Bell S. 2008. Design for Outdoor Recreation. New York: Taylor and Francis Group.
Damanik J dan Helmut FW. 2006. Perencanaan Pariwisata: dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
David FR. 2008. Manajemen Strategi ke-10. Terjemahan Oleh Budi S. StrategicManagement: Concepts and Cases, 10th ed. Jakarta: Salemba Empat.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2007. Pedoman Objek dan Daya Tarik Wisata Andalan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengembangan Produk Pariwisata.
Departemen Kehutanan. 2007. Kumpulan Peraturan dan Pedoman Pariwisata Alam. Pelatihan Pariwisata Alam 31 Oktober - 2 November 2007. Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konsevasi Alam.
Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan WWF-Indonesia. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. assets.wwfid.panda.org/ (18 Maret 2010).
Douglas WR. 1982. Forest Recreation. New York: Pergamon Press.
Hade. 2009. Lembah Harau (Harau Valley). http://dreamlandbukittinggi.
indonesiatravel.biz/ (18 Maret 2010).
Kinnear TC and Taylor JR.1991. Marketing Research: an Applied Approach 4th Ed. New York: McGraw-Hill .
Knudson DM. 1984. Outdoor Recreation. New York: Macmilan Publishing Company.
Korean addicted. 2009. Lembah Harau nan Mantap. http://kebanggaankuindonesia.
blogspot.com (18 Maret 2010).
Mason P. 2003. Tourism Impacts, Planning, and Management. Oxford: Elsevier Butterworth-Heineman. 195 hal.
Mitchell B. 1997. Resource and Enviromental Management. Ontario: Addison Wesley Longman Limited.
Nurisjah S, Pramukanto, dan Wibowo. 2003. Daya Dukung dalam Perencanaan Tapak. Bogor: Program Studi Arsitektur Pertamanan, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. (tidak untuk dipublikasikan).
Oktadiyani P. 2006. Alternatif Strategi Pengelolaan Taman Wisata Alam Kawah Kamojang Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. [skripsi]. Departemen Konsevasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Pendit NS. 1981. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Qomariah L. 2009. Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Meru Betiri (Studi Kasus Blok Rajegwesi SPTN I Sarongan). [skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Bogor : Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Ristiyanti E. 2008. Strategi Pengembangan Wisata Alam Berbasis Masyarakat (Studi di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Merapi Daerah Istimewa Yogyakarta). [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
STR. 2009. Lembah Harau, 50 Kota. Sumatera Barat. http://jalanjalanterus.
wordpress.com/ (18 Maret 2010).
Tim Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat. 2000. Laporan Identifikasi Unggulan Potensi Cagar Alam Lembah Harau. Padang: Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat.
Tim Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat. 2000. Rencana Pengelolaan Cagar Alam Lembah Harau. Padang: Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat.
Untari R. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Zona Wisata Bogor Barat Kabupaten Bogor. [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
U.S. Department of Agriculture. 1974. National Forest Landscape Management Volume 2. Washington: U.S. Department of Agriculture.
Lampiran 1 Kriteria dan Bobot Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)
1 Daya Tarik Bobot: 6
No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai
1 Keunikan sumber daya: ≥ 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada
a. Air terjun b.Gua c. Flora d.Fauna e. Sungai f. Kesenian tradisional g. Peninggalan sejarah h.Upacara adat i. Kebudayaan masyarakat 30 25 20 15 10
2 Banyaknya potensi sumber daya alam yang menonjol: ≥ 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada
a. Batuan b. Flora c. Fauna d. Air e. Gejala alam 30 25 20 15 10
3 Kegiatan wisata yang dapat dilakukan: ≥ 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Menikamatikeindahan alam b. Melihat flora dan fauna yang ada c. Memancing d. Trecking e. Mandi/berenang f. Penelitian/pendidikan g. Berkemah h. Berperahu 30 25 20 15 10
4 Kebersihan objek wisata tidak ada pengaruh dari: Ada 6 Ada 5 Ada 3-4 Ada 1-2 Tidak ada
a. Industri 30 25 20 15 10
b.Jalan ramai motor/mobil c. Pemukiman penduduk d.Sampah e. Binatang f. Corat-coret (vandalisme) g.Pencemaran lainnya
5 Kenyamanan: Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Udara bersih dan sejuk
b.Bebas dari bau yang menganggu c. Bebas dari kebisingan
d.Pelayanan terhadap pengunjung yang baik
30 25 20 15 10
6 Keamanan: Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Tidak ada arus yang berbahaya b.Tidak ada pencurian
c. Tidak ada perambahan dan penebangan liar d.Tidak ada kepercayaan yang menggangu
e. Tidak ada penyakit yang berbahaya seperti malaria
30 25 20 15 10
2 Aksesibilitas Bobot: 5
No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai
1 Kondisi jalan Baik Cukup Sedang Buruk
30 25 20 15
2 Jarak dari pusat kota < 5 km 5-10 km 10-15 km > 15 km
30 25 20 15
3 Tipe jalan Jalan aspal lebar > 3 m Jalan aspal lebar < 3 m Jalan batu Jalan tanah
30 25 20 15
4 Waktu tempuh dari pusat 1-2 jam 2-3 jam 3-4 jam ≥ 5 jam
30 25 20 15
3 Kondisi Lingkungan Sosial Ekonomi Bobot: 5
No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai
1 Tata ruang wilayah objek
Ada dan sesuai Ada tapi tidak sesuai Dalam proses penyusunan
Tidak ada
30 25 20 15
2 Status lahan Lahan negara Lahan adat Hutan hak Tanah milik
30 25 20 15
3 Mata pencaharian penduduk
Pemilik lahan/pegawai Sebagian besar
pedagang kecil,industry kecil dan pengrajin
Petani dan berkebun Sebagian besar buruh tani
30 25 20 15
4 Pendidikan Sebagian besar lulus SMA ke atas
Sebagian besar lulus SMP ke atas
Lulus SD sebagian besar
Sebagian besar tidak lulus SD
30 25 20 15
4 Akomodasi Bobot: 3
No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai
1 Jumlah kamar (Buah) > 100 75-100 30-75 < 30 Tidak ada
30 25 20 15 10
2 Jarak dari pusat kota ≥ 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak ada
30 25 20 15 10
5 Prasarana Dan Sarana Penunjang (Radius 10 km dari objek) Bobot: 3
No Unsur/Sub Unsur ≥ 4 Ada 3 Kriteria dan Nilai Ada 2 Ada 1 Tidak Ada
1 Prasarana: 30 25 20 15 10
a. Kantor pos b.Jaringan telepon c. Puskesmas/klinik d.Wartel/faksimili e. Warnet f. Jaringan listrik g. Jaringan air minum h.Surat kabar
2 Sarana penunjang: a. Rumah makan/minum b. Pusat perbelanjaan/pasar c. Bank/money changer d. Took cindera mata e. Tempat peribadatan f. Toilet umum g. Transportasi
30 25 20 15 10
Lampiran 2 Kriteria Penilaian Kesiapan Pengembangan Community-Based Ecotourism (CBE)
1 Aspek Sosial Ekonomi Bobot: 6
No Prinsip Kriteria Indikator Ada 1-2 Tidak Ada
1 Pasar 1 Adanya potensi/peluang pasar 2 Tumbuhnya pelaku usaha
1 Peningkatan jumlah kunjungan 2 Pertumbuhan jumlah pelaku
usaha
20 10
2 Ekonomi kerakyatan
Terbukanya peluang usaha dan kesempatan kerja
1 Peningkatan jumlah kunjungan 2 Tumbuhnya pelaku usaha
ekonomi mikro
20 10
3 Penggunaan sumber daya setempat
Tumbuhnya kreativitas masyarakat 1 Peningkatan sarana/prasarana 2 Meningkatnya permintaan
sumber daya lokal
20 10
4 Unit selling point
(USP)
1 Branding image
2 Produk layak jual dan kualitas
Kunjungan berkesinambungan 20 10
5 Partisispasi masyarakat dalam investasi
Keberadaan sumber daya lokal sebagai aset
1 Setiap sumber daya lokal dapat menjadi nilai pokok
2 Meningkatnya alur distribusi lokal
20 10
6 Pembagian keuntungan
Adanya pengaturan/kesepakatan antar-pihak bersama pemerintah
Kontribusi keuntungan semua pihak 20 10
2 Aspek Sosial Budaya Bobot: 6
No Prinsip Kriteria Indikator Ada 3 Ada 1-2 Tidak Ada
1 Pelestarian Adanya norma dan nilai 1 Adanya norma dan nilai-nilai budaya setempat yang masih berlaku dan dipegang teguh serta mengikat di dalam
20 15 20
masyarakat
2 Adanya upacara-upacara adat yang masih
diselenggarakan 2 Apresiasi Adanya upacara adat
Adanya kelempok kesenian
1 Jumlah/jenis upacara adat 2 Jumlah grup kesenian
tradisional/modern 3 Interaksi seni budaya
20 15 20
3 Pengaturan Adanya pengaturan adat Masih adanya kelembagaan masyarakat
20 15 20
3 Aspek Lingkungan Bobot: 6
No Prinsip Kriteria Indikator Ada 3 Ada 1-2 Tidak Ada
1 Pengelolaan 1 Aturan tertulis/tidak tertulis di desa
2 Sadar lingkungan
1 Adanya sanksi lingkungan 2 Masih adanya kegiatan kerja
bakti/gotong royong
3 Tertata, bersih, nyaman, dan asri
20 15 10
2 Konservasi Pemanfaatan lingkungan alam dan budaya yang berkelanjutan
1 Lingkungan lestari 2 Seni budaya masih eksis 3 Masyarakat masih
mendapatkan nilai ekonomi dari lingkungan
20 15 10
3 Sadar lingkungan
Pemahaman tentang arti dan manfaat linkungan meningkat
1 Meningkatnya perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan 2 Adanya pendidikan tentang
lingkungan pada sektor formal dan informal
20 15 10
4 Aspek Pengelolaan Bobot: 6
No Prinsip Kriteria Indikator ≥ 3 Ada 1-2 Tidak Ada
1 Adanya institusi di masyarakat lokal
Partisipasi masyarakat 1 Adanya peran aktif dari institusi atau kelompok masyarakat 2 Keterlibatan pemangku kepentingan/stakeholders 20 15 10 2 Melibatkan semua pemangku kepentingan
Transparansi 1 Meningkat jumlah
masyarakat yang memperoleh manfaat 2 Tersedianya mekanisme
pendistribusian keuntungan 3 Tidak ada masyarakat yang
menyampaikan keluhan
20 15 10
3 Peningkatan kapasitas 1 Pengetahuan dan
keterampilan kelompok masyarakat meningkat 2 Semua guide terlatih dan
memperoleh lisensi (terdapat pelatihan setidaknya sekali setahun)
3 Kesadaran kelompok masyarakat tentang konservasi sumber daya alam meningkat
4 Terbentuknya monitoring unit di tingkat masyarakat 5 Jumlah pelatihan
(konservasi, skill, dan pengetahuan sebagai pemamdu)
20 15 10
6 Kepuasan pengunjung meningkat
4 Regulasi 1 Kesepakatan pengelolaan
yang legalitas hukumnya diakui masyarakat dan pemerintah desa
2 Adanya nota kerjasama atau management agreement dengan pemilik kawasan 3 Adanya code of conduct
20 15 10
5 Isu keberlanjutan 1 Tersedianya produk-produk
yang ramah lingkungan 2 Mandiri
20 15 10
Lampiran 3 Kriteria Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata (Kuesioner)
1 Karakteristik Masyarakat (berdasarkan sampel responden) Bobot: 5
No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai
1 Pendidikan Sebagian besar
lulus SMA ke atas
Sebagian besar lulus SMP ke atas
Sebagai besar lulus SD
Sebagian besar tidak lulus SD
30 25 20 15
2 Mata pencaharian penduduk Pemilik
lahan/pegawai Sebagian besar pedagang kecil,industry kecil dan pengrajin Petani dan berkebun Sebagian besar buruh tani 30 25 20 15
3 Status kependudukan Mayoritas
responden asli
Responden asli dan pendatang sama Mayoritas responden pendatang Tidak ada informasi 30 25 20 15
2 Persepsi Masyarakat Mengenai Pengembangan Ekowisata Bobot: 6
No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai
1 Objek yang perlu dilestarikan: ≥ 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada
a. Keindahan alam
b.Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) c. Peninggalan sejarah
d.Kebudayaan lokal e. Lainnya
30 25 20 15 10
kelesatarian sependapat sependapat sependapat
30 25 20 15 10
3 Kegiatan menjamin kelesatarian kawasan: ≥ 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada
a. Adanya pembatasan jumlah pengunjung
b. Kegiatan wisata yang bersifat merusak dihindarikan c. Melibatkan masyarakat dalam pengelolaan wisata d. Adanya dukungan pemerintah sebagai fasilitator e. Lainnya
30 25 20 15 10
4 Bentuk pelayanan dan fasilitas menjamin kelestarian kawasan/objek:
≥ 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada
a. Bangunan dengan bahan yang alami seperti kayu b.Bangunan permanen dengan jumlah yang tidak
terlalu banyak yang akan merusak keaslian kawasan objek wisata
c. Adanya interpreter (pemandu) yang dapat
memberikan penjelasan mengenai kondisi kawasan objek wisata
d.Adanya homestay (penginapan) dan makanan tradisional yang dapat memberikan suasana alami pada pengunjung
e. Lainnya
30 25 20 15 10
3 Partisipasi Dan Keinginan Masyarakat Bobot: 6
No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai
1 Partisipasi masyarakat Mayoritas
berpartisipasi Cukup banyak yang berpartisipasi Sedikit yang berpartisipasi Tidak ada 30 25 20 15
2 Persepsi masyarakat Mayoritas sangat
mendukung Mayoritas mendukung Mayoritas kurang mendukung Mayoritas tidak mendukung 30 25 20 15 82
3 Keinginan masyarakat
≥ 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
30 25 20 15
4 Dampak Mayoritas
menyampaikan dampak positif
Perbandingan sama antara positif dan negatif Mayoritas menyampaikan dampak negatif Tidak ada 30 25 20 15 83
Lampiran 4 Data Pohon di Cagar Alam Lembah Harau.
No Family Nama Botani Nama Daerah 1 Anacardiaceae Semecrpus sp. Rengas 2 Anacardiaceae Camnosperma auriculata Terentang 3 Araliaceace Arthrophyllum difersifolium Juluk Antu 4 Bambusaceae Bambusa sp. Bamboo 5 Bombacaceae Durio grafffithii Durian Hutan 6 Bursacece Medang Rapudahan 7 Burseraceae Santiria sp. Duku Anggang 8 Caesalpinaceae Sindora sumatrana Pare
9 Casuarinaceae Casuarinas junghuniana Cemara Gunung 10 Dilleniaceae Simpur
11 Dilleniaceae Dillenia exelsa Pingan-pingan 12 Dipterocarpaceae Hopea mangarawan Rangau
13 Dipterocarpaceae Shorea atrinervosa Medang Kuning 14 Dipterocarpaceae Shorea leprosula Meranti Merah 15 Dipterocarpaceae Vatica malichii Langsat Hutan 16 Elaeocarpaceae Elaeocarpus griffithii Balam
17 Euphorbiaceae Endospermum diadenum Medang Tapak Kuda 18 Euphorbiaceae Macaranga hypoleuca Sapek
19 Euphorbiaceae Pelangas 20 Euphorbiaceae Rambai 21 Fagaceae Castanopsis acuminatissima Resakn 22 Fagaceae Castanopsis sp. Ganggo Sicerek 23 Fagaceae Quercus argentats Barang
24 Fagaceae Quercus sp. Paning-paning Air 25 Flacourtiaceae Flacourtia rukam Rukam
26 Guttiferae Callopyllum sp. Bintangur 27 Guttiferae Garcinia forbesi Kandis Hutan 28 Guttiferae Garcinia sp. Manggis 29 Guttiferae Garcinia mangostana Medang manggis 30 Labiatea Hyptis capitata Subang-subang 31 Lauraceae Phoebe declinata Medang Keladi 32 Lauraceae Litsea cf.Sepikensis kosterm Medang Kulit Manis 33 Lauraceae Litsea velutina Medang Kepinding 34 Lauraceae Litsea sp. Medang Belukar 35 Lauraceae Litsea sp. Medang Kasik 36 Lauraceae Litsea sp. Medang Karisik 37 Lauraceae Litsea sp. Medang Labu Kabau 38 Lauraceae Litsea sp. Medang Miang 39 Lauraceae Litsea sp. Medang Pagar 40 Leguminoseae Desmodium heterocarpum Ureak Tubo 41 Leguminoseae Dialium indum Kuranji 42 Leguminoseae Phitecelobium clypearia Petai 43 Leguminoseae Sindora wallichii Jengkol 44 Magnoliaceae Talauna candolli Medang Abu 45 Meliaceae Toona sureni Merr. Surian 46 Moraceae Arthocarpus elasticus Tarok
47 Moraceae Artocarpus integra Cempedak Hutan 48 Moraceae Artocarpus sp. Mengkudu 49 Myristicaceae Knema laurina Mandarahan 50 Myrtaceae Euginia sp. Ganggo Damar 51 Myrtaceae Euginia sp. Kaleh Ubah 52 Myrtaceae Euginia sp. Kaleh Ulih 53 Myrtaceae Euginis densiflora Kaleh Jambu 54 Myrtaceae Euginia sp. Kaleh Pagar 55 Palmae Arenga pinnata Enau
56 Palmae Cyrtostachis lacca Pinang Raja 57 Palmae Pinanga culhii Pinang 58 Palmae Calamus caesius Rotan 59 Rosaceae Kalek Limbek 60 Rubiaceae Coffea malayana Kopi
61 Rubiaceae Coffea rubusta Kopi
62 Sapindaceae Nhepeleum lappaceum Rambutan Hutan 63 Sapotaceae Palaquium qutta Balam Timah 64 Sapotaceae Palaquium sp. Nyatuh
65 Styracaceae Styrax paralleloneurum Kemenyan Toba 66 Theaceae Eurya acuminate Jirak Putih 67 Ulmaceae Garcinia nerfosa Tapis 68 Urticaceae Lapotea stimulans Jilatang 69 Verbenaceae Calicarpa cana Tampang
70 Banilan
71 Damang Hitam
72 Sakin-sakin