Masing-masing t ipe proyek yang disebut di at as mempunyai met odol ogi perhit ungan masing-masing yang t elah dit ent ukan oleh UNFCCC. Format penulisan dan met odologi t ersebut mengalami perubahan secara periodik. Beberapa cont oh proyek energi yang berpot ensi unt uk dilakukan adalah sebagai berikut :
• Pemasangan HRSG (heat r ecover y st eam gener at or) di gas t urbin open cycl e
at au di esel engi ne (t ype 2B)
• Penggant ian bahan bakar dari bahan bakar f osil menj adi gas (t ype 3B)
• Pembuat an pembangkit list rik berbahan bakar biomasa (t ype 1A, 1D)
Penut up
Out look Energi Indonesia 2009 9-1
BAB 9
PENUTUP
Kebut uhan energi di masa depan sangat dipengaruhi oleh pert umbuhan PDB dan penduduk. Pert umbuhan PDB dalam kurun wakt u 2005 – 2025 diasumsikan rat a-rat a sebesar 4% per t ahun unt uk skenario rendah dan sebesar 6, 5% per t ahun unt uk skenario t inggi. Sedangkan populasi Indonesia diprakirakan mengalami peningkat an rat a-rat a sebesar 1, 11% per t ahun, dari 222, 23 j ut a j iwa pada t ahun 2006 menj adi 273, 02 j ut a j iwa pada t ahun 2025. Dengan skenario rendah, kebut uhan energi f inal (t ermasuk biomasa) diprakirakan t umbuh rat a-rat a sebesar 2, 9% per t ahun, dari sebesar 845, 3 j ut a SBM pada t ahun 2005 menj adi sebesar 1. 434 j ut a SBM pada t ahun 2025. Dengan skenario t inggi, kebut uhan energi f inal diprakirakan t umbuh rat a-rat a sebesar 4, 4% per t ahun dan menj adi sebesar 1. 861 j ut a SBM pada akhir t ahun 2025.
Kebut uhan energi f inal di Indonesia dibedakan menj adi lima sekt or, yait u sekt or indust ri, sekt or t ransport asi, sekt or rumah t angga, sekt or komersial sert a sekt or lainnya (pert anian, konst ruksi dan pert ambangan). Pada t ahun 2025 sekt or indust ri mulai mendominasi kebut uhan energi f inal unt uk kasus dasar. Sekt or indust ri ini menempat i pangsa sebesar 45% kemudian disusul dengan sekt or t ransport asi sebesar 32%. Sedangkan sekt or rumah t angga menempat i urut an selanj ut nya dengan pangsa sebesar 12% dan unt uk sekt or komersial dan sekt or lainnya masing-masing mempunyai pangsa sebesar 5% dan 6%. Dengan demikian t el ah t erj adi pergeseran penggunaan energi dari mayorit as unt uk sekt or rumah t angga di t ahun 2006 menj adi unt uk sekt or indust ri pada t ahun 2025.
Selama kurun wakt u 2006 - 2025, t ot al pasokan energi primer menurut kasus dasar diprakirakan meningkat sebesar rat a-rat a 4, 4% per t ahun dari 921 j ut a SBM pada t ahun 2006 menj adi 2. 099 j ut a SBM pada t ahun 2025. Pangsa t erbesar pasokan energi primer t et ap didominasi oleh minyak bumi besert a BBM. Pada t ahun 2006 pasokan energi dari minyak bumi dan BBM sebesar 478 j ut a SBM (at au 52% dari t ot al pasokan energi primer) dan t urun pangsanya menj adi 37% dari t ot al pasokan at au sebesar 1. 439 j ut a SBM at au pada t ahun 2025. Sement ara it u, pada t ahun 2025 pasokan bat ubara mencapai 1. 340 j ut a SBM (34%) dan gas bumi mencapai 726 j ut a SBM (19%). Sedangkan pasokan energi baru dan t erbarukan (EBT) sepert i panas bumi hanya sebesar 122 j ut a SBM (3%) dan hidro (t ermasuk mikrohidro) sebesar 59 j ut a SBM (1. 5%)
Selama ini BBM merupakan sumber energi yang sangat dominan digunakan oleh masyarakat karena sif at nya yang mudah unt uk digunakan sehingga menyebabkan dalam j angka pendek BBM ini belum dapat digant ikan dengan sumber energi alt ernat if lainnya. Karena dominannya dalam memenuhi kebut uhan energi nasional pada akhirnya akan membuat ket ergant ungan t erhadap BBM semakin besar. Hal ini merupakan sesuat u yang kurang baik mengingat adanya ket erbat asan cadangan minyak bumi. Unt uk mengat asi hal
Penut up
ini, maka sudah saat nya unt uk mengembangkan sumber energi alt ernat if dengan t uj uan unt uk mengant isipasi masal ah kekurangan akan sumber energi. Penggunaan gas bumi j uga mempunyai prospek sebagai pasokan energi di masa depan. Pemanf aat an gas unt uk menggant ikan BBM pada kendaraan bermot or unt uk j angka panj ang merupakan alt ernat if yang pat ut dipert imbangkan. Pada kendaraan bermot or, pilihan unt uk bahan bakar menggant ikan BBM sangat lah t erbat as. Cadangan gas bumi yang t ersedia di dalam negeri lebih banyak daripada cadangan minyak bumi, sehingga gas bumi berpot ensi menggant ikan BBM dimasa depan. Telah diket ahui bahwa gas bumi dengan unsur ut ama met ana merupakan bahan baku pembuat an berbagai j enis bahan kimia. Bahan kimia t ersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar, sepert i met anol dan di met i l et her (DME). Secara t eknologi pembuat an bahan bakar t ersebut bukan masalah, t et api pemanf aat annya secara masal dit ent ukan oleh harga keekonomiannya relat if t erhadap harga BBM. Bila harga minyak bumi t inggi akan meningkat kan keekonomian bahan-bahan kimia t ersebut sebagai bahan bakar alt ernat if .
Bat ubara unt uk memenuhi kebut uhan energi pada sekt or pembangkit list rik dan indust ri diprakirakan akan meningkat t erus. Oleh karena it u perlu adanya pasokan yang cukup dan berkesinambungan. Produksi bat ubara diprakirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada periode 2006 - 2025. Oleh karena it u perlu dipersiapkan peningkat an pembangunan inf rast rukt ur sist em dist ribusi bat ubara yang t erpadu dari t ambang ke konsumen pengguna ant ara lain meliput i: rencana j alur lalu lint as pengangkut an bat ubara, kapasit as dan lokasi pel abuhan bongkar muat bat ubara, sert a j enis dan ukuran sarana angkut an yang akan dipergunakan.
Teknologi pembangkit yang paling dominan dal am t ambahan kapasit as pembangkit t enaga list rik yang dibut uhkan selama rent ang wakt u 2005 - 2010 adalah PLTU berbahan bakar bat ubara. Pada t ahun 2025 diprakirakan produksi list rik yang berasal dari bat ubara akan t et ap lebih dominan dibanding dengan j enis lainnya, dengan pangsa hampir 91% (355 TWh), sedangkan pangsa t erkecil adalah produksi list rik dari biodiesel yait u sebesar 0, 2% (0, 7 TWh). Sedangkan pangsa list rik yang berasal dari minyak bumi sangat kecil, sekit ar 0, 7% (2, 6 TWh). Adapun produksi list rik dari pembangkit berbahan bakar gas pangsanya cukup rendah (2%), sedikit lebih rendah dari energi t erbarukan yang berkisar 2, 5% at au mendekat i 9, 7 TWh. Adapun pembangkit energi baru dan t erbarukan, sepert i PLTN, phot ovol t ai c dan pembangkit l ist rik t enaga angin, baik pada kasus dasar maupun kasus lainnya masih belum bisa bersaing dengan pembangkit konvensional.
Mengingat cadangan minyak bumi di Indonesia semakin t erbat as dan dal am rangka mengurangi ket ergant ungan t erhadap minyak maka perlu dilakukan diversif ikasi sumber energi. Diversif ikasi dapat dilakukan melalui pemanf aat an sumber energi t erbarukan sepert i pemanf aat an bahan bakar at au energi yang bersumber dari biomasa. Pemanf aat an bahan bakar biomasa at au bi of uel
ant ara lain meliput i pemanf aat an biodiesel dan bioet hanol (gasohol) unt uk sekt or t ransport asi, biooil at au pur e pl ant oi l baik berupa minyak j arak murni
Penut up
Out look Energi Indonesia 2009 9-3
(cr ude j at r opha oi l) at au minyak sawit murni (cr ude pal m oi l) unt uk menggant ikan minyak t anah at au minyak bakar dan minyak diesel . Pemanf aat an bi of uel t ersebut j uga diprakirakan mempunyai dampak posit if lain, ant ara lain mencipt akan lapangan kerj a baru, mengurangi pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, j uga membant u mendorong suksesnya program diversif ikasi energi sert a menyediakan t ambahan lapangan kerj a bagi masyarakat .
Daf t ar Pust aka