• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Ekonomi Sosial Keaksaraan Usaha Mandiri bagi Warga Belajar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data Penelitian

2. Dampak Ekonomi Sosial Keaksaraan Usaha Mandiri bagi Warga Belajar

Dampak merupakan gambaran mengenai nilai suatu program dampak mengacu pada manfaat jangka panjang terhadap masyarakat seperti peningkatan pada pengetahuan, peningkatan lingkungan hidup, dan sebagainya. Dampak adalah pengaruh (Outcome) yang dialami warga belajar atau lulusan setelah memperoleh dukungan dari masukan lain (Djuju Sudjaja, 2006:95). Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri merupakan suatu upaya pengangkatan keberaksaraan melalui pembelajaran keterampilan usaha yang dapat meningkatkan produktifitas perorangan maupun kelompok secara mandiri bagi warga belajar yang telah mengikuti pembelajaran atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar.

Penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri tahun 2014 di PKBM Candirejo dilaksanakan dengan memberikan pembelajaran keterampilan usaha. Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan bagi warga belajar yang telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar, melalui pembelajaran keterampilan usaha (kewirausahaan) yang dapat meningkatkan produktivitas warga belajar, baik secara perorangan maupun kelompok sehinggga diharapkan dapat memiliki mata pencaharian dan penghasilan dalam rangka peningkatan taraf hidupnya (Diknas,2010).

Penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri adalah sebuah bentuk program pemberdayaan yang dilakukan oleh pengelola PKBM terhadap warga belajar sehingga warga belajar dapat berdaya dan mampu melaksanakan kehidupan menjadi lebih baik dari sebelunnya. Menurut Carlzon dan Macauley sebagaimana di kutip oleh Wasistiono (1998 :46) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pemberdayaan adalah membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan member orang kebebasan untuk bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan tindakantidakanya. Sementara Shardlow (1998 : 32) mengatakan bahwa pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, PKBM Candirejo menyelenggarakan program keterampilan yang diberikan, yaitu keterampilan mengolah makanan. Keterampilan mengolah makan dibagi menjadi 2 yaitu:

pengolah makanan ringan atau snak dan mengolah makanan berat. Keterampilan diberikan dengan tema tradisional dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia dilingkungan sekitar.

Dampak ekonomi penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri berkaitan dengan nilai ekonomi yaitu sesuatu yang bernilai secara ekonomi atau yang menguntungkan bagi seseorang yang menjalankan usaha. Dampak ekonomi dilihat dari pengaruh perubahan tingkahlaku, keterampilan, sikap, dan status warga belajar. Dampak Ekonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengaruh suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap perekonomian (Depdiknas, 2005: 234). Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, dampak ekonomi pda warga belajar kelompok usaha katering di PKBM Candirejo tahun 2014 adalah sebagai beriku: 1) peningkatan kegiatan berwirausaha, warga belajar mengalami peningkatan kegiatan berwirausaha dengan dibuktikannya kegiatan warga belajar sebelum mengikuti program keaksaraan usaha mandiri yaitu warga belajar dengan kegiatan disawah sebagai buruh dengan penghasilan tidak tetap, sebagai ibu rumah tangga dengan menggandalkan gaji suaminya, dan setelah mengikuti program KUM warga belajar telah memiliki kegiatan berwirausaha yang akan dikembangkan terus menerus sesuai dengan permintaan pasar, 2) peningkatan penghasilan ekonomi keluarga, warga belajar mengalami peningkatan penghasilan keluarga yaitu dengan dibuktikannya warga belajar telah mampu memiliki atau berpengahasilan dari usaha yang di lakukan. Warga belajar tidak lagi bergantung pada pemberian suami mereka, sehingga dapat dikatakan bahwa warga belajar telah berpenghasilan sendiri dengan usaha yang mereka miliki, 3) peningkatan

kemampuan menabung, warga belajar mengalami peningkatan menabung dengan dibuktikannya dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi bahwa warga belajar telah melakukan kegiatan menabung di bank yang dilakukan setiap sebulan sekali dari sisa kebutuhan sehari-hari warga belajar, 4) peningkatan kesejahteraan ekonomi, warga belajar mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi dengan dibuktikannya warga belajar mampu mencukupi kebutuhan ekonomi atau kebutuhan sehari-hari dari hasil kegiatan usaha yang di lakukannya. Peningkatan kesejahteraan ekonomi terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti yang sebelum mengikuti program KUM mereka hanya memiliki uang pas-pasan dan setelah mengikuti prgram KUM warga belajar dapat menutupi kebutuhan sehari-hari. Setelah mengikuti program keaksaraan usaha mandiri, warga belajar mendapatkan bekal untuk mendapatkan penghasilan. Bekal yang mereka miliki diimplementasikan dalam kegiatan usaha mandiri usaha katering. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh warga belajar baik sebagai usaha utama atau sampingan memberikan tambahan pengahasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup warga belajar, berarti penyelenggaraan keaksaraan usaha mandiri telah berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Dampak sosial penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri bagi wargta belajar berkaitan pengaruh dengan perubahan perilaku, pengetahuan, sikap, status warga belajar dan interaksi sosial warga belajar terhadap orang lain atau masyarakat lain. Manusia merupakan makluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk berinteraksi atau berkomunikasi demi

memenuhi kebutuhan sosialnya. Sosial adalah berkenaan dengan masyarakat dan suka memperhatikan kepentingan umum seperti suka menolong dan menderma (Depdiknas, 2005:1085). Kondisi sosial warga belajar sebelum mengikuti pembelajaran program keaksaraan usaha mandiri adalah bersikap minder dalam bersosialisasi dan memeiliki sikap yang kurang percaya diri. Pengaruh dapat diukur dalam tiga aspek kehidupan yaitu pertama, peninggkatan taraf atau kesejahteraan hidup dengan indikator pemilikan pekerjaan atau usaha, pendapatan, kesehatan, pendidikan, penampilan dari dan sebagainya. Kedua, upaya pembelajarkan orang lain baik perorangan, kelompok, dan atau komunitas. Ketiga, keikutsertaan dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat seperti partisipasi buah pikiran, tenaga, keterampilan dana atau harta benda (Sudjana, 2006: 95).

Dampak sosial penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri meliputi: 1) peningkatan keterampilan berpenghasilan, warga belajar mengalami peningkatan keterampilan berpenghasilan yaitu ditandai dengan kegiatan yang dilakukan warga belajar sebelum mengikuti KUM warga belajar bekerja sebagai buruh tidak tetap ada juga yang menjadi ibu rumah tangga, tetapi setelah mengikuti program KUM warga belajar memiliki pekerjaan yaitu sebagai pengusaha katering. Dari penyataan tersebut tampak jelas peningkatan status sosial warga belajar, 2) peningkatan partisipasi pikiran. Warga belajar mengalami peningkatan partisipasi pikiran dengan di buktikanya dengan kepercayaan diri yang dimiliki warga belajar dengan melihat hasil cara berbicara dan mengeluarkan pendapat saat melakukan kegiatan pendampingan setiap bulannya. Kecakapan

sosial yang diperoleh warga belajar dalam pembelajaran keaksaraan usaha mandiri merupakan bekal bagi warga belajar untuk meningkatkan kemampuan sosialnya dalam berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain.

Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri telah menimbulkan pada pola pendapatan warga belajar. Warga belajar menjalankan usaha mandiri baik sebagai usaha utama maupun usaha sampingan. Perubahan pendapatan yang didapatkan oleh warga belajar berdampak pada peningkatan status sosial warga belajar. Selain itu perubahan warga belajar berdampak pada peningkatan relasi dan menimbulkan kepercayaan diri dalam diri warga belajar. Hal tersebut menguirangi rasa minder dan tidak berpendidikan.

Dengan demikian dampak program keaksaraan usaha mandiri sesui dengan yang dikemukakan oleh Sudjana (2000:152) bahwa “akibat yang dirasakan langsung oleh warga belajar ialah sejauh mana perubahan yang telah ia alami itu memberikan bagi peningkatan taraf hidupnya, antara lain peningkatan status sosial ekonominya”. Meningkatkan keterampilan berwirausaha secara mandiri berdampak pada peningkatan taraf hidup seseorang.

Berdasarkan hal diatas, agar program keaksaraan usaha mandiri dapat memberikan yang lebih kepada warga belajar dan masyarakat luas, maka perlu adnya adanya pemantauan yang dilakukan oleh pihak lembaga penyelenggara terhadap warag belajar secara berkala untuk melihat perkembangan dan permaslahan yang dialami oleh warga belajar. Selain itu warga perlu diberikan motivasi agar semangat menjalankan usaha.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat bagi Warga Belajar dalam