• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amri. 2011. Risiko Harga Sayuran di Indonesia [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Arfah S. 2009. Analisis Risiko Penjualan Anggrek Phalaenopsis Pada PT Ekakarya Graha Flora Di Cikampek, Jawa Barat [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Bank Indonesia.2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil pada Industri Tanaman Hias. Jakarta: Bank Indonesia.http://www.bi.go.id [3 Desember 2012]

Basyaib, Fachmi. 2007. Manajemen Risiko. Grasindo. Jakarta Darmawi, Herman. 2010. Manajemen Risiko. Bumi Aksara. Jakarta

Diether KB. 2009. Mean Variance Analysis A Portfolio of Three Risky Assets. Fisher College of Business.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. 2011. Definisi dan Pengertian Hortikultura. http://www.distan.riau.go.id [7 Desember 2012] [DBTH] Direktorat Budidaya Tanaman Hias. 2004. Prospek Tanaman Hias.

Jakarta: Direktorat Budidaya Tanaman Hias. http://www.hortikultura.deptan.go.id [3 Desember 2011]

[Ditjen Hortikultura] Direktorat Jenderal Hortikultura. 2010. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 2005-2008.Jakarta : Direktorat Jenderal Hortikultura. http://www.hortikultura.deptan.go.id .[3 Desember 2011]

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian.2012. Pedoman Teknis Perluasan Areal Hortikultura.http://www.pla.deptan.go.id [7 Desember 2012]

Djohanputro, B. 2006. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. PPM, Jakarta. Elton EJ dan Grube MJ. 1995. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis.

Fifth Edition. John Wiley and Sons Inc. New York

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Risiko (Teori, Kasus, dan Solusi). Alfabeta. Bandung

Ginting. 2009. Analisis Risiko Produksi Jamur Putih pada Usaha Cempaka Baru di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Hanggraeni, Dewi. 2010. Pengelolaan Risiko Usaha. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta

Kountur, Ronny. 2008. Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan. PPM. Jakarta

Panggabean. 2011. Analisis Risiko Usaha Diversifikasi Anggrek Dendrobium pada Permata Anggrek di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Permana. 2011. Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Siahaan, Hinsa. 2009. Manajemen Risiko pada Perusahaan dan Birokrasi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

Solihin. 2009. Analisis Risiko Produksi dan Harga serta Pengaruhnya terhadap Pendapatan Peternakan Ayam Broiler CV AB Farm Kecamatan Bojonggenteng Sukabumi [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Tarigan. 2009. Analisis Risiko Produksi Sayuran Organik pada Permata Hati

Organic Farm Bogor Jawa Barat [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.  

ANALISIS RISIKO PEMASARAN TANAMAN HIAS POT

DI PT BINA USAHA FLORA, KECAMATAN SUKARESMI,

KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

RISTY PUSPITASARI H34080058

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

RINGKASAN

RISTY PUSPITASARI. Analisis Risiko Pemasaran Tanaman Hias Pot di PT Bina Usaha Flora, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan TINTIN SARIANTI).

Tanaman hias merupakan komoditas hortikultura yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hal ini didukung dengan meningkatnya pendapatan konsumen, tuntutan keindahan lingkungan, pembangunan industry pariwisata, serta pembangunan kompleks perhotelan dan perkantoran. Salah satu bentuk tanaman hias yang saat ini banyak diminati masyarakat adalah tanaman hias dalam pot (potted plant). Usaha ini semakin berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap lingkungan yang asri, nyaman, indah. Terlihat semakin banyaknya rumah tangga, perkantoran, perhotelan, serta pusat perbelanjaan di kota-kota besar menghias tempatnya dengan menggunakan tanaman hias dalam pot, baik untuk disimpan di luar ruangan ataupun di dalam ruangan. Selain itu tanaman hias dalam pot memiliki nilai artistik pada bagian tanamannya, baik bunga ataupun daunnya. Tanaman ini juga mudah dipindahkan sesuai lingkungannya dan tidak memerlukan lahan yang luas dalam pemeliharaannya, sehingga dapat dinikmati walaupun di ruangan yang sempit. PT Bina Usaha Flora merupakan salah satu perusahaan di Jawa Barat yang bergerak dalam industri tanaman hias, khususnya tanaman hias pot.

Permasalahan yang dihadapi oleh PT Bina Usaha Flora adalah perusahaan mengalami risiko pemasaran dalam melaksanakan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari adanya fluktuasi penjualan tanaman hias yang diproduksi oleh perusahaan setiap bulannya. Dalam menjalankan usahanya, PT Bina Usaha Flora dihadapkan pada permasalahan belum terpenuhinya target penjualan yang sudah direncanakan sebelumnya, padahal tanaman hias memiliki kelemahan dalam hal penyimpanan sehingga perusahaan tidak dapat melakukan penyimpanan produknya dalam waktu lama. Hal tersebut mengindikasikan adanya risiko pemasaran. Perusahaan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pemasaran yang tepat agar produknya dapat laku terjual sesuai target yang diharapkan. Hal ini akan berakibat pada fluktuasi penerimaan yang diperoleh perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi risiko dan sumber-sumber risiko tanaman hias pot yang terjadi di PT BUF. (2) Menganalisis hubungan diversifikasi usaha dengan upaya mengurangi risiko pada PT BUF. (3) Mengkaji alternatif penanganan risiko yang sebaiknya dilakukan oleh PT BUF.

Penelitian ini dilakukan di PT Bina Usaha Flora, Kec.Sukaresmi, Kab.Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April 2012. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaaan, seperti General Manager, Koordinator Ornamental dan Kepala Produksi. PT BUF. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan instansi yang terkait seperti BPS, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, perpustakaan LSI IPB, internet dan literatur lain yang relevan.

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan

deskriptif. Analisis ini untuk mengetahui gambaran umum perusahaan dan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan.. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi sumber risiko, melakukan pengukuran risiko, penanganan risiko dan evaluasi untuk melihat efektivitas penanganan risiko yang diterapkan perusahaan. Analisis kuantitatif terdiri dari analisis risiko pada kegiatan spesialisasi dan diversifikasi dengan menggunakan metode variance,

standard deviation dan coefficient variation pada komoditas tanaman hias vinca,

gloxinia, petunia dan pentas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko pemasaran yang dialami oleh PT Bina Usaha Flora terjadi karena beberapa sumber risiko, yaitu preferensi konsumen, adanya event tertentu, kurangnya informasi pasar dan kerusakan tanaman pada saat pengiriman. Analisis risiko pada kegiatan spesialisasi berdasarkan penerimaan pada tanaman hias vinca, gloxinia, petunia dan pentas diperoleh risiko paling tinggi dari keempat komoditas adalah gloxinia yaitu sebesar 1,319 yang artinya bahwa etiap satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi sebesar 1,319. Sedangkan risiko paling rendah adalah vinca yaitu sebesar 0,603 yang artinya bahwa etiap satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadpi sebesar 0,603. Hal ini terjadi karena tanaman hias vinca memiliki kuantitas penjualan yang cukup tinggi setiap bulannya dan memiliki harga yang cukup tinggi.

Analisis risiko pada kegiatan diversifikasi meliputi gabungan dari dua komoditas yaitu gabungan vinca dan gloxinia, vinca dan petunia, vinca dan pentas, gloxinia dan petunia, gloxinia dan pentas, serta petunia dan pentas. Gabungan tiga komoditas meliputi gabungan vinca, gloxinia dan petunia, gabungan vinca, gloxinia dan pentas, gabungan vinca, petunia dan pentas, serta gabungan gloxinia, petunia dan pentas. Gabungan empat komoditas meliputi gabungan vinca, gloxinia, petunia dan pentas. Dari hasil diversifikasi diperoleh nilai coefficient variation terendah pada gabungan komoditas vinca dan petunia yaitu sebesar 0,693. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan diversifikasi dapat meminimalkan risiko.

Strategi penanganan risiko yang dapat dilakukan oleh PT Bina Usaha Flora untuk meminimalkan risiko adalah melakukan diversifikasi usaha, integrasi vertikal, kemitraan, promosi yang lebih efektif, networking yang luas, serta kontrak pemasaran.

ANALISIS RISIKO PEMASARAN TANAMAN HIAS POT

DI PT BINA USAHA FLORA, KECAMATAN SUKARESMI,

KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

RISTY PUSPITASARI H34080058

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Judul Penelitian : Analisis Risiko Pemasaran Tanaman Hias Pot di PT Bina Usaha Flora, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat

Nama : Risty Puspitasari

NIM : H34080058 Menyetujui, Pembimbing Tintin Sarianti, SP, MM NIP. 19750316 200501 2 001   Tanggal Lulus:   Mengetahui,

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Risiko Pemasaran Tanaman Hias Pot di PT Bina Usaha Flora, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2012

Risty Puspitasari H34080058

Dokumen terkait