• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amypalupy, Kh. 2010. Teknik okulasi. hlm. 86-96. Dalam 455 Info Padu Padan Teknologi Merajut Asa Ketangguhan Agibisnis Karet. Balai Penelitian Sembawa.

Arniputri, R.B., Purnomo, D., dan Praswanto. 2003. Pengaruh konsentrasi IAA dan BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kunir putih.

Jurnal Agrosains. 5(2):48-51.

Arnon, D.I. 1949. Copper enzymes in isolated chloroplasts, polyphenoloxidase in Beta vulgaris. Plant Physiology. 24(1):1-15

Atmojo, L., Prasetyo, N.E., Afifah, E., dan Hadi, H. 2013. Pengaruh juvenilitas entres terhadap karakter tunas bibit okulasi dini tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet. 31(1), 13-19.

[BALITBANG] Badan Litbang Pertanian. 2010. Potensi karet klon unggul PB 260 dan IRR 39 di Provinsi Jambi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.

Beveridge, C. 2000. Long-distance signaling and a mutational analysis of branching in pea. Plant Growth Regul. 32: 193-203.

Campbell, N.A., Reece, J.B., and Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Edisi 5: Jilid 2.

Erlangga. Jakarta.

Collin, P., Badot, P.M., and Millet, B. 1994. Control de l’allongement rythmique des tiges par defoliation chez le frgne commun (Fraxinus excelsior L.) C.R. Acad. Sci. Paris Science Vie. 317 : 1005-1001.

Dalimunthe, A. 2004. Tanggap pertumbuhan dan serapan hara bibit karet (Hevea brassiliensis Muell arg) asal stump mata tidur terhadap ketersediaan air tanah. [Tesis]. Medan : Universitas Sumatera Utara, Progam Pascasarjana.

Darmanti, S., Setiari, N., dan Romawati, T.D. 2008. Perlakuan defoliasi untuk meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan cabang lateral jarak pagar (Jatropha curcas). Fak. MIPA Universitas Diponegoro.

Davies, P.J.(Edites). 2004. Plant hormon: biosynthesis, signal transduction, action.

3rd Edition. Kluwer Academic Publisher. London. 750 p.

Deswanto, H. 2010. Pengaruh berbagai klon entres pada sambung pucuk terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.). [Skripsi]. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unand. Padang.

Dewi, R.I. 2008. Peran dan fungsi fitohormon bagi tanaman. Makalah. Universitas Padjajaran, Bandung.

Gomez, K.A., dan Gomez, A.A. 2007. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian, edisi kelima. UI Press. Jakarta

Hadi, H., dan Setiono. 2006. Mutu fisiologi bibit klonal dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman karet. Hal 392 – 401. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Budidaya Tanaman Karet. Medan, 4–6 September 2006.

Harjadi, S.S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hartmann, H.T., Kester, D.E., Davies, F.T., and Geneve, R.L. 1997. Plant Propagation: Principles and Practices. 7th ed. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.

Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Hirose, N., Takei, K., Kuroha, T., Kamada-Nobusada, T., Hayashi, H., and Sakakibara, H. 2008. Regulation of cytokinin biosynthesis, compartmentalization and translocation. Journal of Experimental Botany.

59: 75–83.

Hopkis, W.G. 1995. Introduction to Plant Physiology. John Willey and Sons Inc, Singapore.

Indraty, I.S. 2010. Mutu entres untuk tanaman karet. Dalam Media Perkebunan.

Edisi 85. hal 56-58. Jakarta Pusat.

Iwagaki, I. 1997. Citrus production in Japan: new trend in technology. Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region. EB440.

Karintus. 2011. Pengaruh macam entres dan konsentrasi BAP pada pertumbuhan okulasi karet (Hevea brasiliensis Muell arg.). [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Krishnamoorthy, H.N. 1981. Plant Growth Substances Including Applications in Agriculture. Tata Mc Gaw-Hill Publishing Company Limited. New Delhi.

Lakitan, B. 2000. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Grafindo Persada. Jakarta.

Lakitan, B. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Leyser, O. 2003. Regulation of shoot branching by auxin. Trends Plant Sci.

8:541-546.

Marchino, F.M., Zen, Y.M., dan Suliansyah I. 2010. Pertumbuhan stum mata tidur beberapa klon entres tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) pada batang bawah PB 260 di lapangan. Jurnal Jerami. Volume 3, September–

Desember 2010

Muller, D. dan Leyser, O. 2011. Annalysis chlorophil and the growth of plant graminae. Annals of Botany. 107: 1203–1212.

Ngamau, K. 2001. Promoting side shoot development in Zantedeschia aethiopica

‘Green Goddess’. German Journal of Horticultural Science.

Gartenbauwissenschaft 66(2)85-92. ISSN 0016-478X.

Sagala, A.D., 2009. Teknis Budidaya Tanaman Karet. Balai Penelitian Sungei Putih. Pusat Penelitian Karet. Galang.

Salisbury, F.B., dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid Tiga, Perkembangan Tumbuhan dan Fisiologi Lingkungan. ITB. Bandung.

Sato, S.S., and Mori, H. 2001. Control outgrowth and dormancy in axilary bud.

http://www.plantphysiol.org.

Schmitz, G., and Theres, K. 2005. Shoot and inflorescence branching. Curr. Opin.

Plant Biol. 8: 506-511.

Setiawan, D.H., dan Andoko A. 2005. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet.

Agomedia Pustaka. Jakarta.

Siagian, N., dan Sunarwidi. 1987. Pengaruh penyerongan dan pelengkungan batang bawah terhadap pertumbuhan tunas okulasi tanaman karet. Bulletin Perkaretan 5(2): 73-79

Siagian, N. 2005. Manajemen pengadaan bahan tanam karet. Kumpulan Makalah Workshop Pengenalan Klon dan Managemen Pengadaan Bahan Tanam Karet, 19-21 April 2005 di Balai Penelitian Sungei Putih. Balai Penelitian Sungei Putih.

Siagian, N., Istianto, H., Munthe dan Sujatno. 2005. Perbanyakan tanaman karet dengan cara okulasi tanaman muda di pembibitan polibag. Kumpulan Makalah Workshop Pengenalan Klon dan Managemen Pengadaan Bahan Tanam Karet, 19-21 April 2005 di Balai Penelitian Sungei Putih. Balai Penelitian Sungei Putih.

Siagian, N. 2006. Pembibitan dan Pengadaaan Bahan Tanam Taret Unggul. Balai Penelitian Sungei Putih. Medan.

Siagian, N., Ernita, B., dan Karyudi. 2006. Keuntungan penggunaan bahan tanam karet hasil okulasi tanaman muda di polibag. Hal 416 – 426. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Budidaya Tanaman Karet. Medan, 4–6 September 2006.

Siagian, N. 2012. Pembibitan dan Pengadaaan Bahan Tanam Taret Unggul. Balai Penelitian Sungei Putih. Medan.

Songquan, L., Xiehui, Y., Xiang, H., and Laiyu, X. 1990. Development phase change of hevea brasiliensis and application of juvenil type clone. In:Proc.

IRRDB Breeding Symp : Kunming-China, 5-6 Oct. 1990. Rubb. Cult. Res.

Inst, SCATC, Kunming.

Sutanto, A. S., 2008. Tanggap daya tumbuh dua klon okulasi dini karet terhadap media kemasan pada pengiriman jarak jauh. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana.

Institut Pertanian Bogor. Bogor. encoding adenylate isopentenyl trasferase, a cytokinin biosynthesis enzyme in Arabidopsis thaliana. http: //www.jbc.org./ogi/content/abstract/

M102130200vl.

Takei, K., Yamaya, T., and Sakakibara, H. 2004. Arabidopsis CYP735A1 and CYP735A2 encode cytokinin hydroxylases that catalyze the biosynthesis of trans-zeatin. Journal of Biological Chemistry. 279: 41866–41872.

Tanaka, M., Takei, K., Kojima, M., Sakakibara, H., Mori, H. 2006. Auxin controls local cytokinin biosynthesis in the nodal stem in apical dominance. The Plant Journal. 45: 1028–1036.

Toruan, M.N., Boerhendy, I., Lasminingsih, M., and Kuswanhadi. 2000.

Rootstock-scion interaction induced the alterartion of protein banding patterns of scion, and its correlation with genetic similarities in Hevea brassiliensis Muell Arg. Proc. Indonesian Rubb. Conf. and IRRDB Symp;

Bogor, 12-14 September 2000. Indonesia Rubber Research Institute.

Udayakumara, E.P.N., and Seneviratne, P. 2005. Position of the bud on the bud Stick on success of bud graft and growth Hevea brasiliensis Muell arg.

University of Srilanka. The Journal of Agicultural Science. Vol. 1, no. 1.

Dokumen terkait