• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rising Star

2005, 2009 Dalam penelit

keadaan segar dan be pelabuhan udara maupun sirip kuning segar ke terbesar adalah di N 63,5 persen dari total dunia. Posisi kedua a 22,5 persen dari total 11. Lima pelabuhan Sulawesi Selatan, Bit Pulau Sabu di Kepula Berbeda deng keadaan beku banyak kontribusi sebesar 48,8 Diposisi kedua terbe persentase kontribusi 0 50000 100000 150000 200000 V o lum e P ro d u k si da la m T o n

daerah perairan pantai dengan volume penang ntai Utara Sulawesi tepatnya Propinsi Sulawesi pua di Maluku Utara dan perairan pantai Bali-N

e berturut-turut 23.268 ton, 13.116 ton dan 11.489 t

embangan Produksi Tuna Sirip Kuning In 2005, 2009

litian ini produk tuna sirip kuning yang diekspor n beku. Pada tahun 2009 tercatat ada sepuluh

aupun laut yang ada di Indonesia yang melakuka e dunia. Pelabuhan ekspor tuna sirip kuning se Ngurah Rai, Bali dengan volume ekspor yan otal volume tuna sirip kuning segar yang diekspor dua adalah pelabihan Tanjung Perak yang berkont

otalnya. Pelabuhan ekspor produk ini lainnya ter n ekspor lainnya adalah Hasanudin dan Ujung Bitung di Sulawesi Utara, Adi Sucipto di DI pulauan Riau.

ngan produk tuna sirip kuning segar, produk ak diekspor dari Tanjung Priok, DKI Jakarta de 48,8 persen dari total ekspor Indonesia pa besar adalah pelabuhan Tanjung Perak, Jawa busi 40,8 persen. sama seperti produk tuna sebe

2001 2005 2009

Tahun

40

nangkapan terbesar esi Utara, perairan li-Nusatenggara di n 11.489 ton.

g Indonesia 2001,

kspor adalah dalam uh pelabuhan baik kukan ekspor tuna segar di Indonesia ang berkontribusi kspor Indonesia ke kontribusi sebesar tertera pada Tabel jung Pandang di I Yogyakarta dan

oduk tuna dalam dengan persentase pada produk ini. wa Timur dengan belumnya, produk

ini juga dari Indonesia diekspor pada sepuluh pelabihan baik udara maupun laut. Pelabuhan lainnya yang juga memiliki volume dan nilai ekspor terbesar adalah Ambon di Maluku, Bitung di Sulawesi Utara dan Ujung Pandang di Sulawesi Selatan (Tabel 14).

Tabel 13. Pelabuhan Ekspor Tuna Sirip Kuning Segar Terbesar di Indonesia 2009

Propinsi Pelabuhan Ekspor Volume Ekspor

(kg)

Nilai Ekspor (US $)

Bali Ngurah Rai 4.746.494 22.983.851

Jawa Timur Tanjung Perak 1.680.244 2.797.124

DKI Jakarta Tanjung Priok 534.480 3.106.484

DKI Jakarta Soekarno Hatta 258.563 1.074.889

Bali Benoa/Loloan 145.362 251.871

Sumber : KKP, 2010

Tabel 14. Pelabuhan Ekspor Tuna Sirip Kuning Beku Terbesar di Indonesia 2009

Propinsi Pelabuhan Ekspor Volume Ekspor

(kg)

Nilai Ekspor (US $)

DKI Jakarta Tanjung Priok 3.930.470 7.881.920

Jawa Timur Tanjung Perak 3.288.576 6.869.753

Maluku Ambon 343.404 1.778.448

Sulawesi Utara Bitung 232.319 1.888.156

Sulawesi Selatan Ujung Pandang 157.038 965.497

Sumber : KKP, 2010 3. Lobster

Gambar 7 memperlihatkan pertumbuhan yang berfluktuasi dalam produksi lobster di Indonesia. Pada tahun 2001 produksi lobster Indonesia sebanyak 4.490 ton meningkat sebesar 49 persen pada tahun 2005 menjadi 6.709 ton. Pada tahun 2009 volume produksi lobster di Indonesia menurun sebesar 7 persen dari tahun 2005 menjadi 6.242 ton. Dengan meningkatnya berbagai teknologi budidaya lobster yang sedang dilakukan Indonesia diharapkan produksi ini juga akan terus meningkat ditahun mendatang. Produksi lobster di Indonesia dihasilkan dengan dibudidayakan yaitu budidaya laut dan budidaya air tawar serta penangkapan ikan di laut. Daerah penghasil lobster budidaya air laut terbesar adalah Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat dan Papua Barat dengan volume produksi pada tahun 2009 berturut-turut sebesar 160 ton, 89 ton dan 58 ton. Begitupun dengan lobster

budidaya air tawar di Sedangkan dalam pe perairan pantai Utara produksi sebesar 816 dijelaskan, produk lobst dan lobster segar.

Sumber : KKP, 2010 Gambar 7. Perkem

Tabel 15. Pelabuhan

Propinsi Pelabuhan Ekspor Volume

Ekspor (kg)

Nilai Ekspor (US $)

Jawa Timur Tanjung Perak 58.959 330.702

Sulawesi Selatan Ujung Pandang 38.872 357.080

DKI Jakarta Soekarno Hatta 25.359 41.831

Kalimantan Timur Lingkas Tarakan 18.414 104.726

Jawa Tengah Tanjung Emas 6.321 4.506

Sumber : KKP, 2010 Lobster beku maupun udara. Pelabuh yang berkontribusi 35,4 diekspor Indonesia. P Selatan dengan kontr lainnya yang memiliki DKI Jakarta, Lingkas Tengah (Tabel 15). 0 2000 4000 6000 8000 V o lum e P ro d u k si da la m T o n

dimana Papua menjadi daerah penghasil terbesa perikanan tangkap, produk ini banyak dihasil

ra Jawa, Maluku-Papua dan Barat Sumatera 816 ton, 814 ton dan 571 ton. Seperti produk lobster yang diekspor dalam penelitian ini ada

embangan Produksi Lobster Indonesia 2001, 2005, 2009

han Ekspor Lobster Beku Terbesar di Indon

Pelabuhan Ekspor Volume

Ekspor (kg) Tanjung Perak 58.959 Ujung Pandang 38.872 Soekarno Hatta 25.359 ur Lingkas Tarakan 18.414 Tanjung Emas 6.321

ku Indonesia di ekspor dari dua belas pelabuha abuhan ekspor terbesar adalah Tanjung Perak busi 35,4 persen dari total volume ekspor lobst

. Pelabuhan kedua terbesar adalah Ujung Pand kontribusi volume ekspor sebesar 23,3 persen. pe

liki volume dan nilai ekspor terbesar adalah Soe gkas Tarakan di Kalimantan Timur dan Tanjung

2001 2005 2009

Tahun

42

besar di Indonesia. silkan dari daerah ra dengan volume oduk tuna yang telah dalah lobter beku

01, 2005, 2009

onesia 2009

Propinsi Pelabuhan Ekspor Volume

Ekspor (kg)

Nilai Ekspor (US $)

Jawa Timur Tanjung Perak 58.959 330.702

Sulawesi Selatan Ujung Pandang 38.872 357.080

DKI Jakarta Soekarno Hatta 25.359 41.831

Kalimantan Timur Lingkas Tarakan 18.414 104.726

Jawa Tengah Tanjung Emas 6.321 4.506

labuhan baik laut ak di Jawa Timur obster beku yang ndang di Sulawesi n. pelabuhan ekspo h Soeksrno Hatta di ung Emas di Jawa

Produk lobster lainnya yaitu lobster segar banyak diekspor dari Soekarno Hatta, DKI Jakarta dengan persentase kontribusi lebih dari 90 persen dari volume total lobster segar yang diekspor Indonesia. Pelabuhan ekspor Ngurah Rai juga memiliki kontribusi volume dan nilai ekspor yang cukup besar dibandingkan pelabuhan lainnya di Indonesia yaitu berkontribusi 5 persen. pelabuhan ekspor lainnya yang termasuk dalam lima besar yang memiliki volume dan nilai ekspor terbesar adalah Kijang dan Tanjung Pinang di Kepulauan Riau dan Juanda di Jawa Timur (Tabel 16).

Tabel 16. Pelabuhan Ekspor Lobster Segar Terbesar di Indonesia 2009

Propinsi Pelabuhan Ekspor Volume Ekspor

(kg)

Nilai Ekspor (US $)

DKI Jakarta Soekarno Hatta 1.207.682 4.785.161

Bali Ngurah Rai 66.251 784.931

Kep Riau Kijang 13.249 8.038

Jawa Timur Juanda-Surabaya 7.894 15.846

Kep Riau Tanjung Pinang 4.930 3.674

Sumber : KKP, 2010 4. Udang

Dari Gambar 8 terlihat bahwa volume produksi udang Indonesia mengalami peningkatan selama tahun 2001, 2005 dan 2009. Tahun 2005 dengan volume produksi sebesar 498.961 ton meningkat sebesar 18 persen dari tahun 2001 yang memiliki volume produksi sebesar 424.323 ton. Pada tahun 2009, volume produksi juga meningkat sebesar 17 persen menjadi 585.404 ton. Beberapa jenis udang yang diproduksi oleh perikanan budidaya Indonesia seperti udang windu, udang galah, udang vanamei dan udang putih. Pada tahun 2009 banyak dihasilkan dari daerah Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Jawa Barat untuk udang windu, Jawa Barat, Bali dan Jawa Tengah untuk udang galah, Lampung, Sumatera Selatan dan Jawa Timur untuk udang vanamei serta Sumatera Utara, Jawa Barat dan Kalimantan Timur untuk udang putih (Ditjen Perikanan Budidaya, 2010). Selain itu komoditi udang juga dihasilkan melalui proses penangkapan baik di laut maupun perairan umum. Dalam perikanan tangkap di laut, perairan pantai dengan volume produksi terbesar berurut yaitu perairan pantai Selatan/Barat Kalimantan, Barat Sumatera dan Selat Malaka (udang dogol), Selat Malaka, Utara Jawa dan Barat Sumatera (udang putih), Utara Jawa, Timur Sumatera dan Selatan Jawa (udang krosok), Timur Kalimantan, Barat

Sumatera dan Bali-Nus dan Timur Kalimanta

Sumber : KKP, 2010 Gambar 8. Perkem

Dari volume pr produk yang diekspor Pada tahun 2009, uda diekspor dari pelabuh menyebar diseluruh Indo Tabel 17. Pelabuhan

Propinsi Pelabuhan Ekspor Volume Ekspor

(kg)

Nilai Ekspor (US $)

Jawa Timur Tanjung Perak 34.694.957 275.106.516

Lampung Panjang 23.104.765 139.869.341

Sumatera Utara Belawan 13.745.241 82.213.723

DKI Jakarta Tanjung Priok 10.265.980 58.923.920

Kalimantan Timur Lingkas Tarakan 5.283.911 45.490.984

Sumber : KKP, 2010 Lima besar pe Dari tabel tersebut t pelabuhan ekspor te sebesar 35 persen da Pelabuhan ekspor Pa ekspor sebesar 23,1 pe 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 V o lum e P ro d u k si da la m T o n

Nusatenggara (udang ratu) serta Barat Sumater ntan (udang windu).

embangan Produksi Udang Indonesia 2001, 2005, 2009 e produksi tersebut dalam perdagangan interna

kspor Indonesia terbanyak yaitu udang beku da udang beku tercatat sebagai produk perikanan buhan ekspor terbanyak yaitu ada 38 pelabuha uh Indonesia.

han Ekspor Udang Beku Terbesar di Indone

Pelabuhan Ekspor Volume Ekspor

(kg) Tanjung Perak 34.694.957 Panjang 23.104.765 Belawan 13.745.241 Tanjung Priok 10.265.980 ur Lingkas Tarakan 5.283.911

pelabuhan dengan volume terbayak disajikan da but terlihat bahwa Tanjung perak di Jawa Tim

terbesar dengan kontribusi volume ekspor n dari total volume udang beku yang diekspor

Panjang di Propinsi Lampung memiliki kont 23,1 persen. pelabuhan ekspor lainya yang juga m

2001 2005 2009

Tahun

44

tera, Selat Malaka

1, 2005, 2009