• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam Proses Pendataan Aspek Teknis

Dalam dokumen ASPEK TEKNIS PERSEKTOR (Halaman 99-103)

A PPeerraattuurraann tteerrkkaaiitt sseekkttoorr d

drraaiinnaassee

- Ketersediaan Peraturan bidang Drainase (Perda, Pergub, BB KKeelleemmbbaaggaaaann

- Bentuk Organisasi

- Ketersediaan tata laksana (Tupoksi, SOP, dll)

- Kualitas dan kuantitas SDM C

C PPeemmbbiiaayyaaaann

- Sumber pembiayaan (APBDProv/Kab,kota/swasta/ masyarakat/dll)

D

D PPeerraann sswwaassttaa ddaann mmaassyyaarraakkaatt (Sudah ada, blm ada, bentuk kontribusi, dll)

*Dalam Proses Pendataan

Aspek Teknis

N

Noo.. UUrraaiiaann KKoonnddiissii EEkkssiissttiinngg

KKeebbuuttuuhhaann

KKeett.. N

Noo.. UUrraaiiaann KKoonnddiissii EEkkssiissttiinngg

TTaahhuunn

II TTaahhuunnIIII TTaahhuunnIIIIII TTaahhuunnIIVV TTaahhuunnVV KKeett.. TTeekknniiss OOppeerraassiioonnaall PPSS

1. Aspek Perencanaan (Master Plan, FS, DED) 2. A. Saluran Primer Sekunder Tersier B. Turap

C. Bangunan pelengkap (gorong-gorong, pintu air, pompa, talang, dst)

D. Waduk, kolam retensi, sumur resapan

*Dalam Proses Pendataan

PPrrooggrraamm ddaann KKrriitteerriiaa KKeessiiaappaann PPeennggeemmbbaannggaann SSiisstteemm DDrraaiinnaassee 6.4.3.3

A

A.. PPeemmbbaanngguunnaann PPrraassaarraannaa DDrraaiinnaassee

Kriteria kegiatan infrastruktur drainase perkotaan KKrriitteerriiaa LLookkaassii ::

Kota-kota yang sudah memiliki Master Plan Drainase Perkotaan dan DED untuk 

tahun pertama;

Kawasan-kawasan permukiman dan strategis di perkotaan (Metropolitan/Kota 

Besar) yang rawan genangan. LLiinnggkkuupp KKeeggiiaattaann ::

Pembangunan saluran drainase primer

(macro drain)

, pembangunan kolam 

retensi, dan bangunan pelengkap utama lainnya (pompa, saringan sampah, dsb);

Pembangunan saluran drainase sekunder dan tersier

(micro drain)

oleh 

pemerintah kab.kota;

Sosialisasi/diseminasi/ kampanye NSPM pengelolaan saluran drainase termasuk 

kegiatan pembersihan sampah di sekitar saluran drainase; Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat; 

Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan 

masyarakat, pedoman dan lain sebagainya KKrriitteerriiaa KKeessiiaappaann ::

Sudah memiliki RPIJM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim 

surat minat untuk mengikuti PPSP;

Dilaksanakan dalam rangka pengurangan lokasi genangan di perkotaan; 

Terintegrasi antara makro drain dan mikro drain, serta dengan system 

pengendali banjir;

Terdapat institusi yang menerima dan mengelola prasarana yang dibangun; 

Tidak ada permasalahan lahan (lahan sudah dibebaskan, milik Pemkot/kab); 

Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk biaya 

operasi dan pemeliharaan;

Pemerintah Kabupaten/Kota akan melaksanakan penyuluhan kepada 

Masyarakat

SSkkeemmaa KKeebbiijjaakkaann PPeennddaannaaaann SSiisstteemm DDrraaiinnaassee PPeerrkkoottaaaann

Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan dipaparkan pada gambar 6.7 berikut :

Sumber: Direktorat Pengembangan PLP

G

Gaammbbaarr 66..77 SSiisstteemm DDrraaiinnaassee PPeerrkkoottaaaann

mempunyai peran dengan mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan sistem makro, serta memfasilitasi pilot drainase mandiri. Sedangkan, pemerintah kabupaten kota berperan dalam penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi dan

pemeliharaan, dan pemberdayaan masyarakat pasca konstruksi. U

Ussuullaann PPrrooggrraamm DDaann KKeeggiiaattaann 66..44..44

U

Ussuullaann PPrrooggrraamm ddaann KKeeggiiaattaann PPeennggeemmbbaannggaann SSaanniittaassii 66..44..44..11

Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan kebutuhan RPP berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan kawasan

unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan program harus dapat

mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan pendanaannya.

Penjabaran program-program tersebut disesuaikan dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan dalam paket-paket proyek/program. Program yang dicakup dalam Pengelolaan Air Limbah meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :

Pembangunan pengelolaan air limbah setempat dan pembangunan Instalasi 

Pengolah Lumpur Tinja (IPLT);

Pembangunan sistem perpipaan air limbah sederhana komunitas berbasis 

masyarakat (khusus bagi kawasan kumuh dan padat);

Pembangunan pengelolaan air limbah sistem terpusat (IPAL); 

Operasi dan pemeliharaan; 

Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan air limbah; 

Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan pemeliharaan 

sarana yang telah dibangun.

Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED 

Pembangunan prasarana dan sarana TPA sampah; 

Pembangunan prasarana dan sarana TPST 3R; 

Operasi dan pemeliharaan; 

Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan persampahan; 

Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan 3R; 

Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED 

Program yang dicakup dalam pengelolaan sistem drainase perkotaan meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :

Pelaksanaan rehabilitasi saluran yang ada; 

Pembangunan saluran yang baru; 

Operasi dan pemeliharaan; 

Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan drainase; 

Penyuluhan dan pengelolaan dan pemeliharaan bangunan drainase bagi 

Pemerintahan Kabupaten/Kota dan masyarakat; Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED

PPeemmbbiiaayyaaaann PPrrooyyeekk PPeennggeemmbbaannggaann SSaanniittaassii 66..44..44..22

Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing- masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan

masyarakat. Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya. Untuk program yang memerlukan analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.

Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa

(pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan disesuaikan dengan tingkat Kebutuhannya.

Format pembiayaan kegiatan drainase disesuaikan dengan arahan bidang keuangan, secara garis besar terdiri dari tabel program belanja (

expenditures

programme

), table

financing plan

, dan tabel memorandum proyek (terlampir)

Dalam dokumen ASPEK TEKNIS PERSEKTOR (Halaman 99-103)