• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Perum Perhutani KPH Jember

DAFTAR PUSTAKA

Aji GB et al. 2009. Social forestry di Indonesia: kolaborasi pengelolaan sumberdaya hutan. Jakarta [ID]: Departemen Kehutanan.

Badan Pusat Statistik. 1994. Sensus Pertanian (ST) 1983. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2000. Konsep Dasar Rumah Tangga. [Internet]. [Dikutip 27 Februari 2014]. Jakarta: BPS. Dapat diunduh dari:

http://demografi.bps.go.id/versi2/index.php?optio=com_content&view=a

rticle&id=948&Itemid=112&lang=en

Chambers R. 1992. Rural Appraisal: Rapid, Relaxed, and Participatory. Sussex, [UK]: Oxford University Press.

Chambers S. 1996. Participatory Rural Apraisal: Memahami Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Dewi R dan Muslich M. 2005. Analisis model-model pengelolaan hutan berbasis masyarakat di Indonesia. Bogor [ID]: Latin. 64 hal.

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2012. Eksekutif Data Strategis Kehutanan 2012. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 20/Menhut-II/2012.

Dharmawan AH. 1994. Farm Income and Financing in Rural Indonesia (A Case Study From West Kalimantan). [Tesis]. Gottingen: Alano. 129 hal. Dharmawan AH. 2001. Farm Household Livelihood Strategies and Socio

Economic Changes in Rural Indonesia. Socioeconomic Studies on Rural Development Vol. 124. Kiel (DE): Wissenchaftsverlag Vauk Kiel KG. Dharmawan AH. 2007. Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan

Sosiologi Nafkah (Livellihood Sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor. [internet]. [diunduh 11 Maret 2014]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. ISSN: 1987-4333, vol. 01, no. 2. Dapat diunduh dari:

http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi-1.pdf

Ellis F. 1988. Peasant Economics: Farm Household and Agrarian Development. Cambridge (US): Cambridge University Press.

Ellis F. 2000. Rural livehoods and diversity in developing countries. New York (US): Havard University Press.

Fandeli C. 1995. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Jakarta (ID):Liberty.

Hardjanto. 2003. Keragaan dan Pengembangan Usaha Kayu Rakyat di Pulau Jawa. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hidayah MA. 2012. Manajemen Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan Berbasis Komunitas (Studi Kasus: Konsep PHBM Di Kph Randublatung, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hindra B. 2005. Indonesia Community Forestry 2005. Community Forestry Status Report. Jakarta (ID): Ministry of Forestry of Indonesia.

64

Iqbal M. 2004. Strategi Nafkah Rumahtangga Nelayan (Studi Kasus Di Dua Desa Nelayan Tangkap Kabupaten Lamongan Jawa Timur). [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 183 hal.

Lestari D. 2005. Strategi Nafkah Rumah Tangga Nelayan Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa (Studi Kasus Komunitas Nelayan Banyuwoto, Jawa Tengah dan Komunitas Nelayan Cipatuguran, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB.

Maksum J. 2008. PHBM dan percobaan desentralisasi setengah hati (studi kasus di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Suporaharjo, Setyowati AB, editor. Desentralisasi tata kelola hutan di Indonesia: tantangan menyiasati politik lokal. Bogor [ID]: Pustaka Latin.

Muhshi MA. 2004. SHK Sebagai Model Pengelolaan Hutan oleh Rakyat. Jurnal Kehutanan Masyarakat. Vol.II No.2: hal 20-35.

Nakajima C. 1986. Subjective Equilibrium Theory of the Farm Household. Amsterdam Elsevier Science Publisher BV.

Nurwanto dan Prakoso. 1979. Pembentukan Hutan Rakyat sebagai Wujud Nyata Penghijauan untuk Masyarakat. Seminar dan Reuni Ke III. Yogyakarta (ID): Fakultas Kehutanan UGM.

[PP] Perraturan Pemerintah RI No.34 tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Penngelolaan Hutan.

Purnomo AM. 2006. Strategi Nafkah Rumahtangga Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus Desa Peserta PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 218 hal.

Scoones. 1998. Sustainable Rural Livelihoods a Framework for Analysis. IDS Working Paper 72. Brighton (UK): Institute for Development Studies. Simon H. 2004. Aspek sosio teknik pengelolaan hutan jati di Jawa. Yogyakarta

[ID]: Pustaka Pelajar.

Singarimbun M, Effendi S (ed). 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta (ID): Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

[SK Dir] Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 136/KPTS/DIR/2001 Tentang Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

[SK Dir] Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 268/KPTS/DIR/2007 Tentang Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) PLUS.

[SK Dir] Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 628/KPTS/DIR/2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat Subali A. 2005. Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Pola Nafkah Rumah Tangga

Petani. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, IPB.

Suharjito D. 2008. Modal Sosial Dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan Pada Masyarakat Kasepuhan, Banten Kidul. Bogor: Balitbang Kehutanan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 5 N. 4 Desember 2008, hal. 317-335.

Tadjudin D. 2000. Manajemen Kolaborasi. Bogor (ID): Pustaka LATIN.

Turasih. 2011. Sistem nafkah rumahtangga petani kentang di dataran tinggi Dieng (kasus Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara,

65 Provinsi Jawa Tengah. [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 114 hal.

[UU] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.

White B. 1978. “Rumah Tangga Sebagai Unit Analisa”. Dipresentasikan pada Lokakarya Studi Dinamika Pedesaan Jawa Timur. Survey Agro Ekonomi Universitas Brawijaya.

White BNF. 1990. Agroindustri, industrialisasi pedesaan, dan transformasi pedesaan. Dalam: Sajogyo, Tambunan M, editor. Bunga rampai: Industrialisasi Pedesaan. Jakarta (ID): PT Sekindo Eka Jaya.

Widiyanto. 2009. Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Tembakau di Lereng Gunung Sumbing (Studi Kasus di Desa Wonotirto dan Campursari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung). [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 137 hal.

67

68

Lampiran 2. Dokmentasi

Sekertariat LMDH Hutan jati Perhutani

Hutan Perhutani kebun jagung warga

69 Lampiran 3. Kerangka Sampling

1 SYO L 38 TMI P 75 SLM L

2 JWR L 39 YAN L 76 WAN L

3 MAD L 40 TRJ L 77 SAR L

4 KAZ L 41 TUM L 78 SBR L

5 RIB L 42 IVK L 79 MAR P

6 MID L 43 GIM L 80 SJO L

7 SKU L 44 GYM P 81 WRJ L 8 JIM L 45 SND L 82 SLA L 9 JML L 46 PAW L 83 RJT L 10 MIR L 47 SUL L 84 WLS L 11 SAW L 48 JMR L 85 SIY L 12 JMT L 49 SMI L 86 UMN L 13 WGM L 50 DAH L 87 WAK L 14 MRW L 51 MDI L 88 SLO L 15 SUR L 52 SUN L 89 SKR L

16 MYO L 53 SAT L 90 MAZ P

17 MIN L 54 SUW L 91 MRT L

18 KSN L 55 BJO L 92 SMN L

19 SPR L 56 SYO L 93 SMJ L

20 MID L 57 PAG L 94 TLS L

21 SUK L 58 TAR L 95 GNO L

22 KUS L 59 SUD L 96 SRN L

23 LUS P 60 MDY L 97 SRT L

24 IML L 61 JUM L 98 STM P

25 GMN L 62 KEM L 99 SID L

26 DJO L 63 KSR L 100 AMB L

27 MUY L 64 IMP L 101 PON L

28 GEN P 65 WRD L 102 SAL P 29 BKR L 66 WRY L 103 SAM P 30 SIK P 67 SRJ L 104 SAM L 31 DIR L 68 SRH P 105 PND L 32 ASU L 69 WGT L 106 BUD L 33 IWT L 70 WDO L 107 SMT L 34 BAK L 71 SKC L 108 TRY L 35 GMR L 72 SKR L 109 RMD L

70

Lampiran 4. Metode Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data Data Yang di kumpulkan

Kuantitatif ( kuisioner)  Luas lahan PHBM dan non- PHBM yang di garap oleh responden

 Pendapatan dari lahan PHBM dan Non- PHBM

 Biaya usaha tani

 Kepemilikan aset dan hewan ternak

 Jenis profesi/ usaha / kegiatan non pertanian

 Pendapatan total dari kegiatan non pertanian

Kualitatif ( wawancara mendalam)  Bentuk keterlibatan

masyarakat dalam program PHBM

 Hak dan kewajiban masyarakat dan pihak Perum Perhutani  Tanaman apa saja yang boleh

ditanam di lahan PHBM  Sejarah di kawasan hutan

tersebut

Observasi  Kondisi lahan hutan yang

digarap masyarakat

 Kondisi desa dan sekitar desa  Tanaman yang ditanam Perum

Perhutani dan Masyarakat

Analisa Dokumen  Profil KPH Jember dan BKPH

Seputih

 Profil dan gambaran umum Desa Seputih

 Arsip LMDH Sumber Makmur  Jurnal serta artikel ilmiah

71 Lampiran 5 Grand tabel kepemilikan lahan pertanian,lahan PHBM,dan

pendapatan no kepemilikanlaha n non phbm (ha) tingkat penguasaan lahan phbm (ha) pendapata n non phbm (/th) pendapatan PHBM (/th) pendapata n non pertannian (/th) total pendapatan (/th) 1 0,2 0,5 1050000 2800000 9000000 12850000 2 0,2 0,7 1770000 3400000 9000000 14170000 3 0,2 1 2130000 4960000 9000000 16090000 4 0,2 1,5 1050000 8200000 50000000 59250000 5 0,2 2 1050000 26500000 9000000 36550000 6 0,2 2,5 1770000 8440000 7200000 17410000 7 0,25 0,5 930000 4600000 9000000 14530000 8 0,25 0,5 1770000 2200000 9000000 12970000 9 0,25 0,5 1770000 1240000 9000000 12010000 10 0,25 0,7 1770000 2800000 9000000 13570000 11 0,25 0,75 1770000 4000000 12000000 17770000 12 0,25 0,75 1770000 4000000 9000000 14770000 13 0,25 0,75 930000 1600000 9000000 11530000 14 0,25 1 1770000 10000000 9000000 20770000 15 0,25 1 1770000 14800000 7200000 23770000 16 0,25 1 1050000 19600000 8000000 28650000 17 0,25 1 1770000 4960000 15000000 21730000 18 0,25 1 1770000 4000000 10000000 15770000 19 0,25 1,5 1770000 5800000 9000000 16570000 20 0,25 1,5 1770000 8200000 18000000 27970000 21 0,25 2 1770000 39200000 9000000 49970000 22 0,3 0,5 1410000 1360000 9000000 11770000 23 0,3 1 1410000 4600000 15600000 21610000 24 0,3 1 1410000 4600000 18000000 24010000 25 0,3 1 1410000 4600000 12000000 18010000 26 0,4 0,5 1770000 1360000 7200000 10330000 27 0,4 0,5 2850000 680000 9000000 12530000 28 0,4 0,75 2850000 1600000 10800000 15250000 29 0,5 0,5 2130000 2920000 9000000 14050000 30 0,5 0,5 2850000 1600000 10800000 15250000 31 0,5 0,5 2850000 5200000 7200000 15250000 32 0,5 0,5 2850000 5200000 24000000 32050000 33 0,5 0,5 2850000 1600000 9000000 13450000 34 0,5 0,5 1650000 1600000 9000000 12250000 35 0,7 1 3570000 5440000 9000000 18010000

73 RIWAYAT HIDUP

Fatwa Muhammad Aziz lahir di Banyuwangi 16 juli 1992. Merupakan putra dari pasangan Abdul Azis dan Ayu Nuruliya, anak ke dua dari tiga bersaudara. Pendidikan formal terakhir yang ditempuhyakni Sekolah Menegah Atas Negeri Kalisat padatahun 2007- 2010. Setelah lulus dari SMA dilanjutkan menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI dan diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Selama penulis menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor, penulis pernah aktif dalam organisasi club asrama sebagai ketua club art dormitory club, Max sebagai anggota, serta anggota UKM Gentra Kaheman. Dalam penyelesaian skripsi ini juga penulis juga membangun usaha yang bergerak dibidang jasa travelling dan kegiatan outdoor.

Dokumen terkait