• Tidak ada hasil yang ditemukan

Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Andhini RA. 2011. Hubungan antara Asupan Makan dan Komposisi Lemak Tubuh

terhadap Peningkatan Kapasitas Daya Tahan Tubuh Atlet Di Sekolah Atlet Ragunan Jakarta [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Boogor.

[Anonim]. 1997. Metode Tes Balke. www.kebugaran.web.id [10 Januari 2012].

[Anonim]. 2009a. Prinsip Dasar-Dasar Latihan Daya Tahan. www.wordpress.com [10 Januari 2012].

[Anonim]. 2009b. BMI-Calculator. www.BMI-calculator.net [12 Maret 2012]. Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Budiman I. 2007. Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand [skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.

Damayanti D. 2000. Pengaturan Berat Badan Pada Atlet. Di dalam: Tanaya ZA et. al., editor. Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga Untuk Prestasi. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Dariyo A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Darlina. 2004. Hubungan Konsumsi Mie Instan dengan Status Gizi pada Mahasiswa di Asrama Putra. Medan: Universitas Sumatra Utara.

[Depkes]. 1996. Pedoman Praktik Pemantauan Gizi Orang Dewasa. Jakarta: Depkes.

[Depkes]. 1997. Gizi Olahraga untuk Prestasi. Jakarta : Departemen Kesehatan.

[Depkes]. 2005. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta : Departemen Kesehatan. Fatmah. 2011. Gizi Kebugaran dan Olahraga. Bandung: Lubuk Agung.

Ganong WF. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa: Widjajakusumah D, Irawati D, Siagian M, Moeloek D, Pendit BU. Edisi 20. Jakarta: EGC.

Garrow J.S. 1993. Obesity in human Nutrition ang Dieteties. London: Churchil Livingston www.Obesitas.web.id [13 Februari 2012].

Gibson RS. 2005. Principles of Nutrition Assesment. New York: Oxford University Press.

Harmanto N. 1997. Diabetes Melitus. Jakarta: Yudistira.

Hardinsyah, Martianto D. 1992. Menaksir Kecukupan Energi dan Protein Serta Penilaian Mutu Konsumsi Pangan. Jakarta: Wirasari.

Hardinsyah, Briawan D. 1994. Penilaian dan perencanaan asupan pangan.Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hardinsyah, Muhilal. 2004. Penentuan Kebutuhan Gizi dan Kesepakatan Harmonisasi di Asia Tenggara. Jakarta: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII.

Hardinsyah, Tambunan V. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Serat Makanan. Jakarta: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII.

Harjadi. 2000. Ketidak Seimbangan Kalori pada Kegemukan. Jakarta: FKUI.

Heart F . 2005. Overweight and obesity and weight change in middle aged men: impact on cardiovascular dsease and diabetes, J Epidemial Communit Health, 59: 134-139 [25 Januari 2012].

Horton TJ, Miller EK, Glueck D, Tench K. 2002. No Effect of Menstrual Cycle Phase on Glucose Kinetics and Fuel Oxidation During Moderate-Intensity Exercise. Am J Physiol Endocrinol Metab;282:E752-E762 [25 Januari 2012].

Husaini MA. 2000. Kebutuhan Protein Untuk Berprestasi Optimal. Di dalam: Tanaya ZA et. al., editor. Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga Untuk Prestasi. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Irawan A. 2007. Nutrisi, Energi dan Performa Olahraga. www.pssplab.com [1 Desember 2011].

Kartika E. 2006. Hubungan tingkat konsumsi gizi (energi,protein,besi)dan status gizi (indeks massa tubuh, kadar hemoglobin) dengan ketahanan fisik pada atlet sepak bola di psis semarang tahun 2006 [skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.

Karyadi D, Muhilal. 1990. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta : Gramedia. Koley S. 2007. Association of Cardiorespiratory Fitness, Body Composition and

Blood Pressure in Collegiate Population of Amritsar, Punjab, India. The Internet Journal of Biological Anthropology. Volume 1 Numbe 1 [25 Januari 2012].

Kuntaraf KL, Kuntaraf J. 1992. Olahraga Mempertinggi Vitalitas Paru-Paru. Dalam: Saerang EE, editor. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: percetakan Advent Indonesia; p. 34.

Kushartanti W.2004. Kebugaran Jasmani dan Produktivitas Kerja.[skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro.

Mackenzie B. 1997. Borg Scale and VO2 max. www.brianmac.co.uk [8 Januari 2012].

Macmillan S. 1995. Nutrition and fatness. New York: Macmillan Library Reference. Maria A. 2012. Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Seimbang serta Hubungannya

dengan Status Gizi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor [skripsi] Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Mutohir TC, Maksum A. 2007. Sport Development Index. Jakarta: Indeks. Nurcahyo H. 2008. Ilmu Kesehatan Jilid 1. Jakarta: Depdiknas.

Primana DA. 2000. Penggunaan Lemak dalam Olahraga. Di dalam: Tanaya ZA et.al. editor. Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga untuk Prestasi. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Putri T. 2004. Hubungan faktor sosial ekonomi, status gizi dan penyakit dengan keluhan kesehatan pada mahasiswa putri Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor tahun 2002/2003 [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Rahmawati D. 2006. Status dan Perkembangan Anak Usia Dini di Taman Pendidikan Karakter Sutra Alam, Desa Sukamantri, Bogor. [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Riyadi H. 2003. Penilaian Gizi secara Antropometri. [diktat yang tidak dipublikasikan]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.

______. 2007. Diktat Mata Kuliah Gizi Olahraga. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Sandjaja et al. 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas. Santika O. 2004. Hubungan faktor sosial ekonomi, status gizi dan penyakit dengan

keluhan kesehatan pada mahasiswa putra Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor tahun 2002/2003 [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Sharkey, B. J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada. Silitonga N. 2009. Pola Makan dan Aktivitas Fisik pada Orang Dewasa yang

Mengalami Obesitas [skripsi]. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Utara.

Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Supariasa. et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Warren MP, Constantini NW. 2000. Exercise and The Female Reproductive System. In: Quadagno David M, editor. Sports Endocrinology. New Jersey: Humana Press; p. 322-7. www.sport.net [13 februari 2012].

[WHO] World Health Organization. 2000. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Genewa: WHO Technical Report Series.

[WHO] World Health Organization. 2007. Pengkategorian Status Gizi. Genewa: WHO Technical Report Series.

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KECUKUPAN GIZI DAN STATUS

GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA IPB

ROBIAH AL ADAWIYYAH

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

ABSTRACT

ROBIAH AL ADAWIYYAH. Analysis of Relationship between Nutritional Adequacy, Nutritional Status and Fitness Level of IPB Students. Under direction of LILIK KUSTIYAH and MIRA DEWI

Economical progress in developing countries, including Indonesia, has generated many changes. There has been changes in lifestyle from active to less active as well as advances is technology. This resulted in changes in consumption which are generally use food instant. These changes can easily lead to degenerative diseases at a young age. The general objective of this study was to analyze the relationship between nutritional status and fitness levels of students with the specific objectives including 1) assess the characteristics, nutritional status and fitness level of samples; 2) analyze the relationship between the sample’s characteristics and BMI, body composition and fitness levels; 3) analyze the relationship between the adequacy level of energy - nutrient and BMI (Body Mass Index), body composition and fitness level; 4) analyze the relationship between BMI and fitness level; 5) analyze the relationship between body composition and BMI and fitness levels. The research was conducted using Cross Sectional study design with 75 students as samples. Primary data used included characteristics, nutritional status, body composition and fitness level of samples. The results showed that nutritional status of male students was not significantly different from the female students. In contrast, the percentage of body fat of men is lower than those in women. The level of fitness (flexibility and VO2max) was significantly higher in the men than of the women. BMI was significantly decreased with the level of fitness. Body fat percentage were significantly increased with BMI and body fat percentage were significantly decreased with the fitness level. The study suggested that students should improved the nutrients intake and do the exercise in order to have a good level of fitness.

RINGKASAN

ROBIAH AL ADAWIYYAH. Analisis Hubungan antara Kecukupan Gizi dan Status Gizi dengan Tingkat Kebugaran Mahasiswa IPB. Dibimbing oleh LILIK KUSTIYAH

dan MIRA DEWI.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kecukupan gizi dan status gizi dengan tingkat kebugaran. Secara khusus tujuannya adalah (1) Mempelajari karakteristik contoh yang meliputi jenis kelamin, umur dan status gizi contoh berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan komposisi tubuh. (2) Mempelajari konsumsi pangan yang meliputi tingkat kecukupan energi, protein, lemak dan karbohidrat. (3) Mengkaji tingkat kebugaran yang terdiri dari kelentukan atau flexibility dan daya tahan kardiorespiratori atau VO2max. (4) Menganalisis keberadaan perbedaan IMT, komposisi tubuh dan tingkat kebugaran antar gender. (5) Menganalisis hubungan antara tingkat kecukupan energi dan zat gizi dengan IMT, komposisi tubuh dan tingkat kebugaran; antara komposisi tubuh dengan IMT; antara IMT dan komposisi tubuh dengan tingkat kebugaran.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Pada bulan November-Desember 2011 di Kampus IPB Darmaga. Cara pengumpulan data karakteristik dengan menggunakan kuesioner. Data antropometri dikumpulkan dengan mengukur secara langsung. Cara pengumpulan data komposisi tubuh dengan menggunakan alat Body Composition Analyzer. Cara pengumpulan data konsumsi pangan dengan menggunakan wawancara dengan alat bantu kuesioner recall 2x24 jam. Data kebugaran dikumpulkan dengan cara mengukur langsung dengan metode tes balke dan tes reach. Pengolahan dan analisis data menggunakan perangkat program Microsoft excel 2007. Hubungan antar variabel diuji dengan menggunakan uji korelasi pearson dan uji beda independent t-test.

Jumlah contoh awal dalam penelitian berjumlah 84 orang, namun pada rangkaian penelitian terdapat hambatan, diantaranya adalah beberapa contoh sakit sehingga total contoh yang diteliti menjadi 75 orang. Pada penelitian ini rata-rata umur contoh yaitu 19.96 ± 0.55 tahun. Sebagian besar (72.0%) contoh adalah perempuan dan sisanya (28.0%) contoh adalah laki-laki.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 66.67% contoh yang memiliki status gizi normal serta status gizi kategori kurus dan lebih masing-masing sebesar 12.00%, dan untuk kategori obese adalah sebanyak 9.33%. Rata-rata persentase lemak tubuh pada contoh perempuan lebih tinggi daripada contoh laki-laki (28.8 ± 5.61% vs 17.3 ± 8.37%). Rata-rata Lean Body Mass contoh laki-laki lebih tinggi daripada contoh perempuan (49.3 ± 3.93 kg vs 38.4 ± 4.79 kg). Demikian juga rata- rata Mass of Body Fat / MBF pada contoh perempuan lebih tinggi daripada contoh laki-laki (16.3 ± 6.68 kg vs 11.3 ± 8.01 kg).

Intake energi contoh berkisar antara 429-1684 Kal dengan rata-rata 1131 ± 225 Kal. Sebanyak 81% contoh yang memiliki intake energi kategori defisit tingkat berat. Intake protein contoh berkisar antara 20.78-62.08 gram dengan rata-rata 39.25 ± 9.09 gram. Sebanyak 38% contoh yang memiliki intake protein kategori defisit tingkat berat. Intake lemak contoh berkisar antara 8.32-61.37 gram dengan rata-rata 32.08 ± 12.18 gram. Sebanyak 72% contoh yang memiliki intake lemak kategori defisit tingkat berat. Intake karbohidrat contoh berkisar antara 83.48-809.67 gram dengan rata-rata 285.34 ± 185.74 gram. Sebanyak 56% contoh yang memiliki intake karbohidrat kategori defisit tingkat berat.

Sebanyak 33.33% contoh laki-laki memiliki tingkat kebugaran (flexibility) dalam kategori cukup dan terdapat 38.10% yang termasuk kategori bagus dan bagus sekali. Pada contoh perempuan (42.59%) berada dalam kategori kurang. Tingkat kebugaran (VO2max) contoh lai-laki (42.86%) dalam kategori kurang dan sedang serta terdapat 4.76% yang termasuk kategori bagus sekali. Pada contoh perempuan (55.56%) memiliki tingkat kebugaran (VO2max) dalam kategori sedang.

Status gizi berdasarkan IMT contoh laki-laki tidak berbeda nyata dengan perempuan. Namun, berdasarkan persentase lemak tubuh, contoh perempuan nyata lebih tinggi daripada laki-laki, dan tingkat kebugaran (flexibility maupun VO2max) adalah nyata lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. Terdapat perbedaan tingkat kecukupan energi dan lemak antara contoh laki-laki dengan perempuan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kecukupan energi dan lemak contoh perempuan nyata lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Namun tidak berbeda nyata tingkat kecukupan protein dan karbohidrat pada contoh.

Terdapat hubungan signifikan negatif antara status gizi contoh dengan tingkat kebugaran (flexibility dan VO2max). Nilai persentase lemak tubuh contoh memiliki hubungan signifikan positif terhadap status gizi contoh. Terdapat hubungan yang signifikan negatif antara persentase lemak tubuh dengan tingkat kebugaran contoh.

Mahasiswa dianjurkan untuk memperbaiki konsumsi agar dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi sehingga mencapai status gizi normal dan melakukan exercise agar dapat memiliki kebugaran yang lebih baik.

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KECUKUPAN GIZI DAN STATUS

GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA IPB

ROBIAH AL ADAWIYYAH

Skripsi

Sebagai syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Mayor Ilmu Gizi

Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Judul : Analisis Hubungan antara Kecukupan Gizi dan Status Gizi dengan Tingkat Kebugaran Mahasiswa IPB

Nama : Robiah Al adawiyyah

NIM : I14070075

Menyetujui:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Lilik Kustiyah, M. Si dr. Mira Dewi, S.Ked, M.Si NIP. 19620507 198703 2 001 NIP. 19761116 200501 2 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Gizi Masyarakat

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS NIP. 19621218 198703 1 001

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari skripsi ini adalah Analisis Hubungan antara Kecukupan Gizi dan Status Gizi dengan Tingkat Kebugaran Mahasiswa IPB. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Gizi, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Selama skripsi ini disusun, penulis telah menerima dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Lilik Kustiyah, M.Si dan dr. Mira Dewi, S.Ked, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikirannya, memberikan arahan, masukan, kritikan dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Evy Damayanthi, MS selaku dosen pemandu seminar dan penguji skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikirannya, masukan dan kritikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Keluarga : M. Husni (papa) dan Nafsiyah (mama) dan adik-adik saya (Tuty, Novi, Dessy dan Ardi) yang telah memberikan kasih sayang, dorongan (moral dan materi), pengertian, perhatian, semangat serta doanya.

4. Teman teman mayor Ilmu Gizi tahun ajaran 2009 yang telah bersedia menjadi contoh dalam penelitian.

5. Seluruh dosen, tenaga kependidikan dan teman-teman di Departemen Gizi Masyarakat.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pribadi maupun bagi yang memerlukannya.

Bogor, Maret 2012 Penulis

Dokumen terkait