• Tidak ada hasil yang ditemukan

17 Cepatnya Islam Berkembang Tak Ada Bandi- Bandi-ngannya dalam Sejarah

Dalam dokumen Resume Buku Tauhid (Halaman 57-61)

Adalah hajat kebutuhan bangsa-bangsa terhadap suatu perbaikan yang be-sar telah umum dirasakan oleh semua. Maka oleh sebab itu Allah menja-dikan kerasulan Nabi yang terakhir adalah umum (Universal) untuk seluruh dunia seperti demikian pula, tetapi sungguh mengagumkan akal pera pe-nyelidik sejarah umat manusia dikala ia melihat, bahwa terhadap agama ini (islam) telah bergabung kepadanya bangsa arab semenjak dari lapisan bawah hingga cabang atasnya dalam masa yang kurang dari 30 tahun sa-ja. Kemudian ia telah dianut oleh bangsa-bangsa lain yang mendiami bumi yang terletak Antara laut antlantik dan dinding tembok besar (Great well) negri tiongkok dalam masa yang kurang dari satu abad dan hal itu adalah suatu peristiwa yang sama sekali tidak dikenal dalam sejarah perkemban-an agama-agama. Dperkemban-an oleh karnperkemban-anya bperkemban-anyaklah orperkemban-ang yperkemban-ang salah dalam menjelaskan sebab-sebabnya, sedang ahli-ahli sejarah yang adil mendapat petunjuk dalam soal itu sehingga keheranannya menjadia hilang/lenyap. Berkumpulah pendukung-pendukung agama yang bermacam-macam me-nempati jazirah Arabia dan sekitarnya menantang islam, supaya mereka dapat mematahkan benihnya yang baru tumbuh dan membunuh dakwah pe-nerangannya yang sedang berjalan. Dan taka da pembelanya kecuali bahwa dia adalah suatu yang hak menghadapi kebatilan-kebatilan, suatu petunjuk yang berada ditengah kesesatan, sehingga akhirnya ia mendapat kemenang-an dengkemenang-an jalkemenang-an ykemenang-ang terhormat dkemenang-an kemuliakemenang-an dengkemenang-an kekuatkemenang-an ykemenang-ang tak terkalahkan.

Setelah peperangan selesai dan kemenangan yang menyakinkan serta ke-kuasaan telah berada ditangan kaum muslimin yang menaklukan, mereka bersikap lemah lembut terhadap lawannya yang diperkenankan tetap tinggal memeluk ajaran agama mereka selama ini serta merdeka dalam keadaan am-an tentram menjalam-ankam-an segala upacara keagamaam-an itu dam-an mereka mengu-mumkan jaminan perlindungan terhadap segala gangguan yang menimpa ke-luarga.Dan harta benda bangsa yang kalah itu, dan untuk mereka diwajibk-an mengeluarkdiwajibk-an sekedar penghasildiwajibk-an mereka menurut syarat-syarat ydiwajibk-ang ditetapkan. Termasyhurlah adanya kemerdekaan agama dinegeri-negeri is-lam, sehingga kaum yahudi yang tinggal di eropa melarikan diri dengan agama mereka ke Andalusia dan ke daerah-daerah lain.

Begitulah sikap kaum muslimin dalam pergaulan mereka terhadap penganut-penganut agama lain yang mereka lindungi dengan mata pedangnya, mere-ka tidak berbuat sesuatu selain, bahwa meremere-ka membawa itab Allah dan syariatnya kepada mereka itu danmeletakannya diatas meja pertimbangan mereka, terserah bagi bangsa-bangsa yang menganut agama lain itu untuk menerimanya ataupun menolaknya, dan untuk kaum muslimin sama sekali tidak memaksa mereka dengan suatu kekerasan. Dan begitu pun berkena-an dengberkena-an pajak (jizyah) mereka tidakdikenakberkena-an apa yberkena-ang memberatkberkena-an orang untuk membayarnya. Penganut agama yang bermacam itu menjadi lebih cinta kepada islam, dan lebih puas menerima kebenaran yang terdapat dalam islam sehingga mereka memasuki islam secara berbondong-bondong dan mereka berkorban dalam menghidmati agama islam itu melebihi yang diberikan oleh bangsa arab sendiri.

Agama islam muncul dikala jazirah arab penuh dengan bermacam-macam ibadat yang mengabdi kepada dewa-dewa, tenggelam dalam demoralisasi dan perang-perang keji yang sangat mempengaruhi tabiat penduduk, teta-pi semua itu dapat dibasmi oleh islam dan penduduknya dibimbing kearah jalan yang benar. Karenanya menjadi yakinlah pera pembaca kitab suci, bahwa hal yang demikian itu adalah bukti kebenaran janji allah kepada na-bi Ibrahim dan ismail, dan terbukti pula terkabulnya doa Al-khalil (Nana-bi Ibrahim) kepada tuhannya yang dalam surat al-baqarah ayat 129 berbunyi:

Pada setiap zaman kaum muslimin oleh roh islamnya maka adalah menja-di watak mereka: sayang kepada orang lain yang menjamenja-di tetangga mereka itu. Hati mereka tidak mempunyai rasa dendam permusuhan kepada orang-orang yang berlainan agama dengan mereka, kecuali bila tetangga itu telah menggencet mereka terlebih dahulu. Mereka juga siap untuk belajar dari orang lain, dan mereka tidak lain dari suatu kelompok yang suatu waktu

bisa mendatangi Sesutu tempat dan kemudian bersedia untuk meninggalkan nya untuk pindah ketempat lain. Maka apabila sebab-sebab yang melukai hati telah tak ada lagi, maka kembalilah perasaan hati seperti sediakala pe-nuh dengan lemah lembut dan kasih sayang.

Karena fitrah manusia itu sendiri untuk mencari agama, tempat mengem-blikan segala persoalan yang menyentuh kepentingannya, dan mencari aga-ma yang lebih dekat kepada hati dan perasaannya, yang lebih membawa-nya kepada ketentraman jiwa raga didunia dan diakhirat. Agama yang seperti ini keadaannya (islam), tentulah mudah mendapat tempat yang ber-pengaruh dalam hati dan diterima oleh akal, tanpa memerlukan kepada peropaganda-peropaganda yang mengeluarkan anggran belanja yang bna-yak dan wkatu-waktu yang panjang, tidak perlu kepada banbna-yaknya cara-cara dan media untuk dapat menundukan hati untuk dapat memeluknya. Bahwa pedang itu telah digunakan sebagai alat menyiarkan agama, maka memang ia telah dipergunakan untuk meamaksa orang guna menganut su-atu agama dan memestikannya dan menteror setiap umat yang tidak mau menerimanya dengan cara kekerasan dan menyingkirkannya dari permukaan bumi sambil dibackingi oleh beberapa serdadu, perbekalan yang sempurna dan dengan segala kekuatan untuk dapat mencapai maksudnya. Keadaan itu telah dimulai selama tiga abad sebelum kedatangan agama islam dan senantiasa kekerasan terror itu berjalan tujuh abad setelah islam datang, yang semuanya yang kesemuanya itu lengkap 10 abad, namun tidak dapat menandingi islam dalam usaha menyebarkan kepercayaannya selama kurang dari satu abad itu dan tidak cukup dengan tekanan militer begitu saja, te-tapi setiap pasukan militer maju ke depan, melainkan dibelakangnya telah menyusul propaganda kaum zending yang leluasa berkata semau-maunya saja kepada rakyat dibawah lindungan kilatan mata pedang itu, serta gai-rah yang memancar dari hati, lidah yang fasih bicara dan fonds keuangan yang cukup yang dapat memperayakan ornag-orang yang lemah imannya. Sesungguhnya orang-orang yang demikian itu adalah bukti yang cukup bagi mereka yang ingin melihat kenyataan.

Islam telah memancarkan cahayanya yang terang benderang terhadap negeri-negeri yang telah sampai ajaran islam itu kepada penduduknya.maka tak ada hubungannya Antara para penduduk negeri itu dengan islam kecuali mereka sangat tertarik untuk mendengarkan kalam Allah dan memperda-lam pengetahuannya tentang ismemperda-lam itu. Kaum muslimin masing-masingnya

sibuk bekerja sama untuk mencapai kemajuan beberapa zaman lamanya akan tetapi pasa suatu zaman mereka menyimpang dari jalan agama itu. Dalam keadaan seperti yang tersebut belakangan ini. Perkembangan islam itu berhenti sedemikian rupa.

Maka dalam pada itu datanglah mengalir banjir serangan tentara tartar dibawah komando jendral jengiz khan menyerbu ke negeri-negeri islam, dan mereka melakukan macam-macam tindakan kedzaliman dan kebiadab-an ykebiadab-ang luar biasa pada kaum muslimin, mereka adalah pendukung agama dewa-dewa (heathen, watshani) mereka datang adalah semata-mata dengan tujuan hanya untuk mengalahkan merampok dengan menghancurkan tetapi anehnya tidak lama kemudian mereka telah memeluk islam sebagai agama-nya. Agama ini mereka bawa pulang ke kampung halaman mereka kembali, maka mereka siarkanlah islam tu dikalangan kaum (bangsa) mereka (mo-ngol) sebagian islam juga tersebar dinegeri lain. Aneh! Mereka datang dengan membawa malapetaka yang besar, tetapi kembali dengan satu keba-hagiaan yang tdak ada taranya (menganut islam).

18 Beberapa Persoalan Yang Mudah Timbul

Dalam dokumen Resume Buku Tauhid (Halaman 57-61)

Dokumen terkait