajar dikemas dalam program pembelajaran berbasis komputer. Prinsip-prinsip ini tidak cocok dengan sebagian sekolah yang tidak menerapkan sistem pembelajaran tuntas, yang sebagian besar terjadi di kebanyakan sekolah di Indonesia termasuk sekolah yang dijadikan peneliti sebagai objek penelitian. Selain itu, pada CBI pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara individu sehingga bagi siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang tinggi akan lebih cepat selesai dalam mempelajari materi pelajaran yang diprogram, tetapi yang memiliki tingkat kemampuan yang rendah akan lambat dalam mengerjakan.

33

Proses pembelajaran ini cenderung menyebabkan siswa yang lebih cepat selesai akan banyak mendapatkan waktu luang, sehingga sangat mengganggu siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang rendah.

Selain melalui pertimbangan diatas, isi media menjadi faktor utama menggunakan CD interaktif dengan sistem pembelajaran CAI, karena berdasarkan evaluasi ahli media menunjukkan bahwa media yang dikembangkan peneliti masih banyak kekurangan terutama dalam hal interaktifitasnya, sehingga menjadi kurang maksimal jika digunakan sistem pembelajaran CBI (sistem pembelajaran berbasis komputer).

Dokumen terkait