V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.4 Ketersediaan Cover
Dari hasil observasi di lapangan, didapatkan beberapa tempat yang diperkirakan digunakan sebagai cover oleh macan tutul jawa. Beberapa tipe
cover yang diduga sering digunakan oleh macan tutul diantaranya adalah tajuk dan banir pohon, rumpun bambu, gua, tegakan langkap, dan rumpun pandan. Pendugaan ini didasarkan pada bekas-bekas aktivitas macan tutul di lokasi cover
seperti cakaran dan bekas rebahan serta wawancara dengan petugas dan penduduk sekitar hutan.
Tabel 20 Ketersediaan cover di Ujung Kulon Tipe
cover
Fungsi Tipe habitat Ketinggian (mdpl) Substrat dominan Tajuk pohon Sebagai thermal cover Hutan dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove 0-100 Tegakan ki calung (Diospyros macrophylla), ki geunteul (D. javanica) dan kiara
(Ficus glibbosa) Banir pohon Sebagai tempat istirahat, menyembunyikan mangsa Hutan dataran rendah 0-100 Tegakan ki calung (Diospyros macrophylla), ki geunteul (D. javanica) dan kiara
(Ficus glibbosa) Rumpun bambu Sebagai tempat istirahat, mengintai mangsa Hutan dataran rendah 0-15 Vegetasi bambu (Bambosa sp)
Gua Sebagai tempat
istirahat, bersarang, mengasuh anak
Hutan pantai 0-10 Tegakan waru laut (Hibiscus tilaceus) dan tangkele (Kleinhovia hospita) Tegakan langkap Sebagai tempat berburu, istirahat dan bermain Hutan dataran rendah, hutan pantai 0-10 Vegetasi langkap (Arenga obsitufolia) Rumpun pandan Sebagai tempat istirahat, dan mengintai mangsa Hutan pantai, padang rumput 0-10 Vegetasi pandan (Pandanus sp)
Dilihat dari fungsinya, setiap cover memiliki fungsi yang berbeda dalam menunjang kehidupan macan tutul. Tajuk pohon merupakan tipe cover yang digunakan macan tutul jawa untuk melindungi diri dari panas matahari (thermal cover). Selain itu, tajuk pohon sering digunakan sebagai tempat bersembunyi saat macan tutul beristirahat atau memakan mangsa di atas pohon. Banir pohon yang digunakan untuk cover oleh macan tutul yaitu banir yang berukuran besar dan bergerowong membentuk seperti gua dan biasanya digunakan sebagai tempat istirahat, menyimpan sisa mangsa dan mengasuh anak. Tajuk dan banir pohon yang sering digunakan adalah dari jenis pohon ki calung (Diospyros macrophylla), kiara (Ficus glibbosa) dan ki geunteul (Diospyros javanica).
Rumpun bambu biasanya memiliki lantai hutan yang bersih karena bambu bersifat alelopati, biasanya rumpun bambu ini digunakan sebagai tempat beristirahat dan sebagai tempat bersembunyi dari musuh atau mangsa yang akan diburu. Gua merupakan cover yang sering digunakan oleh macan tutul sebagai tempat tinggal, membesarkan anak dan beristirahat. Gua yang digunakan macan
tutul adalah gua dengan kondisi yang kering karena macan tutul cenderung menghindari air kecuali untuk minum.
Tegakan langkap fungsinya hampir sama dengan rumpun bambu karena kondisi lantai hutannya yang bersih. Tipe cover ini sering digunakan sebagai tempat beristirahat dan biasanya sebagai tempat berburu karena dari hasil wawancara dengan petugas aktivitas perburuan dan pengejaran mangsa sering terlihat di tegakan langkap. Rumpun pandan sering digunakan oleh macan tutul sebagai tempat beristirahat dan mengintai mangsa.
Pada setiap tipe habitat, tipe setiap cover berbeda-beda karena setiap tipe habitat memiliki kondisi yang berbeda. Pada hutan dataran rendah, tipe cover yang dijumpai adalah tajuk pohon, banir pohon, rumpun bambu, dan tegakan langkap.
Tajuk pohon di hutan dataran rendah biasanya berukuran lebar dan rapat sehingga menaungi lantai hutan dari panas matahari. Demikian pula dengan banir pohonnya, di hutan dataran rendah banir pohonnya sangat lebar karena karakteristik jenis dan usia pohon di tipe habitat ini cukup tua sehingga ukuran pohonnya sangat besar. Jenis yang sering digunakan adalah ki calung (Diospyros macrophylla)dan ki geunteul (Diospyros javanica). Rumpun bambu tersebar di hutan dataran rendah membentuk rumpun-rumpun murni karena disekitar rumpun bambu sedikit sekali dijumpai jenis tumbuhan lain. Sama halnya dengan tegakan langkap yang membentuk tegakan murni.
Gambar 11 (a) Tajuk Ki geunteul (Diospyros javanica) sebagai thermal cover (b) Banir Ki Calung (Diospyros macrophylla) (c) Tegakan bambu di hutan dataran rendah (d) Tegakan pandan di padang rumput
Pada hutan pantai dijumpai tipe cover seperti tajuk pohon, gua, tegakan langkap, dan rumpun pandan. Tajuk pohon di hutan pantai tidak serapat dan selebar tajuk di hutan dataran rendah. Tapi masih bisa melindungi macan tutul dari panas matahari. Pada jenis-jenis pohon di hutan pantai terkadang tumbuh miring sehingga tidak terlalu tinggi dan memiliki cabang-cabang yang melebar seperti Waru (Hibiscus tillaceus), ketapang (Terminalia catappa) dan nyamplung (Callophylum inophylum).
Hal ini sangat disukai oleh macan tutul karena perilakunya yang suka memanjat dan beristirahat di atas cabang pohon. Gua yang dijumpai di hutan pantai berupa gua kecil dengan lebar mulut gua sekitar dua meter, terbentuk dari batu dan sebagian karst. Panjang gua tidak terlalu dalam. Gua ini digunakan karena kondisinya kering. Selain itu gua ini sering digunakan sebagai tempat bersarang oleh burung walet. Tegakan langkap yang ada di hutan pantai
kondisinya hampir sama dengan tegakan langkap di hutan dataran rendah dengan lantai hutan yang bersih sehingga sering digunakan sebagai tempat beristirahat, bermain dan berburu oleh macan tutul jawa.
Pandan merupakan tumbuhan yang sering dijumpai di hutan pantai. Rumpun pandan biasanya terdapat ditepi pantai. Sering digunakan oleh macan tutul untuk bersembunyi dari musuh atau mengintai satwa mangsa yang sedang mengasin di pantai atau penyu yang sedang naik untuk bertelur.
Hutan mangrove merupakan areal pasang surut sehingga hanya dikunjungi macan tutul saat kondisinya kering atau surut. Tipe cover di habitat ini hanya tajuk pohon dan akar-akar mangrove seperti pada jenis bangka jingkang (Rhizopora sp). Pada tipe habitat padang rumput hanya dijumpai tipe cover yaitu rumpun pandan karena lokasi padang rumput ini tepat dipinggir pantai. Cover ini sering digunakan macan tutul sebagai tempat mengintai satwa mangsa yang sedang merumput.