Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diadakan selama satu semester satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat taraf keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah (Djamarah, 2002:120).
Dari uraian diatas, bisa dikatakan bahwa penilaian menuntut guru agar secara langsung atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menilai sejauh mana siswa telah menguasai beragam kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek), hasil karya (produk), kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and pencil test).
e. Tujuan Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Menurut Syah (2005 hlm. 142), tujuan dari diadakannya penilaian prestasi belajar antara lain adalah:
1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti, dengan evaluasi guru dapat mengetahui sejauh mana perubahan yang dialami siswa sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang dialaminya dan melibatkan guru selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya tersebut.
2) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan siswa di dalam kelompok kelas nya. Dengan demikian evaluasi hasil belajar dapat dijadikan penetap oleh guru untuk menggolongkan bahwa siswa termasuk dalam kategori cepat, sedang atau lambat dalam proses belajarnya.
3) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam proses belajar. Hasil belajar yang baik pada umumnya merupakan pencerminan dari usaha belajar yang efisien sedangkan hasil yang
commit to user
35
buruk itu juga merupakan pencerminan usaha belajar siswa yang kurang efisien.
4) Untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa telah mendayagunakan tingkat kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar.
5) Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan demikian apabila metode yang digunakan guru tidak mencerminkan peningkatan prestasi belajar siswa yang memuaskan, maka akan sangat dianjurkan bagi guru untuk mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi.
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik.
f. Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
KKPI merupakan singkatan dari Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi. KKPI mulai diimpletasikan pada kurikulum 2004 atau yang lebih dikenal dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan perbendaharaan katanya, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi terdiri dari dua kalimat dan arti yang berdiri sendiri, yaitu :
1) Keterampilan komputer atau kemampuan dalam mengoperasikan komputer menggunakan perangkat lunak untuk membantu dalam pekerjaan maupun untuk keperluan sehari-hari.
2) Pengelolaan Informasi atau proses mencari informasi, dipilih dan dikelola sebagai data di dalam komputer, selanjutnya diproses menjadi
commit to user
sebuah informasi baru yang dikemas dalam bentuk tampilan yang diinginkan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada prakteknya adalah mengoperasikan seperangkat komputer dengan bantuan perangkat lunak untuk membantu segala kebutuhan siswa yang bisa diaplikasikan dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari melalui proses pencarian informasi, memilih, mengelolanya dan mengolahnya menjadi informasi baru yang dia butuhkan. Tujuan dari mata pelajaran KKPI itu antara lain :
a) Membekali siswa agar menggunakan teknologi komputer dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.
b) Memiliki kemampuan dalam mengorasikan komputer.
c) Mampu mencari dan mengelola informasi bagi kebutuhan hidupnya dan perkembangan dirinya sendiri.
Sedangkan arah pembelajaran mata pelajaran KKPI adalah :
a) Dapat membekali siswa dengan kecakapan hidup menggunakan komputer sebagai sarana dalam mencapai tujuan kerja.
b) Peserta didik dapat mengikui dinamika perkembangan perangkat keras, sistem informasi dan aplikasi/perangkat lunak.
c) Penanaman sikap dan prilaku KKPI dilakukan melalui pembiasaan menggunakan keterampilan tersebut baik dirumah maupun di lingkungan masyarakat.
Materi pada mata pelajaran Keterampilan Komputer Pengolah Informasi yang ditunjukan pada kelas XI dibagi menjadi empat kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, yaitu : 1) Melakukan entry data aplikasi dengan keyboard, 2) Melakukan update data dengan utilitas aplikasi, 3) Melakukan delete data dengan utilitas aplikasi, 4) Melakukan entry data dengan image scanner.
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai akhir mata diklat KKPI semester genap siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1
commit to user
37
Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 sebagai indikator untuk mengukur prestasi belajar siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan penelaahan dari hasil penelitian yang terdahulu yang diperlukan untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Fontayne, Philippe Sarrazin, and Jean-Pierre Famose yang berjudul “Kebudayaan dan Motivasi Berprestasi dalam Olahraga: Studi Perbandingan Kualitatif Antara Remaja Perancis Maghrebian dan Eropa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara latar belakang kebudayaan dan sosial terhadap motivasi remaja untuk berprestasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif model content analysis. Analisis data dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa sifat prestasi dari lingkungan sosial mempengaruhi remaja untuk termotivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mwangi Ndirangu yang berjudul “Kualitas fasilitas belajar dan lingkungan belajar: Tantangan pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi negeri di Kenya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan persepsi kualitas fasilitas pendidikan dan lingkungan belajar di universitas negeri Kenya dan implikasinya terhadap proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksplorasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kualitas perpustakaan, sumber daya online dan fasilitas kuliah yang diberikan oleh perguruan tinggi negeri Kenya tidak memenuhi ukuran kualitas kecukupan. Mereka tidak dapat mendukung program pendidikan secara efektif dan memfasilitasi pengembangan lingkungan belajar yang mendukung siswa dan guru dalam mencapai tujuan mereka. Hal tersebut berimplikasi pada proses belajar mengajar yang kurang sehat dan teratur sehingga tidak dapat memberikan suasana belajar yang nyaman dan penuh inspirasi bagi mahasiswa.
commit to user
3. Penelitian yang dilakukan oleh Robert Scott McGowen yang berjudul
“Pengaruh fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar siswa, kehadiran, Perilaku,
tingkat penyelesaian dan tingkat dan laju omset Guru sekolah tinggi pilihan di Texas”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara sekolah fasilitas kondisi dan hasil sekolah seperti prestasi akademik siswa, kehadiran, disiplin, tingkat penyelesaian dan laju guru omset. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripstif kuantitatif. Temuan utama dari penelitian ini adalah ditemukannya pengaruh signifikan antara fasilitas belajar siswa terhadap disiplin siswa dan tingkat pergantian guru.
C. Kerangka Berfikir
Tujuan dari semua kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan tidak terkecuali di Sekolah Menengah Kejuruan adalah meningkatnya kualitas belajar dari siswa dan prestasi yang dicapai siswa. Agar proses pencapaian tujuan tersebut berjalan lancar maka diperlukan adanya motivasi berprestasi yang tinggi dari siswa. Seorang siswa harus dapat selalu membangkitkan motivasi berprestasi dalam dirinya sendiri, cara yang dapat ditempuh adalah dengan selalu berusaha lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras, tangguh dan tidak mudah putus asa, berorientasi kedepan, menyenangi tugas yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang, menumbuhkan rasa percaya diri dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah, pandai dalam memanfaatkan waktu belajar yang ada, memilih rekan belajar yang mempunyai kemampuan lebih dengan tujuan agar dirinya termotivasi untuk melakukan hal yang sama baiknya atau lebih baik dari teman tersebut. Dengan adanya dukungan yang tepat dari guru dan Orang tua siswa maka motivasi berprestasi akan meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa pada akhir proses belajar mengajar.
Fasilitas belajar yang tersedia di sekolah maupun di rumah juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dapat membuat siswa mendapatkan berbagai kemudahan dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya fasilitas
commit to user
39
belajar yang dapat mendukung kegiatan belajar siswa, maka siswa akan merasa lebih nyaman dan merasa mudah untuk belajar, khususnya adalah fasilitas belajar siswa yang ada dirumah. Karena latar belakang keluarga yang berbeda-beda dari siswa, maka kepemilikan fasilitas belajar dirumah juga berbeda-beda dari siswa satu dengan siswa yang lainnya. Fasilitas belajar yang ada di rumah antara lain adalah ruang atau tempat belajar, waktu untuk belajar, penerangan di dalam ruang belajar, perabot belajar yang dapat memudahkan anak untuk belajar, juga peralatan- peralatan belajar anak seperti alat- alat tulis dan buku-buku pelajaran. Jika pemenuhan fasilitas belajar siswa telah terpenuhi, maka siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya yang tercermin pada nilai di akhir proses belajar mengajar. Secara sistematis skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir
MOTIVASI BELAJAR
1) Selalu berusaha lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras, tangguh dan tidak mudah putus asa 2) Berorientasi kedepan
3) Menyenangi tugas yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang 4) Percaya diri dan bertanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah 5) Pandai memanfaatkan waktu
6) Memilih rekan belajar yang mempunyai kemampuan lebih.
PRESTASI BELAJAR KKPI
Nilai Raport Semester Genap
FASILITAS BELAJAR
1) Ruang atau tempat belajar 2) Waktu untuk belajar 3) Penerangan
4) Perabot belajar