• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI TOTAL SIKAP 42,52 35,61 INTERPRETASI SIKAP Sangat Baik Sangat Baik

3. Kuadran III (Prioritas Rendah)

8.3 Customer Satisfaction Index (CSI)

penyajian yang ada pada kemasan produk sudah sangat jelas, namun konsumen sendiri sebetulnya sudah mengetahui bagaimana cara penyajian untuk minuman bandrek, maka konsumen menilai untuk atribut petunjuk cara penyajian sangat berlebihan atau tidak begitu penting bagi konsumen.

Variasi rasa dalam produk bandrek StarBandrek yaitu ada lima pilihan rasa, seperti rasa bandrek original, bandrek kopi, bandrek coklat, bandrek susu dan bandrek creamer. Variasi rasa yang ada pada StarBandrek ini dinilai oleh responden kurang penting karena dari hasil penelitian sebanyak 33 persen responden lebih memilih produk bandrek rasa original, sedangkan kinerja dari perusahaan sendiri sangat berlebihan. Artinya konsumen sudah merasa puas dari variasi rasa bandrek StarBandrek yang ada sekarang ini sehingga untuk meminimalkan biaya produksi sebaiknya pihak perusahaan lebih mempertimbangkan kembali apabila melakukan penambahan variasi rasa pada produk bandrek StarBandrek tersebut.

8.3 Customer Satisfaction Index (CSI)

Customer Satisfaction Index (CSI) atau Indeks Kepuasan Konsumen digunakan untuk menganalisis kepuasan responden (konsumen) terhadap atribut secara keseluruhan dengan melihat nilai rata-rata tingkat kepentingan dan pelaksanaan dari atribut-atribut tersebut. Customer Satisfaction Index memperhitungkan nilai rata-rata kepentingan suatu atribut dalam menentukan tingkat kinerja atribut tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat kepuasan total konsumen.

Perhitungan dalam analisis ini dimulai dengan menentukan weighted factor yang diperoleh dari pembagian antara nilai rata-rata kepentingan setiap atribut dengan total keseluruhan tingkat kepentingan atribut. Nilai weighted factor digunakan untuk menghitung nilai weighted score. Nilai weightes score sendiri didapat dari perkalian antara weighted factor dengan nilai rata-rata kinerja setiap atribut. Nilai indeks kepuasan konsumen diperoleh dari total nilai weighted score dibagi lima (banyaknya skala yang digunakan) dan dikalikan 100 persen.

86 Tabel 24. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)

Atribut Nilai Rata-Rata Kepentingan (Y) Weigthed Factor (WF) Nilai Rata-Rata Pelaksanaan (X) Weighted Scor (WS) Harga 4,30 0,06 2,89 0,17 Rasa 4,69 0,06 3,97 0,25 Aroma 4,40 0,06 4,30 0,26 Manfaat 4,64 0,06 4,21 0,27

Kandungan bahan alami 4,64 0,06 4,13 0,26

Komposisi 4,40 0,06 3,90 0,23

Petunjuk cara penyajian 3,90 0,05 3,84 0,21

Kemasan 3,99 0,05 3,39 0,19

Merek 3,70 0,05 2,98 0,15

Kejelasan tanggal

kadaluarsa 4,59 0,06 4,14 0,26

Terdapat izin DepKes 4,60 0,06 4,10 0,26

Label halal MUI 4,54 0,06 4,05 0,25

Ketersediaan produk 4,37 0,06 2,51 0,15

Iklan dan promosi 3,90 0,05 2,96 0,16

Kuantitas/Isi 3,96 0,05 3,15 0,17

Kualitas produk 4,49 0,06 3,96 0,24

Variasi rasa 3,94 0,05 3,92 0,21

Skor Total 73,05 1,00 62,40 3,69

CSI 73,87

Berdasarkan hasil perhitungan kepuasan konsumen bandrek StarBandrek diketahui bahwa nilai Customer Satisfaction Index adalah 73,87 persen. Jika nilai ini didasarkan pada indeks kepuasan pelanggan, maka nilai Customer Satisfaction Index konsumen StarBandrek PT LHI yang mencapai 73,87 persen berada pada selang 0,66 sampai dengan 0,80, maka dapat dikatakan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen untuk atribut yang diuji berada pada kriteria puas, sehingga dari 17 atribut yang ada pada produk bandrek merek StarBandrek yang dinilai sudah puas oleh konsumen yaitu sebanyak 13 atribut. Kriteria puas berada pada selang 0,66 – 0,80, ini seharusnya menjadi perhatian bagi pihak perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya agar kepuasan konsumen mencapai 100 persen atau pada taraf sangat puas.

87 8.4 Implikasi Kebijakan Pemasaran

Rekomendasi kebijakan pemasaran mengacu pada analisis deskriptif, analisis Angka Ideal, Important Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Berikut akan dijabarkan implikasi kebijakan pemasaran bagi pihak perusahaan PT LHI untuk produk bandrek StarBandrek.

8.4.1 Produk

Atribut kandungan bahan alami, manfaat dan rasa dinilai oleh responden merupakan atribut yang paling dipertimbangkan dalam pembelian produk bandrek. Kinerja dari perusahaan sendiri sudah cukup baik, namun pihak perusahaan harus tetap terus meningkatkan kualitas produknya dengan mempertahankan kinerjanya sekarang. Atribut lain yang harus dipertahankan kinerjanya adalah aroma, kejelasan tanggal kadaluarsa, izi DepKes, label halal MUI, dan kualitas produk. Sedangkan untuk atribut kemasan, merek dan kuantitas atau isi produk masuk dalam kuadran III, sehingga dinilai responden kinerjanya biasa saja dengan tingkat kepentingan yang relatif rendah. Artinya apabila pihak perusahaan ingin lebih memuaskan konsumennya, maka atribut-atribut tersebut perlu ditingkatkan kinerjanya, baik dengan cara mengevaluasi atau memperbaiki desain kemasan, lebih mengenalkan lagi merek produk StarBandrek di pasaran dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan pameran, pemasangan iklan di media cetak maupun media massa dengan lebih intens lagi, serta memperhatikan kuantitas atau isi produk.

8.3.2 Harga

Atribut harga produk bandrek StarBandrek dianggap oleh responden merupakan atribut yang sangat penting dalam pertimbangan pembelian. Atribut harga masuk ke dalam kuadran I sehingga dapat diketahui bahwa tingkat kepentingan atribut sangat tinggi dalam pembelian sedangkan kinerja atribut harga StarBandrek sangat rendah atau konsumen tidak puas dengan atribut harga yang ditawarkan perusahaan. Ketidakpuasan konsumen terhadap harga StarBandrek karena adanya perbedaan harga yang ditetapkan pada setiap tempat penjualan StarBandrek, harga promosi jauh lebih rendah dibandingkan harga tetap

88 Starbandrek itu sendiri sehingga mengakibatkan ketidakpuasan konsumen terhadap harga StarBandrek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen StarBandrek yaitu dari kalangan menengah keatas dengan rata-rata tingkat pendapatan lebih besar dari Rp 900.000 sehingga ada beberapa konsumen yang tidak mempermasalahkan harga tersebut, karena tingkat kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi minuman bandrek sangat tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya pihak perusahaan lebih mempertimbangkan kembali strategi penetapan harga StarBandrek, baik untuk harga promosi maupun harga tetap produk StarBandrek pada setiap tempat penjualan, sehingga konsumen akan lebih merasa puas terhadap harga StarBandrek dimanapun konsumen membeli produk StarBandrek.

8.3.3 Distribusi

Ketersediaan produk bandrek StarBandrek di pasaran dianggap oleh responden masih sangat kurang. Responden merasa kesulitan dalam mendapatkan produk StarBandrek sehingga kebanyakan dari responden pindah ke merek lain. Atribut ketersediaan produk ini dinilai sangat penting oleh konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah mendapatkan produk dan terus dapat mengkonsumsinya, namun kinerja perusahaan sendiri masih masih sangat kurang dalam hal ketersediaan produk di pasaran. Oleh karena itu apabila pihak perusahaan ingin dapat mempertahankan konsumennya, maka perusahaan harus lebih memperhatikan dalam hal ketersediaan produk di pasaran dan tidak hanya ditempat-tempat tertentu saja, namun dapat juga dengan menambah ketersediaan produk di minimarket-minimarket maupun toko khas oleh-oleh yang dapat dijangkau oleh konsumen.

8.3.4 Promosi

Iklan dan promosi menjadi suatu hal yang penting dalam memasarkan produk, karena dengan media ini konsumen dapat memperoleh informasi tentang suatu produk atau pun mengenai kebijakan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa media informasi yang yang sangat mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk StarBandrek yaitu

89 penjual atau SPG, sedangkan media informasi yang dibuat oleh perusahaan sendiri kurang mendapat perhatian oleh konsumen. Sehingga pihak perusahaan sebaiknya membuat iklan maupun promosi dengan lebih menarik lagi dan lebih intens dalam mempromosikannya apalagi produk Starbandrek merupakan merek baru bagi konsumen. Sedangkan untuk harga promosi produk StarBandrek ini jauh berbeda dari harga yang berada di tempat penjualan lainnya seperti di gerai Hotel Salak dan Hotel Sempur Park, sehingga menimbulkan ketidakpuasan konsumen terhadap harga StarBandrek tersebut, maka sebaiknya perusahaan PT LHI ini mengevaluasi dan mempertimbangkan dalam harga promosi penjualan yang ditetapkan untuk produk StarBandrek.

90 IX KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada tahap pengenalan kebutuhan, menunjukkan bahwa motivasi awal responden mengkonsumsi minuman bandrek sebagian besar adalah kesadaran responden akan pentingnya minuman bandrek untuk menjaga kesehatan sebesar 35 persen dan manfaat yang dicari konsumen mengkonsumsi minuman bandrek yaitu untuk menghangatkan badan dan mengobati masuk angin 75 persen. Pada tahap pencarian informasi, responden mendapatkan informasi mengenai minuman bandrek yaitu dari penjual dan SPG (Sales Promotion Girl) dengan persentase 29 persen. Pada tahap evaluasi alternatif, atribut yang banyak dipertimbangkan adalah kandungan bahan alami. Pada tahap pembelian, sebagian besar responden melakukan pembelian di kedua tempat yaitu di tempat pameran dan gerai atau outlet yang berada di hotel. Sedangkan pilihan rasa bandrek StarBandrek yang dipilih responden dengan pilihan terbanyak yaitu memilih bandrek original. Pada tahap evaluasi pasca pembelian, responden menyatakan puas dengan bandrek StarBandrek dengan persentase 89 persen dan responden akan melakukan pembelian ulang, namun perilaku responden bila produk bandrek merek starbandrek tidak tersedia di tempat biasa membeli maka responden melakukan pembelian merek alternatif.

2. Hasil analisis multiatribut angka ideal didapatkan nilai sikap responden terhadap bandrek StarBandrek adalah 42,52 artinya StarBandrek termasuk kategori sangat baik dimana secara keseluruhan atribut yang ada pada StarBandrek dipersepsikan sangat baik dimata responden, namun masih lebih rendah dibandingkan produk Hanjuang sebagai pembanding. Maka perusahaan PT LHI sebaiknya melakukan perbaikan terhadap atribut-atribut yang ada pada produk StarBandrek, terutama atribut ketersediaan produk, iklan dan promosi, harga, kuantitas/isi dan kemasan sehingga konsumen akan lebih puas terhadap StarBandrek.

91 3. Hasil analisis Important Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa atribut StarBandrek yang dirasa konsumen kurang puas adalah harga dan ketersediaan produk. Atribut yang harus dipertahankan kinerjanya adalah rasa, aroma, manfaat, kandungan bahan alami, komposisi, kejelasan tanggal kadaluarsa, terdapat izin DepKes, label Halal MUI dan kualitas produk. Atribut yang tidak menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah kemasan, merek, iklan dan promosi, kuantitas atau isi. Sedangkan atribut yang kinerjanya berlebihan adalah petunjuk cara penyajian dan variasi rasa. Hasil Customer Satisfaction Index (CSI) konsumen StarBandrek yang mencapai 73,87 persen berada pada selang 0,66 sampai dengan 0,80, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen untuk atribut yang diuji berada pada kriteria puas. 4. Implikasi kebijakan pemasaran bagi perusahaan PT LHI untuk produk

StarBandrek perlu perbaikan kemasan dan kuantitas atau isi produk. Dari segi harga, sebaiknya lebih mempertimbangkan kembali strategi penetapan harga StarBandrek sehingga harga di pasaran relatif sama sampai ke tangan konsumen akhir. Distribusi StarBandrek masih kurang, sehingga ketersediaan produk di pasaran sebaiknya lebih dipertimbangkan kembali dengan ketersediaan produk yang mudah dijangkau dengan mudah oleh konsumen. Untuk iklan dan promosi, sebaiknya perusahaan membuat iklan dan promosi lebih menarik dan lebih intens dalam melakukan pengiklanan dan promosi untuk produk barunya ini.

92 9.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang dapat direkomendasikan adalah :

1. Berdasarkan informasi tentang karakteristik responden, diketahui bahwa responden StarBandrek yaitu orang dewasa dari kalangan menengah keatas yang mempertimbangkan dalam kemasan produk, sehingga menjadi bahan masukan bagi perusahaan PT LHI untuk mengevaluasi kembali dalam desain kemasan produk yang lebih unik,maka akan dapat menarik minat konsumen dalam pembelian produk StarBandrek.

2. Sikap konsumen terhadap iklan dan promosi perusahaan PT LHI untuk produk StarBandrek dinilai masih rendah sehingga menjadi bahan masukan bagi pihak perusahaan untuk melakukan iklan dan promosi yang lebih menarik dan intens lagi dengan cara mengikuti pameran-pameran baik di Bogor maupun diluar Bogor, serta memasang iklan di media cetak maupun elektronik lebih intens.

3. PT LHI selaku produsen bandrek StarBandrek diharapkan melakukan penambahan dalam ketersediaan produk di pasar dengan cara melakukan pendistribusian produk di toko-toko ataupun minimarket sehingga konsumen dapat dengan mudah dalam mendapatkan produk bandrek StarBandrek. 4. Penetapan harga produk bandrek StarBandrek hendaknya disamakan pada

setiap tempat penjualan, sehingga harga StarBandrek relatif sama di manapun konsumen membeli StarBandrek.

93 DAFTAR PUSTAKA

Amir TM. 2005. Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan. PT Raja Drafindo Persada. Jakarta.

[BPS] Biro Pusat Statistik. 2007. Biro Pusat Statistik Kota Bogor Dalam Angka 2007.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 2007. Kota Bogor Dalam Angka 2007. Engel et.al. 1994. Perilaku Konsumen (F.X Budianto, Penerjemahan). Binarupa

Aksara. Jakarta.

Herlita KR. 2008. Analisis Preferensi dan Perilaku Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Khairiyah ZA. 2007. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan Pembeliaan Susu Merek Nesvita (Studi Kasus Toserba Yogya Plaza Indah Bogor) [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kotler P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid 1 & 2. PT Prenhalindo. Jakarta.

. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. PT Indeks.Jakarta

Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Praharsi IM. 2004. Analisis Perilaku Konsumen Dan Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Permen Tolak Angin PT. Sido Muncul (Studi Kasus Kota Bogor) [Skripsi]. Bogor : Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Prawaka R. 2007. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan Pembelian Virgin Coconut Oil (VCO) PT Bogor Agro Lestari [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti F. 2006. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP. PT Ghalia Pustaka Utama. Jakarta.

94 Rianse U, Abdi. 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Alfabeta.

Bandung.

Rivano M. 2006. Analisis Perilaku Konsumen Susu L-Men (Studi Kasus di Kota Depok) [Skripsi]. Bogor : Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Siagian D, Sugiarto. 2006. Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sudrajat A. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Kapsul Herbal Pada Perusahaan PT Liza Herbal International Bogor, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. PT Ghalia Indonesia. Bogor.

Umar H. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja

94

95 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian