• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 7 DAMPAK EKONOMIS BLT

Dalam dokumen Laporan Akhir SURVEI EFEKTIVITAS PROGRAM (Halaman 46-51)

Pemberian BLT pert ama kali akan menyent uh aspek perasaan t erlebih dulu baru kemudian berubah ke t at aran yang lebih riil yait u daya beli. Sebagian besar responden (96, 67 persen)3

Tabel 3. 18. Persepsi at as Dampak BLT

menyat akan mereka senang dengan adanya BLT ini, dan 75, 83 persen menyat akan bahwa program BLT ini berguna (70 persen responden aparat j uga menyat akan hal yang sama). Sebanyak 61, 34 persen responden memandang bahwa BLT ini mampu mengurangi beban pengeluaran, namun 87, 50 persen menyat akan bahwa mereka t idak mengalami peningkat an daya beli set elah menerima BLT.

Hasil ini dapat diint erpret asikan bahwa program BLT memberikan rasa posit if bagi masyarakat yang menerima, namun bila dilihat lebih lanj ut t erhadap pengurangan beban pengeluaran dan daya beli, t erlihat adanya hasil yang kont radikt if .

Krit eria Jawaban Frek %

Rasa senang dengan adanya BLT Ya 116 96, 67

Tidak 4 3, 33 Kegunaan program BLT Tidak berguna 6 5, 00 Berguna 91 75, 83 Tidak t ahu 23 19, 17 Adanya peni ngkat an daya beli set elah menerima BLT Ya 15 12, 50 Tidak 105 87, 50 Pengurangan beban pengel uaran anda dan keluarga

dengan adanya BLT

Ya 73 61, 34

Tidak 46 38, 66 Sumber : Dat a survei

BLT t et ap dipandang oleh sebagian besar responden mampu mengurangi beban pengeluaran, namun belum mampu meningkat kan daya beli. Pemeriksaan silang t erhadap hasil ini adalah dengan melihat j angka

persen responden menyat akan uang BLT yang dit erima langsung habis dikonsumsi saat it u j uga, 32, 50 persen menyat akan uang BLT habis dalam wakt u 1 bulan, sert a 12, 50 persen dan 2, 50 persen menyat akan habis dalam 1 minggu dan 2 minggu. Hal ini masih j auh dari panj ang dampak t erj adinya inf lasi yang dirasakan masyarakat .

Tabel 3. 19. Jangka Wakt u Pemanfaat an BLT

Krit eria Jawaban Frek %

Jangka wakt u pemanf aat an BLT

Langsung habis 63 52, 50 1 minggu 15 12, 50 2 minggu 3 2, 50 1 bulan 39 32, 50 Sumber : Dat a survei

Sepert i dikemukakan di awal dana BLT pada dasarnya bert uj uan unt uk meningkat kan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM, mau t idak mau akan memicu t erj adinya inf lasi di kot a Semarang. Berdasarkan hasil penelit ian BPS Jawa Tengah, inf lasi di Jawa Tengah memiliki panj ang respon selama 2 bulan. Harapan dari pemberian BLT t ent unya akan mengurangi pemburukan daya beli t ersebut , set idaknya mendekat i dampak inf lasi yang akan dirasakan oleh masyarakat miskin.

Implikasi dari kondisi ini menunj ukkan bahwa nilai BLT yang diberikan kurang mencukupi. Kat egori kurang mencukupi dalam hal ini dapat dilihat dari 2 sisi, yait u BLT habis dalam wakt u singkat , at au seharusnya BLT diberikan dalam j angka wakt u yang lebih panj ang, sehingga dampak inf lasi akan lebih t eredam akibat adanya dana yang bisa meningkat kan daya beli secara berkesinambungan. Hasil ini memperkuat indikasi bahwa BLT belumlah mampu meningkat kan daya beli masyarakat .

Program perlindungan sosial (soci al pr ot ect i on) yang diberikan pemerint ah, sebenarnya memiliki banyak bent uk. Subsidi yang diberikan pemerint ah pada masyarakat dapat berbent uk pemberian diskon harga, pemberian kupon, t abungan, at au BLT. BLT sendiri dapat dibedakan menj adi BLT dengan syarat (condi t i onal cash t r ansf er ) dan BLT t anpa

syarat (Uncondi t i onal cash t r anf er ). Cont oh dari condi t i onal cash t r anf er di Indonesia adalah Program Keluarga Harapan (PKH) yait u BLT dengan sasaran unt uk akses pendidikan dan kesehat an dan at au pemenuhan kebut uhan dasar lainnya.

Tabel 3. 20. Alt ernat if Bent uk Subsidi

Krit eria Jawaban Frek %

Alt ernat if bant uan yang dikehendaki

Tet ap BLT 51 42, 50

Subsidi barang dalam bent uk

sembako murah 47 39, 17

Pengobat angrat is per bulan 4 3, 33 Uang sekolah grat is per bul an 13 10, 83 lain-lain: t anpa BLT dan BBM t idak

dinaikkan 5 4, 17

Sumber : Dat a survei

Meskipun BLT dipandang belum mampu meningkat kan daya beli masyarakat , namun 42, 50 persen responden RTS BLT t et ap menghendaki BLT diberikan dan t idak digant i dengan wuj ud lain, sedangkan 39, 17 persen lebih memilih adanya subsidi dalam bent uk barang sepert i misalnya sembako murah, dan 10, 83 persen lebih memilih uang sekolah grat is per bulan.

Upaya meredam dampak inf lasi t erhadap daya beli masyarakat miskin dengan meningkat kan nilai BLT at au memperpanj ang masa pemberian BLT, belum past i merupakan langkah yang t epat . Masyarakat dan aparat pemerint ah sebenarnya melihat bahwa BLT perbulan yang layak adalah sekit ar Rp 300. 000, 00 (di at as 50 persen responden menyat akan hal ini).

Tabel 3. 21. Jumlah BLT yang Diinginkan

Krit eria Jawaban Penerima Aparat

Frek % Frek %

Namun apabila kondisi ini dirasionalisasi silang dengan pendapat Lurah dan pakar, maka t ampaknya sebagian besar dari mereka memandang BLT yang diberikan t erus-menerus j ust ru t idak akan mendidik masyarakat . BLT memang sebaiknya hanya diberikan sebagai langkah awal memperbaiki daya beli, namun t idak unt uk “ memanj akan” masyarakat dalam j angka wakt u lama. Dalam wawancara mendalam dengan lurah dan pakar t erlihat mereka lebih set uj u bila langkah ke depan adalah pemerint ah memilikirkan mengenai proyek padat karya, yang bisa dimanf aat kan oleh masyarakat unt uk memperoleh penghasilan yang lebih berkesinambungan.

Pro dan kont ra mengenai pemberian BLT sampai saat ini masih t erus berlangsung. Sebagian orang berpendapat bahwa BLT t idak mendidik karena masyarakat miskin menj adi t ergant ung dengan dana yang diberikan oleh pemerint ah. Ada yang berpendapat bahwa BLT kepada RTS bersif at char i t y dan menimbulkan budaya malas, ket ergant ungan dan memint a- mint a belas kasihan pemerint ah sert a secara ekonomi mikro menumbuhkan budaya konsumt if sesaat , karena penggunaan uang t idak diarahkan oleh pemerint ah (uncondi t i onal cash t r ansf er ). Pendapat ini t idak sepenuhnya benar at au sepenuhnya salah. Hasil survei berikut ini menunj ukkan f akt a yang t erj adi di masyarakat .

Tabel 3. 22. Persepsi at as Ket idakmanfaat an BLT

Krit eria Jawaban Penerima Aparat

Frek % Frek %

Program ini kont raprodukt i f t erhadap program pember dayaan masyarakat

Ya 11 36, 67

Tidak 5 16, 67

Ragu-Ragu 14 46, 67

BLT hanya semacam

“ memberikan ikan dan bukan kail” kepada masyarakat

ya 52 43, 33 20 66, 67

Ragu-ragu 52 43, 33 5 16, 67

Tidak 16 13, 33 5 16, 67

BLT membuat penerima menj adi t idak produkt if dan

menggant ungkan diri pada BLT

Ya 9 7, 50 5 16, 67

Ragu-ragu 11 9, 17 7 23, 33 Tidak 100 83, 33 18 60, 00 Sumber : Dat a survei

Sekit ar 46, 67 persen responden aparat menyat akan keragu- raguannya t erhadap sisi kont raprodukt if dari program BLT, namun 36, 67 persen menyat akan bahwa program BLT bersif at kont raprodukt if . Sebanyak 20 persen responden aparat dan 43, 33 persen responden RTS BLT menyat akan bahwa BLT hanya semacam memberikan ikan dan bukan kail kepada masyarakat . Hal ini menunj ukkan bahwa sebenarnya masyarakat penerima BLT pun berharap bahwa bant uan yang dit erima bukan hanya sekedar bant uan unt uk meningkat kan daya beli yang t idak memiliki kesinambungan, namun lebih berharap adanya inovasi pemerint ah dalam pemberian subsidi t ersebut .

Keinginan unt uk berkembang dan menj adi produkt if j uga t erj awab dari pernyat aan ef ek BLT t erhadap produkt ivit as. 83, 33 persen responden RTS BLT dan 60 persen responden aparat menyat akan bahwa BLT t idak menj adi malas dan hanya menggant ungkan diri pada BLT. Fenomena ini mengindikasikan bahwa RTS BLT saat ini memang membut uhkan BLT unt uk mengurangi beban pengeluaran, dan mereka t idak akan menj adi malas at aupun t idak produkt if dengan adanya subsidi ini karena dampak dari subsidi ini hanya sesaat . Di sisi lain mereka j uga menyadari bahwa lebih baik bila subsidi yang diberikan adalah yang berkesinambungan dan mampu meningkat kan produkt ivit as masyarakat .

Pendapat t ersebut pat ut menj adi perhat ian semua pihak, karena menghadapi masyarakat miskin selayaknya t idak dengan program yang sif at nya hi t and r un, namun perlu program yang mampu memenuhi kebut uhan dasar secara berkelanj ut an dan mendorong mereka unt uk mendayagunakan pot ensi dan sumber yang dimiliki (empower i ng). Sehingga BLT yang lebih bersif at sebagai perlindungan sosial bagi masyarakat miskin unt uk mengurangi dampak negat if dari kenaikan harga BBM, perlu didukung

Dalam dokumen Laporan Akhir SURVEI EFEKTIVITAS PROGRAM (Halaman 46-51)

Dokumen terkait