• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 9 INDIKASI EFEKTIVITAS DAMPAK BLT

Dalam dokumen Laporan Akhir SURVEI EFEKTIVITAS PROGRAM (Halaman 52-59)

Kant or Menko Kesra mendef inisikan t ingkat ef ekt ivit as penyaluran BLT adalah seberapa j auh BLT dapat meringankan beban pengeluaran

- 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000 2,000,000 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 RP -50.00 -40.00 -30.00 -20.00 -10.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 % rata-rata penghasilan 2005 rata-rata penghasilan 2008 perubahan 2005-2008

Sumber : dat a survei

Gambar 3. 2. Rat a-Rata Penghasilan Responden per Bulan

Dat a penghasilan responden menunj ukkan bahwa rat a-rat a perubahan penghasilan nominal mereka dalam 2 t ahun t erakhir ini adalah sebesar 2, 08 persen. Padahal inf lasi Jawa Tengah pada kuart al 1 2008 sebesar 7, 95 persen (yoy), sedangkan kuart al 4 2007 adalah 6, 24 persen (BPS, Jawa Tengah 2008). Inf lasi yang t erbesar di kuart al 1 2008 t erj adi di inf lasi bahan makanan sebesar 13, 36 persen, dan diikut i oleh makanan j adi, minuman, rokok, dan t embakau (10, 69 persen) dan sandang (9, 69 persen). Dengan kenaikan pendapat an nominal rat a-rat a sebesar 2, 08, maka sebenarnya secara riil masyarakat t elah mengalami penurunan t ingkat kesej aht eraan. Memang t erdapat beberapa responden yang mendapat kenaikan penghasilan (karena penyesuaian inf lasi), namun sebagian besar penghasilannya t idak mengalami perubahan. Dalam beberapa kasus ekst rim perubahan penghasilan responden ada yang mengalami penurunan drat is (sampai -40 persen) dan disebabkan karena responden dulunya bekerj a kemudian menj adi di PHK, dan melakukan kerj a serabut an.

Tabel 3. 25. Pengeluaran Responden per Bulan (dalam Rp)

Ukuran 2005 2008 %

Rat a-rat a 440. 769 505. 598 14, 71 Nilai paling sering muncul 300. 000 600. 000

Minimum 100. 000 150. 000 Maksimum 1. 200. 000 1. 500. 000

Jumlah responden 118 118

Sumber : dat a survei

Dat a berikut nya yang dapat dilihat adalah dat a pengeluaran per bulan dari responden. Tahun 2005 rat a-rat a pengeluaran per bulan adalah Rp 440. 729 dan mengalami kenaikan sebesar 14, 71 persen di t ahun 2008 menj adi Rp 505. 598, 00. Bila dilihat dari komponen inf lasi, maka kemungkinan t erbesar kenaikan pengeluaran RTS BLT berasal dari pengeluaran unt uk kebut uhan primer yait u makan dan sandang.

-800,000 -600,000 -400,000 -200,000 0 200,000 400,000 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 Rp selisih 2005 selisih 2008

Sumber : dat a survei

Gambar 3. 3. Selisih Penghasilan dan Pengeluaran Responden per Bulan Gambar 3. 3. menunj ukkan selisih ant ara penghasilan dan pengeluaran responden per bulan pada t ahun 2005 dan 2008. Kondisi def isit anggaran rumah t angga pada t ahun 2005 masih relat if lebih baik dibandingkan dengan kondisi t ahun 2008. Adanya subsidi sebesar Rp

dengan kenyat aan bahwa dana BLT hanya dapat bert ahan dalam j angka wakt u yang sangat pendek.

Pembelian sembako yang dilakukan oleh responden perbulan pada t ahun 2005 rat a-rat a sebesar Rp 288. 162, 00 dan meningkat sebesar 14, 56 persen pada t ahun 2008 menj adi Rp 330. 120, 00. Pada t ahun 2008, sebagian besar responden menyat akan pengeluaran unt uk membeli sembako sebesar Rp 300. 000. Dari hasil survei t erlihat bahwa priorit as ut ama penggunaan dana BLT adalah unt uk membeli sembako. Pengeluaran t ambahan unt uk membeli sembako rat a-rat a adalah Rp 50. 000, 00, sehingga bila diasumsikan BLT hanya unt uk membeli sembako saj a, maka j umlah ini mencukupi. Masalahnya kebut uhan lain pun harus dipenuhi dari dan BLT t esebut . Sehingga persepsi responden, dana BLT yang ada sekarang t et ap belum mencukupi.

Tabel 3. 26. Pembelian Sembako per Responden (dalam Rp)

Ukuran 2005 2008 %

Rat a-rat a 288. 162 330. 120 14, 56 Nilai paling sering muncul 200. 000 300. 000

Mininum 40. 000 47. 000 Maksimum 1. 000. 000 1. 300. 000

Jumlah responden 117 117

Sumber: Dat a survei

Bila BLT digunakan unt uk membeli bensin, mengingat sebagian responden memiliki kendaraan bermot or, dan pengeluaran unt uk t ransport asi umumnya j ust ru sedikit , maka dibandingkan t ahun 2005, t ahun 2008 ini mengalami kenaikan sebesar 29, 13 persen. Tent u saj a, kebut uhan unt uk membeli bensin t idak dapat t ercakup oleh dana BLT.

Tabel 3. 27. Pembelian Bensin per Responden (dalam Rp)

Ukuran 2005 2008 %

Rat a-rat a 79. 375 102. 500 29, 13 Nilai paling sering muncul 100. 000 60. 000

Mininum 25. 000 30. 000 Maksimum 200. 000 250. 000

Jumlah responden 8 8

Sumber: Dat a survei

Bila pembelian bensin hanya dilakukan oleh 8 responden, maka pert anyaan mengenai penggunaan t ransport asi umum dij awab oleh 74 responden. Hal ini menunj ukkan bahwa sebagian besar responden memilih menggunakan t ransport asi umum unt uk akt ivit as sehari-hari. Pengeluaran unt uk t ransport asi umum per RTS cenderung mengalami kenaikan dibandingkan t ahun 2005. Rat a-rat a pengeluaran unt uk t ransport asi umum pada 2005 sebesar Rp 80. 270, 00 dan meningkat sebesar 27, 78 persen pada 2008 menj adi Rp 102. 568, 00. Sebagian besar responden RTS BLT mengeluarkan dana unt uk t ransport asi umum mencapai Rp 150. 000, 00, dan j umlah t erbesar yang dikeluarkan oleh salah sat u responden menj adi Rp 600. 000, 00 per bulan. Kenaikan harga BBM rupanya mendorong RTS BLT unt uk beralih ke t ransport asi umum, meskipun t et ap saj a harus mengeluarkan nilai rupiah yang lebih banyak dibanding sebelum kenaikan BBM.

Tabel 3. 28. Pengeluaran Transport asi Umum per Responden (dalam Rp)

Ukuran 2005 2008 %

Rat a-rat a 80. 270 102. 568 27, 78 Nilai paling sering muncul 100. 000 150. 000

Mininum 20. 000 20. 000 Maksimum 600. 000 600. 000

Jumlah responden 74 74

adalah sebesar Rp 59. 539, 00 at au naik 34, 32 persen dibandingkan t ahun 2005. Sebagian besar dari reseponden RTS BLT, menyat akan harus mengeluarkan lebih banyak unt uk pembelian minyak t anah. Dana BLT pun sebagian dialokasikan unt uk menut up pert ambahan ini.

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 101 Rp -50.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 % minyak tanah 2005 minyak tanah 2008 perubahan 2005-2008

Sumber: Dat a survei

Gambar 3. 4. Pembelian Minyak Tanah per Responden

Pengeluaran lain di samping unt uk kebut uhan sembako, t ransport asi dan minyak t anah, adalah unt uk berobat . Meskipun dalam krit eria miskin dit uliskan bahwa RTS BLT kemungkinan t idak dapat berobat ke dokt er at au puskesmas namun pada kenyat aannya mereka mengeluarkan biaya per bulan yang cukup besar unt uk kepent ingan berobat . Pengeluaran unt uk berobat pada t ahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 25, 26 persen menj adi Rp 82. 557, 00. Dan dari 44 responden yang menj awab pengeluaran pengobat an, t idak sat u pun di ant ara mereka yang mengalami penurunan pengeluaran unt uk berobat .

0 50000 100000 150000 200000 250000 1 6 11 16 21 26 31 36 41 Rp 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 % berobat 2005 berobat 2006 perubahan 2005-2008

Sumber: Dat a survei

Gambar 3. 5. Pengeluaran unt uk Berobat per Responden

Dari beberapa t olok ukur di at as, maka dapat dilihat bahwa lonj akan pengeluaran unt uk kebut uhan hidup relat if besar. Pencairan BLT sebesar Rp 100. 000, 00 per bulan, t ampaknya t idak dapat hanya digunakan unt uk menut up sat u kebut uhan saj a, sehingga j umlah ini t et ap dinilai kurang.

Bila ukuran ef ekt ivit as yang digunakan adalah ukuran yang dikeluarkan oleh Menko Kesej aht eraan Rakyat , dimana ef ekt ivit as diukur dari pengurangan beban hidup, maka BLT t elah mampu mengurangi beban hidup RTS BLT. Namun bila t olok ukur ini dipert anyakan lebih dalam mengenai seberapa besar pengurangannya dan seberapa lama kesinambungannya, maka dat a-dat a di at as t ampaknya belum menunj ukkan ef ekt ivit as pemberian BLT berlangsung opt imal.

Dalam dokumen Laporan Akhir SURVEI EFEKTIVITAS PROGRAM (Halaman 52-59)

Dokumen terkait