• Tidak ada hasil yang ditemukan

Competitive Profile Matr

Dalam dokumen Laporan Strategi Perusahaan Bank Mandiri (Halaman 53-59)

Peluang Ekonom

5.3 Competitive Profile Matr

Pada subbab ini, akan dibandingkan Bank Mandiri dengan pesaingnya yang juga bergerak pada industri perbankan dan masuk dalam kategori Buku 4, yakni Bank Central Asia (BCA) dan Bank Nasional Indonesia (BNI). Di mana perbandingan akan menggunakan

52

Tabel 5.3 Competitive Profile Matrix

Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Critical

Success Factor Weight Rating

Weighted Score Rating Weighted Score Rating Weighted Score Number of Facility 0.11 4 0.44 4 0.44 3 0.33 Market Share 0.10 4 0.4 3 0.3 2 0.2 Service Quality 0.12 4 0.48 4 0.48 4 0.48 Product Differentiation 0.07 3 0.21 2 0.14 3 0.21 Technological Advance 0.10 4 0.4 4 0.4 4 0.4 Interest Rates Competitive 0.07 3 0.21 3 0.21 3 0.21 Financial Position 0.10 4 0.4 4 0.4 3 0.3 Consumer Loyalty 0.10 3 0.3 3 0.3 4 0.4 International Market Expansion 0.07 1 0.07 1 0.07 1 0.07 Corporate Social Responsibility 0.07 2 0.14 4 0.28 3 0.21 Partnership 0.10 3 0.3 3 0.3 3 0.3 Total 1 3.35 3.32 3.11

Berikut analisa singkat daripada penentuan weight critical success factor dan rating dari Bank Mandiri, Bank Central Asia, dan Bank Nasional Indonesia:

1. Number of Facility yang dimaksud di sini adalah lokasi dan jumlah gerai pelayanan bank yang bersangkutan , termasuk di dalamnya mesin ATM. Bobot 0.11 berimplikasi dengan kenyamanan , jika bank tersebut memiliki gerai pelayanan dan mesin anjungan tunai mandiri yang banyak, maka akan mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi, setoran, tarik tunai, dsb. Berdasarkan data Bank Mandiri memiliki ±15.444 ATM, 4.000 outlet, Bank Negara Indonesia memiliki ±11.209 ATM, 1.714 outlet, dan Bank BCA memiliki ±14.000an ATM. Hal ini menjadi kekuatan utama= 4 bagi Bank Mandiri dan

53 BCA, walaupun berbeda jumlahnya, tapi tidak signifikan. Sedangkan hal ini menjadi kekuatan minor bagi BNI, karena kalah bersaing dengan 2 bank lainnya

2. Market Share adalah bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan seluruh industrinya. Market share DPK per Triwulan 1 2015 , Bank Mandiri menguasai 13.55%, BCA menguasai 10.60%, dan BNI menguasai 6.89%. Selain itu, Market share Kredit DPK per Triwulan 1 2015, Bank Mandiri menguasai 12.89% , BCA menguasai 9.04%, dan BNI menguasai 6.83%. Dari data tersebut, Bank Mandiri peringkat 1 dalam market share jika dibandingkan dengan 2 bank saingannya, maka dapat dibilang itu kekuatan utama bank mandiri. Lalu peringkat kedua ditempati BCA, dan menjadikan market share kekuatan minornya, dan terakhir BNI dengan presentase market share yang cukup rendah sehingga market share menjadi kelemahan minor

3. Service Quality merupakan dimensi kualitas dari pelayanan yang diberikan Bank terhadap konsumen, di antaranya seperti kecepatan pelayanan, cepat tanggap akan suatu komplen atau masalah, keramahan, penjelasan yang jelas, kemudahan akses atau komunikasi , waktu pelayanan dan adanya fasilitas penunjang pelayanan. Dalam hal ini , ketiga Bank menjadikan ini sebagai kekuatan utama, karena memang Bank menjual jasa, jadi peningkatan kualitas terfokus di jasa, terbukti dengan beberapa penghargaan yang diterima oleh masing-masing Bank.

4. Product Differentiation merupakan hal yang perlu dilakukan Bank untuk membedakan dirinya dengan bank lain. Atau dapat dibilang variasi produk yang dimiliki.Produk yang diluncurkan Bank adalah berupa program. Masing-masing Bank memiliki diferensiasi produknya masing-masing, akan tetapi setelah diidentifikasi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara program-program yang diluncurkan masing-masing Bank, hanya perbedaan nama yang cukup signifikan. Misalnya kartu flazz dari BCA, kartu E-money dari Mandiri, kartu Tap-Cash dari BNI. Begitu juga dengan program kredit dan tabungan yang ada. Akan tetapi, karena Bank Mandiri dan BNI yang bertitel BUMN, maka ada beberapa program tambahan karena kebijakan pemerintah, misalnya BPJS, ada tabungan

54 BPJS. Sehingga diferensiasi produk dapat dikatakan kelemahan minor untuk BCA, dan keuntungan minor untuk Bank Mandiri dan BNI

5. Technology advance adalah teknologi yang dimiliki dan digunakan oleh Bank. Hal ini cukup krusial dan selalu dikembangkan guna menunjang jasa perbankan , dan mempermudah konsumen dalam menggunakan jasa perbankan. Terutama sejak tahun 2010 , iklim penggunaan internet semakin tinggi, menyebabkan teknologi berbasi internet juga semakin tinggi. Jika dibandingkan dari segi teknologi , kasusnya akan sama dengan diferensiasi produk, bahwa masing-masing Bank memiliki teknologi yang canggih, tetapi tidak berbeda signifikan. Misalnya ATM, semua memiliki ATM, mobile banking, RFID pada kartu, dsb. semua juga sudah memiliki teknologi yang serupa. Akan tetapi, karena teknologi diperlukan dalam menunjang jasa, maka keseriusan bank juga cukup besar dalam perkembangan teknologi, buktinya setaip Bank mengalokasikan jumlah yang besar dalam R&D, maka dapat dikatakan tiap Bank, menjadikan teknologi sebagai kekuatan utama.

6. Interest Rates Competitive adalah persaingan nilai suku bunga yang diberikan oleh Bank terhadap konsumen. Suku bunga di sini adalah suku bunga kredit maupun deposito. Untuk suku bunga deposito dengan nominal rupiah < 50 juta dan durasi deposito 12 bulan , Bank Mandiri memberikan 5%, BCA memberikan bunga 5.25%, dan BNI 6%. Sedangkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk korporasi, retail,konsumsi KPR, konsumsi non-KPR berturut-turut untuk Bank Mandiri (10.5% , 12,25%, 11%, dan 12.5%) , BCA (10,25% , 11.5%, 10.25%, dan 8.63%) dan BNI (10.75%, 12%, 11%, dan 12.75%) . Permainan suku bunga yang dilakukan di Bank dapat terlihat tidak berbeda sangat jauh, karena harus mengacu pada BI Rate, sehingga bagian yang dimainkan oleh Bank biasanya adalah jumlah uang dan waktu simpan. Seperti misalnya aturan bunga deposito dengan nominal rupiah < 50 juta hanya ada di Bank Mandiri, sedangkan BCA paling kecil adalah <2M, dan BNI <100 juta. Begitu juga dengan tahun, Mandiri dan BNI ada program deposito hingga 24 bulan, sedangnkan BCA 12 bulan, dsb. Karena pengaturan terhadap suku bunga tidak dapat sepenuhnya diatur oleh Bank, maka kami mengkategorikan ini sebagai kekuatan minor.

55 7. Financial Position di sini merupakan kondisi keuangan yang ada pada suatu perbankan, di antaranya adalah aset, perolehan dana pihak ketiga, laba bersih, dsb. Dari aset, Bank Mandiri memimpin dengan 781,182,372 Triliun Rupiah, disusul dengan BCA dengan 549,324,699 Triliun Rupiah, dan BNI dengan 384,342,690 Triliun Rupiah. Dari perolehan data pihak ketiga, Bank Mandiri sebesar 654,9 Triliun, BCA sebesar 455 Triliun, BNI sebesar 327.3 Triliun. Dari laba bersih, Bank Mandiri memperoleh 9.9 Triliun, BCA memperoleh 8.5 Triliun, dan BNI 2.43 Triliun. Dapat dilihat Laba bersih BNI begitu jauh dibandingkan dengan 2 bank lainnya, dikarenakan laba bersih BNI anjlok 50.4% daripada tahun sebelumnya. Posisi finansial digunakan beberapa Bank sebagai kekuatan untuk menjadi daya tarik investor untuk menaruh dananya di perusahaan tersebut. Jika dilihat dari data-data di atas, maka hal ini menjadi kekuatan utama dari Bank Mandiri dan BCA, tetapi menjadi kekuatan minor bagi BNI karena anjlok.

8. Consumer Loyalty dilihat berdasarkan jumlah konsumen baik yang menabung, kredit, maupun dari produk lain. Dari data didapatkan bahwa BNI memiliki nasabah simpanan lebih dari 15 juta rekening. Sedangkan Mandiri dan BCA memiliki nasabah sebesar kurang lebih 12 juta rekening. Terlihat bahwa BNI kuat dalam hal ini, karena umurnya yang lebih lama daripada kedua pesaingnya. Sehingga dapat dikategorikan bahwa ini merupakan kekuatan utama BNI dan kekuatan minor bagi BCA dan Mandiri.

9. International Market Expansion , ekspansi bersifat global, seperti memiliki cabang di luar Indonesia,kerja sama dengan Bank Luar Negeri,dsb, Berapa banyak konsumen di luar Indonesia, dsb. Hal ini bisa dikatakan lebih mengarah pada persaingan Bank dalam negeri dengan luar negeri. Jika dilihat Bank Indonesia yang membuka cabang di luar negeri tidak sebanyak Bank Asing yang ada di Indonesia. Hal ini menandakan ini masih menjadi kelemahan utama Bank dengan kepemilikan orang Indonesia. Menuru pengakuan Dirut Utama Bank Mandiri, bahwa membuka cabang di Luar Negeri itu sangat sulit, ia mengatakan bahwa sudah 5 tahun mengurus izin untuk membuka cabang di Malaysia tapi belum bisa, bahkan tidak ada 1 Bank milik Indonesia yang ada di Malaysia, sedangkan

56 MayBank atau BII yang notabene milik Malaysia sudah ada di Indonesia.

10.Corporate Social Responsibility, merupakan program keberlanjutan yang diadakan oleh Bank. Beberapa program CSR yang diadakan Bank umumnya juga serupa, seperti bakti BCA, Bina Lingkungan Mandiri, dan BNI Go Green , yang intinya adalah CSR mengenai lingkungan hidup. Tapi jika dilihat secara presentase jumlah, CSR BCA lebih banyak dibandingkan dengan kedua pesaingnya, diikuti dengan BNI, baru Mandiri. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya logo BCA dalam mensponsori suatu acara dibandingkan kedua pesaingnya. Hal ini yang lebih mendekatkan BCA dengan masyarakat, dan BCA menjadikan ini sebagai kekuatan utama, dibandingkan BNI kekuatan minor, dan Bank Mandiri kelemahan minor.

11.Partnership , merupakan kerjasama yang dilakukan oleh Bank dengan beberapa perusahaan lainnya untuk memberikan nilai lebih kepada nasabah atas penggunaan jasa Bank tersebut. Masing-masing Bank menjalankan program kerjasama dengan perusahaan lain dengan giat. Sehingga akan sangat banyak datanya jika dilampirkan di sini. Tetapi intinya adalah bahwa partnership merupakan kekuatan minor Bank dalam menghimpun nasabah. Karena dalam menentukan strategi dia tidak punya kuasa penuh, tapi harus negosiasi dengan calon partner, strateginya adalah kerjasama dengan perusahaan apa dan bentuknya seperti apa yang dapat menghimpun nasabah.

Dari tabel CPM di atas, dapat terlihat Service Quality merupakan faktor penentu keberhasilan terpenting, dengan indikasi weight 0.12. Karena memang yang dijual dari sebuah Bank adalah jasanya. Dan ketiga Bank yang berkompetisi tersebut memiliki kualitas jasa yang superior dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang pernah dianugerahkan kepada mereka. Sehingga jika digeneralisasi, weighted score diantara ketiganya tidak berbeda secara signifikan. Namun jika mengikutsertakan faktor penentu keberhasilan (Critical success factor) lainnya, Bank Mandiri lebih unggul dibandingkan kedua pesaingnya, diikuti dengan BCA, baru BNI. Hal tersebut dilihat dari weighted score Bank Mandiri terbesar, yaitu 3.35, BCA 3.32, dan BNI 3.11.

57

BAB VI

Dalam dokumen Laporan Strategi Perusahaan Bank Mandiri (Halaman 53-59)

Dokumen terkait