• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER

DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI

PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012

SKRIPSI

Oleh: Ahmad Nashir NIM K 7408051

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

(2)

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ahmad Nashir

NIM : K7408051

Jurusan/Prog.Studi : P.IPS / Pendidikan Ekonomi BKK PAP

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan,

(3)

commit to user

iii

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER

DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI

PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012

Oleh: Ahmad Nashir NIM K 7408051

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

(4)
(5)
(6)

commit to user

vi ABSTRAK

Ahmad Nashir, PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN

KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012, Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh dari motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; (2) pengaruh dari fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; dan (3) pengaruh antara motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 sebanyak 75 siswa. Sampel penelitian ditentukan sebanyak 45 siswa atau 60% dari jumlah keseluruhan, dan diambil dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Data penelitian didapat dengan menggunakan angket/kuesioner dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier ganda.

Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari variabel motivasi berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. Sumbangan relatif variabel motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer

dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) adalah 66.65%, dan sumbangan relatif variabel fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) sebesar 33.34%. Sumbangan efektif variabel motivasi berprestasi (X1) terhadap

(7)

commit to user

vii

Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) sebesar 48.05%, dan sumbangan efektif variabel fasilitas belajar (X2)

terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) sebesar 24.03%.

Kata kunci: motivasi berprestasi, fasilitas belajar, prestasi belajar, keterampilan komputer dan pengelolaan informasi.

(8)

commit to user

viii ABSTRACT

Ahmad Nashir. THE EFFECT OF MOTIVATION TO ACHIVE AND LEARNING FACILITIES ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE COMPUTER SKILL AND MANAGING INFORMATION OF XI CLASS STUDENTS OF THE OFFICE ADMINISTRATION SKILL PROGRAM OF THE STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 OF SURAKARTA IN THE EDUCATION AND TRAINING YEAR 2011/2012, Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012.

The objectives of this research are to investigate: (1) the effect of the motivation to achive on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; (2) the effect of the learning facilities on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; and (3) the simultaneus effect of the effect motivation to achive and the learning facilities on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012.

This research used the descriptive quantitative research method. The population of the research was all of the XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 as many as 75 students. The sample of the research consisted of 45 students or 60% out of the total number of population, and they were taken by using proportional random sampling technique. The data of the research were gathered by using questionnaire and documentation. They were then analyzed by using the multipel linear regression technique of analysis.

The results of the research are as follows: (1) there is a significant and positive effect of the variable of the motivation to achive (X1) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; (2) there is a significant and positive effect of the variable of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; and (3) there is a simutaneusly significant and positive effect of the variable of the motivation to achive (X1) and that of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y). The relative contribution of the motivation to achive (X1) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program

(9)

commit to user

ix

of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 66.65%, and that of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 33.34%. The effective contribution of the motivation to achive (X1) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 48.05%, and that of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 24.03%.

Keywords: Motivation to achive, learning facilities, learning achievement, computer skill and managing information.

(10)

commit to user

x

MOTTO

Hanya kebodohan yang meremehkan pendidikan. (P. Syrus)

Harga dari kebaikan manusia akan diukur menurut apa yang telah diperbuatnya.

(Ali bin Abu Thalib)

Bunga yang tidak akan pernah layu sepanjang jaman adalah kebajikan. (William Cowper)

(11)

commit to user

xi PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan sebagai wujud rasa syukur, sayang, dan cinta kasih kepada:

Bapak dan Ibuku tercinta

yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan pengorbanan yang tiada hentinya untuk ku

Kakak-kakak ku tersayang

yang selalu memotivasiku, menjadi inspirasiku dan selalu mendukung.

Keluarga besarku

yang selalu mencurahkan kasih dan sayangnya untukku

The Special One “D.M”

Tak ada kata yang mampu mewakili rasa ini untukmu. Thanks for everything...

Sahabat-Sahabat Wisma Merdeka

mengajari tentang makna persahabatan dan kedewasaan

Keluarga Besar PAP FKIP UNS

(12)

commit to user

xii KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012 sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menemui banyak hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bantuannya peneliti ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Ign Wagimin, M.Si selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

6. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyusun skripsi.

(13)

commit to user

xiii

7. Drs. Suyono, M. Si selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mencari data dalam rangka penyusunan skripsi.

8. Drs. Juni Irianto selaku Wakil Kepala Sekolah Sekolah SMK N 1 Surakarta yang telah memberikan informasi dan bantuan kepada peneliti untuk mencari data. 9. Drs. Suratno selaku guru pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan

dan informasi dalam mencari data.

10. Bapak dan Ibu Guru SMK N 1 Surakarta yang telah memberikan keterangan dan informasi sehingga peneliti dapat memperoleh dataa yang dibutuhkan dalam menyusun skripsi.

11. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu hingga peneliti dapat meraih gelar Sarjana Pendidikan.

12. Bapak, ibuku dan kakakku yang selalu mendoakan dan telah memberikan motivasi yang tiada henti – hentinya.

13. Sahabat-sahabat ku seluruh Alumni Wisma Merdeka yang telah mengajarkan arti persahabatan kepadaku.

14. Keluarga besar A2 Pendidikan Ekonomi 2008 dan PAP. B yang tidak bisa disebutkan satu persatu, selamanya tak kan pernah terlupakan.

15. Serta semua pihak yang peneliti tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmupengetahuan dan juga bagi para pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

(14)

commit to user

xiv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN... ii

HALAMAN PENGAJUAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN ABSTRACT ... viii

HALAMAN MOTTO ... x

HALAMAN PERSEMBAHAN... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Tinjauan Tentang Motivasi Berprestasi ... 9

2. Tinjauan Tentang Fasilitas Belajar... 22

3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar KKPI ... 29

(15)

commit to user

xv

C. Kerangka Berfikir... 38

D. Pengajuan Hipotesis... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

B. Rancangan Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 44

D. Teknik Pengambilan Sampel... 45

E. Metode Pengumpulan Data ... 48

F. Teknik Analisis Data... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 59

1. Deskripsi Data Umum... 59

2. Deskripsi Data Penelitian... 64

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 68

1. Uji Normalitas Data ... 68

2. Uji Linearitas dan Keberartian ... 69

3. Uji Multikolinearitas... 70

4. Uji Heterokedastisitas... 71

C. Pengujian Hipotesis... 72

D. Pembahasan Hasil Analisis Data... 77

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 82

B. Implikasi... 83

C. Saran... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(16)

commit to user

xvi DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir ... 39

(17)

commit to user

xvii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Matriks Spesifikasi Angket Variabel X1dan X2... 89

2. Surat Pengantar Angket... 91

3. Angket Penelitian ... 92

4. Hasil Try Out Variabel X1... 96

5. Hasil Try Out Variabel X2... 97

6. Perhitungan Validitas Angket Variabel X1... 98

7. Perhitungan Validitas Angket Variabel X2... 99

8. Output Uji Validitas X1... 100

9. Output Uji Realibilitas X1... 101

10. Output Uji Validitas X2... 102

11. Output Uji Realibilitas X2... 103

12. Daftar Sampel Penelitian... 104

13. Hasil Penelitian Variabel X1... 106

14. Hasil Penelitian Variabel X2... 108

15. Prestasi Belajar Siswa (Y)... 110

16. Data Induk Penelitian ... 111

17. Tabel Kerja Perhitungan SR dan SE ... 112

18. Hasil Uji Normalitas Variabel X1, X2dan Y ... 113

19. Hasil Uji Linearitas Variabel X1dengan Y ... 115

20. Hasil Uji Linearitas Variabel X2dengan Y ... 116

21. Hasil Uji Multikolinearitas variabel X1dengan X2... 117

22. Hasil Uji Heterokedastisitas ... 119

23. Hasil Uji Regresi Linear Multipel... 121

24. Lembar Kerja Uji T ... 123

25. Lembar Kerja Perhitungan SR dan SE... 124

(18)

commit to user

xviii

27. Tabel T... 127

28. Tabel F... 128

29. Struktur Organisasi SMK N 1 Surakarta... 129

30. Denah SMK N 1 Surakarta... 130

31. Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 131

32. Foto-foto penelitian... 132

33. Daftar Nilai KKPI siswa Kelas AP 1 dan AP 2... 133

34. Surat Permohonan izin Penyusunan Skripsi ... 135

35. Surat keputusan dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi ... 136

36. Surat Permohonan Izin Observasi ... 137

(19)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melanjutkan pembangunan di segala bidang. Bidang pendidikan merupakan salah satu sarana dan prasarana bangsa untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga pendidikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam rangka mewujudkan pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan, sejak dari Taman Kanak-kanak sampai jenjang Perguruan Tinggi, baik sekolah negeri maupun swasta. Semua itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga mampu mengikuti pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Pendidikan merupakan landasan yang sangat penting bagi setiap manusia untuk berkembang. Perkembangan jaman yang ditandai dengan perkembangan peradaban manusia menuntut manusia untuk selalu maju. Hanya dengan pendidikan, manusia dapat menghadapi dan menjawab tantangan-tantangan baik dari dalam maupun dari luar manusianya itu sendiri. Keberhasilan peserta didik dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu dari dalam maupun dari luar diri peserta didik. Faktor dari dalam diri peserta didik antara lain kecerdasan, bakat, minat, motivasi, disiplin diri, kepribadian, kemandirian dan kepercayaan diri sedangkan dari luar diri peserta didik antara lain lingkungan sekolah, keluarga, fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.

Pendidikan dilakukan melalui proses belajar, dan proses belajar ini dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam

(20)

commit to user

mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang handal dalam pembangunan. Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah, cenderung mempersiapkan sumber daya manusia agar memiliki keterampilan untuk masuk dunia kerja. Sampai saat ini, sekolah tetap dianggap sebagai lembaga pendidikan utama yang berfungsi sebagai pusat pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan didukung oleh pendidikan di keluarga dan masyarakat. Dengan demikian hasil pendidikan yang diperoleh di sekolah diharapkan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

Pada umumnya, siswa, orang tua siswa dan guru selalu menginginkan prestasi belajar yang baik, oleh karena itu mereka harus mengetahui bagaimana prestasi belajar yang baik itu diperoleh, bagaimana prosesnya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tercapainya prestasi belajar yang optimal. Proses belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut banyak faktor dan situasi sekitarnya. Salah satu faktor yang berasal dari dalam siswa yang menentukan keberhasilan dalam meraih prestasi belajar adalah motivasi berprestasi. Yang dimaksud motivasi berprestasi adalah “ suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan” (Heckausen dalam Djaali, 2006 : 103). Meskipun masih ada banyak lagi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, namun keberhasilan siswa dalam belajar tidak lepas dari faktor motivasi untuk berprestasi tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Bruner dalam Djaali (2006 : 106) bahwa “siswa dengan tingkat motivasi berprestasi tinggi, cenderung

untuk menjadi lebih pintar sewaktu mereka dewasa”.

Motivasi berprestasi merupakan faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam belajar, besar ataupun kecilnya pengaruh tersebut bergantung pada intensitas motivasi itu sendiri. Klausmeier dalam Djaali (2006 : 110)

mengungkapkan bahwa “perbedaan dalam intensitas berprestasi ditunjukkan dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai individu”.

Keberhasilan dalam belajar seorang siswa juga dipengaruhi oleh fasilitas belajar yang ada, baik di sekolah maupun di rumah. Fasilitas belajar yang

(21)

commit to user

3

memadai kebutuhan dalam proses belajar mengajar akan mendukung siswa dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal. Pemakaian fasilitas secara optimal sesuai dengan kebutuhan akan banyak memberikan peluang kepada siswa untuk berprestasi. Fasilitas belajar menurut Arianto (2008) adalah:

Fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.

Keadaan keluarga yang berbeda-beda juga menentukan bagaimana dan sampai dimana proses belajar yang dialami dan prestasi yang dicapai oleh anak-anaknya. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan fasilitas belajar di rumah, dengan tersedianya fasilitas yang menunjang untuk belajar siswa, diharapkan dapat memperlancar proses belajar siswa yang pada akhirnya mencapai prestasi belajar yang memuaskan.

Fasilitas belajar di rumah diantaranya adalah ruang belajar, meja kursi, penerangan, peralatan tulis, buku-buku, komputer, akses internet dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai, siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran dan tugas-tugas dari sekolah. Dan dengan adanya fasilitas belajar yang lebih lengkap maka diharapkan siswa akan lebih maju dalam belajar dan akan mencapai prestasi yang optimal juga.

Tersedianya fasilitas belajar yang lengkap disertai pemanfaatan yang maksimal oleh siswa akan dapat membantu mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun, apabila fasilitas yang telah tersedia tidak dimanfaatkan secara maksimal karena adanya berbagai keterbatasan, misalnya ketidakmampuan mengoperasikan berbagai media atau alat bantu belajar yang modern, maka berbagai fasilitas belajar yang tersedia di rumah tidak akan memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu, tidak semua siswa mempunyai latar belakang keluarga yang sama, sehingga

(22)

commit to user

antara siswa satu dengan yang lainnya akan berbeda-beda dalam hal kelengkapan fasilitas yang dimiliki di rumah.

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai siswa. Prestasi belajar merupakan pencerminan hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha belajar. Kemampuan dan kualitas belajar seseorang dapat diketahui dengan memperhatikan prestasi belajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai kesuksesan masa depan siswa.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang mengorientasikan siswa lulusannya untuk segera dapat bekerja, haruslah terus mengembangkan potensi diri agar sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Demikian juga dengan SMK N 1 Surakarta yang termasuk ke dalam kelompok bisnis manajemen terbagi dalam tiga program keahlian yaitu akuntansi, administrasi perkantoran dan penjualan. SMK N 1 Surakarta juga selalu melakukan perubahan-perubahan positif dalam mendukung penciptaan lulusan siap kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan

Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012”

B. Identifikasi Masalah

Menurut Iskandar (2008) “identifikasi masalah merupakan kelanjutan

dari latar belakang masalah” (hlm 163). Tetapi untuk lebih mendalami tentang

masalah tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang berkaitan dengan variable yang akan diteliti yaitu:

1. Ada kecenderungan bahwa prestasi belajar yang baik merupakan dambaan dari setiap siswa, tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa SMK N 1 Surakarta

(23)

commit to user

5

Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 mempunyai prestasi belajar yang baik.

2. Dalam kegiatan belajar mengajar, tingkat motivasi berprestasi siswa SMK N 1 Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 masih ada yang rendah sehingga dalam hal ini rendahnya motivasi berprestasi siswa tersebut dimungkinkan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Keterbatasan fasilitas yang disediakan di rumah menyebabkan siswa kurang dapat mengembangkan pengetahuannya sehingga prestasi siswa SMK N 1 Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 kurang maksimal.

4. Kurangnya pemanfaatan fasilitas belajar yang telah disediakan dirumah untuk menunjang aktivitas belajar menjadikan prestasi belajar yang dicapai siswa SMK N 1 Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 kurang maksimal.

C. Pembatasan Masalah

“Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang

dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus dan mendalam” (Iskandar, 2008: 165). Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian dibatasi mengenai motivasi berprestasi, fasilitas belajar dan prestasi belajar siswa. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut:

1. Motivasi berprestasi adalah suatu kondisi yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri siswa dan mampu mempengaruhi atau menggerakkan tingkah laku individu dalam berusaha atau berjuang untuk mencapai sesuatu tujuan yang ditetapkan, meningkatkan dan memelihara kemampuannya setinggi mungkin

(24)

commit to user

dalam semua aktivitas belajarnya. Dalam hal ini adalah siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya dengan baik dan mencapai prestasi belajar yang maksimal.

2. Fasilitas belajar adalah suatu sarana yang membantu kelancaran dan kemudahan dalam belajar sehingga pembelajaran yang dijalankan dapat tercapai secara maksimal sesuai yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi fasilitas belajar yang dimaksud hanyalah fasilitas belajar siswa di rumah dikarenakan latar belakang keluarga siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 berbeda-beda, sehingga akan mempengaruhi kepemilikan fasilitas belajar di rumah yang berbeda-beda pula.

3. Prestasi Belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai. Prestasi belajar ini diambil dari Nilai hasil belajar semester genap siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

D. Perumusan Masalah

Iskandar (2008) menyatakan bahwa “ Rumusan masalah merupakan uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan”

(hlm. 166). Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau pernyataan yang jelas dan padat. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah diatas , maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012?

(25)

commit to user

7

2. Apakah fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012?

3. Apakah motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.

E. Tujuan Penelitian

Iskandar (2008: 167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah

tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan”. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.

(26)

commit to user

F. Manfaat Penelitian

Menurut Iskandar (2008 : 168) “manfaat penelitian adalah dampak dari tercapainya tujuan penelitian”. Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pendidikan khususnya dalam mengkaji pengaruh motivasi berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi Kepala Sekolah, para guru dan siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK N 1 Surakarta ditinjau dari pentingnya motivasi berprestasi siswa dan fasilitas belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Memberikan feedback ilmu yang telah peneliti terima selama mengikuti perkuliahan di Program Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

c. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.

(27)

commit to user

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian karena diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti yang berhubungan dengan fenomena yang akan dikaji. Menurut Arikunto (2005) “Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang biasa dekenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa diangkat dengan istilah kajian pustaka” (hlm. 58).

Teori - teori mengenai variabel-variabel yang relevan dengan masalah yang telah dirumuskan dalam sebuah penelitian harus disertai dasar kajian pustaka. Beberapa teori yang relevan yang kemudian dipakai sebagai dasar dalam penelitian ini adalah tentang (1). Motivasi Berprestasi, (2). Fasilitas belajar, (3). Prestasi belajar siswa.

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Motivasi Berprestasi a. Pengertian Motivasi

Masalah motivasi adalah masalah yang penting dalam pendidikan. Dengan adanya motivasi siswa dalam belajar dapat diketahui seberapa besar motivasi siswa dalam aktivitas belajarnya. Namun perlu juga diketahui bahwa motivasi yang dimiliki siswa itu bervariasi karena motivasi tersebut merupakan perbedaan individual. Manusia hidup di dunia tidak lepas dari kebutuhan, kebutuhan tersebut sekaligus menjadi tujuan dan menimbulkan motivasi untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan dapat dipenuhi. Motivasi menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan.

Motivasi belajar dari kata “motif” menurut Sardiman (2001) “yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

(28)

commit to user

sesuatu” (hlm. 73). Berawal dari kata “ motif” itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Pendapat tersebut diperkuat lagi dengan pendapat Suryabrata (2008) yang mengemukakan bahwa “motif’’ adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan (hlm. 70). Berawal dari kata “motif’’ tersebut maka MC Donald dalam Djamarah (2000) juga menjelaskan bahwa “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

perasaan (afektif) dan reaksi untuk mencapai tujuan’’ (hlm. 148). Hal

senada juga disampaikan Syah (2005) yang berpendapat bahwa ”Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu” (hlm. 151). Motivasi dalam

pengertian ini berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kekuatan yang tersembunyi, merupakan daya penggerak yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk menjadi aktif bertindak sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan.

b. Prinsip - Prinsip Motivasi

Berkaitan dengan upaya guru maupun orangtua dan guru untuk memotivasi siswa agar dapat berprestasi sebenarnya tidak ada langkah langkah atau prosedur yang standar tetapi hal itu dirasa sangat penting. Prinsip prinsip ini disusun atas dasar penelitian yang saksama dalam rangka mendorong motivasi siswa di sekolah yang menganut pandangan demokratis dan dalam rangka menciptakan motivasi diri dan disiplin diri di kalangan siswa. Menurut Djamarah (2000) “ada beberapa prinsip dan prosedur yang perlu mendapat perhatian agar tercapai perbaikan-perbaikan dalam motivasi, yaitu:

(29)

commit to user

11

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar siswa untuk dapat meraih prestasi.

2) Motivasi Intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam berprestasi.

3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. 4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. 5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar dan berprestasi. 6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.” (hlm. 154).

Kenneth H. Hover dalam Hamalik (2001:166) mengemukakan prinsip – prinsip motivasi sebagai berikut:

1) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksa dari luar. Sebabnya adalah karena kepuasan yang diperoleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri murid sendiri.

2) Motivasi itu mudah menjalar atau menyebar terhadap orang lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid – murid yang juga berminat tinggi dan antusias. Demikian murid yang antusias akan mendorong murid – murid yang lain.

3) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan – tujuan akan merangsang motivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya maka perbuatannya kearah itu akan besar daya dorongnya.

4) Pujian – pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang

– kadang diperlukan dan cukup efektif merangsang minat yang

besar.Berkat dorongan dari orang lain misalnya untuk memperoleh angka yang tinggi maka murid akan berusaha lebih giat karena minatnyamenjadi lebih besar.

5) Tehnik dan proses mengajar yang bermacam – macam adalah efektif untuk memelihara minat murid. Cara mengajar yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi yang menantang dan menyenangkan .

6) Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis. Minat khusus yang telah dimiliki oleh murid akan mudah ditransferkan kepada minat dalam bidang studi.

7) Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar.Kecemasan ini akan mengganggu perbuatan belajar siswa, sebab akan mengakibatkan pindahnya perhatian ke pada hal lain, sehingga kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif.

8) Setiap murid mempunyai tingkat – tingkat frustasi yang berlainan.Ada murid yang karena kegagalannya justru menimbulkan incentive tetapi ada siswa yang selalu berhasil malahan menjadi cemas terhadap kemungkinan timbulnya kegagalan.

(30)

commit to user

9) .Tekanan kelompok murid (peer group) kebanyakan lebih efektif dalam motivasi dari pada tekanan atau paksaan dari orang dewasa. Parasiswa sedang mencari kebebasan dari orang dewasa, ia menempatkan hubungan peer lebih tinggi. Ia bersedia melakukan apa saja yang akan dilakukan oleh peer groupnya dan demikian sebaliknya.

10) Motivasi yang besar, erat hubungannya dengan kreativitas murid. Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi murid – murid dapat ditunjukan kepada kegiatan – kegiatan kreatif. Motivasi yang telah dimiliki oleh murid apabila diberi semacam penghalang seperti adanya ujian yang mendadak, peraturan – peraturan sekolah dan lain – lain, maka kreatifitasnya akan timbul sehingga ia akan lolos dari penghalang tadi.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat diketahui bahwa dalam motivasi terdapat beberapa prinsip utama yang sangat penting dalam upaya memupuk motivasi seseorang, prinsip – prinsip tersebu antara lain adalah:

1) Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa akan lebih efektif dibandingkan dengan motivasi yang berasal dari luar.

2) Motivasi bersifat menjalar atau menyebar dari individu satu ke individu lain yang berhubungan.

3) Motivasi dengan memberikan hadiah atau pujian akan lebih baik jika dibandingkan dengan motivasi yang berupa hukuman.

4) Kreatifitas cara belajar, teknik mengajar guru, minat dan juga proses belajar yang bervariasi akan sangat menentukan motivasi seorang siswa dalam belajar dan berprestasi.

5) Tujuan akan meningkatkan motivasi dan optimisme siswa.

6) Tekanan dari teman sebaya atau teman belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi dalam diri seorang anak.

7) Motivasi yang tinggi akan berdampak positif pada perolehan hasil belajar atau prestasi belajar siswa.

c. Fungsi Motivasi

Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku pada individu. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan

(31)

commit to user

13

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa peningkatan keterangan dan perubahan sikap seseorang menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Dalam kegiatan belajar inilah diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan semakin terdorong pula seseorang siswa untuk meraih hasil belajar yang lebih baik, mudah untuk menerima, mengerti dan memahami suatu materi pelajaran. Mudah menyelesaikan soal-soal mata pelajaranya dengan benar. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan pemberian motivasi yang tepat akan membuat siswa belajar lebih intensif, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi yang dicapai para siswa. Suatu motivasi selalu berkaitan dengan suatu tujuan tertentu. Misalnya seseorang siswa yang tetap tekun belajarrnya dikamar walaupun ada tontonan yang bagus dan menarik, karena ia mengharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dalam ujian. Sardiman (2001) mengemukkan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang harus dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kerah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perrbuatan yan harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (hlm. 83).

Selanjutnya menurut Djamarah (2000), fungsi dari motivasi antara lain adalah:

1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan, sehingga berfungsi untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.

(32)

commit to user

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan, merupakan dorongan psikologis yang melahirkan sikap anak didik yang merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung dan selanjutnya terjelma dalam bentuk psikofisik.

3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan, mengarahkan peserta didik untuk fokus pada tujuan dari belajar sehingga segala sesuatu yang dapat mengganggu pikirannya akan dibuang jauh – jauh (hlm. 156).

Berdasarkan uraian yang dikemukakan para ahli diatas, maka fungsi motivasi adalah sebagai berikut:

1) Motivasi merupakan pendorong kegiatan manusia yang mempengaruhi sikap apa yang akan dilakukan oleh seseorang.

2) Motivasi merupakan penggerak perbuatan seseorang.

3) Motivasi sebagai penyeleksi sikap apa yang harus dilakukan seseorang. 4) Motivasi merupakan pengarah kegiatan sehingga dapat mengarahkan

seseorang untuk fokus melakukan sesuatu yang searah dengan tujuan.

d. Unsur - Unsur Motivasi

Perubahan energi pada diri seseorang akan terjadi ketika motivasi dalam dirinya telah tumbuh, Mc. Donald dalam Sardiman (2001 hlm. 68). Perubahan energi yang terjadi tersebut ditandai dengan munculnya

“perasaan” dalam diri si pelaku. Perubahan yang demikian mendasar, di

karenakan adanya tiga elemen motivasi. Ketiganya adalah sebagai berikut : 1) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri manusia.

Perkembangan motivasi membawa perubahan energi dalam sistem

“neurophysiological” pada organisme manusia. Karena menyangkut

perubahan energi, maka penekananya menyangkut kegiatan fisik manusia.

2) Bila motivasi timbul, maka timbul pula rasa atau “perasaan”, afeksi seseorang. Karena motivasi berkenaan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi. Tiga hal diatas yang sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang.

(33)

commit to user

15

3) Motivasi timbul bila ada tujuan. Motivasi hanyalah suatu respon dari suatu aksi yaitu adanya suatu tujuan yang sangat jelas. Walaupun motivasi itu timbul dari dalam diri manusia, namun kemunculannya disebabkan oleh timbulnya suatu rangsangan yaitu tujuan. Dengan demikian motivasi menyangkut soal kebutuhan, sebab tujuan timbul karena adanya kebutuhan.

Menurut Djamarah (2000 hlm. 158) dalam bukunya Psikologi belajar dijelaskan bahwa Unsur-unsur motivasi adalah:

1) Kebutuhan

Kebutuhan terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri individu membuat individu yang bersangkutan melakukan suatu tindakan. Tindakan itu mengarah pada suatu tujuan.

2) Dorongan

Salah satu dari ciri makhluk hidup adalah memiliki dorongan untuk mempertahankan diri. Dorongan ini akan muncul apabila terjadi ancaman. Ancaman ini dapat berupa ketidakseimbangan secara fisiologis. Hal ini menumbuhkan dorongan yang bersifat alami, sedangkan ketidak seimbangan psikologis, kecuali dororngan alami juga dipengaruhi oleh pengalaman dan hasil belajar.

3) Tujuan

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Dari segi tujuan maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas, dan dorongan mental untuk berbuat terhenti.

Berdasarkan Pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi terbentuk dari beberapa unsur yaitu:

1) Adanya kebutuhan yang terjadi karena adanya ketidak seimbangan dalam diri dan perubahan energi yang menyangkut pada kegiatan fisik manusia.

(34)

commit to user

2) Adanya dorongan untuk melakukan sesuatu baik bersumber dari ketidak seimbangan fisiologis maupun ketidakseimbangan psikologis.

3) Adanya tujuan yang merupakan arah dari semua perilaku yang dilakukan individu.

e. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Dimiyati dan Mudjiono dalam Sahabat (2012) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi adalah :

1) Cita-cita atau aspirasi siswa

Motivasi tampak pada keinginan anak sejak kecil, seperti keinginan belajar berjalan, dapat membaca, dan lain sebagainya. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan untuk lebih giat, bahkan menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, nilai-nilai kehidupan, dan perkembangan pribadi. Cita-cita akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

2) Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan yang diperoleh siswa akan menambah kekayaan pengalaman hidup, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

3) Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi. Seorang siswa yang yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian atau konsentrasi belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatiannya pada pelajaran sehingga akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi.

(35)

commit to user

17

Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan indah, akan menambah semangat dan motivasi belajar siswa.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film semakin menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar.

6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut: menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu, pemeliharaan fasilitas sekolah, membina belajar tertib pergaulan, dan membina belajar tertib lingkungan sekolah. Guru juga perlu menghadapi anak didiknya secara individual. Upaya pembelajarannya meliputi pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajaran tertib belajar, pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat-guna, dan mendidik cinta belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pada diri masing-masing individu menurut Anne Ahira (2008) adalah:

1) Kondisi fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual.

2) Rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual

3) Kebutuhan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya

(36)

commit to user

4) Harga diri (self esteem needs) dan prestasi. Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain. 5) Persepsi individu atau aktualisasi diri (self actualization),

tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak

Dari beberapa pendapat diatas, secara garis besar dapat diambil suatu kesimpulan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi seorang individu adalah:

1) Aspirasi dan aktualisasi diri individu

2) Kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu 3) Kondisi fisiologis dan psikologis individu 4) Harga diri dan prestasi

5) Kondisi lingkungan individu

6) Unsur-unsur dinamis dalam kegiatan pembelajaran 7) Upaya pendidik dalam mendidik individu

f. Macam – Macam Motivasi

Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis, sebagaimana telah dikutip Sardiman (2001 hlm. 86) yaitu:

1) Motif atau kebutuhan organis yaitu kebutuhan fisiologis yang menyangkut makanan, minuman, bernafas dan sebagainya.

2) Motif darurat adalah dorongan untuk menyelamatkan diri. Dorongan untuk membalas, untuk membantu.

3) Motif obyektif. Dalam hal imenyangkut kebutuhan untuk melakukan eksploitasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat mengahadapi dunia secara efektif. Menurut Djamarah, (2000) motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, penjelasannya adalah sebagai berikut:

(37)

commit to user

19

1) Motivasi intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena didalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2) Motivasi ekstrinsik adalah meupakan suatu bentuk motivasi timbul karena adanya pengaruh rangsangan dari luar diri siswa untuk melakukan suatu aktivitas. (hlm. 149).

Sedangkan menurut Purwanto (2000) motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu rangsangan dari luar.

2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar (hlm. 67).

Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat diketahui bahwa jenis – jenis motivasi secara garis besar antara lain adalah:

1) Motivasi intrinsik , yaitu motivasi yang berfungsinya karena memang telah ada dorongan dari dalam diri individu tersebut untuk melakukan sesuatu.

2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsinya karena adanya suatu rangsang dari luar.

g. Pengertian Motivasi Berprestasi

Setiap Individu pasti memiliki motivasi dalam dirinya, motivasi tersebut sangat luas dan beragam. Salah satu yang terpenting adalah motivasi berprestasi. Suatu prestasi atau Achievment berkaitan erat dengan dengan harapan (Expectation). Inilah yang membedakan motivasi berprestasi dengan motivasi lain seperti haus, lapar dan motif biologis lainnya. Seseorang siswa yang setiap hari berangkat ke sekolah tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Seseorang siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik kalau dalam dirinya terdapat keinginan untuk berprestasi. Keinginan untuk berprestasi merupakan hal yang sangat penting bagi diri siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya keinginan untuk berprestasi tersebut, seorang

(38)

commit to user

siswa cenderung akan melakukan berbagai macam cara agar keinginan atau tujuannya tersebut dapat dicapai, termasuk di dalamnya adalah dengan cara belajar. Keinginan atau dorongan untuk berprestasi inilah yang disebut motivasi berprestasi.

Heckhausen dalam Djaali (2006) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas yang menggunakan standar keunggulan (hlm. 103).

McClelland dalam Djaali (2006) juga mengemukakan “motivasi

berprestasi adalah motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa

standar kepandaian atau standar keahlian”(hlm. 103).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka motivasi berprestasi adalah kekuatan yang tersembunyi dalam diri seorang individu, merupakan daya penggerak yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk menjadi aktif bertindak, berusaha dan berjuang untuk meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin sehingga dapat mencapai hasil atau prestasi sesuai standar yang diharapkan.

h. Karakteristik Siswa Dengan Motivasi Berprestasi Tinggi

Sardiman (2001) mengemukakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi yaitu:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah ”untuk orang

dewasa”.

(39)

commit to user

21

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (hlm. 81).

McClelland dalam Satria (2011) mengatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah :

1) Berprestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standar. Seperangkat standar tersebut bisa berhubungan dengan prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang lampau serta tugas yang harus dilakukannya.

2) Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.

3) Adanya kebutuhan untuk mendapatkanumpan balik atas pekerjaan yang dilakukannya sehingga dapat diketahui dengan cepat bahwa hasil yang diperoleh dari kegiatannya lebih baik atau lebih buruk.

4) Menghindarkan tugas-tugas yang terlalusulit atau terlalu mudah, tetapi akan memilih tugas-tugas yang tingkat kesukarannya sedang.

5) Inovatif yaitu dalam melakukan suat pada sebelumnya. Hal ini dilakukan agar individu mendapatan cara-cara yang lebih menguntungkan dalam pencapaian tujuan.

6) Tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain dan ingin merasakan sukses atau kegagalan disebabkan oleh tindakan individu itu sendiri.

Sementara itu menurut Djaali (2006 : 109) dalam buku nya Psikologi pendidikan mengungkapkan bahwa karakteristik motivasi berprestasi adalah: 1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas

hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan. 2) Memilihh tujuan yang realistis tapi menantang dari tujuan yang terlalu

mudah dicapai atau terlalu besar resikonya.

3) Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.

(40)

commit to user

4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.

5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginan demi masa depan yang lebih baik.

6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencainya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.

Dalam penelitian ini, indikator untuk mengukur variabel motivasi berprestasi adalah:

1) Berusaha lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras, tangguh dan tidak mudah putus asa

2) Berorientasi kedepan

3) Menyenangi tugas yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang 4) Percaya diri dalam menyelesaikan masalah

5) Pandai memanfaatkan waktu

6) Memilih rekan belajar yang mempunyai kemampuan lebih

2. Tinjauan Tentang Fasilitas Belajar a. Pengertian Fasilitas

Menurut Daryanto (2006), “fasilitas secara etimologis terdiri dari sarana dan prasarana belajar. Sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai pendidikan. Sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Fasilitas merupakan komponen yang bersumber pada barang-barang hasil produksi yang antara lain berupa gedung dan perlengkapannya dan berfungsi menyediakan tempat berlangsungnya proses pendidikan” (hlm. 51). Selanjutnya mengenai definisi fasilitas belajar, Arianto (2008) mengemukakan bahwa “Fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Adapun yang dapat melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang. Sehingga dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana”.

Fasilitas Menurut The Liang Gie (2009) “fasilitas adalah persyaratan yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa

(41)

commit to user

23

atau anak. Meliputi ruang tempat belajar, penerangan cukup, buku-buku pegangan dan peralatan lain dalam hal ini kelengkapan peralatan komputer”.

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian fasilitas diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah suatu sarana yang membantu kelancaran dan kemudahan sesuatu usaha sehingga usaha yang dijalankan dapat tercapai secara maksimal sesuai yang diharapkan. Di samping itu, dengan tidak adanya fasilitas yang memadai dalam menjalankan sesuatu usaha, maka dalam suatu usaha itu akan mengalami gangguan maupun hambatan.

b. Pengertian Belajar

Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah pada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya.

Pengertian belajar menurut Syah (2005) yakni “Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses

kognitif” (hlm. 92).

Belajar menurut Sardiman (2001) ”Upaya perubahan tingkah laku, penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru, lain sebagainya” (hlm. 20). Sedangkan

Winkel (2004) mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas (hlm. 58).

Selanjutnya, menurut pendapat Slameto (2005) “Belajar merupakan suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (hlm. 2).

(42)

commit to user

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Kemampuan yang melibatkan perubahan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (ketrampilan/kecakapan).

c. Pengertian Fasilitas Belajar Siswa

Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, peneliti dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Daradjat dalam Arianto

(2008) “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan

memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Subroto di dalam Arianto (2008) “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang”. Lebih luas lagi tentang pengertian fasilitas Arikunto di dalam Arianto (2008) berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah” .

Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar. Sehingga yang dimaksud dengan fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di rumah. Supaya kegiatan belajar peserta didik dapat lebih efektif dan efisien serta maksimal sehingga hasil nya maksimal.

(43)

commit to user

25

d. Macam-macam Fasilitas Belajar 1) Fasilitas Belajar Di Rumah

Menurut Slameto (2005 : 63), Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan, kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Hal senada juga diungkapkan oleh The Liang Gie (2009) macam-macam fasilitas belajar yang diperlukan oleh siswa yang dapat membantu kegiatan belajar di rumah, antara lain:

a) Ruang atau tempat belajar

Sebuah syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya ialah tersedianya tempat belajar. Pertama-tama mengenai tata ruang kamar tidur yang juga menjadi kamar belajar itu. Letak meja yang dipakai untuk belajar hendaknya tidak menghadap kepintu kamar. Meja hendaknya bersih dari benda-benda apapun yang tidak langsung diperlukan untuk belajar seperti misalnya surat kabar atau majalah hiburan. Buku-buku pelajaran yang tidak sedang dibaca sebaiknya ditaruh pada rak tersendiri yang tidak jauh dari meja, baik di samping meja ataupun dengan menempel tembok di sebelah atas dari meja. Kalau semua buku pelajaran ditaruh diatas meja, ini akan memenuhi meja dan menyebabkan meja tersebut terasa sangat sempit.

b) Penerangan

Syarat lain untuk tempat belajar yang baik ialah penerangan cahaya yang cukup. Penerangan yang terbaik ialah yang diberikan oleh cahaya matahari karena warnanya yang putih dan sangat intensif. Penerangan dari cahaya lampu dapat dibedakan dalam 4 macam, yaitu (1) penerangan tak langsung, (2) penerangan setengah tak langsung, (3) penerangan setengah langsung, (4) penerangan langsung.

(44)

commit to user

c) Perabot belajar

Perbekalan belajar terdiri dari peralatan tulis dan perabot untuk kamar, yaitu meja dan kursi belajar serta lemari buku. Suatu keharusan untuk tempat belajar ialah meja berikut kursinya. Dan syarat-syarat untuk meja belajar yang baik ialah sebagai berikut:

(1) Meja itu tidak tertutup seluruhnya dari permukaan sampai lantai. (2) Permukaan meja hendaknya rata dan tidak berwarna gelap atau

berkilat-kilat.

(3) Luas meja belajar tidak perlu berlebih-lebihan karena mungkin lalu menjadi tempat menaruh macam-macam barang yang bisa menyulitkan konsentrasi dalam belajar.

(4) Tinggi meja hendaknya disesuaikan dengan tinggi badan siswa yang bersangkutan.

d) Peralatan tulis dan buku-buku

Di samping buku-buku pelajaran, alat-alat yang harus dimiliki sendiri oleh setiap siswa ialah pulpen, tinta, potlot hitam dan yang berwarna merah dan biru, mistar, karet penghapus, alat penajam potlot, perekat, kertas tulis, kertas penghisap tinta, dan buku notes.

Fasilitas belajar yang dimiliki seorang siswa dirumah sangat mungkin berbeda-beda antara siswa satu dengan yang lainnya, hal ini dapat dikarenakan oleh kondisi ekonomi orangtua siswa yang berbeda-beda pula.

2) Fasilitas Belajar Di Sekolah

Fasilitas merupakan penunjang tercapainya tujuan pendidikan. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas sekolah yang meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di Sekolah. Sebagaimana sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa untuk mendukung kegiatan belajar mengajar membutuhkan sarana dan prasarana pendukung belajar. Kualitas atau tingkat penguasaan pelajaran akan lebih baik apabila di dalam kegiatan belajar mengajar banyak didukung oleh alat-alat pelajaran yang relevan. Arianto (2008)

(45)

commit to user

27

mengemukakan macam-macam fasilitas belajar yang tersedia di sekolah, yaitu:

a) Gedung sekolah b) Ruang belajar

c) Mushola (Tempat ibadah) d) Alat atau media pengajaran e) Perpustakaan sekolah f) Alat-alat tulis

g) Buku pelajaran h) Alat-alat lain

Menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, macam-macam fasilitas belajar yang tersedia di sekolah, yaitu:

a) Bangunan dan perabot sekolah b) Alat pelajaran

c) Media pendidikan (Daryanto, 2006:51)

Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sebagai berikut: a) Bangunan dan perabot sekolah

Gedung atau bangunan sekolah menjadi sentral perhatian dan pertimbangan bagi setiap pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah tertentu. Karena mereka beranggapan kalau suatu sekolah mempunyai bangunan fisik dan perabot sekolah yang memadai tentunya para siswa dapat belajar dengan nyaman.

b) Alat pelajaran

Adalah semua benda yang dapat dipergunakan secara langsung oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun yang termasuk dalam alat pelajaran antara lain: buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis menulis lain seperti kapur, penghapus dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semua termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran. Maka dari itu untuk membantu kelancaran dalam proses kegiatan belajar mengajar harus didukung adanya kelengkapan alat pelajaran itu sendiri, sehingga

Gambar

Gambar                                                                                                           Halaman Gambar 2.1
Gambar 2.1 : Kerangka BerfikirMOTIVASI BELAJAR
Tabel 3.1  Perincian Jumlah Populasi
tabel dengan  nilai  probabilitas  >  0,05, maka dapat  dikatakan  bahwa  tidak terdapat  pengaruh  yang  signifikan  masing-masing variabel  bebas terhadap variabel terikat.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prodi Sistem Informasi Universitas Widyatama adalah salah satu Program Studi Sistem Informasi yang berada di Universitas Widyatama, yang pada saat ini belum dapat

sebagai berikut: sebuah struktur yang sangat organik dengan minimal formalisasi; spesialisasi pekerjaan yang tinggi berdasar pendidikan formal; para spesialis akan memiliki

3) Dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan strategis akibat bencana yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, rencana induk simpul transportasi

Overlapping yang dimaksud adalah jika sedang berlangsung pengerjaan reparasi kapal, tiba-tiba akan datang kapal lain untuk direparasi maka kegiatan reparasi akan dihentikan dan

Definisi konseptual dalam penelitian ini mencakup variabel bebas yang terdiri dari motivasi berprestasi, disiplin kerja dan kompetensi pedagogik, sedangkan variabel terikat

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan tabel 5 uji regresi di atas dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel pemahaman dasar (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,057 yang sama dengan

LBH Jakarta juga mengembangkan bantuan hukum struktural, yaitu bantuan hukum yang tidak hanya bertujuan menyelesaikan kasus per kasus melainkan menciptakan tatanan dan