• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amin, M. N. m. (2012). Gambaran Determinan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Perawatan KRL Depo Depok Tahun 2012. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Arini, E. Y. (2005). Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural tenaga kerja unit produksi di PT. Kurnia Jati Utama Semarang. Universitas Diponogoro Semarang, Semarang.

Ballenger, John Jacob. (1997). Peyakit Telinga, Hidung, Teggorok, Kepala, dan Leher Jilid Dua edisi 13. Jakarta: Binarupa Aksara.

Banitriono, R. (2012). Hubungan Antara Kemampuan Pendengaran dan Radius Rumah pada Warga Masyarakat di Sekitar PLTD Siantan Hilir. Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Bashiruddin, J. (2009). Program Konservasi Pendengaran pada Pekerja yang Terpajan Bising Industri. Maj Kedokt Indon, Volum: 59(NO 1), 14-19.

Broek P, L. F. (2009). Buku Saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan Telinga, Ed.12. Jakarta: EGC.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Jakarta : Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Djalante, S. (2010). Analisis Tingkat Kebisingan di Jalan Raya yang Menggunakan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APIL) (Studi kasus: Simpang Ade Swalayan). Jurnal SMARTek, Vol. 8 (No. 4), 280 - 300.

European Agency for Safety and Health at Work. (2008). What Problem Can

Noise Cause. Diunduh dari

http://osha.europa.eu/en/topics/noise/index_html/problems_noise_cause_ht ml. Diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 19.19 WIB.

Istantyo, D. (2011). Pengaruh Dosis Kebisingan dan Faktor Determinan Lainnya terhadap Gangguan Fungsi Pendengaran pada Pekerja Bagian Operator PLTU Unit 1-4 PT Indonesia Power UBP Suralaya Tahun 2011. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.

Kim, Myung Gu. (2009). Hearing Threshold of Korean Adolescents Associated with the Use of Personal Music Players. Yonsei Medical journal: Yonsei University College of Medicine.

Krismadies. (2013). Analisis Gangguan Pendengaran Pada Pekerja yang Terpajan Bising di PT X November 2012. Universitas Indonesia, Depok.

Lusianawaty, d. (2002). Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Pekerja Perusahaan Baja di Pulau Jawa. Kedokteran Trisakti, Vol. 21(No.3), 84-90.

Murti, Bhisma. (1997). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

NIDCD. (2008). Noise-Induced Hearing Loss. Diunduh dari http://www.nidcd.nih.gov/health/hearing/pages/noise.aspx. Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 12.34 WIB.

NIOSH. (1998). Criteria For A Recommended Standard Occupational Noise Exposure Revised Criteria 1998. US Departement of Health and Human Services, NIOSH: OHIO.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

P.K., Suma’mur. (2009) . Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta : CV. Sagung Seto.

Permaningtyas, L., dkk. (2011). Hubungan Lama Masa Kerja dengan Kejadian Noise-Induced Hearing Loss pada Pekerja Home Industry Knalpot di Kelurahan Purbalingga LOR. Mandala of Health, Vol. 5(No. 3).

Primadona, A. (2012). Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Penurunan Pendengaran pada Pekerja di PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang Tahun 2012. Universitas Indonesia, Depok.

Rambe, Andriana Yunita Murni. (2003).Gangguan Pendengaran Akibat Bising. USU Digital Library: FK Bagian Ilmu Penyakit THT Universitas Sumatra Utara.

Roestam, Ambar W. (2004) .Program Konservasi Pendengaran Tempat Kerja. Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: FKUI Jakarta.

Sabri, Luknis. Hatono, Susanto Priyo. (2014). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Press.

Santoso, B. (2008). Analisis Kebisingan pada Proses Produksi Gula pada Stasiun Makanan, Putaran, dan Power House di PG Bungamayang, Lampung. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sari, d. (2012). Pemetaan Tingkat Kebisingan dan Hubungan Lama Pemaparan Terhadap Gangguan Pendengaran pada PT PLN (Persero) Sektor Mahakam Samarinda. Fisika Mulawarman, Vol.8(No.1), 9-18.

Shofwati, Iting. Satar, Yuli Prapanca. (2009). Hygiene Industri. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Soepardi. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Keenam. Jakarta: Balai penerbit FKUI.

Soeripto. (2008). Hygiene Industri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Sutopo, M., dkk. (2007). Hubungan Antara Intensitas Kebisingan Aktivitas Penerbangan di Bandara Adi Sucipto dengan Nilai Ambang Pendengaran pada Anak. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 23(No. 1), 12-20.

Standard, John J.. 2002. Chapter 9 : Industrial Noise, dalam Barbara A. Plog dan Patricia J. Quinlan (editor), Fundamentals of Industrial Hygiene 5th Edition. United States of America : National Safety Council.

Tantana, O. (2014). Hubungan Antara Jenis Kelamin, Intensitas Bising, dan Masa Paparan dengan Risiko terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising Gamelan Bali pada Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan. Universitas Udayana, Denpasar.

Lampiran 4 Denah Departemen

Gambar 1. Denah Metal Forming dan Heat Treatment

Lampiran 5

Surat Persetujuan sebagai Subyek Penelitian Dengan hormat,

Sehubungan dengan sedang dilakukannya penelitian mengenai “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja di Departemen Metal Forming dan Heat Treatment PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2015”, Saya Mahasiswi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai peneliti, bermaksud melakukan pengambilan data primer dengan membagikan kuesioner untuk kemudian diisi oleh pekerja PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Kuesioner diisi dengan cara menjawab pertanyaan secara singkat dan jelas. Setelah terisi lengkap, harap kuesioner ini dikembalikan kepada peneliti.

Peneliti mengharapkan para pekerja dapat menjawab sendiri semua pertanyaan dalam kuesioner ini dengan jujur sesuai dengan kondisi sebenarnya di tempat kerja, sehingga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk kedepannya. Perlu diketahui bahwa pengisian kuesioner ini tidak akan berpengaruh pada nama baik dan pekerjaan para pekerja. Semua jawaban yang diberikan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Alamat :

Menyatakan setuju menjadi subyek penelitian, dengan catatan bila suatu saat merasa dirugikan, maka berhak membatalkan persetujuan ini.

Bandung, 2015 Pembuat Pernyataan

Lampiran 6

KUESIONER

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja di Departemen Metal Forming dan Heat Treatment PT Dirgantara Indonesia (Persero)

Tahun 2015

Tanggal Pengisian :

I. Identitas Pekerja

1. Nomor Responden : ………......(diisi oleh Peneliti)

2. Nama Lengkap : ………... 3. No.hp : ... 4. Departemen : ... 5. Unit/bagian : ...

II. Gejala Gangguan Pendengaran

1. Apakah Anda sering merasakan telinga Anda berdengung/berdenging?

a. Ya

b. Tidak

2. Di saat kapan Anda merasakan telinga Anda berdengung/berdenging?

a. Saat bekerja

b. Setelah selesai bekerja

3. Apakah Anda juga merasakan telinga Anda berdengung saat libur /cuti/

off kerja ?

a. Ya

b. Tidak

4. Menurut Anda, apakah setelah bekerja di PT. Dirgantara Indonesia

(Persero) pendengaran Anda menurun?

a. Ya, Sejak tahun...

b. Tidak

5. Jika YA, menurut Anda apa yang menyebabkan Anda mengalami

penurunan pendengaran?

a. Kebisingan di tempat kerja

b. Memiliki riwayat penyakit telinga

c. Memiliki hobi yang berhubungan dengan kebisingan

d. Lainnya, sebutkan………

6. Menurut Anda, bagaimana sifat gangguan/penurunan pendengaran yang

Anda rasakan?

a. Kadang-kadang

b. Menetap

a. Ya

b. Tidak

8. Apakah Anda mengalami kesulitan berkomunikasi / berbicara dengan

orang lain?

a. Ya

b. Tidak (jika jawaban “Tidak” lanjut ke bagian III)

9. Menurut Anda kesulitan berkomunikasi disebabkan oleh apa?

a. Suara terlalu kecil

b. Anda kurang mendengar

c. Suasana berisik

d. Lain-lain, Sebutkan:……….

III. Usia

1. Tempat Tanggal Lahir :

...

IV. Masa Kerja

1. Mulai kapan anda bekerja di PT. Dirgantara Indonesia (Persero)?

Sebutkan ...

2. Apakah sebelum anda bekerja di departemen ini, anda pernah bekerja di

departemen lainnya?

a. Ya. Pada departemen ...

b. Tidak

3. Apakah anda pernah bekerja di tempat/perusahaan lain sebelum bekerja

di PT Dirgantara Indonesia (Persero)?

a. Ya

b. Tidak (lanjut ke bagian V)

4. Di departemen apa anda bekerja? Sebutkan...

5. Apakah di tempat kerja anda terdahulu memiliki bahaya kebisingan?

a. Ya

b. Tidak

6. Mulai kapan anda bekerja di tempat tersebut? Sebutkan...

7. Sampai kapan anda bekerja di tempat tersebut? Sebutkan...

V. Riwayat Merokok

1. Apakah saat ini anda merokok?

a. Ya (jawab pertanyaan 1-4)

b. Tidak (lanjut ke pertanyaan nomor 5)

2. Kapan anda mulai merokok? Tahun...

3. Rata-rata berapa batang rokok yang anda habiskan dalam sehari?

Sebutkan ... batang

4. Jenis rokok apa yang sering anda konsumsi?

a. Kretek

b. Filter

b. Tidak (lanjut ke bagian VI)

6. Mulai kapan anda merokok? Sebutkan...

7. Rata-rata berapa batang rokok yang anda habiskan dalam sehari pada saat

itu? Sebutkan ... batang

8. Kapan anda berhenti merokok? Tahun...

VI. Hobi

1. Apakah anda memiliki hobi yang berhubungan dengan suara bising?

a. Ya

b. Tidak

2. Di bawah ini, manakah hobi yang sering anda lakukan? (jawaban boleh

lebih dari satu)

a. Mendengarkan musik

b. Dugem

c. Karaoke

d. Nonton film bioskop

e. Diving/menyelam

f. Berbelanja

g. Menembak

h. Lain-lain, sebutkan...

VII. Penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT)

1. Apakah perusahaan menyediakan Alat Pelindung Telinga (APT)?

a. Tidak

b. Ya

2. Apakah anda diberikan pelatihan/training mengenai penggunaan Alat

Pelindung Telinga (APT)?

a. Tidak

b. Ya

3. Apakah anda menggunakan Alat Pelindung Telinga (APT) ketika

bekerja?

a. Tidak (lanjut ke pertanyaan nomor 5)

b. Ya

4. Apa jenis Alat Pelindung Telinga (APT) yang anda gunakan?

a. Earmuff b. Earplug c. Headset d. Kapas

5. Mengapa anda tidak menggunakan Alat Pelindung Telinga (APT)? a. Tidak Tersedia

b. APT rusak

c. APT tidak nyaman digunakan d. Lainnya...

VIII. Dosis Kebisingan

No. Jam Proses kerja / jenis pekerjaan

Mesin / alat yang digunakan Area Kerja 1 Jam ke-1 2 Jam ke-2 3 Jam ke-3 4 Jam ke-4 5 Jam ke-5 6 Jam ke-6 7 Jam ke-7 8 Jam ke-8

Lampiran 7