• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ahmad, S. dan Supriyadi. 2008. Pisang, Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta.

Aida, Y., Ch. F. Mamuaja, dan A. T. Agustin. 2014. Pemanfaatan jantung pisang (Musa paradisiaca) dengan penambahan daging ikan layang (Decapterus sp.) pada pembuatan abon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 2(1): 20-25.

Andarwulan, N., F. Kusnandar, dan D. Herwati. 2011. Analisis Pangan. Dian Rakyat, Jakarta.

Anni, F. 2008. Patiseri. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemists. Washington.

Aprilia, P. 2015. Pengaruh subtitusi tepung jantung pisang terhadap kualitas chiffon cake. (Skripsi). Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Apriliani, S. W. 2013. Jantung pisang limbah bergizi dan bermanfaat.

http://culinaryworld2013.com/2013/04. [09 Maret 2018].

Apriyantono, A., D. Fadiaz, N. Puspitasari, dan S. Budiyanto. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. IPB-Press, Bogor.

Ariantya, F. S. 2016. Kualitas cookies dengan kombinasi tepung terigu, pati batang aren (Arenga pinnata) dan tepung jantung pisang (Musa paradisiace). Skripsi. Fakultas Teknobiologi. Atmajaya. Yogyakarta.

Astawan, M. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar Swadaya, Bogor.

Ayustaningwarno, F. 2014. Teknologi Pangan Teori Praktis dan Aplikasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Bangun, M. K. 1991. Rancangan Percobaan. Bagian Geometri. Fakultas Pertanian USU, Medan.

Belinda. 2009. Evaluasi mutu cookies campuran tepung kacang hijau (Phaseolus radiates, Linn) dan beras (Oryza sativa) sebagai pangan tambahan bagi ibu hamil. (Skripsi). Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Candra, A. 2010. Sebelas resep kacang hijau untuk kesembuhan.

http://health.kompas.com/read/2010/10/28/1510181/11. [09 Maret 2018].

Cunningham, M. L. 2011. Becoming fluent in gum arabic.

http://www.foodproductdesign.com. [15 September 2018].

Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI Press, Jakarta.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Akasara, Jakarta.

Elaveniya, E. dan J. Jayamuthunagai. 2014. Functional, physicochemical and anti-oxidant properties of dehydrated banana blossom powder and its incorporation in biscuits. International Journal of ChemTech Research.

6(9): 4446-4454.

Estiasih, T. dan Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara, Jakarta.

Faridi, H. 1994. The Science of Cookie and Cracker Production. Great Britanian, Chapman and Hill, London.

Fitasari, E. 2009. Pengaruh tingkat penambahan tepung terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, mikrostruktur, dan mutu organoleptik keju gouda olahan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 4(2): 17-29.

Furqon. 2013. The Banana Group: kembangkan kualitas buah lokal. campuran terigu dan maizena dengan penetrometer. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM. Yogyakarta.

Haryadi, 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hastuti A. Y. 2012. Aneka Cookies Paling Favorit, Populer, Istimewa. Dunia Kreasi, Jakarta.

Hui, Y. H. 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Volume II. Jhon Willeyand Sons Inc, Canada.

Kay, D. E. 1979. Food Legumens. Tropical Product Institute, London.

Kusbiantoro, B. H. Herawati, dan A. B. Ahza. 2005. Pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil terhadap mutu produk velva labu jepang.

Jurnal Hortikultura. 15(3):223-230.

Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan Komponen Makro. Dian Rakyat, Jakarta.

Manley, D. 2000. Technology of Biscuits, Crackers and Cookies. Third Edition. Biopolymers. Dr. Johan Verbeek (Ed). Intech Publishers, Croatia.

Muchtadi, D. dan C. H. Wijaya. 1996. Makanan Fungsional: Pengenalan dan Perancangan. Hand-out Kursus Singkat Makanan Fungsional dan Keamanan Pangan. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.

Normasari, R. Y. 2010. Kajian penggunaan tepung mocaf (Modified Cassava Flour) sebagai subtitusi terigu yang difortifikasi dengan kacang hijau dan prediksi umur simpan cookies. (Skripsi). Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Novitasari, A., A. M. S. Ambarwati, W. A. Lusia, D. Purnamasari, E. Hapsari, dan N. D. Ardiyani. 2013. Inovasi dari jantung pisang (Musa spp.). Jurnal Kesmadaska. 1(1): 96-99.

Pithasari, W. A. 2005. Pengaruh konsentrasi bahan pengisi dan konsentrasi kuning telur terhadap karakteristik nugget kelapa. Skripsi. Fakultas Teknik. UNPAS. Bandung.

Pratiwi, P. 2012. Penanganan bahan baku pastry dan bakery dalam upaya mempertahankan standar kualitas di hotel J.W. Mariott Medan. (Skripsi).

Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Prihatiningrum, 2012. Pengaruh komposit tepung kimpul dan tepung terigu terhadap kualitas cookies semprit. Food Science and Culinary Education Journal. 1(1): 6-12.

Purwanti. 2008. Kandungan dan Khasiat Kacang Hijau. UGM-Press, Yogyakarta.

Putri, I. R., Basito, dan E. Widowati. 2013. Pengaruh konsentrasi agar-agar dan karagenan terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori selai lembaran pisang (Musa paradisiace L) varietas raja bulu. Jurnal Teknosains. 2(3):

112-120.

Putro, B. E. dan T. Rosita. 2006. Membuat Dendeng Rendah Kolesterol dari Jantung Pisang. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Rabah, A. A. dan E. A. Abdallah. 2012. Decolorization of acacia senyal gum arabic. Annual Conference of Postgraduate Studies and Scientific Research Hall, Khartoum. Republic of Sudan. 1(1): 33-37.

Rukmana, R. 2001. Aneka Olahan Limbah Tanaman Pisang, Jambu Mete, Rosella. Kanisius, Yogyakarta.

Sidabutar, W. D. R., R. J. Nainggolan, dan Ridwansyah. 2013. Kajian penambahan tepung talas dan tepung kacang hijau terhadap mutu cookies.

Jurnal Rekayasa dan Pertanian, 1(4): 67-75.

SNI (Standarisasi Nasional Indonesia) 01-2973-1992 Tentang Biskuit. 1992.

Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Singh, C., S. Riar, dan D. C. Saxena. 2008. Effect of incorporating sweetpotato flour to wheat flour on the quality characteristics of cookies. African J.

Food Science. 2(1): 65-72.

Smith, W. H. 1972. Biscuit, Crackers and Cookies Technology Production and Management. Aplied Science Publisher, LTD., London.

Soekarto, S. T. 1989. Penelitian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian, Pusbangtepa. IPB-Press, Bogor.

Sudarmajdi, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.

Sufi, S. Y. 2009. Sukses Bisnis Donat. Kriya Pustaka, Jakarta.

Sugito dan A. Hayati. 2006. Penambahan daging ikan gabus (Ophicepallus strianus BLKR) dan aplikasi pembekuan pada pembuatan pempek gluten.

Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 8(2): 147-151.

Sultan, W. J. 1981. Practical Baking. Third Edition Revised. The AVI Publishing Company, Inc., Westport Connecticut.

Suprapti, M. L. 2003. Tepung Ubi Jalar: Pembuatan dan Pemanfaatannya.

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Suprapto, H. S. dan T. Sutarman. 1982. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sutomo, B. 2012. Sukses Wirausaha Kue Kering. Kriya Pustaka, Jakarta.

Tarwotjo, C. S. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Tranggano. 1991. Bahan Tambahan Pangan (Food Additives). PAU Pangan Gizi.

UGM-Press, Yogyakarta.

Wickramarachchi, K. S. dan S. L. Ranamukhaarachchi. 2005. Preservation of fiber-rich banana blossom as a dehydrated vegetable. Journal of Science Asia. 31(1): 265-271.

Widyaningtyas, M. dan W. H. Susanto. 2014. Pengaruh jenis dan konsentrasi hidrokoloid (Carboxy Methyl Cellulose, Xantham Gum, dan karagenan) terhadap karakteristik mie kering berbasis pasta ubi jalar varietas ase kuning. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2): 417-423.

Williams, P. A. dan G. O. Phillips. 2004. Handbook of Hydrocolloids. North East Wales Institute, Wrexham.

Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yartati. 2005. Manfaat Kacang Hijau Untuk Kesehatan. UNM-Press, Makassar.

Lampiran 1. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam kadar air cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa kadar air (%)

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam kadar air

SK Db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 2. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam kadar abu cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa kadar abu (%)

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam kadar abu

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 3. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam kadar lemak cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa kadar lemak (%)

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam kadar lemak

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 4. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam kadar protein cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa kadar protein (%)

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam kadar protein

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 5. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam kadar karbohidrat cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa kadar karbohidrat (%)

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam kadar karbohidrat

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 6. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam kadar serat kasar cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa kadar serat kasar (%)

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam kadar serat

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 7. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam nilai hedonik warna cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa organoleptik hedonik warna

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam nilai hedonik warna

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 8. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam nilai hedonik aroma cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa organoleptik hedonik aroma

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam nilai hedonik aroma

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 9. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam nilai hedonik rasa cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa organoleptik hedonik rasa

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam nilai hedonik rasa

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 10. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam nilai hedonik tekstur cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa organoleptik hedonik tekstur

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam nilai hedonik tekstur

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 11. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam nilai skor warna cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa organoleptik skor warna

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam nilai skor warna

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 12. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam nilai skor tekstur cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa organoleptik skor tekstur

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam nilai skor tekstur

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 13. Data pengamatan dan daftar analisis sidik ragam nilai penerimaan umum cookies jantung pisang

Data pengamatan analisa organoleptik penerimaan umum

Perlakuan Ulangan

Daftar analisis sidik ragam nilai penerimaan umum

SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01

Lampiran 14. Gambar produk penelitian cookies jantung pisang

T1P1 T1P2 T1P3 T1P4

T2P1 T2P2 T2P3 T2P4

T3P1 T3P2 T3P3 T3P4

T4P1 T4P2 T4P3 T4P4

Lampiran 15.

Tabel 40. Kandungan gizi cookies Good Time per 100 gParameter Kontrol (Good time)

Kadar lemak (%) 22

Kadar protein (%) 7

Kadar karbohidrat (%) 67

Kadar serat pangan (%) 10

Sumber: Informasi nilai gizi cookies Good Time pada kemasan

Dokumen terkait