• Tidak ada hasil yang ditemukan

Michael Porter Generic Strategies

Dalam dokumen Laporan Strategi Perusahaan Bank Mandiri (Halaman 34-44)

Cost Leadership

Tidak , karena Bank Mandiri menetapkan biaya admin yang tinggi tetapi tetap mendapatkan aset tertinggi dengan bank sekelasanya maupun di bawahnya , hal tersebut dapat menjadi bukti keterbalikan antara cost leader yang menggunakan cara menekan cost untuk mendapatkan customer lebih. Selain itu, pada industri perbankan cukup banyak peraturan yang membatasi. Seperti adanya BI Rate sebagai acuan penentuan suku bunga pinjaman maupun deposito

Differentiation

Ya , karena Bank Mandiri menunjukan bahwa dengan penetapan administrasi yang tinggi bank mandiri tetap dapat meraih tingkat aset tertinggi di dunia perbankan Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan pelayanan prima yang diberikan bank mandiri dapat menarik minat nasabah walaupun dengan harga yang lebih , dan juga mandiri menunjukan keseriusannya dengan memberikan pelayanan premiumnya yaitu mandiri prioritas yang ditunjukan untuk kalangan tingkat atas agar mendapatkan pelayanan yang lebih dari bank mandiri.

Focus

Tidak , bank mandiri juga tidak berfokus pada pasar atau suatu kelompok tertentu saja, Karena bank mandiri ingin menjangkau seluruh tingkatan masyarakat di Indonesia dari kota sampai pelosok dan dapat dilihat melalui keseriusan bank mandiri dalam persebaran kantor cabangnya yang merata di seluruh wilayah Indonesia, selan itu.

33 Joint Venture

Ya, Bank Mandiri melakukan joint venture

dengan beberapa dua BUMN, yaitu adalah PT Pos Indonesia dan PT Taspen. Hasilnya adalah Bank joint venture yang dikhususkan untuk pensiunan. Selain itu, ini merupakan strategi Bank Mandiri untuk mengembangkan anak usahanya yaitu Bank Sinar Harapan Bali

34

BAB V

INPUT STAGE

Bab ini berisikan faktor internal, eksternal dan kompetitif yang nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi yang sekiranya tepat untuk diimplementasikan Bank Mandiri.

5.1 Faktor Internal

Berkaitan dengan faktor internal, akan diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari Bank Mandiri dan disajikan dengan menggunakan Tabel IFE (Internal Factor Evaluation).

Tabel 5.1 Internal Factor Evaluation Informasi

Kekuatan Faktor

Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Nilai

Tertimbang

Kekuatan

Management

1.Struktur Perusahaan yang jelas 0.04 4 0.16 2.Sumber Daya Manusia yang

kompetitf memadai dalam hal kuantitas dan kualitas

0.06 4 0.24

3.Manajemen hubungan industrial yang harmonis antara pegawai dan perusahaan

0.05 4 0.20

4.Manajemen Keberlanjutan yang

diterapkan oleh Bank Mandiri 0.04 3 0.12 5.Akuntabilitas, transparansi dan

pengawasan 0.04 4 0.16

Marketing

6.Pendekatan intensif dengan

customer dan dealer 0.05 4 0.20

7.Penguatan pelayanan pengelolaan

pengaduan nasabah 0.06 4 0.24

8.Strategiperalihan advertising 0.05 3 0.15 9.Strategi pemasaran peningkatan

pangsa pasar 0.05 3 0.15

Finance

10.Kestabilan Growth Ratio 0.04 4 0.16 11. Peningkatan Profitability ratio 0.04 4 0.16 12.Posisi likuiditas yang kuat 0.04 4 0.16

35

Operation 14.Jumlah fasilitas yang memadai 0.04 3 0.12

15.Operasional berstandar mutu

yang handal 0.04 3 0.12

Research and Development

16.Pengembangan dan penerapan

alat pembayaran non-tunai 0.05 4 0.20 17.Pengembangan teknologi

keamanan informasi 0.05 4 0.20

Management Information

System

18.Pengembangan Enteprise Data

Model 0.03 3 0.09

19.Pengukuran standar layanan

yang dilakukan secara rutin 0.04 3 0.12

Kelemahan

Marketing 20.Diferensiasi produk yang lemah 0.03 2 0.06

Finance

21.Leverage ratio yang tinggi 0.05 1 0.05

22.Limited access to international

market 0.06 1 0.06

Total 1.00 3.24

Berikut analisa singkat daripada penentuan kekuatan dan kelemahan Bank Mandiri beserta alasan pemberian bobot dan peringkat :

Kekuatan

1. Struktur Perusahaan yang jelas kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang manajemen dengan bobot 0.04 .Struktur perusahaan yang jelas maksud kami adalah mengacu pada hierarki dan struktur organisasi yang ada pada sebuah organisasi. Penjabaran yang jelas akan visi dan misi menjadi acuan kemana arah perusahaan ini akan berkembang menjadi jelas. Dengan struktur organisasi yang jelas, maka job description

tiap divisi menjadi jelas, misalnya Manajemen risiko di Bank Mandiri ditujukan untuk menjaga modal Bank, mendukung proses pengambilan keputusan, mengoptimalkan profil

riskreturn, meningkatkan nilai perusahaan, serta melindungi reputasi Bank

2. Sumber daya manusia yang kompetitif memadai dalam hal kuantitas dan kualitas kami kategorikan sebagai kekuatan Bank mandiri dalam bidang manajemen dengan bobot 0.06 . Hal ini berimplikasi pada pelayanan yang terbaik yang dapat diberikan kepada nasabah. Tentu, hal tersebut tidak terlepas atas pengembangan SDM oleh bank mandiri untuk memproduksi SDM yang berkualitas , buktinya pada tahun 2014 Rp 454,9 milliar dikeluarkan untuk pelatihan dan pengembangan SDM internal , seperti pembekalan di

36 bidang kepeminpinan dengan menggundang Marshal Goldsmith. Berbicara dari aspek kuantitas, Bank Mandiri hingga Februari 2015 telah memiliki 34.696 karyawan dan dengan presentase turnover karyawan yang rendah dibandingkan Bank lain yang umumnya memiliki presentase turnover karyawan sebesar 10%, Bank Mandiri di bawah 5%. Berbicara mengenai SDM, bukan hanya karyawan yang dikembangkan. Pimpinan dan calon pimpinan Bank Mandiri pun mendapatkan ditingkatkan dengan program People Development Model.

3. Hubungan industrial yang harmonis antara pegawai dan perusahaan kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang manajemen dengan fungsi motivasi dengan bobot 0.05. Hubungan yang harmonis tersebut dijalin untuk dapat meningkatkan produktivitas , engangement pegawai, dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Cara Bank Mandiri adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan sepanjang tahun, seperti

family day, employee gathering, mini olympics games, Mandiri club, fotografi, fitness. Selain itu, fasilitas child daycare juga disediakan oleh Bank Mandiri untuk pegawai yang memiliki anak balita.

4. Manajemen keberlanjutan kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang manajemen dengan bobot 0.04. Manajemen keberlanjutan baru diterapkan oleh Bank Mandiri sejak tahun 2013. Implikasinya adalah menjadi kekuatan Bank Mandiri dalam menjaga kelangsungan bisnis dengan cara melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder). Bank Mandiri menyadari bahwa keberlanjutan pertumbuhan tidak dapat tercapai tanpa sinergi yang kolaboratif dan saling menguntungkan antara stakeholder dan Bank Mandiri. Sinergitas tersebut diwujudan melalui pilar kontribusi ekonomi, pemberdayaan social, pelestarian lingkungan serta upaya tatakelola perusahaan yang baik dan budaya peduli resiko dalam pengelolahan usaha , yang tertuang dalam program CSR (corporate social responsibility)

5. Pengawasan akuntabilitas kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang manajemen dengan bobot 0.04. Hal tersebut menunjang fungsi kontrol internal Bank Mandiri. Akuntabilitas dilakukan oleh komite independen yang dibentuk. Misalnya komite

37 Audit dan komite pemantau risiko, GCG, dan komite independen eksternal, yaitu OJK. Selain itu, diterapkan juga sistem pengawasan berupa strategi antifraud, anti pencucian uang, dan pencegahan pendanaan terorisme. Penerapan transparansi adalah dengan mempublikasikan laporan keuangan, laporan tahunan, dan laporan keberlanjutan kepada publik.

6. Pendekatan intensif dengan customer dan dealer kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang marketing dengan bobot 0.05. Hal tersebut dapat dilihat melalui program Wirausaha Muda Mandiri pada tahun 2013 sebagai sarana publikasi kepada dealer

selain itu untuk keberlanjutannya diadakan wirausaha mandiri expo pada tahun 2014 di istora senayan , sedangkan program laku pandai di aplikasikan Bank Mandiri untuk mendekatkan bank mandiri dengan customer.

7. Pengelolaan pengaduan nasabah kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang

marketing dengan bobot 0.06. Hal ini didasari prinsip pengelolaan pengaduan nasabah yang ditekankan oleh bank mandiri yaitu welcome complaint , pengaplikasian nyatanya dengan membuka channel yang dapat diakses nasabah dengan mudah (mandiri call , corporate website , email ,twitter , FB ) oleh karena itu nasabah dapat melakukan pengaduan tanpa melalui media masa dan media online sehingga tidak menurunkan reputasi bank.

8. Strategi peralihan advertising kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang

marketing dengan bobot 0.05. Hal tersebut direalisasikan pada tahun 2014, di mana alokasi anggaran untuk media pemasaran dari TV/media cetak dialihkan ke below the line dan digital marketing dengan fokus penggunaan media online termask paid on-line media, social media, dan Microsite. Inisiatif tersebut diakui efektif mendorong peningkatan aktivasi produk/program serta menekan biaya promosi.

9. Strategi pemasaran peningkatan pangsa pasar kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang marketing dengan bobot 0.05. Beberapa program yang dijalankan adalah (1) Fiesta Poin Program: program pengumpulan poin berdasarkan transaksi dan simpanan

38 yang dapat ditukarkan dengan hadiah tertentu. (2) Mandiri Belanja Untung Program: hadiah yang diberikan kepada nasabah jika transaksi dilakukan dengan Mandiri EDC. (3) Belanja Hoki/Dagang Hoki Program : co-promotion dengan grup ITC, di mana nasabah yang melakukan transaksi di ITC menggunakan mandiri debit mendapatkan reward.

Berkat strategi pemasaran tersebut, tercermin pangsa pasar segmen wholesale sebesar 15.8%, dan segmen retail 21.3%.

10.Kestabilan Growthratio kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang finance

dengan bobot 0.04. Kestabilan growth ratio membuat kemampuan perusahaan untuk mempertahan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri juga menjadi stabil, hal tersebut dibuktikan dari laba bersih bank mandiri yaitu Rp9,9 triliun. Nilai tersebut meningkat dari tahun lalu. Akan tetapi pembagian dividen sebesar Rp4,96 triliun , lebih rendah dari tahun sebelumnya , yaitu Rp5,461 triliun. Dividen pada tahun 2013 tersebut setara Rp234 perlembar sedangkan 2014 Rp212 perlembar.

11.Peningkatan Profitability ratio kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang

finance dengan bobot 0.04. Profitability ratio yang meningkat menunjukan tingkat efektifitas manajemen dengan menampilkan tingkat pengembalian terhadap penjualan dan investasi. Hal ini dibuktikan dengan data 2014, beberapa diantaranya adalah ROA (return on asset) mencapai 3,39 persen melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 2,25 persen , non-peforming loan sebesar 2,15 persen lebih baik dibandingkan target yang telah ditetapkan sebesar 3,5 persen. ROE (return on stockholder equity) 20,95 persen, dan

earnings per share yang selalu meningkat setiap tahunnya.

12.Posisi likuiditas yang kuat kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang

finance dengan bobot 0.04. Posisi likuiditas yang kuat sehingga kemapuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya terjamin atau terpenuhi. Posisi likuiditas yang kuat di pertahankan dengan sejulah indikator antara lain rasio giro wajib minimum dan kas, cadangan likuiditas , dan loan to deposit ratio sebesar 82,02 persen dan telah memenuhi kriteria sangat likuid dalam penilaian tingkat kesehatan bank, karena LDR Bank Mandiri berada di antara batas LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 78%

39 sampai 92%. Jika dikalkukasi beberapa faktor tersebut, nilai likuiditas Bank Mandiri sebesar 14.39% atau mencapai 636,382 triliun rupiah.

13.Kinerja appraisal system kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang

Operation dengan bobot 0.04. Hal ini merupakan penilaian kinerja terhadap pegawai. serta

reward and punishment yang dilakukan secara terbuka dan berdasarkan hasil yang di peroleh pekerja. Reward and punishment yang diberikan merupakan teknik motivasi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan workforce. Reward yang diberikan kepada pegawai dapat bersifat finansial maupun non-finansial. Selain itu perusahaan juga menyelenggarakan Mandiri Excellent Award, yang merupakan apresiasi tertinggi dari perusahaan bagi pegawai terbaik. Frontliner terbaik, unit kerja dengan budaya terbaik, inovasi terbaik, dll.

14.Jumlah fasilitas yang memadai dan strategis kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang operation dengan bobot 0.04. Jumlah fasilitas yang menjadi kekuatan bagi bank mandiri , dapat dilihat dari 1 kantor pusat , 136 kantor cabang, 1.018 cabang pembantu, 261 kantor kass, atm sebanyak 15.444 , dan 7 jaringan kantor luar negeri. Selain itu, maintanance dilakukan secara berkala terhadap fasilitas tersebut.

15.Operasional berstandar mutu yang handal kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang Operation dengan bobot 0.04. Dalam hal in komitmen Direktorat Teknologi dan Operasi untuk mendukung kebutuhan operasional bisnis perbankan diwujudkan dengan penerapan standar mutu ISO 9001:2008 di berbagai proses operasional dilakukan sebagai dukungan terhadap bisnis untuk menjaga agar layanan yang diberikan terstandar dan konsisten. Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh Bank Mandiri bahwa dampak dari penerapan tersebut adalah angka error rate operasional sepanjang tahun 2014 yang turun 72.2% YoY(Year on Year)

16.Pengembangan alat pembayaran nontunai kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang research and development dengan bobot 0.05. Pengembangan alat pembayaran nontunai hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan nasabah bank mandiri yang

40 memiliki mobilitas tinggi dan rutin seperti pengembangan kartu prabayar e-money seperti di swalayan ,SPBU,dan layanan transportasi. Lalu untuk mengikuti gaya hidup masyarakat bentuk e-money dibuat menjadi gelang dan juga dalam bentuk nomor telepon nasabah. 17.Pengembangan teknologi keamanan informasi kami kategorikan sebagai kekuatan Bank

Mandiri dalam bidang research and development dengan bobot 0.05. Implementasi peningkatan kapabilitas keamanan TI antara lain Threat Intelligence yang melindungi sistem TI Bank Mandiri dari serangan cyber attack dan phising, security awareness dan

data leakage protection yang menjamin keamanan dan kerahasiaan data di internal Bank Mandiri. Selain itu Bank Mandiri juga meningkatkan keamanan e-channel termasuk kemanan fisik ATM.

18.Pengembangan Enteprise Data Model kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang MIS dengan bobot 0.03. Hal tersebut diklaim untuk menyediakan 360opoint of view dari nasabah termasuk dengan relasi-relasinya melalui solusi Master Data Management (MDM). MDM ini akan menjadi pondasi terciptanya Customer Relationship Management yang dapat membantu Bank dalam meningkatkan relasi dan pengetahuan Bank terhadap nasabahnya.

19.Pengukuran standar pelayanan secara rutin kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang MIS dengan bobot 0.04. Pengukuran standar layanan di lakukan dengan melakukan survei kepuasan pelanggan. Pada tahun 2014 , Bank Mandiri menyelenggarakan beberapa survei, yaitu:

a. Roy Morgan Single Source

Survei ini dilakukan di daerah urban (22 kota besar + kota kecil) dan rural (daerah pedesaan) di 17 propinsi di Indonesia . Survei menggunakan metode face to face interview dengan jum;ah responden selama satu tahun yaitu sekitar 24.000 responden, di mana setiap responden memiliki rekening di lebih dari satu bank, di mana salah satunya adalah Mandiri. Dari survei tersebut, Mandiri menduduki peringkat pertama, disusul tipis oleh BCA, BRI, baru BNI.

41 b. Survey Customer Expectation, Behaviour, Satisfaction, dan Engangement 2014

Survei ini dilakukan di 9 kota besar. Metode yang digunakan dalam survei dini adalah

face to face interview terhadap nasabah 67 cabang reguler di 9 kota tersebut (@30 responden per cabang) serta CATI (Computer Aided Telephone Interview) kepada 2000 responden. Pada survei ini, ditanyakan beberapa aspek layanan yang lebih spesifik, misalnya call center, fasilitas, teller, security, ATM, dsb.

c. Customer Satisfaction Survey Bank Mandiri Prioritas 2014

Survei ini mengukur kepuasan nasabah outlet Bank Mandiri Prioritas (BMP) di 54 outlet BMP yang tersebar di 12 wilayah. Metode yang digunakan adalah face to face interview kepada 432 nasabah outlet BMP (@8 nasabah per outlet). Pada survei ini, ditanyakan beberapa aspek layanan yang lebih spesifik juga, misalnya, fasilitas dan benefit, kondisi fisik outlet, customer service, security, teller, dsb.

Kelemahan

20.Diferensiasi produk yang lemah kami kategorikan sebagai kelemahan Bank Mandiri dalam bidang marketing dengan bobot 0.03. Hal tersebut karena minimnya produk atau program yang dikeluarkan Bank Mandiri yang benar-benar berbeda dengan pesaingnya. Hampir semua produk atau program tersebut serupa.

21.Leverage ratio yang tinggi kami kategorikan sebagai kelemahan Bank Mandiri dalam bidang financial dengan bobot 0.05. Hal tersebut karena perusahaan telah dibiayai oleh hutang sebesar kurang lebih Rp38 triliun pada tahun 2014.

22.Limited access to international market kami kategorikan sebagai kelemahan Bank Mandiri dalam bidang finansial dengan bobot 0.06. Hal tersebut karena Bank Mandiri tidak dapat membuka cabang di luar negeri karena tidak memenuhi persyaratan beberapa aspek finansial, di luar hal memang diperketatnya aturan masuknya perbankan asing di negara lain. Seperti contoh, persyaratan Bank Mandiri membuka cabang di Malaysia adalah modal awal yang harus dimiliki adalah sebesar 1.1 triliun rupiah.

42 Dari tabel IFE tersebut, kami mendapatkan nilai tertimbang adalah 3.24. Menandakan bahwa Bank Mandiri merupakan perusahaan yang kuat secara internal. Hal tersebut dikarenakan faktor internal kunci yang paling penting dijadikan Bank Mandiri sebagai kekuatan mereka, seperti Penguatan pelayanan pengelolaan pengaduan nasabah dan Sumber Daya Manusia yang kompetitf memadai dalam hal kuantitas dan kualitas, sehingga kedua hal tersebut menambah nilai kualitas jasa dari Bank Mandiri. Akan tetapi,Bank Mandiri perlu memperhatikan juga kelemahannya berupa Limited access to international market, karena juga memegang bobot paling penting.

5.2 Faktor External

Berkaitan dengan faktor eksternal, akan diidentifikasi peluang dan ancaman dari Bank Mandiri dan disajikan dengan menggunakan Tabel EFE (External Factor Evaluation).

Tabel 5.2 External Factor Evaluation Informasi

Kekuatan Faktor

Faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat Nilai

Tertimbang

Peluang

Dalam dokumen Laporan Strategi Perusahaan Bank Mandiri (Halaman 34-44)

Dokumen terkait