A PPeerraattuurraann tteerrkkaaiitt sseekkttoorr d
drraaiinnaassee
- Ketersediaan Peraturan bidang Drainase (Perda, Pergub, BB KKeelleemmbbaaggaaaann
- Bentuk Organisasi
- Ketersediaan tata laksana (Tupoksi, SOP, dll)
- Kualitas dan kuantitas SDM C
C PPeemmbbiiaayyaaaann
- Sumber pembiayaan (APBDProv/Kab,kota/swasta/ masyarakat/dll)
D
D PPeerraann sswwaassttaa ddaann mmaassyyaarraakkaatt (Sudah ada, blm ada, bentuk kontribusi, dll)
*Dalam Proses Pendataan
Aspek Teknis
N
Noo.. UUrraaiiaann KKoonnddiissii EEkkssiissttiinngg
KKeebbuuttuuhhaann
KKeett.. N
Noo.. UUrraaiiaann KKoonnddiissii EEkkssiissttiinngg
TTaahhuunn
II TTaahhuunnIIII TTaahhuunnIIIIII TTaahhuunnIIVV TTaahhuunnVV KKeett.. TTeekknniiss OOppeerraassiioonnaall PPSS
1. Aspek Perencanaan (Master Plan, FS, DED) 2. A. Saluran Primer Sekunder Tersier B. Turap
C. Bangunan pelengkap (gorong-gorong, pintu air, pompa, talang, dst)
D. Waduk, kolam retensi, sumur resapan
*Dalam Proses Pendataan
PPrrooggrraamm ddaann KKrriitteerriiaa KKeessiiaappaann PPeennggeemmbbaannggaann SSiisstteemm DDrraaiinnaassee 6.4.3.3
A
A.. PPeemmbbaanngguunnaann PPrraassaarraannaa DDrraaiinnaassee
Kriteria kegiatan infrastruktur drainase perkotaan KKrriitteerriiaa LLookkaassii ::
Kota-kota yang sudah memiliki Master Plan Drainase Perkotaan dan DED untuk
tahun pertama;
Kawasan-kawasan permukiman dan strategis di perkotaan (Metropolitan/Kota
Besar) yang rawan genangan. LLiinnggkkuupp KKeeggiiaattaann ::
Pembangunan saluran drainase primer
(macro drain)
, pembangunan kolam retensi, dan bangunan pelengkap utama lainnya (pompa, saringan sampah, dsb);
Pembangunan saluran drainase sekunder dan tersier
(micro drain)
oleh pemerintah kab.kota;
Sosialisasi/diseminasi/ kampanye NSPM pengelolaan saluran drainase termasuk
kegiatan pembersihan sampah di sekitar saluran drainase; Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;
Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan
masyarakat, pedoman dan lain sebagainya KKrriitteerriiaa KKeessiiaappaann ::
Sudah memiliki RPIJM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim
surat minat untuk mengikuti PPSP;
Dilaksanakan dalam rangka pengurangan lokasi genangan di perkotaan;
Terintegrasi antara makro drain dan mikro drain, serta dengan system
pengendali banjir;
Terdapat institusi yang menerima dan mengelola prasarana yang dibangun;
Tidak ada permasalahan lahan (lahan sudah dibebaskan, milik Pemkot/kab);
Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk biaya
operasi dan pemeliharaan;
Pemerintah Kabupaten/Kota akan melaksanakan penyuluhan kepada
Masyarakat
SSkkeemmaa KKeebbiijjaakkaann PPeennddaannaaaann SSiisstteemm DDrraaiinnaassee PPeerrkkoottaaaann
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan dipaparkan pada gambar 6.7 berikut :
Sumber: Direktorat Pengembangan PLP
GGaammbbaarr 66..77 SSiisstteemm DDrraaiinnaassee PPeerrkkoottaaaann
mempunyai peran dengan mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan sistem makro, serta memfasilitasi pilot drainase mandiri. Sedangkan, pemerintah kabupaten kota berperan dalam penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi dan
pemeliharaan, dan pemberdayaan masyarakat pasca konstruksi. U
Ussuullaann PPrrooggrraamm DDaann KKeeggiiaattaann 66..44..44
U
Ussuullaann PPrrooggrraamm ddaann KKeeggiiaattaann PPeennggeemmbbaannggaann SSaanniittaassii 66..44..44..11
Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan kebutuhan RPP berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan kawasan
unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan program harus dapat
mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan pendanaannya.
Penjabaran program-program tersebut disesuaikan dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan dalam paket-paket proyek/program. Program yang dicakup dalam Pengelolaan Air Limbah meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
Pembangunan pengelolaan air limbah setempat dan pembangunan Instalasi
Pengolah Lumpur Tinja (IPLT);
Pembangunan sistem perpipaan air limbah sederhana komunitas berbasis
masyarakat (khusus bagi kawasan kumuh dan padat);
Pembangunan pengelolaan air limbah sistem terpusat (IPAL);
Operasi dan pemeliharaan;
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan air limbah;
Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan pemeliharaan
sarana yang telah dibangun.
Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED
Pembangunan prasarana dan sarana TPA sampah;
Pembangunan prasarana dan sarana TPST 3R;
Operasi dan pemeliharaan;
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan persampahan;
Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan 3R;
Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED
Program yang dicakup dalam pengelolaan sistem drainase perkotaan meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
Pelaksanaan rehabilitasi saluran yang ada;
Pembangunan saluran yang baru;
Operasi dan pemeliharaan;
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan drainase;
Penyuluhan dan pengelolaan dan pemeliharaan bangunan drainase bagi
Pemerintahan Kabupaten/Kota dan masyarakat; Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED
PPeemmbbiiaayyaaaann PPrrooyyeekk PPeennggeemmbbaannggaann SSaanniittaassii 66..44..44..22
Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing- masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan
masyarakat. Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya. Untuk program yang memerlukan analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.
Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa
(pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan disesuaikan dengan tingkat Kebutuhannya.
Format pembiayaan kegiatan drainase disesuaikan dengan arahan bidang keuangan, secara garis besar terdiri dari tabel program belanja (