• Tidak ada hasil yang ditemukan

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Pendapatan Domestik Bruto Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Badan Pusat Statistik nasional.

[Deptan] Departemen Pertanian. 1997. SK. Mentan No.940/Kpts/OT.210/10/1997 tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.

__________________________. 2011. Statistik Tanaman Pangan Nasional. Jakarta: Kementrian Pertanian Tanaman Pangan.

Echánove F, Steffen C. 2005. Agribusiness and farmers in Mexico: the importance of contractual relations. The Geographical Journal 171 (2) : 166-176.

Febridinia R. 2010. Peranan kemitraan dalam pendapatan peternak ayam broiler kasus kemitraan ternak Cibinong dengan CV. Tunas Mekar Farm, Kecamatan Ciluar, Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut pertanian Bogor.

Gapoktan Silih Asih. 2009. Data Rata-Rata Produksi Gabah Kering Gapoktan Silih Asih Tahun 2009. Bogor: Gapoktan Silih Asih

Griselda, Gretel, Tagor MP. 2007. Analisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Restoran Pulau Dua. DeReMa Jurnal Manajemen Vol.2 No.1 Januari, p.39-45.

Hafsah MJ. 2000. Kemitraan Usaha, Konsepsi dan Strategi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Indrayani R. 2008. Analisis pola kemitraan dalam pengadaan beras pandan wangi bersertifikasi kasus Gapoktan Citra Sawargi dan CV. Quasindo [thesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kusumah M. 2008. Analisis kepuasan peternak plasma terhadap pola kemitraan PT. Tunas Mekar Farm di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Lestari M. 2009. Analisis pendapatan dan tingkat kepuasan peternak plasma terhadap pelaksanaan kemitraan Ayam Broiler (Studi Kasus: Kemitraan PT.X di Yogyakarta) [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lopulalan Y. 2003. Analisis ekonomi kelembagaan kemitraan dalam pemberdayaan nelayan di Pulau Saparua [thesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Lupiyoadi R, Hamdani A. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat

Nasution MP. 2010. Analisis kegiatan Lembaga Pertanian Sehat dalam supply chain management beras sehat “SAE” [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Nugroho BA. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI.

Oktaviani RW, Suryana RN. 2006. Analisis kepuasan pengunjung dan pengembangan fasilitas agro (studi kasus di Kebun Wisata Pasirmukti, Bogor). Jurnal Agro Ekonomi 24:41-5.

Pranaka AMW, Prijono, Onny S. 1996. Pemberdayaan, Konsep, Kebijakandan Implementasi. Jakarta: CSIS.

Prastiwi. 2010. Evaluasi kemitraan dan analisis pendapatan usahatani ubi jalar kuningan dan ubi jalar jepang (studi kasus kemitraan PT. Galih Estetika dan petani ubi jalar di Kabupaten Kuningan) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Purnaningsih N et al. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi pola kemitraan agribisnis sayuran di Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, Juni 2006: Vol 02, No.2.

Purnaningsih N. 2007. Strategi kemitraan agribisnis berkelanjutan. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasidan Ekologi Manusia, Desember 2007: Vol 01, No. 03 p 393-416.

Rahman CAY. 2008. Evaluasi kemitraan PTI dan pengaruhnya terhadap pendapatan usahatani studi kasus di Kelurahan Sukatani Kecamatan Cimanggis, Depok Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti F. 2008. Measuring Consumer Satisfaction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rochmatika RL. 2006. Kajian kepuasan petani tebu rakyat terhadap pelaksanaan kemitraan pabrik gula XYZ [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rustiani F et al. 1997. Mengenal Usaha Pertanian Kontrak (Contract Farming). Bandung: Yayasan AKARTIGA.

Saptana, Kuntjoro, Daryanto HK, Daryanto A. 2009. Strategi kemitraan usaha dalam rangka peningkatan daya saing agribisnis cabai merah di Jawa Tengah. Di dalam Seminar Nasional Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani; Bogor 14 Oktober 2009. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Sumardjo, Sulaksana J, Darmono WA. 2004. Teori dan Praktik kemitraan

Agribisnis. Jakarta: Penebar Swadaya.

Supadi. 2004. Pembangunan pertanian dan perekonomian pedesaan melalui kemitraan usaha berwawasan agribisnis. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Supranto J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Tampubolon P. 2004. Analisis pola kemitraan antara PT. XYZ dengan nelayan/pemilik kapal di kawasan Muara Angke Jakarta Utara [thesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Tjiptono F, Chandra G. 2007. Service, Quality and Satisfaction. Edisi II. Jakarta: ANDI.

Widjaja H. 2010. Wajah Pertanian Kontrak di Indonesia. Jong Indonesia, 3rd Edition, June 2010, Tahun I.

Widyastuti. 2006. Evaluasi pelaksanaan PIR pada PT. Inti Indosawit Subur (kasus PIR di pabrik minyak kelapa sawit buatan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau) [skripsi]. Bogor: Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1. Spesifikasi Persyaratan Mutu Beras SAE

No Komponen Mutu Satuan Spesifikasi

1 Derajat Sosoh (%) 90

2 Kadar Air (maks) (%) 14

3 Beras kepala (min) (%) 90

4 Butir utuh (min) (%) 60

5 Butir patah (maks) (%) 8

6 Butir menir (maks) (%) 2

7 Butir merah (maks) (%) 0

8 Butir kuning (maks) (%) 0

9 Butir mengapur (maks) (%) 1

10 Benda asing (maks) (%) 0

11 Butir gabah (maks) (butir/100gr) 0

12 Komposisi campuran (pulen : wangi) (% : %) 60 : 40 Sumber : Buku Profil Gapoktan Silih Asih, 2011

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

P1 33.3000 20.4556 .5692 .8075 P2 33.7000 18.4556 .6642 .7960 P3 33.6000 20.4889 .5532 .8183 P5 33.6000 20.0444 .5185 .8118 P6 33.3000 18.9000 .5608 .8087 P8 33.8000 26.1778 -.3367 .8668 P7 33.6000 20.4889 .5892 .8062 P9 33.5000 18.9444 .8397 .7833 P10 33.6000 20.4889 .5892 .8062 P11 33.4000 21.6000 .5443 .8128 P12 33.6000 20.9333 .5109 .8127 Reliability Coefficients N of Cases = 10.0 N of Items = 11 Alpha = .8276 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted P1 30.2000 21.9556 .5698 .8551 P2 30.6000 20.0444 .6428 .8494 P3 30.5000 22.0556 .5454 .8660 P5 30.5000 21.6111 .5081 .8607 P6 30.2000 19.9556 .6128 .8531 P7 30.5000 21.6111 .6551 .8491 P9 30.4000 20.2667 .8613 .8326 P10 30.5000 21.8333 .6165 .8519 P11 30.3000 23.3444 .5018 .8610 P12 30.5000 22.5000 .5032 .8600 Reliability Coefficients N of Cases = 10.0 N of Items = 10 Alpha = .8668

Lampiran 3. Atribut dan Indikator Kinerja Pelayanan kemitraan

Atribut Indikator Kemudahan dalam mendapatkan

sarana produksi

1= LPS-DDR tidak menyediakan sarana produksi 2= Sarana produksi mudah didapatkan karena difasilitasi LPS-DDR tetapi sering stock tidak tersedia

3= Sarana produksi mudah didapatkan karena difasilitasi oleh LPS-DDR tetapi kadang-kadang stock tidak tersedia.

4= Sarana produksi mudah didapatkan karena difasilitasi oleh LPS-DDR dan tersedia setiap saat petani butuh, stok selalu ada.

Harga sarana produksi yang disediakan

1= Harga yang ditawarkan jauh lebih mahal dari harga pasaran

2= Harga yang ditawarkan sedikit lebih mahal dari harga pasaran

3= Harga yang ditawarkan sama dengan harga pasaran 4= Harga yang ditawarkan lebih murah dari harga pasaran Bantuan biaya garap 1=Tidak pernah ada bantuan pinjaman dana biaya garap

2= LPS-DDR memberikan bantuan biaya garap dengan prosedur untuk mendapatkan pinjaman dana biaya garap sulit 3= LPS-DDR memberikan bantuan biaya garap dengan prosedur untuk mendapatkan pinjaman dana cukup mudah 4= LPS-DDR memberikan bantuan biaya garap dengan prosedur untuk mendapatkan pinjaman dana biaya garap sangat mudah

Penyediaan lahan yangdisewakan 1=Tidak ada penyediaan lahan sewaan

2=Pemetaan luas lahan berbeda jauh antar petani dan kodosi lahan juga berbeda

3=Pemetaan luas lahan hampir sama, jika ada perbedaan kondisi lahan, tidak terlalu signifikan perbedaannya 4=Pemetaan luas lahan sama , sebesar 2.500m² dan kondisi lahan yang diberikan subur

Frekuensi pembinaan 1= Insidentil, jika petani membutuhkan 2= Rutin setiap 1 bulan sekali

3= Rutin setiap 2 minggu sekali 4= Rutin setiap 1 minggu sekali

Pelayanan dan materi pembinaan 1= Materi yang diberikan sangat tidak sesuai dan tidak penting

2=Materi yang diberikan biasa saja 3= Materi yang diberikan sesuai

4=Materi yang diberikan sesuai dan sangat dibutuhkan petani serta mudah dipahami

Pendamping mudah dihubungi dan ditemukan

1=Pendamping hanya datang ketika petani ada masalah 2=Pendamping datang 1 bulan sekali

3=Pendamping datang 1 minggu sekali 4=Pendamping ada setiap hari

Pengetahuan dan kecakapan pendamping

1=Pendamping tidak pintar dan tidak punya kemampuan komunikasi yang baik

2=Pendamping kurang pintar dan kurang mempunyai kemampuan komunikasi yang baik

3=Pendamping cukup pintardan kemampuann berkomunikasinya baik

4=Pendamping pintar dan punya kemampuan berkomunikasi yang sangat baik

Respon terhadap keluhan 1= Semua keluhan tidak di respon dengan baik

2= Semua keluhan di respon dengan kurang baik dan dalam waktu yang agak lama

3=Semua keluhan di respon dengan baik dengan waktu agak cepat

4=Semua keluhan direspon dengan baik dengan waktu yang sangat cepat

Harga beli gabah 1=Harga beli gabah jauh lebih murah daripada harga jual sendiri

2= Harga beli gabah lebih murah daripada harga jual sendiri 3= Harga beli gabah sama daripada harga jual sendiri 4= Harga beli gabah jauh lebih mahal daripada harga jual sendiri

Lampiran 4. Matriks Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Pelaku kemitraan

Aturan Pelaksanaan Keterangan

KEWAJIBAN LPS-DDR

Kewajiban LPS-DDR kepada petani mitra yang dikelola Koperasi dan Gapoktan Memberikan sarana produksi

(benih, pupuk dan pestisida) untuk satu kali masa tanam, selanjutnya LPS-DDR menyediakan sarana produksi secara kontinu melalui KKT.

LPS-DDR memfasilitasi petani dalam mendapatkan benih, pupuk dan pestisida yang dikelola oleh KKT Lisung Kiwari

Sesuai

Memberikan bantuan biaya garap untuk satu kali masa tanam

LPS-DDR memberikan bantuan biaya garap yang besarnya sesuai kebutuhan biaya garap kepada setiap petani mitranya untuk periode musim tanam pertama

Sesuai

Memberikan bantuan lahan sewa selama dua kali masa tanam dengan luas yang didapatkan petani masing-masing 2.500 m²

LPS-DDR menyediakan lahan untuk digarap petani mitra selama 2 periode masa tanam dengan luas yang didapatkan petani tidak sama ada yang < 2.500 m² atau > 2.500 m²

Tidak Sesuai

Memberikan pembinaan teknis non teknis, penyuluhandan pelatihan minimal 1 minggu sekali pada saat pertemuan rutin

Frekuensi pembinaan, penyuluhan dan pelatihan serta pertemuan rutin dilakukan rutin 1 minggu sekali.

Sesuai

Kewajiban LPS-DDR ke petani mitra Menyediakan pendamping yang dapat ditemukan kapan saja oleh petani. Pendamping berada di lokasi setiap hari.

Pendamping hanya datang 1 minggu sekali ke lokasi.

Tidak Sesuai

Merespon segala keluhan petani dengan tindakan yang segera.

LPS-DDR merespon beberapa keluhan petani dengan baik walaupun tindakan penanganannya tidak terlalu cepat, karena butuh waktu untuk mengidentifikasi setiap keluhan, bahkan terkadang keluhan petani tidak diindahkan sama sekali.

Tidak Sesuai

Membeli beras SAE yang dihasilkan KKT dan Gapoktan dengan harga sesuai dengan kesepakatan harga antara kedua belah pihak.

LPS-DDR melakukan pembelian terhadap beras SAE setiap bulannya dengan harga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Sesuai

Melaksanakan pembayaran atas pembelian beras SAE selambat-lambatnya 1 minggu setelah proses pengambilan barang.

Pembayaran sering terlambat melebihi batas yang sudah ditentukan antara 2 minggu hingga 1 bulan.

Tidak Sesuai

Hak LPS-DDR

LPS-DDR mendapatkan beras SAE dengan kualitas seperti yang ada pada SOP

Kualitas beras SAE yang dihasilkan KKT kadang-kadang tidak sesuai SOP yang berlaku

Kurang Sesuai

Kewajiban Koperasi/Gapoktan

Menyediakan sarana produksi bagi petani dengan harga yang lebih murah.

KKT menyediakan sarana produksi yang dibutuhkan petani walaupun kadang-kadang stoknya habis, tetapi tidak dalam waktu yang lamadan harga yang ditawarkan lebih murah.

Sesuai

Memfasilitasi petani mitra dalam hal bantuan biaya garap

Petani mitra mendapat pelayanan untuk pinjaman biaya garap dengan syarat rekomendasi dari ketua kelompok.

Sesuai

Memfasilitasi petani dalam hal sewa lahan

Petani mitra mendapat pelayanan untuk menyewa lahan.

Sesuai Menyediakan beras SAE 8-10 ton

setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan LPS-DDR

KKT kadang-kadang belum mampu memenuhi permintaan dari LPS-DDR dikarenakan faktor musim yang menyebabkan produksinya sedikit.

Kurang Sesuai

Menyediakan beras SAE dengan kualitas sesuai SOP untuk memenuhi kebutuhan LPS-DDR

Kadang-kadang beras SAE yang dihasilkan ada kutu sehingga LPS banyak menerima komplain dari konsumen.

Kurang Sesuai

Membeli gabah dari petani dengan harga sesuai dengan kualitas gabahdan harganya Rp 200,00 lebih mahal dari harga pasaran

Harga gabah yang diterapkan sesuai ddengan kualitas gabah dan minimal Rp200,00 lebih mahal dari harga pasaran

Sesuai

ke petani, dibayar cash pada saat petani menyerahkan gabahnya

dibayarkan secara tunai setelah petani menyerahkan gabahnya ke KKT

Hak Koperasi/Gapoktan

Menerima 60% gabah dari petani yang fungsinya “tabungan” petani untuk menyewa lahan untuk 2 periode tanam, biaya garap petani, pembayaran sarana produksi.

Terkadang ada beberapa petani yang tidak menyimpan 60% hasil panennya untuk “tabungan”, terkadang hasilnya di jual semua ke tengkulak.

Kurang Sesuai

Kewajiban Petani

Mengikuti dan menghadiri seluruh

rangkaian kegiatan pemberdayaan.

(pembinaan,pertemuan rutin, penyuluhan, pelatihan)

Masih ada beberapa petani yang tidak menghadiri ketika ada pertemuan ataupun kegiatan pembinaan.

Tidak Sesuai

Menanam padi sehat sesuai SOP yang berlaku.

Seluruh petani mitra melakukan usahatani sesuai SOP.

Sesuai Menjual gabah kepada koperasi

sebesar 60%, untuk kemudian digunakan untuk sewa lahan 2 periode selanjutnya, untuk simpanan biaya garap , serta biaya sarana produksi petani mitra.

Masih ada beberapa petani yang tidak menyerahkan hasil panennya ke KKT.

Tidak Sesuai

Hak Petani

Mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan sarana produksi.

KKT menyediakan sarana produksi yang diperlukan petani dengan harga yang sama bahkan lebih murah dari harga pasaran.

Sesuai

Mendapatkan pelayanan untuk peminjaman biaya garap.

Petani mitra mendapatkan pelayanan pinjaman biaya garap dengan syarat ada rekomendasi dari ketua kelompok, serta mempunyai simpanan berupa “tabungan” di KKT.

Sesuai

Mendapatkan pelayanan untuk menyewa lahan untuk 1 tahun.

Petani mitra mendapatkan pelayanan untuk sewa lahan untuk 2 periode tanam

Sesuai Mendapatkan pembinaan,

pertemuan rutin serta penyuluhan setiap 1 minggu sekali.

Penyuluhan dan pembinaan serta pertemuan rutin setiap 1 minggu sekali

Sesuai

Koperasi pembayaranya dilakukan saat itu juga secara

tunai

secara tunai dan saat itu juga langsung dibayarkan.

Harga yang ditetapkan KKT untuk harga jual gabah lebih tinggi Rp 200,00 dibandingkan jika dijual di tempat lain, sesuai dengan kualitas gabah.

KKT membeli hasil panen petani sesuai dengan kualitas gabah dengan harga Rp 200,00 lebih mahal dari harga di tempat lain.

Lampiran 5. Penjualan Beras SAE ke LPS-DDR Tahun 2008-2010 Bulan 2008 2009 2010 Jumlah (kg) Harga (Rp/kg) Total (Rp) Jumlah (kg) Harga (Rp/kg) Total (Rp) Jumlah (kg) Harga (Rp/kg) Total (Rp) Januari 12.300 6.300 77.490.000 5.481 7.000 38.367.000 3.650 6.100 22.265.000 Februari 13.450 6.300 84.735.000 6.833 7.000 47.831.000 2.150 6.100 13.115.000 Maret 15.779 6.300 99.407.700 9.500 7.000 66.500.000 2..000 6.100 12.200.000 April 11.294 6.300 71.152.200 11.100 7.000 77.700.000 2.135 6.100 13.023.500 Mei 9.858 6.300 62.105.400 5.550 7.000 38.850.000 2.930 6.100 17.873.000 Juni 13.285 6.300 83.695.500 7.235 7.000 50.645.000 2.330 6.100 14.213.000 Juli 8.938 6.300 56.309.400 10.710 7.000 74.970.000 5.550 6.100 33.855.000 Agustus 12.685 6.300 79.915.500 14.030 7.000 98.210.000 2.600 6.100 15.860.000 September 6.242 6.300 39.324.600 9.320 7.000 65.240.000 2.388 6.100 14.566.800 Oktober 7.500 6.300 47.250.000 4.496 7.000 31.472.000 2.950 6.100 17.995.000 November 6.400 6.300 40.320.000 3.555 7.000 24.885.000 5.100 6.100 31.110.000 Desember 7.200 6.300 45.360.000 2.600 7.000 18.200.000 4.800 6.100 29.280.000 Total 124.931 787.065.300 90.410 632.870.000 38.583 235.356.300 Sumber : Buku Profil Gapoktan Silih Asih, 2011

Lampiran 6. Produksi Beras SAE Gapoktan Silih Asih Tahun 2008-2010 Tahun 2008 2009 2010 Januari 55.351 25.834 28.888 Februari 50.873 35.392 26.298 Maret 50.873 69.267 42.758 April 38.046 73.796 27.462 Mei 41.373 16.715 38.877 Juni 36.420 42.158 38.877 Juli 45.891 47.666 36.625 Agustus 55.030 60.960 31.412 September 35.000 39.118 38.649 Oktober 58.738 56.963 44.820 November 32.820 24.142 28.783 Desember 55.003 26.804 20.054 Total 555.418 518.815 403.503