• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK EDUKASI POKDARWIS DALAM AGROWISATA DESA PETAK KECAMATAN GIANYAR

DAMPAK EDUKASI POKDARWIS DALAM AGROWISATA

mengetahui secara lebih detail fenomena yang terjadi. Hasil dari kuesioner dan pendekatan saintifik yang dilakukan diketahui bahwa pemberdayaan kelompok sadar wisata di Desa Petak melalui edukasi memberikan manfaat yang dignifikan terhadap pengembangan desa menjadi desa wisata salah satunya pilot project agrowisata yang dibentuk sebagai percontohan pengembangan potensi objek wisata lainnya. Adapun edukasi yang diberikan kepada pokdarwis dan masyarakat ssetempat meliputi edukasi sadar wisata dan sapta pesona, edukasi clean, health, safety dan environment, serta edukasi pemasaran produk berupa pilot project agrowisata.

Kata Kunci: Edukasi, Pokdarwis, Agrowisata

1. PENDAHULUAN

Desa Petak merupakan salah satu bagian dari wilayah kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa Petak berada di Bagian utara Kota Gianyar dengan jarak tempuh 20 menit atau 7 km dari Kota Kabupaten Gianyar. Letak Geografis Desa Petak membujur dari selatan ke utara dimana masing-masing sisi dibatasi dan diapit oleh dua sungai atau yang lebih dikenal dengan sebutan tukad oleh masyarakat Bali. Tukad tersebut adalah tukad melangge di sebelah barat dan Tukad Sangsang di sebelah Timur. Di bagian tengah-tengah mengalir sungai kecil dan anak sungai untuk saluran irigasi masyarakat. Desa Petak memiliki luas wilayah sebesar 383 Ha.

Desa Petak merupakan desa yang memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang bisa dikembangkan. Hal tersebut tebukti dari potensi wisata yang dimiliki di masing-masing banjar Desa Petak. Sumber daya manusia di Desa Petak merupakan salah satu modal untuk menggerakkan pembangunan di Desa Petak. Pengendalian kualitas sumber daya manusia di Desa Petak dilaksanakan secara mandiri maupun melalui pola pembinaan untuk menciptakn kondisi masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Sumber daya manusia juga terlihat dari keinginan tinggi masyarakat untuk menjadikan desa untuk lebih maju.

Berikut adalah survey yang dilakukan untuk mengetahui potensi desa, baik dari segi SDM maupun SDA:

Tabel I. Hasil Survey SDA, SDM DesaPetak

No Uraian SS S TS STS

Wilayah Desa Petak merupakan wilayah agraris dengan persentase sebesar 90%

10% 90% 0% 0%

Memiliki legalitas lembaga atau kelompok desa 10% 90% 0% 0%

Memiliki kemitraan yang efektif 10% 81% 9% 0%

Masyarakat sadar akan potensi agraris yang dimiliki Desa Petak

3% 11% 86% 0%

Masyarakat menerima uluran tangan dari luar lembaga dalam pengembangan potensi desa

6% 86% 8% 0%

No Uraian SS S TS STS Masyarakat sepakat menyiapkan awig-awig (peraturan)

terkait dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan

10% 81% 9% 0%

Unsur atraksi untuk wisatawan dimiliki oleh wilayah desa petak

8% 92% 0% 0%

Wilayah Desa Petak memiliki pemandangan alam (pegunungan ataupun lainnya) yang menarik

4% 96% 0% 0%

Wilayah Desa Petak memiliki kebudayaan dan kesenian khas

6% 44% 50% 0%

Wilayah Desa Petak memiliki kegiatan pola tanam produk pertanian

9% 91% 0% 0%

Wilayah Desa Petak memiliki produk pertanian (padi, palawija, kelapa, dll)

7% 93% 0% 0%

Memiliki jaringan ke ekonomi lokal dan regional 6% 44% 50% 0%

Melestarikan dan memperkaya tradisi dan budaya setempat

8% 92% 0% 0%

Mempromosikan pengalaman yang memuaskan dan aman bagi wisatawan dan masyarakat

8% 92% 0% 0%

Sumber Pernyataan: Junaedi (2012), Sutisno (2017), Pedoman Desa Wisata (2020) Sumber Hasil Survey: Masyarakat Desa Petak (2021)

Dari survey tersebut diketahui bahwa masyarakat Desa Petak menyadari wilayah desa yang dimiliki, namun pemanfaatan wilayahnya tidak dilakukan secara optimal.

Untuk mengembangkan potensi di Desa Petak, pelibatan masyarakat setempat tentu saja untuk menjadikan masyarakat tersebut menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Tentu saja untuk mencapai kemandirian tersebut terdapat proses pembelajaran yang harus dilalui.

Sumber daya manusia di Desa Petak diberdayakan dengan harapan untuk memperoleh kemampuan atau daya yang semakin baik dari waktu ke waktu. Dalam hal ini sumber daya manusia yang dilibatkan, adalah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Desa Petak. Pelibatan pokdarwis dalam mengembangkan potensi Desa Petak yaitu terbentuknya pilot project agrowisata. Beberapa hal yang dilakukan dalam mewujudkan keberadaan agrowisata tersebut meliputi: melakukan pemetaan lahan untuk dijadikan agrowisa,

Namun untuk menjaga atmosfir pendukung wisata itu berjalan, usaha menjaga keasrian lingkungan yang meliputi Sapta Pesona harus terus ditanamkan. Ketujuh unsur Sapta Pesona meliputi: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, Kenangan. Ketujuh indicator Sapta Pesona dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menciptakan rasa aman, tenang sehingga wisatawan bebas dari rasa takut dan cemas dalam melakukan wisata di lokasi agrowisata. Contoh-contoh yang perlu dilakukan meliputi:

a. sikap tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dalam kunjungannya, b. menolong dan melindungi wisatawan,

c. menunjukkan rasa bersahabat,

d. memberikan informasi yang dibutuhkan,

e. menjaga lingkungan agar terbebas dairi bahaya penyakit menular.

2. Menciptakan ketertiban pada agrowisata di Desa Petak mencerminkan sikap disiplin yang tinggi. Aksi yang diwujudkan dalam hal menunjukkan ketertiban yakni:

a. mewujudkan budaya antri pada saat kunjungan b. menaati seluruh aturan yang diterapkan, c. disiplin terhadap waktu

3. Menciptakan lingkungan yang bersih. Pelayanan destinasi agrowisata di Desa Petak harus memberikan rasa nyaman dan mencerminkan keadaan yang sehat serta higienis.

Bentuk aksi tersebut diwujudkan melalui:

a. tidak membuang sampah sembarangan,

b. menyiapkan makanan dan minuman serta perlengkapannya yang higienis, c. menunjukkan pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan rapi 4. Menciptakan atmosfir yang sejuk. Bentuk aksi yang bisa dilakukan meliputi:

a. memelihara penghijauan di objek dan jalur agrowisata di Desa Petak,

b. menjaga kondisi sejuk dalam area public yang meliputi sarana dan prasarana atau fasilitas penunjangnya.

5. Menciptakan kondisi lingkungan yang indah dan menarik di objek agrowisata di Desa Petak untuk memberikan rasa kagum dan kesan yang mendalam bagi pengunjung sehingga mampu mewujudkan potensi kunjungan ulang. Hal tersebut juga menjadi bagian dari promosi untuk menjangkau wisatawan yang lebih luas. Bentuk aksi yang diwujudkan meliputi:

a. menjaga agrowisata dalam tatanan yang estetik dan alami,

b. menjaga lingkungan tempat tinggal masyarakat dan menjaga karaketr kelokalan masyarakat,

c. menjaga keindahan elemen estetika lingkungan agrowisata yang bersifat alami.

6. Menjaga kondisi lingkungan yang ramah untuk menciptakan suasana akrab untuk memberikan perasaan betah bagi pengunjung yang datang ke agrowisata maupun melakukan perjalanan menuju objek wisata. Bentuk aksi yang dapat dilakukan antara lain:

a. menunjukkan sikap menghargai dan toleransi, b. memberikan senyuman yang tulus,

c. menunjukkan sikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan.

7. Memberikan bentuk pengalaman yang berkesan. Memberikan rasa senang dan kenangan indah yang membekas untuk tamu yang berkunjung. Berikut wujud aksi yang dapat dilakukan:

a. Mengangkat keunikan budaya lokal,

b. Menyediakan cinderamata yang menarik serta memiliki ciri khas, c. Menyajikan makanan dan minuman khas lokal.

Agrowisata di Desa Petak, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar merupakan agrowisata yang di lahan seluas 60 are. Agrowisata ini masih dikelola oleh pihak swasta yang dapat dijadikan sebagai tempat edukasi bagi masyarakat umum. Agrowisata ini memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar karena mampu memberikan pengenalan terhadap dunia pertanian dan pendidikan terkait dengan tanaman lokal di lokasi objek wisata agro.

Sebagian besar lahan ditanami dengan tanaman kopi, durian, dan jeruk, Wisatawan yang berkunjung pada saat musim durian dapat menikmati durian yang ada di agrowisata tersebut.

Dalam pengembangan agrowisata ini kegiatan berupa tracking menyusuri sungai kecil juga disuguhkankan oleh agrowisata ini untuk memaksimalkan potensi agrowisata yang tidak hanya fokus pada apa yang mampu dilihat oleh wisatawan namun juga mampu menyuguhkan wisatawan untuk melakukan kegiatan serta mampu memberikan pengalaman kepada wisatawan untuk membawa buah tangan dari hasil agrowisata yang ada. Hal tersebut tentu saja telah memenuhi unsur dari konsep wisata, yang meliputi what to see, what to do, what to buy.

Upaya dibuatnya pilot project ditujukan agar memberikan dampak baik bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Petak yaitu yang pertama dampak langsung dirasakan oleh masyarakat desa yang ikut mengelola agrowisata dan dampak tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat seperti dikenalnya desa petak oleh masyarakat luas di luar wilayah Kabupaten sehingga mampu memanfaatkan peluang usaha sebagai penambah pendapatannya. Hal tersebut tentu mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan sert perekonomian masyarakat menjadi stabil. Harapan berkembangnya pilot project agrowisata di Desa Petak memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan pemerintah untuk jangka panjang.

Gambar 1: Lokasi Agrowisata jalur tracking menuju sungai Sumber: Kegiatan pengabdian 2021

Pengelolaan agrowisata dikelola dan dikembangkan oleh pengelola di bawah manajemen Puri Saron Group berkolaborasi dengan pemerintah desa setempat yang melibatkan pokdarwis. Namun disisi lain masih terdapat fenomena yang harus diatasi untuk menjadikan agrowisata tersebut lebih bisa dinikmati dan dikunjungi oleh masyarakat atau wisatawan luas.

Hal tersebut terlihat dari SK desa wisata yang belum diperoleh oleh desa petak padahal potensi desa sangat banyak di masing-masing banjar meliputi: air terjun toya slaka di banjar benawah kawan, sumber mata air gunung merta dan kerajinan seni pahat di banjar madangan kaja, kebudayaan dan sanggar kesenian tari dan gamelan, kerajinan ukir, serta mata air siraman pura desa berlokasi di Banjar Bonnyuh, sumber mata air mélange dan persawahan yang berada di banjar Umah anyar. Keterkaitan perolehan SK Desa Wisata tentu akan memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisata ke objek agrowisata dan perhatian pemerintah yang lebih besar terhadap setiap langkah atau kegiatan yang diselenggarakan oleh Desa Petak.

Hambatan lain yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata adalah terbatasnya dana yang tersedia sehingga agrowisata ini masih sebatas pilot project, sehingga hal tersebut juga menjadi penghambat pembangunan infrastruktur. Selain itu permasalahan lain yang dihadapi oleh pilot project agrowisata adalah belum efektif dan optimalnya pemasaran atau promosi baik dari pengelola maupun masyarakat setempat.

Berdasarkan fenomena diatas, maka diperlukan langkah atau strategi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pada umumnya dan anggota pokdarwisa pada khususnya terkait dengan keberadaan agrowisata di desa petak.

2. KAJIAN TEORI Edukasi

Edukasi merupakan segala keadaan, kejadian, atau proses mengubah sikap dan tata laku melalui upaya pengajaran, sosialisasi, penyuluhan ataupun pelatihan. Edukasi tidak hanya bertujuan untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang bersifat teoritis namun juga digunakan untuk edukasi permasalahan terkait moral manusia. Edukasi bertujuan untuk menambah kreativitas manusia pada hal yang dipelajarinya dan mendidik manusia menjadi lebih baik dalam bidang yang ditekuninya

Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2003).