Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012, the Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies. These foreign currency-denominated assets and liabilities are presented using exchange rates as of December 31, 2012 as follows:
Setara dalam Jutaan Rupiah/
Equivalent Amount in Millions of Rupiah
11 Maret 2013
(Tanggal Penyelesaian
Laporan Keuangan)/
March 11, 2013
Mata Uang Asing/ (Tanggal Pelaporan)/ (Financial Statements Foreign Currencies (Reporting Date) Completion Date)
Aset Assets
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Dalam Dolar AS US$ 337.124.742 3.259.996 3.266.065 In US Dollar
Dalam Dolar Singapura SIN$ 63.430.377 501.551 491.572 In Singapore Dollar
Dalam Ringgit Malaysia RM 879.216 2.778 2.737 In Malaysian Ringgit
Dalam Euro EUR 20.261 260 255 In Euro
Dalam Dollar Australia AUD 4.850 49 48 In Australian Dollar
Piutang usaha Accounts receivable - trade
Dalam Dolar AS US$ 45.546.739 440.437 441.257 In US Dollar
Dalam Dolar Singapura SIN$ 991.516 7.840 7.684 In Singapore Dollar
Dalam Ringgit Malaysia RM 3.223.498 10.185 10.034 In Malaysian Ringgit
Dalam Euro EUR 1.598 20 20 In Euro
Piutang bukan usaha Accounts receivable - non-trade
Dalam Dolar AS US$ 15.869.129 153.454 153.740 In US Dollar
Total Aset dalam Mata Uang Asing 4.376.570 4.373.412 Total Assets in Foreign Currencies
Liabilitas Liabilities
Utang trust receipts Trust receipts payable
Dalam Dolar AS US$ 398.765.776 3.856.065 3.863.243 in US Dollar
Utang bank jangka pendek Short-term bank loans
Dalam Dolar AS US$ 50.966.365 492.844 493.762 in US Dollar
Utang usaha Accounts payable - trade
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
38. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
CURRENCIES (continued)
Setara dalam Jutaan Rupiah/
Equivalent Amount in Millions of Rupiah
11 Maret 2013
(Tanggal Penyelesaian
Laporan Keuangan)/
March 11, 2013
Mata Uang Asing/ (Tanggal Pelaporan)/ (Financial Statements Foreign Currencies (Reporting Date) Completion Date)
Liabilitas (lanjutan) Liabilities (continued)
Utang bukan usaha Accounts payable - non-trade
Dalam Dolar AS US$ 521.692 5.045 5.054 In US Dollar
Dalam Ringgit Malaysia RM 104.849 331 326 In Malaysian Ringgit
Dalam Dolar Singapura SIN$ 34.324 271 266 In Singapore Dollar
Dalam Yen Jepang JPY 7.346 1 1 In Japanese Yen
Dalam Euro EUR 1.663 21 21 In Euro
Utang bank jangka panjang Long-term bank loans
Dalam Dolar AS US$ 72.750.000 703.493 704.802 In US Dollar
Utang pembelian aset tetap Liability for purchases of fixed assets
Dalam Dolar AS US$ 4.768.740 46.114 46.200 In US Dollar
Total Liabilitas dalam Mata Uang Asing 5.751.865 5.759.750 Total Liabilities in Foreign Currencies
Liabilitas Neto dalam Mata Uang Asing 1.375.295 1.386.338 Net Liabilities in Foreign Currencies
Sebagaimana disajikan diatas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal 11 Maret 2013 digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas dalam mata uang asing Kelompok Usaha, liabilitas neto akan naik sebesar Rp11.043.
As shown above, had the foreign exchange rates prevailing at March 11, 2013, been used to restate the Group’s foreign currency-denominated assets and liabilities, the net liabilities in foreign currencies would have increased by about Rp11,043.
39. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN
39. SIGNIFICANT EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
a. Berdasarkan perubahan terakhir atas perjanjian pinjaman antara LPI dengan DBS Indonesia tanggal 4 Januari 2013:
1. total batas pinjaman maksimum dari fasilitas pinjaman berjangka 1 dan 2 diturunkan dari Rp288.997 menjadi Rp230.499, namun LPI melunasi fasilitas pinjaman berjangka 1 sebesar Rp5.499 pada tanggal yang sama; 2. fasilitas kredit uncommitted revolving telah
diperpanjang sampai dengan tanggal
9 September 2013.
a. Based on the latest amendment to the credit agreement between LPI and DBS Indonesia dated January 4, 2013:
1. the total maximum limit of term loan 1 and 2 facilities was reduced from Rp288,997 to become Rp230,499, however, LPI fully repaid the term loan 1 facility amounting to Rp5,499 on the same date;
2. the uncommitted revolving credit facilities have been extended until September 9, 2013.
b. Pada tanggal 26 Januari 2013, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh
IFAR, IndoAgri Brazil Participações Ltd
menandatangani perjanjian untuk mengakusisi 50% saham Companhia Mineira de Açúcar e Alcool Participacoes (CMAA) di Brazil dengan harga pembelian keseluruhan setara dengan US$ 71,7 juta. Penyelesaian akusisi ini
tergantung pada kondisi tertentu yang
ditetapkan dalam perjanjian, dan
penyelesaiannya diharapkan terjadi pada kuartal kedua tahun 2013.
b. On January 26, 2013, IFAR’s wholly owned subsidiary, IndoAgri Brazil Participações Ltd entered into definitive agreements to acquire a 50% shareholding interest in Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações (CMAA) in Brazil for aggregate purchase price equivalent to US$71.7 million. The completion of this proposed acquisition is conditional upon certain conditions set forth in the definitive agreements, and the closing is expected to occur during the second quarter of 2013.
CMAA didirikan pada tahun 2006 di Brazil dan ruang lingkup usahanya antara lain budidaya dan pengelolaan tebu untuk produksi dan pemasaran etanol dan gula, serta pembangkit listrik dari ampas tebu. Saat ini, CMAA mengoperasikan satu pabrik di Vale do Tijuco dengan kapasitas penghancur 3 juta ton per tahun, yang selesai pada tahun 2011 dan dapat diperluas menjadi 3,8 ton per tahun.
CMAA was established in 2006 in Brazil and is principally engaged in the cultivation and processing of sugar cane for the production and marketing of ethanol and sugar, as well as co-generation of electric power from sugar cane bagasse. Currently, CMAA operates one mill in Vale do Tijuco with a total crushing capacity of 3 million tonnes per year, which was completed in 2011 and can be expanded to 3.8 million tonnes.
Akusisi ini memungkinkan Kelompok Usaha untuk memperluas pangsa pasar geografis industri gula dan etanol di Brazil, serta
memperkuat diversifikasi model usaha
perkebunan Kelompok Usaha.
This acquisition will enable the Group to expand its geographical presence into the sugar and ethanol industry in Brazil, as well as strengthen the Group’s diversified plantation business model.
c. Pada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil pengukuran tanah oleh BPN, luas area tanah yang dijual ICBP kepada AIBM di Cicurug, Sukabumi (Catatan 32) berubah dari semula seluas 59.990m2 menjadi seluas 59.455m2,
sehingga nilai penjualan berubah dari
Rp41.993 menjadi Rp41.619. Pada bulan Januari 2013, ICBP dan AIBM telah menandatangi akta jual beli tanah dan ICBP juga telah menerima pembayaran penuh dari AIBM.
c. In January 2013, based on the result of land measurement by BPN, the land area in Cicurug, Sukabumi sold by ICBP to AIBM (Note 32) was adjusted from 59,990m2 to 59,455m2. Accordingly, total transaction price was reduced from Rp41,993 to Rp41,619. In January 2013, ICBP and AIBM signed the deed of sale and transfer of land and ICBP received full payment from AIBM.
d. Pada tanggal 15 Februari 2013, Perusahaan
menandatangani perjanjian penyertaan
dengan China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC), sebuah perusahaan yang sahamnya tercatat di Singapore Exchange
Securities Trading Limited (SGX-ST),
sehubungan dengan penerbitan saham baru
d. On February 15, 2013, the Company entered into a subscription agreement with China Minzhong Food Corporation (CMFC), which shares are listed at Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST), pursuant to which CMFC shall allot and issue a total of 98,000,000 shares at SGD0.915 per share
39. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
39. SIGNIFICANT EVENTS AFTER REPORTING PERIOD (continued)
e. Pada tanggal 22 Februari 2013, SGX-ST telah memberikan persetujuan prinsip atas rencana penerbitan 98.000.000 lembar saham baru CMFC dengan harga sebesar SGD0,915 per saham. Kemudian Perusahaan meningkatkan kepemilikan modalnya di CMFC menjadi 29,33% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh CMFC, dengan membeli saham milik Tetrad Ventures Pte. Ltd sebanyak 94.245.382 saham dengan harga SGD1,12 per saham pada tanggal 28 Februari 2013.
e. On February 22, 2013, SGX-ST has approved principal agreement regading the issuance of 98,000,000 of CMFC new shares with nominal amount of SGD0.915 per share. On February 28, 2013, the Company increased its stake in CMFC to 29.33% of CMFC’s total issued share capital through the acquisition of 94,245,382 shares from Tetrad Ventures Pte Ltd at SGD1.12 per share.
f. Berdasarkan akta notaris Herdimansyah
Chaidirsyah, S.H. no 116, tanggal 28 Februari
2013, ICBP dan Rengo menyetujui
peningkatan modal dasar SRC yang semula
sebesar Rp83.400 yang terbagi atas
4.000.000 saham menjadi sebesar Rp283.560 yang terbagi atas 13.600.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp20.850 (angka penuh). Jumlah modal saham ditempatkan dan disetor SRC bertambah dari sebelumnya 2.000.000 saham menjadi 6.800.000 saham yang 60%-nya diambil-bagian oleh ICBP dan sisanya diambil bagian oleh Rengo.
f. Based on notarial deed no. 116 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated February 28, 2013, ICBP and Rengo agreed to increase the authorized capital of SRC from Rp83,400 which consist of 4,000,000 shares to Rp283,560 which consist of 13,600,000 shares with par value per share amounting to Rp20,850 (full amount). The issued and paid capital of SRC was increased from 2,000,000 shares to 6,800,000 shares, 60% of which was subscribed by ICBP while the remaining was subscribed by Rengo.
g. Pada tanggal 8 Maret 2013, SIMP dan LSIP,
Entitas Anak, telah menandatangani
Perjanjian Penyertaan Saham sehubungan dengan penyertaan saham dalam PT Mentari
Pertiwi Makmur (MPM) dengan cara
mengambil-bagian dan menyetor penuh
saham baru yang diterbitkan MPM dengan total nilai keseluruhan Rp330.000 dengan perincian sebagai berikut:
1. Penyertaan saham dalam MPM yang
dilakukan oleh SIMP adalah sebanyak 168.300.000 saham atau 50,7% dari seluruh saham yang diterbitkan MPM dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham sehingga total nilai penyertaan SIMP adalah Rp168.300; dan
2. Penyertaan saham dalam MPM yang
dilakukan oleh LSIP adalah sebanyak 161.700.000 saham atau 48,7% dari seluruh saham yang diterbitkan MPM
g. On March 8, 2013, SIMP and LSIP, Subsidiaries, signed Subscription Agreement in PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM) with respect to the subscription of new shares issued by MPM for a total consideration of Rp330,000, with the follows :
1. SIMP subscribed 168,300,000 shares or 50.7% of total issued shares of MPM at a nominal value of Rp1,000 (full amount) per share, with total consideration of Rp168,300; and
2. LSIP subscribed 161,700,000 shares or 48.7% of total issued shares of MPM at a nominal value of Rp1,000 (full amount) per share, for a total consideration of
MPM merupakan suatu perusahaan investasi yang memiliki penyertaan saham dalam PT Sumalindo Alam Lestari (SAL) yang memiliki entitas anak, PT Wana Kaltim Lestari (WKL) (SAL dan WKL bersama-sama disebut “Kelompok Usaha SAL”). Kelompok Usaha SAL bergerak di bidang kehutanan khususnya Hutan Tanaman Industri dengan memegang tiga area konsesi di Kalimantan Timur.
MPM is an investment company which ownes equity investment in PT Sumalindo Alam Lestari (SAL), which in turn ownes a subsidiary, namely PT Wana Kaltim Lestari (WKL) (SAL and WKL together referred as “SAL Group”). SAL Group is engaged in industrial forest plantations and has three concession areas in East Kalimantan.
h. Pada tanggal 11 Maret 2013, Ocean 21,
Entitas Anak, telah mendirikan suatu Ocean Ace Shipping Pte. Ltd (Ocean Ace), Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, yang bergerak dalam bidang pelayaran. Jumlah modal
saham Ocean Ace adalah sebesar
US$100.000.
h. On March 11, 2013, Ocean 21, a Subsidiary, established a wholly-owned Subsidiary namely Ocean Ace Shipping Pte. Ltd. (Ocean Ace), which is engaged in shipping business. The total capital stock of Ocean Ace amounts to US$100,000.