• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Wonderful Indonesia dan Eco, Culture, and MICE menjadi Branding dan Tema Pariwisata Indonesia 2011. Artikel.

www.indonesia.travel [28 Januari 2012]

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. 2012. Statistik Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar Tahun 2011. Provinsi Jawa Tengah.

Demartoto, A. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Wisata Alam Air Terjun Jumog, Desa Burjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Firdaus, M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Bumi Aksara, Jakarta.

Hufschmidt, M et al. 1987. Lingkungan Sistem Alami dan Pembangunan: Pedoman Penelitian Ekonomi (Reksohadiprojo, S Penerjemah). Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. IPB Press, Bogor. Karanganyarpos. 2012. Perda RTRW: Karanganyar Diminta Rampungkan Perda

RTRW. http://www.karanganyarpos.com/2012/karanganyar/perda-rtrw- karanganyar-diminta-rampungkan-perda-rtrw-195256. [30 September 2012]

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. 2012. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun 2007-2011. Laporan. www.budpar.go.id/userfiles/perkembangan wisman 2007-2011.pdf [10 Oktober 2012]

Marine Ecotourism for Atlantic Area (META). 2001. Planning for Marine Ecotourism in The EU Atlantic Area. University of The West of England, Bristol.

Milasari. 2009. Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Alam Tirta Sanita. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mula. 2012. Menhut: Indonesia Memiliki Keanekaragaman Hayati Tinggi. Artikel. http://berita.plasa.msn.com/nasional/antara/menhut-indonesia- memiliki-keanaekaragaman-hayati-tinggi. [5 Februari 2012]

Mustafa, H. 2000. Teknik Sampling. Artikel. http://www.home.unpar.ac.id. [28 Januari 2011].

Mutiarani. 2011. Analisis dampak Ekonomi dan Nilai Ekonomi Manfaat Rekreasi Situ Cipondoh Tangerang. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 18. 1994. Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta.

Pervito, S. Analisis Permintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo dengan Metode Biaya Perjalanan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pickering, C; Hill, W. 2007. Impact of recreation and tourism on plant biodiversity and vegetation in protected areas in Australia. Journal of Enviromental Manajement 85: 791-800

Pitana, I. G. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi Offset. Yogyakarta.

Prisma. 1974. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Kanisius. Yogyakarta.

Siswantoro, H. 2012. Kajian Daya Dukung Lingkungan Wisata Alam Taman Wisata Alam Grojogan Sewu Kabupaten Karanganyar. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Diponogero. Semarang.

Soemarno. 2009. Kumpulan-kumpulan definisi-pengertian-istilah-arti. Artikel.

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009/11. [28 Januari 2011].

Sulistiyo, H. 2012. Industri Pariwisata Tumbuh Paling Cepat. Artikel.

www.bisnis.com. [12 Juli 2012].

Gunawan, S. 1994. Ekonometrika Pengantar. BPFE-Yogyakarta.

Undang-Undang No. 5 Tahun 1990. Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Undang-Undang Republik Indonesia.

Undang-Undang No. 9 Tahun 1990. Pengertian Pariwisata. Undang-Undang Republik Indonesia.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009. Pengertian Wisatawan. Undang-Undang Republik Indonesia.

Vanhove, N. 2005. The Economy of Tourism Destinations. Elsevier Butterworth- Helnemann, Oxford University. United Kingdom.

Wahab, S. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Pradnya Paramita, Jakarta.

Widodo. 2011. Tempat Wisata Unggulan di Kabupaten Karanganyar. Artikel. www.dodowie.wordpress.com/tempat-wisata-unggulan. [12 Juli 2012] Wijayanti, P. 2009. Analisis Ekonomi dan Kebijakan Pengelolaan Wisata Alam

Berbasis Masyarakat Lokal di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yoeti, O. 2008. Ekonomi Pariwisata, Informasi, dan Implementasi. PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta.

ANALISIS DAMPAK EKONOMI DAN LINGKUNGAN

KEGIATAN WISATA DI TAMAN WISATA ALAM GROJOGAN SEWU,

KABUPATEN KARANGANYAR, PROVINSI JAWA TENGAH

TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR

EVY NURFIANA

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

RINGKASAN

EVY NURFIANA. Analisis Dampak Ekonomi dan Lingkungan Kegiatan Wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Terhadap

Masyarakat Sekitar. Dibimbing oleh METI EKAYANI dan NUVA.

Pembangunan perekonomian Indonesia yang semakin membaik ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Salah satu sektor yang mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi yaitu sektor pariwisata. Peranan pariwisata dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan tiga unsur, yakni unsur ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak), unsur sosial (menciptakan lapangan kerja), dan unsur kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan kita kepada wisatawan-wisatawan asing) (Prisma, 1994). Pariwisata merupakan salah satu industri jasa yang pertumbuhannya cepat dan mempunyai banyak peluang untuk terus berkembang (Sulistiyo, 2012). Oleh karena itu, pengembangan sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi kegiatan riil yang dapat mengurangi masalah kemiskinan dalam perekonomian.

Perkembangan jumlah wisatawan ke TWA Grojogan Sewu secara garis besar terus mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah wisatawan akan semakin mendorong masyarakat sekitar lokasi wisata untuk terlibat dalam kegiatan wisata, misalnya berdagang atau menjadi tenaga kerja pada kawasan wisata tersebut. Adanya Taman Wisata Alam Grojogan Sewu ini mendatangkan dampak tersendiri bagi masyarakat sekitar. Kegiatan wisata yang berlangsung di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu secara tidak langsung akan mempengaruhi keadaan kualitas lingkungannya, oleh sebab itu kedua hal tersebut harus dikaji lebih mendalam. Penelitian kali ini memiliki tiga tujuan, yaitu 1) Mengidentifikasi karakteristik pengunjung, unit usaha, tenaga kerja, dan masyarakat sekitar Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, 2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, dan 3) Mengestimasi dampak ekonomi dan mengidentifikasi dampak lingkungan dari adanya kegiatan wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu terhadap masyarakt sekitar. Analisis terhadap karakteristik pengunjung, unit usaha, tenaga kerja dan masyarakat sekitar diolah secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif, fungsi permintaan wisata diolah dengan Analisis Regresi Berganda, sedangkan dampak ekonomi diestimasi dengan menggunakan Keynesian Income Multiplier.

Berdasarkan tujuan yang pertama, diperoleh karakteristik sosial-ekonomi

pengunjungnya. Mayoritas pengunjung berusia 17-26 tahun, belum menikah dan tidak

memiliki jumlah tanggungan. Sebagian besar responden berprofesi sebagai

pelajar/mahasiswa dengan pendapatan berkisar antara Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00. Wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu sebagian besar berasal dari dalam Provinsi Jawa Tengah dan mayoritas datang secara berkelompok dengan menggunakan kendaraan pribadi. Unit usaha yang berkembang di sekitar lokasi wisata yaitu kios makanan dan minuman, jasa foto, souvenir, penyewaan kuda, penyewaan payung dan tikar, toilet, dan parkir dengan pendapataan perbulan rata-rata berkisar antara Rp 500.000,00

– Rp 1.500.000,00. Sebagian besar unit usaha telah berjalan lebih dari 10 tahun. Tenaga kerja sekitar di lokasi wisata sebagian besar merupakan lulusan SMA. Mereka bekerja sebagai petugas parkir, petugas kebersihan, karyawan wisata, tenaga kerja kios makanan dan minuman dengan pendapatan rata-rata berkisar antara Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00. Masyarakat sekitar wisata sebagian besar responden merupakan lulusan Sekolah Dasar dan sebagian besar dari mereka bekerja atau membuka usaha di sekitar lokasi wisata dengan pendapatan berkisar antara Rp 500.000,00 – Rp 1.500.000,00.

ekonomi tersebut diantaranya adalah pendapatan, jarak ke lokasi wisata, biaya perjalanan, jumlah tanggungan keluarga, dan daya tarik.

Dampak ekonomi langsung yang dapat dirasakan oleh pemilik unit usaha yaitu memiliki proporsi 60,5% atau sebesar Rp1.154.155,00 dari rata-rata total penerimaan unit usaha. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dilihat dari pengeluaran unit usaha di dalam kawasan wisata guna memenuhi kebutuhan unit usaha yang berupa upah tenaga kerja, pembelian input bahan baku dan transportasi. Untuk upah tenaga kerja memiliki proporsi sebesar 2,72%, pembelian input bahan baku sebesar 35%, dan transportasi lokal sebesar 1,1%. dan dampak ekonomi lanjutan berupa pengeluaran tenaga kerja sekitar untuk kebutuhan pangan yaitu sebesar 58,1%. Nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 0,3; sedangkan nilai Ratio Income Multiplier Tipe I dan II sebesar 1,7 dan 2,5.

Dampak lingkungan yang terjadi dari adanya kegiatan wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu berdasarkan persepsi responden pengunjung, unit usaha, tenaga kerja, dan masyarakat sekitar adalah belum terlihat adanya dampak negatif atau dapat dikatakan kondisi lingkungan di sekitar kawasan wisata masih dalam kondisi baik.

Kata Kunci: Sektor pariwisata, Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, dampak ekonomi, nilai

Dokumen terkait