Ahmad, G. 2007. Analisis Pola Sebaran Spasial Panthera pardus melas Cuvier 1809 di Taman Nasional Alas Purwo. (Skripsi) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Dipublikasikan
Alikodra, H. S. 2002 Pengelolaan Satwaliar Jilid I. Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB. Bogor
. 1990. Pengelolaan Satwaliar Jilid I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor. Bogor
Balai Taman Nasional Ujung Kulon [BTNUK]. 2005. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon 1994-2019. Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Labuan
Boughey, A.S. 1973. Ecology of Population 2nd Edition. The Mac Millan Co. New York
Direktorat Jendral Perlindungan dan Pengawetan Alam. 1978. Studi Habitat dan Populasi Macan Tutul Khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Direktorat Perlindungan dan Pengawetan
Eisenberg, J dan Lockhart. 1972. An Ecological Reconnaissance of Wilpattu National Park, Ceylon. Contrib. Zool., 101: 1-118
Elton, C. 1966. The Ecology of Animals. Butler & Taner Ltd. London
Giles, R. H. 1971. The Wildlife Management Techniques. The Wildlife Society. Washington D. C
Guggisberg, C. 1975. Wilds Cat of the World. New York: Taplinger Publishing Company
Gunawan, H. 1988. Studi Karakteristik Habitat dan Daerah Penyebaran Macan Tutul (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Skripsi). Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Dipublikasikan
.2000. Strategi Burung Maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller, 1846) dalam Seleksi Tempat Bertelurnya di Sulawesi. (Tesis). Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Dipublikasikan Grzimek, B. 1975. Animal Life Encyclopedia. Van Nostrand Reinhold Company.
Cincinnati
Hoogerwerf. 1970. Ujung Kulon, The Land of the Last Javan Rhinoceros. E. J. Bril. Leiden
Kartono, A. P. 2000. Teknik Inventarisasi Satwaliar dan Habitatnya. Laboratorium Ekologi Satwaliar. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Krebs, C. J. 1978. Ecological Methodology. Harper and Row Publisher. New York Laban, L. M. 2007. Pendugaan Populasi, Preferensi Habitat Peneluran dan Pola
Sebaran Maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller, 1846) Berdasarkan Keberadaan Sarang di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. (Skripsi). Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Dipublikasikan
Lekagul, B. dan J. A. McNeely. 1977. Mammals of Thailand. Sahakarnbhat Co. Bangkok
Lestari, N. S. 2006. Studi Habitat Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae
Pocock, 1929)) di Taman Nasional Way Kambas. Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Dipublikasikan
Prater, J .1980. The Book of Indian Animals. Bombay Natural History Society. Bombay
Santiapillai, C. dan W. S. Ramono. 1992. Status of the Leopard (Panthera pardus) in Java, Indonesia. Tigerpaper:1-5
Smiet, A. C. 1986. Management of Habitat. School of Environment Conservation Management. Bogor
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 2002. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium `Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sudiana, N. 1991. Studi Karakteristik Habitat dan Populasi Macan Tutul (Panthera pardus Linnaeus, 1758) di Taman Nasional Gede Pangrango. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Dipublikasikan
Veevers-Carter, W. 1978. Nature Conservation in Indonesia. PT. Intermasa. Jakarta
Whitten, A. J. 1982. Home range Use by Kloss Gibbon (Hylobathes klosii) on Siberut Island, Indonesia. Animal Behavior
ENTOL MOCHAMAD AAF AFNAN
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
habitat Macan Tutul (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) di Taman Nasional Ujung Kulon National Park. Di bawah bimbingan Jarwadi Budi Hernowo, dan Hendra Gunawan
.
Macan tutul Jawa adalah satwa karnivora besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Penyebarannya terbatas di Pulau Jawa dan Kangean. Dalam ekosistem, macan tutul Jawa berperan sebagai pemangsa puncak yang menegendalikan satwa populasi satwa yang menjadi mangsanya. Saat ini kondisi macan tutul Jawa sangat memprihatinkan dikarenakan banyaknya tekanan terhadap populasi dan habitatnya tidak diimbangi oleh usaha pelestariannya karena data yang masih sangat terbatas.
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dari bulan November 2008 hingga Januari 2009 di Taman nasional Ujung Kulon. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik habitat meliputi struktur dan komposisi vegetasi, ketersediaan satwa mangsa, ketersediaan air dan tempat berlindung, serta aktivitas perjumpaan dengan macan tutul Jawa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah analisis vegetasi untuk data vegetasi dan metode transek garis untuk inventarisasi satwa mangsa.
Habitat Macan tutul Jawa di TNUK adalah hutan pantai, hutan dataran rendah dan hutan mangrove. Karakteristik habitat macan tutul Jawa di TNUK adalah memiliki struktur dan komposisi vegetasi yang tidak terlalu rapat, Tersedianya satwa mangsa,
sumber air dan tempat berlindung. Terdapat preferensi habitat oleh macan tutul (χ2 hitung = 18,42 dan χ2tabel = 5,991) dan habitat yang paling disukai adalah hutan pantai
(w = 1,64) sedangkan habitat yang tidak disukai adalah hutan mangrove (w= 0,07). Kata Kunci : Macan tutul Jawa, Karakteristik Habitat, Prefereansi habitat, Taman Nasional Ujung Kulon.
Preference of Javan Leopard (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) in Ujung Kulon National Park. Under Supervision by Jarwadi Budi Hernowo and Hendra Gunawan.
Javan leopard is the only big cat in java. It’s dispertion is limited in java and kangean island. Javan leopard in ecosystem have role as a top predator that control
population of it’s preys. Javan leopard condition become endangered because to many
suppressed to their population and habitat not equal to it’s conservation effort.
This research was conduct for 3 months from november 2008 to januari 2009 in Ujung Kulon National Park. Data that collected are habitat characteristic including structur and composition of it’s vegetation, availability of preys, water, and cover, also activity encounter of javan leopard. Data was collected using vegetation analysis method nfor vegetation and line transect method for preys inventory.
Habitat of javan leopard in Ujung Kulon National Park is a lowland forest, coastal forest, and mangrove forest. Javan leopard has preference to their habitat (χ2
arithmatic= 18,42 and χ2 table = 5,991). Habitat of Javan leopard like the most is coastal
forest (w= 1,64) and habitat of javan leopard unlike the most is mangroove forest (w= 0,07). Habitat characteristic of javan leopard in Ujung Kulon National Park are having
structure and composition of it’s vegetation that not too close, availability in preys,
water, and cover.
Keywords : Javan leopard, Habitat Characteristic, Habitat preference, Ujung Kulon National Park.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul ”Studi KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI HABITAT MACAN TUTUL JAWA
(Panthera pardus melas Cuvier, 1809) DI TAMAN NASIONAL UJUNG
KULON” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Oktober 2009
Entol Mochamad Aaf Afnan E34104017
ENTOL MOCHAMAD AAF AFNAN