Sebagai wujud dari komitmen dalam penerapan GCG,
Perseroan selalu memegang teguh komitmen untuk:
1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Perseroan dan peraturan yang
berlaku;
2. Tidak menerima, memberikan dan/atau menjanjikan imbalan yang tidak sah kepada pihak lain;
3. Mengedapankan prinsip-prinsip GCG dengan menghindari segala bentuk kemungkinan benturan kepentingan dan pelanggaran atas GCG;
4. Bertindak adil dalam memenuhi hak para pemangku
kepentingan.
Komitmen penerapan GCG ini tidak lepas dari pedoman yang diatur oleh OJK melalui SEOJK No. 32 yang mencakup 5 (lima) aspek, 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip Tata Kelola dengan uraian sebagai berikut:
No. Prinsip / Principle Rekomendasi / Recommendation Penjelasan Penerapan /
Implementation Explanation
I Aspek 1: Hubungan perusahaan terbuka dengan pemegang saham dalam menjamin hak-hak pemegang saham
Aspect 1: Relationship between publicly listed company with its shareholders in ensuring shareholders’ rights
Prinsip 1: Meningkatkan nilai
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1. Perusahaan terbuka memiliki cara atau
prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup
yang mengedepankan independensi dan
kepentingan pemegang saham
Rekomendasi ini diterapkan oleh Perseroan dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS Perseroan.
Principle 1: Enhance the value of
carrying out General Meeting of
Shareholders (GMS)
The publicly listed company has a technical voting procedure for both open and closed voting mechanisms that puts forward independence and interest of the shareholders
This recommendation is implemented by the Company in decision-making process of a particular agenda in the Company’s GMS.
2. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris perusahaan terbuka hadir dalam RUPS Tahunan
Pada RUPS Tahunan Perseroan tanggal 9 Juni 2016 dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dan
Dewan Komisaris.
All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Publicly Listed Company to attend the Annual GMS
Annual GMS of the Company on June 9, 2016 was attended by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
No. Prinsip / Principle Rekomendasi / Recommendation Penjelasan Penerapan / Implementation Explanation 3. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam
situs web perusahaan terbuka paling sedikit
selama 1 (satu) tahun
Ringkasan Risalah RUPS Tahunan telah diumumkan dalam kurun waktu 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan baik melalui Situs Web Perusahaan, media cetak dan melalui sistem pelaporan IDX dan OJK. Ringkasan Risalah tersebut masih dapat diakses pada Situs Web
Perseroan.
Summary of GMS minutes of meeting is accessible through compaby website for at least one year
The Annual GMS summary of minutes of meeting
was published within two working days after the GMS in the Company’s website, printed media as well as via IDX and OJK reporting system. The
summary remains accessible in the Company’s website.
Prinsip 2: Meningkatkan kualitas komunikasi perusahaan terbuka
dengan pemegang saham atau
investor
4. Perusahaan terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang
saham atau investor
Kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor dijalankan oleh Divisi Hubungan Investor sesuai dengan komitmen GCG Perseroan
melalui pelaksanaan kegiatan rutin seperti
analyst brieing yang dilakukan secara reguler,
penyusunan Laporan Tahunan, Public Expose dan site visit roadshow.
Principle 2: Enhance quality of
communication between the publicly
listed company and its shareholders/
investors
The publicly listed company has
communication policy with its shareholders
or investors
The Communication Policy with shareholders or investors is implemented by the Investor
Relations Division in line with the Company’s GCG commitment through regular activities such as
analyst brieing, preparation of the annual report, public expose, and roadshow or site visit.
5. Perusahaan terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi perusahaan terbuka
dengan pemegang saham atau investor dalam situs web
Pengungkapan kebijakan komunikasi Perseroan
adalah bentuk komitmen GCG yang dapat diakses secara langsung melalui produk informasi yang disediakan Perseroan dalam Situs Web
Perseroan.
Untuk kedepannya, Perseroan akan menuangkan komitmen ini dalam bentuk Pedoman Perseroan.
The publicly listed company provides disclosures relating to its communication policy to its shareholders or investors
through company website
Disclosures of the Company Communication
Policy is part of its GCG commitment, made accessible from the platforms provided by the
Company, such as its website.
Going forward, the Company will strengthen this commitment through a Company Guideline
II Aspek II: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris
Aspect II: Functions and Roles of the Board of Commissioners (BOC)
Prinsip 3: Memperkuat Keanggotaan
dan Komposisi Dewan Komisaris 6. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi
perusahaan terbuka
Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah 3 (tiga) orang dengan memperhatikan keberagaman komposisi dan sudah disesuaikan dengan ketentuan POJK No. 33.
Principle 3: Strengthening the Membership and Composition of
the BOC
Size of the BOC takes condition of the
publicly listed company into consideration. BOC of the Company as of December 31, 2016 comprised of three members, taking into consideration aspects of diversity in composition, and is in line with POJK No. 33.
7. Penentuan komposisi Dewan Komisaris
memperhatikan keberagaman keahlian,
pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan.
Komposisi Anggota Dewan Komisaris ini
telah memenuhi unsur-unsur yang terdiri dari pengalaman kerja, keahlian, usia dan independensi.
The BOC composition already integrates diversity of skills, knowledge and experience that are required.
The BOC composition has met criterias such as
work experience, skills, age and independence
Prinsip 4: Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Dewan Komisaris
8. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan
penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dalam menjalankan komitmen GCG-nya, melakukan penilaian sendiri untuk menilai kinerja sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran dengan menggunakan indikator tugas dan tanggung jawabnya.
Principle 4: Improving the quality of duties and responsibilities carried
out by the BOC
The BOC has a self-assessment policy to evaluate its own performance
The BOC in carrying out its GCG commitment
conducts self-assessment to evaluate its performance against the Work Plan and Budget, by using indicators set out in its tasks and
responsibilities.
9. Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris,
diungkapkan melalui Laporan Tahunan
Perusahaan Terbuka
Self-assessment Dewan Komisaris telah dijalankan dan dilaporkan melalui Laporan Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan Perseroan.
Self-assessment policy to evaluate the BOC
performance is disclosed in the annual report of the publicly listed company
The BOC self-assessment was conducted and reported via the BOC Report in the Company’s
No. Prinsip / Principle Rekomendasi / Recommendation Penjelasan Penerapan / Implementation Explanation
10. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan
terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan
keuangan
Perseroan saat ini tidak secara spesiik mengatur pengunduran diri Dewan Komisaris sehubungan dengan kejahatan keuangan. Namun, Perseroan
tetap berkomitmen untuk menegakkan hukum
yang berlaku manakala terjadi kejahatan keuangan yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris tanpa perlu menunggu adanya pengunduran diri dari yang bersangkutan.
BOC has a policy that requires resignation of its member should they be involved in a inancial crime
The Company currently has not speciically provisioned for the resignation of BOC members involved in a inancial crime. However, the Company remains committed to enforce prevailing law if and when such inancial crime takes place involving a BOC member, instead of waiting for the resignation of said member.
11. Dewan Komisaris atau Komite yang
menjalankan fungsi Nominasi dan
Remunerasi menyusun kebijakan suksesi
dalam proses Nominasi Anggota Direksi
Berpegang pada Pedoman Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite ini memiliki komitmen dalam melaksanakan kebijakan untuk suksesi
Anggota Direksi.
BOC or the Committee carrying out the
Nomination and Remuneration function prepares the succession policy in the Board
of Directors Nomination process
The Remuneration and Nomination Committee has the commitment to enforce the Board of
Directors succession policy as set out in the
Committee’s work guideline.
III Fungsi dan Peran Direksi
Functions and Roles of the Board of Directors (BOD)
Prinsip 5: Memperkuat Keanggotaan
dan Komposisi Direksi 12. Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas dalam
pengambilan keputusan
Jumlah Anggota Direksi Perseroan berjumlah
6 (enam) orang dan hal ini dipandang telah sepadan untuk lingkup bisnis Perseroan dan
untuk melaksanakan pengambilan keputusan
secara efektif terlebih dalam pengambilan keputusan, diutamakan secara musyarawarah
untuk mufakat.
Principle 5: Strengthening the
Membership and Composition of
the BOD
Size of the BOD composition takes
condition of the publicly listed company into consideration as well as eicacy in decision making
BOD of the Company are comprised of 6 (six) members which is considered to be adequate for it’s scope of business and to achieve efective decision making through consensus, a preferred method.
13. Penentuan komposisi anggota Direksi
memperhatikan, keberagaman keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan
Penentuan Anggota Direksi ini telah memperhatikan aspek keberagaman keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang dapat dilihat secara menyeluruh dalam bagian Pembidangan
Tugas Direksi.
The BOD composition already integrates diversity of skills, knowledge and experience that are required.
The BOD composition has integrated diverse set of work skills, knowledge, and experience, as
seen more comprehensively in the section on Distribution of BOD Duties.
14. Anggota Direksi yang membawahi bidang
akuntansi atau keuangan memiliki keahlian
dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.
Salah satu Anggota Direksi adalah Direktur Keuangan yang memiliki keahlian dalam bidang Akuntansi. Hal ini dapat dilihat dalam proil
Dewan Direksi
Member of the BOD in charge of accounting
or inance has an expertise and/or knowledge in accounting
One of the members of the BOD, the Finance
Director, possesses accounting skills, as relected in BOD proile
Prinsip 6: Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Direksi
15. Direksi mempunyai kebijakan penilaian
sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi
Sesuai dengan kebijakan Perseroan yang
menjalankan sistem Key Performance Indicator
(“KPI”), masing-masing Anggota Direksi memiliki
KPI dalam melaksanakan tugasnya, yang kemudian dinilai sendiri oleh Anggota Direksi dalam mencapai KPI tersebut, baik dalam takaran kualitas dan/atau kuantitas.
Principle 6: Improving the Quality of
Duties and Responsibilities carried
out the BOD
BOD has a self-assessment policy to evaluate its own performance
It is company policy to use the Key Performance
Indicators (KPI) system as a measurement of
performance, each member of the BOD has their
respective KPIs set out in their duties, which are then self-assessed by the said member with regards to achievements in terms of quality and/ or quantity.
16. Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment)
untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan
melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka.
Penilaian sendiri Direksi pada saat ini telah diungkapkan dalam laporan keuangan interim dan Laporan Tahunan yang dimuat pada Situs
Web Perseroan ataupun Informasi Keterbukaan Publik yang lain.
Self-assessment policy to evaluate the BOD
performance is disclosed in the annual report of the publicly listed company.
The BOD self-assessment results has been
disclosed in the interim inancial statements and
the Annual Report on the Company’s website as
No. Prinsip / Principle Rekomendasi / Recommendation Penjelasan Penerapan / Implementation Explanation 17. Direksi mempunyai kebijakan terkait
pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
Perseroan saat ini tidak secara spesiik mengatur pengunduran diri Direksi sehubungan dengan
kejahatan keuangan. Namun, Perseroan tetap berkomitmen untuk menegakkan hukum yang
berlaku manakala terjadi kejahatan keuangan yang dilakukan oleh anggota Direksi tanpa perlu menunggu adanya pengunduran diri dari yang
bersangkutan.
BOD has a policy regarding the resignation of BOD members should they be involved in a inancial crime
The Company currently has not speciically provisioned for the resignation of members of the BOD involved in a inancial crime. However, the Company remains committed to enforce prevailing law if and when such inancial crime takes place involving a BOC member, instead of waiting for the resignation of said member.
IV Aspek IV: Partisipasi Pemangku Kepentingan
Aspect IV: Stakeholders’ Participation
Prinsip 7: Meningkatkan Aspek Tata
Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan.
18. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
untuk mencegah terjadinya insider trading
Perseroan secara tegas mengatur tentang pencegahan insider trading dalam Kode Etik
Perseroan.
Principle 7: Improving Corporate Governance Aspect via Stakeholders’
Participation.
The publicly listed company has a policy to
prevent insider trading The Company strictly prohibits insider trading as stated in the Code of Conduct.
19. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.
Perseroan dalam Kode Etik mengatur “zero tolerance” atas anti-fraud dan/atau tindakan-
tindakan yang mengarah pada tindakan korupsi.
The publicly listed company has a policy on
anti-corruption and anti-fraud. In its Code of Conduct, the Company states that it has zero tolerance on fraud and/or activities that
may result in corruption.
20. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
tentang seleksi dan peningkatan
kemampuan pemasok atau vendor.
Perseroan memiliki kebiasaan bisnis (customary in business) dalam mengatur seleksi vendor untuk
pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa.
Seleksi vendor ini memiliki sistem persetujuan
dari tahapan pengeksekusi sampai dengan
Direksi, sehingga memiliki sistem check dan control yang terintegrasi.
The publicly listed company has a policy on vendor/supplier selection and enhancement
of skills.
The Company has a customary in business in
selecting vendors for its procurement of goods and/or services. The vendor selection is based on an approval system starting from the executor
level up to the BOD level, thus integrating the
check and control system.
21. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
tentang pemenuhan hak-hak kreditur. Sesuai dengan praktik bisnis yang telah dijalankan oleh Perseroan, Perseroan memiliki kebijakan dalam pemenuhan hak-hak kreditur,
seperti memberikan informasi yang transparan, menjaga rasio keuangan, membayarkan
kewajiban pada kreditur tepat waktu, dan tindakan lainnya untuk memenuhi hak-hak kreditur Perseroan.
The publicly listed company has a policy on
fulilling creditors’ rights. In line with the Company’s business practices, the Company has a policy to fulill creditors’ rights such as providing transparent information, maintaining inancial ratios, paying its dues to the creditors in timely manner, including other
relevant actions.
22. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing
Perseroan memiliki kebijakan sistem Pelanggaran
Pelaporan yang dituangkan dalam suatu
peraturan tertulis Perseroan yang telah efektif
sejak 27 September 2013.
The publicly listed company has a
whistleblowing system policy
The Company has a policy on whistleblowing
system as stated in a written corporate regulation efective since September 27, 2013.
23. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.
Perseroan memiliki komitmen untuk memberlakukan kebijakan insentif untuk
Direksi dan Karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
The publicly listed company has a policy on
long term incentive provision to the BOD
and employees
The Company has a commitment to implement
the incentive policy for BOD and employees in
No. Prinsip / Principle Rekomendasi / Recommendation Penjelasan Penerapan / Implementation Explanation
V Aspek V: Keterbukaan Informasi
Aspect V: Information Disclosure
Prinsip 8: Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi
24. Perusahaan Terbuka memanfaatkan
penggunaan teknologi informasi secara
lebih luas selain Situs Web sebagai media
keterbukaan informasi.
Penggunaan teknologi informasi Perseroan
berpusat pada Situs Web dan proile-proile Perseroan di Situs Web seperti IDX dan OJK atau
Situs Web berita swasta.
Principle 8: Enhancing Information
Disclosure Implementation
The publicly listed company utilizes information technology more broadly,
apart from its website as the only mean to
disclose information.
The Company relies on a set of information
technology which include company own website, other websites which contained proile of the Company such as those of the IDX and OJK or other privately owned media sites.
25. Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir
dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen),
selain pengungkapan pemilik manfaat akhir
dalam kepemilikan saham Perusahaan
Terbuka melalui pemegang saham utama
dan pengendali.
Perseroan telah melakukan pengungkapan atas
kepemilikan saham tersebut dalam Laporan Tahunan ataupun dalam Laporan berkala di OJK dan IDX.
The publicly listed company’s annual report contains disclosure on the ultimate beneiciary of share ownership of 5% or more as well as the ultimate beneiciary of its major and controlling shareholders.
The Company has disclosed the shareholding information as requested in the Annual Report as well as in its regular reports to the OJK and IDX.