Abidin AR. 2011. Analisis gender pada gaya pengasuhan, proses pembelajaran di kelas, perilaku sosial dan prestasi belajar siswa SMA di kota Bogor. IPB. Bogor.
Agmarina Z. 2010. Hubungan dukungan sosial teman sebaya reguler dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas enam akselerasi SD Bina Insani Bogor. [Skripsi] Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Semarang.
Arisandi R, Latifah M. 2008. Analisis persepsi anak terhadap gaya pengasuhan orangtua, kecerdasan emosional, aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Sukabumi. [Skripsi] Fakultas Ekologi Manusia Departemen Gizi masyarakat dan Sumberdaya keluarga Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 1992. Undang- undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: BKKBN.
Baradja AB. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Studi Press.
Berns R. 1997. Child, Family, School, Community: Socialization and Support. Fourth edition.
Boss PG, Doherty WJ, LaRossa R, Schumm WR, Steinmetz SK. 1993. Sourcebook of Family Theories and Methods: A Contextual Approach. New York, USA: Plenum Press.
Bronfenbrenner. 1981. The Ecology of Human Development: Experiment by Nature and Design. USA: Library of Congress Cataloging in Publication Data.
[BPS]. 2006. Ikhtisar Data Pendidikan Nasional Tahun 2005/2006. Departemen Pendidikan Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan. http;//www.depdiknas.go.id. [6 Mei 2012].
[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2010. Pendapatan Pekerja Indonesia Tahun 2010. http://www.bps.go.id. [6 Mei 2012].
Conger D, Elder GH Jr. 1994. Families in Troubled Times. New York: Aldine De Gruyter.
Coloroso B. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton; Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Jakarta: Serambi Ilmu Pustaka.
Crain W. 2007. Teori Perkembangan : Konsep dan Aplikasinya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Davis M. 2004. Uji dan Asah EQ anda. Jakarta : Harmoni.
Day RD, Gilbert KR, Settles BH, Burr WR. 1995. Research and Theory in Family Science. California: Brooks/Cole Publishing Company.
Dukes RL, Stein JA, Zane JI. 2010. Gender differences in the relative impact of physical and relational bullying on adolescent injury and weapon carrying. Journal of School Psychology 48 (2010) 511–532.
Duvall E. 1957. Family Development. Philadelphia: J.B. Lippincott.
Fagan R. (2006). Counseling and treating adolescents with alcohol and other substance use problems and their family. The Family Journal: Counseling therapy For Couples and Families. Vol.14. No.4.326-333. Sage Publication
Frisen A, Jonnson A, Persson C. 2007. Adolescents perception of bullying: Who is the victim? who is the bully? what can be done to stop bullying. adolescence. Vol. 42, No. 168, Winter 2007. Libra Publishers, Inc., 3089C Clairmont Dr., PMB 383, San Diego, CA 92117.
Fuhrman BS. 1990. Adolescence, Adolescents 2nd edition. Illinois : Scott, Foresman & Company.
Gabor T. 1999. Trends in youth crime: Some evidence pointing to increases in the severity and volume of violence on the part of young people. Canadian Journal of Criminology, 41 (4): 385-392
Gelles RJ. 1995. Contemporary Families : A sociological view, London: SAGE Publications.
Goleman D. 2002. Kecerdasan Emosional. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.
Gottman J, DeClaire J. 2001. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gunarsa S. Gunarsa YS. 2001. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta. BPK Gunung Mulia.
Hartoyo, Hastuti D. 2004. Perilaku investasi pada anak keluarga nelayan dan implikasinya terhadap pengentasan kemiskinan. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hastuti D. 2008. Pengasuhan: Teori dan prinsip serta aplikasinya di Indonesia. Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. IPB. Bogor.
http://hdr.undp.org/en/media/HDR_2011_EN_Complete.pdf. [6 Mei 2012].
Hurlock EB. 1978. Perkembangan Anak. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Jimerson SR, Swearer SM, Espelage DL. 2010. Handbook of Bullying in Schools an International Perspective. 270 Madison Ave. New York. 10016.
Khairuddin H. 1985. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Nurcahya.
Khajehpour M. 2011. Relationship between emotional intelligence, parental involvement and academic performance of high school student. Procedia Social And behavioral Sciences 15 (2011) 1081 – 1086.
Klein DM, White JM. 1996. Family Theories: An Introduction. Sage Publications. USA.
Landis. 1989. Sociology: Concept and Characteristic (6thED), California:Wadsworth Inc.
Larsen H, Branje SJT, Valk IVD, Meeus WHJ. 2007. Friendship quality as a moderator between perception of interparental conflicts and maladjustment in adolescence. 2007; 31; 549 International Journal of Behavioral Development.
Lee Y. 2008. Early motherhood and harsh parenting: The role of human, social, and cultural capital. Child Abuse & Neglect Journal: 33 (2009) p:625- 637
Maghfirah U, Rachmawati MA. 2010. Hubungan antara iklim sekolah dengan kecenderungan perilaku bullying. Volume: 03/ nomor 01. Agustus 2010.
Maulani L. 2002. Pengasuhan sosial bermain dan EQ anak usia 5-6 tahun di TK Kemuning dan TK Kartika III-36 Bogor. IPB. Bogor.
Megawangi R. 2002. Membiarkan berbeda: Sudut pandang baru tentang relasi gender. Mizan media Utama. Bandung.
Mihaela CV, Nechita Z. 2011. On a programmefor stimulating the elementary pupil’s emotional intelligence through the educational process. Procedia Social And Behavioral Science. 11 (2011) 261–265.
Miller SA, Haith MM, Vasta R. 1999. Child psychology: The modern science. John Wiley & Sons, Inc. New York Chichester Weinheim Brisbane Singapore Toronto
Mulyono YB. 1995. Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Kanisius: Yogyakarta.
Monks FJ, Knoers AMP, Haditono SR. 2000. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurnaningsih. 2011. Bimbingan kelompok untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa. ISSN 1412-565X. Edisi Khusus No. 1, Agustus 2011
Olweus D. 1994. Bullying at School: Long Term Outcomes for The Victims and An Effective School-Based Intervention Program. In : L. R. Huesmann (Ed.), Aggresive Behavior: Currents perspectives. New York. Plenum Press
Ok S, Aslan S. 2010. The school bullying and perceived parental style in adolescents. Procedia Social and Behavioral Sciences 5 (2010) 536–540 Papalia DE. 2008. Human Development: Psikologi Perkembangan. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
Patton P. 1997. EQ: Pengembangan Sukses Lebih Bermakna. Mitra Media Publisher. Jakarta.
Pranadji DK, Muharrifah A. 2010. Interaksi antara remaja, ayah dan sekolah serta hubungannya dengan tingkat stres dalam menghadapi ujian nasional pada siswa SMA. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2010, p : 18- 26 Vol. 3, No. 1
Pasaribu LJ. 2007. Pola asuh, tingkat kecerdasan emosi dan prestasi belajar anak sekolah dasar yang tinggal di panti asuhan dan keluarga. [Skripsi] Program Studi Gizi Masyarakat fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Priatini W, Latifah M, Guhardja S. 2006. Pengaruh tipe pengasuhan, lingkungan sekolah, dan peran teman sebaya terhadap kecerdasan emosional remaja. [Thesis] Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2008, p : 43- 53 Vol. 1. No. 1
Puspitawati H. 2008. Pengaruh komunikasi keluarga, lingkungan teman dan sekolah terhadap kenakalan pelajar dan nilai pelajaran pada sekolah menengah di Kota Bogor. PEKSOS: Jurnal llmiah Pekerjaan Sosial Vol. 7, Nomor 2, Nopember 2008
Puspitawati H. 2009. Teori struktural fungsional dan aplikasinya dalam kehidupan keluarga. Dept. Ilmu Keluarga dan Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. IPB. Bogor
Puspitawati H. 2009. Kenakalan Remaja Dipengaruhi oleh Sistem Sekolah dan Keluarga. IPB Press. Kampus IPB Dramaga. Bogor.
Puspitawati H. 2012. Gender dan keluarga: Konsep dan realita di Indonesia. IPB Press. Kampus IPB Taman kencana. Bogor.
Quiroz HC. 2006. Bullying in schools; Fighting the bully battle. http://www.schoolsafety.us/pubfiles/bullying chalk talk.pdf. (5 Mei 2012).
Rice PF, Dolgin KG. 2008. The Adolescent: Developmental, relationship and culture, 12th Edition. USA: Pearson Education, Inc.
Rice AS, Tucker SM. 1989. Family Life Management. New York The Mc. Miln Co.
Riduan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Ristianti A. 2008. Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan identitas diri pada remaja di SMA Pusaka 1 Jakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Rubin KH, Root AK, Bowker J. 2010. Parents, peers, and social withdrawal in childhood: A relationship perspective. Social anxiety in childhood: Bridging developmental and clinical perspectives. New Directions for Child and Adolescent Development, 127, 79–94. San Francisco: Jossey- Bass
Rohner RP. 1986. The Warm Dimension Foundations of Parental Acceptance- Rejection Theory. California: Sage Publications Inc.
Santrock JW. 2007. Perkembangan Anak. Penerbit Erlangga. Jakarta
Sarafino. 1994. Health Psychology Biopsychosocial Interaction. USA : John Wiley & Sons
Sarwono SW. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Satoto. 1990. Pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengamatan anak umur 0- 18 bulan di Kecamatan Mlongo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. [Disertasi]. Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang
Satu DA. 2008. Urgensi trikon dalam pola asuh keluarga. Telabang: Jurnal Kependidikan Volume 1. Nomor 1. Januari-juni 2008
Sejiwa. 2006. http://www.startindonesia.com (20 oktober 2012)
Siswati, Widayanti CG. 2009. Fenomena bullying di sekolah dasar negeri di Semarang : Sebuah Studi Deskriptif. Jurnal Psikologi Undip, Vol. 5, No. 2, Desember 2009
Siregar V. 2000. Nilai-nilai keluarga, kecerdasan emosional anak dan faktor- faktor yang mempengaruhinya (Kasus di SDN Kotamadya Bogor). IPB. Bogor
Slamet Y. 1993. Analisis Kuantitatif untuk Data Sosial. Solo. Dabara Publisher
Smith PK. 2004. Bullying: Recent development. Department of Psychology, Goldsmiths College, New Cross, London SE14 6NW, UK. E-mail: [email protected]. Child and Adolescent Mental Health Volume 9, No. 3, 2004, pp. 98–103
Suksmadi I, Sumarwan U, Khomsan A, Hartoyo. 2009. Kualitas remaja di Kabupaten Banyumas. Jur. Ilm. Kel. dan Kons., Agustus 2009, p : 154- 163 Vol. 2, No. 1
Tanmela L. 2002. Hubungan pola pengasuhan di masa lalu dengan EQ pada remaja. IPB. Bogor
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan anak. Media Elektronik Sekretariat Negara Tahun 1997 LN 2002/109; TLN NO 4235 http://www.scribd.com/doc/32319031/27/A- Tinjauan-KUHP-Tentang-Kenakalan-Anak-Remaja. (12 Desember 2012)
Wang J, Iannottti RJ, Nansel TR. 2009. School bullying among adolescents in the united states:Physical, verbal, relational, and cyber. Journal of Adolescent Health 45 (2009) 368–375
Wahyuningsih AS. 2004. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur . UPI YAI. Jakarta
Widayanti CG. 2009. Fenomena bullying di Sekolah Dasar Negeri di Semarang: Jurnal Psikologi Undip, Vol. 5, No. 2,
Lampiran 1: Hasil analisis uji beda t pada variabel pola asuh sosial-emosi, kecerdasan emosional, keterikatan teman sebaya dan perilaku bullying Variabel t Sig. (2-tailed) Mean Diffe- rence Std. Error Difference Mean Laki- laki Perem puan
Jenis kelamin Equal
Variance
- - - .000 70 70
Pendidikan ayah Equal
Variance
-1.250 0.214 -0.743 0.594 12.99 13.73
pendidikan ibu Equal
Variance
-0.346 0.730 -0.214 0.619 11.70 13.73
Pendapatan total Equal
Variance
-0.167 0.868 -0.057 0.343 3.34 3.40
Pola asuh sosial emosi Equal Variance -2.166 0.032** -1.614 0.745 27.36 28.97 Kecerdasan emosional mengenal emosi Equal Variance -1.069 0.287 -0.743 0.695 37.46 38.20 Kecerdasan emosional mengelola emosi Equal Variance -3.655 0.000*** -2.600 0.711 33.81 36.41 Kecerdasan emosional motivasi diri Equal Variance -2.663 0.009*** -1.814 0.681 31.43 33.24 Kecerdasan emosional empati Equal Variance -4.754 0.000*** -2.671 0.562 29.21 31.89 Kecerdasan emosional membina hubungan Equal Variance -1.650 0.101 -1.643 0.996 53.43 55.07 Kecerdasan emosional total Equal Variance -3.819 0.000*** -9.471 2.480 185.34 194.81 Keterikatan teman sebaya Equal Variance -1.446 0.150 -2.157 1.491 92.80 94.96
Bullying verbal Equal Variance
1.840 0.068* 1.214 0.660 17.13 15.91
Bullying fisik Equal Variance
-0.952 0.343 -0.814 0.655 22.59 23.40
Bullying sosial Equal Variance
0.902 0.369 0.586 0.649 14.27 13.69
Bullying elektronik Equal Variance
-1.142 0.255 -1.043 0.913 16.76 17.80
Bullying total Equal Variance
-0.045 0.964 -0.057 1.270 70.74 70.80
Keterangan :
*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).
Lampiran 2: Hasil Uji Korelasi Pearson variabel karakteristik contoh, karakteristik keluarga, pola asuh sosial-emosi, kecerdasan emosional, keterikatan teman sebaya dan perilaku bullying berdasarkan jenis kelamin
Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Pearson Correlation 1 2 Pearson Correlation .000 1 3 Pearson Correlation .029 -.670** 1 4 Pearson Correlation .106 -.671** .729** 1 5 Pearson Correlation .014 -.652** .578** .595** 1 6 Pearson Correlation .181* -.069 -.002 .079 .163 1 7 Pearson Correlation .122 .127 -.170* -.205* -.246** .214* 1 8 Pearson Correlation .091 .049 -.136 -.067 .047 .289** .125 1 9 Pearson Correlation .297** .118 -.131 -.129 -.058 .238** .278** .045 1 10 Pearson Correlation .221** .141 -.190* -.190* -.126 .376** .289** .334** .438** 1 11 Pearson Correlation .375** .199* -.145 -.184* -.029 .148 .254** .229** .559** .424** 1 12 Pearson Correlation .139 .171* -.095 -.163 -.040 .165 .075 .206* .321** .451** .493** 1 13 Pearson Correlation .309** .196* -.195* -.211* -.060 .344** .278** .503** .669** .755** .757** .768** 1 14 Pearson Correlation -.155 -.257** .215* .207* .193* -.230** -.185* -.238** -.021 -.355** -.236** -.236** -.310** 1 15 Pearson Correlation .081 .265** -.078 -.161 -.045 .093 .166 .251** .052 .191* .245** .261** .291** -.592** 1 16 Pearson Correlation -.077 -.189* .013 .075 -.059 -.109 -.084 -.183* .005 -.116 -.158 -.127 -.164 .321** -.386** 1 17 Pearson Correlation .097 .017 -.098 -.088 -.107 -.146 .005 -.122 .124 -.137 -.113 -.122 -.107 .395** -.531** .291** 1 18 Pearson Correlation .004 -.040 -.004 -.025 -.037 -.219** -.025 -.137 .116 -.215* -.122 -.101 -.129 .576** -.218** .631** .721** 1
Keterangan : *** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)., ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) dan * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).
1. Jenis Kelamin 8. Kecerdasan Emosio mengenal Emosi 15. Perilaku Bullying Fisik
2. Jjenis Sekolah 9. Kecerdasan Emosi Mengelola Emosi 16. Perilaku Bullying Sosial
3. Pendidikan Ayah 10. Kecerdasan Emosi Memotivasi Diri 17. Perilaku Bullying Elektronik
4. Pendidikan Ibu 11. Kecerdasan Emosi Empati 18. Total Perilaku Bullying
5. Pendapatan Total Keluarga 12. Kecerdasan Emosi Membina Hubungan
6. Pola Asuh Sosial-Emosi 13. Total Kecerdasan Emosional
Lampiran 3: Hasil Uji Korelasi Pearson antar variabel karakteristik contoh, karakteristik keluarga, pola asuh sosial-emosi, kecerdasan emosional, keterikatan teman sebaya dan perilaku bullying
Variabel KE 1 KE2 KE3 KE4 KE5 KETot PB1 PB2 PB3 PB4 PBTot PT PA
Jenis Kelamin .091 .297** .221** .375** .139 .309** -.155 .081 -.077 .097 .004 122 .181* Jenis Sekolah .049 .118 .141 .199* .171* .196* -.257** .265** -.189* .017 -.040 .127 -.069 Pendidikan Ayah -.067 -.129 -.190* -.184* -.163 -.211* .207* -.161 .075 -.088 -.025 -.205* .079 Pendidikan Ibu -.136 -.131 -.190* -.145 -.095 -.195* .215* -.078 .013 -.098 -.004 -.170* -.002 Pendapatan Total .047 -.058 -.126 -.029 -.040 -.060 .193* -.045 -.059 -.107 -.037 -.246** .163 PT .125 .278** .289** .254** .075 .278** -.185* .166 -.084 .005 -.025 1 .214* PA .289** .238** .376** .148 .165 .344** -.230** .093 -.109 -.146 -.219** .214* 1 Keterangan : ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) dan * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).
KE 1 : Kecerdasan emosional dimensi mengenal emosi (Semakin tinggi skor semakin baik kecerdasan emosional dimensi mengenal emosi) KE 2 : kecerdasan emosional dimensi mengelola emosi (Semakin tinggi skor semakin baik kecerdasan emosional dimensi mengelolal emosi) KE 3 : kecerdasan emosional dimensi motivasi diri (Semakin tinggi skor semakin baik kecerdasan emosional dimensi memotivasi emosi) KE 4 : kecerdasan emosional dimensi empati (Semakin tinggi skor semakin baik kecerdasan emosional dimensi empati )
KE 5 : kecerdasan emosional dimensi membina hubungan (Semakin tinggi skor semakin baik kecerdasan emosional dimensi membina hubungan) KETot : kecerdasan emosional total (Semakin tinggi skor semakin baik kecerdasan emosional total)
PB 1 : Perilaku bullying secara verbal (Semakin tinggi skor semakin buruk perilaku bullying secara verbal) PB 2 : Perilaku bullying secara fisik (Semakin tinggi skor semakin buruk perilaku bullying secara fisik) PB 3 : Perilaku bullying secara sosial (Semakin tinggi skor semakin buruk perilaku bullying secara sosial) PB 4 : Perilaku bullying secara elektronik (Semakin tinggi skor semakin buruk perilaku bullying secara elektronik) PBTot : Perilaku bullying total (Semakin tinggi skor semakin buruk perilaku bullying total)
PT : Peran teman Sebaya (Semakin tinggi skor semakin tinggi peran teman sebaya) PA : Pola Asuh sosial emosi (Semakin tinggi skor semakin baik pola asuh sosial emosi) Jenis Kelamin : 0=L ; 1=P
Jenis Sekolah : 0=SMUN; 1=SMKN
Lampiran 4: Sebaran pola asuh sosial- emosi contoh berdasarkan jenis kelamin No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda T(p) Ket . TP J CS S TP J CS S TP J CS S L P
1. Menjadi juara kelas, orangtua akan senang
2.9 17.1 25.7 54.3 0 15.7 27.1 57.1 1.4 16.4 26.4 55.7 3.3 3,4 0.465 TB 2. keberhasilan adalah
keharusan
5.7 25.7 34.3 34.3 7.1 25.7 24.3 42.9 6.4 25.7 29.3 39.6 3.0 3.0 0.724 TB 3. Ketika berhasil dapat
hadiah dari orangtua
14.3 50 22.9 12.9 5.7 52.9 17.1 24.3 10 51.4 20 18.6 2.3 2.6 0.094 *B 4. Takut dengan guru,
orangtua memberi solusi
27.1 28.6 34.3 10 20 22.9 27.1 30 23.6 25.7 30.7 20 2.3 2.7 0.025 **B 5. Orang tua mengenal
teman bermain saya
5.7 24.3 2.1 42.9 2.9 17.1 21.4 58.6 4.3 20.7 24.3 50.7 3.1 3.4 0.066 *B 6. Saya boleh mengeluarkan kekesalan 51.4 31.4 7.1 10 37.1 32.9 17.1 12.9 44.3 32.1 12.1 11.4 1.8 2.1 0.079 *B 7. Orangtua mengajar berempati 7.1 20 32.9 40 2.9 11.4 28.6 57.1 5 15.7 30.7 48.6 3.1 3.4 0.022 **B 8. orangtua menelusuri kegagalan belajar 20 35.7 28.6 15.7 20 32.9 20 27.1 20 34.3 24.3 21.4 2.4 2.5 0.419 TB 9. kesedihan diungkapkan
tapi tidak yakin hilang.
25.7 47.1 15.7 11.4 8.6 44.3 27.1 20 17.1 45.7 21.4 15.7 2.1 2.6 0.004 *** B 10. Orang tua percaya dalam
mencari teman bermain
5.7 12.9 27.1 54.3 4.3 5.7 27.1 62.9 5 9.3 27.1 58.6 3.3 3.5 0.199 TB
Total 27.4 29.0 0.058 **B
Keterangan : ***Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed), * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).
TP = Tidak Pernah = 1 L = Laki-laki
J = Jarang = 2 P = Perempuan
CS = Cukup Sering = 3 TB = Tidak Berbeda
S = Sering = 4 B = Berbeda Nyata
Lampiran 5: Sebaran keterikatan teman sebaya contoh berdasarkan jenis kelamin No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket. TS KS CS S TS KS CS S TS KS CS S L P T(p)
1. Sahabat adalah teman yang dapat mengerti saya
1.4 4.3 40.0 54.3 1.4 4.3 30.0 64.3 1.4 4.3 35.0 59.3 3.5 3.6 0.365 TB 2. Saya lebih senang bermain
bersama sahabat
1.4 14.3 15.7 68.6 1.4 4.3 32.9 61.4 1.4 9.3 24.3 65.0 3.5 3.5 0.816 TB 3. memilih teman yang dapat
bekerjasama
0 11.4 38.6 50.0 7.1 10.0 28.6 54.3 3.6 10.7 33.6 52.1 3.4 3.3 0.534 TB 4. Saling mengingatkan dengan
teman agar memberitahukan orang tua jika ingin bepergian
45.7 32.9 18.6 2.9 77.1 15.7 7.1 0 61.4 24,3 12.9 1.4 1.8 1.3 0.000 ***B
5. Saya suka menceritakan tentang keluarga kepada teman
24.3 28.6 30.0 17.1 50.0 30.0 17.1 2.9 37.1 29.3 23.6 10.0 2.4 1.7 0.000 ***B
6. Teman mengingatkan saya berhati-hati karena
kekhawatiran orang tua dalam hal pergaulan
5.7 12.9 41.4 40.0 11.4 14.3 20.0 54.3 8.6 13.6 30.7 47.1 3.2 3.2 0.931 TB
7. Saya dan teman sepakat tentang alasan orang tua melarang bergaul takut sekolah terganggu
7.1 17.1 38.6 37.1 17.1 11.4 32.9 38.6 12.1 14.3 35.7 3.9 3.1 2.9 0.452 TB
8. lebih senang curhat kepada teman
14.3 21.4 30.0 34.3 5.7 18.6 37.1 38.6 10.0 20.0 33.6 36.4 2.8 3.1 0.145 TB 9. melakukan perbuatan yang
tidak baik untuk pengalaman
17.1 30.0 21.4 21.4 27.1 45.7 21.4 5.7 22.1 37.9 26.4 13.6 2.6 2.1 0.001 ***B 10. saya bersedih teman
menghibur saya
2.9 15.7 48.6 32.9 2.9 8.6 28.6 60.0 29.0 12.1 38.6 46.4 3.1 3.5 0.010 **B 11. teman tidak masuk sekolah
saya merasa kehilangan
5.7 24.3 42.9 27.1 4.3 24.3 35.7 35.7 5.0 24.3 39.3 31.4 2.9 3.0 0.441 TB 12. terbiasa memberikan ucapan
ulang tahun
1.4 17.1 40.0 41.4 2.9 7.1 17.1 72.9 2.1 12.1 28.6 57.1 3.2 3.6 0.003 ***B 13. Ketika ada masalah saya ingin 1.4 25.7 35.7 37.1 1.4 8.6 40.0 50.0 1.4 17.1 37.9 43.6 3.1 3.4 0.023 **B
No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket. TS KS CS S TS KS CS S TS KS CS S L P T(p)
selalu dekat dengan teman 14. teman bercerita dengan penuh
semangat
0 17.1 54.3 28.6 1.4 24.3 41.4 32.9 0.7 20.7 47.9 30.7 3.1 3.1 0.647 TB 15. Saya menanggapi informasi
teman dengan senang
48.6 38.6 8.6 4.3 47.1 42.9 5.7 4.3 47.9 40.7 7.1 4.3 1.7 1.7 0.915 TB 16 Teman biasa bergosip 14.3 24.3 31.4 30.0 2.9 10.0 25.7 61.4 8.6 17.1 28.6 45.7 2.8 3.5 0.000 ***B 17. Saya membutuhkan bantuan
teman berupa barang dan jasa
14.3 37.1 27.1 21.4 18.6 35.7 28.6 17.1 16.4 36.4 27.9 19.3 2.6 3.4 0.495 TB 18. Ketika uang bekal saya habis
saya akan pinjam pada teman
8.6 28.6 31.4 31.4 11.4 37.1 38.6 12.9 10.0 32.9 35.0 22.1 2.9 2.4 0.036 **B 19. Saya meminta bantuan secara
langsung kepada teman
4.3 20.0 45.7 30.0 1.4 17.1 38.6 42.9 2.9 18.6 42.1 36.4 3.0 3.2 0.117 TB 20. teman langsung beri bantuan
jika memiliki uang
8.6 15.7 41.4 34.3 2.9 17.1 40.0 40.0 5.7 16.4 40.7 37.1 3.0 3.2 0.288 TB 21. saya suka lawan jenis, akan
bercerita kepada teman
11.4 24.3 35.7 28.6 5.7 10.0 18.6 65.7 8.6 17.1 27.1 47.1 2.8 3.4 0.000 ***B 22. Teman akan memberikan
dukungan atas sikap saya
0 14.3 47.1 38.6 0 8.6 54.3 37.1 0 11.4 50.7 37.9 3.2 3.3 0.699 TB 23. Meskipun didukung tapi
kurang percaya diri
10.0 21.4 38.6 30.0 5.7 10.0 30.0 54.3 7.9 15.7 34.3 42.1 2.9 3.3 0.005 ***B 24. Saya yakin & percaya diri
meski tanpa dukungan teman
21.4 31.4 31.4 15.7 14.3 37.1 38.6 10.0 17.9 34.3 35.0 12.9 2.4 2.4 0.857 TB 25. Ketika saya dapat nilai jelek
teman akan menghibur
7.1 22.9 45.7 24.3 2.9 14.3 34.3 48.6 5.0 18.6 40.0 36.4 2.9 3.9 0.004 ***B 26. Teman nilainya jelek, saya
akan menghiburnya
4.3 15.7 42.9 37.1 0 8.6 34.3 57.1 2.1 12.1 38.6 47.1 3.1 3.5 0.005 ***B 27. Saling menghargai
persahabatan yang kami jalin
1.4 11.4 37.1 50 1.4 1.4 25.7 71.4 1.4 6.4 31.4 60.7 3.4 3.7 0.006 ***B 28. Penyebab orangtua melarang
bergaul adalah pengaruh buruk teman
0 15.7 22.9 61.4 7.1 7.1 21.4 64.3 3.6 11.4 22.1 62.9 3.5 3.4 0.840 TB
29. Saya akan marah,jika teman berperilaku tidak baik
No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket. TS KS CS S TS KS CS S TS KS CS S L P T(p)
30. Menurut saya, teman tidak memahami masalah saya
18.6 21.4 31.4 28.6 18.6 22.9 40.0 18.6 18.6 22.1 35.7 23.6 2.7 2.6 0.517 TB 31. teman menyindir saya yang
dianggap tidak sopan
24.3 18.6 35.7 21.4 28.6 24.3 32.9 14.3 26.4 21.4 34.3 17.9 2.5 2.3 0.236 TB 32. saat melakukan kesalahan,
teman mengaitkan perilaku saya yang pernah ditegurnya
20.0 28.6 30.0 21.4 28.6 17.1 27.1 27.1 24.3 22.9 28.6 24.3 2.5 2.5 1.000 TB
Total Skor 92.8 95.0 0.150 TB
Keterangan :
*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).
TS = Tidak Setuju = 1 L = Laki-laki
KS = Kurang Setuju = 2 P = Perempuan
CS = Cukup Setuju = 3 TB = Tidak Berbeda
S = Setuju = 4 B = Berbeda Nyata
Skor minimum dan maksimum = 32 – 128 ( P > L )
Lampiran 6: Sebaran kecerdasan emosional dimensi mengenal emosi contoh berdasarkan jenis kelamin No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket . TP J CS S TP J CS S TP J CS S L P T(p)
1. mengetahui penyebab kemarahan 4.3 7.1 35.7 52.9 1.4 10 28.6 60 2.9 8.6 32.1 56.4 3.4 3.5 0.444 TB 2. mengungkapkan marah dengan
diam dan tidak bertegur sapa
32.9 22.9 28.6 15.7 38.6 30 20 11.4 35.7 26.4 24.3 13.6 2.8 2.0 0.204 TB 3. mengungkapkan kekesalan dengan
mengucapkan kata-kata kasar
4.3 17.1 44.3 34.3 1.4 7.1 47.1 44.3 2.9 12.1 45.7 39.3 3.1 3.3 0,204 TB 4. mengungkapkan kemarahan dengan
mengamuk
2.9 4.3 37.1 55.7 1.4 8.6 35.7 54.3 2.1 6.4 36.4 55 3.5 3.4 0.813 TB 5. bingung menghadapi sesuatu hal
yang baru
15.7 30 37.1 17.1 11.4 27.1 48.6 12.9 13.6 28.6 42.9 15 2.6 2.6 0.642 TB 6. Saya mengetahui kebingungan
terhadap sesuatu hal yang baru
8.6 35.7 38.6 17.1 8.6 24.3 51.4 15.7 8.6 30 45 16.4 2.7 2.7 0.487 TB 7. pernah merasa putus asa 8.6 22.9 54.3 14.3 10 18.6 57.1 14.3 9.3 20.7 55.7 14.3 2.7 2.7 0.918 TB 8. mengetahui penyebab keputusasaan
saya
10 28.6 31.4 30 10 22.9 37.1 30 10 25.7 34.3 30 2.8 2.9 0.729 TB 9. sering merasa bahagia 2.9 11.4 50 35.7 1.4 7.1 32.9 58.6 2.1 9.3 41.4 47.1 3.2 3.5 0.015 **
B 10. mengetahui penyebab kebahagian
saya
1.4 4.3 44.3 50 5.7 8.6 27.1 58.6 3.6 6.4 35.7 54.3 3.4 3.4 0.742 TB 11. mengungkapkan kemarahan dengan
kata-kata halus
22.9 44.3 21.4 11.4 12.9 47.1 32.9 7.1 17.9 45.7 27.1 9.3 2.2 2.3 0.381 TB 12. puas dengan kemampuan
intelektual saya
8.6 28.6 40 22.9 4.3 35.7 40 20 6.4 32.1 40 21.4 2.8 2.8 0.922 TB 13. Saya puas dengan kondisi sosial
yang ada
5.7 21.4 48.6 24.3 2.9 30 37.1 30 4.3 25.7 42.5 27.1 2.9 2.9 0.841 TB
Total skor 37.5 38.2 0.287 TB
Keterangan : ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). TP = Tidak Pernah = 1 L = laki-laki
J = Jarang = 2 P = perempuan
CS = Cukup Sering = 3 TB = Tidak Berbeda Nyata S = Sering = 4 B = berbeda Nyata
Lampiran 7: Sebaran kecerdasan emosional dimensi mengelola emosi contoh berdasarkan jenis kelamin No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket. TP J CS S TP J CS S TP J CS S L P T(p)
1. Jika gugup badan terasa lemas
10.0 37.1 35.7 17.1 15.7 24.3 30.0 30.0 12.9 30.7 32.9 23.6 2.6 2.7 0.389 TB
2. Jika gugup akan merasa mual
8.6 10.0 51.4 30.0 12.9 30.0 30.0 27.1 10.7 20.0 40.7 28.6 3.0 2.7 0.050 **B
3. mengatasi gugup dengan menarik nafas
44.3 37.1 14.3 4.3 45.7 37.1 12.9 4.3 45.0 37.1 13.6 4.3 1.8 1.8 0.842 TB
4. mengatasi gugup dengan melakukan aktifitas lain
7.1 35.7 30.0 27.1 7.1 27.1 32.9 32.9 7.1 31.4 31.4 30.0 2.8 2.9 0.370 TB
5. menahan marah dengan melupakan
37.1 31.4 24.3 7.1 38.6 34.3 18.6 8.6 37.9 32.9 21.4 7.9 2.0 2.0 0.792 TB
6. Menahan marah dengan menyendiri
20.0 15.7 40.0 24.3 11.4 21.4 35.7 31.4 15.7 18.6 37.9 27.9 2.7 2.9 0.286 TB
7. jika sedih akan menangis 24.3 50.0 8.6 17.1 4.3 11.4 17.1 67.1 14.3 30.7 12.9 42.1 2.2 3.5 0.000 ***B
8. jika bahagia akan berteriak girang
20.0 31.4 31.4 17.1 4.3 35.7 34.3 25.7 12.1 33.6 32.9 21.4 2.5 2.8 0.026 **B
9. orangtua menegur akan dijawab garis besar
5.7 37.1 35.7 21.4 5.7 21.4 45.7 27.1 5.7 29.3 40.7 24.3 2.7 2.9 0.142 TB
10. perlu waktu atasi perasaan ketika terjadi sesuatu
2.9 21.4 38.6 37.1 4.3 10.0 32.9 52.9 3.6 15.7 35.7 45.0 3.1 3.3 0.087 *B
11. menahan marah dengan menghela nafas
4.3 18.6 52.9 24.3 2.9 28.6 34.3 34.3 3.6 23.6 43.6 29.3 3.0 3.0 0.838 TB
12. menjawab pertanyaan orangtua dengan detail
4.3 28.6 47.1 20.0 4.3 22.9 42.9 30.0 4,3 25.7 45.0 25.0 2.8 3.0 0.259 TB
13. jika bahagia bersikap biasa saja
11.4 32.9 34.3 21.4 4.3 27.1 44.3 24.3 7.9 30.0 39.3 22.9 2.7 2.9 0.130 TB
Total skor 33.8 36.4 0.000 ****B
Keterangan : * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
TP = Tidak Pernah = 1 L = Laki-laki
J = Jarang = 2 P = Perempuan
CS = Cukup Sering = 3 TB = Tidak Berbeda
S = Sering = 4 B = Berbeda Nyata
Skor maksimum dan minimum = 13-52 ( P > L )
Lampiran 8: Sebaran kecerdasan emosional dimensi memotivasi diri contoh berdasarkan jenis kelamin No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket. TP J CS S TP J CS S TP J CS S L P T(p)
1. dengan guru tidak
menyenangkan, konsentrasi terpecah
10.0 22.9 31.4 35.7 4.3 17.1 44.3 34.3 7.1 20.0 37.9 35.0 2.9 3.1 0.313 TB
2. setiap masalah pasti akan dapat diatasi dengan baik
0 8.6 35.7 55.7 0 4.3 22.5 72.9 0 6.4 29.3 64.3 3.5 3.7 0.038 **B 3. menambah wawasan dengan
baca, tonton dan berdiskusi
1.4 24.3 40.0 34.3 2.9 14.3 51.4 31.4 2.1 15.3 45.7 32.9 3.1 3.1 0.745 TB 4. teman mendapatkan prestasi
maka saya akan terpacu
2.9 14.3 47.1 35.7 1.4 11.4 30.0 57.1 2.1 12.9 38.6 46.4 3.2 3.4 0.037 **B 5. mendapatkan PR sulit,maka
akan berusaha mengerjakan sendiri
4.3 40.0 37.1 18.6 1.4 25.7 52.9 20.0 2.9 32.9 45.0 19.3 2.7 2.9 0.103 TB
6. belajar karena keinginan diri sendiri
1.4 17.1 35.7 47.7 1.4 2.9 35.7 60.0 1.4 10.0 35.7 52.9 3.3 3.5 0.020 **B 7. mengerjakan
tugas/pekerjaan di rumah dengan senang hati
5.7 24.3 48.6 21.4 1.4 18.6 48.6 31.4 3.6 21.4 48.6 26.4 2.9 3.1 0.069 *B
8. menghadapi ujian, akan lebih giat
0 7.1 31.4 61.4 1.4 4.3 24.3 70.0 0.7 5.7 27.9 65.7 3.5 3.6 0.426 TB 9. belajar dari pengalaman
yang terdahulu
2.9 0.7 27.1 64.3 1.4 1.4 18.6 78.6 2.1 3.6 22.9 71.4 3.5 3.7 0.054 **B 10. Mencari tahu ketika hadapi
pelajaran yang tidak disukai,
4.3 25.7 44.3 25.7 5.7 22.9 37.1 34.3 5.0 24.3 40.7 30.0 2.9 3.0 0.559 TB
Total Skor 31.4 33.2 0.009 ***B
Keterangan : *** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)* Correlation is significant at the 0.10 level (2- tailed).
TP = Tidak Pernah = 1 L = Laki-laki
J = Jarang = 2 P = Perempuan
CS = Cukup Sering = 3 TB = Tidak Berbeda
S = Sering = 4 B = Berbeda Nyata
Lampiran 9: Sebaran kecerdasan emosional dimensi empati contoh berdasarkan jenis kelamin No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket. TP J CS S TP J CS S TP J CS S L P T(p)
1. tayangan sedih tapi tidak menangis
20.0 34.3 27.1 18.6 5.7 27.1 35.7 31.4 12.9 30.7 31.4 25.0 2.4 2.93 0.003 ***B 2. tayangan sedih akan
menangis
8.6 7.1 30.0 54.3 31.4 24.3 30.0 14.3 20.0 15.7 30.0 34.3 3.3 2.4 0.000 ***B 3. tayangan sedih biasa
saja 15.7 32.9 28.6 22.9 4.3 14.3 37.1 44.3 10.0 23.6 32.9 33.6 2.6 3.2 0.000 ***B 4. menjadi tempat teman curhat 5.7 34.3 37.1 22.9 29.0 4.3 32.9 60.0 43.0 19.3 35.0 41.4 2.8 3.5 0.000 ***B 5. memperhatikan teman curhat 2.5 10.0 45.7 41.4 2.5 0 27.1 70.0 2.9 5.0 36.4 55.7 3.3 3.6 0.001 ***B 6. Menunggu teman cerita tentang kesedihannya 4.3 25.7 44.3 25.7 1.4 7.1 30.0 61.4 2.9 16.4 37.1 43.6 2.9 3.5 0.000 ***B 7. Menjenguk teman sakit 1.4 20.0 45.7 32.9 2,9 11.4 30.0 56.7 2.1 15.7 37.9 44.3 3.1 3.4 0.033 **B 8. Tidak menjenguk
tapi beri bantuan
18.6 30.0 40.0 11.4 18.6 41.4 31.9 7.1 18.6 35.7 36.4 9.3 2.4 2.3 0.299 TB 9. Menghibur teman yang sedih 4.3 7.1 60.0 28.6 2.9 1.4 21.4 74.3 3.6 4.3 40.7 51.4 3.1 3.7 0.000 ***B 10. menghormati perbedaan pendapat 1.4 10.0 48.6 40.0 2.9 4.3 35.7 57.1 2.1 7.1 42.1 48.6 3.3 357 0.097 *TB Total Skor 29.2 31.9 0.000 ***B
Keterangan : * Correlation s significant at the 0.10 level (2-tailed). * *Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
TP = Tidak Pernah = 1 L = Laki-laki
J = Jarang = 2 P = Perempuan
CS = Cukup Sering = 3 TB = Tidak Berbeda
S = Sering = 4 B = Berbeda Nyata
Skor minimum dan maksimum = 10-40 ( P > L )
Lampiran 10: Sebaran kecerdasan emosional dimensi kemampuan membina hubungan contoh berdasarkan jenis kelamin No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket . TP J CS S TP J CS S TP J CS S L P T(p) 1. perlu adaptasi 44.3 38.6 12.9 4.3 55.7 37.1 5.7 1.4 50.0 37.9 9.3 2.9 1.8 1.5 0.061 *B 2. Sulit beradaptasi 37.1 30.0 25.7 7.1 20.0 41.4 27.1 11.4 28.6 35.7 26.4 9.3 2.0 2.3 0.091 *B 3. Berbicara jika ditanya . 17.1 37.1 37.1 8.6 28.6 38.6 22.9 10.0 22.9 37.9 30.0 9.3 2.4 2.1 0.141 TB 4. Membuka pembicaraan 5.7 41.4 30.0 22.9 10.0 44.3 32.9 12.9 7.9 42.9 31.4 17.9 2.7 2.5 0.147 TB 5. berpamitan ke sekolah 1.5 4.3 14.3 80.0 2.,9 2.9 10.0 84.3 2.1 3.6 12.1 82.1 3,7 3.8 0.789 TB 6. Tidak selalu berpamitan 5.7 7.1 7.1 80.0 5.7 2.9 12.9 78.6 5.7 5.0 10.0 79.3 3.6 3.6 0.839 TB 7. Permisi lewat depan orangtua 0 5.7 35.7 58.6 2.9 1.4 18.6 77.1 1.4 3.6 27.1 67.9 3.5 3.7 0.108 TB 8. lewati begitu saja orangtua 7.1 7.1 25.7 60.0 2.9 2.9 15.7 78.6 5.0 5.0 20.7 69.3 3.4 3.7 0.021 **B 9. mempertahankan pendapat 14.3 44.3 35.7 5.7 7.1 45.7 34.3 12.9 10.7 45 35.0 9.3 2.3 2.5 0.143 TB 10. terima pendapat orang lain 0 4.3 48.6 47.1 1.4 7.1 44.3 47.1 0.7 5.7 46.4 47.1 3.4 3.4 0.595 TB 11. mengucapkan selamat ultah 2.9 10.0 34.3 52.9 5.7 4.3 21.4 68.6 4.3 7.1 27.9 60.7 3.4 3.5 0.251 TB 12. tanpa mengucapkan selamat
ulangtahun
7.1 10.0 41.4 41.4 5.7 5.7 28.6 60.0 6.4 7.9 35.0 50.7 3.2 3.4 0.081 *B 13. sigap membantu teman 0 15.7 57.1 27.1 2.9 5.7 45.7 45.7 1.4 10.7 51.4 36.4 3.1 3.3 0.051 **B 14. Perlu menimbang dulu jika
teman minta tolong
14.3 12.9 44.3 28.6 4.3 17.1 32.9 45.7 9.3 15.0 38.6 37.1 2.9 3.2 0.040 **B 15. Memberi bantuan teman 0 14.3 48.6 37.1 2.9 20.0 44.3 32.9 1.4 17.1 46.4 35.0 3.2 3.1 0.215 TB 16. Menolong teman kecelakaan 1.4 24.3 37.1 37.1 2.9 18.6 48.6 30.0 2.1 21.4 42.9 33.6 3.1 3.1 0.751 TB 17. Menjadi juru damai 2.9 38.6 40.0 18.6 4.3 15.7 57.1 22.9 3.6 27.1 48.6 20.7 2,7 3.0 0.065 *B 18. Membiarkan teman
bertengkar
12.9 11.4 44.3 31.4 4.3 8.6 40.0 47.1 8.6 10.0 42.1 39.3 2.9 3.3 0.020 **B
Total Skor 53.4 55.1 0.101 TB
Keterangan : ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) ; * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed)
TP = Tidak Pernah = 1 L = Laki-laki
J = Jarang = 2 P = Perempuan
CS = Cukup Sering = 3 TB = Tidak Berbeda
S = Sering = 4 B = Berbeda Nyata
Lampiran 11: Sebaran kategori total kecerdasan emosional contoh berdasarkan jenis kelamin
Kategori Kecerdasan Emosional Total
Kecerdasan Emosional ( % ) Mengenal emosi ( % ) Mengelola emosi ( % ) Motivasi diri ( % ) Empati ( % ) Membina Hubungan ( % ) L P L P L P L P L P L P Rendah 0 0 0 0 0 1.4 0 0 1.4 1.4 0 0 Sedang 74.3 58.6 92.9 81.4 40.0 18.6 64.3 25.7 51.4 35.7 72.9 32.9 Tinggi 25.7 41.4 7.1 8.6 60.0 80.0 35.7 74.3 47.1 62.9 27.1 67.1 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Rata-rata 37.5 38.2 33.8 36.4 31.4 33.2 29.2 31.9 53.4 55.1 185.3 194.8 Std 4.0 4.2 4.0 4.4 4.0 4.1 3.1 3.5 5.7 6.1 13.8 15.5 Uji beda T 0.29TB 0.00*** 0.01*** 0.00*** 0.10TB 0.00*** Keterangan :
*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).
Lampiran 12: Sebaran contoh laki-laki dan perempuan berdasarkan bullying verbal No Pernyataan Laki-laki n = 70 Perempuan n = 70 Total n = 140 Rata-rata skor Uji Beda Ket. S CS K TP S CS K TP S CS K TP L P T(p)
1. Jika marah akan
menantangnya bertengkar
28.3 0 64.3 7.1 48.6 0 45.7 5.7 38.6 0 55.0 6.4 2.5 2.1 0.020 **B
2. Memarahi orang lain
sampai ia sedih
15.7 0 77.1 7.1 8.6 0 82.9 8.6 12.1 0 80.0 7.9 2.8 2.9 0.207 TB
3. Jika marah akan memaki
dengan kasar
41.4 0 48.6 10 58.6 0 32.9 8.6 50 0 40.7 9.3 2.3 1.9 0.061 *B
4. Marah dengan orang yang
lebih tua akan menyindir
17.1 0 74.3 8.6 20.0 0 75.7 4.3 18.6 0 75.0 6.4 2.7 2.6 0.487 TB
5. Akan menyindir sampai
merasa malu
21.4 0 72.9 5.7 38.6 0 60 1.4 30.0 0 66.4 3.6 2.6 2.2 0.017 **B
6. melampiaskan kemarahan
dengan berteriak
50.0 0 42.9 7.1 60.0 0 32.9 7.1 55.0 0 37.9 7.1 2.1 1.9 0.286 TB
7. Memanggil nama dengan
panggilan ejekan
45.7 0 47.1 7.1 40.0 0 55.7 4.3 42.9 0 51.4 5.7 2.2 2.2 0.636 TB
Total skor 17.1 15.9 0.068 *B
Keterangan :
*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) * Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).