• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring Khusus Owa Jawa

DAFTAR PUSTAKA

Adimihardja K. 1992. Kasepuhan yang Tumbuh di Atas yang Luruh: Pengelolaan Lingkungan Secara Tradisional di Kawasan Gunung Halimun Jawa Barat. Bandung. Penerbit Tarsito.

Adiwibowo S, Sunito S, Savitri LA, Shohibuddin, Sjaf S, Purwandari H, Doni, Yusuf M. 2008. Analisis Isu Pemukiman di Tiga Taman Nasional Indonesia. Sajogyo Institute dan Gunung Halimun-Salak National Park Management Project JICA. Bogor

Appleton MR, Texon GI and Uriarte MT. 2003. Competence Standards for Protected Area Jobs in South East Asia. ASEAN Regional Centre for Biodiversity Conservation, Los Baños, Philippines. 104pp.

Asep. 2000. Kesatuan Adat Banten Kidul: Dinamika Masyarakat dan Budaya Sunda Kasepuhan di Kawasan Gunung Halimun Jawa Barat. Thesis Pascasarjana. Bogor: IPB.

[BTNGHS] Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2008a. Buku Standar Operating Prosedur/SOP/Prosedur Tetap Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kabandungan.

[BTNGHS] Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2008b. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Tahun 2007—2026. Draft Akademik. Kabandungan.

[BTNGHS] Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2008c. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Tahun 2007—2026. Kabandungan.

[BTNGHS] Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2008d. Rencana Pengelolaan Lima Tahunan (Jangka Menengah) Taman Nasional Gunung Halimun Salak Tahun 2007—2011. Kabandungan.

[BTNGHS] Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2009a. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Tahun 2008. Kabandungan.

[BTNGHS] Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2009b. Laporan Tahunan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Tahun 2008. Kabandungan. Sukabumi.

[BTNGHS] Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2009c. Statistik Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Tahun 2008. Kabandungan. Sukabumi.

99

Corrales L. 2004. Manual for Rapid Evaluation of Management Effectiveness in Marine Protected Areas. PROARCA, USAID, TNC, Guatemala.

[Dephut RI] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta.

[Dephut RI] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2002. Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2002 Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan. Jakarta.

[Dephut RI] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 56 /Menhut-II/2006 Tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional. Jakarta.

[Dephut RI] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2007. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2007 Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta.

[Dephut RI] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2008. Statistik Kehutanan Indonesia tahun 2007. Jakarta.

[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2004. Analisa Standar Minimal Pengelolaan Kawasan Konservasi. Laporan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Faisal S. 2005. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta. PT Raja Grafindo Jakarta.

Forest Peoples Programme. 2006. Free, Prior and Informed Consent. A Field Guide for Activists. Working Draft. England.

Fuad HF dan Maskanah S. 2000. Inovasi Penyelesaian Sengketa Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Bogor: Pustaka Latin.

GHSNP-MP JICA. 2006. Survey Kampung di wilayah SKW I Lebak, SKW II Bogor, dan SKW III Sukabumi. GHSNP-MP JICA. Bogor.

Harmita D. 2009. Model Kampung Konservasi (MKK): Saling Percaya dan Menghargai Persfektif yang Berbeda. Gunung Halimun Salak National park Manajemen Project-JICA. Kabandungan.

Harsono B. 2005. Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya. Cetakan kesepuluh. Jakarta: Djambatan.

Hockings M, Stolton S, Leverington F, Dudley N and Courrau J. 2006. Evaluating Effectiveness: A Framework for Assessing Management Effectiveness of Protected Areas. 2nd Edition. IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge, UK.

Hockings M, Stolton S, and Dudley N. 2000. Assessing Effectiveness: a Framework for Assessing Management Effectiveness of Protected Areas. Switzerland: IUCN.

Ihsan IM. 2009. Etika Lingkungan Masyarakat Adat Kasepuhan di Dalam Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak: Inspirasi Taoisme. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Indrawan M, Primack RC, dan Supriatna J. 2007. Biologi Konservasi. Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 625 hlm.

Iskandar E, 2007. Habitat dan Populasi Owa Jawa (Hylobates moloch Audebert 1797) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Jawa Barat. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Khalil B. 2009. Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Hutan Adat Kasepuhan Citorek, Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kodir. 2009. Keanekaragaman dan Bioprospek Jenis Tanaman dalam Sistem Kebun Talun di Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat. Tesis Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasi.

Koentjaraningrat. 1992. Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Leverington F, Hocking M, Pavese H, Costa KL, Courrau J. 2008. Management Effectiveness Evaluation in Protected Areas-A Global Study. University of Queensland, Gatton, TNC, WWF, IUCN-WCPA. Australia.

MacKinnon JK, Child G, Thorsell J. 1990. Managing of Protected Areas in The Tropics. Hari Harsono Amir, penerjemah: Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nijman V. 2006. In-situ and ex-situ status of Java Gibbon and The Role of Zoos in Conservation of The Species. Contributions to Zoology 75 (3/4): 161— 168.

North and Douglas C. 1990. Institutions, Institutional Change and Economic Performance. Cambridge University Press. New York. USA.

101

Nugraheni E dan winata A. 2002. Kearifan Tradisional Masyarakat Kasepuhan Halimun Ditinjau Dari Aspek Kelestarian Lingkungan. Laporan Penelitian. Pusat Studi Indonesia. Lembaga Penelitian-Universitas Terbuka. Jakarta.

Nurjanah A. 2006. Studi Landskap Budaya Kampung Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi dan Upaya Pelestariannya. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Owen J, Lynch and Harwell EY. 2002. Sumberdaya Milik Siapa? Siapa Penguasa Barang Publik. Menuju Sebuah Paradigma Baru Bagi Keadilan Lingkungan Hidup dan Kepentingan Nasional di Indonesia. Penerbit: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM).

Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

Prabhu R, Colfer C and Dudley R. 1999. Guidelines for Developing, Testing, and Selecting Criteria and Indicators for Sustainable Forest Management. CIFOR.

Prasetyo LB dan Setiawan Y. 2006. Land Use dan Land Cover Change Gunung Halimun-Salak National Park 1989-2004. JICA and Ministry of Forestry Indonesia: Management Plan Project.

Pratiwi S. 2008. Model Pengembangan Institusi Ekowisata Untuk Penyelesaian Konflik di Taman Nasional Halimun Salak. Disertasi Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Peluso NL. (2003). A Theory of Access. Rural Sociology Society Volume 68 hal. 153-181

Rinaldi D. 2003. The Study of Java Gibbon (Hylobates moloch Audebert) in Gunung Halimun Salak National Park (Distribution, Population and Behavior). Research and Conservation of Biodiversity in Indonesia. XI. 30-48.

Rivai V dan Basri AFM. 2005. Performance appraisal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Penerbit PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Riyanto B. 2005. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan dalam Perlindungan Kawasan Pelestarian Alam. Lembaga Pengkajian Hukum Kehutanan dan Lingkungan. Bogor.

Schlager and Ostrom. 1992. Property Right Regimes and Natural Resources: A Conceptual Analysis. Land Economics: 249-262.

Singarimbun M. dan Effendi S. 1989. Metode penelitian survai. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.

Soedjito H. 2007. Situs Keramat Alami: Peran Budaya dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati. Laporan Lokakarya. Komite Nasional MAB Indonesia–LIPI. Jakarta.

Stankey GH, Clark RN, Bormann BT. 2005. Adaptive management of natural resources: theory, concepts, and management institu-tions. Gen. Tech. Rep. PNW-GTR-654. Portland, OR: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Pacific Northwest Research Station.

Stern MJ. 2006. Measuring Conservation Effectiveness in The Marine Environment. A Report for Review of Evaluation Techniques and Recommendations for Moving Forward. The Nature Conservancy.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfa Beta Bandung.

Supriyanto B dan Ekariyono W. 2007. Lima Strategi Rekonstruksi Sosial dan Konservasi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Bogor.

Tim K & I CIFOR. 1999. Acuan Generik Kriteria dan Indikator CIFOR. Penerbit Center for International Forestry Research.

Wahyuni Y. 2004. Studi Pengembangan Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar Sebagai Objek Wisata Budaya di Taman Nasional Gunung Halimun. Program Diploma Ekowisata, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Wiratno, Indriyo D, Syarifudin A, Kartikasari A. 2004. Berkaca di Cermin Retak: Refleksi Konservasi dan Implikasi bagi Pengelolaan Taman Nasional. The Gibbon Foundation, PILI-NGO Movement. 338 hlm.

Yogaswara H. 1991. Respons Komunitas Kasepuhan Ciptarasa terhadap Aktivitas Malik Jarami di desa Sirnarasa, Sukabumi. Skripsi. Jurusan Antropologi, UNPAD. Bandung.

Zakaria Y. 1994. Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat. Laporan Studi Pustaka tentang Beberapa Kasus Konflik Kepentingan Masyarakat Tradisional dalam Kebijaksanaan Pembangunan Sektor Kehutanan Indonesia. WALHI. Jakarta: v + 127 hlm.

103

Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai TN Gunung Halimun Salak Berdasarkan SK Kepala Balai No. 320/Kpts/IV-T.13/Peg/2007 Tanggal 30 Maret 2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Kepala Balai

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

1. Urusan Umum 2. Urusan Kepegawaian 3. Urusan Keuangan

4. Urusan Perencanaan, Data Evaluasi dan Pelaporan 5. Urusan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat

6. Urusan Bina Cinta Alam, Kader Konservasi dan Pusat Penelitian Cikaniki 7. Urusan Perlindungan dan Kebakaran Hutan

Seksi Pengelolaan TN

Wilayah II Bogor Seksi Pengelolaan TN Wilayah III Sukabumi Seksi Pengelolaan TN

Wilayah I Lebak

Resort Gn. Bedil Resort

Cisoka Cibedug Resort Resort Gn.

Bongkok Resort Gn. Kencana

Resort Gn. Talaga Resort Gn. Botol Resort Gn. Butak Resort Gn. Salak I Resort Gn. Salak II Resort Gn. Kendeng Resort Kawah Ratu Resort

Cimantaja Resort Gn. Bodas

1. Sub Seksi Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

2. Sub Seksi Kerjasama, Humas, Pemanfaatan dan Pengawetan 3. Sub Seksi Perlindungan dan

Pengendalian Kebakaran Hutan

1. Sub Seksi Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

2. Sub Seksi Kerjasama, Humas, Pemanfaatan dan Pengawetan 3. Sub Seksi Perlindungan dan

Pengendalian Kebakaran Hutan

1. Sub Seksi Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

2. Sub Seksi Kerjasama, Humas, Pemanfaatan dan Pengawetan 3. Sub Seksi Perlindungan dan

104

Lampiran 2. Struktur Organisasi Kasepuhan Ciptagelar

SESEPUH Rorokan Pakakas Rorokan Bengkong Rorokan Kedukunan Rorokan Kepenghuluan Rorokan Paninggaran Rorokan Pamakayaan Rorokan Paraji Rorokan Jero Rorokan Panahaban Rorokan Ngebas Rorokan Tatabeuhan

Sesepuh Lembur 568 kampung kecil dalam 360 kampung besar

Dokumen terkait